Anda di halaman 1dari 6

ABSTRAK

KONDISI GEOLOGI REGIONAL, PETROLEUM SYSTEM DAN POTENSI


HIDROKARBON DI CEKUNGAN NATUNA BARAT
Oleh :
Muhammad Hilmi
21100110120049
Sejarah geologi Indonesia yang kompleks telah menghasilkan lebih dari 60 cekungan
sedimen yang terbagi ke dalam dua bagian yaitu pada bagian barat Indonesia memiliki 22
cekungan dan bagian timur Indonesia 38 cekungan sedimen. Salah satu cekungan bagian
barat Indonesia yang produktif menghasilkan hidrokarbon adalah Cekungan Natuna Barat.
Cekungan Natuna Barat berada diantara sistem Malay rift-basin dan ekstensi berarah
baratdaya dari rifting Laut Cina Selatan. Dibatasi oleh Paparan Khorat di utara, Paparan
Sunda di selatan, dan Busur Natuna di timur. Terbentuk pada masa Eosen dan dicirikan oleh
SW-NE half-graben rifting. Proses ekstensi yang terjadi di Cekungan Natuna Barat
menghasilkan dua pola rifting yang berbeda. Pola yang pertama berarah barat laut-tenggara,
dan pola kedua berarah timur laut-barat daya. Stratigrafi Cekungan Natuna Barat dari yang
paling tua sampai ke yang muda adalah Basemen, Formasi Belut, Formasi Gabus, Formasi
Udang, Formasi Barat, Formasi Arang, Formasi Muda. Cekungan Natuna Barat sangat
prospektif menghasilkan hidrokarbon dengan penemuan signifikan pada sekuen syn-rift preGabus yang ditemukan cadangan migas sebesar 500 MMBO dan 2.5 TCFG. Petroleum
system yang berkembang terdapat source rock berupa shale Formasi Barat, reservoir
batupasir Formasi Gabus dan Arang, seal rock berupa shale Formasi Barat, dan trapping
berupa antiklin, perangkap stratigrafi dan kombinasi perangkap struktur dan stratigrafi.
Kata kunci : cekungan, rift, formasi, reservoir, petroleum system
PENDAHULUAN

yang produktif menghasilkan hidrokarbon

Sejarah geologi Indonesia yang

adalah Cekungan Natuna Barat. Cekungan

kompleks telah menghasilkan lebih dari 60

Natuna Barat. Cekungan Natuna Barat

cekungan sedimen. Berdasarkan persebaran

merupakan salah satu cekungan penghasil

daerahnya dibagi menjadi 2 kelompok,

minyak dan gas bumi yang terletak

yaitu bagian barat dan bagian timur. Bagian

disebelah timur Sumatera Utara diantara

barat Indonesia terdapat 22 cekungan yang

Malaysia

telah berproduksi, bagian timur Indonesia

Natuna

memiliki sekitar 38 cekungan sedimen

menghasilkan minyak dan gas bumi dengan

yang masih berada pada tahap eksplorasi.

keberadaan

Salah satu cekungan bagian barat Indonesia

berkembang di cekungan tersebut.

dan
Barat

Kalimantan.
ini

petroleum

Cekungan

telah
sistem

terbukti
yang

KONDISI GEOLOGI

struktur

Fisiografi Cekungan Natuna Barat

diintepretasikan

Cekungan

Natuna

Barat

berada

geologi

didalamnya

sebagai

akibat

dari

tumbukan Lempeng India dengan Eurasia

kurang lebih diantara Malay Peninsula

yang

Basin

Indocina-Sunda mendesak ke arah timur.

dan

Pulau

Kalimantan

yang

kemudian
umum,

menyebabkan

terbentuk pada Intra-continental rift basin

Secara

pada Sunda Platform. Cekungan Natuna

geologi yang ada di Cekungan Natuna

Barat dibatasi oleh Platform Khorat di

Barat adalah relatif barat-timur, namun

sebelah utara, oleh Paparan Sunda di

khusus untuk sesar-sesar yang terbentuk

sebelah selatan, dan oleh Busur Natuna di

pada

sebelah timur.

tenggara. Proses ekstensi yang terjadi di

Kala

arah

bagian

Miosen

struktur-struktur

berarah

baratlaut-

Cekungan Natuna Barat menghasilkan dua


pola rifting yang berbeda. Pola yang
pertama berarah barat laut-tenggara, dan
pola kedua berarah timur laut-barat daya.
Adapun pola yang pertama ini sejajar
dengan pola utama yang terdapat pada
Cekungan Malaysia dan terus berkembang
hingga South Kakap Graben. Sedangkan
pola yang kedua merupakan pola yang
Gambar 1. Fisiografi Cekungan Natuna Barat

umum terdapat di Cekungan Natuna Barat,

(Courtesy : Pertamina BPPKA, 1996)

terutama pada Anambas Graben dan terus

Tektonik Regional Cekungan Natuna


Barat
Cekungan Natuna Barat merupakan
intracrattonic

field

rift

basin

yang

terbentuk di atas basement berumur Pra


Tersier.

