Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 6 / Kelas CF

Alfiah Rachmata (135020301111076)

Alma Diva Nabila (135020301111088)

SOAL LATIHAN
1. Lihat Lampiran 2.a dan 2.b. Dari informasi yang diberikan pada dua kasus awal,

lengkapilah kedua formulir tersebut!


Lampiran 2.a
KAP Adi Susilo dan Rekan
ANALISIS KEWAJIBAN HUKUM POTENSIAL
Klien Potensial

: PT Maju Makmur

Tipe Perikatan

: Audit atas Laporan Keuangan

Formulir Diisi Oleh

: Arief Effendi

Tanggal: 30/09/2013

1. Apakah klien potensial merupakan perusahaan pribadi atau perusahaan publik?


Perusahaan pribadi
2. Evaluasi kewajiban potensial pada klien sebagai konsekuensi yang timbul jika perikatan
diterima oleh KAP AS&R.
Klien wajib untuk: menerima atas pengaturan perencanaan auditnya,membuat konfirmasi
tertulis dari manajemen tentang representasi manajemen, danmenegaskan bahwa syaratsyarat perikatan telah sesuai dengan membuat tanda penerimaan surat perikatan audit.
3. Buatlah daftar pihak ketiga yang saat ini memiliki hubungan finansial dengan klien
potensial yang laporan keuangannya diharapkan dapat dilihat. Pihak tersebut disebut
primary and foreseen beneficiaries.
Pihak ketiga yang memiliki hubungan finansial dengan PT Maju Makmur yaitu:
a. Perusahaan Samsang, sebagai produsen alat elektronik dari Korea yang menjadi mitra
industri retail elektronik dimana PT Maju Makmur bertindak sebagai distributornya
b. Bank Mandiri cabang Surabaya atas pinjaman kredit perusahaan
c. Bank BNI cabang Surabaya atas pinjaman kredit perusahaan
4. Diskusikan kemungkinan bahwa pihak ketiga lain terlibat dalam suatu posisi dimana
mereka dapat mengakses laporan keuangan klien potensial. Pihak tersebut disebut
foreseeable beneficiaries.

Pihak ketiga yang terlibat dalam suatu posisi dimana mereka dapat mengakses laporan
keuangan PT Maju Makmur adalah tujuh pemegang saham yang mempunyai persentase
kepemilikan atas saham PT Maju Makmur sebesar antara 6% hingga 22% yang tinggal di
sekitar kota Surabaya.
5. Evaluasi kewajiban hukum yang dapat timbul berkaitan dengan pihak ketiga baik yang
saat ini maupun yang potensial, ketika KAP AS&R menerima perikatan audit.
Pihak ketiga diwajibkan memberikan atau menunjukkan dokumen dan bukti-bukti terkait
bukti kepemilikan saham dan dokumen transaksi utang piutang antara PT Maju Makmur
dengan pihak ketiga yang terjadi selama ini dan di masa yang akan datang.
Lampiran 2.b
KAP Adi Susilo dan Rekan
INFORMASI DARI AUDITOR PENDAHULU
Klien Potensial

:PT MajuMakmur

Formulir Diisi Oleh

: Arif Effendi

Auditor Pendahulu

: KAP Umar danRekan

Tanggal Wawancara

: 15 Juni 2010

1.

Diskusikan evaluasi auditor pendahulu mengenai integritas manajemen klien potensial.


Evaluasi KAP Umar dan Rekanmemberikan informasi bahwa Langgeng Santoso dan
semua anggota timnya memiliki integritas yang tinggi. (Meskipun Langgeng Santoso
selalu keberatan dengan fee audit dan kurang memahami tujuan pekerjaan audit)

2.

Apakah auditor pendahulu mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan manajemen


perusahaan mengenai prinsip akuntansi, prosedur audit, atau masalah signifikan yang
serupa? Jika iya, deskripsikan dengan lengkap mengenai ketidaksetujuan tersebut!
Ketidaksetujuan tersebut muncul dan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Kebijakan perusahaan yang melaporkan asset property took dengan dasar biaya
historis, dimana KAP Umar dan Rekan menganggap pemakaian dasar biaya historis
sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan standard akuntansi keuangan di Indonesia
khususnya berkaitan dengan keharusan penyajian nilai wajar.

Masalah ini menyebabkan kesalahan dalam penyajian yang material terhadap laporan
keuangan.

Langgeng Santoso masih tidak setuju mengenai saran dari KAP Umar dan Rekan
yang mengatakan perlu dilakukan revaluasi asset tetap atas took ke enam milik

Langgeng yang berada di Sidoarjo. Langgeng masih optimis akan keberlangsungan


took tersebut.

Terjadi perbedaan pendapatan tarapihak Langgeng Santoso dengan KAP Umar dan
Rekan. Sehingga KAP Umar dan Rekan menganggap hal itu sebagai salah saji yang
sangat material dan berpotensi pada pemberian opini wajar dengan pengecualian.

3.

Bagaimanakah pemahaman auditor pendahulu mengenai alas an penggantian auditor?


KAP Umar dan Rekan menganggap pergantian auditor oleh PT Maju Makmur adalah
sebagai bentuk ketidakpuasan PT Maju Makmur atas hasil audit KAP Umar dan Rekan.
Dikarenakan perusahaan berencana untuk menjadi perusahaan public beberapa waktu
kedepan sehingga perusahaan membutuhkan pengakuan wajar tanpa pengecualian atas
kondisi keuangannya dengan asumsi untuk mematuhi peraturan terkait dan menarik
investor untuk membeli sahamnya.

