PEJABAT FUNGSIONAL
PEMERIKSA DOKUMEN
Disusun Oleh:
DIKLAT FUNGSIONAL
PEJABAT FUNGSIONAL
PEMERIKSA DOKUMEN
Disusun Oleh:
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
ii
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
PENDAHULUAN
1
Prasyarat Kompetensi....................
Relevansi Modul..............................................
KEGIATAN BELAJAR
1
Kegiatan Belajar 1
1.1.
1.2.
Latihan .
16
1.3.
Rangkuman.
16
1.4.
Tes Formatif 1.
18
1.5.
Kegiatan Belajar 2
2.1.
22
25
34
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
iii
d. Mekanisme Pembayaran
41
2.2.
Latihan .........................................................................
62
2.3.
Rangkuman....
63
2.4.
Tes Formatif 2
64
2.5.
66
PENUTUP..
67
TES SUMATIF.
68
KUNCI JAWABAN
72
DAFTAR ISTILAH
73
DAFTAR PUSTAKA
79
iv
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
DAFTAR TABEL
Nomor
1.1
1.2
Judul Tabel
Halaman
10
15
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
1.1
2.1
23
2.2
26
2.3.
30
2.4
31
2.5
33
2.6
41
2.7
44
2.8
47
2.9
50
2.10
54
2.11
58
2.12
59
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
vi
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal pada modul Teknik Perdagangan
Internasional, pertama kali anda perlu membaca dan memahami peta
konsep modul yang kami berikan. Peta konsep ini memberikan pemahaman
mengenai kompetensi apa saja yang harus dikuasai hingga tercapai standar
kompetensi yang diinginkan.
2)
3)
Materi Modul ini disusun untuk mendukung proses pembelajaran mata diklat
Teknik Perdagangangan Internasional, dengan alokasi waktu belajar
sebanyak 6 Jam Pelajaran (6 JP). Pengertiannya bahwa materi modul ini
akan diselesaikan selama kurang lebih 270 Jam Pelajaran (@ 45 menit).
Agar lebih efektif, sebaiknya anda mempelajari secara mandiri terlebih
dahulu pokok bahasan yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran
di kelas.
4)
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman (TP) Anda pada modul
ini, pada tiap-tiap selesai kegiatan belajar telah tersedia tes formatif dan
pada akhir modul ini telah tersedia tes sumatif sebagai sarana untuk
mengukur hasil belajar Anda secara mandiri.
5)
Demi mencapai tujuan hasil pembelajaran yang optimal pada peserta diklat,
para Widyaiswara dengan tangan terbuka siap untuk membantu Anda baik di
kelas maupun di luar kelas untuk memahami materi-materi yang tersaji
dalam modul ini.
vii
DIKLAT
DIKLAT FUNGSIONAL PFPD
PETA KONSEP
A. PENDAHULUAN
1.
Deskripsi Singkat
transaksi
perdagangan
internasional
b.
c.
2. Prasyarat Kompetensi
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat harus telah memiliki kompetensi
awal dan minimal kualifikasi sebagai berikut :
a.
Lulusan DPT III Kepabeanan dan Cukai, DTSD Kepabeanan dan Cukai dan
Prodip III Bea dan Cukai
b.
Memiliki pangkat minimal Penata Muda Tk.I (Gol. III/b) dengan usia
maksimal 50 Tahun
c.
b.
4. Relevansi Modul
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat
adalah sebagai berikut :
a. Materi modul ini memberikan wawasan dan sudut pandang mengenai
transaksi
perdagangan
internasional
sehingga
akan
melengkapi
gambaran
terkini
mengenai
transaksi
akan
perdagangan
KEGIATAN
BELAJAR
B. KEGIATAN BELAJAR
KONSEP TEORITIK
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu:
1) Menjelaskan konsepsi perdagangan internasional
2)
3)
a.
S ejarah
perdagangan
modern
diawali
terbatas. Pada akhirnya kondisi ini mendorong adanya pertukaran barang dan
jasa dengan bangsa lain yang akan merubah sistem perekonomian negara
menjadi sistem perekonomian terbuka.
Pertanyaan awal yang patut dikemukakan terhadap topik bahasan ini
adalah, mengapa suatu bangsa atau suatu negara melakukan perdagangan
internasional, bukannya menikmati semua hasil produksinya sendiri? Uraian
berikut memberikan penjelasan beberapa alasan logis yang melatarbelakangi
kegiatan pertukaran dagang antar bangsa .
1). Keragaman Sumber Daya Alam.
Pada kenyataannnya tidak mungkin suatu negara memiliki sumber daya
yang super lengkap tanpa kekurangan suatu apapun. Perdagangan antar negara
adalah suatu keniscayaan oleh karena adanya keterbatasan sumber daya yang
dimiliki oleh setiap negara dan juga keterbatasan setiap negara dalam
memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, Singapore sebagai negara
dengan sumber daya alam yang sangat terbatas namun memiliki keunggulan
daya saing dari sisi lainnya. Keunggulan sektor jasa membuat Singapore mampu
bersaing dalam perdagangan internasional.
Keragaman sumber daya alam Ini berhubungan erat dengan faktor
endowment, yaitu anugerah karunia Tuhan yang telah dimiliki secara alamiah
oleh sebuah negara. Negara-negara Timur Tengah memiliki kekayaan alam
berupa minyak bumi, negara-negara kepulauan memiliki kekayaan hasil laut,
negara-negara tropis memiliki hutan yang luas dan curah hujan yang cukup
tinggi, dan sebagainya. Kesemuanya itu merupakan contoh-contoh faktor
endowment yang dimiliki oleh setiap negara dan bersifat unik.
Negara yang memiliki karakteristik sumber daya alam tertentu kemudian
memanfaatkannya dengan menghasilkan produk-produk yang menjadi ciri khas
negara tersebut. Misalnya, Thailand dengan kekayaan budidaya pertaniannya
menspesialisasikan diri menjadi negara penghasil produk pertanian (agro bisnis)
dan menjadi pengimpor untuk produk-produk teknologi yang dihasilkan oleh
negara-negara
dengan
spesialisasi
industri.
