Anda di halaman 1dari 3

DRAMA

PERISTIWA RENGASDENGKLOK
PROLOG 1
Tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat.
Berita tersebut didengar Sutan Sjahrir seorang tokoh pemuda yang menginginkan proklamasi
kemerdekaan dilaksanakan secepatnya tanpa menunggu janji Jepang maka ia dating ke rumah Hatta
dan memintanya untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa harus menunggu pemerintah
Jepang.
DIALOG 1 (Hatta & Sjahrir di kediaman Hatta)
Sultan Sjahir : Assalamualaikum Pak Hatta! Bagaimana kabarnya?
Hatta
: Waalaikumsalam! Baik bung Sjahrir, ada keperluan apa kerumah saya?
Sultan Sjahir : Saya ingin melaksanakan proklamasi secepatnya Pak.
Hatta
: Waduh tak bias secepat itu bung Sjahrir, bagaimana kalau kita diskusikan dulu
dengan bung Karno.
DIALOG 2 (Soekarno, Hatta & Sjahrir di kediaman Soekarno)
Hatta & Sjahir : Assalamualaikum!
Soekarno
: Waalaikumsalam! Wah ada apa nih kerumah saya?
Sjahrir
: Saya meminta bung Karno segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno
: Maaf, bung Sjahrir! Saya tidak dapat memproklamirkan kemerdekaan Indonesia
tanpa pertemuan terlebih dahulu dengan anggota PPKI lainnya, sehingga tidak
menyimpang dari rencana yang telah disetujui pemerintah Jepang, dan selanjutnya
saya harus mengecek kebenaran berita kekalahan Jepang.
Sikap Soekarno dan Hatta yang tegas mendorong Sjahrir terpaksa menemui kelompok pemuda
di daerah Menteng diantaranya Sukarni, BM Diah, Sayuti Melik dan lain-lain. Mendengar berita dari
Sjahrir para pemuda menghendaki agar Soekarno Hatta memproklamirkan kemerdekaan tanpa
menunggu pemerintah Jepang.
DIALOG 3
Sultan Sjahir : Assalamualaikum
Para pemuda : Waalaikumsalam
(Sukarni, BM Diah, Sayuti Melik, dll)
Sultan Sjahir : Maaf mengganggu teman-teman pemuda
Sukarni
: Tidak apa-apa bung Sjahrir, ada apa gerangan bung Sjahrir dating kemari?
BM Diah
: Ya, Saya dengar Bung Sjahrir baru saja menemui bung Karno bersama bung Hatta.
Sayuti Melik : Bagaimana? Ada perkembangan tentang kemerdekaan bangsa kita?
Sultan Sjahir : Ya teman-teman, saya baru saja bertemu bung Karno dan bung Hatta, mereka
menegaskan bahwa belum bisa memproklamirkan kemerdekaan pada saat ini tanpa
pertemuan dengan anggota PPKI lainnya, dan tidak boleh menyimpang dari rencana

sebelumnya yang telah disetujui Jepang, dan harus dilakukan pengecekan terlebih
Sukarni

dahulu atas kekalahan Jepang.


: Maaf bung Sjahrir, kami tidak setuju dengan penegasan itu, kemerdekaan bangsa
Indonesia harus diputuskan dan diproklamirkan oleh bangsa Indonesia sendiri tanpa

campur tangan Jepang.


BM Diah
: Setuju, tidak ada kompromi lagi untuk hal itu.
Sayuti Melik : Benar, kita harus segera mengadakan pertemuan untuk membahas ini.
Maka pada tanggal 15 Agustus 1997 para pemuda melakukan pertemuan di daerah
Pegangsaan Timur dengan dihadiri oleh Chaerul Saleh, Djohan Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto,
Margono, Wikana dan Alamsyah, dipimpin Chaerul Saleh.
DIALOG 4
Chaerul Saleh : Saudara-saudara, kemerdekaan bangsa kita harus segera diproklamirkan.
Djohan Nur : Benar sekali, kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri.
Kusnandar
: Setuju, saudara-saudara sekalian, segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan
harus diputuskan.
Subandio
: Harus segera dilakukan perundingan dengan Soekarno dan Hatta.
Subadio
: Kita para pemuda harus diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.
Margono
: Harus segera diutus pemuda untuk menemui Soekarno dan Hatta.
Alamsyah
: Saya mengusulkan saudara Wikana dan Darwis menjadi utusan kita.
Wikana
: Baiklah, saya dan Wikana akan segera menemui Soekarno dan Hatta.
Tanggal 15 Agustus 1945, pukul 22.30 Wikana dan Darwis mendesak Soekarno di
kediamannya untuk segera memproklamasikan kemerdekaan pada saat itu juga.
DIALOG 5
Wikana
Soekarno

: Bung Karni, anda harus segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.


: Saudara-saudaraku, hal itu tidak bisa saya lakukan secepat itu tanpa persetujuan

Darwis

PPKI.
: Tidak bisa ditunda lagi bung Karno harus malam ini!

Malam itu setelah Wikana dan Darwis gagal mendesak bung Karno maka pemuda
mengadakan pertemuan kembali dan mengusulkan agar bung Karno dan Hatta harus diamankan ke
Rengasdengklok. Hal itu mengejutkan Ahmad Subarjo sangat terkejut atas kejadian tersebut dan
akhirnya meyakinkan para pemuda yang akhirnya membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta
pada 16 Agustus 1945 malam.
DIALOG 6
Ahmad Soebarjo

: Wahai teman-teman golongan muda, percayakanlah Soekarno Hatta untuk

Wikarna

ke Jakarta bersama saya.


:iBung Ahmad Soebarjo, apa jaminannya Soekarno Hatta akan
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia seperti yang kami inginkan.

Ahmad Soebarjo

: Jaminannya adalah nyawa saya, bahwa proklamasi akan dilakukan di Jakarta


paling lambat jam 12 besok siang.

Maka pada malam itu Soekarno, Hatta dan rombongannya dibawa kembali ke Jakarta menuju
kediaman Laksamana Maeda untuk menyusun teks proklamasi.

Anda mungkin juga menyukai