Salah satu paradigma jenis bakteri yang dipakai sebagai model untuk mempelajari
fisiologi dan genetika mikrobia adalah bakteri gram negatif Escherichia coil. Bakteri
tersebut memiliki struktur sel yang sangat tipikal (Gambar 2.2; Gambar 2.3).
Gambar 2.2. Set Escherichia coil dengan bagian set (diambil dan Enger & Ross, 2000)
Protozoa path umumnya mempunyai lapisan gelatin yang terdiri dan protein
disebut pelikel, sedangkan pada Protozoa amoeboid mempunyai lapisan gelatin
yang tersusun dan lendir polisakarida.
Permukaan sel ganggang dan fungi diselubungi lapisan lendir yang disebut
glikokaliks.
Lapisan permukaan sel bakteri disebut kapsula atau lapisan lendir. Kapsula
tersusun oleh polisakarida, yang mempunyai berat molekul tinggi, atau polimer
asam-asam amino yang disebut polipeptida.
Contoh :
Fungsi kapsula :
1. Kapsula bersama-sama dengan dinding sel dan flagela berfungsi sebagai antigenik
(antigenisitas).
komposisi dinding sel ganggang dan fungi hampir sama dengan komposisi
dinding sel tumbuhan, terdin dan selulosa, hemiselulosa, lignin, mannoprotein,
Gambar 2.6. Diagram struktur dinding sel bakteri (Diambil dan Tortora dkk, 2001)
1. Memiliki lapisan peptidoglikan tunggal (monolayer) (Gambar 2.8); yang terdiri dari
membran luar, diselubungi oleh fosfolipida, lipopolisakarida, ensim dan lipoprotein
yang hidrofobik.
2. Mempunyai protein hidrofilik tersusun oleh tiga agregat protein yang ber
berada pada
membran luar atau porin yang memungkinkan bahan yang hidrofilik masuk ke
lapisan bagian dalam.
3. Porin berfungsi untuk menjaga integritas membran luar dan sebagai reseptor untuk
bahan tertentu (maltosa dan baktenofag).
4. Memiliki periplasma yang terle
terletak
tak di antara membran luar dan dalam. Periplasma
merupakan tempat berlangsungnya sejumlah proses fisiologi karena berisi berbagai
macam larutan protein, meskipun ada yang menempel membran sitoplasma atau
masuk ke dalam ruang periplasma.
-1,4 glukosida.
Rantai pentapeptida menempel pada gugus -NH2 dan bergabung menjadi rantai
polipeptida, baik secara Iangsung mengikat rantai peptida atau melalui jembatan
pentaglisin.
Sintesis peptidoglikan merupakan proses bertahap (multi-step) (Gambar 2.7 dan
Gambar 2.8), dikatalisis oleh sejumlah ensim dan melibatkan dua macam
pembawa (carrier), yaitu baktoprenol dan Uridin difosfat (UDP).
Baktoprenol adalah alkohol dengan 55- C yang menempel path -NH2 melalui
gugus pirofosfat dan kemudian membawa unit rantai pendek peptidoglikan
melewati membran.
Langkah-Iangkah sintesis peptidoglikan
1. UDP yang merupakan derivat NAG dan NAM disintesis di dalam sitoplasma
2. Asam-asam amino berurutan ditambahkan path ujung UDP-NAM dengan Dalanin
sebagai dipeptida. Pembentukan ikatan peptida mi memerlukan ATP.
3. N-Pentapeptida dipindahkan dan UDP ke baktoprenol di permukaan membran.
4. UDP-NAG ditambahkan ke NAM-pentapeptida membentuk unit peptidoglikan.
Apabila sintesis peptidoglikan terjadi melalui jembatan pentaglisin, maka perlu
penambahan molekul glisil-tRNA yang dibawa oleh baktoprenol melewati membran.
Penambahan unit peptidoglikan selalu teijadi di ujungnya yang sedang tumbuh dan
kemudian baktoprenol didaur ulang (Gambar 2.8). Pembentukan jalinan di antara
rantai
peptida
disebut
transpeptidasi.
Mekanisme
transpeptidasi
bervariasi
Lapisan peptidoglikan merupakan suatu lapisan tunggal dinding sel bakteri yang
dibawah kondisi tertentu
1.
Pada saat sel sedang tumbuh, struktur lapisan tersebut harus didegradasi terlebih
dahulu sehingga memungkinkan tersintesis peptidoglikan baru.
2.
3.
4.
Lokasi sintesis dinding sel baru bervariasi dan tergantung jenis bakteri.
