Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi
INSTALASI GIZI
RSUD KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2016
DAFTARISI
HalamanJudul.............................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
ii
BAB I. Pendahuluan...................................................................................
1.2. TujuanPedoman...................................................................................
1.4. BatasanOperasional.............................................................................
14
4.1. AsuhanGizi..........................................................................................
14
4.2. PenyelenggaraanMakanan...................................................................
22
29
BAB V. Logistik.........................................................................................
31
40
47
53
61
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATARBELAKANG.
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada
TUJUANPEDOMAN.
Tujuan dari buku Pedoman Pelayanan ini adalah sebagai acuan bagi kepala
Instalasi Gizi dan staf Instalasi Gizi Rumah Sakit ... untuk menjalankan fungsinya
agar dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan yang sesuai dengan
perkembangan iptek, perubahan perundang-undangan, dan harapan konsumen
rumahsakit.
1.3.
BATASAN OPERASIONAL.
A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit: adalah kegiatan pelayanan gizi di
rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan
metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi
kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif, danpromotif.
B. Pelayanan gizi: adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang
dilakukan di Rumah Sakit ... untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.
Pelayanan gizi merupakan upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif dalam rangka meningkatkan kesehatanpasien.
C. Masyarakat Rumah Sakit: adalah sekelompok orang yang berada
dalam lingkungan rumah sakit dan terkait dengan aktifitas rumah sakit,
terdiri dari pegawai atau karyawan, pasien rawat inap, dan pengunjung
poliklinik.
D. Terapi gizi medik: adalah terapi gizi khusus untuk penyembuhan
penyakit baik akut maupun kronis atau kondisi luka-luka, serta
merupakan suatu penilaian terhadap kondisi klien/pasien sesuai dengan
intervensi yang telah diberikan, agar klien/pasien serta keluarganya
dapat menerapkan rencana diet yang telahdisusun.
E. Terapi gizi: adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klien/pasien
untuk penyembuhan penyakit sesuai dengan hasil diagnosis, temasuk
konseling, baik sebelum perawatan dalam dan sesudahperawatan.
adalah
seorang
nutrisionis
yang
telah
mendalami
lembaga
(PERSAGI),
dan
bekerja
di
unit
pelayanan
yang
menyelenggarakan terapidietetik.
K. Food model: adalah bahan makanan atau contoh makanan yang terbuat
dati bahan sintetis atau asli yang diawetkan, dengan ukuran dan satuan
tertentu sesuai dengan kebutuhan,yang digunakan untuk konseling gizi,
kepada pasien rawat inap maupun pengunjung rawatjalan.
L. Klien: adalah pengunjung poliklinik rumah sakit, dan atau pasien
rumah sakit yang berstatus rawatjalan.
M. Nutrition related disease: Penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta pengobatan memerlukan
terapigizi.
N. Mutu pelayanan gizi: suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
pelayanan gizi sesuai dengan standar dan memuaskan baik kualitas dari
petugas maupun sarana serta prasarana untuk kepentinganklien/pasien.
1.5.
LANDASANHUKUM.
1. Undang-Undang
RumahSakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang TenagaKesehatan.
4. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Departemen Kesehatan2002.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal RumahSakit.
BAB II
STANDARKETENAGAAN
2.1.
PENDIDIKAN
SERTIFIKASI
JUMLAH
KEBUTUHAN
Kepala InstalasiGizi
Dokter Umum
Karu Gizi
SPAG
Ijazah SPAG
D-3 Gizi
Ijazah D3Gizi
Distribusi Makanan
Pengolah Makanan
Total
16
2.2.
NO.
1.
KepalaInstalasi
2.
3.
KUALIFIKASI
FORMAL DAN
WAKTUKERJA
JUMLAH
SDM
INFORMAL
SPAG
Distribusi
Makanan
Shift pagi
08.00 18.00
Shift malam
4.
Pengolah
Makanan
18.00 08.00
Shift pagi
08.00 14.45
Shift siang
14.45 21.00
Shift malam
21.00 08.00
BAB III
STANDARFASILITAS
3.1.
DENAH RUANG.
