Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

HASIL PENGUJIAN AGREGAT


A. Berat Jenis Agregat Kasar
1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.1 Berat jenis agregat kasar
Keterangan
Berat benda uji dalam keadaan jenuh /
SSD ( BJ )

994 gram

Berat benda dalam air ( BA )

592 gram

Berat benda uji kering oven ( BK )

992 gram

Berat jenis bulk =


BK / (BJ-BA)
Berat jenis SSD =
BJ / (BJ-BA)
Berat jenis semu =
BK / (BK-BA)
Penyerapan (absorpsi) =
(BJ-BK).100% / BK
Spec: 3 %

Hasil

2.468
2.473
2.480
0.202 %
(Sumber : Hasil Penelitian)

2. AnalisaPercobaan
Data :
Berat benda uji didalam air (BA)

= 592 gr

Berat kering oven (BK)

= 992 gr

Berat kering permukaan jenuh (BJ)

= 994 gr

a. Berat jenis bulk


BK
(BJBA)

=
998
1025593

(bulk specific gravity)

= 2,468

90

BK
992

BJ BA 994 - 592

91

b. Berat jenis kering permukaan

BJ
994

BJ BA 994 - 592

BJ
( BJ BA )

1025
1025593

(SSD = saturated surface dry)


c. Berat jenis semu

= 2,473
=

BK
( BK BA)

BK
992

BK BA 992 - 592
(apparent spesific gravity)
d. Penyerapan

BJ - BK 994 - 992

BK
992
(absorbtion)

= 2,480
=

x 100

= 0,202 %

3. Kesimpulan
Dari pengujian agregrat kasar didapatkan data sebagai berikut :
a. Berat jenis Bulk = 2,468
b. Berat jenis SSD = 2.473
c. Berat Jenis Semu = 2.480
d. Penyerapan
= 0.202 %< 3 % ( Masuk spesifikasi )

BJ BK
BK

92

B. Berat Jenis Agregat Medium


1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV. 2. Berat Jenis Agregat Medium
Keterangan
Berat benda uji dalam keadaan jenuh /
SSD ( BJ )

Hasil
1000 gram

Berat benda dalam air ( BA )

605 gram

Berat benda uji kering oven ( BK )

995 gram

Berat jenis bulk =


BK / (BJ-BA)
Berat jenis SSD =
BJ / (BJ-BA)
Berat jenis semu =
BK / (BK-BA)
Penyerapan (absorpsi) =
(BJ-BK).100% / BK
Spec: 3 %
2. AnalisaPercobaan

2.519
2.532
2.551
0.503 %
(Sumber: Hasil Pemeriksaan)

Data :
Berat benda uji didalam air (BA)

= 605 gr

Berat kering oven (BK)

= 995 gr

Berat kering permukaan jenuh (BJ)

= 1000 gr

e. Berat jenis bulk


BK
(BJBA)

BK
995

BJ BA 1000 - 665

998
1025593

(bulk specific gravity)

= 2,519

93

f. Berat jenis kering permukaan

BJ
1000

BJ BA 1000 - 665

BJ
( BJ BA )

1025
1025593

(SSD = saturated surface dry)


g. Berat jenis semu

= 2,532
=

BK
( BK BA)

BK
995

BK BA 995 - 665
(apparent spesific gravity)
h. Penyerapan

BJ - BK 1000 - 995

BK
995
(absorbtion)

= 2,551
=

BJ BK
BK

x 100

= 0,503 %

3. Kesimpulan
Dari pengujian agregrat kasar didapatkan data sebagai berikut :
a. Berat jenis Bulk
= 2,519
b. Berat jenis SSD
= 2.532
c. Berat Jenis Semu
= 2.551
d. Penyerapan
= 0.503 % < 3 % ( Masuk spesifikasi )

94

C. Berat Jenis Agregat Halus


1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.3 Berat jenis agregat halus
Keterangan
Hasil
Berat picnometer + air ( B )
664 gram
Berat picnometer + air + benda uji ( BT )
961 gram
Berat benda uji kering oven ( BK )
485 gram
Berat jenis bulk =
2.389
BK / (B+500-BT)
Berat jenis SSD =
2.463
500 / (B+500-BT)
Berat jenis semu =
2.580
BK / (B+BK-BT)
Penyerapan (absorpsi) =
3.093 %
(500-BK).100% / BK
Spec: 5 %
(Sumber : Hasil Penelitian)
2. AnalisaPercobaan
Data : Berat jenis agregat halus
Berat picnometer berisi air dan benda uji (BT)

= 961 gram

Berat picnometer berisi air penuh (B)

= 664 gram

Berat benda uji kering oven (BK)

= 485 gram

a. Berat jenis bulk (Bulk Spesific Gravity)

BK
( B+500BT )

BK
B 500 BT
478
= (661+5001000)

485
664 500 961
= 2,389

95

b. Berat jenis kering permukaan jenuh


(SSD = saturated surface gravity)

500
B 500 BT

500
(661+5001000)

500
664 500 961
= 2,463
c. Berat jenis semu

BK
( B+BK BT )

BK
B BK BT
(Apparent Spesific Grafity)

478
= (661+4781000)

485
664 485 961
= 2,580
d. Penyerapan

500 - BK
100%
BK

500BK
BK

96

(absorbtion)

500478
478

500 - 485
100%
485
= 3,093 %
3. Kesimpulan
Dari pengujian agregrat kasar didapatkan data sebagai berikut :
a. Berat jenis Bulk
= 2,389
b. Berat jenis SSD
= 2,463
c. Berat Jenis Semu
= 2,580
d. Penyerapan
= 3,093 % < 5% ( Masuk spesifikasi )

97

D. Pengujian Abrasi
1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.4 Keausan agregat
Lolos saringan (mm)

Tertahan saringan (mm)

Berat benda uji (gr)

19.05

12.5

2500

12.5

9.5

2. AnalisaPercobaan
Berat benda uji (A)
Berat tertahan ayakan No. 12 (B)

Keausan

2500
(Sumber : Hasil Penelitian)

= 5000 gr
= 3549 gr

AB
100
B

A-B
100%
B

50002391
100 =
5000

5000 - 3549
100%
5000
= 29,02 %
Dengan,

A = berat benda uji semula (gram)


B = berat benda uji tertahan pada saringan no. 12 (gram)

3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai keausan = 29,02 %maka
agregat tersebut sudah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dengan
harga spesifikasi max 40 %. Sehingga agregat tersebut sudah bisa
digunakan dilapangan.

98

E. Kelekatan Agregat Terhadap Aspal


1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.5 Kelekatan agregat terhadap aspal
Berat agregat
( A)
100
gram
Berat aspal
(B)
6
gram
Berat aspal yang terlepas
(C)
0
gram
Persentase kelekatan agregat terhadap aspal
(A+B)-C
100.00
%
x 100%
(A+B)
Spec: 95 %
(Sumber : Hasil Penelitian)
2. Kesimpulan
Perkiraan luas pemukaan benda uji yang bisa terselimuti aspal adalah
100%, jadi aspal tersebut memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan yaitu
minimal 95 %.

99

F. Sand Equivalent
1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.6 Pemeriksaan Sand equivalent
No

Uraian

.
1

2
3
4
5
6
7

Contoh

Tera tinggi tangkai penunjuk


Beban ke dalam gelas ukur
( gelas ukur dalam keadaan kosong )
Skala lumpur
( pembacaan skala permukaan lumpur
Lihat pada dinding gelas ukur )
Masukkan beban baca skala beban
Pada tangkai penunjuk
Baca skala pasir
(3) - (1)
Skala Lumpur = [ (4) / (2) ].100%
(%)
Skala S.. = 100% - Skala Lumpur
Rata-rata nilai S.E.

