Pengarang
Struktur Ekonomi
1.Value system
Sistem yang merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, kepemilikan
sumber daya, sistem insentif yang digunakan, serta sistem alokasi yang diberlakukan.
Sistem nilai yang dianut bisa berupa sistem nilai utilitarian, egalitarian, syariah,
Pancasila, atau sistem nilai lainnya.
2. System of objectives
Tujuan yang ingin dicapai masyarakat. Tujuan dapat berupa kesejahteraan
(welfare), keadilan (justice), pemerataan (equality), kebebasan (liberty), stabilitas
(stability), perlindungan terhadap lingkungan hidup, dan tujuan-tujuan lainnya.
3.System of ownership
Sistem kepemilikan sumber daya. Kepemilikan sumber daya bisa berupa
kepemilikan bersama (common ownership), swasta (private ownership), publik
(public ownership) kooperatif (cooperative ownership).
4.System of incentives
Sistem insentif dapat berupa insentif materi (uang, barang, atau jasa), atau
insentif moral, atau insentif berupa kekuasaan, atau insentif bentuk lainnya.
5.System of coordination/allocation
Sistem alokasi sumber daya dan hasil-hasil kegiatan ekonomi masyarakat,
yang dapat diperoleh dengan cara tradisi, mekanisme pasar bebas, atau perencanaan
baik perencanaan komando, terpimpin atau lainnya.
Contoh keseluruhan yaitu pada sistem utilitarian, merumuskan tujuannya
yaitu kesejahteraan yang diukur dari kepuasan atau kebahagiaan individu yang
diperoleh dari mengkonsimsi barang dan jasa. Untuk mencapai tujuan tersebut
pemilikan sumber daya umumnya oleh swasta, dengan sistem insentif yang bersifat
materi (uang atau kekayaan), dan mekanisme pasar bebas yang utama dalam
pengalokasian sumber daya dan hasil-hasil kegiatan ekonomi masyarakat.
3.5.3 Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi
sering
diartikan
sebagai
pembangunan
infrastruktur,baik infrastruktur fisik (bangunan, jalan, pelabuhan, pasar, dan
sebagainya) maupun infrastruktur sosial (pendidikan, kesehatan, kebudayaan,
bangsa yang telah mencapai kebudayaan yang dianggap luhur dan tinggi, atau dengan
kata lain telah mencapai peradaban, dan ada masyarakat yang belum mencapai
perabadan.
Dalam sejarah peradaban dunia kita mengenal peradaban Mesopotamia,
Mesir, Persia, Yunani, Romawi, India, Cina, Jepang, Arab, dan lain sebagainya, yang
telah menjadi bukti sejarah kemajuan peradaban masyarakat bangsa-bangsatersebut.
Adapun dalam konteks sejarah Indonesia, kemajuan dan kemasyhuran kerajaan
Sriwijaya, Majapahit, Malaka, dan sebagainya, dianggap menjadi salah satu titik
peradaban masyarakat bangsa ini.
Untuk mencapai peradaban kita harus memahami keberadaan diri kita sebagai
diri pribadi (individu) yang memiliki keunikan dan kebebasan berkreasi, sebagai
bagian dari kelompok dan anggota masyarakat yang dapat menunjukkan
kebermanfaatan diri bagi masyarakat sekitar, bagi masyarakat Indonesia, dan bahkan
bagi masyarakat dunia dengan mengembangkan kebudayaan yang tinggi. Hingga
pada gilirannya kita sebagai bangsa dapat berdiri dengan gagah menegakkan
peradaban dunia.