(Ada PadaLampiran)
3.2.
STANDARFASILITAS.
1. Tabel Sarana/Fasilitas Ruang konseling (bergabung).
NO.
JENISKELENGKAPAN
JUMLAH YANG
STANDAR
DIMILIKI
2
Ukuran 2 x 2,5m
Meja konseling
Ada
Kursi konseling
Ada
Ada
Telepon
Tidak ada
Tidak ada
Komputer +printer
Ada
Lemariperaga
Tidak ada
Tidak ada
OHP/LCD
Tidak ada
Tidak ada
FoodModel
Tidak ada
Tidak ada
10
Formulir-formulir
(Konsumsi Ada
Leafletdiet
Ada
12
Ada
13
Audiovisual
Tidak ada
Tidak ada
14
Wireless
Tidak ada
Tidak ada
15
KasetDiet
Tidak ada
Tidak ada
16
Kardeks standardiet
Tidak ada
Tidak ada
17
Papandisplay
Tidak ada
Tidak ada
18
Poster-poster
Ada
Tidak ada
19
Software Konseling
Ada
NO.
20
JENISKELENGKAPAN
Buku-buku
pedoman
JUMLAH YANG
STANDAR
tatalaksana Ada
DIMILIKI
1
program
21
StandarAntropometri
Tidak ada
Ada
22
Ada
dewasa
23
Tidak ada
Tidak ada
24
Timbangan bayi
Ada
25
Alat ukur
Skinfold ticknesscaliper
Tidak ada
Tidak ada
Alat ukurLiLA
Tidak ada
Tidak ada
Alat ukurLiKa
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Formulir skrining
Tidak ada
Tidak ada
26
JENISKELENGKAPAN
Bangunan
JUMLAH YANG
STANDAR
DIMILIKI
Luas 3 x 4 m atau
2
2 x 2,5m
2
Komporgas
Water
Ada
2
Ada
dingin)
4
Ada
Mejadistribusi
Ada
Lemari makangantung
Ada
Lemarialat-alat
Ada
Ada
Ada
dll)
9
NO.
10
JENISKELENGKAPAN
JUMLAH YANG
STANDAR
DIMILIKI
Ada
50 lusin
dll)
11
Lemaripendingin
Ada
12
Blender
Ada
13
Saranakebersihan
Ada
14
Tempat sampahbertutup
Ada
15
Papantulis
Ada
JENISKELENGKAPAN
JUMLAH YANG
STANDAR
DIMILIKI
Ruangpenerimaan
Timbangan 100-300kg
Ada
Tidakada
Ada
Keretaangkut
Ada
Pembukabotol
Ada
Penusukberas
Ada
Pisau
Ada
Timbangan 20-100kg
Tidak ada
Tidak ada
Rak bahanmakanan
Ada
Lemaries
Ada
Freezer
Ada
dari Ada
Mejakerja
Ada
Mejadaging
Ada
Tempat
bahan
makanan
plastik/stainlesssteel
3
BAB IV
TATA LAKSANAPELAYANAN
4.1.
ASUHANGIZI.
1. Pengertian.
Asuhan
gizi
merupakan
sarana
dalam
pemenuhan
zat
gizi
pasien.Pelayanan gizi rawat inap sering disebut juga dengan Terapi Gizi
Medik.Pelayanan kesehatan paripurna seorang pasien, baik rawat inap
maupun rawat jalan, secara teoritis memerlukan tiga jenis asuhan yang
pada pelaksanaannya dikenal sebagai pelayanan.Ketiga jenis asuhan
tersebut adalah asuhan medik, asuhan keperawatan, dan asuhangizi.
