Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
ISI
A. Definisi Operasional Research
Secara harfiah kata operation dapat didefenisikan sebagai tindakan-tindakan
yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata research
adalah suata proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau
hipotesis tadi.
Kenyataannya, sangat sulit untuk mendefenisikan Operation Research, terutama
karena batas-batasnya tidak jelas. Operation Reseach memiliki bermacam-macam
penjelasan, berikut ini beberapa kutipan defenisi operation research yang dikemukan
oleh para ahli operation research dalam berbagai literature.
Definisi 1
Operation research is the applicarion of the methods of science to
complex problem arising in the directin and management of large system
of men, machines, materials and moner in industry, business,
government, and defense. The distinctive approach is to develop a
scientific model of a system, incorporating measurements of factors as
chance and risk, with to predict and compare the outcomes of alternative
decision, strategies or control. The purpose it to help management
determine its policy and actions scientifically. (Operation Reseach
Society of Great Britain).
Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalahmasalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari sistem besar
manusia, mesin, bahan dan uang dalam industry, bisnis, pemerintahan dan
pertahanan. Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari

sistem, menggabungkan ukuran-ukuran faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko,


untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi
atau pengawasannya. Tujuannya adalah membantu pengambil keputusan menentukan
kebijakan dan tindakannya secara ilmiah.
Defenisi 2
Operation research concerned with scientifically deciding how to best
design and operate man-machine system, usually under conditions
requiring the allocation of scarce resource. (Dari buku Operation
Reseach Principiles and Practice, karangan A.Ravindram dan Don T.
Phillips dan James J. Solberg, dikutip dari Operation Reseach Society of
America)
Riset Operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana
merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin secara terbaik, biasanya
membutuhkan alokasi sumber daya yang langka.
Definisi 1 dan definisi 2 ini mungkin paling penting, karena kedua definisi
tersebut berasal dari dua lembaga yang paling penting di bidang operation research.
Definisi-definisi lainnya untuk memperkaya wawasan yang dikutip dari berbagai
literature sebagai berikut
Definisi 3
Operations Research today refers to the application of scientific
methodology of several different disciplines to problems related to the
functioning or operating of some unit-business, governmental, or
institutional. (Dari buku Quantitative Approaches to Management,
karangan Richard I. Levin dan Charles A. Kirkpatrick).

Definisi 4
Operations research is the application of scientific method to the
decision problems of business and other units of social organization,
including

government

and

military

organizations.

(Dari

buku

Fundamentals of Operations Research for Management, karangan Shiv


K. Gupta dan John M. Cozzolino).
Definisi 5
Operations research may be described as a scientific approach to
decision making that involves the operations of organizational systems.
(Dari buku Operation Research, karangan Frederick S. Hillier dan
Gerald J. Lieberman).
Definisi 6
Operations research adalah seni memberikan jawaban buruk terhadap
masalah-masalah, yang jika tidak, memiliki jawab yang lebih buruk
(T.L. Saaty).
Definisi 7
Operations research adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan
yang ditandai dengan penggunaan pengetahuan ilmiah melalui usaha
kelompok antar disiplin yang bertujuan menentukan penggunaan terbaik
sumberdaya yang terbatas. (Churchman, Ackoff dan Arnoff, 1957)
Definisi 8
Operations research dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan,
seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa
disiplin, suatu perluasan dari disipilin-disiplin utama (matematika, teknik,
ekonomi), suatu disiplin baru, suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.

OR mungkin beberapa dari semua hal ini. (S.L. Cook dalam Little Chid,
1977)
Berbagai defenisi diatas yang muncul dari berbagai ahli operation research
karena begitu luasnya bidang dan kajian yang dapat dimasuki oleh disiplin ilmu
operation reseach, berbagai defenisi diatas paling tidak ada rangkuman yang bisa
diambil mengenai arti kata riset operasi, yaitu :
1. Riset Operasi mencakup dua kata yaitu riset yang harus menggunakan
metode ilmiah dan operasi yang berhubungan dengan proses atau
berlangsungnya suatu kegiatan (proses produksi, proses pengiriman barang /
militer / senjata, proses pemberian pelayanan melalui suatu antrian yang
panjang).
2. Definisi lain adalah : Riset Operasi adalah aplikasi metode ilmiah terhadap
permasalahan yang kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan
sistem yang luas mengenai kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan
uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
B. Sejarah
Istilah Riset Operasi (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun
1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset
Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari
studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939,
pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin
dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari
cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan
radar dalam suatu sistem peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli
Inggris ini dan kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research)
pada operasi-operasi (operations) militer.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika
Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset

operasional semakin banyak yang disebut dengan peneliti operasi militer yang
mengaplikasikan pendekatan riset operasional pada permasalahan pertahanan
nasional. Beberapa teknik yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik,
matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik.
Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasi-operasi
dibidang militer menarik perhatian para industriawan dalam dunia usaha yang
berkembang semakin kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan
jelas setelah revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki
digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin besar,
dan semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan sumber
daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau bagian saling bentrok.
Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara bertahap
mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional
diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat.
Sejak itu riset operasional memberikan dampak besar pada organisasi manajemen.
Baik jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.
Berdasarkan survei yang dilakukan di industri Amerika Serikat terhadap teknik
riset operasional yang banyak digunakan dan bidang yang banyak menggunakan
teknik riset operasional, dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2 di bawah. Tabel 1
menunjukkan peringkat penggunaan teknik riset operasional pada berbagai
perusahaan. Peringkat 1 menunjukkan teknik paling banyak digunakan. Tabel 2
menunjukkan peringkat bidang yang paling banyak menggunakan teknik riset
operasional dua perusahaan yang disurvei. Peringkat 1 menunjukkan bidang yang
paling banyak menggunakan.

C. Tahapan Operational Reasearch


1. Identifikasi permasalahan.

Identifikasi permsalahan merupakan upaya untuk merumuskan atau


menganalisis persoalan sehingga jelas tujuan apa yang akan dicapai
(objectives)
2. Pembangunan model.
Pembangunan model merupakan upaya dalam pembentukan model
matematika untuk mencerminkan persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya
model dinyatakan dalam bentuk persamaan yang menggambarkan hubungan
antara input dan output serta tujuan yang akan dicapai dalam bentuk fungsi
objektif (objective function).
3. Penyelesaian model.
Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya,
misalnya dengan menggunakan metode simpleks.
4. Validasi model.
Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan model. Sering juga
disebut melakukan validasi
5. Implementasi hasil akhir.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama terdiri dari penentuan tujuan
optimasi, identifikasi alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi kegiatan
atau aktifitas untuk mencapai tujuan. Merumuskan atau mendefinisikan persoalan
yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan keadaan
objektif. Biasanya harus memperhatikan tiga hal yaitu : Pertama, uraian yang tepat
mengenai tujuan yang akan dicapai, kedua, identifikasi daripada adanya alternatif
dalam keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga, mengenali adanya
pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan juga persyaratan-persyaratan
yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan pemecahan persoalan).

Tahapan ini akan dilakukan secara bersama-sama antara analis RO dengan


pengguna atau pengambil keputusan. Jika identifikasi permasalahan sudah jelas dan
lengkap, model keputusan dapat dibangun.
Salah satu alasan pembentukan model dalam riset operasi adalah untuk
menemukan variabel-variabel apa yang penting dan menonjol yang berkaitan erat
dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik
kuantitatif seperti statistik dan simulasi bisa digunakan. Model dapat diklasifikasikan
dalam banyak cara, misalnya menurut jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya,
subyeknya, atau derajatnya. Kriteria yang paling biasa adalah jenis model yang
meliputi iconoc (physical), analogue (diagramatic) dan symbolic (mathematical).
Model yang paling tepat harus digunakan, karena kesalahan pembentukan
model akan mengakibatkan kesalahan pencapaian solusi optimum. Pemilihan model
juga akan didasarkan pada waktu dan biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian
model dilakukan dengan memilih salah satu teknik yang tersedia di RO. Penyelesaian
dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer karena cukup tersedia
perangkat lunak dengan berbagai kemampuan di pasaran. Untuk model yang
sederhana tentunya dengan mudah dapat diselesaikan secara manual dengan atau
tanpa bantuan kalkulator.
Model dinyatakan valid jika dapat memberikan prediksi yang masuk akal akan
kinerja sistem. Metode umum yang digunakan untuk memeriksa validitas model
adalah membandingkan solusi yang diperoleh dengan data lalu yang tersedia dari
sistem nyata. Model dikatakan valid jika pada kondisi input yang sama dengan sistem
nyata menghasilkan kinerja sistem yang sama dengan sistem nyata. Dengan kata lain
bahwa model sah (valid) apabila dapat memberikan prediksi yang dapat dipercaya
dari hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari model
tersebut untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real world)
Tahap terakhir merupakan implementasi. Tahapan ini mencakup penerjemahan
solusi optimal yang diperoleh pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi
operasional yang dapat dimengerti oleh individu yang menjalankan sistem.