Poin
penting
yang
harus
digarisbawahi disini adalah bahwa keragaman sumber daya alam yang dimiliki
oleh masing-masing negara akan menciptakan spesialisasi dalam produksi dan
tentunya akan mendorong negara tersebut untuk melakukan pertukaran dengan
negara lain.
ekonomi
secara
sederhana
memandang
perdagangan
4)
lain
yang
melatarbelakangi
negara-negara
melakukan
Ricardo melalui bukunya The Principles of Political Economy and Taxation yang
ditulis pada tahun 1817. Pandangan Ricardo dapat dianggap sebagai kritik dan
sekaligus penyempurnaan atas teori keunggulan mutlak dari Adam Smith. Dalam
penjelasan teori tersebut, Ricardo mengambil contoh mengenai penggunaan
tenaga kerja di negara Portugis dan Inggris (Pratomo, 2007)
Filosofi yang bisa diambil dari teori Ricardo ini adalah
bahwa setiap
Ricardo
sebagaimana
dijelaskan
di
atas,
mendapat
pertentangan dari ekonom pada era sesudahnya. Krugman and Obstfel 1984
(Yusdja, 2004) berpendapat bahwa semakin maju suatu negara yang dicirikan
dengan semakin kompleks keunggulan komparatif yang dimilikinya, maka
semakin tidak mudah bagi negara tersebut untuk melakukan spesialisasi. Inilah
jawaban, mengapa Amerika, Uni Eropa dan Jepang selalu mempertahankan
subsidi kepada petani. Jepang selalu mempertahankan subsidi kepada petani
dan bersikeras melarang impor beras untuk menghindarkan protes kemarahan
dari petani yang enggan pindah ke sektor lain.
Hal lain yang perlu diingat bahwa teori Ricardo dibangun oleh sejumlah
asumsi, antara lain adalah : kedua negara masing-masing memproduksi dua
jenis produk dengan hanya menggunakan satu faktor produksi saja, pasar
barang di kedua negara dalam kondisi persaingan sempurna, kedua komoditi
yang diproduksi bersifat identik (homogen), tidak ada unsur biaya transportasi
dalam
perpindahan
komoditi,
tujuan
produsen
adalah
memaksimalkan
2)
terhadap
pengembangan
industri
utama
terutama
untuk
hanya oleh suatu negara namun dapat dikembangkan oleh setiap tataran
organisasi. Dalam konteks negara, pemerintah dapat memperkuat daya saing
dengan cara melakukan standardisasi kualitas`produk nasional dan mendorong
kerjasama antara pemasok dan pembeli di pasar domestik. Istilah teori diamond
berkaitan dengan tampilan visual keempat faktor tersebut yang struktur
korelasinya mirip dengan bentuk diamond, seperti Gambar 1.1. berikut ini
Gambar 1.1.
Faktor-Faktor Dasar dalam Teori Diamond
b.
sangat lazim dan telah menjadi suatu kebutuhan mutlak bagi setiap negara.
Perkembangan infrastruktur perdagangan baik yang bersifat kelembagaan formal
maupun informal telah mendorong dunia perdagangan ke arah globalisasi dan
liberalisasi. Sepertinya tidak ada satupun negara-negara di dunia yang sanggup
menahan laju globalisasi di seluruh sekor kehidupan.
Masing-masing negara memanfaatkan yang sebesar-besarnya keunggulan
masing-masing, baik yang bersifat absolut, komparatif maupun kompetitif. Bagi
negara-negara yang dianugerahi faktor endowment yang melimpah, sebagai
contoh: negara-negara Arab yang memiliki kekayaan SDA minyak bumi, maka
SDA tersebut menjadi keunggulan mutlak untuk menspesialisasikan diri pada
komoditi tersebut. Bagi Singapore yang memiliki keterbatasan SDA, maka
keunggulan yang dapat diciptakan adalah keunggulan daya saing negara.
Singapore mampu menjadi sentra perdagangan jasa yang paling maju di
kawasan Asia.
Bila kita melihat data statistik perdagangan dunia, ternyata tidak semua
negara-negara maju memiliki kemampuan memproduksi seluruh barang dan jasa
yang
diperlukan
bagi
rakyatnya.
Prinsip-prinsip
keunggulan
komparatif
10
NILAI PERDAGANGAN
NEGARA
IMPOR (CIF)
Germany
RANGKING DUNIA
KONTRIBUSI THD
EKSPOR DUNIA (%)
EKSPOR (FOB)
IMPOR
EKSPOR
1.0598,58
1.326,41
9,51
955,95
1.217,78
8,73
USA
2.020,40
1.162,48
8,33
Japan
621,09
719,77
5,11
France
553,40
615,23
3,97
Singapore
263,16
299,27
14
15
2,15
Malaysia
146,98
176,21
25
19
1,26
China
Thailand
140,80
153,10
26
25
1,10
Indonesia
92,38
118,01
32
32
0,85
Philipines
57,99
50,47
45
48
0,36
Vietnam
60,83
48,39
41
50
0,35
Brunei D.
2,10
7,67
144
88
0,05
Myanmar
3,25
6,26
126
92
0,04
Kamboja
5,50
4,10
102
105
0,03
11
Trade (GATT). Kesepakatan dalam GATT tersebut dilandasi oleh tiga prinsip
dasar, sebagai berikut:
1)
Resiprositas; pengertiannya bahwa perlakuan timbal balik antara negaranegara yang melakukan perdagangan (mitra dagang),
2)
Most
Favored nations,
menyepakati
GATT
pengertiannya
tidak
boleh
bahwa
negara-negara
yang
memberikan
keistimewaan
yang
internasional juga memiliki andil yang sangat besar dan bahkan telah lebih
dahulu
memberikan
kontribusinya
terhadap
pembentukan
instrumen
12
c.
negara lain akan mempengaruhi posisi kekayaan atau hutang piutang luar negeri
individu maupun institusi di negara yang bersangkutan. Setiap negara lazimnya
memiliki suatu Ihtisar pencatatan terhadap transaksi perdagangan yang
dilakukan oleh individu atau institusi di negara tersebut dengan pihak-pihak lain
di negara lain. Sederhananya dapat dijelaskan bahwa ihtisar pencatatan tersebut
akan memuat transaksi pemasukan (kredit) dan transaksi pengeluaran (debit)
yang disusun menjadi suatu neraca. Neraca inilah yang lazim disebut sebagai
Neraca Pembayaran Internasional (balance of international payments).