Pada bakteri gram positif,
berbentuk koki;
ki; sintesis dinding sel terjadi path sisi pembentukan septa
berbentuk batang; sintesis dinding sel terjadi pada sisi pembentukan septa atau
Perbandingan antara kantong sel gram negatif dan dinding sel gram positif
Berdasarkan struktur dan fungsinya, dinding sel gram negatif sangat berbeda dari
sel gram positif (Tabel 2.1).
Tabel 2.1. Perbandingan struktur dan fungsi dinding sel gram negatif dan gram positif
No
1
Substansi
Struktur kimia
Lisosim
Antibiotik
Transpor molekul
dan permeabilitas
selektif
Mekanisme
penyerapan cat
Gram
Lebih tahan
Menghambat sintesis
peptidoglikan
Lebih banyak sub-struktur
yang terlibat
Lunturnya warna dari
violet kristal menunjukkan
kerusakan dinding sel
yang ekstensif karena
pencucian alkohol
Untuk mempelajari sifat fisiologi suatu mikrobia, langkah pertama adalah merusak sel
untuk menghilangkan dinding sel. Pehilangan dinding sel tersebut menghasilkan sel
tanpa dinding (intact cell) yang sangat peka terhadap tekanan osmose. Struktur
tersebut dibedakan menjadi:
Protoplas (hampir semua dinding sel terlepas), struktur yang dihasilkan dan sel
gram positif
Sferoplas (tidak semua didinding sel terlepas), .struktur yang dihasilkan dan sel
gram negatif
Cara untuk mendapatkan struktur tersebut:
1. Protoplas lebih mudah diperoleh dengan menggunakan lisosim atau dengan
antibiotika penghambat sintesis peptidoglikan,
2. Sferoplas dapat diperoleh dengan menggunakan:
kombinasi lisosim (cairan liur siput dengan deterjen
teknik mekanik: sonicator, French pressure cels.
Apa perbedaan utama antara protoplas dan sferoflas (Tabel 2.2.)?
Tabel 2.2. Perbedaan sifat antara sel utub, Sferoplas dan Protoplas
Sifat-sifat
Pembelahan sel
Sel utuh
Kemungkinan
berlangsung
Regenerasi dinding
Kemungkinan terjadi
Penempelan fag
Mungkin terjadi
Maturasi fag
Induksi spora
Mungkin terjadi
Kemungkinan terjadi
Sintesis protein
Replikasi DNA
Transport &
Permeabilitas
selektif
Berlangsung
Berlangsung
Berlangsung
Sferoplas
Protoplas
Berlangsung sebagian Terbatas atau
tidak sama sekali.
Kalau terjadi tidak
akan terbentuk
sel normal
Berlangsung sebagian Tidak mungkin
terjadi
Kadang-kadang
Tidak mungkin
terjadi
terjadi
Mungkin terjadi
Mungkin terjadi
Kadang-kadang
Tidak mungkin
terjadi
terjadi
Berlangsung
Berlangsung
Berlangsung
Berlangsung
Berlangsung
Berlangsung
Pili
Pili adalah struktur seperti rambut halus, tunggal, disebut pula fimbria, biasanya
tumbuh di permukaan sel prokariotik. Pili dibedakan menjadi dua tipe, yaitu pili adhesi
dan pili konjugatif (Gambar 2.10).
1. Pili adhesi (adhesion pill):
tersusun oleh protein tunggal yang disebut pilin (17.000 dalton mol).
berfungsi yang berkaitan dengan patogenitas bakteri
terlibat di dalam proses penempelan bakten pada permukaan dinding mukosa
sehingga memungkinkan bakteri tersebut melakukan infeksi.
2. Pili Konjugasi (conjugation pill).
terdiri dan fosfoglikoprotein
berfungsi sebagai alat untuk memindahkan informasi genetik cli antara
antara sel
bakteri.
Gambar 2.11. terakan Flagela. Hubungan rotasi flagela dan gerakan bakteri
Bakteri tidak selalu mensintesis flagela tergantung pada kondisi lingkungan. Flagella
disintesis meliputi langkah sebagai berikut:
1. Diawali dengan sintesis basal body,
2. Diikuti pembentukan pengait dan kemudian filamen.
3. Penyusun filamen disintesis di dalam ribosom sitoplasma, kemudian pindah ke
buluh filamen dan menempel pada
p
ujung filamen.
Sintesis flagela bakteri gram negatif melibatkan proses yang kompleks:
Pembentukan flagela diawali dengan masuknya cincin M dan S ke dalam membran
sitoplasma,
Penempelan buluh atau pipa membentuk bangunan seperti topi.
Kemudian baru terbentuk
entuk cincin pengait peptidoglikan dan liposakarida (Gambar
2.13)
Gambar 2.13. Pertumbuhan flagela bakterl Gram negatif (Brock & Madigan,
2000)
Kemotaksis
Bakteri pada umumnya bergerak dengan menggerakkan flagela searah jarum jam.
Berdasarkan arah gerakan, ada dua tipe yaitu:
gerakan maju (gerakan positif) kearah stimuli lingkungan
gerakan menjauhi (gerakan negatif) stimuli tersebut.
Stimuli lingkungan yang menimbulkan gerakan terdiri dari
Cahaya (fototaksis),
Medan magnit (magnetiotaksis),
Bahan organik (kemotaksis) dan
Oksigen (aerotaksis).
Hampir sebagian besar mikrobia bergerak mengikuti stimulus senyawa kimia atau
kemotaksis. Kemotaksis merupakan gerakan yang melibatkan protein khusus yang
disebut Metil-Protein kemotaktik (MCP). Karakteristik dan fungsi MCP bervariasi
tergantung pada jenis mikrobia.
Misal: Escherichia coil mempunyai 4 macam MCP yaitu:
1.
2.
3.
Protein III adalah produk dan gen trg (ribosa dan galaktosa), dan
4.
tetapi pada media liquid dengan viskositas tinggi, bakteri tersebut membentuk
flagela lateral.
Bakteri
Arkhaea
Sel eukarotik
Kandungan protein
Tinggi
Tinggi
Rendah
Komposisi lemak
Fosfolipida
Sulfolipida,
glikolipida, lipida
isoprenoid nonpolar, fosfolipida
Fosfolipida
Struktur lipida
Ikatan lipida
Sterol
Rantai lurus
Ikatan ester
Tidak ada
Bercabang
Diether & tetraether
Tidak ada
Rantai lurus
Ikatan ester
ada
meskipun ada yang nampak analog dengan berlapis ganda, tetapi strukturnya
hanya terdiri dari lipida dieter gliserol
Lipidanya bercabang-cabang dan mengikat gliserol dengan bentuk ikatan ether.
Lipidanya terdiri dan sterol (25%), yang berfungsi untuk pengadaan antibiotik,
terutama antibiotika polyene yang dapat merusak membran siloplasma fungi
Vakuola: banyak terdapat di dalam sel bakteri laut, berfungsi untuk dapat
mengapung
Ribosom adalah partikel kecil yang mengandung asam ribonukleat (65%) dan
protein (35%) di dalam sitoplasma. Ribosom berperan di dalam polimerisasi asam
menjadi protein. Berdasarkan pengamatan mikroskopi elektron, partikel ribosom
berbentuk bulat dan membentuk suatu rantai molekul RNA mesenger (mRNA) yang
disebut polisom atau poliribosom (3ambar 2.3).
Ribosom bakteri:
terdiri dan dua komponen dengan berat molekul 508 dan 30S.
kedua partikel tersebut bergabung menjadi partikel 75S path saat ribosom
berfungsi di dalam sintesis protein
lebih besar dan terdiri dari dua komponen 60S dan 408.
memiliki Plasmid
-
Nukleus sangat kompleks berisi banyak kromosom dan bentuk DNA linear
Spora
Endospora pada sel gram positif menyebabkan sel sangat resistan terhadap
perubahan Iingkungan. Pembentukan spora (Gambar 2.15) berlangsung di dalam sel
yang mengalami dehidrasi, membentuk mantel spora yang mengandung makromolekul
dan senyawa tertentu, seperti Ca-dipikolinat
Ca dipikolinat dan protein terlarut dalam asam (SASP)
Fungsi SASP adalah:
1. mengikat DNA sangat kuat di bagian tengah, dan melindungi dan kerusakan akibat
penyinaran sinar ultra
a violet, kekeringan, dan panas yang menyengat
2. sebagai sumber C dan tenaga untuk tumbuh (germinasi).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apakah fungsi porin dan dimana letaknya pada didinding sel gram negatif?
9.
Apa yang dirnaksud tiengan transpeptidasi dan mengapa proses tersebut penting
artinya?
Atlas, RM., 1997. Principles of Microbiology. WCB. Wm.C. Brown Publisher. USA
Brock, TD, and Madigan, M. T., 2000. Biology of Microorgamsms. Prentice Hall. USA.
Caidwel DR., 1995. Microbial Physiology. Westland Co. USA.
Dawes J. and Sutherland JW, 1992. Microbial Phyisiology. Cambridge Thiv. Press, UK.
Moat, A.G., and Foster, J.M., 2001. Microbial Physiology. Third edition. Willey-Liss.
A. John Wiley & Sons, Inc Publication. New York, Chichester.
Tortora, GJ., Furike BR.,and Case CL., 2001. Microbiology. An Introduction. Benjamin
Cummings. N Imprint Addison Wesley Longman Ltd.