(%)
Spec: 50 %

7.60

7.80

0.40

0.20

9.90

Keteranga
n

10.0
0

2.30

2.20

17.3

97.1

9
82.6

4
90.9

1
86.76

Memenuhi

(Sumber : Hasil Penelitian)

2. Kesimpulan
Bedasarkan hasil percobaan diperoleh nilai sand equivalent = 86.76
%, sedangkan spesifikasi yang disyaratkan adalah minimal 50%, jadi
pemeriksaan memenuhi spesifikasi.

100

G. Analisis Saringan
1. Hasil Pemeriksaan
Berat bahan kering = 1500 gr
Tabel IV.7 Analisa Saringan Fraksi Kasar (F1)
Ayakan

Berat
Tertinggal
(gram)

JumlahBerat
Tertinggal
(gram)

PersenJumlah
Tertinggal
(%)

Persen
Lolos
(%)

0.00

100.00

244

244

16.27

83.73

855

1099

73.27

26.73

3/8

237

1336

89.07

10.93

No. 4

140

1476

98.40

1.60

No. 8

1478

98.53

1.47

No.16

1478

98.53

1.47

No. 30

1480

98.67

1.33

No. 50

1481

98.73

1.27

No. 100

1483

98.87

1.13

No. 200

1489

99.27

0.73

Pan

11

1500

100.00

0.00

(Sumber : hasil penelitian)


Berat bahan kering = 1000 gr
Tabel IV.8 Analisa Saringan Fraksi Sedang (F2)
Ayakan

Berat

JumlahBerat

PersenJumlah

Persen

101

Tertinggal
(gram)

Tertinggal
(gram)

Tertinggal
(%)

Lolos
(%)

0.00

100.00

0.00

100.00

0.20

99.80

3/8

10

1.00

99.00

No. 4

947

957

95.70

4.30

No. 8

21

978

97.80

2.20

No.16

982

98.20

1.80

No. 30

984

98.40

1.60

No. 50

986

98.60

1.40

No. 100

987

98.70

1.30

No. 200

992

99.20

0.80

Pan

1000

100.00

0.00

(Sumber : hasil penelitian)

102

Berat bahan kering = 500 gr


Tabel IV.9 Analisa Saringan Fraksi Halus (F3)
Ayakan

Berat
Tertinggal
(gram)

JumlahBerat
Tertinggal
(gram)

PersenJumlah
Tertinggal
(%)

Persen
Lolos
(%)

0.00

100.00

0.00

100.00

0.00

100.00

3/8

0.40

99.60

No. 4

0.80

99.20

No. 8

28

32

6.40

93.60

No. 16

85

117

23.40

76.60

No. 30

91

208

41.60

58.40

No. 50

92

300

60.00

40.00

No. 100

71

371

74.20

25.80

No. 200

68

439

87.80

12.20

Pan

61

500

100.00

0.00

(Sumber : hasil penelitian)

103

2. Cara Pembuatan Grafik Blending Agregat


a. Buat sebuah persegi panjang dengan rasio panjang : lebar = 1 : 2
b. Buat garis diagonal dari sisi kiri bawah persegi panjang ke sisi kanan
atas
c. Buat dimensi atau ukuran saringan berdasarkan nilai mid spesifikasi
dengan nilai x = % lolos dan nilai y = no. saringan, dengan cara %
lolos mid spesifikasi tarik garis horizontal ke arah kanan hingga
berpotongan dengan garis diagonal kemudian tarik garis vertikal dan
itu akan jadi no saringan dari spesifikasi % lolos.
d. Dari grafik yang didapat gmbarkan masing-masing agregat
e. Buat garis vertikal fiktif I dan II, dengan garis vertikal fiktif I = F1 dn
F2 dan garis vertikal fiktik II = F2 dan F3. Cara pembuatannya, misal
garis vertikal fiktif I. Dibuat dengan cara, buat garis vertikal yang
mana jarak vertikal F1 dan F2 sama besar ke garis tepi grafik.
f. Dari garis vertikal fiktif tadi, garis vertikal fiktif I yang berpotongan
dengan garis diagonal ditarik horizontal ke arah kanan sampai tepi
grafik, dan jarak garis horizontal itu ke arah tepi atas grafik maka itu
adalah nilai % CA. Sedangkan untuk yang garis vertikal fiktif II
caranya sama dengan yang pertama, namun untuk yang ini jarak garis
horizontal itu ke arah tepi bawah grafik maka itu nilai % FA.
g. Karena nilai % CA + %MA + %FA = 100%, maka untuk mendapat
nilai % MA = 100% - %CA - %FA

