Anda di halaman 1dari 12

SNI 13-6618-2001

Standar Nasional Indonesia

Metode penghitungan tingkat kekerapan dan tingkat


keparahan cedera akibat kerja
di pertambangan umum

Daftar isi

Prakata.,

. . . .. . . .. .

. . ... ., . . . . . . . . .

. . . . .. . .

. . , ., , . . . . . . .

Pendahuluan

. .. .
....

..

....

R u a r , ~lingkkp

Acuan

Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Metode penghitungan tingkat kekerapan hilang waktu kerja

( Frequency Raie) ... . .. ... ... ... ... . .. . . . ... ... . .. ... ... ... ... . .. ... . . ......
5

Metode penghitungan tingkat keparahan hilang waktu kerja


(Severaly Rate) ... . . . . . .. . ..... ... . .. . .

. .. . . .....

... .. . ... ... . .. . .. ... .. ..

. . .. .

.... . . .

Metode penghitungan tingkat kekerapan Sernua Cedera (All i n ~ ~ ~ r y


Frequencv Rate) ... . .

. ..

. ... ... . . . ....... . . ... . ..

Larnpiran A Pernbebanan hari pada cedera HWK

..

....

A . l Kehilangan anggota tubuh - Luka atau Pernbedahan . . . .


A.2 Kehilangan Fungsi .. . .. .
Lampiran B Kaki dan tangan

.. ... . .. . . . . . . . . .. . . .. ... .. . .. . . . . .

..

..

Prakata

Sebagai salah satu program operasional Panitia Teknik Perurnus Rancangan Standar
Nasional lndonesia di Bidang Pertarnbangan. Sub Bidang Pertambangan Umum, maka
Sub Paniiia Teknik Standar Komoliti Tambap.g dan Uji MinerallLogam ditugaskan untuk
rnellyusun Rancangan Standar Nasional lndonesia (SPU 10 2000) berjudul Metode
penghiiungar~ lingits: ke!:e:zpan

cfsn tiflykc:

keparaham cedera akibal kerja di

pertambangan umum.

Penyusunan standar ini mengacu kepada Pedoman Penulisan Standar Nasional


lndonesia yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yailu Bedoman 82000.

Pelaksanaan kegiatan tersebut didasarkan atas Surat Keputusan Direktur Jenderal


Perlambangan Umurn Nornor 193.W06.051DJP12~00i e ~ ~ t a rPernbentukan
~g
Panitia
Teknik

Perurnus

Rancangan

Standard

Nasional lndonesia

(SNI)

di

Gidang

Pertarnbangan, Sub Bidang Perlarnbangan Umum.

Diharapkan dengan tersusunnya standar uji ini dapat dihasilkan bahan masukan yang
positif untuk mengoptimalisasikan pernanfaatan dan pengelolaan surnber daya mineral.

Tinykat kekerspsn ( F r e q ~ . ~ : ? c:?ale


y
- FR) dan t~ngkatkeparahan

(Severriy Rate - SR)

dari cedera a k i b j l kecelaki3an tarnbang diperlukan sebagai salah satu slat untuk rnen~lai
kicer)a pen7e!ola?q i(3 dl w a t u usaha Pertarnbarrgan Unlum.
?eng?~Iuncjdnlingkal kekerapan dan tingkat keparahan sampai saat :ni belum seragam.
O1ztt itarena itu, metode penghitungan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan akibat
kerja di pertarnbangan umum perlu distandarkan

Metode penghitungan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan


cedera akibat kerja di pertambangan umum

Ruang lingkup

Slandar inimeliputi acuan, definisi, cara penghitungan tingkal kekerapan, cara penghitungan
tingkat keparahan cedera, dan cara penghitungan tingkat kejadian akibat kerja di
pertambangan umum.

Acoan

ANSI 216.1 .I 973 American National Standards Institute. Method of Recording and
Measuring Work injury Experience.

Definisi

3.1
cedera akibat kerja
cedera yang dialami oleh seseorang yang diakibatkan oleh kegiatan pekerjaan atau
diakibatkan oleh lingkungan kerja

3.2
penyakit akibat kerja

'

psnyakit yang diderita akibal pernaparan terhadap lingkungan kerja

kecelakazn kerja
kejadian yang tidak dikehendaki, ticiak terencana dan tidak terkendali yang rnengakibatkan
cedera pada pekerja

kecelakaan tambang
kecelakaan kerja yang terjadi pada kegiatan usaha pertambangan yang rnemenuhi kelirna
kriteria ini : kecelakaan benar-benar terjadi, rnengakibatkan cedera pada pekerja tarnbang
atau orang yang diberi izin oleh Kepala Teknik Tambang, terjadi pada jam kerja dan dalam
wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek serta terjadi karena hubungan
kerja

