Anda di halaman 1dari 45

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
-

UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,


mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya Bakuan Kompetensi untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi

UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat


2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja

UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan


pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam


konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan

dan

kecakapan

agar

dapat

mencapai

tingkat

kompetensi

yang

dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan


dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.

Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.

Jakarta, November 2007


Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi

Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE


NIP. 110 016 435

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

ii

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan
sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung.

Kegiatan

inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9
(sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

iii

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................

PRAKATA.......................................................................................................

iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................

iv

SPESIFIKASI PELATIHAN ..............................................................................

vi

PANDUAN PEMBELAJARAN .........................................................................

vii

BAB I :

PENDAHULUAN ..............................................................................

I-1

1.1.Umum .......................................................................................

I-1

1.2.Ringkasan Modul........................................................................
I-3
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel ..................................................

I-5

1.4.Panduan Penilaian ....................................................................

I-5

1.4.1. Kualifikasi penilaian .........................................................

I-5

1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk


mendemonstrasikan kompetensi ......................................

I-6

1.4.3. Konteks penilaian ............................................................

I-7

1.4.4. Aspek penting penilaian ...................................................

I-7

1.5. Sumber Daya Pembelajaran ....................................................

I-7

BAB II : IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK..........................................................

II-1

2.1. Umum .....................................................................................

II-1

2.2. Menetapkan Kebijakan Risiko Proyek ........................................

II-1

2.2.1 Input/masukan untuk perencanaan manajemen risiko.......

II-2

2.2.2 Penggunaan teknik dan cara merencanakan manajemen


Risiko .............................................................................

II-2

2.2.3 Output/keluaran dari perencanaan manajemen risiko .......

II-3

2.3. Penetapan Daftar Risiko Dari Hasil Identifikasi. ..........................

II-3

2.3.1 Input/masukan untuk identifikasi risiko proyek..................

II-3

2.3.2 Penggunaan teknik dan cara mengidentifikasi risiko ......

II-4

2.3.3 Output/keluaran dari identifikasi risiko proyek .................

II-5

RANGKUMAN .........................................................................................................

II-6

PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................

II-7

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

iv

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB III: ANALISIS RISIKO PROYEK .............................................................

III-1

3.1. Umum .....................................................................................

III-1

3.2. Mengembangkan Analisis Kualitatif ............................................

III-1

3.2.1 Input/masukan untuk analisis kualitatif .............................

III-1

3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kualitatif ......

III-2

3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kualitatif ............. .......

III-3

3.3. Mengembangkan Analisis Kuantitatif.............................................

III-7

3.2.1 Input/masukan untuk analisis kuantitatif ...........................

III-7

3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk analisis kuantitatif .....

III-8

3.2.3 Output/keluaran dari analisis risiko kuantitatif ............. .....

III-8

RANGKUMAN ...........................................................................................................

III-9

PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................

III-10

BAB IV:

PENCAMPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RISIKO .....................

IV-1

4.1. Umum .............................................................................................

IV-1

4.2. Strategi Penanganan Risiko ............................................................

IV-1

4.2.1 Input/masukan untuk strategi untuk penanganan risiko....

IV-1

4.2.2 Penggunaan teknik dan cara strategi penanganan


Risiko ...................................................................... ......

IV-2

4.2.3 Output/keluaran dari strategi penanganan risiko .............

IV-2

4.3. Monitoring Dan Audit Risiko ............................................................


4.3.1 Input/masukan untuk monitoring dan audit risiko..............

IV-3
IV-4

4.3.2 Penggunaan teknik dan cara monitoring dan audit


Risiko ...................................................................... ......

IV-4

4.3.3 Output/keluaran dari monitoring dan audit risiko. .............

IV-5

RANGKUMAN .........................................................................................................

IV-7

PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................

IV-8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... DP-1

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

SPESIFIKASI PELATIHAN
A.

TUJUAN UMUM

Tujuan Umum Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.

Tujuan Khusus Pelatihan


Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management).
2. Menerapkan
Sistem
Manajemen
Lingkungan
Proyek
(Project
Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. Menerapkan
Sistem
Manajemen
Komunikasi
Proyek
(Project
Communication Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim
Management)

B.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Risiko Proyek
Management) mempresentasikan unit kompetensi :

(Project Risk

Menerapkan

Sistem

Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management).

Tujuan Pembelajaran

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

vi

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen


Risiko (Risk Management).

Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek
2. Melakukan kegiatan pengawasan risiko.
3. Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan risiko

PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR

Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of


Trainer) atau sejenisnya.

Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.

Konsisten mengacu SKKNI dan SLK

Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang


relevan dengan metodologi yang tepat.

B. PENJELASAN SINGKAT MODUL


B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul

Kode

Judul Modul

CMB 01

Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan


Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety &
Health Management)

CMB 02

CMB 03

CMB 04

CMB 05

CMB 06

CMB 07

CMB 08

CMB 09

Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project


Environmental Management).
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
Financing Management)
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope Management).
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management).
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
Management).
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
(Project HR Management)
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

vii

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

10

CMB 10

11

CMB 11

12

CMB 12

Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project


Procurement Management)
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim
Management)

B.2 Uraian Modul

Seri / Judul : CMB-11 / Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Deskripsi Modul Sistem Manajemen Risiko Proyek

(Project Risk

Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli


Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management
Of Buildings) dengan harapan dapat : Ikut aktif mengidentifikasi risiko proyek,
Melakukan kegiatan pengawasan risiko, Menyiapkan pencapaian hasil-hasil
pengelolaan risiko.

C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR

KEGIATAN PESERTA

PENDUKUNG

Mengikuti penjelasan TIU


dan TIK dengan tekun dan
aktif
Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan
menerapkan sistem risiko.
Mengikuti penjelasan
pengertian menerapkan
sistem risiko.
Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

OHT
LCD

Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan

OHT
LCD

1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
Menjelaskan maksud dan
tujuan menerapkan sistem
risiko.
Menjelaskan pengertian
menerapkan sistem risiko.

Waktu : 5 menit

2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,


Identifikasi risiko proyek
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

viii

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

KEGIATAN INSTRUKTUR
Kebijakan risiko
Penetapan Daftar risiko dari
hasil identifikasi

KEGIATAN PESERTA

PENDUKUNG

instruktur dengan tekun


dan aktif.
Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

Waktu : 50 menit

3. Ceramah / Demonstrasi : Bab


III, Pengawasan risiko
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif

Waktu : .60 menit

Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

OHT
LCD

4. Ceramah / Demonstrasi : Bab


IV Pencampaian hasil-hasil
pengelolaan risiko
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
Strategi penanganan risiko
Monitoring dan Audit Risiko
Waktu : 80 menit

Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

OHT
LCD

ix

CM-11 = Sistem Manajemen Resiko Proyek


(Project Risk Management)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi

Kode : INA.56303.13.09.12.07 Judul : Sistem Manajemen Resiko


Proyek (Project Risk Management)

PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA


PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul CMB-11: Sistem Manajemen Risiko Proyek (Proyek Risk Management)
mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsurunsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang

tindih

(overlapping)

terhadap

unit-unit

dipresentasikan sebagai modul-modul relevan,

kompetensi

lainnya

yang

Kebijakan risiko ditetapkan,

perencanaan risiko sesuai dengan kebijakan risiko ditetapkan, Daftar risiko dari
hasil identifikasi

ditetapkan, untuk kepentingan masukan terhadap manajemen

ruang lingkup, jadwal, biaya, mutu, komunikasi, Sumberdaya, pengadaan, K3,


lingkungan, cash flow, pekerjaan tambah kurang dan kinerja proyek, Daftar risiko
hasil identifikasi di kembangkan dengan analisis kualitatif dan diketahuinya peristiwa
risiko, akibat risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating
kemungkinan, level risiko dan prioritas risiko, Daftar risiko hasil analisis kualitatif di
kembangkan dengan analisis kuantitatif dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif, rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko, Strategi penanganan risiko ditetapkan (risiko negatif atau
ancaman dipilih dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko positif atau peluang dipilih
exploit, share, ditingkatkan), (strategi penanganan sebagai cadangan), Monitoring
dan audit dilakukan secara pro aktif sepanjang umur proyek dengan hasil sesuai
rencana penanganan risiko untuk risiko non kritis didokumentasikan termasuk risiko
sisa dan risiko yang baru timbul
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan
kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management).

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-1

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :


NO.

KODE UNIT

JUDUL UNIT KOMPETENSI


Menerapkan

1.

Sistem

Manajemen

Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek


INA.56303.13.09.01.07

/SMK3

(Project

Safety

&

Health

Management)

2.

3.

INA.56303.13.09.02.07

INA.56303.13.09.03.07

Menerapkan
Sistem
Manajemen
Lingkungan
Proyek
(Project
Environmental Management)
Menerapkan
Sistem
Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)

KELOMPOK KOMPETENSI INTI :


NO.

Kode Unit

Judul Unit Kompetensi


Menerapkan Sistem Manajemen Ruang

4.

INA.56303.13.09.04.07

Lingkup

Proyek

(Project

Scope

Management)
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu

5.

INA.56303.13.09.05.07

6.

INA.56303.13.09.06.07

7.

INA.56303.13.09.07.07

Proyek (Project Time Management)


Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
Menerapkan

8.

INA.56303.13.09.08.07

Sistem

Manajemen

Sumber Daya Manusia Proyek (Project


Human Resources Management)
Menerapkan

9.

INA.56303.13.09.09.07

Komunikasi

Sistem

Manajemen

Proyek

(Project

Communication Management)
Menerapkan
10.

INA.56303.13.09.10.07

Pengadaan

Sistem
Proyek

Manajemen
(Project

Procurement Management)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-2

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :


NO.

Kode Unit

Judul Unit Kompetensi


Menerapkan

11.

Risiko

INA.56303.13.09.11.07

Sistem

Proyek

Manajemen

(Project

Risk

Management)
12.

Menerapkan Sistem Manajemen Klim


INA.56303.13.09.12.07

Proyek (project Claim Management)

1.2. Ringkasan Modul


Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan

dalam

rangka

mencapai

standar

kompetensi

seperti

yang

diungkapkan dalam judul unit.

c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.

d. Kriteria unjuk kerja :


Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-3

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

1.

KODE UNIT

INA.56303.13.09.11.07

2.

JUDUL UNIT

3.

DESKRIPSI UNIT

Menerapkan Sistem Manajemen Risiko


Proyek (Project Risk Management)
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan
diperlukan

dan
untuk

sikap

perilaku

mampu

yang

menerapkan

Keahlian dalam Manajemen Risiko Proyek


(Project Risk Management)

ELEMEN KOMPETENSI
1. Ikut aktif mengidentifikasi

KRITERIA UNJUK KERJA


1.1

risiko proyek

Kebijakan

risiko

ditetapkan,

perencanaan

risiko sesuai dengan

kebijakan risiko ditetapkan


1.2

Daftar risiko dari

hasil identifikasi

ditetapkan, untuk kepentingan masukan


terhadap manajemen ruang lingkup,
jadwal,

biaya,

Sumberdaya,
lingkungan,

mutu,

komunikasi,

pengadaan,
cash

flow,

K3,

pekerjaan

tambah kurang dan kinerja proyek.


2. Melakukan

kegiatan

2.1

pengawasan risiko

Daftar

risiko

hasil

identifikasi

di

kembangkan dengan analisis kualitatif


dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif,
rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko.
2.2

Daftar risiko hasil analisis kualitatif di


kembangkan dengan analisis kuantitatif
dan diketahuinya peristiwa risiko, akibat
risiko, kemungkinan risiko, faktor positif,
rating akibat, rating kemungkinan, level
risiko dan prioritas risiko.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-4

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

ELEMEN KOMPETENSI
3. Menyiapkan
hasil-hasil

pencapaian

KRITERIA UNJUK KERJA


3.1

pengelolaan

Strategi penanganan risiko ditetapkan


(risiko negatif atau ancaman dipilih

risiko

dihindari, ditransfer, dikurangi), (risiko


positif atau peluang dipilih exploit,
share, ditingkatkan), (strategi
penanganan sebagai cadangan)
3.2

Monitoring dan audit dilakukan secara


pro aktif sepanjang umur proyek
dengan hasil sesuai rencana
penanganan risiko untuk risiko non kritis
didokumentasikan termasuk risiko sisa
dan risiko yang baru timbul.

Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3. Batasan / Rentang Variabel
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1.

Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan


konstruksi

2.

Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia

3.

Ketentuan

dan

peraturan

daerah

setempat

yang

berkaitan

dengan

pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan


4.

Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan

1.4. Panduan Penilaian


Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-5

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang


dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode


apa pengujian seharusnya dilakukan.

Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.

1.4.1. Kualifikasi Penilaian


a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :

Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji


Kompetensi)

Melaksankan penilaian dan

Mereview Penilaian.

b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit


yang

akan

didemonstrasi

dan

bila

ada

syarat-syarat

industri

perusahaannya lainnya muncul bias disyaratkan untuk :

Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang


ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.

Memperaktekkan

kecakapan

inter-personal

seperlunya

yang

diperukan dalam proses penilaian.


c.

Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat


dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :

Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan


dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang

Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu


orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan

Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman


subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai

Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber


daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-6

MODUL CMB-11

BAB I

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Pendahuluan

Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian


dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun

acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI

adalah sebagai berikut :


1.4.2. Pengetahuan,

keterampilan

dan

sikap

perilaku

untuk

mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perencanaan risiko dan kebijakan risiko.
2. Identifikasi risiko dan analisis risiko
3. Penanganan risiko dan monitoring
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan
pekerjaan dijalankan.
2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan
sesuai ketentuan dokumen kontrak.
1.5. Sumber Daya Pembelajaran
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
-

OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.

Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.

Materi pembelajaran.

Fasilitator

b. Sumber daya pembelajaran praktek :


-

PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan komputer.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-7

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB I
Pendahuluan

Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.

c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan


pada Panduan Pembelajaran halaman vii
-

Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat


TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

I-8

MODUL CMB-11

BAB II

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Identifikasi Risiko Proyek

BAB II
IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK
2.1.

UMUM
Risiko adalah ketidak pastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss) menurut A. Abas Salim, Risiko adalah probabilitas suatu hasil/
outcome yang berbeda dengan yang diharapkan menurut Herman Darmawi,
Resiko adalah efek kumulatif dari pada kemungkinan adanya uncertainty yang
akan berdampak positif atau negatif terhadap sasaran proyek, menurut standar
Australia/New Zealand 4360:2004.

Dalam kontek manajemen proyek, risiko

adalah efek kumulatif dari terjadinya kejadian yang tidak pasti yang bersifat
adversal/merugikan dan mempengaruhi tujuan proyek menurut Wideman R Max,
Risiko merupakan suatu kejadian dari suatu proses busines atau proyek, dimana
manusia yang mengelolanya tidak dapat memperhitungkan dengan pasti dampak
maupun besaran yang ditimbulkannya menurut Project Management Institute
sedangkan Manajemen risiko didefinisikan suatu proses yang sistematis didalam
mengidentifikasi, menganalisis dan menyelesaikan masalah risiko yang akan
terjadi pada proyek, termasuk memaksimalkan probabilitas dan konsekuensi dari
kejadian yang positif dan meminimalkan probabilitas dan konsekuensi dari kejadian
yang kurang baik terhadap tujuan proyek menurut Project Management Institute
PMBOK a guide to the Project management body of knowledge third edition
2004.
Untuk mensukseskan tujuan dari manajemen risiko yang pertama tama adalah
menetapkan Perencanaan manajemen risiko yang baik.

2.2.

MENETAPKAN KEBIJAKAN RISIKO PROYEK


Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan,
jenis dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan
proyek pada suatu organisasi, menyediakan sumberdaya dan waktu yang cukup
terhadap kegiatan manajemen risiko dan untuk menetapkan dasar diterimanya
evaluasi risiko. Menetapkan kebijakan risiko didalam perencanaan manajemen
risiko sangat penting sehingga sasaran yang dituju jelas.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 1

MODUL CMB-11

BAB II

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

2.2.1
2.2.1.1

Identifikasi Risiko Proyek

INPUT/MASUKAN UNTUK PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO


Faktor Lingkungan Perusahaan
Sikap dan toleransi risiko dari organisasi dan orang orang yang terlibat dalam
proyek akan mempengaruhi rencana manajemen proyek.

2.2.1.2

Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi


Organisasi terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap manajemen risiko
seperti : mengkategorikan risiko, mendefinisikan konsep dan terminologi,
standar template, aturan dan tanggung jawab dan tingkat kewenangan untuk
mengambil keputusan.

2.2.1.3

Pernyataan Cakupan Proyek


Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk
menciptakan deliverable tersebut.

2.2.1.4

Rencana Manajemen Proyek


Menggambarkan bagaimana

proyek dilaksanakan, dimonitor, dikontrol dan

ditutup.
Ringkasan dari tingkatan atau detail dan terdiri dari satu atau lebih cabang
suatu rencana dan komponen lain.

2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA MERENCANAKAN MANAJEMEN RISIKO


2.2.2.1

Analisis Hasil Rapat Perencanaan

Anggota team proyek inti termasuk Project Manager, stakeholder, dan


siapa saja didalam organisasi yang diberikan tanggung jawab untuk
mengelola perencanaan risiko, dan pelaksanaan kegiatan mengadakan
rapat untuk mengembangkan rencana manajemen risiko

Mengembangkan Elemen risiko biaya dan jadwal sebagai masukan Project


budget dan Schedule.

Menugaskan penanggung jawab risiko.

Kategori risiko, tingkat risiko, kemungkinan jenis risiko, dampak jenis tujuan
dan matrik akan dikhususkan untuk proyek spesial.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 2

MODUL CMB-11

BAB II

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Identifikasi Risiko Proyek

Keluaran dari kegiatan ini akan diringkaskan pada Rencana manajemen


risiko.

2.2.3
2.2.3.1

OUTPUT/KELUARAN DARI PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO


Perencanaan Manajemen Risiko Proyek
Bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek.
Perencanaan Manajemen Risiko Proyek meliputi berikut ini :

2.3.

Metodologi

Peran dan tanggung jawab

Anggaran

Waktu

Kategori risiko

Definisi dari probabilitas risiko dan dampak

Probabilitas dan dampak secara matrik

Toleransi dari stakeholders

Format laporan

Penelusuran

PENETAPAN DAFTAR RISIKO DARI HASIL IDENTIFIKASI


Menentukan risiko yang mungkin berdampak pada proyek dan dokumen dari
karakteristiknya.
Partisipan didalam kegiatan risk identifikasi : Manajer Proyek, anggota tim proyek,
tim manajemen risiko (jika sudah ada), pakar dari luar tim proyek, pelanggan,
pengguna, Manajer Proyek lain, stakeholders, Ahli manajemen risiko.
Identifikasi risiko

dilakukan dengan proses berulang ulang, sebab risiko baru

mungkin dapat timbul sepanjang kemajuan proyek melalui life cycle

2.3.1
2.3.1.1

INPUT/ MASUKAN UNTUK IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK


Faktor Lingkungan Perusahaan
Informasi

penerbitan,

termasuk

database

komersial,

studi

akademis,

banchmarking, studi dari industri lain juga berguna didalam mengidentifikasi


risiko.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 3

MODUL CMB-11

BAB II

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Identifikasi Risiko Proyek

2.3.1.2 Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi


Informasi pada proyek sebelumnya mungkin ada pada filenya, termasuk data
aktual dan lessons learned.
2.3.1.3

Pernyataan Cakupan Proyek


Asumsi proyek ada di project scope statement.
Ketidak pastian didalam asumsi proyek harus dievaluasi sebagai penyebab yang
potensial terhadap risiko proyek.

2.3.1.4

Rencana Manajemen Risiko


Sebagai masukan untuk proses identifikasi dengan menempatkan aturan dan
tanggung jawab, ketepatan kegiatan manajemen risiko kedalam budget dan
schedule, dan kategori risiko yang mana kadang kadang dinyatakan dalam RBS
(Risk Beakdown Structure)

2.3.1.5

Rencana Manajemen Proyek


Didalam proses Risk identification juga membutuhkan suatu pengertian tentang
schedule, cost, dan quality management

plans didapat didalam project

management plan.
Untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya risiko berada diseluruh proyek,
diperlukan mereview proses keluaran dari Knowledge area lain.

2.3.2
2.3.2.1

PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI RISIKO


Peninjauan Ulang Dokumen
Bentuk

dari review dilaksanakan terhadap dokumen proyek, termasuk

perencanaan, asumsi, file proyek yang lalu, dan informasi lain.


Kualitas perencanaan, konsisten antara perencanaanya dengan persyaratan dan
asumsi dapat digunakan sebagai indator risiko proyek.
2.3.2.2

Teknik Pengumpulan Informasi

Brainstorming = Kategori risiko RBS (Risk Breakdown Structure)

Delphi technique = mengurangi kebiasan data dan menjaga jangan sampai


ada orang tidak ahli dapat mempengaruhinya.