4.

Apakah auditor pendahulu memberikan indikasi permasalahan audit tertentu yang


signifikan terkait dengan klien potensial tersebut?
Permasalahan lainnya adalah terkait fee audit dimana Langgeng Santoso selalu merasa
keberatan dengan fee audit atas pelaksanaan aktivitas audit oleh KAP Umar &Rekan.

5.

Apakah ada indikasi permasalahan dengan auditor pendahulu dalam pemberian izin
melakukan proses review dokumentasi audit potensial klien tahun sebelumnya? Jika
iya,jelaskan.
Ya, permasalahan tersebut ada karena tindakan auditor pendahulu yang menerbitkan opini
wajar dengan pengecualian. Sehingga, auditor pengganti harus focus terhadap hal-hal
yang menyebabkan dikeluarkannya opini wajar dengan pengecualian tersebut oleh auditor
pendahulu yaitu KAP Umar dan Rekan.

6.

Apakah auditor pendahulu memberikan keterbatasan respon dalam hal apapun itu?
Tidak, KAP Umar da Rekan merespon dengan baik dan bersedia menanggapi semua
pertanyaan serta diskusi dari KAP Adi Susilo dan Rekan atas perusahaan klien. KAP
Umar dan Rekan juga memastikan akan memberikan segala berkas dokumentasinya
berkaitan dengan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Jika KAP AS&R menerima perikatan audit tersebut, pemeriksaan terhadap dokumentasi
audit dari auditor terdahulu akan dilakukan. Siapkan daftar khusus mengenai dokumentasi
audit KAP Umar dan Rekan atas laporan Keuangan PT Maju Makmur yang perlu
dievaluasi oleh KAP AS&R! Tunjukkan dengan jelas setiap aspek yang harus diperhatikan
dan tujuan mempelajari aspek khusus tersebut pada dokumentasi audit (Contohnya, satu
item yang harus direview oleh KAP AS&R adalah hasil jurnal penyesuaian yang dilakukan

oleh KAP Umar dan Rekan dari audit yang dilakukannya. KAP AS&R harus menguji hal
tersebut untuk menentukan tipe dan tingkat materialitas penyesuaian yang dihasilkan).

Dokumentasi audit lainnya oleh KAP Umar dan Rekan selain Berkas Permanen yang berisi
informasi PT Maju Makmur dan Berkas Tahunan terkait bukti audit pemeriksaan tahun-tahun
sebelumnya, yang perlu dievaluasi oleh KAP Adi Susilo dan Rekan yaitu sebagai berikut:
a) Stuktur pengendalian intern, hal ini dapat digunakan oleh KAP AS&R untuk mengecek
ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi.
b) Bukti fisik, hal ini banyak dipakai dalam verifikasi saldo aktiva berwujud terutama kas
dan persediaan.
c) Catatan akuntansi, dalam hal ini catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar,
merupakan sumber data untuk membuat laporan keuangan.
d) Konfirmasi, konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure
tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Ada tiga jenis konfirmasi,
yaitu: konfirmasi positif, blank confirmation, konfirmasi negatif.
e) Bukti dokumenter, dalam hal ini merupakan suatu yang paling penting dalam audit.
f) Bukti surat pernyataan tertulis, surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang
ditandatangani seorang individu yang bertanggungjawab dan berpengetahuan mengenai
rekening, kondisi, atau kejadian tertentu.
g) Perhitungan kembali sebagai bukti matematis, bukti ini diperoleh auditor melalui
perhitungan kembali oleh auditor. Perhitungan tersebut misalnya: footing untuk meneliti
penjumlahan vertical, cross-footing untuk meneliti penjumlahan horizontal, perhitungan
depresiasi.
h) Bukti lisan, auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia
sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengadakan pengajuan pertanyaan lisan.
i) Bukti analitis dan perbandingan, bukti analitis mengcangkup penggunaan rasio dan
perbandingan data klien dengan anggaran atau standart prestasi, trend industry dan
kondisi ekonomi umum.
Setiap aspek yang harus diperhatikan serta tujuan dari dokumentasi audit tersebut yaitu untuk
membuktikan bahwa hasil dan prosedur audit Umar dan Rekan telah sesuai dengan prosedur
dan standar audit yang berlaku. KAP Adi Susilo dan Rekan dalam mengevaluasi bukti audit
harus teliti karena adanya dugaan pergantian KAP karena manajemen yang kecewa dengan
opini auditor sebelumnya.

Evaluasi dokumentasi audit juga berkaitan dengan kompetensi bukti audit seperti Relevansi,
yang artinya harus berkaitan dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan; Sumber
bukti, suatu sumber informasi sangat berpengaruh terhadap kopentensi bukti audit; Ketepatan
waktu, dalam kriteria ketepatan waktu ini berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti
tersebut; Obyektivitas, sebuah bukti yang obyektif lebih dapat dipercaya (relitable) dan
komponen dari pada bukti subyektif.
3. Asumsikan KAP AS&R melakukan audit atas laporan keuangan PT Maju Makmur