nlati (fatal)
kemalian yang diakibalkan oleh kecelakaan kerja yang tidak tergant~~ng
pada saat kejad~an
alau kapanpun letapi akibat meningkatnya keparahan cedera ;ikbal k:.celakaan
3.6
cacat tetap ( p e r n ~ a n e ndisabi!ity)
l
cedma yang bukan berak!bal rnati
tetapi be~.akibat kelidaknlarnpuan terap ata\,
berkurangnya inaupun kehiiangan sebagtan atau seluruh fungsi pada bagian iubuh tertentu
(seperti sebelahikedua inala, tanganiiengan, kaki) dan arnputasi serta dislokasi. Cedera irii
tidak lerrnasuk hilangnya kuku jari tanganlkaki, hilangnya ujung jari langanlkaki tetapi tidak
terkena tulang, hilang benlukltampak rnenjadi jelek, keseleo yang tidak berakibet
keterbatasan gerak yang tetap
3.7

cedera tiilang waktu kerja (lost time injury)


sernua cedera ak~bat kecetakaan tarnbang yang rnengakibatkan korban l ~ d a krnarnpu
nielakukan tugas sernula pada gil~rkerja berikutnya berdasarkan keterangan dari dokter
yang ditunjuk oleh perusahaan

cedera rawat medis (medical a i d injury)


cedera akibat kerja yang tingkat keparahannya r n e m e r l ~ ~ k aperawatan
n
dari dokter atau
jururawat dibawah pengawasan dokter atau rnernerlukan perawcttan rnelebihi kemarnpuan
petugas PPPK dan dikir~rnke rurnah sakivklinik (rnisalnya rnernerltikan jahitan atau X-ray dll)

cedera pertolongan pertama (first a i d injury)


cedera ringan yang cukup rnendapat perawatan dar~patugas Pertolongan Pertarna (PPPK)
di lokasi kerja atau oleh jururavial di rurnah sakillklinik yang tidak rnernerlukan perawatan
dokter

j a m pemaparan
jam kerja karyawan diarnbl daii jam yang telah terpakai untuk bekerja terrnasuk jam lernbur
(tidak terrnasuk perkaliannya) yang dicatat dibagian pengupahan (j~rubavarIpayroiT).Jika ha1
ini tidak mernungkinkan maka dapat diperoleh dengan perkiraan juinlah hari kerja karyawan
dikalikan dengan jurnlah jam kerja perhari; jumlah hari kerja karyawan untuk suatu periode
adalah jurnlah hari karyawan tersebut berada diternpat kerja tidak lerrnasuk sakit, cuti atau
ijin dengan atau tidak dengan upah

Metode penghitungan tingkat kekerapan hilang w a k t u kerja (Frequency


Rate)

Penghitungan tingkat kekerapan (FR) cedera hilang v~aktukerja (HWK) adalah jurnlah
cedera HWK untuk setiap 1.000.000 jam kerja dibagi dengan jumlah jam pemaparan dalam
periode tersebut.
Penghitungan tingkat kekerapan dapat dihitung dengan rumus sebagzi berikiit

Jumlah cedera hilang waktu kerja x 1.000.000


Tingkat kekerapan =
Jumlah jam pernaparan dalam periode tersebut

CATATAN Satu ju!a jam adalah jumlah jam kerja dari 500 kalyawan yang bekerja 40 jam seminggu
dan 50 minggu pertahun.

Metode penghitungan tingkat keparahan h i l a n g w a k t u kerja (Severaty


Rate)

' h 'hari
Penghitungan tingkat keparahan (SR) cedera hilang waktu kerja adalah jurn,a
pembebanan" (days charged) untuk setiap 1.000.000 jam dibagi dengan jumlah jam
pemaparan dalarn periode tersebut.
Penghitungan tingkat keparahan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah pembebanan hari hilang waktu kerja x 1.000.OGO
Tingkat keparahan =
Jumlah jam pernaparan dalam periode tersebut

CATATAN

Pernbebanarl hari hilang waklu kerja (days charged) adalah :

sernua hari kalender (penuh) korban tidak masuk keja karena keparahan cedera {ermasuk hari
libur resmi ataupun hari libur kerja (day oft). Hari tersebut tidak termasuk hari korban rnenc'apat
cedera dan hari ia kernbali kerja:

jumlah hari yang dibebankan karena tingkat keparahan ditentukan pada tabel di Lampiran A

Metode p e n g h i t i ~ n g a n tingkat
Frequency Rate)

kekerapan sernua

cedera

( A l l Injury

Tingkat kekerapan sernua cedera adalah jumlah semua cedera yang tercatat untuk setiap
1.000.000 jam kerja dibagi dengan jumlah jam pernaparan dalarn periode tersebut.

Rumus p e n ~ h i l i i n g a ntingkat kekerapan sernLla cedera cia3at ,!~h~tung


dengan r.rinus
sebagai ber~kut
Jumlah semua cedera x 1.000 000
-.

