DISUSUN
Felicia
OLEH:
Tri Sulistyo
6103014098
Prahartiwi
Monika
6103014139
KELAS G
DOSEN: Dr. Ir. Anna Ingani Widjajaseputra, MS.
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
SURABAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meskipun kondisi ekonomi masih sangat sulit saat ini, namun pemerintah
terus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup serat kesejahteraan
masyarakat. Salah satu upaya yang sedang digalakkan adalah dengan
mengembangkan berbagai sector industri. Meningkatnya sektor industri
disamping dapat mewujudkan tercapainya tujuan tersebut, juga dapat
meningkatkan timbulnya dampak negatif. Karena semakin meningkat sector
industri akan diiringi oleh semakin meningkatnya limbah yang dihasilkan.
Limbah industry dapat berupa limbah padat (solid waste), limbah cair (liquid
waste) dan limbah gas (gaseous waste).
Dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh limbah-limbah tersebut
antara lain : membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan kerusakan
ekosistem termasuk mencemari tanah, air (badan air) dan udara seta dapat
merusak keindahan (estetika).
Industry susu juga tidak luput dari masalah limbah yang dihasilkan.
Limbah cair yang berasal dari industri susu mempunyai karakteristik khusus,
yaitu kerentanannya terhadap bakteri. Limbah tersebut sangat mudah
mengalami proses pembusukan dan apabila tidak segera didaur ulang akan
sangat membahayakan terhadap lingkungan disekitar industri.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui cara pengolahan limbah cair pada industri susu.
1.2.2 Mengetahui kondisi limbah cair industri susu.
1.2.3 Mengetahui karakteristik limbah cair industri susu.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana proses penghasilan limbah pada pengolahan susu?
1.3.2 Bagaimana cara pengolahan limbah cair pada industri susu?
1.3.3 Bagaimana karakteristik limbah cair industri susu?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Dasar Pencemaran Air
Air bersih tidak diukur dari tingkat kemurniannya, tetapi dibangdingkan
dengan keadaan normalnya. Jika air yang dimaksud telah menyimpang dari
keadaan normal air tersebut dikatakan telah mengalami pencemaran (Wardhana,
1995).
Pencemaran air terjadi karena adanya limbah. Limbah merupakan produk
samping industry yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah mengandung bahan
pencemar yang bersifat racun dan berbahaya. Bahaya pemncemaran yang
disebabkan oleh limbah tergantung pada jenis limbah dan karakteristiknya.
2.2 Sumber dan Karakteristik Limbah Cair Industri Susu
Sumber utama limbah cair industry susu adalah produk yang hilang selama
operasi pencucian yang dilakukan secara intensif selama proses produksi. Limbah
cair yang berasal dari industry susu karakteristiknya tidak jauh berbeda dari
perusahaan makanan lainnya. Tetapi limbah cair yang berasal dari industry susu
mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri pengurai.
Dengan demikian limbah cair industry susu akan mudah mengalami pembusukan.
(Agus, 2000)
2.3 Karakteristik Limbah Cair
Karakteristik air yang telah mengalami pencemaran dapat diklasifikasi
menjadi tiga yaitu karakteristik fisis, karakteristik kimia dan karakteristik biologi
(Linsley dan Frannzini, 1991).
1. Karakteristik fisis
Perubahan yang ditimbulkan oleh parameter fisis limbah cair, yaitu : suhu,
zat padat terlarut, zat padat tersuspensi, kekeruhan, daya hantar listrik,
warna, rasa dan bau.
2. Karakteristik kimia
Karakteristik kimiawi ditentukan oleh kandungan unsur yang membentuk
sifat-sifat kimia dari limbah cair, yang meliputi: pH(tingkat keasaman),
BOD, COD, alkanitas, kadar besi, mangan, clorida, phosphor, sulfur,
logam berat dan beracun, fenol, lemak dan minyak.
3. Karakteristik biologi
Karakteristik biologi ditentukan oleh kandungan organisme di dalam air
seperti bakteri coliform dan organisme mikro lainnya termasuk ganggang
dan jamur.
2.4 Metode Proses Pengolahan Limbah Cair
Proses pengolahan limbah cair yang telah berkembang hingga saat ini
adalah proses pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Dalam penerapanya
masing-masing
proses
dapat
berdiri
sendiri
atau
dengan
cara
Proses
pengolahan
secara
fisika
yaitu
proses
pengolahan
yang
kualitas
yang
b. Penyaringan (penjernihan)
Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda
pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan
juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri
yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan.
Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan baku.
c. Pasteurisasi
Dari tangki penampungan, susu dipasteurisasi dengan cara
dipanaskan untuk membunuh bakteri pathogen. Teknis pasteurisasi
dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu High Temperature Short
Time (HTST) yaitu pasteurisasi dilakukan pada suhu tinggi dengan
waktu yang sangat pendek dan pasteurisasi yang dilakukan pada
suhu rendah dengan waktu yang cukup lama.
d. Evaporasi
Evaporasi dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan
failing film yang terdapat pada alat evaporasi, sehingga penguapan
dapat dilakukan dengan tepat dan waktu kontak dengan media
pemanas singkat. Alat pemanas yang digunakan adalah steam yang
bekerja pada tekanan vakum, agar penguapan air dalam susu dapat
berlangsung pada temperatur yang tidak terlalu tinggi sehingga
tidak merusak susu.
e. Pencampuran
Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan sebelum dialirkan ke
tangki pencampur yang berisi bahan-bahan tambahan seperti
protein, mineral, vitamin dan lain-lain. Tujuan pemanasan adalah
menurunkan viskositas susu sehingga mempermudah proses
pencampuran. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan
bahan baku dan bahan pendukung seperti protein, mineral, vitamin,
dsb.
f. Homogenisasi
Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment)
pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui
sebuah
lubang
kecil.
Homogenisasi
bertujuan
untuk
Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Pengolahan Limbah Cair Industri Susu
Proses sesungguhnya pengolahan limbah cair industri susu dengan
peralatan proses hasil instalasi yang disajikan pada gambar 2 dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Proses Equalisasi
Proses equalisasi atau proses penyeragaman, yaitu proses
pendahuluan yang akan sangat membantu terhadap proses aerasi anaerob.
Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengoiahan tetapi merupakan
suatu cara / teknik untuk meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan
selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah adalah parameter
operasional bagi unit pengolahan sellanjutnya seperti flow, level/derajat
kandungan polutant, temperatur, padatan, dsb.
Kegunaan dari equalisasi adalah :
1. Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk pada
proses treatment.
2. Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari
shock loading pada sistem pengolahan biologi
7
Ket :
Bak penampungan Limbah cair
Bak equalisasi
Bak aerasi aerob
Bak aerasi lumpur aktif
9. Bak sedimentasi
10. Bak penampung
11. Bak flotasi
12. Bak pengendapan partikel
ringan
5. Bak sedimentasi
pasir
6. Bak koagulan encer
arang aktif
7. Bak koagulasi
8. Bak flokulasi
Dengan
pengolahan
yang
dipilih,
diperoleh
hasil
pengolahan air memenuhi kualitas baku mutu air buangan golongan III,
sehingga air hasil pengolahan aman jika dibuang ke lingkungan.
3.3 Karakteristik limbah cair industri susu
Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan
limbah cari industri makanan. Tetapi limbah cair yang berasal dari industri
9
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
a. Limbah
cair
industri
susu
mempunyai
karakteristik
khas
yaitu
11
DAFTAR PUSTAKA
Agus, S B. 2000. Studi Fisis Pengolahan Limbah Cair Industri Susu PT. Sari
Husada Yogyakarta, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Lestari, Euis Ashter. 2003. Audit Energy Pada Pengolahan Susu Cair menjadi
susu Bubuk Di PT. Ultrindo Intijaya Jakarta. Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor ; Bogor
Linsey, Ray K., Franzini & Joseph, B. 1991. Teknik Sumber Daya Air
(terjemahan) jilid 2, edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
12
tanggal
05
Desember
2016.
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/equalisasi-padapengolahan-limbah-cair/
Sarudji, Didik. 2006. Kesehatan Lingkungan. Media Ilmu ; Jakarta
Wagini, Karyono, Agus Setia Budi. 2002. Pengolahan Limbah Cair Industri Susu.
Pusat Lingkungan Hidup Universitas Gajah Madah ; Yogyakarta
Wagini, R. 1996. Teknologi Daur Ulang Limbah Industri Peternakan Sapi Sebagai
Alternatif Diversifikasi Sumber Energy dan Mengatasi Pencemaran
Lingkungan, RUT V, FMIPA, UGM, Yogyakarta.
Wardhana, W A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi
Ofset.
13