D. Model dalam Operational Reasearch


Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan
permasalahan

sehari-hari

ke

dalam

model

matematis.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang kurang,
kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang bersifat
rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan
hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara lain:
LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan POM For Windows.
Catatan penting dalam permodelan riset operasi adalah sebagai berikut :
Penyelesaian permasalahan keputusan pertama sekali dilakukan dengan
membentuk model.
Pada aplikasi riset operasional umumnya, tujuan dan sumber daya yang
membatasi dapat ditunjukkan secara kuantitatif atau matematik sebagai
fungsi variabel keputusan digunakan model matematik.
Tidak semua permasalahan optimasi dapat dimodelkan menggunakan model
matematik.
Meskipun dapat dimodelkan secara matematik, tidak jarang juga model
matematik yang diformulasikan terlalu kompleks untuk diselesaikan
menggunakan metode solusi yang ada.
Pendekatan lain yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah
menggunakan model simulasi.
Model simulasi tidak menunjukkan secara eksplisit hubungan input dan
output.
Model simulasi cukup mahal.
Dilihat dari bentuk data yang digunakan, model dapat dibedakan menjadi model
deterministik dan model probabilistik atau stokastik.
Model deterministik dibangun menggunakan data yang sifatnya pasti.
Model probabilistik dibangun menggunakan data yang sifatnya tidak pasti.

E. Sifat-sifat Operational Reasearch


Sifat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan beberapa cara. Secara
statistik, kita dapat memeriksa kelinearan dengan menggunakan grafik ataupun
menggunakan uji hipotesa. Secara teknis lineritas ditunjukkan dengan adanya sifat
proporsionalitas, additifitas, divisibilitas, dan kepastian fungsi dan tujuan pembatas.
1. Sifat Proporsional Merupakan asumsi aktifitas individual yang
dipertimbangkan secara bebas dari aktifitas lain. Sifat proporsional
dipenuhi jika kontribusi setiap variabel pada fungsi tujuan atau
penggunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level
nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah sama
berapapun jumlah yang dibeli, maka sifat proporsional dipenuhi; atau
dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan
diskon, maka sifat proporsional tidak dipenuhi. Jika penggunaan sumber
daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka sifat
proporsionalitas tidak dipenuhi.
2. Sifat Additivitas Mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian
silang diantara berbagai aktivitas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk
perkalian silang pada model. Sifat additivitas berlaku baik bagi fungsi
tujuan maupun pembatas. Sifat additivitas dipenuhi jika fungsi tujuan
merupakan penambahan langsung kontribusi masing-masing variabel
keputusan; untuk fungsi pembatas (kendala), sifat additivitas dipenuhi
jika nilai kanan merupakan total penggunaan masing-masing variabel
keputusan. Jika dua variabel keputusan misalnya merepresentasikan dua
produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu
produk akan mengurangi volume penjualan produk lainnya dalam pasar
yang sama, maka sifat additivitas tidak dipenuhi.
3. Sifat Divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang
level

fraksional,

dimungkinkan.

sehingga

nilai

variabel

keputusan noninteger

4. Sifat Kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa


konstanta. Artinya koefisien fungsi tujuan maupun fungsi pembatas
merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang
tertentu.
5. Ciri-ciri Operational Reasearch
Ada beberapa ciri OR yang menonjol, antara lain :
OR merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk mencari hasil
optimum.
OR menggunakan teknik penelitian ilmiah untuk mendapatkan solusi
optimum.
OR hanya memberikan jawaban yang jelek terhadap persoalan jika tersedia
jawaban yang lebih jelek. Ia tidak memberikan jawaban jawaban sempurna
terhadap masalah itu sehingga OR hanya memperbaiki kualitas solusi.
6. Aplikasi Operational Reasearch
Aplikasi riset operasi tentunya dalam pengambilan keputusan. Dalam
permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh
intuisi pimpinan (management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan
data yang ada. Pembuatan Keputusan merupakan bagian kunci kegiatan Eksekutif,
Manajer, Karyawan, Setiap manusia dalam kehidupannya.
Pengambilan keputusan tradisional dan modern dapat dibedakan dalam sebagai
berikut :

Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan


keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi
sistematik semua alternatif keputusan yang tersedia.

Salah
satu

teknik

yang

digunakan untuk menganalisis alternatif keputusan adalah Riset Operasi. Riset


Operasi merupakan metode pengoptimalan proses pengambilan keputusan yang
dibatasi ketersediaan sumber daya. Penggunaan riset operasi sangat luas,
pendekatannya menggunakan metode ilmiah. Proses pengoptimalan mulai dengan
pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah lalu diikuti dengan pembentukan
model ilmiah (khususnya model matematik) yang menggambarkan inti sistem nyata.
Model yang dibentuk harus mencukupi sebagai representasi tepat sifat-sifat penting
situasi, sehingga kesimpulan yang ditarik dari model valid untuk permasalahan nyata.
Kontribusi riset operasi berasal dari :
1. Penstrukturan situasi dunia nyata ke model matematik, menggambarkan
elemen penting sehingga penyelesaian yang relevan ke tujuan pengambil
keputusan diperoleh, termasuk mencari permasalahan dalam konteks
keseluruhan sistem.
2. Mengeksplor struktur setiap penyelesaian dan mengembangkan prosedur
sistematis untuk mendapatkannya.
3. Mengembangkan suatu penyelesaian, termasuk teori matematik jika perlu,
yang menghasilkan nilai optimal ukuran sistem yang diinginkan (atau
mungkin membandingkan alternatif tindakan dengan mengevaluasi ukuran
yang diinginkan).

Dilihat dari data yang digunakan untuk memfasilitasi, pengambilan keputusan


dapat dibedakan menjadi keputusan pasti, berisiko dan tidak pasti. Keputusan pasti
didukung oleh data-data pasti. Diantara keputusan pasti dan tidak pasti ada keputusan
beresiko. Pengambilan keputusan berisiko didukung oleh data yang tidak pasti, tetapi
ketidakpastian itu dapat dinyatakan dalam bentuk peluang.
Optimasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik; tidak selalu keuntungan
paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan
keuntungan; atau tidak selalu biaya paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan
pengoptimalan adalah meminimumkan biaya. Tiga elemen permasalahan optimasi
yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang
membatasi. Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau minimisasi.
Alternatif keputusan yang tersedia tentunya alternatif yang menggunakan
sumber daya terbatas yang dimiliki pengambil keputusan, merupakan aktifitas atau
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Sumber daya merupakan pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Sumber daya tersebut adalah :
1. Ketersediaannya terbatas.
2. Keterbatasan sumber daya inilah yang mengakibatkan dibutuhkannya proses
optimasi.
3. Sumber daya bisa dalam bentuk bahan baku, fasilitas produksi, jam kerja
manusia (tenaga kerja), modal, pangsa pasar, peraturan pemerintah, dan lainlain.
Contoh-contoh permasalahan yang merupakan lingkup riset operasi adalah :
1. Persoalan Biaya Pemasaran Berbagai Produk
2. Perencanaan Produksi
3. Persoalan atau Masalah Pencampuran
4. Persoalan Transportasi
5. Persoalan Antrian dan Inventori

