DI SUSUN OLEH :
SITI AISYAH ( 132131006 )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................
I. Latar Belakang.................................................................................................
II. Rumusan Masalah..........................................................................................
III. Tujuan Penulisan...........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................
2.1Definisi PSMBA...............................................................................................
2.2 Etiologi PSMBA..............................................................................................
2.3 Penatalaksanaan Medis..............................................................................
2.4 Asuhan Kperawatan Klien Dengan PSMBA..................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkah, rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan makalah yang
berjudul tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien PSMBA (Perdarahan Saluran
Makan Bagian atas).
Keberhasilan penulisan makalah ini didukung oleh berbagai pihak. Saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Ikram.S.kep,
M.kes selaku dosen Keperawatan Gawat Darurat
Harapan saya makalah ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk menambah
ilmu pengetahuan mengenai Perdarahan Saluran Makan Bagian atas.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Besar harapan kami atas segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Saluran pencernaan merupakan suatu saluran kontinu yang
berjalan dari mulut sampai anus. Fungsi utama sistem
pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrient,
seperti air dan elektrolit dan makanan yang dimakan ke dalam
lingkungan internal tubuh.
Pendarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering
dihadapi manifestasinya bervariasi mulai dengan perdarahan
masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang
dirasakan. Pendekatan pada pasien dengan perdarahan dan
lokasi perdarahan saluran cerna adalah dengan menentukan
beratnya peradarahan dan lokasi perdarahan. Perdarahan
saluran cerna dapat menyerang semua orang dan semua
golongan.
Perdarahan
saluran
cerna
akut
merupakan
masalah
dari
duodenum
atau
perdarahan
saluran
cerna
dari
penulisan
makalah
ini
adalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi
Perdarahan saluran makan bagian atas di definisikan
sebagian
perdarahan
yang
terjadi
sebelah
proksimal
yang
ligamentu, Treitz.
bersumber
dari
proksimal
sampai
saluran
cerna
dibagi
menjadi
dua
yaitu
Tipe
Peradrah
Forrest
an
Aktif
6
Gambaran pada
endoskopi
Perdarahan
1a
Forrest
Aktif
mamancar
Perdarahan
1b
Forrest
Tidak Aktif
merembes
Pembuluh darah
2a
Forrest
Tidak Aktif
ulkus
Tukak ditutupi
2b
Forrest
Tidak Aktif
bekuan darah
Tukak tertutup
2c
Forrest
bekuan merah/biru
Tidak Aktif
tua
Tukak dengan yang
bersih
bagian
atas
karena
atau
iritasi
pada
perut
sebelum
akhirnya
didiagnosa
gastritis
( Balentine, 2012)
esofagus
dan
adalah
lambung
suatu
disebabkan
biasanya oleh asam lambung misalnya GERD atau obatobat tertentu seperti OAIN/NSAIDs. Gastropati bisa juga
terjadi pada pasien dengan sakit berat misalnya dengan
ventilator, sepsis/multi organs failure.
e. Duodenitis
Duodenitis merupakan inflamasi padda doudenum.
Penyebabnya adalah Helicobacter Pylori. Duodenitis
dapat menyebabkan nyeri pada perut, perdarahan,
serta
gejala
gastrointestinal
lain.
Banyak
orang
dan
biasanya
menyebabkan
bersifat
asymptomatik
perdarahan
saluran
saluran
pencernaan.
Typical
lesi
pada
h. Anastomotic
Ulcers
setelah
pembedahan
suatu
keadaan
pada
arteri
potensial
yang
bisa
berdampak
pada
pada
sirosis hypertansion.
d. Post kemoterapi atau radiasi
Terapi radiasi dapat menyebabkan perubahan lapisan
mukosa pada usus, ketika terapi radiasi dialkukan pada
pasien dengan kanker abdomen dan pelpis, perdarahan
karena kerukasakn mukosa dinding kolon dapat terjadi.
Komplikasi dapat terjadi secara cepat maupun lambat.
Dengan rentang waktu rata-rata 9-15 bulan.
e. Polip gastric
Polip gastric
merupakan
pertumbuhan
jinak
yang
menonjol
kedalam
lumen
lambung.
Polip
gratic
penyebab
jarang
pada
komunikasi
antara
aourta
dan
saluran
merupakan
penyakit
yang
pada
dasarnya
yang
memegang
tubuh
secara
veter
melalui
kelenjar
pancreas.
Hemosuccus
saluran
cerna
bagian
melakukan
lokasi
menyebabkan
keterlambatan
atas.
perdarahan
Kesulitan
dalam
kadang-kadang
pengobatan
dan
kritis.
( Toyoki, 2008 )
j. Sarkomi kaposi
Adalah tumor yang disebabkan oleh virus humen herpes
virus 8 ( HHV8).
10
kanula
berdiameter
perkembangan
syok
besar.
Untuk
hipovolemik,
mencegah
mulai
lakukan
perintahkan
sesuai
dengan
hasil
pemeriksaan
adalah
pilihan
prosedur
untuk
menentukan
yang
pemeriksaan
kontoversial.
barium,
Dapat
meskipun
juga
dilakukan
seringkali
tidak
Letak
perdarahan
11
hampir
selalu
disclererosikan
menggunakan
agen
pengsclerosis
Metode
endoskopi
tamponade
thermal
akut,
tetapi
ini
merupakan
modalitas
dokter
yang
alinmenyakini
bahwa
bilas
lambung,
membantu
mendiagnosis
menolong,
maka
diberikan
pasovresin
( pitresin ) intravena
b) Obat ini menurunkan tekanan vena porta dan oleh
karnanya menurunkan lairan darah pada tempat
perdarahan. Dosis 0,2- 0,6 unit permenit.
c) Karena vasokontsriktor maka harus di
infuskan
12
asam lambung
dengan
menghambat
antihistamin.
5. Memperbaiki
Status Hipokoagulasi yang tidak lazim untuk mendapati
pasien yang mengalami perdarahan gastrointestinal
berat yang mempunyai status hipokoagulasi karena
defisiensi
sebagai
faktor
pembekuan.
Salah
satu
Blakemore,
Alat
ini
Minnesota,
untuk
atau
mengontrol
tube
Linton-
perdarahan
yang
cukup
penting
bila
perforasi,
membutuhkan
13
darah
untuk
transfusi
massive
yang
sangat
membahayakan
lambung
gastroenterostomi,
antrektomi
atau
kombinasi
),
gastrektomi,
operasi
untuk
dengan
anastomosis
lambung
pada
14
dilakukan
menggunakan
pendekatan
harus
melakukan
pengkajian
terhadap
resiko
nafas
pasien,
adanya
penggunaan
otoy-otot
terjadi
penurunan
kadar
haemoglobin
dalam
15
simpatis
efineprin,
dan
menyababkan
vasokontruksi
meyebabkan
pelepasan
norepirefrin.
Keadaan
peningkatan
frekuansi
vaskular
priper
katekolamin,
ini
dalam
pada
awal
jantung
dan
upaya
untuk
penyakit
lambung,
pemakaian
obat-obat
di
antaranya
niali
Hb,
nilai
Albumiin,
pemberina
nutrisi
entral
dini
lebih
permibialitas
intestinal
translokasi
perdarahan
meningkut
aliran
saluran
darah
pada
cerna
kolon.
juga
dapat
Selain
itu,
17
a. Diagnosa
Defisit
volume
cairan
yang
b. Kriteria
Diagnosa
hasil
oksigennilai-nilai
dan dengan
faktor-faktor
risikoSAP,
aspirasi
2. Pantau
hemodinamik
(misal
DAP, TDKP , IJ ,
3.
4.
5.
2.
3.
4.
6.
5.
6.
7.
7.
8.
c.
8.
9.
4. Evaluasi
19
DAFTAR PUSTAKA
Balentine, J.R, 2012, Gastritis overview, Diakses tanggal 24
September 2012.
Caesar, R, 2010, Sindroma Mallory-Weiss, Diakses tanggal
24 september 2012.
Cagir,B,2012,Lower
Gastrointestinal
Bleeding,
Diakses
Classification,
Rockalls
and
Blatchfords
Risk
20
21