Reksoprayitno (1983) mendefinisikan neraca pembayaran internasional
sebagai suatu ihtisar yang tersusun secara sistematis yang memuat semua
transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang dilakukan oleh penduduk negara
bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu. Suatu transaksi akan dimasukan
sebagai transaksi kredit dalam neraca pembayaran, apabila transaksi tersebut
akan menambah hak dari individu atau institusi di negara tersebut. Sebaliknya,
transaksi akan dicatat sebagi debit, apabila menimbulkan kewajiban bagi individu
atau institusi di negara tersebut.
Adapun komponen-komponen transaksi yang termasuk dalam neraca
pembayaran menurut Reksoprajitno (1983) mencakup hal-hal sebagai berikut :
1)
2)
3)
13
4)
5)
6)
7)
Sektor Moneter (monetary sector), yang termasuk dalam transaksi ini adalah
transaksi-transaksi pembayaran yang tercatat sebagai current account dan
investment account.
Secara sederhana kita dapat menganalisis dan menyatakan beberapa
Apabila pengusaha Indonesia mengimpor bahan baku dari luar negeri, maka
transaksi tersebut kita golongkan sebagai transaksi debit atas perdagangan
barang-barang (debit visible trade transaction).
2)
3)
4)
5)
jangka
14
Bentuk-bentuk neraca pembayaran internasional berbeda untuk masingmasing negara, tergantung pada sistem pembukuan anggaran yang diterapkan.
Khusus untuk konteks negara Indonesia, kita dapat melihat ikhtisar neraca
pembayaran tersebut dari sumber-sumber resmi sebagai berikut:
1)
2)
3)
Statistik ekonomi Keuangan Indonesia yang diterbitkan dua bulan sekali oleh
Bank Indonesia.
4)
Tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 yang disampaikan oleh pemerintah
Indonesia dalam Nota Keuangan dan RAPBN Tahun 2009.
15
Tabel 1.2.
Berdasarkan data neraca pembayaran pada Tabel 1.4 tersebut kita dapat
mengetahui bahwa pada tahun 2007, Indonesia mengalami surplus neraca
perdagangan sekitar US$ 32 718 juta, tahun 2006 surplus sekitar US$ 29 660
juta, dan tahun 2005 surplus sekitar US$ 17 534 juta. Pengertian
surplus
perdagangan artinya bahwa nilai perdagangan ekspor kita lebih besar dibanding
perdagangan impornya. Hal ini berkaitan denganm transaksi perdagangan yang
mencakup perdagangan barang-barang berwujud (visible trade).
16
uraian
singkat
mengenai
konsep
neraca
pembayaran
Idealnya,
1.2.
Latihan
2)
3)
Mengapa daya saing suatu negara menjadi salah satu faktor yang mampu
meningkatkan kemajuan perdagangan ? Jelaskan !
4)
5)
1.3.
Rangkuman
1)
17
2)
3)
4)
Teori diamond yang dikemukakan oleh Michael Porter menjelaskan prinsipprinsip keunggulan daya saing yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan
atau
negara
agar
dapat
memenangkan
kompetisi
perdagangan
produk ekspornya
pada
komoditi
yang
memiliki
18
Tes Formatif
2)
a. Keunggulan teknologi
d. Keunggulan komparatif
3)
a. Keunggulan absolut
d. Keunggulan komparatif
Berikut
ini adalah
prinsip-prinsip
yang
melatarbelakangi
terciptanya
4)
5)
a. Keunggulan absolut
b. Keragaman teknologi
d. Keunggulan komparatif
c. Adam Smith
d. Michael Porter
6)
a. Keunggulan absolut
b. Keragaman teknologi
d. Keunggulan komparatif
Berikut ini adalah pernyataan yang sesuai dengan prinsip keunggulan daya
saing.
19
Prinsip yang disepakati oleh anggota GATT untuk memberi perlakuan yang
sama kepada setiap negara dalam hal penerapan tarif dan perdagangan.
8)
a. Prinsip keadilan
b. Prinsip transparansi
d. Resiprositas
d. Ketersediaan industri
pemasok
9)
d. Pertimbangan biaya
produksi
10) Ikhtisar yang tersusun secara sistematis yang memuat semua transaksi
ekonomi luar negeri yang dilakukan oleh penduduk negara bersangkutan,
untuk jangka waktu tertentu.
a. Neraca Perdagangan
c. Neraca Pembayaran
b. Neraca Anggaran
d. Neraca Ekonomi
11) Berikut ini adalah transaksi yang dilaporkan dalam neraca pembayaran,
kecuali.
a. transaksi perdagangan
c. pendapatan modal,
12) Apabila pengusaha Indonesia mengimpor bahan baku dari luar negeri, maka
transaksi tersebut kita golongkan sebagai.
a. Credit visible trade transaction
20
21
TP =
Tingkat Pemahaman
Skala Nilai
90 < TP 100%
Amat Baik
80 < TP
90%
Baik
70 < TP
80%
Cukup
60 TP
70%
Kurang
TP < 60
Kurang Sekali
22
KEGIATAN
BELAJAR
MEKANISME
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat diharapkan mampu:
1) Menjelaskan gambaran umum transaksi perdagangan internasional
2) Menjelaskan mekanisme kontrak perdagangan internasional;
3) Menjelaskan mekanisme penyerahan barang
4) Menjelaskan mekanisme pembayaran dalam perdagangan internasional;
2.1.
a.
Proses
terjadinya
transaksi
perdagangan
23
Penjelasan:
1)
Apabila
3)
24
4)
5)
Penjual
yang
telah
mendapatkan
kepastian
mengenai
mekanisme
pembayaran yang akan diperolehnya, segera mempersiapkan barangbarang yang akan dikirim kepada pembeli.
6)
7)
8)
25
barang-barang
sementara
dari
dengan
kawasan
mengikuti
pabean
formalitas
atau
pabean
tempat
yang
b.