Pembentukan

cekungan

mulai

terjadi pada Jaman Tersier Awal (atau kala


Oligosen Awal)

dengan

diawali

oleh

pembentukan graben yang berarah relatif


barat

daya-timur

laut.

Pembentukan

Cekungan Natuna Barat beserta struktur-

meluas hingga Vietnam Basin. Graben yang


dihasilkan oleh proses rifting ini kemudian
terisi oleh endapan sedimen yang berumur
Eosen sampai Oligosen sebagai hasil erosi
pada high paleotopography yang terdapat
di sekeliling graben. Graben ini nantinya
terus meluas dan bergabung selama fase
post-rift subsidence.
Cekungan Natuna Barat terbentuk
pada masa Oligosen dan dicirikan oleh SWNE half-graben rifting. Periode tectonic
quiescence terjadi pada Mid Oligocene -

Early Miocene dan diikuti oleh basin

batuan granit dari basement mengisi

subsidence dimana sedimen seperti Keras

palung dan lembah yang telah terbentuk.

dan Upper Gabus diendapkan dengan baik.

3. Formasi Gabus

Tectonic inversion terjadi pada Middle

Pengendapan berlanjut pada akhir

Miocene dan dicirikan oleh unconformity

Oligosen

dari Formasi Barat dan Formasi Intra

Gabus. Bagian bawahnya terdiri dari

Arang. Regional gentle subsidence terjadi

endapan aluvial dan delta, sedangkan

pada Middle Miocene saat Formasi Muda

pada

diendapkan.

subsidence

front terbentuk di bagian atasnya dan

perbatasan

inter distributary bay. Formasi Gabus

Sedangkan

maksimum

terjadi

dekat

Malaysia-Indonesia.

yang

membentuk

Endapan

transgressive

formasi

delta

terdiri dari batuan pasir pada sistem


delta

yang

pada

umumnya

sangat

berlempung.
4. Formasi Udang
Terbentuk pada akhir Oligosen
atas sampai awal Miosen dan terbentuk
endapan klastik halus pada sistem
Gambar 2. Basin Evolution of West Natuna Basin
(Ilona, 2006)

meandering dan brackish lacustrine.


5. Formasi Barat
Pengendapan berlangsung pada

Stratigrafi Regional Cekungan Natuna

awal Miosen yang dominan terdiri dari

Barat

batuan lempung yang disisipi batuan


Urutan lithostratigrafi dari yang

pasir. Pengaruh endapan marine mulai

paling tua ke yang muda menurut Conoco

ditemukan pada bagian bawah formasi

Block B Team (1997), yaitu:

barat yang ditandai dengan serbuk

1. Basement

tanaman air tawar.

Basement umumnya terdiri dari

6. Formasi Arang

atau

Formasi Arang terbentuk dalam

endapan continental yang non-marine

kurun waktu Miosen-Bawah sampai

terendapkan zaman Eosen - Oligosen

akhir

batuan

beku

dan

metamorfik

2. Formasi Belut
Proses pengendapan dimulai pada
zaman awal Oligosen, hasil pelapukan

Miosen-Tengah

yang

terdiri

dominan dari batuan pasir kasar sampai


halus

dan

menunjang

glauconitic
terjadinya

sandstone
pengendapan

marine. Pada Miosen-Tengah terjadi

proses regresi yang menyebabkan

rock

terbentuk endapan batuan pasir kasar

Formasi

yang

kedalam tipe I Kerogen dari lacustrine

disisipi

carbonaceous

shale

yang

baik.
tersebut

terdapat pada bagian atas formasi Arang.

shale.

Lapisan atas ini tererosi pada akhir

kedalaman 7000 ft

Miosen-tengah.

