Anda di halaman 1dari 13

BAB VII

PENENTUAN CADANGAN

7.1. TUJUAN ANALISIS


Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan akumulasi minyak dan atau
gas yang tekandung di reservoir dengan metode volumetrik, serta menentukan
harga porositas cut off dan saturasi cut off.
7.2.

TEORI DASAR
Cadangan adalah besarnya kandungan hidrokarbon dalam suatu reservoir

yang dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi yang ada untuk


memperoleh hasil yang semaksimal mungkin secara ekonomis. Untuk
menentukan jumlah cadangan hidrokarbon suatu reservoir dapat dilakukan dengan
menggunakan lima metode yaitu :
1. Metode Analogy.
2. Metode Volumetric.
3. Metode Decline Curves.
4. Metode Material Balance.
5. Metode Numerical Reservoir Simulation.
Dalam praktikum ini hanya digunakan metode volumetrik, karena metode
ini lebih efisien dan praktis dibandingkan dengan metode-metode lainnya. Untuk
menentukan jumlah hidrokarbon dengan metode volumetric dapat menggunakan
rumus :

IOIP 7758 Vb 1 Sw

...........(7-1)

IGIP 43,560 Vb 1 Sw

.........(7-2)

Dimana :
IOIP

= Initial Oil In Place, bbl

IGIP

= Initial Gas In Place, cuft

7758

= Konstanta faktor konversi, bbl/acre-ft


125

126

43,560 = Konstanta faktor konversi, cuft/acre-ft


Vb

= Volume batuan yang mengandung hidrokarbon, cuft

= Porositas batuan, fraksi

Sw

= Saturasi air mula-mula, fraksi

Metode volumetrik menggunakan peta-peta subsurface dan isopach yang


didasarkan pada data elektrik WT, Core, DT dan test produksi, peta kontur
digunakan untuk membuat peta isopach yang terdapat data-data mengenai WOC
dan GOC.
Area produktif reservoir diperoleh dengan menggunakan alat yang disebut
dengan Planimeter maupun Planimeter Digital.
Volume zone produktif dapat ditentukan dengan metode-metode dibawah ini:
o Pyramidal
Vb

h
A n A n 1 A n A n 1
3

.(7-3)

Metode Pyramidal dapat digunakan jika perbandingan bias garis kontur


kurang dari 0,5.
o Trapezoidal
Vb

h
A 0 2A1 2A 2 ....... 2A n 1 An tan A n
2

....(7-

4)
Metode trapezoidal dapat digunakan jika perbandingan bias garis kontur
lebih besar atau sama dengan 0,5.
Dimana :
Vb

= Volume Bulk, fraksi

= Kedalaman, ft

An
A0
A1

= Luas permukaan, acre


= Luas ( 0 )
= Luas ( 1 )

127

A n +1

= Luas permukaan (n + 1)

Metode cut-off reservoir didefinisikan sebagai suatu harga tertentu dimana


dibawah atau diatas harga tersebut parameter reservoar tidak berlaku lagi untuk
dipertimbangkan. Penentuan cut-off reservoar dilakukan dengan plot variabelvariabelnya pada kertas kartesian sehingga didapatkan suatu trend garis lurus yang
mewakili semua data dan kemudian ditentukan cutt-off reservoar tersebut.
Beberapa parameter reservoar yang akan dibicarakan dalam penulisan ini adalah
porositas, permeabilitas, saturasi air dan volume clay.
Cut-off porositas didefinisikan sebagai suatu harga porositas dimana hargaharga porositas dibawah harga tersebut tidak berlaku lagi untuk dipertimbangkan.
Persen kumulatif yang dipertimbangkan adalah persen kumulatif storage pada
harga porositas diatas harga porositas cut-off anggapan.
Porositas batuan berhubungan erat dengan permeabilitas batuan. Pada
batuan permeabel dapat dipastikan batuan tersebut porous, namun belum tentu
batuan porous tersebut permeabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
permeabilitas merupakan fungsi dari porositas, k = f().

cutoff

Sedangkan

diproduksi.

merupakan porositas terkecil dimana minyak masih bisa diproduksi.

Sw cutoff
K cutoff

adalah saturasi air terbesar dimana minyak masih bisa

adalah permeabilitas terendah dimana minyak masih bisa

mengalir melewati pori-pori batuan yang saling berhubungan. Manfaat dari


metoda cut off ini yaitu sebagai dasar penentuan suatu lapisan reservoir yang akan
diproduksi oleh suatu perusahaan.
Untuk

menunjang

hasil

yang

akuratdalam

perhitungan

dengan

menggunakan metode volumetrik, maka dapat digunakan metoda cut off reservoir.
Metoda cutt off reservoir dapat didefinisikan sebagai suatu harga tertentu dimana
dibawah atau diatas harga tersebut parameter reservoir tidak berlaku lagi untuk
dipertimbangkan.

