BAB 2 Ikan Mas
BAB 2 Ikan Mas
KAJIAN TEORI
A. Ikan Mas
Ikan Mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri
umum, badan ikan Mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(Compressed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat
disembulkan, bagian mulut dihiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang
satu pasang diantaranya kurang sempurna dengan warna badan yang sangat
beragam (Anonim, 2008:1).
memakan plankton maupun invertebrata kecil. Atas dasar inilah maka dapat
dikatakan bahwa ikan Mas merupakan ikan omnivora yang cenderung
herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan
kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi
sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan melalui
pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung
tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan
istilah lambung palsu. Ikan Mas memilki panjang usus yang melebihi
panjang tubuh ikan. Pada pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa
tubuh ikan Mas memiliki panjang baku 19 cm sedangkan panjang ususnya
mencapai 50 cm atau hampir tiga kali lipat dari panjang tubuhnya. Usus yang
panjang tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil hidrolisis makromolekul
makanan secara maksimal (Santoso, 1993:14).
Ikan Mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada
ketinggian antara 150-1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu 20oC-25oC
dan pH air antara 7-8. Di antara jenis ikan Mas itu sendiri, jika diamati lebih
lanjut, ada perbedaan dari segi sisik, bentuk badan, sirip mata dan perbedaan
ini menunjukkan adanya perbedaan ras pada jenis ikan air tawar (Suseno,
2000:21).
10
11
tersebut
dalam
perkembangannya
ternyata
sulit
dijaga
kemurniannya karena berbaur dengan strain-strain ikan Mas yang sudah ada
di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk
strain-strain baru.
2. Syarat dan Kebiasaan Hidup Ikan Mas
Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang
airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di
pinggiran sungai atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan
ketinggian 150600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu
25-30 C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan Mas terkadang
ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar
garam) 25-30% (Suseno, 2000:24).
Ikan Mas tergolong jenis omnivora, yakni organisme yang dapat
memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan
maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan
binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Suseno, 2000:24).
12
13
dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia
akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Mas memerlukan
pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami
kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan
daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 6070% dari bobotnya (Susanto, 2007:23).
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran
1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian, burayak
tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran
3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus.
Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya
sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah
enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram.
Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur
15 bulan. Induk-induk ikan Mas tersebut mempunyai kebiasaan mengadukaduk dasar
perairan
atau
dasar
kolam untuk
mencari
makanan
(Susanto, 2007:24).
Perkembangan budidaya ikan Mas mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Dapat dikatakan ikan Mas mempunyai tingkat pembudidayaan yang
hampir semprna. Tidak ada ikan jenis lainnya yang mempunyai data-data
yang selengkap ikan Mas (Cyprinus carpio, L) ini. Mulai dari jumlah telur
yang dihasilkan dari tiap kilogram induk sampai dengan pemijahan buatan
14
15
16
17
18
19
20
nutrien; dan cairan digestif (enzim: protease, lipase dan amilase) yang
disekresikan oleh kelenjar pencernaan (hati dan pankreas) serta dinding
usus. Kinerja proses pencernaan dan penyerapan pakan inilah yang
mempengaruhi ketersediaan nutrien dan energi untuk metabolisme
sehingga berpengaruh bagi pertumbuhan (Isnaeni, 2006:146).
2. Kelenjar Pencernaan Ikan Mas
Kelenjar pencernaan pada ikan Mas terdiri dari hati dan pankreas.
Hati merupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses
pencernaan. Organ ini merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna
merah kecoklatan. Posisi hati terletak pada rongga bawah tubuh, di
belakang jantung dan di sekitar usus depan. Pada bagian sekitar hati
terdapat organ berbentuk kantung bulat kecil, oval atau memanjang dan
berwarna hijau kebiru-biruan, yang disebut kantung empedu yang
berfungsi untuk menampung cairan empedu. Organ hati tersusun oleh selsel hati (hepatosit) dan di antara sel-sel tersebut banyak dijumpai kapilerkapiler darah dengan limpe sinusoid (Isnaeni, 2006:147).
Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) dan
bikarbonat yang berperan dalam proses pencernaan. Secara anatomihistologis, pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang menyebar
(diffus) diantara sel hati (hepatopankreas). Letak pankreas berdekatan
dengan usus depan. Secara sitologis, pankreas memiliki 2 tipe sel yaitu sel
eksokrin dan endokrin. Hasil utama dari pankreas eksokrin yaitu berupa
enzim penceraan yaitu enzim protease, amilase, khitinase, lipase. Pankreas
21
22
D. Pakan
untuk
kehidupannya,
yaitu
untuk
menghasilkan
tenaga,
23
Pakan yang dimakan ikan berasal alam (disebut pakan alami) dan dari
buatan manusia (disebut pakan buatan). Dalam praktiknya, pakan alami sudah
terdapat secara alami dalam perairan kolam tempat pemeliharan ikan. Pakan
alami sangat bagus diberikan pada ikan yang masih dalam stadia benih,
terutama saat benih ikan berumur 3-15 hari. Sedangkan pakan buatan diramu
dari beberapa bahan baku yang memiliki kandungan nutrisi spesifik. Bahan
baku diolah secara sederhana atau diolah di pabrik secara masal dan
menghasilkan pakan buatan berbentuk pelet, tepung, remah atau crumble dan
pasta. Tujuan utama dari tambak ikan adalah untuk memperoleh hasil
produksi yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai sasaran tersebut
diperlukan beberapa sarana, salah satu diantaranya adalah dengan pemberian
pakan buatan. Pakan buatan adalah pakan yang sengaja dibuat oleh manusia,
baik berupa satu bahan ataupun dari beberapa macam bahan nabati, hewani
ataupun hasil sampingan industri pengolahan hasil-hasil pertanian, untuk
diberikan pada ikan yang dipelihara. Untuk budidaya ikan maupun udang
secara intensif, dengan padat penebaran atau sebaran tinggi, pemberian pakan
buatan menjadi suatu hal yang harus diperhatikan, mengingat pakan alami
yang tersedia sudah tidak mampu lagi untuk mendukung kebutuhan ikan
dalam proses pertumbuhannya (Djajasewata, 1985:53).
Menurut Djajasewata (1985:54), tujuan pemberian pakan buatan
adalah untuk mencukupi zat makanan atau unsur gizi yang penting bagi
pemeliharaan tubuh dan pertumbuhan, sehingga pada akhirnya dapat
24
25
26
1.
Arginin
6,4
2.
Histidin
2,1
3.
Lisin
7,2
4.
Triptofan
1,5
5.
10,8
6.
Metionin (+Sistein)
6,5
7.
Treonon
4,9
8.
Leusin
9,2
9.
Isoleusin
8,0
10.
Valin
7,3
27
E. Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak
seperti bahan makronutrien lain, (lemak dan karbohidrat), protein ini berperan
lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi.
Namun demikian, apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein
ini terpaksa dapat juga dipakai sebagai sumber energi. Kandungan protein ratarata 4 kilogram/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat
(Sudarmadji, et. al. 1996: 119 ).
Protein dalam bahan makanan sangat penting dalam proses kehidupan
organisme yang heterotrof seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mulamula dibentuk dari unit asam-asam amino yang dirakit sama oleh organisme
autotrof (tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme tertentu) dari unsur-unsur
anorganik C, H, O, N dan S yang ada dalam tanah atau udara (Sudarmadji,
et. al. 1996: 135).
Pada organisme yang sedang tumbuh, protein sangat penting dalam
pembentukan sel-sel baru. Oleh sebab itu, apabila organisme kekurangan
protein dalam bahan makanannya maka organisme tersebut akan mengalami
hambatan pertumbuhan ataupun dalam proses biokimiawinya. Pentingnya
protein dalam jaringan hewan dapat ditunjukkan oleh kadarnya yang tinggi
yaitu antara 80-90% dari seluruh bahan organik yang ada dalam jaringan
hewan (Sudarmadji, et. al. 1996: 136).
28
29
1. Fungsi Protein
Protein dapat berfungsi sebagai berikut (Rohman dan Sumantri, 2007:27 ;
Muchtadi, 2010:32) :
a. Penyusun senyawa biomolekul seperti nukleoprotein (terkandung dalam
inti sel, tepatnya kromosom), enzim, hormon, antibodi, dan sarana
kontraksi otot.
b. pembentukan sel-sel baru.
c. pengganti sel-sel pada jaringan yang rusak.
d. sebagai sumber energi lain.
e. Regulasi keseimbangan air.
f. Penyerapan dan metabolisme.
2. Metabolisme Protein
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari
proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah ke dalam jaringan
untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam
jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah, berasal dari
tiga sumber, yaitu absorbsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein
dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino
dalam darah tergantung keseimbangan antara pembentukan asam amnio dan
penggunaannya. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah (Poedjiadi dan Supriyanti, 2009: 297).