Interviewing = pengumpulan data dari para partisipan proyek yang


berpengalaman, stakeholder, expert.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 4

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB II
Identifikasi Risiko Proyek

Root cause identification = mempertajam definisi risiko.

SWOT analysis = menguji proyek dari setiap SWOT prespective

2.3.2.3 Analisis Daftar Simak


Dapat dikembangkan berdasarkan Historical information dan knowledge yang
digunakan pada proyek yang mirip terdahulu dan sumber informasi lain. Level
terbawah dari RBS dapat digunakan. Harus direview terus menerus.
2.3.2.4 Analisis Asusmsi
Pemahaman, yang dikembangkan berdasarkan hipotesa, skenario atau asumsi.
Analisis asumsi sebagai alat untuk menggali keabsahan dari asumsi
Mengidentifikasi risiko proyek yang belum akurat , tidak konsisten, atau belum
lengkap dengan asumsi, Asumsi sementara dianggap benar.
2.3.2.5

2.3.3
2.3.3.1

Teknik menggunakan Diagram

Cause-and-effect diagrams/ Diagram sebab akibat

System or process flow charts / sistem atau bagan alir proses

Influence diagrams / diagram pengaruh

OUTPUT / KELUARAN DARI IDENTIFIKASI RISIKO PROYEK


Daftar Risiko
Daftar Risiko yang telah teridentifikasi
Daftar Potensi Penanggulangan risiko
Asal dan Sebab risiko
Kategori risiko yang terkinikan (updated).

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 5

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB II
Identifikasi Risiko Proyek

RANGKUMAN
Sebelum melakukan kegiatan identifikasi risiko, terlebih dahulu melakukan perencanaan
dengan menetapkan kebijakan risiko dan mengeluarkan Perencanaan Manajemen Risiko.
Perencanaan manajemen risiko sangat penting untuk menjamin bahwa tingkatan, jenis
dan kelayakan dari manajemen risiko setara dengan risiko dan kepentingan proyek pada
suatu organisasi, diproses dengan masukan / input : (a) Faktor Lingkungan Perusahaan
(b)

Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi , (c) Pernyataan Cakupan Proyek, (d)

Rencana Manajemen Proyek diproses dengan teknik dan cara : (a) Analisis Hasil Rapat
Perencanaan, sehingga mengeluarkan hasil dari perencanaan manajemen risiko proyek
yaitu bagaimana manajemen risiko distrukturkan dan dilaksanakan pada proyek.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi risiko yang dilakukan dengan proses
berulang ulang yang input/masukannya adalah (a) Faktor Lingkungan Perusahaan, (b)
Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi, (c) Pernyataan Cakupan Proyek , (d) Rencana
Manajemen Risiko, (e) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian diproses dengan
menggunakan teknik dan cara (a) Peninjauan Ulang Dokumen , (b) Teknik Pengumpulan
Informasi, (c) Analisis Daftar Simak , (d) Analisis Asusmsi , (e) Teknik menggunakan
Diagram . sehingga mengeluarkan output suatu Daftar Risiko yang berisi (a) Daftar Risiko
yang telah teridentifikasi , (b) Daftar Potensi Penanggulangan risiko, (c) Asal dan Sebab
risiko, (d) Kategori risiko yang telah diperbaharui.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 6

MODUL CMB-11

BAB II

Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk


Management)

Identifikasi Risiko Proyek

PELATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan sistim Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
Soal :
No.
1.

Elemen Kompetensi/KUK

Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/

(Kriteria Unjuk Kerja)

Penilaian Mandiri

Berperan dalam mengidentifikasi risiko proyek


1.1 Kebijakan risiko ditetapkan, 1.1.1
perencanaan
dengan

risiko sesuai

kebijakan

risiko

Siapa yang menetapkan Kebijakan


risiko?

1.1.2

ditetapkan

Terdiri apa saja Perencanaan


Manajemen Risiko?

1.1.3

Setelah Perencanaan risiko


kemudian apa langkah
selanjutnya?

1.2 Daftar

risiko

identifikasi
kepentingan

dari

hasil 1.2.1

ditetapkan, untuk

Identifikasi memuat ketentuan apa

masukan

terhadap manajemen ruang

saja ?
1.2.2

lingkup, jadwal, biaya, mutu,


komunikasi,

Daftar risiko awal hasil dari

Apa manfaat daftar risiko hasil


Identifikasi?

Sumberdaya,

pengadaan, K3, lingkungan,


cash flow, pekerjaan tambah
kurang dan kinerja proyek.

1.2.3

Setelah memiliki daftar risiko


kemudian apa langkah
selanjutnya?

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

II - 7

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

BAB III
ANALISIS RESIKO PROYEK
3.1.

UMUM
Perusahaan/ organisasi bisa meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan
fokus pada resiko prioritas tinggi/ekstrim. Dengan analisis resiko kualitatif menilai
prioritas

resiko

yang

teridentifikasi

dengan

menggunakan

probabilitas

kemungkinan kejadian yang berdampak pada sasaran proyek jika betul-betul


terjadi resiko dan faktor yang akan berdampak adalah kerangka waktu, toleransi
resiko terhadap batasan biaya, schedule, lingkup, dan mutu. Tingkat probabilitas
dan dampak, dapat dilakukan melalui interview seorang ahli yang nantinya bisa
membantu membetulkan data yang saat ini sering digunakan untuk proses.
Evaluasi dari mutu ketersediaan pada resiko proyek juga membantu menilai resiko
proyek .
Analisis resiko kualitatif biasanya berhubungan dengan biaya yang efektif yang
digunakan untuk perencanaan penanganan resiko, dan dilakukan peninjauan
ulang sepanjang siklus proyek yang memerlukan masukan rencana manajemen
resiko dan daftar resiko.

3.2.

MENGEMBANGKAN ANALISIS KUALITATIF


Methode untuk membuat prioritas identifikasi resiko untuk langkah berikutnya
seperti Quantitative risk analysis atau Risk response planning. Organisasi dapat
meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko prioritastinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap
tujuan proyek jika resiko benar terjadi.

3.2.1
3.2.1.1

INPUT/MASUKAN UNTUK ANALISIS KUALITATIF


Proses yang dimiliki Perusahaan/instansi
Data tentang resiko pada proyek yang lalu dan pembelajaran dari pengetahuan
dasar dapat digunakan dalam proses Qualitative risk analysis.

3.2.1.2

Pernyataan Cakupan Proyek


Proyek yang umum atau jenis tidak umum cenderung mempunyai resiko yang
harus lebih dipahami dengan baik. Proyek dengan kompleksitas tinggi

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 1

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB III
Pengawasan Resiko Proyek

cenderung mempunyai ketidak pastian lebih. Hal ini dapat dievaluasi dengan
menguji Project scope statement.
3.2.1.3

Rencana Manajemen Proyek


Elemen kunci dari risk management plan untuk Qualitative risk analysis meliputi
aturan dan pertanggungjawaban untuk melaksanakan manajemen resiko,
penganggaran, jadwal kegiatan manajemen resiko, risk categories, definisi dari
probability dan impact, probability & impact matrix, revised stakeholders risk
tolerances juga enterprise environmental factors.