2. Tujuan
Tujuan utama Asuhan Gizi adalah memenuhi kebutuhan zat gizi pasien
secara optimal baik berupa pemberian makanan pada pasien yang dirawat
maupun konseling gizi pada rawat jalan. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan kerjasama tim yang terdiri dari unsur terkait untuk
melaksanakan urutan kegiatan, yang dikelompokkan menjadi lima
kegiatan,yaitu:
a. Membuat diagnosis masalahgizi
b. Menentukan kebutuhan terapi gizi. Dalam pelaksanaan asuhan gizi,
penentuan terapi gizi pasien perlu mempertimbangkan tiga macam
kebutuhan,
yaitu
penggantian
(replacement),
pemeliharaan
saran
kepada
dokter
berdasarkan
hasil
pemantauan/evaluasi terapigizi
e. Memantau masalah yang berkaitan dengan asuhan gizi kepada
klien/pasien dankeluarganya
f. Memberikan
klien/pasien dankeluarganya
g. Melakukan kunjungan keliling (visite) kepadaklien/pasien
h. Mengevaluasi status gizi klien/pasien secara berkala, asupan makanan,
dan bila perlu melakukan perubahan dietpasien
i. Mengkomunikasikan hasil terapigizi
j. Menentukan rencana diet awal/sementara bila belum ada penentuan diet
daridokter
k. Melakukan pemantauan interaksi obat danmakanan
4. Prosedur Kerja Asuhan Gizi di Ruang RawatInap
Berikut ini tabel tentang prosedur kerja asuhan gizi di ruang rawat inap.
N
O
1
KEGIATAN
MEKANISME
UNSUR
PENANGGUNG
TERKAIT
JAWAB
Penentuan StatusGizi
a. Klinis
baru
Dokter
dan
dimonitor setiaphari
b. Deteksi
Dilakukan
pada
saat Dokter
pasienmasuk
d. Laboratorium
Glukosa
darah,
Hb, Dokter/
Dokter/Analis
KEGIATAN
e. Anamnesis
MEKANISME
PENANGGUNG
TERKAIT
JAWAB
urine lengkap,feses
Analis
Wawancara
Dietisien/
Dietisien/
Nutrisionis
Nutrisionis
riwayatgizi
2
UNSUR
Intervensi
a. Klinis
Dokter
(Hipogikeia, perawat
hipotermia,
dehidrasi,
infksi,dll)
b. Diet
Menentukandiet
Dietisien/
Dietisien/
Pemantauan
Nutrisionis
Nutrisionis
Konsumsimakanan
Statusgizi
Penyuluhangizi
Pemberiandiet
Persiapanpulang
3
Pelaporan
Pencatatangizi
Berdasarkan
rekam Dietisien/
Dietisien/
medis:
Nutrisionis
Ruang rawatjalan
Ruang rawatinap
Nutrisionis
upaya
mempercepat
proses
penyembuhan.
Rangkaian
kegiatannya:
1) Pengkajian statusgizi
a) Antropometri
Setiap pasien diukur data antropometri, berupa tinggi badan
atau panjang badan dan berat badan.Bila tidak memungkinkan
pasien diukur tinggi badan atau panjang badan dan berat
badan, dapat dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LiLa)
dan tinggilutut.
b) Pemeriksaanfisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi
adanya
gemuk/obesitas);
sistem
kardiovaskuler;
sistem
biokimia
penyakit
serta
menegakkan
masalah
gizi
klien/pasien.
4.2.
PENYELENGGARAANMAKANAN.
1. Pengertian
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan
kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang
optimal melalui pemberian diet yang tepat. Termasuk kegiatan
pencatatan, pelaporan, danevaluasi.
2. Tujuan
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan
untuk menyediakan makanan yang kualitasnya baik dan jumlah yang
sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak dan memadai bagi klien atau
konsumen yangmembutuhkan.
3. Sasaran
Sasaran penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit ... adalah pasien,
karyawan, pengunjung (pasien rawat jalan atau keluarga pasien yang
mengunjungi kantin), dan konsumenkatering.
4. Bentuk penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit ...
Bentuk penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit ... adalah dengan
sistem swakelola, sehingga melaksanak semua kegiatan penyelenggaraan
makanan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
5. Mekanisme kerja penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit ...
Mekanisme kegiatan penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit
...meliputi:
a. Perencanaan anggaran belanjamakanan
Pengertiannya adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang
diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen/pasien
yangdilayani
Tujuannya adalah untuk menyediakan taksiran anggaran belanja
makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan
jumlah bahan makanan bagi konsumen/pasien yang dilayani sesuai
dengan standar kecukupagizi.
anggaran
diusulkan
secara
resmi
melalui
jalur
administratif
b. Perencanaanmenu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan
diolah untuk memenuhi selera konsumen pasien, dan kebutuhan zat
gizi yang memenuhi prinsip giziseimbang
Tujuannya untu menyediakan siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan
yang ada di rumah sakit, yaitu siklus 11hari.