30
31
32
33
34
Kuning Telur
Kuning telur terapung pada putih telur (albumin) oleh satu atau
dua tali kuning telur atau kalaza. Sebelum dibuahi, se telur dan cakram
nutfah merupakan sel tunggal. Sebagai makanan, kuning telur adalah salah
satu sumber vitamin dan mineral yang baik. Persentase kuning telur sekitar
30%-32% dari berat telur. Kuning telur terdiri atas membran kuning telur
(vitellin) dan kuning telur sendiri. Kuning telur merupakan makanan dan
sumber lemak bagi perkembangan embrio. Komposisi kuning telur adalah air
50%, lemak 32%-36%, protein 16% dan glukosa 1%-2%. Asam lemak yang
banyak terdapat pada kuning telur adalah linoleat, oleat dan stearat. Telur
konsumsi diproduksi oleh ayam betina tanpa adanya ayam jantan (Bell dan
Weaver, 2002:). Warna kuning telur dipengaruhi oleh pakan. Apabila pakan
mengandung lebih banyak karoten, yaitu xantofil, maka warna kuning telur
35
36
Seluruh Telur
Putih Telur
Kuanti
tas
75
5.0 g
1.6 g
2.0 g
0.7 g
213
mg
%
DV
4%
8%
8%
Karbohidat
0.65 g
<1 % 0.34 g
Protein
Vitamin
6.7 g
13%
4.0 g
<1
%
7%
5%
0.0 IU
0%
Kalori
Lemak total
Saturated
Monounsaturated
Polyunsaturated
Kolesterol
244
IU
Vitamin C
0.0 mg
18.3
Vitamin D
IU
Vitamin E
0.5 mg
216
Kolin
mg
0.031
Tiamin
mg
0.254
Riboflavin
mg
0.037
Niacin
mg
Vitamin B6
0.1 mg
23.5
Folat
mcg
0.6
Vitamin B12
mcg
0.627
Asam Pantothenic
mg
0.1
Vitamin K
mcg
Mineral
Vitamin A
Kuantitas
% DV
58
5.0 g
1.6 g
2.0 g
0.7 g
3%
8%
8%
213 mg
70%
0.31
0%
2.7
5%
0%
244 IU
5%
0.0 mg
0%
0.0 mg
0%
4%
0.0 mg
0%
18.3 IU
4%
2%
0.0 mg
0%
0.5 mg
2%
70%
Kuantitas
17
0.0 g
0.0 g
0.0 g
0.0 g
0.0 g
%
DV
1%
0%
0%
Kuning Telur
0%
0.45 mg
215.5 mg
2%
0.002 mg
<1%
0.029 mg
2%
14%
0.151 mg
9%
0.106 mg
5%
<1%
0.035 mg
<1%
0.002 mg
<1%
3%
0.0 mg
0%
0.1 mg
3%
6%
1.0 mcg
<1%
22.5 mcg
6%
11%
0.07 mcg
<1%
0.53 mcg
10%
7%
0.040 mg
<1%
0.587 mg
7%
0.0 mcg
0.1 mcg
37
Kalsium
Besi
Magnesium
Phosphor
Potassium
Sodium
Seng
Copper
Mangan
Selenium
26.5
mg
0.6 mg
5.0 mg
89.0
mg
3%
2.0 mg
<1%
23.5 mg
3%
3%
2%
0.01 mg
4.0 mg
<1%
2%
0.59 mg
1.0 mg
3%
<1%
9%
4.0 mg
<1%
85.0 mg
9%
67.0
mg
2%
54.0 mg
2%
13.0 mg
<1%
55.0 mg
2%
8.0 mg
<1%
0.0 mg
0%
0.6 mg
4%
0.002 mg
<1%
0.005 mg
2%
63.0
3%
mg
0.6 mg 4%
0.007
3%
mg
0.012
mg
15.8
mcg
0.001 mg
0.011 mg
7.0 mcg
8.8 mcg
(Anonim, 2008:1).
G. Kerangka Berfikir
Ikan Mas merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan untuk
konsunsumsi oleh masyarakat karena dagingnya yanng lezat dan harganya
yang relatif murah. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin
banyak, maka dibutuhkan proses budidaya yang cepat.
Untuk memenuhui kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan, maka
diperlukan pakan yang berkualitas baik yang dapat mempercepat laju
pertumbuhan ikan. Namun pada praktiknya, pakan ikan komersil yang
diberikan kurang dapat memenuhi nilai gizi yang sehingga laju pertumbuhan
ikan tidak cepat.
Telur memiliki kandungan gizi yang cukup penting dan lengkap. Di
dalam satu butir telur terdapat protein, lemak, karbohidrat dan zat gizi lain,
sehingga zat gizi dalam telur cukup lengkap. Proporsi asam amino yang relatif
38
39