26
Gambar 2.2
Alur Proses Terjadinya
Sales Contract
Penjelasan:
1)
Dalam contoh ini, diasumsikan bahwa kontak negosiasi pertama dibuka oleh
calon pembeli. Untuk itu pembeli akan mengirimkan permintaan penawaran
(require offer) kepada penjual. Inti permintaannya adalah informasi
ketertarikan pembeli terhadap produk yang dijual dan permintaan agar
penjual mengirimkan penawaran kepadanya.
2)
Atas
Respon pembeli terhadap penawaran dari pihak penjual ini dapat berupa
penerimaan (acceptance) atau dalam hal penawaran dianggap belum
sesuai, pembeli dapat mengajukan negosiasi ulang dengan mengirimkan
27
5)
6)
harus memastikan bahwa suatu order sudah dianggap lengkap dan dapat
disetujui oleh penjual. Untuk itu konfirmasi persetujuan (acceptance) pihak
penjual harus diberikan dan didokumentasikan baik secara tertulis maupun
secara elektronik.
Beberapa
kala
tidak
28
apabila pembeli dan penjual telah saling mengenal. Kesalahan kecil saja yang
diakibatkan oleh proses negosiasi yang tidak sempurna, sebagai contoh
kesalahan informasi, mungkin saja dapat menyebabkan adanya pengapalan
ganda. Satu dari eksportir X dan yang lainnya dari eksportir Y yang sama-sama
memperoleh order dan sama-sama merespon dengan segera dalam bentuk
pengapalan barang (Moerjono, 1993)
Bentuk-Bentuk Sales Contract
Ketika
penawaran
penjual
(offer)
telah
disetujui
oleh
pembeli
sebenarnya
perdagangan di Amerika serikat, yang mana order atas pembeli tidak wajib
diberikan acceptance oleh pihak penjual. Artinya adalah bahwa penjual mungkin
saja akan segera merespon order dari pihak pembeli dalam bentuk pengapalan
barang. (Moerjono, 1993).
Sales contract yang lazim dibuat oleh penjual dan pembeli banyak sekali
bentuk dan variasinya. Moerjono (1993) menjelaskan beberapa bentuk
kesepakatan perdagangan yang lazim disebut sebagai sales contract, antara lain
:
1). Bentuk lisan
Bentuk sales contract yang paling sederhana adalah dengan pernyataan
kesepakatan secara lisan. Kesepakatan antara penjual dan pembeli didahului
dengan adanya pertemuan (contact persons) atau dalam hal kedua pihak sudah
saling mengenal, dapat saja
media
saling
mengenal
kredibilitas
masing-masing,
maupun
memiliki
29
tinggi
dan
berpotensi
menimbulkan
kesulitan-kesulitan
dalam
pelaksanaannya. Salah satu pihak dapat saja melupakan hal-hal yang telah
disepakati atau salah menginterpretasikan poin-poin yang telah diikrarkan dalam
kesepakatan lisan.
2). Bentuk Kumpulan korespondensi
Bentuk sales contract yang merupakan kumpulan korespondensi antar
penjual dan pembeli merupakan bentuk yang paling lazim dan yang paling sering
digunakan dalam praktek perdagangan internasional. Ilustrasi pada Gambar 2.2
yang kami perkenalkan sebelumnya merupakan salah satu bentuk sales contract
yang disusun melalui proses korespondensi. Dengan kemajuan teknologi
informasi dewasa
ini,
korespondensi tidak
lagi
menggunaka
cara-cara
30
Gambar 2.3
Bentuk Sales Contract
Korespondensi
31
Sumber : http://www.susta.org/downloads/apph.pdf
32
33
Gambar 2.5
Bentuk Sales Contract
Printed Short Form
Sumber : http://www.tannerscouncilict.org/No7shortform.pdf
34
c.
perikatan mengenai syarat penyerahan barang dalam sales contract, ICC telah
menyusun sedemikian rupa suatu instrumen pengaturan mengenai syarat
penyerahan barang dalam perdagangan. Instrumen tersebut dikenal sebagai
International Commercial Terms yang saat ini sudah mencapai edisi tahun 2000
(incoterms 2000).
Incoterms merupakan kelengkapan yang diperlukan untuk penyusunan
sales contract, yang mengatur hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli
terhadap hal-hal sebagai berikut:
1)
2)
3)
terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban penjual dan
35
36
Kelompok Terms C - Angkutan utama telah dibayar (CFR, CIF, CPT, CIP)
tempat milik eksportir atau di negara asal barang (pabrik, gudang, dan lain-lain).
Kewajiban dan resiko yang timbul setelah penyerahan tersebut, misal: stuffing ke
sarana pengangkut, pengangkutan ke pelabuhan, pengurusan formalitas ekspor,
biaya tambang, dan sebagainya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli.
Term EXW menunjukkan bahwa kewajiban penjual dalam kontrak perdagangan
sangat minimum.
Kondisi syarat penyerahan barang ini hanya mungkin dilaksanakan oleh
pembeli yang telah mengenal betul prosedur dan kondisi-kondisi perdagangan di
negara asal barang. Dalam situasi lain, pembeli adalah
broker-broker
2)
37
carrier
berarti bahwa
penjual menyerahkan
barang
kepada
pengangkut dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor, ditempat yang ditunjuk
oleh pembeli. Pemilihan kondisi penyerahan FCA mempunyai dampak bahwa :
kewajiban penjual dianggap selesai apabila barang selesai dibongkar di
terminal yang ditunjuk pembeli;
apabila tempat penyerahan ditempat penjual, maka kewajiban penjual
dianggap selesai apabila barang telah dimuat ke atas kendaraan yang
disediakan oleh pembeli; atau
penyerahan dianggap selesai apabila barang telah ditempatkan ke dalam
kewenangan pembeli dalam keadaan belum bongkar.
Syarat penyerahan ini berlaku untuk segala jenis alat angkut, termasuk angkutan
Multi Moda.
FAS-Free Alongside Ship ( pelabuhan pengapalan).
Free alongside Ship berarti penjual wajib menanggung biaya dan resiko
sampai dengan penyerahan barang di samping kapal di pelabuhan pengapalan,
dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor. Dengan demikian titik kritis
peralihan resiko
ketika
barang
telah
diserahterimakan. Terms ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai
saja.
