Makalah KLP 8 Tanda Baca
Makalah KLP 8 Tanda Baca
TANDA BACA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok dalam
Mata Kuliah: Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Dosen Pembina : Dr. Rohana, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK VIII
DIKDAS A
(14B14037)
SATRIAWATI
(14B14040)
Puji dan syukur hanya kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul Pengajaran Tanda Baca dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Kami menyadari bahwa banyak sumbang saran, kritik dan
teguran yang diberikan oleh berbagai pihak, sehingga mendorong kami untuk
bekerja lebih giat dalam menyelesaikan makalah ini.
Untuk itu, kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ibunda dan ayahanda yang telah memberikan dukungan materi dan moril
2. Bapak Dr. Rohana, M.Pd. selaku dosen pembina yang telah meluangkan
waktu dan dengan penuh kesabaran telah memotivasi, membimbing dan
mengarahkan kami dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Kepada teman-teman yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih mempunyai
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan
untuk kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat dalam mengembangkan
dunia pendidikan. Amin
Makassar,
Desember 2015
Kelompok VIII
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanda Baca...........................................................................3
B. Jenis-Jenis Tanda Baca dan Contoh Penggunaannya.............................4
1. Tanda Titik (.)...................................................................................4
2. Tanda Koma (,)................................................................................7
3. Tanda Titik Koma (;)......................................................................11
4. Tanda Titik Dua (:).........................................................................12
5.
6.
7.
8.
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma, titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami
setiap bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis
melalui bacaan itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja
tanda titik (.), tentu para pembaca kebingungan menentukan antarhubungan
kalimat dan maksud dari kalimat itu karena semuanya tersambung tanpa jeda.
Dengan demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel
sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Namun sayangnya, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca,
tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar,
terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,).
Kesalahan yang sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu
singkatan. Contoh, singkatan St pada SMAK St. Louis Surabaya, yang
seharusnya disingkat "St. dengan tanda titik (.) setelahnya.
Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi atau
meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan
oleh beberapa, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para penulis
artikel, terutama di artikel-artikel internet dan makalah, yang secara tak langsung
ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari
bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena memang peraturan penggunaan tanda
baca antrabahasa bisa berbeda. Namun, masyarakat Indonesia wajib menggunakan
apa yang sesuai dengan peraturan penggunaan tanda baca di Indonesia
Oleh karena itu, makalah ini ditujukan untuk memberikan pemahaman
mengenai jenis-jenis tanda serta diharapkan dapat membantu masyarakat dan
pembaca sekalian dalam memahami tanda baca sehingga dapat menggunakannya
dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Terarahnya penulisan makalah ini, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan tanda baca ?
2. Apasaja jenis-jenis dari tanda baca ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi,
waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya
spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Pengertian tanda baca secara umum adalah tanda yang digunakan dalam
sistem ejaan. Adapun pengertian tanda baca menurut pakar, yaitu :
1. Menurut Drs. Abdullah, tanda baca adalah tanda yang digunakan untuk
menjelaskan maksud penulis agar informasi disampaikan tanda serah
terima oleh pembaca.
2. Menurut Dr. Gorys Keraf dalam buku komposisi, sebuah pengantar
kemahiran Berbahasa Indonesia halaman 13, bahwa tanda baca adalah
tanda tanda atau gambar gambar yang menggambarkan unsure unsure suprasemental dalam tutur untuk memudahkan pembaca mengikuti
jejak bahasa lainnya.
3. Menurut Prof. Dr. Dp.Tampubolon dalam bukunya yang bejudul
Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, halaman 33
mengemukakan bahwa tanda baca ialah lambang lambang tulisan yang
dipergunakan oleh penulis untuk melambangkan berbagai aspek bahasa
lisan yang bukan bunyi bunyi bahasa (fonem fonem).
4. Menurut Fachruddin, A.G. dalam buku bahasa Indonesia (buku Pegangan
Mata Kulia Dasar Umum) halaman 33 tanda baca adalah tanda yang
digunakan untuk melambangkan bahasa.
5. Menurut KBBI, tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem
ejaan seperti titik, koma dan lain sebagainya.
Dari beberapa pendapat pakar di atas maka penulis berkesimpulan bahwa
tanda baca dalah yang tidak berhubungan dengan fonem pada suatu bahasa,
melankan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan.
B. Jenis-Jenis Tanda Baca dan Contoh Penggunaannya
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
- Saya suka makan bakso.
- Ibuku tinggal di Bone.
- Ibu membeli sayuran di pasar. Kemudian ibu memasaknya.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.
b. Tanda
titik
dipakai
pada
akhir
singkatan
nama
orang.
Contoh:
- Irwan S. Gatot
- George W. Bush
- Budi U.
Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh: Dwiki Halla
c. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
Contoh:
- Dr. (doktor)
- S.E. (sarjana ekonomi)
- Kol. (kolonel)
- Bpk. (bapak)
d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat
umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai
satu tanda titik.
Contoh:
- dll. (dan lain-lain)
- dsb. (dan sebagainya)
- tgl. (tanggal)
- hlm. (halaman)
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
- Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)
- 1.20.30 jam (1 jam, 20 menit, 30 detik)
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Desa Maju berpenduduk 1.156 orang.
g. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
- III. Deapartemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2.
- 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
2. Patokan Khusus
2.1
2.2
h. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat
terbit.
Contoh:
- Sucipto. Adi. 2014. Cara Belajar yang Benar. Cirebon: Gramedia.
- Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.
buku.
2) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh:
- Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
- Ia lupa akan janjinya karena sibuk
- Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang
lulus.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara
kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, dan meskipun begitu.
Contoh:
- Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa
-
sirih
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan
padua suara.
n. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di
kawasan nusantara ini.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan nusantara ini dalam
pengembangan kosakata.
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian saudara.
3. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila
unsur-unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Contoh:
- Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju celana, dan kaos; pisang,
-
dibeli ayahnya.
Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik
3) Berbadan sehat;
4) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
rangkaian atau perincian.
Contoh:
- Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan
-
lemari.
Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi
Perusahaan.
- Sifat benda saat menghantarkan listrik ada dua: isolator dan konduktor
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerincian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
- Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan
Ekonomi Perusahaan.
c. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerincian.
Contoh:
- Ketua
: Ali
Sekretaris
: Rijal
Bendahara
: Khaedar
- Tempat
: Gedung AC 105 Pascasarjana UNM
Pembawa Acara : Citra Sufiani Alamsyah
Hari, tanggal
: Senin, 7 Desember 2015
Waktu
: 09.00-10.30
d. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Ibu
: "Jangan lupa sebelum tidur, kamu haus mengosok gigi dan cuci kaki! "
adalah 1:3
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
- anak-anak,
- berulang-ulang,
- kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan
cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu
dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
- p-e-n-g-u-r-u-s
- 25-10-1991
c. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
ungkapan.
Perhatikan perbedaannya:
- ber-evolusi dengan be-revolusi
- duapuluhlima-ribuan(205000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (125000).
- Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
- Anak-ibu yang pintar dengan anak ibu-yang pintar
d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan.
1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital
Contoh : se-Indonesia
2) ke- dengan angka
Contoh : anak ke-3
3) angka dengan an
contoh : tahun 200-an
4) Singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata
Contoh : KTP-nya, dan sinar-x
5) Nama jabatan rangkap.
Contoh : Menteri-Sekretaris Negara
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.
Contoh:
- di-smash
- pen-tackle-an
- men-scan
f. Tanda hubung dipakai menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris.
Contoh:
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat
buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk
menandai akhir kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat .
8. Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
- Kapan ia berangkat?
- Saudara tahu, bukan?