tahun 2010 dan berhasil mengumpulkan bukti yang cukup dan kompeten (sesuai
dengan SA Seksi 150) serta memberikan opini wajar tanpa pengecualian tanpa ada
paragraf tambahan mengenai penurunan nilai asset tetap (bangunan toko keenam milik
PT Maju Makmur yang ada di Sidoarjo). Asumsikan PT Maju Makmur di kemudian
hari memilih mengeluarkan laporan komparatif tahun 2009 dan 2010. Tuliskan laporan
audit tunggal yang dapat memberi informasi pada para pembaca laporan keuangan
mengenai kedua opini yang berbeda dan penjelasan yang disusun oleh auditor
pendahulu!
Sesuai SA Seksi 150 artinya audit oleh KAP Adi Susilo dan Rekan telah sesuai standar
auditing PSA nomor 1 sehingga boleh mengeluarkan opini WTP sesuai keyakinan KAP Adi
Susilo dan Rekan.
Berdasarkan SA Seksi 508 tentang laporan auditor atas laporan keuangan auditan tepatnya par
65 menjelaskan bahwa laporan yang dimutakhirkan atas laporan keuangan periode sebelumnya
harus dibedakan dari periode yang lalu yang diterbitkan kembali (lihat SA Seksi 530 [PSA
No. 43] Pemberian Tanggal atas Auditor, paragraf 06 s.d. 09), karena dalam penerbitan
laporan yang dimutakhirkan, auditor yang melanjutkan perikatan mempertimbangkan
informasi yang diketahuinya dalam auditnya atas laporan keuangan periode (lihat paragraf 68)
dan karena laporan yang dimutakhirkan diterbitkan dalam hubungannya dengan laporan
auuditor atas laporan keuangan periode berjalan. Artinya KAP Adi Susilo dan Rekan harus
meminta auditor lamayaitu KAP Umar dan Rekan untuk memutakhirkan LK tahun lalu PT
Maju Makmur.
Jika KAP Umar danRekantidakmaumelakukannyamakamuncullaporan audit tunggal atas
laporan keuangan komparatif tahun 2009 dan 2010 beda auditor dan beda opini sebagai
berikut: (berdasarkan PSA 29: SA Seksi 508 paragraf 74 Laporan Auditor Pendahulu Tidak
Disajikan)

Laporan Auditor Independen


PT Maju Makmur
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2010 serta
laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal

tersebut.

Laporan

keuangan

adalah

tanggungjawab

manajemen

perusahaan.Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami. Laporan keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009 diaudit
oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 31 Maret 2010 berisi pendapat wajar dengan
pengecualian atas laporan keuangan tersebut, atas laporan keuangan tersebut pula dicantumkan
paragraf penjelasan yang mengungkapkan bahwa auditor independen lain tersebut menemukan
adanya ketidaksesuaian atas pengakuan nilai investasi berupa properti toko perusahaan yang
berkedudukan di Sidoarjo sebesar Rp 1.488.000.000,00 dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semuahal yang material, posisi keuangan PT Maju Makmur tanggal 31 Desember 2010, dan hasil
usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
Tanda tangan
Arif Effendi
Nomor izin akuntan publik
Nomor izin kantor akuntan publik

31 Maret 2011
4. Berdasarkan Kasus 1 (Analisis Atas Calon Klien Audit Potensial), PT Maju Makmur

tengah mempertimbangkan untuk menjual sahamnya kepada publik dalam rangka


mendanai ekspansi usaha dan pertumbuhan yang diharapkan. KAP AS&R saat ini
tidak memiliki klien audit yang merupakan perusahaan terbuka (sahamnya
diperdagangkan di lantai bursa). Menurut pendapat anda, bagaimana dampak yang
timbul dari ketentuan yang ada dalam Sarbanes- Oxley Act pada keputusan KAP AS&R
dalam menerima PT Maju Makmur menjadi klien auditnya? Syarat tambahan apa yang
harus dipenuhi oleh KAP AS&R untuk bisa terdaftar di Bapepam-LK (lakukan
peninjauan terhadap ketentuan terkait yang berlaku di Indonesia? Menurut pendapat
Anda, apakah KAP AS&R mampu memenuhi persyaratan tersebut?
Dampak dari Sarbox pada KAP AS&R:
Seksi 201 mengatur jasa di luar ruang lingkup praktik auditor; yaitu melanggar hukum bagi
sebuah kantor akuntan publik yang memberikan jasa non audit kepada emiten bersangkutan,
yang mencakup:
a. Jasa pembukuan dan jasa lain yang terkait dengan laporan keuangan dan akuntansi klien
audit.
b. Desain sistem informasi keuangan dan pemasangannya.
c. Apraisal atau jasa penilaian lain
d. Jasa aktuaria
e. Outsourcing jasa audit internal
f. Fungsi manajemen atau personalia
g. Menjadi pialang, penasehat investasi atau jasa konsultasi investasi perbankan
h. Jasa hukum dan jasa tenaga ahli lainnya yang tidak terkait dengan audit.
i. Jasa lain yang ditentukan oleh PCAOB
Jasa non-audit dapat diberikan apabila jasa tersebut disetujui terlebih dahulu oleh komite
audit. Komite audit akan mengungkapkan kepada investor dalam laporan berkala
keputusannya dalam pemberian persetujuan pendahuluan untuk jasa non-audit.
Seksi 203 SOA mengatur rotasi partner audit. Partner yang mengepalai atau mengkoordinasi
dan partner penelaah (reviewing partner) harus dirotasikan setiap 5 tahun.
Seksi 204 SOA mengatur tentang laporan auditor kepala komite audit. Kantor akuntan publik
harus melaporkan kepada komite audit semua:
a. Kebijakan dan praktik akuntansi kritikal yang digunakan;
b. Seluruh perlakuan alternatif dari informasi keuangan

dalam

prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum(Generally Accepted Accounting Principle/GAAP)yang