Oil

window

dari

dikelompokkan
terbentuk

pada

2. Reservoir Rock

7. Formasi Muda
Sejak

Kebanyakan

Lower

Miosen-Atas

recent,

Gabus

Sandstones

ketebalan 15-350 ft dengan porositas 10-

diendapkan pada proses transgresi diatas

27%,

Upper

Gabus

formasi yang lebih tua dan batasannya

merupakan

memberi refleksi yang berharga pada

kebanyakan lapangan di West Natuna

seismic maker. Terdiri dari shallow

Basin

marine muda dan sandstones

distributaries channel, channel bars, dan

reservoir

yang

Sandstones
utama

dari

diendapkan

pada

crevasse splay, Lower Arang juga


menjadi reservoir yang penting dengan
porositas sangat baik antara 26%-32%
yang ditemui di Lapangan Belida, Belut,
dan Kakap, Middle Arang Sandstone
mempunyai porositas hingga 32%.
3. Seal Rock
Barat shale merupakan effective
regional seal rock untuk Lower Gabus
Sandstone.

Ketebalan

yang

besar

terbentuk pada bagian tengah dari basin


dan menerus hingga Malay Basin hingga
Gambar 3. Tektonostratigrafi Cekungan Natuna
Barat

Petroleum System Cekungan Natuna

ke barat (hingga 1000 ft). Penyebaran


yang

luas

dari Arang

shale

juga

menyediakan effective regional seal


rock untuk Lower Arang Sandstone.
4. Trapping

Barat
1. Source Rock
Benua/Lama shale, Keras dan
Formasi Barat dikenal sebagai source

Perangkap

antiklin

merupakan

perangkap favorit dikarenakan regime


tectonic inversion. Perangkap Stratigrafi
ditemukan di lapangan Belida sebagai

crevasse splay dan stratigraphic pinch-

KESIMPULAN

out. Kombinasi dari perangkap struktur

Cekungan Natuna Barat merupakan

dan stratigrafi juga ditemukan pada sesar

cekungan yang berada di bagian Indonesia

normal di sepanjang bagian selatan dari

barat

basin.

menghasilkan hidrokarbon sampai saat ini.

yang

telah

terbukti

prospektif

Data menunjukkan bahwa pada cekungan


Potensi Hidrokarbon Cekungan Natuna

ini telah ditemukan cadangan migas sebesar

Barat

500 MMBO dan 2.5 TCFG. Cekungan ini


Cekungan

masih

terbentuk pada jaman Tersier tepatnya pada

dipertimbangkan sebagai cekungan yang

kala Oligosen awal, yang didalamnya

prospektif penghasil hidrokarbon dengan

terdapat petroleum system yang terdiri dari

banyaknya area yang telah dieksplorasi.

source rock berupa shale Formasi Barat,

Terdapat area yang potensial pada lapisan

reservoir batupasir Formasi Gabus dan

sedimen

Arang, seal rock berupa shale Formasi

deeper

Natuna

Barat

syn-rift

yangmana

reservoirnya berkembang menjadi source

Barat,

rock yang juga terdapat batuan penudung

perangkap

berupa shale lacustrine dan peri-lacustrine.

perangkap struktur dan stratigrafi. Hingga

Penemuan-penemuan utama telah berhasil

saat ini sudah banyak oil company yang

dieksplorasi pada sekuen post-rift sampai

telah melakukan eksplorasi hingga berhasil

sekuen

memproduksi hidrokarbon.

syn-inversion

Gabus/Udang
Penemuan

hingga
signifikan

pada

Formasi

Formasi

Arang.

juga

telah

dan

trapping
stratigrafi

berupa
dan

antiklin,
kombinasi

DAFTAR PUSTAKA

dieksplorasi pada sekuen syn-rift pre-Gabus

Satyana, Awang H. 2008. Proffesional

yang sampai saat ini telah ditemukan

HAGI Course : Natuna Petroleum Geology.

cadangan migas sebesar 500 MMBO dan

File pdf

2.5 TCFG. Shallow gas pada Formasi

http://www.offshore-technology.com/

Muda juga menjanjikan untuk konsep

projects/natuna/ (22 Juni 2013)

eksplorasi baru. Oleh itu, banyak oil

http://irwan-idrus.blogspot.com/2011/06/

company seperti Conoco Phillips, Premier

cekungan-natuna-barat.html (22 Juni 2013)

Oil, Gulf, Genting Oil, hingga Petronas


yang telah melakukan eksplorasi hingga
berhasil memproduksi hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai