Anda di halaman 1dari 2

Cara membuat whipped cream

Pada umumnya, cara membuat whipped cream adalah dengan menggunakan telur. Dan krim
yang digunakan adalah krim jenis full cream, sehingga memiliki bentuk yang lebih padat dan
creamy. Lalu, setelah disiapkan, masukkan telur dan krim ke dalam wadah dingin, lalu kocok
seluruh bahan dengan mixer untuk memudahkan proses pengocokan. Dengan penggunaan
mixer, hasilnya akan lebih cepat, tebal, dan juga lebih lembut. Penggunaan mixer adalah
dengan mematikannya untuk beberapa waktu tiap satu menit, atau menurunkan dan
menaikkan kecepatan nya secara teratur. Lakukan hal ini hingga 2-3 kali. Whipped cream
akan terbentuk lebih putih dan ringan. Untuk menambahkan rasa manis, gunakan gula bubuk
putih dengan cepat dan campurkan seluruhnya. Whipped cream yang baik tidak akan jatuh
dengan mudah bila wadahnya dibalik. Bentuk tekstur dari whipped cream biasanya fleksibel
tergantung selera dari pembuatnya. Jenis yang paling umum adalah yang lembut, biasanya
untuk cake, pie, atau waffle. Sementara untuk yang lebih berat digunakan dalam bahan
pembuatan dessert atau makanan penutup.
Stabilizer yang bisa digunakan dalam pembuatan whipped cream adalah gelatin. Dengan
penambahan gelatin, whipped cream bisa bertahan di suhu kamar dan lebih awet. Adapun
dari jumlah gelatin yang digunakan biasanya sekitar 2-3 sendok teh.
Selain dengan menggunakan gelatin, kita juga bisa menggunakan tempat dimana protein bisa
bergabung. Contohnya adalah dengan menggunakan mangkok tembaga dapat menyebabkan
kandungan asam amino yang berikatan dengan sulfur akan berikatan dengan atom lain.
Dengan cara ini, dapat terjadi pengikatan asam amino dengan ikatan disulfida, yang dimana
ikatan ini sangat kuat dan membuat whipped cream lebih stabil.
Selain dengan menggunakan metode diatas, penambahan asam juga dapat meningkatkan
kekuatan ikatan protein di dalam whipped cream. Selain itu, whipped cream akan memiliki
rasa asam yang segar karena mampu mengurangi rasa manis berlebihan dalam whipped
cream. Adapun jenis asam yang biasa digunakan adalah asam dari parutan kulit lemon atau
krim tartar.
Selain itu, pembuatan whipped cream pada suhu yang rendah akan membuat krim menjadi
stabil. Hal ini dikarenakan untuk membuat kandungan lemak di dalam whipped cream tidak
meleleh. Dan lemak yang stabil tentu akan membuat struktur dari whipped cream akan tidak
mudah rusak dan stabil. Lemak pada whipped cream biasanya sekitar 36%. Jika kurang dari

30%, maka biasanya whipped cream akan lebih sulit untuk dibuat. Oleh karena itu, butuh
stabilizer jika menggunakan krim yang memiliki bahan krim yang rendah lemak.
Jika dalam pembuatan whipped cream kita mengocoknya terlalu lama, maka hasil yang
terbentuk bisa menjadi mentega. Mentega terbentuk karena dalam pengocokan yang
berlebihan membuat air menjadi terperangkap ke dalam minyak/lemak dan udara di dalam
menjadi keluar. Adapun mentega akan terbentuk jika krim mulai lebih kaku dan berubah
menjadi kekuningan, dan volume dari whipped cream akan menurun. Kekakuan mentega
berasal dari lemak mentega yang membesar partikelnya sehingga membuat krim menjadi
kaku dan akhirnya menjadi mentega. Oleh karena itu, ketika dalam pembuatan whipped
cream harus dilihat apakah krim mulai menjadi kaku atau tidak. Ketika sudah di fase dimana
krim sudah mulai lembut dan lebih ringan, maka pengocokan bisa dihentikan dan whipped
cream bisa disajikan.

Anda mungkin juga menyukai