telah didiskusikan dengan manajemen.
Seksi 206 SOA mengatur tentang benturan kepentingan (conflicts of interest) CEO, kontroler,
CFO, Chief Accounting Officer atau orang yang berada dalam posisi ekuivalen tidak boleh

dijabat oleh kantor akuntan publik perusahaan selama periode satu tahun setelah audit (1 years
period preceding audit).
Seksi 207 SOA mengatur tentang studi keharusan rotasi akuntan publik terdaftar. GAO akan
melakukan studi atas pengaruh potensial dari mensyaratkan keharusan rotasi dari kantor
akuntan publik.
Seksi 208 SOA mengatur tentang laporan keuangan harus mengungkapkan fee untuk auditor
baik untuk jasa pemeriksaan, jasa lain yang terkait audit, jasa perpajakan, dan jasa yang
lainnya.
Syarat tambahan yang harus dipenuhi KAP AS&R untuk bisa terdaftar di BAPEPAMLK
Berdasarkan KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP 41/BL/2008 TENTANG PENDAFTARAN
AKUNTAN YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL, syarat-syarat
tambahan agar KAP bisa terdaftar diantaranya:
a. mempunyai izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan;
b. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan
tindak pidana di bidang keuangan;
c. memiliki akhlak dan moral yang baik;
d. wajib menaati kode etik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia (IAPI)
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan di bidang Pasar
Modal;
e. wajib menaati standar profesi yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia
(IAPI) sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan di bidang
Pasar Modal;
f. wajib menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan olehIkatan Akuntan
Indonesia (IAI) dan praktek akuntansi keuangan yang lazimberlaku di Pasar Modal;
g. wajib bersikap independen, objektif, dan profesional dalam melakukankegiatan di bidang
Pasar Modal;
h. telah menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI);
i. tidak bekerja rangkap dalam jabatan apapun pada Kantor Akuntan lain danatau pada
Pihak yang memperoleh izin, persetujuan, dan pendaftaran dariBapepam dan LK, serta
Pihak yang mengajukan Pernyataan Pendaftaranatau yang Pernyataan Pendaftarannya
telah menjadi efektif, kecuali:
1) komisaris Bursa Efek; dan
2) dosen pada perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan sebagaipimpinan, pengurus
atau jabatan yang setara di perguruan tinggi.
j. wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal. Persyaratan keahliantersebut dipenuhi
melalui program Pendidikan Profesi yangdiselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar

Modal-Institut Akuntan PublikIndonesia (FAPM-IAPI) dengan jumlah paling kurang 30


(tiga puluh) satuankredit profesi dalam satu kali keikutsertaan;
k. wajib secara terus menerus mengikuti pendidikan profesi lanjutan di bidangakuntansi
Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan di bidang PasarModal yang
diselenggarakan oleh Forum Akuntan Pasar Modal-InstitutAkuntan Publik Indonesia
(FAPM-IAPI) paling kurang 5 (lima) satuan kreditprofesi setiap tahun;
l. berkedudukan sebagai rekan pada Kantor Akuntan Publik yang memenuhipersyaratan
sebagai berikut;
1) memiliki izin usaha dari Menteri Keuangan dan dipimpin oleh Akuntanyang telah
memiliki izin Akuntan Publik dari Menteri Keuangan dantelah terdaftar di Bapepam dan
LK;
2) menerapkan paling tidak 2 (dua) jenjang pengendalian (supervisi) dalammelakukan
pemeriksaan yaitu Rekan yang bertanggung jawab untukmenandatangani laporan dan
pengawas menengah yang melakukanpengawasan terhadap staf pelaksana;
3) memiliki dan menaati pedoman pengendalian mutu yang merupakanstandar yang
berlaku pada Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan,yang antara lain memuat:
a) pedoman penerimaan dan penolakan klien;
b) kepastian mutu dan kebijakan etika;
c) pedoman manajemen risiko;
d) pengendalian mutu penugasan;
e) pedoman independensi Akuntan dan Kantor Akuntan Publik(KAP);
f) prosedur audit dan non audit; dan
g) penelaahan mutu.
4) telah menjadi anggota Forum Akuntan Pasar Modal-Institut AkuntanPublik Indonesia
(FAPM-IAPI);
5) sanggup menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LKterhadappelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan dan pengendalian mutupada Kantor Akuntan Publik yang
bersangkutan; dan
6) bagi Kantor Akuntan Publik yang hanya memiliki 1 (satu) orang Rekanyang terdaftar
di Bapepam dan LK, untuk dapat melaksanakan kegiatandi Pasar Modal wajib membuat
surat perjanjian kerja sama denganKantor Akuntan Publik lain tentang pengalihan
tanggung

jawab

apabilaAkuntan

melaksanakantugasnya,

yang

dengan ketentuan

bersangkutan

berhalangan

untuk

bahwa Kantor Akuntan Publik lain

tersebutmempunyai Rekan yang sudah terdaftar di Bapepam dan LK.