1 lngkat Keksr;jpan

.-

Jilrnlah jam pemaparan dalam period~?


ters.:Sul

Lampiran A
(Normatif)

Pembebanan hari pada cedera HWK

A.l

Kehilangan Anggota Tubuh

- Luka atau Pembedahan

Tabel A.l.l Jari, ibu jari dan tangan

Tabel A.1.2 Jari kaki, kaki dan pergelangan kaki


Amputasi seluruh atau sebagian

Ibu jari

Setiap ruas dari rnasingmasing jari

150

35

'

----

75

Ruas Ill (Proximal Phalbnge)

300

150

Ruas IV (Metacarpal)

600

350

'

Ruas I(Dis!al Phallange )


Ruas li (middle Phallange)

Pergelangan kaki (foot ankle)

2400

Tabel A.1.3 Lengan

Bagian mana saja diatas siku termasuk sarnbungan bahu - 4500


Bagian mana saja diatas pergelangan atau dibawah siku - 3600

Tabel A.1.4 Kaki

Bagian rnana saja diatas lulut

4500

Bagian mana saja diatas pergelangan atau dibawah siku

3600

_I

5 dari 8

A.2 Kehilangan F u n g s i
Satu rnata (hilangnya pengl~hatan) I ~ d a kperdull apakah r n a s ~ t .~da
l
: ;ngi,hatdn

Tabel

A.2

Kehilangan

fungsi
---

,
1

1620

~.--LP\.

dalam salu kr-celakaan


~
~

5020

S a l u telinga (kehilangan pendengaran aktbat kerja) tidak perduli mas!!) ada


pendengaran rnelalui telinga yang lain

-Kedua telinga (kehilangan pendengaran) dalarn satu kecelakaan


-Hernia (benjolan) yang tidak dapa! diperbaiki
-

--

--

CATATAN 1

Cedera berakibat mati akan dibebankan 6000 hari dem~rian cacat letap total

(oer-nanent total disability) dibebani 5000 hari


I

CATATAN 2

Cacat tetap sebagtan (permanent parltal dlsab~l~t))


hart

y.1

label pada lampiran 01 Pembebanan in1 akan djplkai bila h3ri pembet>arianat

i g dibebankan sesual
IU

bahkari sarna sekali

llidak ada hari yang h~iangkaren3 koiban kembali bekerja


CATATAN 3

Pembebanan untuk amputasi jari tangan alau jari k a k ~seperli label pada Lampiran 1

untuk nilai lertinggi dari lulang yang terarnpulasi. Bila ampulasi ~ a d alebih dorl satu jar1 maka akan
dijumlahkan ntla! lertnggi rnast?g~rnasingjari teramputasi.

CATATAN 4

Pembebanan 'Intuk keh~langan iungs~ i'ernbebarail

k e h m y a n fungsl adalah

( prnseiltasi fciti,~clap IJSPI t a i l [,t,mDebanan pads lampiran 01 yanq .ikan l!tcrriukan oleh dokler

/ yang d~tunjuk
CATATAN 5

~ a c alebih
i
dar sat" anggola tubuti Pernbt.banan dih~lungdarl jumlah pernbebanan

masing masing bagian Iubuh yang cac31 namun lumlah hari penlbebanin hanya 'sampar ke
rnaksimum 6000 har!
CATATAN 6

Cacat lelap da;l cacat semeniara d;ilarn kecelakaan y;!ng s.1-a

Salarn kasus in1

korban mengalanil cacal l i ! a p cada seSag5an tubuh dan c;icat semeninra pa i s :lagIan tilbuh yang
lain pernbebanan terbesar akan dipakai dalam penghitungan in1
CATATAN 7

Pembebanan cedera yang tidak terlera dalain Iakrl pada ianipiran 01 seperti

rusaknya organ tubuh bagtan dalanl, hilangnya suara cacat paru-paru rusak liJlang belakang akan
dihitung dalam prosenlast cacat ierhadap 6000 Par1 Prosenta:;~ i n at.an d lenttlkan oleh dokler
perusahaan atau yang d~tur,!ukqienangani kecelakaan tersebut

6 dari 8

Larnpiran B
(Normatif)

Kaki dan tangan


HAND

... . ..
...
. .
.. . :

Gambar 0.1 Kaki dan tangan

!. .

.'. :

PHALANGES

Bibliografi

a. Kepmen No. 555.W26IM.PE11995


b

Undang-undang No

3 Tahun

1992 tentang Jam~nan 'oslal

Tenaga Ker~a

(JA~<JISOSTEK)
c

Aus!ralian Standar AS 7885 Measurement of Occupational and Safely Performance

d. Nosa Uata 4.13.5 : National Occupational Safety Associat~on- South Africa :


Recording s n d Measuring lrrjury Experience.
e. Petl~njuk 3drninistrasi keselamatan dan kesehatan kerja - Subdirektorat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Direktorat Teknik Pertambangan Umum,
Direklorat Jenderal Pertambangan Umum.

Anda mungkin juga menyukai