FOB Free on Board (... pelabuhan pengapalan)
Free on Board berarti penjual wajib menanggung biaya dan resiko sampai
dengan barang melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan pengapalan,
dalam keadaan sudah mendapat ijin ekspor.
beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barang melewati pagar kapal
(when the goods passed the ships rail). Syarat penyerahan FOB hanya dipakai
untuk pengangkutan laut dan sungai saja.
3)
penjual wajib
menanggung semua
biaya
pengangkutan. Titik kritis berikutnya adalah titik dimana resiko beralih dari
38
penjual kepada pembeli. Ciri khas yang dapat ditemui pada dokumen bill of
leading atas transaksi yang menggunakan kelompok terms C adalah klausul
pembayaran yang menyebutkan freight prepaid.
CFR Cost and Freight (... pelabuhan tujuan)
Cost and Freght berarti bahwa penjual menyerahkan barang setelah
barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan
sudah mendapat ijin ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan
tujuan tetap menjadi kewajiban penjual. Titik pertanggungan biaya oleh eksportir
adalah sampai dengan pembayaran ongkos angkut. Titik kritis resiko beralih dari
penjual kepada pembeli sejak barang melewati batas pagar kapal (on board) di
pelabuhan pemuatan. Syarat ini hanya dipakai untuk jenis pengangkut yang
melalui laut dan sungai.
CIF Cost Insurance and freight (... pelabuhan tujuan)
Pada terms CIF, kewajiban penjual sama dengan term CFR ditambah
dengan kewajiban membayar asuransi pengangkutan. Pada dasarnya penjual
tidak mengetahui sejauh mana kepentingan pembeli terhadap asuransi tersebut.
Sepanjang tidak ada permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang harus
ditanggung penjual, maka biasanya asuransi ditutp dengan pertanggungan
minimum. Term ini hanya dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.
CPT-Carriage Paid to (... tempat tujuan)
Pengertian terms ini adalah ketika pengangkutan atas barang ekspor
menggunakan lebih dari satu alat transportasi (multi moda). Untuk itu penjual
akan menanggung seluruh biaya pengangkutan dan menentukan sendiri
pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di suatu tempat
tujuan di negara importir. Penyerahan barang dan peralihan risiko (titik kritis) dari
penjual kepada pembeli dilakukan pada saat barang telah dimuat di atas alat
angkut yang pertama. Penjual berkewajiban menentukan pengangkut (carrier),
membuat kontrak pengangkutan, menyerahkan barang kepada pengangkut
pertama, membayar biaya muat, ongkos angkut, dan biaya bongkar di tempat
tujuan. Sedangkan pembeli berkewajiban menanggung biaya di luar beban
penjual sesuai kontrak pengangkutan.
CIP-Carriage and Insurance paid to (... tempat tujuan)
Pada terms ini, kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan terms
CPT hanya saja ditambah dengan kewajiban menutup asuransi pengangkutan.
39
terms
ini
mengandung
pengertian
bahwa
kewajiban
menanggung biaya yang timbul dan titik kritis perpindahan resiko adalah sampai
dengan suatu tempat di negara importir. Resiko dan beban biaya yang harus
ditanggung penjual dalam terms ini adalah yang paling besar.
DAF-Delivered at Frontier ( tempat tujuan)
Delivered at Frontier berarti bahwa perpindahan resiko dari penjual kepada
pembeli dilakukan di suatu tempat yang termasuk wilayah perbatasan, namun
belum termasuk daerah pabean negara pembeli, dalam kondisi belum dibongkar.
Pengurusan formalitas ekspor dan pertanggungan biaya angkutan sampai
dengan wilayah frontier tersebut menjadi kewajiban penjual. Istilah frontier
dipakai untuk menunjuk suatu wilayah perbatasan, oleh karenanya dalam kontrak
harus disebutkan secara tegas tempat tersebut. Term ini boleh dipakai untuk alat
angkut apa saja sepanjang penyerahannya di perbatasan daratan.
DES - Delivered ex Ship ( pelabuhan tujuan)
Delivered ex Ship berati bahwa penjual menyerahkan barang bila telah
ditempatkan ke dalam kewenangan pembeli, diatas kapal, sudah diurus
formalitas
ekspor,
namun
belum
diurus
formalitas
impornya.
Penjual
40
41
Gambar 2.6
Skema Incoterms 2000
Sumber
http://www.barsan.com/eng/images%5CINCOTERMS2000.JPG
d.
internasional secara umum dibedakan menjadi dua metode, yaitu metode non
letter of credit dan metode letter of credit. Masing-masing metode pembayaran
42
tersebut memiliki ragam dan variasi. Pada bagian berikut, akan kami uraikan
masing-masing jenis metode pembayaran dari kedua metode pembayaran
tersebut yang paling umum digunakan oleh para pelaku perdagangan
internasional.
Metode Pembayaran Non Letter of Credit
1)
Posisi importir sangat lemah dan akan menanggung biaya kapital untuk
modal yang ditanam dalam bentuk barang yang dipesan
Wesel atas unjuk (sight draft), yaitu sejenis surat perintah yang dibuat oleh
bank domestik yang ditujukan kepada bank koresponden di negara penjual
untuk membayar sejumlah uang tertentu sebagaimana yang disebutkan
dalam wesel tersebut. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi yang
digunakan dunia perbankan, cara-cara penyampaian berita dengan jasa
kiriman pos sudah mulai ditinggalkan dan beralih kepada cara-cara
43
44
Gambar 2.7
Contoh Form Telegraphic Transfer
2)
45
maka tingkat resiko yang paling besar harus ditanggung oleh penjual dan tidak
ada jaminan yang pasti apakah pembeli akan menepati janjinya.
3)
Consigment (Konsinyasi)
Sama halnya dengan praktek konsinyasi dalam pengertian umum, maka
consignment
hingga
saat
ini
belum
memiliki
ketentuan
2)
Clean collection, untuk cara ini eksportir hanya akan menyerahkan dokumen
keuangan tanpa disertai dokumen komersial.
