ADEGAN 1
Cudanco Singgih : Bagaimana kalau kita mengasingkan Ir. Soekarno dan Bung
Hatta keluar dari Jakarta dengan tujuan untuk menjauhkan mereka
dari pengaruh Jepang? Bagaimana?
Jusuf Kunto
Para permuda pun mensetujui ide cudanco Singgih tersebut. Tepat pukul
04.00 WIB, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda
menuju Rengasdengklok. Rombongan ini berangkat dari kediaman
Soekarno yang dikawal oleh pasukan PETA di bawah pimpinan cudanco
Singgih.
BRAKK! (Pintu di dobrak)
Chaerul Shaleh : (Membungkam mulut Soekarno,dan membawanya ke mobil)
Sukarni
: (Membungkam mulut Bung Hatta,dan membawanya ke mobil)
Ir.Soekarno : Mohon bersabar, Bung Sukarni. Kami tahu para golongan muda tak
sabar, namun semua butuh waktu.
Moh. Hatta : Benar sekali. Kami akan mengusahakan semuanya dan secepatnya.
Saudara tidak usah khawatir dengan semuanya.
Upaya pemuda untuk menekan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta tidak
berhasil. Karena wibawa dan kharismatik keduanya, para pemuda merasa
segan untuk melakukan penekanan.
ADEGAN 2
Akhirnya Ir. Soekarno mengadakan pembicaraan dengan cudanco Singgih
mengenai segeranya proklamasi dilaksanakan.
Soekarno
C. Singgih
Dan sepakatlah para Golongan Tua dan Para pemuda, Proklamasi akan
dilaksanakan di Jakarta. Semula Sukarni menolak pelaksanaan
Proklamasi tersebut di Jakarta, namun setelah Ahmad Subardjo
memberikan Jaminan, Sukarni menyatakan kesetujuannya. Diputuskan
pada malam itu juga agar semuanya kembali ke Jakarta.
Sekitar oukul 23.00 WIB, rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta.
Ketika Ir. Soekarno dan Moh. Hatta datang ke rumah Laksamana Maeda,
di sana sudah menanti B.M Diah dan surat kabar Asia Raya, Semaun
Bakri dari Jawa Kokokai, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan para
anggota PPKI.
ADEGAN 4
Sementara itu, Ahmad Subardjo dan Iwa Kusumasumantri mendatangi
kediaman para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana
Maeda.
Ahmad Subardjo
: Assalamualaikum
Wikana
Wikana
Ahmad Subardjo
Kemudian Para Pemuda sepakat bahwa yang akan datang hanyalah Chaerul Shaleh
dan Sukarni sebagai wakil para pemuda. Sedangkan anggota PPKI banyak yang hadir
dalam perumusan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda tersebut.
Berdasarkan kesepakatan antara golongan pemuda dengan Laksamana Tadashi Maeda
itu, Jusuf Kunto bersedia mengantarkan Achmad Subardjo dan sekretaris pribadinya
pergi menjemput Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sebelum berangkat ke
Rengasdengidok, Achmad Subardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawanya
bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus
1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, komandan kompi
Peta Cudanco Subeno bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta
rombongan untuk kembali ke Jakarta. Rombongan tersebut tiba di Jakarta pada pukul
17.30 WIB. Itulah sejarah singkat peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum
proklamasi kemerdekaan.
PEMERAN
SEBAGAI
SEBAGAI
SEBAGAI
SEBAGAI
SEBAGAI
SEBAGAI
SEBAGAI