3.2.1.4

Daftar Resiko
Daftar Resiko yang telah teridentifikasi
Daftar Potensi Penanggulangan resiko
Asal dan Sebab resiko
Kategori resiko yang terkinikan.

3.2.2
3.2.2.1

PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK ANALISIS KUALITATIF


Probabilitas resiko dan penilaian dampak
Probabilitas penilaian resiko menyelidiki likelihood (kemungkinan) setiap resiko
yang akan terjadi.
Risk impact assessment menyelidiki dampak yang berpotensial pada sasaran
proyek seperti waktu, biaya, scope, atau quality termasuk dampak negative
terhadap kelemahan dan positive untuk kesempatan.
Resiko yang mempunyai rating probabilitas rendah dan dampak tidak dirating,
akan tetapi termasuk dalam watchlist untuk monitoring.

3.2.2.2 Matrik Probabilitas dan dampak

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 2

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

Tabel 3.1
Nilai Score untuk resiko khusus Ancaman

Risk Score for a Specific Risk


Probability

Threats

0.9

0.05

0.09

0.18

0.36

0.72

0.7

0.04

0.07

0.14

0.28

0.56

0.5

0.03

0.05

0.10

0.20

0.40

0.3

0.02

0.03

0.06

0.12

0.24

0.1

0.01

0.01

0.02

0.04

0.08

0.05

0.10

0.20

0.40

0.80

Impact (Ratio Scale) on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality)

Red
= High risk
Yellow
= Moderate risk
Green
= Low risk
Probability scale : 0.0 (no Probability), 1.0 (certainty)
Tabel 3.2
Nilai Score untuk resiko khusus Peluang

Risk Score for a Specific Risk


Opportunities
0.72

0.36

0.18

0.09

0.05

0.56

0.28

0.14

0.07

0.04

0.40

0.20

0.10

0.05

0.03

0.24

0.12

0.06

0.03

0.02

0.08

0.04

0.02

0.01

0.01

0.80

0.40

0.20

0.10

0.05

Impact (Ratio Scale)


on an Objective (e.g. Cost, Time, Scope or Quality)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 3

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

Tabel 3.3
Matrik Analisis Resiko (4X4)
Kemungkinan
(Likelihood)

Akibat (Consequences)
Minor 1

Moderat 2

Major 3

Malapetaka 4

A. Sangat Besar

B. Besar

C. Moderat

D. Kecil

= Risiko Ekstreme

= Risiko Tinggi

M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah

Tabel 3.4
Matrik Analisis Resiko (4X3)
Kemungkinan
(Likelihood)

Akibat (Consequences)
Minor 1

Moderat 2

Major 3

Malapetaka 4

A. Besar

B. Moderat

C. Kecil

= Risiko Ekstreme

= Risiko Tinggi

M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah

Tabel 3.5
Matrik Analisis Resiko (3X3)
Kemungkinan
(Likelihood)

Akibat (Consequences)
Minor 1

Moderat 2

Major 3

A. Besar

B. Moderat

C. Kecil

= Risiko Tinggi

M = Risiko Moderat
R = Risiko Rendah
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 4

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

Tabel 3.6
Level Resiko 3 Tingkat
Level Risiko

Perlakuan

Risiko TINGGI

Dibutuhkan perhatian
manajemen senior

Risiko MODERAT

Dibutuhkan perhatian
manajemen (yang ditetapkan
secara spesifik)

Risiko RENDAH

Cukup dengan prosedur rutin.

Tabel 3.7
Ukuran Kualitative untuk
Kemungkinan (Likelihhod) 5 Rating
Rating
Contoh Kriteria
I
Sangat besar Dipastikan akan sangat mungkin terjadi
II

Besar

Kemungkinan besar dapat terjadi

III

Sedang

Sama kemungkinannya antara terjadi


atau tidak terjadi

IV

Kecil

Kemungkinan kecil dapat terjadi

Sangat kecil

Dipastikan akan sangat tidak mungkin


terjadi

3.2.2.3 Kualitas Penilaian Data Resiko


Suatu qualitative risk analysis memerlukan keakuratan data dan tidak bias jika
kredibel.
Menganalisis kualitas data resiko adalah teknik untuk mengevaluasi derajat
data resiko yang akan bermanfaat untuk manajemen resiko.
Menguji terhadap pemahaman, keakuratan, kualitas, keandalan dan integritas
data tentang resiko.
3.2.2.3 Kategori Resiko
Resiko proyek dapat dikategorikan dengan mengetahuinya sumber resiko (dapat
menggunakan RBS (lihat tabel 3.8) sedang area yang mempengaruhinya dapat
menggunakan WBS atau project phase.
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 5

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

Tabel 3.8
Contoh : Risk Breakdown Structure

Project
External

Technical

Organizational

Project
management

Requirements

Subcontractor
& Suppliers

Project
Dependencies

Estimating

Technology

Regulatory

Resources

Planning

Complexity
& Interface

Market

Founding

Controlling

Performance
& Reliability

Customer

Prioritization

Communication

Quality

Weather

The Risk Breakdown Structure (RBS) lists the categories and sub -categories within which risks
may arise for a typical project. Different RBSs will be appropriate for different types of projects
and different types of organizations. One benefit of this appr oach is to remind participants in a
risk identification exercise of the many sources from which proj ect risk may arise.

3.2.2.4

Penilaian Pentingnya Resiko


Indikasi dari prioritas meliputi pengaruh waktu penanganan resiko, gejala, tanda
bahaya dan risk rating.

3.2.3
3.2.3.1

OUTPUT/ KELUARAN UNTUK ANALISIS RESIKO KUALITATIF


Daftar Resiko (diperbaharui)
Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko.
Di-update dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis meliputi :

Daftar rangking dan prioritas resiko proyek .

Resiko dikelompokan sesuai kategori resiko.

Daftar resiko yang diperlukan untuk penanganan pada tahap berikutnya.

Daftar resiko untuk analisis tambahan dan daftar penanganan.

Daftar prioritas resiko rendah.

Trend hasil analisis resiko kualitatif.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 6

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

3.3.

BAB III
Pengawasan Resiko Proyek

MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF


Menganalisis secara angka dampak pada keseluruhan sasaran hasil proyek dari
resiko yang di identifikasi.
Suatu proses dengan analisis numeric terhadap pengaruh sasaran proyek yang
resikonya teridentifikasi.
Dilaksanakan pada resiko yang telah dibuat prioritas dari proses Qualitative Risk
Analysis. Proses menggunakan teknik Monte Carlo simulation dan Decision tree
analysis.

3.3.1
3.3.1.1

INPUT/MASUKAN UNTUK MENGEMBANGKAN ANALISIS KUANTITATIF


Proses yang dimiliki Organisasi/Instansi
Informasi dari proyek serupa yang telah selesai. Resiko proyek dipelajari dengan
bantuan Risk specialists dan data base yang tersedia dari industri atau sumber
yang sesuai.

3.3.1.2

Pernyataan Cakupan Proyek


Memuat secara detail dari deliverable proyek dan persyaratan pekerjaan untuk
menciptakan deliverable tersebut.

3.3.1.3

Rencana Manajemen Resiko


Elemen kunci dari risk management plan untuk quantitative risk analysis meliputi
aturan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan manajemen resiko, anggaran,
schedule kegiatan manajemen resiko, kategori resiko (RBS) dan stakeholder s
risk tolerance yang telah direvisi.

3.3.1.4

Daftar Resiko
Item kunci dari risk register untuk Quantitative Risk Analysis meliputi daftar
identifikasi resiko, ranking, prioritas dan risk categories.

3.3.1.5

Rencana Manajemen Proyek


Meliputi :

Rencana manajemen waktu Proyek

Rencana manajemen biaya Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 7

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

Tabel 3.9
Contoh : Ukuran Kuantitatif untuk akibat,
Consequences 5 rating

Rating

3.3.2

Contoh Kriteria
Sasaran I

Sasaran II

Sasaran III

Sasaran IV

1. Tidak
Signifikan

s/d 5% deviasi
target

s/d 3% deviasi
target

s/d 1% deviasi
target

s/d 0.2 % deviasi


target

2. Minor

> 5% s/d 10%


deviasi target

> 3% s/d 6%
deviasi target

> 1% s/d 2%
deviasi target

> 0.2% s/d 0.4%


deviasi target

3. Medium

> 10% s/d 15%


deviasi target

> 6% s/d 9%
deviasi target

> 2% s/d 3%
deviasi target

> 0.4% s/d 0.6%


deviasi target

4. Major

> 15% s/d 20%


deviasi target

> 9% s/d 12%


deviasi target

> 3% s/d 4%
deviasi target

> 0.6% s/d 0.8%


deviasi target

5. Malapetaka
(Catastrophic)

diatas 20% deviasi


target

> 12% s/d 15%


deviasi target

> 4% deviasi
target

> 0.8% deviasi


target

PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA ANALISIS KUANTITATIVE

3.3.2.1 Pengumpulan Data dan Teknik sampling

Interview

Distribusi probabilitas

Kebijakan pakar

3.3.2.2 Analisis Resiko Kuantitatif dan Teknik Modeling

3.3.3

Sensitivity analysis

Expected monetary value analysis

Decision tree analysis

Modeling and simulation

OUTPUT/ KELUARAN DARI ANALISIS RESIKO KUANTITATIF

3.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)


Risk Register aktif sepanjang proses Identifikasi resiko.
Diupdate dengan informasi dari Qualitative Risk Analysis kemudian diupdate lagi
dalam Quantitative Risk Analysis meliputi :

Analisis Probabilitas Proyek

Probabilitas tercapainya sasaran biaya, dan waktu.

Daftar prioritas resiko yang telah dihitung.

Trend hasil analisis resiko kuantitatif.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 8

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

RANGKUMAN

Setelah di Identifikasi dan mengeluarkan Daftar Resiko yang menetapkan prioritas resiko,
maka perlu di analisis dengan Kualitatif yang akan mengeluarkan Daftar Resiko baru yang
memperbaharui Daftar Resiko hasil Identifikasi.
Selanjutnya dimungkinkan untuk di analisis dengan cara Kuantitatif yang juga
mengeluarkan Daftar Resiko yang telah diperbaharui dari hasil Daftar Resiko Kualitatif.
Organisasi dapat meningkatkan kinerja proyek secara efektif dengan fokus pada resiko
prioritas-tinggi dengan menggunakan probabilitas kejadiannya, dan dampak terhadap
tujuan proyek jika resiko benar terjadi.
Setelah terdapat daftar resiko yang didapat dari hasil identifikasi maka langkah
selanjutnya adalah menganalisis dengan kualitatif dengan proses masukan (a) Proses
yang dimiliki Perusahaan/instansi,

(b) Pernyataan Cakupan Proyek, (c) Rencana

Manajemen Proyek , (d) Daftar Resiko yang diproses dengan teknik dan cara sebagai
berikut : (a) Probabilitas resiko dan penilaian dampak, (b)
dampak , (c) Kualitas Penilaian Data Resiko, (d)
Pentingnya Resiko

Matrik

Probabilitas dan

Kategori Resiko, (e)

Penilaian

yang kemudian akan menghasilkan keluaran : (a) Daftar Resiko

(diperbaharui) Berikutnya adalah menganalisis dengan kuantitatif dengan masukan : (a)


Proses yang dimiliki Organisasi/ Instansi ,(b) Pernyataan Cakupan Proyek , (c) Rencana
Manajemen Resiko, (d) Daftar Resiko ,(e) Rencana Manajemen Proyek

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 9

MODUL CMB-11

BAB III

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pengawasan Resiko Proyek

LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI

Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/ instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan

sistim Manajemen Resiko Proyek

(Project

Resiko Management)

Soal :
No.
2.

Elemen Kompetensi/KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Melakukan

Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/


Penilaian Mandiri

kegiatan

pengawasan resiko
2.1 Daftar resiko hasil identifikasi 2.1.1
di

kembangkan

analisis

kualitatif

dengan

2.1.2

Apa manfaat daftar resiko?


Dari mana Daftar Resiko didapat?

dan

diketahuinya peristiwa resiko, 2.1.3

Apakah daftar resiko sudah bisa

akibat

dijadikan sebagai beban biaya?

resiko,

kemungkinan

resiko, faktor positif, rating


akibat,
level

rating
resiko

kemungkinan,
dan

prioritas

resiko.
2.2 Daftar resiko hasil analisis 2.2.1. Apa maksud dari analisis kualitatif?
kualitatif

di

kembangkan

dengan analisis kuantitatif dan

2.2.2. Apa

maksud

dari

analisis

kuantitatif?

diketahuinya peristiwa resiko,


kemungkinan 2.2.3. Apa arti prioritas resiko yang
terdapat pada Daftar Resiko?
resiko, faktor positif, rating
akibat

resiko,

akibat,

rating

level

resiko

kemungkinan,
dan

prioritas

resiko.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

III - 10

MODUL CMB-11

BAB IV

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

BAB IV
PENCAPAIAN HASIL-HASIL PENGELOLAAN RESIKO
4.1.

UMUM
Hasil

analisis

baik

kualitatif

maupun

kuantitatif

menjadi

acuan

didalam

merencanakan strategi penanganan resiko.


Akibat

(consequences),

kemungkinan

(likelihood),

rating

akibat,

rating

kemungkinan, tingkat resiko dan prioritas resiko menjadi perhatian didalam


mengambil keputusan dalam penanganan resiko, namun akan mencapai sasaran
apabila opsi tanggapan dan perlakuan yang memungkinkan dapat ditemukan,
sehingga rating setelah dikelola (treatment) menjadi menurun karena ditangani
oleh penanggung jawab yang diberikan batasan waktu dan cara memonitor.

4.2.

