TUGAS MAKALAH Industri Posfor
TUGAS MAKALAH Industri Posfor
INDUSTRI FOSPOR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
NAMA
KELAS
: 3 KB
DOSEN PEMBIMBING
1.1
Pendahuluan
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens
(pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel
hidup, tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsure bebasnya. Fosfor
amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung
dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk dan merupakan unsure
penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam
pembuatan pupuk. Namun, secara luas fospor dapat digunakan dalam bahan
peledak, korek api, kembang api, pesticida, odol, deterjen dan yang paling
umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar.
1.2
Klasifikasi Proses
Klasifikasi proses pengolahan fosfor, fosfor pentaoksida dan asam fosfat
yaitu dengan menggunakan metode electric furnace, yaitu dengan konversi
langsung pada bagian produksi.
Batuan phosphate
: 7.5 ton pada 32% P2O5 untuk 9,6 ton pada 25% P2O5
Pasir
: 3.3-3.8 ton
Batu Bara
: 1.6-1.8 ton
Elektroda karbon
: 18-25 kg
Listrik
: 12,000-15,000 KWH
Pendingin Air
: 200-250 ton
Kapasitas Pabrik
: 25 70 ton perhari
1.4
1.4.1
2 | Page
a. Batuan Fosfat
Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen dengan
kandungan fosfor ekonomis. Biasanya, kandungan fosfor dinyatakan
sebagai bone phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL),
atau berdasarkan kandungan P2O5. Fosfat apatit termasuk fosfat primer
karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit
(Ca10(PO4)6.F2) yang terbentuk selama proses pembekuan magma. . Apatite
adalah dua jenis.. Yaitu, klor-apatit memiliki komposisi 3Ca 3 (PO 4) 2 CaCl2
dan fluor-apatit memiliki komposisi 3Ca (PO 4) 2 CaF2.
Secara teoritis, komposisi persentase mereka adalah sebagai berikut:
Chlor-apatite P 2 O 5 41.0, CaO 53.8, Cl 6.8 = 101.6
Fluor-apatite P 2 O 5 42.3, CaO 55.5, F 3.8 = 101.6
c Pasir
Coke Breeze
4 | Page
Fospor Kuning
Berat Molekul
: 123,9 gr/mol
Titik Lebur
: 44,1 oC (11F)
Density (g/cm 3)
: 1.82 g/cm 3
Padat
Cair
Fospor Merah
1.5
Berat Molekul
: 123,9 gr/mol
Titik Lebur
: 593 oC (1094 F)
Density
: 2.36 g/cm3
P4 merah
Uraian Proses
5 | Page
bersama dengan P2O5 menuju ke water spray condenser. Pada tahap ini, gas
CO yang tidak terkondensasi dibersihkan di electrostatic demister kemudian
dibuang. Setelah di proses, diperoleh asam mentah ( crude acid ) 85 % yang
kemudian dimurnikan dengan penambahan H2SO4, bubuk SiO2 dan H2S.
Selanjutnya, hasil akhirnya berupa endapan CaSO 4, AsS3, H2SiF6 (bersumber
dari batuan fosfat) pada bagian bawah dan asam pospat 85% pada bagian atas.
Flowshett
7 | Page
1.8
Kegunaan Produk :
Fungsi Alat :
8 | Page
Grinder
:
Alat
untuk
Menghancurkan bahan menjadi partikel yang
lebih halus (mengecilkan ukuran)
Belt Conveyor :Tempat penampungan sementara
dimana secara spesifikasi merupakan alat yang
digunakan untuk mengangkut bahan dengan
cara meletakkan bahan tersebut diatas belt yang
bergerak secar translasi
Electric Furnace
Batch Converter
Kondenser
Tempat
pendinginan
Dryer
9 | Page
Klasifikasi Proses
Klasifikasi proses pembuatan asam fosfat berdasarkan metode produksi
terbagi atas :
a. Wet Process yaitu dengan Asam Sulfat pekat leaching dan HCl leaching.
b. Electric Furnace Process yaitu konversi langsung pada bagian produksi
dan reaksi oksidasi dan hidrasi fosfor.
c. Blast Furnace yaitu produk yang dihasilkan tidak lagi kompetitif.
2.3.