128

Dengan memasukkan harga cut-off permeabilitas pada grafik hubungan


antara porositas dengan permeabilitas, maka cut-off permeabilitas tersebut akan
memotong trend garis linier, selanjutnya ditarik ke bawah sejajar dengan
ordinatnya maka garis tersebut memotong absisnya. Perpotongan antara garis
tersebut dengan absisnya akan mendapatkan harga cut-off porositas.
Pada formasi shaly sand, penentuan cut-off porositas diperoleh dari harga
cut-off Vclay, dengan menentukan hubungan antara porositas dan Vclay. Dengan
demikian harga cut-off porositas merupakan harga porositas pada cut-off Vclay.
Cut-off permeabilitas didefinisaikan sebagai suatu harga permeabilitas,
dimana dibawah harga tersebut permeabilitas sudah tidak berlaku lagi untuk
dipertimbangkan dalam perhitungan.
Penetuan cut-off permeabilitas dapat ditentukan dengan melakukan plot
antara persen kumulatif kh dari hasil well test versus data permeabilitas hasil
analisa core.
Cut-off saturasi air didefinisikan sebagai harga saturasi air dimana harga
saturasi air diatas harga tersebut tidak lagi dipertimbangkan, saturasi air
didapatkan dari harga cut-off porositas.
Cut-off Vclay didefinisikan sebagai harga Vclay dimana Vclay diatas harga
tersebut tidak lagi dipertimbangkan. Hasil penentuan cut-off porositas selain dapat
digunakan untuk menentukan cut-off saturasi air juga dapat digunakan untuk
menetukan cut-off Vclay, adapun prosedur penentuannya adalah :
1. Hasil defleksi kurva gamma ray log dan porositas hasil well logging pada
koordinat kartesian, dimana gamma ray unit sebagai ordinat dan porositas
sebagai absisnya.
2. Data-data tersebut apabila dihubungkan secara interpolasi akan diperoleh
trend garis lurus.
3. Bila ditarik garis lurus keatas sejajar dengan ordinatnya, maka akan
memotong garis trend tersebut. Selanjutnya ditarik kekiri sejajar dengan
absisnya, maka akan memotong sumbu ordinatnya.
4. Dari titik perpotongan ini diperoleh harga cut-off gamma ray unit.

129

5. Selanjutnya harga cut-off gamma ray unit tersebut dimasukkan kedalam


persamaan :

Vclaycu off

GRcut off GRmin


GRmax GRmin

.................(7-5)

Dengan mengetahui cut-off reservoar maka metode volumetrik yang


digunakan untuk memperkirakan cadangan reservoar akan menghasilkan jumlah
yang akurat, dimana data dari beberapa sumur tidak berlaku lagi untuk
dipertimbangkan. Bila harga cut-off porositas dan permeabilitas diplot pada grafik
log versus kedalaman bersih (net pay) lapisan produktif.
Setelah dianalisa dengan metode statistik dan cut-off, maka perlu diadakan
evaluasi data-data beberapa sumur, diantaranya, penentuan derajat stratifikasi,
penentuan derajat unformity dan penentuan derajat penebalan.

130

7.3. ANALISIS DATA


7.3.1. Data
Lapisan produktif : 1750-1960 ft
Tabel VII-1.
Data SCAL dan Data PVT
Sw

0.890169
0.986821
0.853267
0.846815
0.919008
0.941692
Tabel VII-2.
Data Porositas Setelah Cut-Off

0.18141
0.256654
0.254386

131

0.140504
0.20812
0.045149

7.3.2.

Prosedur Perhitungan

7.3.2.1. Menghitung luas area peta isopach (A) dengan menggunakan


Planimeter Digital :
1. Mengaktifkan alat dengan menekan tombol ON.
2. Mencari besaran yang akan digunakan dengan menekan tombol
UNIT-1 dan UNIT-2.
3. Memasukkan skala peta yang digunakan.
4. Memasukkan skala sekali lagi.
5.

Memasukkan skala sekali lagi sebagai yang terakhir.

6.

Menekan tombol START sebelum memulai pengukuran.

7. Untuk istirahat menekan tombol HOLD.


8. Menekan tombol HOLD kembali untuk melanjutkan pengukuran.
9. Setelah pengukuran selesai dilakukan, menekan tombol MEMO untuk
menyimpan data.
10. Melakukan pengukuran kembali sebanyak 2 kali.
11. Menekan tombol AVEG untuk mengetahui harga luas area rata-rata
(Aveg).

12. Menghitung

ratio

A n +1
An

untuk

mengetahui

metode

digunakan (Trapezoidal atau Pyramidal).


13. Menghitung Vb dengan metode yang digunakan.
14. Menentukan h.
15. Menjumlahkan Vb sehingga diperoleh Vb.

yang

akan

132

7.3.2.2. Prosedur penentuan ketebalan bersih


1. Menghitung kcut off dengan rumus:
K

q x ln ( re

)
rw
0,00708 x h x 3,28 x ( Pe - Pw )
92 2, 2

2. Menghitung K dengan menggunakan rumus :

Sw

3. Memplot K Vs cutt off


4. Mencari harga

cutoff

dengan menarik k dengan garis trendline.

5. Memplot antara saturasi air (Sw) dengan porositas rata-rata correction

( * corr )

6. Menarik garis trendline pada kurva yang terbentuk.


7. Mencari harga

Sw cutoff

8. Membuat grafik
9. Membuat garis

dengan menarik

* corr

cutoff

cutoff

dengan garis trendline.

dengan kedalaman (depth).

pada grafik yang sama.