STRATEGI PENANGANAN RESIKO


Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan
dalam meningkatkan peluang dan mengurangi

ancaman terhadap sasaran

proyek.
Hal ini meliputi identifikasi dan memberikan tugas kepada individu atau kelompok
untuk mengambil tanggung jawab terhadap masing-masing tanggapan resiko yang
telah disetujui. Proses ini memastikan bahwa resiko yang diidentifikasi adalah
dengan baik dan tepat. Efektivitas dari perencanaan tanggapan akan secara
langsung menentukan apakah ada peningkatan atau pengurangan resiko proyek.

4.2.1
4.2.1.1

INPUT/ MASUKAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO


Rencana Manajemen Resiko
Elemen kunci dari risk management plan meliputi: aturan dan tanggungjawab ,
mendefinisikan analisis resiko, batasan resiko, low, moderate, high dan
anggaran, schedule untuk melaksanakan manajemen resiko.

4.2.1.2

Daftar Resiko
Melihat kembali Identifikasi resiko, akar penyebab terjadinya resiko, daftar
tindakan

yang

potensial,

resiko

owners,

gejala,

tanda

bahaya

dalam

mengembangkan tindakan resiko.


Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 1

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

4.2.2

BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK STRATEGI PENANGANAN


RESIKO

4.2.2.1

Stategi untuk resiko negative atau ancaman.


Ada 3 (tiga) strategi pada umumnya berhubungan dengan ancaman atau resiko
yang berdampak negatif pada sasaran proyek jika resiko tersebut terjadi.antara
lain :

Dihindari

Ditransfer

Dikurangi

4.2.2.2 Strategi untuk resiko positif atau peluang.


Ada 3 (tiga) tanggapan yaitu saran yang berhubungan dengan dampak positif
dari sasaran proyek antara lain:

Dikembangkan

Dibagi

Ditingkatkan

4.2.2.3 Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang.

Diterima

4.2.2.4 Strategi cadangan penanganan


Beberapa kejadian sebagai pemicu ditetapkannya tanggapan cadangan seperti
satu milestone belum dapat diketahui atau prioritas tinggi dari perolehan dengan
supplier perlu dikontrol terus menerus.
4.2.3
4.2.3.1

OUTPUT/ KELUARAN UNTUK STRATEGI PENANGANAN RESIKO


Daftar Resiko (diperbaharui)

Identifikasi bagaimana berdampak terhadap sasaran proyek

Resiko owner dan tanggungjawab yang ditugaskan

Outputs dari Kualitatif dan Kuantitatif proses

Strategi penanganan disepakati

Tindakan khusus terhadap strategi yang dipilih

Symptoms

Budget dan schedule dilaksanakan untuk penanganan yang terpilih

Cadangan untuk toleransi stakeholder

Contingency plans.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 2

MODUL CMB-11

BAB IV

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Fallback plans..

Resiko sisa

Resiko kedua

Contingency reserves.

Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

4.2.3.2 Rencana Manajemen Proyek


Diupdate

sebagai

kegiatan

melakukan

tanggapan

setelah

meriview

memposisikan pada proses Pengendalian Perubahan Terpadu


Pengendalian Perubahan Terpadu diaplikasikan pada proses Direct and
Manage project Execution untuk menjamin bahwa tindakan yang telah disetujui
terlaksana dan termonitor seperti bagian dari proyek yang sedang berjalan.
4.2.3.3 Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak
Perjanjian

untuk

penjaminan,layanan,

kerja

sama,

semuanya

dapat

dipersiapkan dengan menguraikan tanggung jawab dari masing masing pihak


terhadap resiko.
Tabel 4.1
Suggested Risk Sharing Principles

Scope of work Information

Very Little

Partial

Complete

Uncertainty

High

Moderate

Low

Degree of risk

High

Medium

Low

Suggested risk Allocation

100%
Owner / Client

0
Contractor

0
Contract types
CPPF
CPIF
CPFF
FPPI
FFP

4.3.

:
:
:
:
:

CPPF

CPIF

CPFF

FPPI

100%

FFP

Cost Plus Precentage Fee


Cost Plus Incentive Fee
Cost Plust Fixed Fee
Fixed Price Plus Incentive
Firm Fixed price
Risk Scope Definition Contract Selection

MONITORING DAN AUDIT RESIKO


Menelusur resiko yang teridentifikasi, monitoring resiko yang bersifat sisa,
mengidentifikasi resiko yang baru, melaksanakan rencana tanggapan resiko, dan
mengevaluasi efektivitasnya sepanjang

kehidupan proyek. Memonitor dan

mengendalikan resiko (4,4) adalah proses dari mengidentifikasi, menganalisis,


dan merencanakan resiko yang baru timbul, menjaga identifikasi resiko dan
watchlist, menganalisis ulang resiko yang ada, memonitor kondisi pemicu
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 3

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

terjadinya resiko untuk merencanakan cadangan, memonitor resiko sisa, meriview


pelaksanaan penanganan resiko dengan mengevaluasi kefektifannya.
Memonitor dan mengendalikan resiko adalah suatu proses yang berkelanjutan
selama umur proyek.
4.3.1
4.3.1.1

INPUT/MASUKAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO


Rencana Manajemen Resiko
Meliputi penugasan orang, termasuk risk owners, time, dan sumberdaya lain
pada project risk management.

4.3.1.2

Daftar Resiko
Mengidentifikasi resiko dan risk owners sepakat dengan penanganan resiko,
pengetrapan dari tindakan khusus, gejala dan tanda bahaya adanya resiko, sisa
resiko dan resiko yang timbul kemudian, watchlist dari resiko prioritas rendah dan
time and cost contingency reserves.

4.3.1.3 Persetujuan permintaan Perubahan


Meliputi: modifikasi metoda kerja, terminologi kontrak, lingkup dan schedule.
Persetujuan perubahan bisa menimbulkan

resiko atau perubahan didalam

identifikasi resiko, sehingga perubahannya perlu dianalysis.


4.3.1.4 Informasi Kinerja Pekerjaan
termasuk status project diliverable, tindakan koreksi, laporan kinerja adalah
sebagai input Risk Monitoring Control.
4.3.1.5

Laporan Kinerja
Menyediakan informasi progress proyek dan

analysis yang mungkin dapat

mempengaruhi proses manajemen resiko.


4.3.2

PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MEONITORING DAN AUDIT


RESIKO

4.3.2.1

Penilaian Resiko
Sering diperlukan dalam identifikasi resiko baru dan penilaian resiko.
Dijadwalkan secara periodik
Jika resiko yang timbul tidak diantisipasi pada risk register atau watchlist atau
jika dampak dari sasaran berbeda dengan

yang diperkirakan, Perencanaan

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 4

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

penanganan resiko mungkin tidak mencukupi. Hal ini diperlukan membuat


tambahan perencanaan penanganan resiko untuk mengendalikannya.
4.3.2.2 Audit Resiko
Menguji dan membuat dokumen penanganan resiko yang efektif.
4.3.2.3 Variance dan analisis trend
Menggunakan Earned Value Analysis
4.3.2.4 Teknik Pengukuran Kinerja
Teknik pencapaian adalah dengan membandingkan teknik pengukuran kinerja
dengan

penyelesaian proyek sepanjang pelaksanaannya. Deviasinya

dapat

membantu untuk memperkirakan tingkat kesuksesan dalam tercapainya lingkup


proyek.
4.3.2.5 Analisis Cadangan
Membandingkan jumlah sisa jadwal pencadangan terhadap jumlah sisa resiko
setiap saat didalam proyek agar supaya dapat menentukan kecukupan sisa
cadangan.
4.3.2.6 Status Rapat rapat
Manajemen resiko proyek dapat digunakan sebagai suatu agenda meeting
secara periodik.Tidak memakan waktu lama, hal ini tergantung identifikasi,
prioritasnya dan kesulitan dalam menanganinya. Manajemen resiko menjadi
lebih mudah karena sering dilakukan dalam praktek, sering dibicarakan,
didiskusikan khususnya ancaman.
4.3.3 OUTPUT/KELUARAN UNTUK MONITORING DAN AUDIT RESIKO
4.3.3.1 Daftar Resiko (diperbaharui)

Outcome of risk re assessments, risk audits, review periodic.