KAP AS&R harus memenuhi persyaratan ini jika dia ingin menjadi KAP yang secara sah
dapat mengaudit laporan keuangan perusahaan yang go publik.
5. Berdasarkan Kasus 1 (Analisis Atas Calon Klien Audit Potensial), PT Maju Makmur
tengah mempertimbangkan untuk menjual sahamnya kepada publik dalam rangka
mendanai ekspansi usaha dan pertumbuhan yang diharapkan. Persyaratan tambahan
apa yang harus dipenuhi untuk menjadi perusahaan publik terbuka dibandingkan
dengan perusahaan nonpublik? Masalah-masalah apa yang harus diwaspadai oleh PT
Maju Makmur dalam pengambilan keputusan untuk menjadi perusahaan publik?
Sarbanes-Oxley Act mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi apapun dan
semua pada entitas tujuan khusus dan efeknya saat ini atau masa depan kondisi keuangan
perusahaan.
Dalam SOA Title 3 seksi 301 dijelaskan bahwa salah seorang komite audit harusalah yang
menguasai bidang keuangan.
Mensyaratkan untuk melakukan full disclosure kepada para pemegang saham berkaitan
dengan transaksi keuangan yang bersifat kompleks.
Menurut SOA title 4 section 404, perusahaan publik wajib mengevaluasi laporan
pengendalian internal.
Tanggung jawab manajemen untuk mempertahankan struktur pengendalian internal yang
memadai dan prosedur pelaporan keuangan dan berisi tahun fiskal penerbitan, efektivitas
struktur pengendalian internal dan prosedur keuangan emiten.
Masalah yang harus diwaspadai perusahaan dalam mengambil keputusan menjadi
perusahaan publik :
Berbagi Kepemilikan
Maksudnya adalah perusahaan akan menjadi perusahaan terbuka dan otomatis saham yang
akan dilepas ke pasar modal menyebabkan perusahaan menjadi perusahaan yang
kepemilikannya menjadi milik bersama
Laporan keuangan yang bermanfaat
Laporan harus bisa dipertanggungjawabkan dan harus bisa memberi kejelasan kepada
seluruh stakeholder dan stockholder
GCG
Bagaimana perusahaan mengatur seluruh operasional perusahaan agar bermanfaat bagi
seluruh karyawan dan juga lingkungan kerja.

RISET KELOMPOK
1. Tulislah sebuah uraian dalam bentuk laporan riset yang mendeskrispikan tujuan dari
sebuah

peer

review!

Diskusikan

alasan

review dan tipe pengujian apa yang dilakukan!

mengenai

pentingnya

peer

Peer review adalah review yang dilakukan oleh auditor terhadap kepatuhan suatu kantor
akuntan public pada sistem pengendalian kualitasnya. Tujuan dari dilakukannya menurut
PSPM no.3 adalah untuk meningkatkan mutu kinerja anggota IAI dalam perikatan audit,
atestasi, akuntansi dan review, konsultansi. Tujuan program ini dicapai melalui tindakan
pendidikan dan perbaikan, serta tindakan koreksi. Tujuan tersebut digunakan untuk melayani
kepentingan masyarakat umum dan sekaligus untuk meningkatkan arti pentingnya
keanggotaan IAI. Lima elemen pengendalian kualitas yang akan direview ialah:
1. Independensi, integritas, dan objektivitas
2. Personnel management
3. Penerimaan dan kelanjutan dari klien dan penugasan
4. Kinerja penugasan
5. Monitoring
peer review penting dilakukan karena dengan dilakukannya peer review didapatkan beberapa
manfaat, antara lain mengurangi resiko litigation, memberikan pengalaman kerja,
meningkatkan moral pekerja, memberikan competitive edge, dan lebih meyakinkan klien atas
kualitas jasa yang diberikan
Tipe pengujian yang dilakukan menggunakan On Site Quality Review, tipe ini dipilih
karena KAP yang akan direview diasumsikan memberikan pelayanan jasa audit atas laporan
keuangan tahunan klien.
2. KAP Umar dan Rekan harus mengambil keputusan mengenai tingkat materialitas suatu
masalah. Tulislah sebuah uraian dalam bentuk laporan riset yang mendeskripsikan
metode yang digunakan oleh auditor dalam melakukan penilaian tentang materialitas
tersebut!
Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai berikut:
Besarnya suatu penghilang atau salah saji informasi akuntansi yang dipandang dari keadaankeadaan yang melingkupinya, memungkinkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang
mengandalkan pada informasi menjadi berubah atau dipengaruhi oleh penghilang atau salah
saji tersebut.
Dalam menentukan materialitas, auditor harus mempertimbangkan :

Keadaan yang berhubungan dengan satuan usaha

Informasi yang diperlukan oleh mereka yang mengandalkan pada laporan keuangan yang

telah di audit.

Suatu jumlah yang material bagi suatu perusahaan tertentu, mungkin tidak material bagi
perusahaan lain yang berbeda ukuran maupun sifatnya. Selain itu, tingkat meterialitas suatu
perusahaan dapat berubah dari periode ke periode.

PERTIMBANGAN AWAL TENTANG MATERIALITAS

Auditor melakukan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas dalam perencanaan


auditnya. Penentuan materialitas ini, yang seringkali disebut dengan materialitas perencanaan,
mungkin dapat berbeda dengan tingkat materialitas yang digunakan pada saat pengambilan
kesimpulan audit dan dalam mengevaluasi temuan audit karena (1) keadaan yang melingkupi
berubah (2) informasi tambahan tentang klien dapat diperoleh selama berlangsungnya audit.
Berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan:
a.

Materialitas lebih merupakan konsep yang relative bukannya absolute

b.

Sejumlah dasar pertimbangan diperlukan untuk mengevaluasi tingkat materialitas

c.

Faktor-faktor kualitatif pun mempengaruhi tingkat materialitas.

Contoh: nilai-nilai yang melibatkan kecurangan seringkali dianggap lebh penting daripada
sejumlah nilai yang sama tetapi yang diakibatkan oleh kekeliruan yang tidak disengaja karena
perbuatan kecurangan tersebut merefleksikan kejujuran serta realibilitas manajemen atau
karyawan lain yang terlibat.

MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN

Auditor menggunakan dua cara dalam menerapkan materialitas. (1) auditor menggunakan
materialitas dalam perencanaan audit dan (2) pada saat mengevaluasi bukti audit dalam
pelaksanan audit.
Pertimbangan materialitas menyangkut baik pertimbangan kuantitatif maupun pertimbangan
kualitatif.
Pedoman Kuantitatif
Pada saat ini belum ada pedoman resmi yang berasal dari standard akuntansi mapun standard
auditing terkait pengukuran meterialitas secara kuantitatif, berikut merupakan gambaran
mengenai beberapa pedoman yang di gunakan dalam praktik:
o 5% hingga 10% dari laba bersih sebelum pajak (10% untuk laba yang lebih kecil, 5% untuk
laba yang lebih besar)
o % hinga 1% dari total aktiva
o 1% dari ekuitas
o % hingga 1% pendapatan kotor

o Suatu persentase variable berdasarkan mana yang lebih besar antara total aktiva atau total
pendapatan
Pedoman Kualitatif
Pendapatan kualitatif berhubungan dengan penyebab dari salah saji. Sala saji yang secara
kuantitatif tidak material mungkin secara kualitatif akan material.misalnya ketika salah sji
diakibatkan oleh sutu ketidakberesan (irregularities) atau tindakan melanggar hokum oleh
klien. Penemuan atas terjadinya tersebut dapat mengakibatkan auditor menyimpulkan bahwa
terdapat resiko yang signifikan akan adanya salah saji tambahan yang serupa.

MATERIALITAS PADA TINGKAT SALDO AKUN

Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang mungkin terdapat dalam
saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep materialitas pada tingkat saldo
akun tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material.

ALOKASI MATERIALITAS LAPORAN KEUANGAN KE AKUN

Dalam melakukan alokasi, auditor harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya salah


saji dalam akun tertentu dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk memverifikasi akun
tersebut.
3. Keterlibatan auditor dalam perkara hukum semakin meningkat di beberapa dekade
terakhir. Tulislah sebuah uraian dalam bentuk laporan riset yang mendeskripsikan
hubungan profesi akuntan publik dengan kewajiban hukum! Mengapa hubungan
auditor dengan kewajiban hukum semakin meningkat akhir-akhir ini? Apa yang telah
dilakukan profesi terkait untuk menghadapi permasalahan ini?
Auditor secara umum sama dengan profesi lainnya merupakan subjek hukum dan peraturan
lainnya. Auditor akan terkena sanksi atas kelalaiannya, seperti kegagalan untuk mematuhi
standar profesional di dalam kinerjanya. Profesi ini sangat rentan terhadap penuntutan perkara
(lawsuits) atas kelalaiannya yang digambarkan sebagai sebuah krisis (Huakanala dan
Shinneke,2003,h.69). Lebih lanjut Palmrose dalam Huanakala dan Shinneka menjelaskan
bahwa litigasi terhadap kantor akuntan publik dapat merusak citra atau reputasi bagi kualitas
dari jasa-jasa yang disediakan kantor akuntan publik tersebut.
Kewajiban hukum dapat terjadi ketika seorang auditor memberikan jasa professional dalam
bentuk apapun. Dalam hal ini beberapa kewajiban hukum auditor antara lain:
a. KEWAJIBAN MENURUT COMMON LAW
Common law seringkali diartikan sebagai hokum yang tidak tertulis. Hokum ini
berdasarkan atas keputusan pengadilan dan bukan atas hokum yang dibuat dan disahkan
oleh pihak legistatif. Prinsip-prinsip common law ditentukan oleh kebutuhan social

masyarakat.
b. KEWAJIBAN KEPADA KLIEN
Jasa-jasa spesifik yang akan diberikan sebaiknya disebutkan dalam surat perikatan. Istilah
hubungan pribadi dalam kontrak (privity of contract) menunjuk pada hubungan kontraktual
yang ada antara dua atau lebih pihak yang terlibat dalam kontrak. Sesuai dengan SPAP
tentang standar umum.
Hukum Kontrak (Contract Law) Syarat-syaratnya adalah:
1) Menerbitkan laporan audit standar tanpa melakukan audit sesuai dengan GAAS.
Tidak sesaui dengan SPAP standar pelaporan.
2) Tidak mengirimkan laporan audit sesaui dengan batas waktu yang telah disepakati.
3) Melanggar hubungan kerahasian klien. Tidak sesuai dengan kode etik peraturan 301.
Hukum Kerugian (Tort Law) Tindakan yang merugikan:
1) Kelalaian yang biasa, yaitu kelalaian untuk menerapkan tngkat kecermatan yang
biasa dilakukan secara wajar oleh orang lain dalam kondisi yang sama.
2) Kelalaian kotor, kelalaian untuk menerapkan tingkat kecermatan yang paling
ringan pada suatu kondisi tertentu.
3) Kecurangan, yaitu penipuan yang direncanakan. Tidak sesuai dengan SPAP standar
pelaporan.
a. KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA
Kewajiban auditor kepada pihak ketiga menurut common law merupakan hal yang
penting dalam setiap pembahasan tentang kewajiban hukum auditor. Pihak ketiga
disini dapat didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mengetahui tetang pihakpihak yang ada dalam kontrak.
Pihak ketiga yang terdiri dari pemegang saham, calon pemegang saham, pemasok,
bankir dan kreditor lain, karyawan, dan pelanggan. Konsep kewajiban tersebut antara
lain sebagai berikut :

Doktrin ultramares, Kewajiban dapat timbul jika pihak ketiga


primary beneficiary atau orang yang harus diberikan informasi audit

Pemakai yang dapat diketahui sebelumnya, orang yang mengandalkan


keputusannya pada laporan keuangan .