Khusus
untuk
metode
documentary
collection,
Ginting
(2007)
46
2)
eksportir akan
S/DD/P
D/DD/A
S/DD/A
Dokumen-dokumen
komersial
akan
diserahkan
47
D/P
D/A
pemenuhan dokumen-
dokumen yang dinyatakan dalam L/C baik secara fisik maupun isi. Pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan L/C adalah eksportir, importir, bank penerbit,
dan bank koresponden, namun harus dipahami bahwa klausul kontrak L/C
adalah kontrak antara
bank
penerbit (issuing
bank)
dengan eksportir
48
empat kontrak terpisah yang disusun, yaitu: sales contract, kontrak penerbitan
L/C, kontrak L/C itu sendiri, dan kontrak keagenan antara bank penerbit dengan
bank koresponden. Masing-masing kontrak dibentuk secara terpisah dan tidak
boleh saling berkaitan secara langsung agar pelaksanaan kontrak L/C dapat
berjalan lancar.
Metode
pembayaran
perdagangan
internasional
menggunakan
L/C
persyaratan
dan
klausul-klausul
perjanjian
dalam
transaksi
documentary letter of credit. Suatu L/C yang dibuka oleh bank internasional pada
umumnya tunduk pada ketentuan UCP 600 tersebut.
Ditinjau dari sisi kontraknya, documentary L/C dibedakan menjadi :
Irrevocable dan revocable L/C
Confirmed dan unconfirmed L/C
Restricted dan unrestricted L/C
Ketiga kategori L/C tersebut merupakan jenis yang paling umum digunakan
dalam transaksi perdagangan internasional. Masing-masing kategori memiliki ciri
dan sifat yang berbeda. Untuk mengenali perbedaan diantara ketiganya,
biasanya dapat dilihat dari statement yang tercantum dalam L/C yang
dikeluarkan. Prinsipnya bahwa suatu L/C disebut sebagai L/C jenis tertentu
apabila di dalam klausul-klausul L/C dinyatakan secara tegas pernyataan tertentu
tersebut.
49
50
Gambar 2.9
Contoh L/C Irrevocable Confirmed
51
By sight payment
By deferred payment
By acceptance
By negotiation
Berdasarkan ketentuan pasal 6 UCP600 diatur bahwa setiap L/C yang
diterima.
Availability by deferred payment pengertiannya adalah pembayaran atas
penyerahan
dokumen-dokumen
yang
dipersyaratkan
dalam
L/C
dapat
ditangguhkan untuk jangka waktu tertentu. Dalam kondisi ini pembayaran kepada
beneficiary bukan lagi ditanggulangi terlebih dahulu oleh nominated bank, namun
nominated bank menunggu penyelesaian pembayaran oleh issuing bank.
Availability by acceptance, pengertiannya adalah penyerahan dokumendokumen yang dipersyaratkan dalam L/C akan diselesaikan oleh nominated bank
dengan catatan akseptasi dan secara tegas akan dicantumkan jangka waktu
pencairan pembayarannya. Issuing bank berkewajiban untuk melakukan
pembayaran sesuai dengan saat jatuh tempo aksepnya.
Availability by negotiation, pengertiannya adalah penyerahan dokumendokumen yang dipersyaratkan dalam L/C akan diselesaikan pembayarannya oleh
negotiating/nominated bank ataupun freely negotiable with any bank yang
mengambil alih dokumen tersebut. Selanjutnya bank yang mengambil dokumen
tersebut akan melakukan reimbursing payment kepada issuing bank.
Ditinjau dari waktu pembayarannya, documentary L/C dibedakan menjadi :
Sight L/C
Usance L/C
52
Sight L/C
Pengertian sight L/C adalah L/C yang jangka waktu pembayarannya adalah
atas unjuk.
menanggung
sanksi
bunga
apabila
nominated
bank
terlambat
53
Transferable L/C
Straight L/C
Restricted L/C
Negotiable L/C
54
Gambar 2.10
Contoh Red Clause L/C
55
Revolving L/C
Pengertian revolving L/C adalah L/C yang diterbitkan oleh issuing bank
dalam jangka waktu tertentu dan nilai tertentu yang dapat ditarik berulang-ulang
oleh beneficiary dimana setiap kali terjadi penarikan maka nilai dan waktunya
akan kembali seperti semula. Dalam prakteknya sifat berulang pada revolving
L/C dibedakan menjadi dua, yaitu :
Value revolving L/C, artinya bahwa dalam suatu jangka waktu tertentu dan
dalam jangka waktu expiry datenya, pihak beneficiary dapat menegosiasikan
dokumennya secara berulang-ulang sesuai dengan nilai yang sudah
ditentukan untuk setiap negosiasi. Setiap kali ada tindakan negosiasi
dokumen, maka nilai L/C yang ditarik oleh beneficiary secara otomatis akan
kembali ke nilai semula. Contoh :
Time revolving L/C, artinya bahwa terdapat batasan waktu atau time
schedule yang dipakai sebagai acuan bagi beneficiary untuk menegosiasikan
dokumennya dan dalam rangkaian waktu tersebut ditentukan pula sejumlah
nilai yang boleh direalisasikan oleh beneficiary. Contoh: Nilai nominal yang
dicantumkan dalam revolving L/C adalah senilai US$ 25.000 per bulan selama
jangka waktu 1 tahun. Maka pihak beneficiary dapat melakukan penarikan
dana berulang-ulang setiap bulannya sebesar US$ 25,000 selama 1 tahun.
Khusus untuk time reolving L/C maka nilai yang dicantumkan dalam L/C dapat
bersifat kumulatif (cumulative time revolving L/C) atau non-kumulatif (non
cumulative time revolving L/C).
Transferable L/C
Pengertian transferable L/C adalah L/C yang memberikan hak kepada
beneficiary (beneficiary pertama) untuk menginstruksikan kepada nominated
bank agar L/C tersebut dapat dialihkan sebagian atau seluruhnya kepada satu
atau lebih beneficiary lainnya yang telah ditentukan oleh first beneficiary. Untuk
kondisi ini issuing bank akan mencantumkan persyaratan transfer to tranferee
upon our approval only. Pengertian klausul tersebut adalah bahwa sebelum
dilakukan transfer sesuai dengan permintaan first beneficiary, maka L/C tersebut
harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada issuing bank.
