Laporan Kerja Praktek Industri
Laporan Kerja Praktek Industri
Oleh:
ALFI RAHMAN
1210024427043
TEKNIK PERTAMBANGAN
YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
( STTIND ) PADANG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
yang
memanfaatkan
sumber
daya
alam
tersebut.
Dalam
BAB II
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
2.1
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dalam pelaksanaa kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :
a
2.2
2.3
Pengamatan Masalah
Dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan diatas, penulis mengamati
sebuah masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu Kajian Teknis
Penggunaan Alat Bor Furukawa Rock Drill PCR 200 Guna Memperoleh
Estimasi Bahan Peledak pada Penambangan Batu Andesit di PT. Ansar Terang
Crushindo
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3.1.1
3.1
Lokasi dan Tata Letak Perusahaan
Sejarah PT. Ansar Terang Crushindo
PT. Ansar Terang Crushindo merupakan salah satu perusahaan di Provinsi
Sumatera Barat yang bergerak dibidang pertambangan dan crusher. PT. Ansar
Terang Crushindo lebih dikenal dengan nama PT. ATC. Pendirian PT. Ansar
Terang Crushindo ini diprakarsai oleh Ir. M. Saleh Z. sebagai Direktur Utama dan
Thedy Antoni sebagai Dewan Komisaris.
Kegiatan penambangan bahan galian batuan PT. Ansar Terang Crushindo
menggunakan metode penambangan dengan cara tambang terbuka (open pit
mining system). Dengan metode tambang terbuka, maka resiko dapat diperkecil
dan biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis. Berdasarkan keputusan Bupati Lima
Puluh Kota pada tanggal 30 April 2010, usaha penambangan batuan PT. Ansar
Terang Crushindo ini telah memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
dengan No. 04/IUP/KPPT-LK/2010 seluas 20 Ha dan sekarang telah diperbarui
Izin Usaha Pertambangan dengan No.17/BPMPPT-LK/2013 yang ditetapkan
oleh Bupati Lima Puluh Kota pada tanggal 8 Maret 2013, dengan cadangan
deposit bahan galian batuan kurang lebih 15 juta ton, profil perusahaan, (PT. ATC.
2010).
PT. Ansar Terang Crushindo yang berkantor pusat di Jalan By pass Km 9
Ampalu, Kecamatan Lubeg Padang, mempunyai tiga Divisi, yaitu:
a) Divisi Tambang
b) Divisi Stone Crusher
c) Divisi Peledakan (blasting).
Penambangan pada PT. Ansar Terang Crushindo selalu berpedoman pada
dokumen Upaya Pengawasan Lingkungan (UPL) dan Upaya Kelola Lingkungan
(UKL) yang telah disusun. Penyusunan dokumen tersebut sebagai acuan
Perecanaan Tambang yang dimiliki oleh PT. Ansar Terang Crushindo, kegiatan
tersebut berupa :
a. Pembabatan (clearing)
b. Pengupasan Tanah Penutup (stripping)
c. Pelepasan atau pembebasan batuan
d. Pemuatan
e. Pengangkutan
f. Reklamasi
3.2
Jorong Pauh Anok Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Titik koordinat Izin Usaha
Pertambangan (IUP) dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 3.1 Titik Koordinat Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Ansar
Terang Crushindo
TITIK KOORDINAT
N
O.
1
2
3
4
5
100
100
100
100
100
44
44
44
44
44
BUJUR
17,6
23,8
23,8
1,5
1,6
BT
BT
BT
BT
BT
BT
00
00
00
00
00
4
4
4
4
4
LINTANG
31,2
31,2
8,9
9,2
32,9
LU
LU
LU
LU
LU
LU
3.2.1 Topografi
PT. Ansar Terang Crushindo terletak di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Topografi daerah ini bervariasi antara datar dan berbukit-bukit dengan tinggi
tempat terendah dari permukaan laut berada di waduk PLTA di Nagari Tanjung
Pauh (90 mdpl) dan daerah tertinggi berada pada Bukit Gadih (1330 mdpl) di
Nagari Koto Alam. Kecamatan ini juga dikaruniai banyak sungai yang telah
dimanfaatkan masyarakatnya untuk keperluan sehari-hari seperti mandi cuci dan
kakus, sebagai sumber irigasi, sebagai bahan galian C serta sebagai sarana
transportasi yang menggunakan perahu untuk membawa hasil gambir dan karet.