Tabel IV.10 Perhitungan CA, MA, FA

Ayakan
1

F1

% Lolos
F2
F3

CA MA
%

FA % Jumlah

Spec

Keterangan

100.00 100.00 100.0 25.00 30.00 45.0 100.00 100 100 Masuk Spec

104

3/4

83.73 100.00

100.0
45.0
20.93 30.00
95.93 90 100 Masuk Spec
0
0

1/2

26.73 99.80

100.0
45.0
6.68 29.94
81.62 75
0
0

90

Masuk Spec

3/8

10.93 99.00 99.60 2.73 29.70

44.8
77.25 66
2

82

Masuk Spec

No. 4

1.60

4.30 99.20 0.40 1.29

44.6
46.33 46
4

64

Masuk Spec

No. 8

1.47

2.20 93.60 0.37 0.66

42.1
43.15 30
2

49

Masuk Spec

No. 16 1.47

1.80 76.60 0.37 0.54

34.4
35.38 18
7

38

Masuk Spec

No. 30 1.33

1.60 58.40 0.33 0.48

26.2
27.09 12
8

28

Masuk Spec

No. 50 1.27

1.40 40.00 0.32 0.42

18.0
18.74
0

20

Masuk Spec

No. 100 1.13

1.30 25.80 0.28 0.39 11.61 12.28

13

Masuk Spec

No. 200 0.73

0.80 12.20 0.18 0.24 5.49 5.91

Masuk Spec

0.00

Masuk Spec

Pan

0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

(Sumber : hasil penelitian)

105

106

3. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan analisa ayakan diperoleh persentase agregat
yang diperlukan dalam pembuatan hotmix, dengan nilai sebagai berikut:
a.

F1 (CA)

= 25% ;

b.

F2 (MA)

= 30 % ;

c.

F3 (FA)

= 45 %

107

H. Bleding Agregat untuk Memenuhi Spesifikasi


1. Hasil Pemeriksaan
Tabel IV.11 Berat jenis agregat
Bj. Bulk
Bj. Semu

F1
2.468
2.480

F2
F3
2.519
2.389
2.551
2.580
(Sumber : hasil penelitian)

2. AnalisaPercobaan
Berat jenis efektif fraksi 1 (CA)

( BJ Bulk +2BJ Semu )

BJ Bulk - BJ Semu
2

2,310+2,460
2

2,468 2,480
2

= 2,474

Berat jenis efektif fraksi 2 (MA)

( BJ Bulk +2BJ Semu )

BJ Bulk - BJ Semu
2

2,310+2,460
2

2,519 2,551
2

= 2,535
Berat jenis efektif fraksi 3 (FA)

BJ Bulk - BJ Semu
2

( BJ Bulk +2BJ Semu )

108

2,97+3,44
2

= 2,484

2,389 - 2,580
2

109

Berat jenis campuran agregat :


Gs agg

100
F I + F II
F III
+
BJ Eff . Kasar BJ Eff . Halus

100
%F1
%F2
%F3

BJ Eff. Kasar BJ Eff. Medium BJ Eff. Halus

100
30+32
38
+
2,385 3,205

100
25
30
45

2,474 2,535 2,484

= 2,497
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data F1 (CA):
a. Berat jenis Bulk

= 2,468

b. Berat jenis Semu

= 2,480

c. Berat jenis efektif kasar

= 2,474

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data F2 (MA):


a. Berat jenis Bulk

= 2,519

b. Berat jenis Semu

= 2,551

c. Berat jenis efektif kasar

= 2,535

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data F3 (FA):


a. Berat jenis Bulk

= 2,389

b. Berat jenis Semu

= 2,580

c. Berat jenis efektif halus

= 2,484

Sehingga dari hasil perhitungan diperoleh nilai berat jenis campuran


agregat (Gs agregat) sebesar

= 2,497

110

Grafik Mix Desain


120

100

80

60
% lolos Spesifikasi Maksimum

Spesifikasi Minimum

Data

40

20

0
0.01

0.1

1
Ukuran saringan

Grafik IV.2 Hasil Mix Design

10

100

111

I. Pelapukan Agregat
1. Hasil Pengamatan
Tabel IV.12. Tabel Pelapukan Agregat
Saringan

Lolos

Terta
han

Berat
Awal
(gr)

Saringan
untuk
pelapukan
(setelah
direndam)

Berat
Setelah
diuji
(gr)

Presentase
agregat
yang lolos
saringan
setelah diuji
(%)

Presentase
berat agregat
terhadap total
berat agregat
(%)

Presentase
berat
agregat
yang
mengalami
pelapukan
(%)

9.5
4.75
mm mm 1060
1000
986
5.660 % 94.340 % 6.981
(") (4")
Spec : < 10 %
(Sumber : Hasil Penelitian)
2. Perhitungan
Berat yang hilang
= 1060 - 986
= 74 gram
Index Kekekalan benda uji :
AB
A
C
=
100%
1060 986
1060
=
100%
= 6,981 %
3. Kesimpulan
Dari pengujian pelapukan agregat didapat index kekekalan benda uji
sebesar 6,981 %, jadi dapat disimpulkan bahwa agregat ini telah
memenuhi spesifikasi yang dipersyaratan yaitu maksimal 10%.

112

J. Pemeriksaan AIV (Aggregate Impact Value)


1. Hasil Pengamatan
Tabel IV.13. Tabel Aggregate Impact Value
No
.
1
2
3
4

Item Pengujian
Berat Mold
Berat Mold + sampel (setelah
dipadatkan)
Berat awal sampel

Indeks

Sampel
1

W1

2099

W2
A'=W2W1

2386
287

Setelah ditumbuk dan disaring


Berat sampel lolos no. 8 (2,36 mm)
Berat sampel tertahan no. 8 (2,36
mm)
5
6

Total
Selisih total dengan berat awal
sampel

7 Agregat Impact Value


8 Rata-rata AIV/Pembulatan (%)
Spec : < 10 %
2. Perhitungan
Aggregate Impact Value(AIV) Sampel 1
( B)
( A)
=
100%
(122)
(286)
=
100% = 42,657 %
Aggregate Impact Value(AIV) Sampel 2
( B)
( A)
=
100%
(34)
(280)
=
100% = 12.143 %

122

164

A=B+C

286

[A-A']

2
g
r
g
r
g
r
g
r
g
r
g
r
g
r
g
r

2099

gr

2382

gr

283

gr
gr

34

gr

246

gr

280

gr

1
3
gr
42.65
12.14
B/A (%)
7
%
3
%
27.400
%
(Sumber : Hasil Penelitian)

113

42,657 12,143
x100%
2

Rata-rata AIV =
= 27,4 %

3. Kesimpulan
Dari pengujian pelapukan agregat didapat rata rata Aggregate Impact
Value (AIV) sebesar 27,4%, jadi dapat disimpulkan bahwa agregat ini
telah memenuhi spesifikasi yang dipersyaratan yaitu maksimal 10%

Anda mungkin juga menyukai