Actual outcomes of project risks, risk response.

4.3.3.2 Permintaan Perubahan


Persyaratan untuk merubah project management plan yang berhubungan
dengan resiko sering dihasilkan dari pengeterapan contingecy plan atau adanya
workaround

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 5

MODUL CMB-11

BAB IV

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

4.3.3.3

Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

Rekomendasi tindakan koreksi


Rekomendasi tindakan koreksi

meliputi

contingency plan dan workaround

plans. Sebagai input dari proses Integrated Change Control (4.6)


4.3.3.4

Rekomendasi tindakan pencegahan


Rekomendasi tindakan pencegahan digunakan untuk

membawa proyek

dilaksanakan sesuai dengan project management plan.


4.3.3.5

Proses yang ada di Organisasi/Instansi (diperbaharui)


Informasi yang dihasilkan oleh 6 (enam) proses manajemen resiko proyek dapat
digunakan untuk proyek berikutnya dan organizational process assets

4.3.3.6 Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui)


Jika persetujuan permintaan perubahan berpengaruh pada proses manajemen
resiko kemudian dokumen yang berhubungan dengan Project management plan
dilakukan revisi dan

dikeluarkan yang baru untuk mencerminkan adanya

persetujuan perubahan.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 6

MODUL CMB-11

BAB IV

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

RANGKUMAN
Rencana tanggapan resiko di laksanakan dan dimonitor dan diaudit sepanjang umur
proyek. Penanggung jawab dan cara memonitor ditetapkan pada rencana tanggapan
resiko.
Suatu proses mengembangkan suatu pilihan dan menentukan suatu tindakan dalam
meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap sasaran proyek. Namun baik
resiko yang negatif maupun yang positif dapat diatasi dengan beberapa strategi untuk itu
diperlukan masukan didalam penanganan resiko yaitu : (a) Rencana Manajemen Resiko,
(b) Daftar Resiko kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara: (a) Stategi
untuk resiko negative atau encaman,(b) Strategi untuk resiko positif atau peluang,(c)
Strategi untuk gabungan ancaman dan peluang,

(d) Strategi cadangan penanganan

sehingga output/ keluarannya sebagai berikut: (a) Daftar Resiko (diperbaharui),(b)


Rencana Manajemen Proyek,(c)

Resiko Terkait dengan perjanjian kontrak selanjutnya

dilakukan monitoring dan audit agar dapat mengetahui apakah sesuai rencana atau
memiliki ketaatan didalam melaksanakannya sedangkan masukan untuk monitoring dan
audit,

Sebagai berikut : (a)

Rencana Manajemen Resiko,(b) Daftar Resiko, (c)

Persetujuan permintaan Perubahan ,(d) Informasi Kinerja Pekerjaan,(e) Laporan Kinerja


dan diproses dengan menggunakan teknik dan cara untuk monitoring dan audit yaitu: (a)
Penilaian Resiko, (b) Audit Resiko ,(c) Variance dan analisis trend,(d) Teknik Pengukuran
Kinerja (e) Analisis Cadangan, (f) Status Rapat rapat , yang menghasilkan output/keluaran
sebagai berikut : (a) Daftar Resiko

(diperbaharui) ,(b) Permintaan Perubahan ,(c)

Rekomendasi tindakan koreksi ,(d) Rekomendasi tindakan pencegahan ,(e) Proses yang
ada di Organisasi/ Instansi (diperbaharui),(f) Rencana Manajemen Proyek (diperbaharui)

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 7

MODUL CMB-11

BAB IV

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.11.07 : Menerapkan

sistim Manajemen Resiko Proyek

(Project

Resiko Management

Soal :
No.
3.

Elemen Kompetensi/KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)

Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/


Penilaian Mandiri

Berperan dalam pencapaian


hasil hasil pengelolaan resiko

3.1 Strategi

penanganan

resiko 3.1.1

ditetapkan (resiko negatif atau


ancaman

dipilih

dihindari,

atau

peluang

resiko

negatif?
3.1.2

ditransfer, dikurangi), (resiko


positif

Apa strategi penanganan

Apa strategi penanganan

resiko

negatif?

dipilih

exploit, share, ditingkatkan), 3.1.3

Apa

tujuan

(strategi penanganan sebagai

resiko?

utama

manajemen

cadangan)
3.2 Dilakukan monitoring dan audit 3.2.1
secara
umur

proactif
proyek

sepanjang

dengan

3.2.2

hasil

Kapan Resiko dimonitor?


Bagaimana

tindakan

anda

terhadap resiko non kritis?

sesuai rencana penanganan


resiko untuk resiko non kritis 3.2.3

Siapa yang bertanggung jawab

didokumentasikan

terhadap manajemen resiko.

termasuk

resiko sisa dan resiko yang


baru timbul.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 8

MODUL CMB-11

Sistem Manajemen Resiko Proyek (Project Risk


Management)

BAB IV
Pencapaian Hasil-Hasil Pengelolaan Resiko

KUNCI JAWABAN BAB IV


3.1.1

(a) Dihindari, (b) Ditransfer, (c) Dikurangi

3.1.2

(a) Dikembangkan, (b) Dibagi, (c) Ditingkatkan

3.1.3

Mengurangi resiko/ mitigation

3.2.1

Secara berkala sepanjang umur proyek

3.2.2

Didokumenkan kemudian dimonitor dan dikendalikan secara berkala sepanjang


umur proyek

3.2.3

Pejabat yang ditunjuk untuk bertanggungjawab atas pengelolaan resiko.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

IV - 9

MODUL CMB-11

Daftar Pustaka

Sistem Manajemen Risiko Proyek ( Project Risk


Management)

DAFTAR PUSTAKA
A Guide to the Project Management Body of Knowledge Third Edition 2004 (PMI
US Standard)
Project & Program Risk Management a Guide to Managing Project Risks and
Opportunities (Wideman, R.Max)PMI
Guidelines for managing Risk in the Australian and New Zealand Public Sector HB
436 : 2004
Risk Management AS/NZS 4360 : 2004 Standard Australia & New Zealand, Risk
Management.

Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings)

DP-1

Anda mungkin juga menyukai