Beneficiary
kedua
berhak
mengajukan
dokumen-dokumen
yang
56
ini
adalah
L/C
yang
mensyaratkan
jatuh
tempo
57
58
Gambar 2.11
Contoh Negotiable L/C
2)
59
Gambar 2.12
Mekanisme Standby L/C
Penjelasan :
1) Applicant (importir) dan beneficiary (eksportir) melalui proses korespondensi
bersepakat untuk mengadakan suatu perjanjian perdagangan yang kemudian
dituangkan dalam suatu kontrak. Untuk membuktikan komitmen terhadap
perjanjian kontrak, maka Applicant diwajibkan untuk membuka standby letter
of credit sebagai instrumen penjaminan terhadap beneficiary.
2) Applicant kemudian mengajukan aplikasi pembukaan standby L/C kepada
bank Penerbit (issuing bank) yang disepakati. Perlu dipahami bahwa materi
kontrak dalam standby L/C ini bersifat independent guaranty, documentary
guaranty dan irrevocable guaranty. Sifat independent guaranty artinya bahwa
stanby L/C berdiri sendiri dan terpisah dari kontrak dasar (underlying contract)
sehingga
hanya
didasarkan pada
60
beneficiary.
5) Proses pembayaran standby L/C kepada beneficiary dilakukan oleh issuing
bank tanpa harus menunggu applicant melunasi kewajibannya kepada bank
penerbit.
tidak
mencantumkan
kata
clean. Oleh
karenanya, Bank
61
pada
Party barang
Terms of Payment
62
2.2.
Latihan
2)
3)
4)
5)
63
2.3.
Rangkuman
Sebagai summary dari kegiatan belajar 2, berikut kami sampaikan hal-hal yang
perlu dipahami oleh peserta diklat.
64
2.4.
Tes Formatif
Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan soal !
1)
2)
3)
Salah
satu
tahapan
pembentukan
sales
contract,
ketika
Penjual
4)
a. Firm offer
c. Free Offer
b. Quotation
d. Counter Offer
Hak dan kewajiban penjual dan pembeli yang diatur dalam instrumen
incoterms 2000 adalah hal-hal yang menyangkut sebagai berikut, kecuali :
a. Syarat penyerahan barang
c. Pembagian resiko
5)
65
kewajiban eksportir. Diantara terms berikut, mana yang paling cocok untuk
dinyatakan dalam sales contract.
6)
a. DES
c. DDP
b. DDU
d. DEQ
Bentuk sales contract yang sudah standar, sehingga pencantuman klausulklausul perikatan cukup dengan mengisikan pada form-form yang tersedia.
7)
a. Proforma invoice
c. Preprinted text
b. Pre negotiation
d. Kumpulan Korespondensi
Berikut ini adalah unsur-unsur minimal yang harus tercantum dalam sales
contract, kecuali :
8)
c. Instruksi pengapalan
b. Cara pengepakan
d. Penutupan asuransi
9)
a. UCP500
c. UCP600
b. Incoterms
d. URC5
10)
11)
a. Free Offer
c. Firm Offer
b. Counter Offer
d. Negotiation
c. Pernyataan Lisan
b. Proforma Invoice
d. Korespondensi
12)
a. Open account
c. Consignment
b. Advanced payment
d. Collection
c. Acceptance Document
13)
66
L/C
b. By acceptance L/C
14)
c. By negotiation L/C
d. By restricted L/C
L/C yang diterbitkan untuk jangka waktu tertentu dan nilainya dapat ditarik
berulang-ulang oleh beneficiary, adalah.
15)
a. Revolving L/C
c. Transferable L/C
d. Continous L/C
Berikut ini adalah istilah L/C yang berlaku sebagai instrumen penjaminan
yang tidak mensyaratkan adanya dokumen komersial, kecuali.
a. Non documentay L/C
c. Standby L/C
b. Clean L/C
d. Blank L/C
TP =
67
PENUTUP
68
TES SUMATIF
Sebagai
tolak
ukur
pemahaman
anda
terhadap
modul
Transaksi
Salah
satu
tahapan
pembentukan
sales
contract,
ketika
Penjual
2)
a. Firm offer
c. Free Offer
b. Quotation
d. Counter Offer
3)
c. CFR Tokyo
b. CFR Japan
d. CFR Indonesia
Hak dan kewajiban penjual dan pembeli yang diatur dalam instrumen
incoterms 2000 adalah hal-hal yang menyangkut sebagai berikut, kecuali :
a. Syarat penyerahan barang
c. Pembagian resiko
d.Tanggung
Jawab
izin
ekspor/impor
4)
5)
c. Pernyataan Lisan
b. Proforma Invoice
d. Korespondensi
Metode pembayaran non L/C dengan menggunakan jasa Bank, yang mana
eksportir hanya menyerahkan dokumen finansil saja (draft atau promes).
6)
a. Documentary collection
c. Clean collection
b. Draft collection
d. Financial collection
Metode pembayaran non L/C yang paling tinggi resikonya bagi eksportir
adalah.
a. Open Account
c. Down payment
b. Advanced account
d. Collection
7)
69
L/C yang diterbitkan untuk jangka waktu tertentu dan nilainya dapat ditarik
berulang-ulang oleh beneficiary, adalah.
8)
a. Revolving L/C
c. Transferable L/C
d. Continous L/C
9)
a. Dokumen pengangkutan
c. Dokumen invoice
b. Dokumen asuransi
d. Dokumen penjualan
Invoice yang berfungsi sebagai penawaran dari pihak penjual kepada pihak
pembeli untuk menempatkan pesanan yang pasti dan biasanya nilai yang
tercantum didalamnya adalah nilai final berdasarkan proses negosiasi.
10)
a. Consular invoice
c. Commercial invoice
b. Proforma Invoice
d. Negotiation invoice
11)
Hak dan kewajiban penjual dan pembeli yang diatur dalam instrumen
incoterms 2000 adalah hal-hal yang menyangkut sebagai berikut, kecuali :
a. Syarat penyerahan barang
c. Pembagian resiko
d.Tanggung
Jawab
izin
ekspor-
impor
12)
Bentuk sales contract yang sudah standar, sehingga pencantuman klausulklausul perikatan cukup dengan mengisikan pada form-form yang tersedia.
13)
a. Proforma invoice
c. Preprinted text
b. Pre negotiation
d. Kumpulan Korespondensi
14)
a. UCP500
c. UCP600
b. Incoterms
d. URC5
c. Firm Offer
b. Counter Offer
15)
70
d. Negotiation
L/C yang diterbitkan untuk jangka waktu tertentu dan nilainya dapat ditarik
berulang-ulang oleh beneficiary, adalah.
16)
a. Revolving L/C
c. Transferable L/C
d. Continous L/C
17)
a. Keunggulan absolut
d. Keunggulan komparatif
18)
a. Keunggulan absolut
b. Keragaman teknologi
d. Keunggulan komparatif
19)
Prinsip yang disepakati oleh anggota GATT untuk memberi perlakuan yang
sama kepada setiap negara dalam hal penerapan tarif dan perdagangan.
20)
a. Prinsip keadilan
b. Prinsip transparansi
d. Resiprositas
21)
71
a. Faktor Produksi
22)
a. Neraca Perdagangan
c. Neraca Pembayaran
b. Neraca Anggaran
d. Neraca Ekonomi
23)
a. transaksi perdagangan
c. pendapatan modal,
72
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF
Kegiatan Belajar 1
TES SUMATIF
Kegiatan Belajar 2
1. b
1. d
1. c
2. a
2. d
2. c
3. b
3. c
3. b
4. d
4. b
4. c
5. d
5. c
5. c
6. b
6. c
6. a
7. c
7. b
7. a
8. c
8. b
8. d
9. d
9. b
9. b
10. c
10. c
10. d
11. b
11. b
11. b
12. b
12. b
12. c
13. b
13. d
13. b
14. a
14. a
14. b
15. b
15. d
15. a
16. a
17. d
18. b
19. c
20. c
21. c
22. b
23. b
24. b
25. b
73
DAFTAR ISTILAH
Advising Bank : yaitu bank di negara eksportir yang meneruskan atau
memberitahukan dan juga menegaskan kebenaran pembukaan L/C kepada
beneficiary. Selain proses advisi, bank ini dapat juga bertindak sebagai
paying bank, sepanjang mendapat penunjukan dari issuing bank.
Advance payment : metode pembayaran dimana pembeli terlebih dahulu
melakukan pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang
yang dipesan dikapalkan oleh penjual.
Applicant : yaitu pihak yang membuka kontrak L/C kepada bank penerbit. Dalam
kontrak perdagangan applicant bertindak sebagai pembeli atau importir.
Back to back L/C : L/C yang dibuat dalam dua kontrak yang terpisah (ada dua
L/C yang terpisah satu sama lain). L/C pertama disebut sebagai master L/C
dan L/C berikutnya dinamakan second L/C yang diterbitkan atas jaminan L/C
yang pertama.
Balance of International payments : neraca pembayaran suatu negara
Beneficiary : yaitu pihak yang akan menerima keuntungan atau pembayaran
atas pembukaan kontrak L/C. Kedudukan beneficiary dalam sales contract
adalah sebagai penjual atau eksportir.
By acceptance : pengertiannya adalah penyerahan dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dalam L/C akan diselesaikan oleh nominated bank dengan
catatan akseptasi dan secara tegas akan dicantumkan jangka waktu
pencairan pembayarannya
By deferred payment : pengertiannya adalah pembayaran atas penyerahan
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C dapat ditangguhkan
untuk jangka waktu tertentu
By negotiation : pengertiannya adalah penyerahan dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan
dalam
L/C
akan
diselesaikan
pembayarannya
oleh
74
75
klaim
76
Carrier
(FCA)
dimana
penjual
77
dasarnya
merupakan
instrumen
penjaminan,
yaitu
jaminan
78
Ro-ro : Roll on Roll off, angkutan laut atau kapal yang dilengkapi dengan ramp
(jembatan) untuk menaikan dan menurunkan kendaraan-kendaraan darat
Sales of contract : kontrak perjanjian jual-beli antara pembeli dan penjual antar
negara
Shorterm loan : pinjaman jangka pendek
Sight L/C : adalah L/C yang jangka waktu pembayarannya adalah atas unjuk
Straight L/C : L/C yang mensyaratkan jatuh tempo pembayarannya di issuing
bank dan pembayaran wesel akan dilakukan segera setelah seluruh
dokumen yang dipersyaratkan diterima oleh issuing bank
Terms of trade : syarat penyerahan perdagangan
Terms of payment : syarat pembayaran
Teori Diamond : Teori keunggulan daya saing yang dikemukanan Michael
Porter tahun 1998
Telegraphic Transfer : instrumen pembayaran sejenis wesel yang dikeluarkan
oleh bank, namun penyampaian berita dilaksanakan melalui kawat atau telex
Transferable L/C : L/C yang memberikan hak kepada beneficiary (beneficiary
pertama) untuk menginstruksikan kepada nominated bank agar L/C tersebut
dapat dialihkan sebagian atau seluruhnya kepada satu atau lebih beneficiary
lainnya yang telah ditentukan oleh first beneficiary
Travelers checks : instrumen pembayaran yang sifatnya seperti wesel yang
dikeluarkan oleh bank dan isinya memerintahkan bank tersebut untuk
mencairkan sejumlah dana kepada nasabah yang menunjukan travelers
check tersebut
Unilateral transaction : transaksi-transaksi yang menjadi satu kesatuan
Usance L/C : L/C yang pembayarannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu
yang biasanya penghitungan jangka waktu jatuh temponya dikaitkan dengan
tanggal dokumen transportnya (contoh: 2 minggu setelah tanggal bill of
leading)
Usance L/C Payable at sight (U-PAS) : L/C yang memperbolehkan beneficiary
untuk menerima pembayaran langsung sebagaimana layaknya sight L/C
namun jumlah yang diterima dikurangi dengan biaya bunga atau diskonto (at
discount)
Visible trade: transaksi perdagangan terhadap barang berwujud
Viable: dapat hidup terus, dapat berjalan
79
DAFTAR PUSTAKA