Data Kuantitatif
2.3.1. Asam Sulfat Pekat Leaching
Basis
:1 ton dari 100 % H3PO4 dalam 90 % yield
2.7 ton gypsum
Batuan fosfat:
(32 % P2O5 )
2.5 ton
Asam sulfat
:(93-98 %)
2,0ton
Kapasitas Produksi : 100 150 ton per hari dari 100 % H3PO4
0,33 ton
Udara
1260 Nm3
tidak terdefinisi
2.4.
Fluor-apatite
b. Asam Sulfat
Rumus molekul : H2SO4
11 | P a g e
tawas
aluminium klorohidrat
aluminium sulfat
Kalsium oksida
kalsium hidroksida
poliakrilamida
polyDADMAC
natrium aluminat
sodium silikat
f. Pasir
Pasir adalah bahan alami halus dibagi terdiri dari batuan dan
mineral partikel. Partikel pasir berkisar diameter dari 0.0625mm
(atau 1 / 16 mm, atau 62,5 mikrometer) untuk 2 milimeter .
Semakin besar ukuran kelas berikutnya di atas pasir kerikil, dengan
partikel mulai dari 2 mm sampai 64 mm (lihat ukuran partikel
standar digunakan).
g. Coke Breeze
Coke adalah bahan karbon padat berasal dari distilasi destruktif
rendah-abu, rendah sulfur batubara bituminous . Coke dari batubara
adalah abu-abu, keras, dan keropos .
h. Udara
Komposisi rata-rata udara (fraksi mol) :
13 | P a g e
N2 : 0.78084
O2 : 0.20946
Ar : 0.00940
CO2 : 0.00030
Tekanan : 1 atm
Suhu : 30 o C
Humidity : 83%
i. Fosfor
: berwarna putih
padat atau cair, kental (> 42 C)
Density
14 | P a g e
: 1,885 g / mL (cair)
Titik didih
: 158 C
Keasaman (p K a)
Viskositas
2.5.
CaF2 +
6HF +
3 CaCl2
Reaksi Samping :
CaF2
6HF
2HCl
SiO2
2HF
H2SiF6
CaCl2
+
2H2O
+6SiO2 + 10CP4
P4
10CO
P2O5
xH2O
+ 10 CO
10O2
2H3PO4
2P2O6
+
2.6.
2P
2-1/2O2
P2O5
3H2O
URAIAN PROSES
2.6.1. Asam Sulfat Leaching
15 | P a g e
P2O5
H3PO4
6CaSiO3
+
10CO2
(x 3)H2O
tangki (c), dimana air diekstraksi dengan H3PO4 dan HCl, yang belum
terekstraksi kembali ke tangki (b). Kemudian menuju tangki (d),
dimana HCl diekstraksi agar murni dan pelarut bisa dipisahkan untuk
digunakan kembali. Hasil yang berupa CaCl2 dibuang dan sisa pelarut
dari tangki (d) masuk ke dalam tangki yang terdapat steam dan
dipekatkan menjadi pelarut pelapis kembali.
Ada dari tangki (c) yang masuk ke evaporator 1, produk
sampingnya berupa HCl lemah sebagai pelarut pelapis, gas yang
dihasilkan dimasukkan ke Barometric condenser, disemprot dengan
airdan ditampung sebagai slurry. Hasil dari evaporator 1 masuk ke
evaporator 2, produk sampingnya berupa HCl konsentrat sebagai
pelarut pelapis dan yang berupa gas direcycle ke evaporator 1. Dari
evaporator 2 masuk ke dalam evaporator 3, air dalam campuran
diuapkan dan asam dipekatkan sehingga terbentuk produk H3PO4 80%.
2.6.3. Electric Furnace Process
2.6.3.1.
2.6.3.2.
17 | P a g e
Diagram Alir
2.7.1. Asam Sulfat Leaching
2.8.
Kegunaan Produk
Beberapa kegunaan Asam Phosfat adalah sebagai berikut.
(a) Asam fosfat digunakan sebagai elektrolit pada sel bahan bakar asam-fosfat
. Hal ini juga digunakan sebagai standar eksternal untuk fosfor -31
resonansi magnetik nuklir (NMR).
(b) Asam fosfat digunakan sebagai pembersih dengan konstruksi perdagangan
untuk menghilangkan kandungan mineral, noda semen, dan noda air keras.
Hal ini juga digunakan sebagai chelant di beberapa pembersih rumah
tangga bertujuan tugas pembersih semacam itu.
(c) Asam Fosfor panas digunakan dalam microfabrication untuk etch nitrida
silikon (Si 3 N 4). Hal ini sangat selektif dalam etsa Si 3 N 4 bukannya SiO 2,
silikon dioksida .