Foreseeable users, pemakai yang dapat diketahui lebih dahulu mempunyai hak
yang sama dengan pemakai laporan keuangan yang mepunyai hubungan kontrak .

GOLONGAN YANG TELAH DIKETAHUI SEBELUMNYA


Konsep golongan yang telah diketahui sbelumnya tidak meliputi semua investor,

pemegang saham, kreditor yang ada sekarang maupun yang akan datang. Putusan
pengadilan tidak meminta pihak-pihak dirugikan harus diidentifikaasikan secara
spesifik, namun kelompok orang-orang yang akan menjadi bagian para pihak yang
harus dibatasi dan diketahui pada saat auditor memberikan informasi.
PIHAK YANG DAPAT DIKETAHUI SEBELUMNYA
Perorangan atau entitas yang diketahui ataupun yang akan diketahui auditor akan
mengandalkan laporan audit dalam membuat keputusan bisnis dan investasi
digolongkan sebagai pihak-pihak yang dapat diketahui sebelumnya. Sehingga auditor
harus sesuai dengan SPAP standar umum dan standar pelaporan selain itu juga dengan
kode etik peraturan 102, 201, 202, dan 203.
KEWAJIBAN MENURUT UNDANG-UNDANG SEKURITAS
SECURITIES ACT TAHUN 1933
Undang-undang ini dirancang untuk mengukur penawaran sekuritas kepada publik
melalui pos atau melalui interstate commerce. Mengajukan Gugatan Menurut
Undang-undang Tahun 1933 Penggugat:
1. setiap orang yang membeli atau mengakuisisi sekuritas seperti yang diuraikan
dalam laporan pendaftaran, tanpa memandang apakah ia merupakan klien
auditor atau tidak.
2. harus mendasarkan gugatannya pada dugaan pemalsuan yang material atau
laporan keuangan yang menyesatkan yang ada dalam laporan pendaftaran.
3. apabila pembelian sekuritas dilakukan sebelum penerbitan laporan laba-rugi
yang meliputi periode setidaknya 12 bulan setelah tanggal efektif laporan
pendaftaran, penggugat tidak harus membuktikan adanya ketergantungan pada
keandalan laporan yang diderita

diperkirakan sebagai akibat laporan

keuangan tersebut.
4.

tidak harus membuktikan bahwa auditor telah melakuakn kelalaian atau


kecurangan dalam emngesahkan laporan keuangan terkait.

Tergugat:
1. memiliki beban untuk menegakkan kebebasan dari kelalaian dengan cara
membuktikan bahwa ia telah melakukan investigasi yang memadai dan sesuai
dengan itu memiliki dasar yang memadai untuk percaya, dan memang percaya
bahwa laporan keuangan yang disahkan adalah benar pada tanggal laporan
tersebut serta pada saat laporan pendaftaran menjadi efektif
2. melalui pembelaan harus menunjukkan bahwa kerugian penggugat secara

keseluruhan atau sebagian disebabkan oleh hal lain di luar laporan yang
dianggap tidak benar atau menyesatkan tersebut.
SECURITIES EXCHANGE ACT TAHUN 1934
Undang-undang tahun 1934 ini mewajibkan perusahaan-perushaan yang
termasuk dalam lingkup undang-undang ini untuk (1) mengarsipkan laporan
pendaftaran apabila sekuritas tersebut diperdagangkan secara terbuka kepada
masyarakat melalui pasar bursa efek atau pasar di luar bursa efek dan (2)
menjaga agar arsip laporan pendaftaran tersebut tetap muktahir dengan cara
mengarsip laporan tahunan, laporan kuartalan, dan informasi-informasi lain
ynag berkaitan dengan SEC.
Kewajiban dalam Pasal 18
Kewajiban dalam pasal 18 ini secara relatif memilki lingkup yang sempit
karena hanya berkaitan denagn laporan yang tidak benar atau menyesatkan
dalam dokumen yang diarsipkan pada SEC menurut undang-undang ini.
Kewajiban

dalam

Pasal

10

Tindakan-tindakan yang tidak sah:


1. menggunakan setiap alat, skema, atau tipu daya untuk menggelapkan.
2. membuat setipa laporan yang tidak benar dari fakta yang material
ataumengabaikan untuk menyatakan fakta material yang diperlukan
agar laporan dapat menjadi jelas sesaui dengan lingkungan yang ada
sehingga tidak menyesatkan.
3. terlibat dalam tindakan, praktik, atau uasah yang digunakan sebagai
bentuk kecurangan atau kebohongan kepada setiap orang kaitan dengan
pembelian atau penjualn sekuritas apapun.
Kewajiban dalam Pasal 32
Pasal 32(a) menetapkan kewajiban kejahatan yang dikukan dengan
sengaja atau cerdik membuat pernyataan yang tidak benar atau
menyesatkan dalam laporan yang diarsipkan sesuai dengan Undang-undang
tahun 1934. Mengajukan Gugatan Menurut Undang-undang Tahun 1934
Penggugat:
1. dapat terdiri dari setiap orang yang membeli atau menjual sekuritas.
2. harus dapat membuktikan adanya pernyataan yang secara material tidak benar
atau menyesatkan.
3. harus membuktikan ketergantungan untuk mengandalkan laporan tersebut

serta kerugian yang timbul karena mengandalkan laporan tersebut.


Tergugat:
1. telah bertindak dengan jujur
2. tidak mengetahui tentang pernyataan tidak benar atau menyesatkan.
PRIVATE SECURITIES LITIGATION REFORM ACT TAHUN 1995
Undang-undang ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko litigasi
yang ceroboh bagi auditor, perusahaan yang menjual sekuritasnya kepada
publik dan para pihak yang berafiliasi dengan penerbit sekuritas.
Kewajiban Proposional
Reform Act ini memperkenalkan dan memulai suatu system kewajiban
proposional dimana sesorang tergugat yang tidak mengetahui tindak
pelanggaran

atas

hukum

sekuritas

tetap

bertanggung

jawab

berdasarkan persentase tanggung jawab.


Menutup Kerugian Aktual
Reform Act meutup kerugian katual yang timbul menurut undangundang sekuritas dan harga perdangan rata-rata selama periode 90 hari
setelah tanggal informasi diterbitkan yang mengoreksi adanya salah
saji dan pengabaian dalam laporan keuangan.
Tanggung Jawab untuk Melaporkan Tindakan Melanggar Hukum
Reform Act ini menetapkan persyaratan pelaporan baru kepada auditor
yang mendeteksi atau menyadari adanya tindakan melanggar hukum
yang dilakukan oleh pihak yang menerbitkan sekuritas.
Perubahan Lain yang Diberikan oleh Reform Act
Kelonnggaran lain bagi profesi akuntan:
1.

mewajibkan penggugat membayar imbalan dan pengeluaran yang layak bagi


penasehat hukum yang digunakan oleh tergugat yang secara langsung terkait
dengan litigasi yang diputuskan oleh pengadilan sebagai ceroboh dan tidak
benar.

2.

memberikan tenggang waktu untuk berusaha menyelesaikan masalah yang ada,


sehingga dapat mengurangi biaya yang seringkali mendorong pihak yang tidak
bersalah untuk mengajukan gugatan classaction.

3.

membatasi kerugian akibat tindakan hukum.

4.

membatasi hak pihak ketiga untuk menggugat.

5.

perubahan tata cara bagaimana pengadilan menunjuk wakil penggugat dalam


suatu classaction.

b. Kewajiban Kriminal
Pemerintah federal menuntut auditor karena mengetahui bahwa laporan audit yang
diterbitkan auditor tidak benar. Beberapa undang-undang seperti Uniform Securities
Acts, Securuties Acts 1933 dan 1934, Federal Mail Fraud Statute dan Federal False
Statement Statute menyebutkan bahwa menipu orang lain dengan sadar terlibat dalam
laporan keuangan yang palsu adalah perbuatan kriminil .
Sedangkan kewajiban hukum yang mengatur akuntan publik di Indonesia secara
eksplisit memang belum ada, akan tetapi secara implisit hal tersebut sudah ada seperti
tertuang dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), Peraturan- Peraturan mengenai Pasar Modal atau Bapepam, UU
Perpajakan dan lain sebagainya yang berkenaan dengan kewajiban hukum akuntan
(Rachmad Saleh AS dan Saiful Anuar Syahdan,2003).
Alasan hubungan auditor dengan kewajiban hokum semakin meningkat:
Salah satu alasan yang paling mendasari adalah kurangnya independensi auditor dalam
menyajikan kualitas jasa audit. Dimungkinkan auditor semakin banyak terlibat kewajiban
hokum karena tidak mampu mempertahankan independensinya dalam memberikan jasa
audit. Selain itu, kelalaian auditor terhadap kepatuhan standard SPAP juga berkontribusi
dalam alasan ini. Terbukti dalam kasus AP Drs Basyiruddin Nur yang dikenakan sanksi
melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 1093/KM.1/2009 tanggal 2
September 2009. Kemudian AP Drs Basyiruddin Nur, telah dikenakan sanksi pembekuan
selama tiga bulan karena yang bersangkutan belum sepenuhnya mematuhi Standar
Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit
umum atas laporan keuangan konsolidasian PT Datascrip dan anak perusahaan tahun
buku 2007. Menkeu menilai hal itu berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap
laporan auditor independen.

MEMINIMALKAN RISIKO LITIGASI


1. menggunakan surat perikatan untuk semua jenis jasa professional. Sesuai dengan
SPAP standar umum dan kode etik peraturan 102.
2. melakukan investigasi yang emnyeluruh atas klien prospektif. Sesuai dengan
SPAP standar pekerjaan lapangan
3. lebih menekankan mutu jasa daripada pertumbuhan
4. mematuhi sepenuhnya ketentuan professional
5. mengakui keterbatasan ketentuan profesional.
6. menetapkan dan menjaga standar yang tinggi atas pengendalian mutu. Sesuai
dengan SPAP standar umum.
7. memperhatikan tindak pencegahan dalam perikatan tentang keterlibatan klien
dalam kesulitan keuangan.
8. mewaspadai resiko audit.
9. Hanya berurusan dengan klien yang memiliki integritas
10. Mempekerjakan staf yang kompeten dan melatih serta mengawasi dengan pantas
11. Mempertahankan independensi
12. Memahami usaha klien
13. Mendokumentasika pekerjaan secara memadai
14. Mendapatkan surat penugasan dan surat pernyataan
15. Mempertahankan hubungan yang bersifat rahasia
16. Perlunya asuransi yang memadai; dan Mencari bantuan hukum.

Anda mungkin juga menyukai