Topografi PT. Ansar Terang Crushindo dapat dilihat pada lampiran 3.
3.2.2
3.2.3 Geologi
Lokasi kerja PT. Ansar Terang Crushindo terletak di Kabupaten Lima
Puluh Kota. Geomorfologi daerah Lima Puluh Kota dapat dikenali tiga macam
satuan morfologi yang berbeda yaitu:
1) Satuan morfologi perbukitan terjal yang dicirikan gunung api.
2) Satuan morfologi perbukitan sedang dicirikan dengan adanya bukitbukit bergelombang.
3) Satuan morfologi pedataran.
Struktur geologi yang berpengaruh pada kegiatan peledakan adalah
struktur rekahan (kekar) dan struktur pelapisan batuan. Kekar (join) merupakan
rekahan-rekahan dalam batuan yang terjadi kerena tekanan atau tarikan yang
disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja dalam kerak bumi. Dengan adanya
struktur rekahan ini maka energi gelombang tekanan dari bahan peledak akan
mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya gas-gas hasil reaksi
peledakan yang menerobos melalui rekahan, sehingga mengakibatkan penurunan
daya tekan terhadap batuan yang akan diledakkan. Penurunan daya tekan ini akan
Statigrafi
Berdasarkan data litologi daerah setempat diketahui bahwa daerah
penambangan PT. Ansar Terang Crushindo terdiri dari tanah aluvial dan batu
andesit. Ketebalan tanah aluvial yang menutupi batu andesit setebal 2-5 meter.
3.2.5
3.3
Pembuatan Jalan
Pembuatan jalan untuk memberi akses dalam kegiatan pertambangan.
Jalan ini dibuat dengan konstruksi jalan tanah kemudian diperkeras melalui proses
pemadatan. Gambar jalan menuju tambang dapat dilihat dibawah ini:
pengupasan lapisan tanah pucuk (top soil) yang sangat kaya akan unsur hara.
Ketebalan tanah pucuk bervariari berkisar antara 20-30 cm. Pengupasan tanah
pucuk ini ditempatkan terpisah terhadap batuan penutup (overburden), agar pada
saat pelaksanaan reklamasi dapat dimanfaatkan kembali.Pengupasan tanah pucuk
ini dilakukan sampai pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana
telah sampai di lapisan batuan penutup (tidak mengandung unsur hara). Kegiatan
pengupasan tanah pucuk ini dilakukan jika lahan yang digali masih berupa zona
awal yang asli (belum pernah digali/ditambang). Sedangkan untuk lahan yang
bekas penambangan liar biasanya lapisan top soil tersebut tidak ada, sehingga
kegiatan tambang diawali langsung dengan penggalian batuan penutup. Tanah
pucuk yang telah terkupas selanjutnya di timbun dan dikumpulkan pada lokasi
tertentu yang dikenal dengan istilah Top Soil Bank. Untuk selanjutnya tanah pucuk
yang terkumpul di top soil bank akan dipergunakan sebagai pelapis teratas pada
lahan disposal yang telah berakhir dan memasuki tahapan program reklamasi.
3.3.4
pengupasan tanah bagian atas (top soil). Pengupasan dilakukan secara bertahap
serta dibuat jenjang (bench), hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
longsoran. Pengupasan overburden dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a) Direct-Digging
Pengupasan tanah penutup dapat dilakukan dengan penggalian langsung
oleh excavator. Penggalian langsung ini hanya untuk material tanah penutup yang
sangat lunak sampai lunak. Gambar digging dapat dilihat dibawah ini:
b) Riping-Dozing
Pengupasan tanah penutup dengan riping-dozing untuk menggali dan
mendorong tanah penutup yang relatif lunak kemudian diangkut oleh dump truck.
Gambar dozing dapat dilihat dibawah ini:
perlu disediakan suatu tempat khusus untuk penumpukan dan penyimpanan tanah
penutup tersebut (yang diambil dari pit), yang biasa disebut dengan disposal area.
Untuk pengangkutan dari pit ke disposal area menggunakan dump truck. Gambar
disposal area dapat dilihat dibawah ini:
Batu Andesit adalah jenis batuan yang kompak dan memiliki tingkat
kekerasan yang tinggi. Penambangan Batu Andesit dengan metode tambang
terbuka (open pit mining). Tata cara penambangan menggunakan sistem strip
mining dan cara pengambilan bahan galian adalah dengan metode pemboran dan
peledakan (drilling-blasting).
3.4.1
diangkut ketempat penyimpanan tanah penutup (OB) yang telah disediakan untuk
dipergunakan kembali dalam persiapan reklamasi.
3.4.2
Peralatan Pemboran
1. Alat Bor
Pemboran merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan sebelum
pengisian bahan peledak dan pembuatan rangkaian peledakan pada daerah yang
akan diledakkan. Pemboran ini bertujuan untuk membuat lubang ledak. Alat bor
yang digunakan adalah Furukawa Rock Drill FCR 200. Alat ini mempunyai
prinsip kerja sebagai berikut:
a) Digerakkan oleh angin/udara bertekanan tinggi dari kompresor.
b) Saat pelaksanaan pemboran, alat ini menggunakan batang bor
dengan panjang 3 meter.
c) Kedalaman lubang bor yang dihasilkan adalah 2,2 2,5 meter.
d) Lubang bor yang dihasilkan untuk satu hari kurang lebih 50-60
lubang bor tergantung dari cuaca dan kekerasan batuan yang dibor.
e) Jumlah tenaga kerja pada saat kegiatan pemboran adalah 2 orang.
3.4.3
Pelaksanaan/Tahap Pemboran
Setelah segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik, maka kegiatan
dilanjutkan pada tahap pemboran. Pada tahap ini, operator melakukan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengambilan posisi sebelum melakukan pemboran.
b) Melakukan pengecekan alat bor Crawler Rock Driil seperti : bahan bakar,
oil mesin, oil hidrolik dan keadaan sekitarnya.
c) Compressor dihidupkan dan dipanaskan terlebih dahulu, kemudian
dibiarkan beberapa saat. Letak compressor harus diperhitungkan, agar
tidak mengganggu pada saat proses pemboran.
tahanan listrik), Blastmate (alat untuk pengantar listrik bertenaga baterai) dan
shalter (tempat berlindung crew juru ledak).
Persiapan Peledakan
Kegiatan peledakan merupakan kegiatan untuk memisahkan atau
menbongkar lapisan batuan dari masa batuan induknya. Sebelum dilakukan proses
peledakan terlebih dahulu mempersiapkan peralatan. Jika sebelum kegiatan
peledakan terdapat lubang yang berisi air akibat hujan, terlebih dahulu
dikeringkan dengan menggunakan paralon dan kain. Jika masih ada air maka
diberi kondom. Peralatan peledakan yang digunakan PT. Ansar Terang Crushindo
antara lain sebagai berikut :
1. ANFO
ANFO adalah singkatan Amonium Nitrat Fuel Oil yang berguna sebagai
salah satu bahan ledak. ANFO sangat sensitive terhadap panas yang bisa
menimbulkan api yang besar.
8. Shalter
Shalter merupakan tempat berlindung dari flyrock ketika sedang
melakukan peledakan. Jarak aman shalter min 100 meter dari freeface.
1.
ANFO dimasukan kedalam lubang yang telah siap di bor setengah dari
takaran yang telah ditentukan juru ledak.
2.
3.
4.
Jika lubang ledak terdapat air yang tidak bias dikeringkan, maka diberi
kondom.
5.
6.
Sesuaikan letak kabel sesuai dengan susunan lubang yang terlebih dahulu
diledakan.
7.
Masukan kabel utama yang telah dirangkai kedalam lubang shalter yang
telah disiapkan.
8.
9.
Pastikan daerah telah aman dari pekerja ataupun warga yang berada.
3.5
Pemuatan (Loading)
Setelah proses drilling-blasting dilakukan, maka proses selanjutnya adalah
Peremukan (Crushing)
Proses peremukan (crushing) bertujuan untuk memperkecil ukuran batu
andesit agar sesuai dengan yang diinginkan. Kegiatan crushing menggunakan alat
jaw crusher. Bagian dan fungsi alat crusher:
1.Hopper
adalah 18,42% (Baik). Selama ini system penjualan bahan galian batuan PT.
Ansar Terang Crushindo melalui jalan darat dengan menggunakan truck dan
dump truck dengan kapasitas muatan 8-25 ton/mobil. Jumlah produksi bahan
galian batu PT. Ansar Terang Crushindo disesuaikan dengan jumlah permintaan
dari pangsa pasar.