19 | P a g e
(d) Asam fosfat digunakan sebagai fluks oleh penggema (seperti railroaders
model) sebagai bantuan untuk penyolderan .
(e) Asam fosfat juga digunakan dalam hidroponik pH solusi untuk
menurunkan pH larutan hara. Sedangkan jenis-jenis asam dapat digunakan,
fosfor merupakan nutrisi yang digunakan oleh tanaman, terutama selama
berbunga, sehingga asam fosfat terutama diinginkan. Hidroponik Umum
turun pH larutan cair mengandung asam fosfat di samping asam sitrat dan
amonium bisulfat dengan buffer untuk mempertahankan pH stabil dalam
reservoir nutrisi.
(f) Asam fosfat digunakan sebagai elektrolit di tembaga electropolishing
untuk menghilangkan duri dari papan sirkuit planarization.
(g) Asam fosfat digunakan dengan air suling (2-3 tetes per galon) sebagai
elektrolit dalam oxyhydrogen (HHO) generator.
(h) Asam fosfat digunakan sebagai pengatur pH dalam kosmetik dan produk
perawatan kulit.
(i) Asam fosfat digunakan sebagai agen oksidasi kimia untuk karbon aktif
produksi, seperti yang digunakan dalam Proses Wentworth.
(j) Asam fosfat juga digunakan untuk performa tinggi kromatografi cair .
(k) Asam fosfat dapat digunakan sebagai aditif untuk menstabilkan larutan
asam dalam kisaran pH yang diinginkan dan ditetapkan.
(l) Asam fosfat merupakan bahan utama yang memberikan rasa menggigit di
banyak dikonsumsi Coca-Cola dan Pepsi soda.
2.9.
Fungsi Alat
Fume scrubber : tempat memisahkan antara fase gas dan fase liquid dengan
menggunakan air sebagai penyemprotnya.
Reactor : tempat terjadinya reaksi.
Travelling pan filter : alat penyaringan berjalan untuk memisahkan gypsum
dengan H3PO4.
Evaporator : tempat menguapkan air yang terdapat di dalam campuran.
Agitator : alat pemisahan padatan dan cairan berdasarkan ketebalan.
20 | P a g e
21 | P a g e
Pendahuluan
Pengertian Calcium Phosphate Ca3(PO4)2 adalah mineral yang mengandung
ion kalsium (Ca2+) dengan orthophosphates (PO43-), metaphosphates atau
pyrophosphates (P2O74- ) dan kadang kadang hydrogen atau ion hydroxide.
Calcium Phosphate dibagi menjadi 2 metode produksi yaitu :
1. Superphosphate
2. Triple Superphosphate
22 | P a g e
Klasifikasi Proses
Klasifikasi proses pengolahan calcium phosphate berdasarkan metode
produksi terbagi atas :
a. Superphosphate : dibuat dari reaksi batuan pospat dengan
reaksi,asam sulfat dengan kandungan 16-20% P 2 O 5
b. Triple Superphosphate : dibuat dari reaksi batuan pospat dengan
asam pospat , dengan kandungan 42-50% P 2 O 5
: 3CaH4(PO4)27 CaSO4
Basis
: 1 ton superphosphat
Batuan phospat
: 0.5-0.6 ton
Asam Sulfat
: 0.3-0.4 ton
Kapasitas alat
: 10CaH4(PO4)2
: 1 ton triple Superphosphate
Batuan phospat
Asam phospat
3.4.1.1. Superfosfat
-
Rumus Molekul
: 3CaH4(PO4)27 CaSO4
Berat Molekul
: 1654,24 gr/mol
Grade
:Superfosfat dibuat dari batuan phosphate dan asam
Sulfat mengandung 16 -20% P2O5
3.4.1.2. Tripel Superfosfat
- Rumus Kimia
: 10CaH4(PO4)2
- Berat Molekul
: 2339,4 gr/mol
- Grade
Stabil
Tindak mudah larut dalam air
Termasuk pupuk jangka panjang, sehingga tidak sesuai digunakan untuk
tanaman semusim.
Kadar P2O5 berkisar anatara 27 41%.
Tidak higrokopis
Reaksi fisiologisnya netral.