6. Persoalan Net Work Planning atau PERT


Teknik-teknik yang telah dikembangkan dalam aplikasi riset operasi
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. linear programming,
2. dynamic programming,
3. teori antrian,
4. teori inventori, teori permainan (game theory), simulasi,
5. net work planning.
7. Tantangan dan Masa Depan Operational Reasearch
Organisasi bisnis dan publik di negara maju menggunakan operations research
sebagai basis mencapai tujuan secara optimum dengan orientasi efisiensi tinggi.
Itulah yang membuat mereka sangat kompetitif dan solid sehingga dapat tumbuh
pesat dengan rentabilitas yang optimum. Pertumbuhan dalam skala mikro tersebut
menunjang pertumbuhan skala mikro. Akan tetapi,di Indonesia, operations research
dijauhi dan dihindari sehingga organisasi bisnis dan publik sangat tidak efisien.
Akibatnya, tidak kompetitif dan rapuh oleh terpaan dan serangan. Buktinya, selama
60 tahun lebih merdeka, BUMN selalu dimerger dengan dalih agar efisien, padahal
intinya memang tidak efisien dan rapuh. Agar operations research tidak sekadar jadi
pajangan di etalase akademik maka semua jajaran manajemen harus menyukai dan
melaksanakan secara praktis, sehingga organisasi kompetitif dan solid.
Masa depan riset operasi sebagaimana yang digambarkan ahli dalam bidang
riset operasi Lee W Schruben, seorang professor Industrial Engineering & operation
Research pada UC Berkeley, mengkaji beberapa gambaran menganai operation
research saat ini dan masa akan datang. Diuraikannya bahwa masalah yang terjadi
pada dunia operation research adalah bagaimana meramalkan sebuah model operation
research. Penggambaran operation research ini dimulai dengan mencoba model yang

akan terjadi dimasa akan datang dan ini adalah tantangan praktis yang terbesar.
Bagaimana mendapatkan model dengan asumsi statis serta melakukan pengembangan
prediksi model dimasa yang yang akan datang yang dapat merespon perubahan yang
terjadi adalah masalah yang belum terselesaikan saat ini. Saat ini, para praktisi hanya
mengumpulkan data serta membangun sebuah model berdasarkan asumsi saat ini dan
cenderung mengabaikan apa yang akan terjadi dimasa akan datang. Sehingga, model
yang dibuat hanya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Kebanyakan model
mengasumsikan bahwa input data terpisah dan terdistribusi dengan sendirinya
padahal ini tidak benar. Hal yang sebenarnya terjadi adalah input data tidak terpisah
serta memerlukan proses distribusi yang akan dijalankan oleh para pengguna.
Pendekatan terbaik bagi operation research modeling adalah melakukan
integrasi antara peramalan dan analisis risiko. Kita harus mengintegrasikan sebuah
model dengan informasi pasar yang dinamis serta proses peramalan. Model operation
research

harus

berdasarkan

kompleksitas

yang

dinamis

serta

berdasarkan

optimalisasi. Terdapat banyak sekali teori operation research yang salah dalam
masalah penamaan. Hal ini datang dari insight manajerial pada beberapa riset
mengenai operation research. Pada praktiknya operation research telah membuat efek
yang besar bagi dunia bisnis. SAP atau Oracles ERP solutions telah menyelesaikan
permasalahan bagi operation research. Namun, sayangnya banyak software ini tidak
cocok bagi dunia akademis. Pada dunia akademis, dibutuhkan banyak sekali
kolaborasi antar software tersebut dan tidak bisa berdiri sendiri. SAP atau Oracles
ERP solutions telah menyelesaikan permasalahan bagi operation research. Namun,
sayangnya banyak software ini tidak cocok bagi dunia akademis. Pada dunia
akademis, dibutuhkan banyak sekali kolaborasi antar software tersebut dan tidak bisa
berdiri sendiri.
Peran operation research dalam dunia bisnis dimasa 10 tahun mendatang
diharapkan terdapat para manajer yang lebih berpengetahuan mengenai dunia analisis

serta dunia OR. Saat ini banyak dibuka pendidikan MBA baru yang berfokus pada
analisis bisnis. Para professional baru ini harus mampu membangun cara yang
sistematis mengenai sebuah masalah OR.
Mempelajari teknik analisis OR dan berpengetahuan mengenai cara
menggunakan softwarenya seperti

LINDO (Linear, Interactive and Discrete

Optimizer), POM For Windows, QM For Windows dan lain-lain adalah sebuah masa
depan.

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai