No. Dokumen :
121/SOP.Kep/RSUFB/V/2016
Tanggal Terbit :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman
1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RSU. Full Bethesda
12 Mei 2016
dr. Indra Riris Delima Siregar
Merupakan prosedur pemenuhan oksigen dengan menggunakan alat bantu.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara yaitu : kateter nasal, kanua nasal,
dan masker oksigen.
1. Memenuhi kebutuhan oksigen
2. Mencegah terjadi hipoksia
3. Membantu kelancaran metabolism
4. Sebagai tindakan pengobatan
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung.
1. Anoksia atau Hipoksia
2.
3.
4.
5.
Prosedur
Pra Interaksi :
1.
2.
Cuci tangan.
3.
Implementasi :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level
yang telah ditetapkan
4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi
humidifier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air.
5. Atur posisi dengan semi fowler/ kenyamanan klien
6. Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga dampai ke hidung dan berikan tanda.
7. Buka saluran udara dari flowmeter oksigen.
8. Berikan vasellin/jelly
9. Masukkan dalam hidung sampai batas yang ditentukan
10. Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan
lidah pasien dengan menggunakan spatel (akan terlihat posisnya di bawah uvula).
11. Fiksasi pada daerah hidung.
12. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam.kaji cuping hidung, sputum, mukosa hidung
No. Revisi :
Halaman
2/2
serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
13. Cuci tangan setelah melakukan tindakan (1-6 liter)
Tahap Terminasi :
1.
2.
3.
4.
5.
Unit Terkait