BM : 98,08 g/mol
Densitas : 1,84 g/cm3, cair
Penampilan : Cairan Bening, Tak Berwarna, Tak Berbau
7H2SO4(aq)
3CaH4(PO4)2.7CaSO4
2HF
4HF
SiO2
2H2O
3SiF4 +
H2SiF6
SiF4
NaCl
2H2SiF6
2H2O
+
Na2SiF6 +
SiO2
2HCl
3.5.1. Superphospat
[Ca3(PO4)2]3 CaF2
7 H2SO4 (aq)
Phosphate Rock
14 H3PO4
Phosphate Rock
10CaH4 ( PO4)2 + 2 HF
Triple Superphosphate
Pembuatan Superphospat
26 | P a g e
27 | P a g e
Kalsium ini digunakan sebagai agen pereduksi dalam mempersiapkan logamlogam lain semacam torium, uranium, zirkonium, dsb. selain itu Kalsium juga
digunakan sebagai bahan reaksi deoksida dan desulfurizer atau decarburizer
untuk berbagai macam campuran logam besi dan non-besi. Elemen ini juga
digunakan sebagai agen pencampur logam aluminium, berilium, tembaga,
timbal, dan campuran logam magnesium.
3.10. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa :
28 | P a g e
7 H2SO4 (aq)
Phosphate Rock
Triple Superphospat
[Ca3(PO4)2]3 CaF2
Phosphate Rock
29 | P a g e
14 H3PO4
10CaH4 ( PO4)2 + 2 HF
Triple Superphosphate
4.
Sodium Karbonat
Asam phospat
Kapasitas Produksi
: 20 150 ton/hari
4.4.Bahan Baku
30 | P a g e
Sodium karbonat
Asam fosfat
Titik lebur
Titik didih
:
Kelarutan dalam air
Keasaman
:
Na2CO3
84,01 gr/mol
Kristal putih
tanpa bau
2, 173 gr/cm3
323,15 K (50C)
dalam Alkohol dan Eter.
10,3
1,3344
tidak ada
:
:
:
:
H3PO4
98,00 gr/mol
Berwarna putih padat atau cair kental
1,885 gr/ml (cair); 1,685 gr/ml
(85% larutan); 2,030
gr/ml (padatan)
42,35C (anhidrat);
29,32C (hemilhydrat)
158C
:
5,48 gr/ml
2,148; 7,198; 12,375
: Na5P3O10
Berat Molekul
Daya Larut
Density
: 2, 52 gr/cm3
pH
: 9,7
31 | P a g e
Melting point
: 622oC
Penampilan
6H3PO4
2 Na5P3O10 +
9H2O +
5CO2
4.9.Uraian Proses
Pembuatan sodium Tripolyphosphat
Pada awalnya, larutan abu soda Na 2CO3 dimasukan ke dalam Dry Soda Ash
Saturator yang berisi steam dan ditambahkan air. Sementara itu, H3PO3 ditampung
di dalam wadah dan ditambahkan H2O. setelah itu, keduanya dimasukkan ke
dalam tangki pencampuran (Mixing Tank). Di dalam tangki pencampuran itu,
terjadi proses pencampuran Na2CO3 dan H3PO3. sampai terbentuk Na2OP2O5 dan
CO2 yang merupakan limbah atau sisa pencampuran tersebut.
Setelah itu, terbentuk Na2OP2O5 dengan rasio 1,67 dimasukkan ke dalam
suatu tangki penyimpanan (Holding Tank) untuk kemudian disaring dan
32 | P a g e
Fungsi Alat
Dry Soda Ash Saturator sebagai penampung Na2CO3 sekaligus tempat untuk
menjenuhkan Na2CO3tersebut.
Mixing Tank tempat terjadinya reaksi pencampuran antara Na2CO3 dan H3PO3.
Holding Tank tempat penyimpanan sementara produk sebelum difiltrasi.
Filter tempat penyaring zat yang tidak diinginkan.
Feed Tank tempat pengadukan sebelum diumpankan ke zona pengering.
Drying Zone tempat penyaringan debu-debu dari zat.
Cyclone Dust Collector tempat penampungan debu-debu yang sudah tersaring.
Cool Zone tempat pendinginan zat.
Grinder tempat penghalusan produk Na5P3O10.
4.11.Kegunaan Produk
Water Conditioning.
4.12.
Kesimpulan.
6H3PO4
2 Na2OP2O5 +
9H2O +
5CO2
LAMPIRAN 1
Pertanyaan
33 | P a g e
1. M. Ariansyah Zikri
Apakah fungsi dari continuous blender dan bagaimana cara kinerjanya?
Jawab :
Fungsi dari continuous blender yaitu tempat terjadinya reaksi kimia antara
batuan super phosphate dengan asam sulfat 60%.
Cara kinerjanya reaksi kimianya berlangsung secara continue atau
bersambung.
2. Megawati Fratiwi
Mengapa phosphor yang dihasilkan dicuci dengan Na 2CO3?
Jawab:
Karena pencucian dengan menggunakan Na 2CO3 berfungsi untuk
memisahkan sisa P 4 kuning yang belum stabil yang ada pada produk,
sehingga phosfor dicuci dengan Na 2CO3 dan hasil pencuciannya berupa
limbah cair yang dibuang.
3. Muhammad Ricky
Apa perbedaan antara P 4 kuning dengan P 4 merah?
Jawab:
Perbedaan antara P 4 kuning dengan P 4 merah yaitu: Fosfor kuning bersifat
sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor
kuning digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri.
Fosfor kuning terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah
menjadi fosfor merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor kuning juga
dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi
-3,8C. Sedangkan Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor
merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang
gesek korek api. Fosfor merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170C
pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
4. Rahma Suryani
Apa perbedaan antara Asam Sulfat Leaching dan HCl Leaching?
Jawab:
Perbedaan antara Asam Sulfat Leaching dan HCl Leaching yaitu: terlihat
pada bahan yang digunakan, reaksi kimia yang terjadi serta prosesnya pun
berbeda. Sehingga sangat jelas bahwa Asam Sulfat Leaching dan HCl
Leaching sangat berbeda.
5. Restika Alawiya
34 | P a g e
Batuan posfat (68%) Ca3 (PO4)2 dan 25% CaF2, 7% SiO2: 2.5 ton
Asam Sulfat (90% dan 2% H2O) : 2 ton
Kmol:
-
mol
H2SO4 = 98/100 x 2 ton x 1000kg/1 ton = 1960 kg/98.08 kg/kmol = 19.98
kmol
H2O = 2/100 x 2,0 ton x 1000kg/1 ton = 40 kg/18 kg/kmol = 2.22 kmol
H3PO4= 100/100 x 1 ton x 1000kg/1 ton = 1000 kg/98 kg/kmol = 10.2040
kmol
SiO2 = 7/100 x 2.5 ton x 1000kg/1 ton = 175 kg/60 kg/kmol = 2.9166 kmol
Reaksi Utama :
Ca3(PO4)2 + 3 H2SO4 + 6 H2O
M:
5.48
19.98
B:
2.466
7.398
4.932
7.398
S:
3.014
12.582
4.932
7.398
Masuk
kmol
massa
Ca3(PO4)2
5.48
1698.471
H2SO4
19.98
17.01
6
1959.638
H2O
36 | P a g e
306.288
Keluar
kmol
massa
3.01 934.159
4
16
12.5 1234.04
82
26
2.22
39.96
bm
309.9
4
98.08
18
H3PO4
CaSO4.2H2O
Total
3964.4
4.93
2
7.39
8
483.336
1272.45
6
3964.0
98
172
Reaksi Samping 1:
CaF2
+ H2SO4 + H2O
M:
8.0046
12.582
B:
1.2
1.112.22
S:
6.8946
11.472
2HF
+ CaSO4.2H2O
2.22
2.22
-
1.11
2.22
1.11
Neraca Massa:
Kompone
n
CaF2
H2SO4
Masuk
Keluar
kmol
massa
kmol massa
624.999 6.894 538.330
8.0046
2
6
37
1234.04 11.47 1125.17
12.582
3
2
38
H2O
2.22
39.96
HF
CaSO4.2H2O
2.22
44.4
1.11
190.92
1899.00
2
Total
1899
Reaksi Samping 2:
6HF + SiO2
H2SiF6 +
M:
2.22
2.9166
B:
2.22
0.37
0.37
0.74
S:
2.5466
0.37
0.74
Neraca Massa
37 | P a g e
2 H2O
-
bm
78.08
98.08
18
20
172
Kompo
nen
HF
SiO2
Masuk
kmol
massa
2.22
2.916
6
44.4
174.99
6
H2SiF6
38 | P a g e
0.74
219.3
bm
20
2.54
66
0.37
H2O
Total
Keluar
kmo
l
massa
152.79
6
53.311
45
13.32
219
60
144.0
85
18