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat
yang
disangsikan
atau
yang
kurang
dapat
dibuktikan
kebenarannya.
Contoh:
- Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
ataupun rasa emosi yang kuat.
Contoh:
- Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
- Bersihkan meja itu sekarang juga!
- Sampai hati ia membuang anaknya!
- Merdeka!
Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam
tulisan ilmiah atau ensiklopedia. Hindari penggunaannya kecuali dalam
kutipan atau transkripsi drama.
10. Tanda Kurung (( ))
a. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
- Bagian keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian
dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.
- Anak itu tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk)
- Dia tidak membawa SIM (Surat Izin Mengemudi)
b. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh:
- Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada)
-
Catatan : Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau
huruf yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah.
Contoh :Dia senang dengan mata pelajaran
a) Fisika
b) Kimia
c) biologi
11. Tanda Kurung Siku ([...])
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan
itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contoh:
- Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
- Ia memberikan uang [kepada] anaknya.
b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Contoh:
- Persamaan kedua proses ini (lihat pada materi sebelumnya [halaman
34-35]) perlu dijelaskan lagi.
12. Tanda Petik ("...")
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh:
- "Saya belum siap," kata dia, "tunggu sebentar!"
- Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, "Bahasa negara ialah Bahasa
Indonesia."
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul syair/puisi, karangan, atau bab
buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh:
- Bacalah "Bola Lampu" dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
-
Tempat.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai
c. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan
bahasa daerah atau bahasa asing.
Contoh:
- feed-back
'balikan'
- dress rehersal
'gladi bersih'
- tadulako
'panglima'
14. Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun ajaran.
Contoh:
- No. 7/PK/1973
- Jalan Kramat III/10
- tahun anggaran 1985/1986
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.
Contoh:
- Dikirimkan lewat darat/laut
- Harganya Rp1.500,00/lembar
- Tindakan penipuan dan/atau penganaiyaan.
Catatan :
Tanda garis miring ganda (//) dapat digunakan untuk membatasi penggalan
penggalan dalam kalimat untuk memudahkan pembacaan naskah.
15. Tanda Penyingkat (Apostrof)(')
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh:
- Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
- Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
- 1 Januari '88 ('88 = 1988)
Sebaiknya bentuk ini tidak dipakai dalam teks prosa biasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi-fungsi
tanda
baca
dipakai
didalam sistem ejaan. Tanda baca adalah salah satu dari sekian jenis
Ortografi. Tanda baca banyak sekali jenis dan tipenya yang masing-masing
mempunyai fungsi yang tidak sama. Fungsi tanda baca secara umum adalah
untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca mempunyai
aturan penggunaan dan fungsinya sendiri yang tidak dapat diganggu gugat.
Penggunaan yang salah akan menyebabkan kericuhan dan mengganggu
kelancaran komunikasi. Berikut ini ada beberapa jenis tanda baca antara lain :
tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda
hubung (-), tanda Pisah (), tanda elipsis (...), tanda tanya (?), tanda Seru (!),
tanda Kurung ((...)), tanda kurung siku ([...]), tanda petik ("..."), tanda petik
tunggal ('...'), tanda garis miring (/), tanda penyingkat (Apostrof)(').
B. Saran
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan beberapa saran yakni kita
harus memahami cara menggunakan tanda baca yang baik dan benar, untuk
memberi bekal kepada kita untuk menjalani masa kuliah selanjutnya yang
penuh dengan tugas yang menuntut kemampuan dalam berbahasa yang baik
dan benar baik lisan maupun tertulis, dan kemampuan berbahasa yang benar
dapat diperoleh melalui pembiasaan, pembiasaan menulis dan pembiasaan
mempraktekan kemampuan berbahasa indonesia yang benar dalam kehidupan
sehari hari.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
http://www.ardianzzz.com/tanda-baca.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca
http://gomsinaga.blogspot.com/2010/01/tugas-bahasa-indonesia-makalah.html