10. Memberi warna pada daerah yang memiliki


cutoff

* corr

lebih besar dari

11. Membuat grafik Sw dengan kedalaman (depth).


12. Membuat garis

Sw cutoff

pada grafik yang sama.

13. Memberi warna pada daerah yang memiliki Sw lebih kecil dari

Sw cutoff

14. Match-kan kedua zona tersebut untuk mendapatkan ketebalan bersih.

133

15. Mengambil harga ketebalan yang paling besar untuk digunakan pada
perhitungan

Sw

(saturasi air rata-rata) dan

(porositas rata-rata).

16. Menghitung harga saturasi air rata-rata dengan rumus:


Sw =

Sw
h

17. Menghitung harga porositas rata-rata:


=

18. Menghitung besarnya cadangan minyak dengan rumus:


N

6,2095 Vb 1 Sw
Boi

7.3.3. Perhitungan
Swrata - rata

0,890 0,986 0,853 0,846 0,919 0,941


5

= 0,899

rata - rata

0,181 0,256 0,254 0,14 0,20 0,04


5

= 0.180963
Vb

= 7050,0358 acre ft

Boi

= 1,13 bbl/STB

7758 xxVbx(1 Swi )


Boi

7758 x 0,18 x7050,0358 x (1 0,89)


1,13
= 958358,15 bbl

134

Tabel VII-3
Tabulasi Perhitungan Cadangan
Area
Produktif

Luas Area
Rata2

Perbandingan Luas
Area

Persamaa
n

Interva
l

A0

464

A1

431

0.92887931

Trapezoida
l

A2

347

0.805104408

Trapezoida
l

A3

215

0.619596542

Trapezoida
l

A4

118

0.548837209

Pyramidal

A5

49

0.415254237

Pyramidal

A6

21

0.428571429

Pyramidal

A7

0.333333333

Pyramidal

Jumlah

Average
Porosita
s

0.18
0.18
0.18
0.18
0.18
0.18
0.18
0.18

N
Sw

0,8
9
0,8
9
0,8
9
0,8
9
0,8
9
0,8
9
0,8
9
0,8
9

Volume

1160
2237.5
1945

(bbl)
0
304158,2
2
264396,7

1405

190990,9
7

820.466
047

111531,3
9

405.065
772

55063,2

170.130
05

23126,9

66.8739
261

9090,61

7050.03
58

958358,1
5

136

7.4.

PEMBAHASAN
Penentuan cadangan dalam industri migas sangatlah penting. Cadangan

merupakan jumlah hidrokarbon yang terdapat di dalam reservoir.


Dalam penentuan ini digunakan metode volumetrik. Dalam penggunaan
metode ini, terdapat beberapa parameter yang harus diketahui, seperti porositas,
volume bluk reservoir, saturasi air, dan faktor volume formasi minyak dan gas.
Pada praktikum ini, beberapa parameter dapat diperoleh dari penilaian
formasi, seperti porositas dan saturasi air. Namun parameter-parameter ini
sebelum digunakan untuk menghitung cadangan perlu dilakukan koreksi. Untuk
faktor volume formasi diperoleh dari hasil PVT test. Ada paraktikum ini, volume
bulk diperoleh dari perhitungan menggunakan metode trapezoidal dan piramidal
dari data yang diketahui.
Pada penentuan porositas dilakukan cutt-off untuk menentukan porositas
rata-rata dan pada pengukuran saturasi air juga dilakukan cut-off pada saturasi air
dengan water cut 98%.
Dari hasil perhitungan diperoleh porositas rata-rata sebesar 0,18 Sw ratarata sebesar 0,89, Vb sebesar 7050,0358 acre-ft, Boi sebesar 1,13 bbl/stb, N
sebesar 958358,15 bbl. Dari jumlah cadangan tersebut, pada kedalaman 18001850 ft merupkan formasi prospek.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya
cadangan hidrokarbon yang terakumulasi di dalam reservoir menggunakan
metode volumetrik sehingga layak atu tidaknya dilakukan produksi pada daerah
tersebut.

138

7.5.

KESIMPULAN
1. Dari hasil pengamatan dan perhitungan diperoleh:
Daerah prospekterdapat pada kealaman 1800-1850 ft
Porositas rata-rata
= 0,18
Saturasi air rata-rata = 0,89
Volume bulk
= 7050,0358 acre ft
Cadangan
= 958358,15 bbl
2. Parameter-parameter yang perlu diketahui untuk penentuan cadangan
secara volumetrik adalah porositas, saturasi air, volume bulk, dan faktor
volume formasi.
3. Porositas dan saturasi air diperoleh dari penilaian formasi harus melalui
beberapa koreksi untuk memperoleh hasil yang akurat.
4. Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan besarnya
cadangan

hidrokarbon

yang

terakumulasi

di

dalam

reservoir

menggunakan metode volumetrik sehingga layak atu tidaknya dilakukan


produksi pada daerah tersebut.

139

Anda mungkin juga menyukai