Langkah perencanaanmenu:
1) Membentuk tim kerja untuk menyusun menu yang terdiri dari ahli
gizi dan kepaladapur
2) Mengumpulkan tanggapan/keluhan konsumen mengenai menu
dengan cara menyebarkankuesioner
3) Membuat rincian macam dan jumlah konsumen yang akandilayani
4) Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang
tersedia
5) Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah
tenaga
kelompok
sayuran,
kelompok
buah)
sehingga
pre-test
untuk
mengetahui
tanggapan
konsumen/pasien
g) Membuat perbaikan menu dan selanjutnya menu siap
diterapkan
c. Perhitungan kebutuhan bahanmakanan
Perhitungan kebutuhan bahan makanan adalah kegiatan penyusunan
kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan bahan
makanan
Tujuannya adalah supaya tercapainya usulan anggaran dan kebutuhan
bahan makanan untuk pasien dalam satu tahunanggaran
Langkah perencanaan kebutuhan bahan makananadalah:
1) Menentukan jumlahpasien
dengan
Jenis bahanmakanan
Lama waktupenyimpanan
< 3hari
o
<1minggu
o
-5 0 C
57 C
10 C
10 C
10 C
Tepung danbiji-bijian
25 C
25 C
25 C
-10 -5 C
> 1minggu
-5 0 C
< - 10 C
o
< -5 C
o
o
3) Penyaluran bahanmakanan
Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan
bahan makanan berdasarkan permintaanharian
Tujuannya adalah untuk menyediakan bahan makanan siap pakai
dengan kualitas dan kuantitas yang tepat sesuai denganpesanan
f. Persiapan bahanmakanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara lain
membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam, dan
sebagainya
Tujuannya adalah mempersiapkan bahan-bahan makanan, serta
bumbu-bumbu sebelum dilakukan kegiatanpemasakan.
g. Pengolahan bahanmakanan
Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan, berkualitas, dan aman untukdikonsumsi
Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kehilangan zat-zat gizi
bahan makanan, meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan
mempertahankan warna, rasa, keempukan, dan penampilan makanan,
dan menghilangkan dari organisme maupun zat yang berbahaya bagi
tubuh
Proses pemasakan yang dilakukan di Rumah Sakit ...adalah:
1) Pemasakan dengan medium udara, yaitu membakar/mengepan dan
memanggang
2) Pemasakan dengan medium air, yaitu merebus,
mengetim, mengukus, dan menggunakan tekanan
uap(presto)
3) Pemasakan dengan medium minyak, yaitu menggoreng,menumis
4) Pemasakan langsung melalui dinding panci, yaitu mendadar dan
menyangrai
h. Pendistribusianmakanan
1. Pengertian
Kegiatan penelitian dan pengembangan adalah serangkaian kegiatan
instalasi gizi dalam upaya mendapatkan cara yang berdaya guna dan
berhasil guna dalam meningkatkan kualitas pelayanan gizi, dengan
melibatkan dan menggunakan dana dan sarana yang tersedia.
Pengertian penelitian dan pengembangan gizi di instalasi gizi
RSUD Kota Padangsidmpuan merupakan kegiatan pendukung Pelayanan
Gizi Rumah Sakit (PGRS) yang dilaksanakan secara terencana dan terus
menerus seperti halnya kegiatan gizi yang lain, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan rumahsakit.
Instalasi Gizi RSUD Kota Padangsidimpuan menyusun program-program
penelitian dan pengembangan yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
pelayanan gizi, disusun berdasarkan kaidah penelitian, yaitu: adanya
usulan/proposal penelitian, laporan hasil penelitian, serta dokumentasi
hasilpenelitian.
2. Tujuan
a. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan kegiatanPGRS
b. Evaluasi kegiatanPGRS
c. Mengembangkan teori, tatalaksana, atau standarbaru
3. Ruang lingkuppenelitian
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan yaitu secara mandiri dan bekerja
sama dengan unit/instalasilain
4. Ruang lingkuppengembangan
Ruang lingkup pengembangan di Instalasi Gizi dilakukan untuk
mengembangkan mutu pelayanan gizi. Beberapa
BAB V
LOGISTIK
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
PERSEDIAAN
BARANG
ATK
Buku tulis isi38
Buku tulis isi100
Buku tulis isi200
Bukuekspedisi
Bukufolio
Bukukas
Bolpoint
Guntingkecil
Isi stapleskecil
Isolasi
Lempovinal
Notakecil
Penghapuspensil
pensil
Spidol markerhitam
Spidol board marker
hitam
Penghapuspapan
Stipo
Clearholder
Mapplastik
Calculator
KertasA4
Tintaprinter
Klipkecil
RUMAH
TANGGA
BAHAN
MAKANAN
KERING
Agar-agar
Beras
Bihun
Blueband
Coklat bubuk(Fan
JUMLAH
BARANG
24
4
2
6
6
2
48
6
36
30
3
36
2
6
6
6
1
2
6
6
1
4
2
2
290
7000
12
550
52
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
houten)
CukaMasak
EmpingMlinjo
Garamhalus
Garamkotak
Gula DM Tropicana
Slim
Gula
merah
Tropicanaslim
Gula merah(jawa)
Gulapasir
Hunkwe
Kacanghijau
Kacangose
KacangTanah
Kecap
Tropicana
slim
Kecap
Bango
Reffile
KejuKraft
Kemiri
Ketumbar
Kopi
Nescafee
sachet
Kopi Torabica 3 in
1
Krupuk
udang
Makaroni
MarieRegal
MasakoAyam
MasakoSapi
Mentegaputih
Meses
Minyak
Goreng
Kemasan 2l
Merica halus
Merica utuh
Mutiara
Nutrijel
Entrasol/entramix
Diabetasol
Formulakomersial
TehNaga
Teh Celup Sari
Wangi
Tepungberas
Tepungkanji
12
12
144
120
40
3
88
2400
180
132
12
80
36
288
24
60
8
48
480
60
12
10
18
18
12
72
440
480
1
120
144
24
24
12
2000
72
60
48
44
45
46
47
48
49
Tepungketan
Tepungpanir
YepungMaizena
TepungTerigu
Vanilibubuk
Essence
6
36
72
500
12
24
1
2
3
4
5
6
BAHAN
MAKANAN
BASAH
AsamJawa
Bawangbombay
BawangMerah
Bawangprey
BawangPutih
Bayam
12
36
360
100
360
480
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Buncis
Bungakol
Cabe hijaubesar
Cabemerah
CabeRawit
Daunjeruk
Daunsalam
Daunsingkong
Gambas
Jagungmanis
Jahe
Jeruknipis
Kacang merahsegar
Kacangpanjang
Kangkung
Kaprisayur
Kelapaparut
Kemangi
Kembangtahu
Kencur
Kentang
Kunyit
Lengkuas
Labusiam
Sawihijau
Sawidaging
Serai
Slada keriting
35
36
Trasi
Terong
200
100
30
300
150
9
10
1200
200
300
24
72
50
400
300
36
1800
252
36
24
480
48
36
360
300
300
48
72
72
325
37
38
39
40
41
Timun
Tomat
Tomathijau
Wortel
Brokoli
284
203
36
960
48
1
2
3
4
5
6
BUAH
Apel fuji
Jeruk
Papaya
Pisang
Semangka
Nanas
130
144
144
1650
130
48
1
2
3
SNACKPASIEN
Rotitawar
Kabintawar
Lain-lain
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
LAUK
Ayam
Cumi-cumi
Daging
Ikanasin
Ikanlele
Ikanmujaer
Ikanteri
Tahu
Tempe
Telur
Telurpuyuh
6000
10
800
5
720
144
12
4000
3600
2130
30
1
2
GAS LPG
Gas LPG 12KG
Gas LPG 50KG
72
78
1
2
3
4
5
6
PERALATAN
Aneka cetakankue
Baki makan pasien
putih
Bukaankaleng/botol
Sendokmakan
Garpumakan
Piler/pengupas
wortal
280
72
20
8
10
5
4
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
2
3
4
5
Mangkuksayur
Magigcom
Pancikecil
Pancitanggung
Pancibesar
Lappiring
Piring laukpasien
Piring makan pasien
kls2
Piring makan pasien
kls I danVip
Pisaudapur
Pisau buahkecil
RegulatorLPG
Saringan
santan
stainlessstel
Saringan stainless
steltanggung
Kompor meja bistro
2 tungku
Kompor meja 1
tungku
Talenanplastic
Tampah
Wajan Teflonbesar
Wajan Teflonkecil
Wajanbesar
Wajankecil
Tempat
sampah
injak
Tempat gulakopi
Sendokthe
Blenderjus
Blender
bumbu/gilingan
bumbulistrik
Parutan
kelapa
listrik
Mixer
Dispenser
Galon
Rumah Tangga
Bateraikecil
Lappiring
Sabun
ekonomi
reffil
Washhand
Sabut cuciplastik
36
1
6
4
2
24
24
24
24
10
150
2
2
2
2
1
6
1
1
1
1
1
6
12
10
2
1
1
1
3
3
10
96
720
144
144
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
6
7
8
10
12
13
Kertasmerang
Plastic kg
Plastic kg
Plastic 1kg
Plastices
Plastic kueukuran
sedang
Plastic kue ukuran
besar
Sarung
tangan
plastik
Sarung
tangan
orange
Kranjang buahrotan
Tusukgigi
SedotanBengkok
Sunlight
Soklin
Pisaukecil
CETAKAN
Bahan
makanan
penukar
Daftardiet
Daftarmakan
Diet
diabetes
melitus
DietKhusus
DietTKTP
Diet yang direvisi
ataubaru
Daftarlap
gizi
harian
Dietlambung
Diet rendahgaram
Pengambilan barang
gudang
360
144
144
100
24
120
120
60
204
200
24
120
144
24
180
3
5000
3
2
1
2
2
12
1
6
BAB IV
KESELAMATAN PASIEN
selama
proses
pengolahan,
penyiapan
pengangkutan,
yang
mendukung
terwujudnya
penyehatan
makanan
2) Perilaku, kebiasaan, dan sikapbekerja
Hal-hal yang harus dilakukan tenaga penjamah makananadalah:
a) Cuci tangan dengan sabun sebelum mulai/sesudah bekerja,
setiap keluar dari WC, sesudah menjamah bahan yangkotor
b) Sebelum dan selama bekerja tidak boleh menggaruk kepala,
muka, hidung, dan bagian tubuh lain yang dapat menimbulkan
kuman
c) Alihkan muka dari makanan dn alat-alat makan dan minum bila
batuk ataubersin
d) Pergunakan masker/tutup hidung dan muka biladiperlukan
suhu10 C
ruang
dilakukan
segera
setelah
proses
dalam
keadaan
bersih
(sudah
dicuci
dengan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang
berkaitan erat dengan kejadian yang disebabkan oleh kelalaian petugas, yang
dapat mengakibatkan kontaminasi bakteri terhadap makanan. Kondisi yang padat
mengurangi bahaya dan terjadinya kecelakaan dalam proses penyelenggaraan
makanan antara lain karena pekerjaan yang terorganisir, dikerjakan sesuai dengan
prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya, istirahat yang
cukup. Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya, biasanya terjadi secara tibatiba dan tidak direncanakan ataupun tidak diharapkan, serta dapat menyebabkan
kerusakan pada alat-alat, makanan, dan melukaipegawai.
1. Pengertian
Keselamatan kerja (safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
kesalahan kerja petugas ataupunkelalaian/kesengajaan
2. Tujuan
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja Tahun 1970, syarat-syarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan
tujuan:
a. Mencegah dan mengurangikecelakaan
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkankebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahayaledakan
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yangberbahaya
e. Memberi pertolongan padakecelakaan
f. Memberi perlindungan padapekerja
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dangetaran
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik/psikis, keracunan, infeksi, danpenularan
mesin
menurut
petunjuk
dan
matikan
mesin
sebelumnya
5) Menggunakan serbet sesuai dengan macam dan peralatan yang akan
dibersihkan
6) Berhati-hati bila membuka dan menutup, menyalakan atau mematikan
mesin, lampu gas/listrik, danlain-lain
7) Meneliti dulu semua peralatan sebelumdigunakan
8) Pada saat selesai menggunakannya, teliti kembali apakah semua alat
sudah dimatikanmesinnya
9) Mengisi panci-panci menurut ukuran semestinya, dan jangan melebihi
porsi yangditetapkan
10) Tidak memuat kereta makanan melebihikapasitasnya
11) Meletakkan alat menurut tempatnya dan diatur denganrapi
12) Bila ada alat pemanas atau baki perhatikan cara penggunaan dan
pengisiannya
13) Bila membawa air panas, tutup dengan rapat dan jangan mengisi
terlalupenuh
14) Perhatikan bila membawa makanan pada baki, jangan sampai
tertumpah atau makanan tersebuttercampur
15) Perhatikan posisi tangan sewaktu membuka dan mengeluarkan isi
kaleng
c. Di ruang pembagian makanan di instalasigizi
1) Tidak mengisi panci/piring terlalupenuh
2) Tidak mengisi kereta makan melebihi kapasitas keretamakan
3) Meletakkan alat dengan teratur danrapi
4) Bila ada alat pemanas, perhatikan waktumenggunakannya
5) Bila membawa air panas, tutup dengan rapat atau tidak mengisi
tempat tersebut sampaipenuh
d. Di dapur ruang rawatinap
Keamanan dan keselamatan kerja di dapur ruangan dapat tercapaibila
BAB VIII
PENGENDALIANMUTU
Pengendalian mutu pada pelayanan gizi di Rumah Sakit ... terdiri dari pengawasan
danpengendalian.
A. Pengertian
1. Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan
agar pekerjaan atau kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana, instruksi,
pedoman, standar, peraturan an hasil yang telah ditetapkan sebelumnya
agar mencapai tujuan yangdiharapkan
Pengawasan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
dan kebijakan yang telah ditetapkan dapat mencapai sasaran yang
dikehendaki. Selain itu pengawasan bertujuan untuk membina aparatur
negara yang bersih danberwibawa
2. Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk atau bahan untuk melakukan pembetulan
atau perbaikan pelaksanaan yang terjadi sesuai dengan arah yang
ditetapkan. Pengertian pengawasan dan pengendalian hampir sama.
Perbedaannya jika pengawasan mempunyai dasar hukum dan tindakan
administratif,
sedangkan
pengendalian
tidak.Pengawasan
dan
gizi
rumah
sakit
maupun
untuk
pengambilam
data
permintaan/pemesanan
bahan
makanan
dua
atau
lebih
kegiatan
pelaksanaan
penyelenggaraanmakanan
b. Cara pengendalian biayamakanan
1) Kembangkan kebijakan keuangan bagi institusi. Hal ini tergantung
pada tujuan dan bentuk kegiatan, target keuntungan dan persentase
dari makanan, tenaga, dan biaya overhead lainnya yang dapat
dicapai
mulai
dari
perencanaan
menu,
pembelian,
d) Standar
cara/teknik
yang
tindakan
perbaikan/koreksi
untuk
mengatasi
dilakukan,
BAB IX
PENUTUP
Demikianlah Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi disusun yang dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas profesi dengan baik dan
benar sesuai ketentuan standar pelayanan kesehatan bidang radiologi sehingga
pelayanan kesehatan prima dapatterwujud.
Pedoman pelayanan Instalasi Gizi ini disusun dengan memperhitungkan
kondisi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karenanya
senantiasa untuk dilengkapi sesuai kebutuhan tuntutanpelayanan.
Akhirnya
semoga
pedoman
pelayanan
Instalasi
Gizi
ini
dapat
dipergunakan oleh seluruh Instalasi Gizi dan bermanfaat bagi peningkatan mutu
layanan di pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan.