Anda di halaman 1dari 15

BAB II

ISI
A. Pendahuluan
Berdasarkan
plantae

alat

(tumbuhan)

kormophyta

berbiji

perkembangbiakannya,
digolongkan
(spermatophyta)

menjadi
dan

kingdom
2,

yakni

kormophyta

berspora (cryptogamae). Selain itu, juga dikenal istilah


tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Pada
tumbuhan

tingkat

tinggi,

sebagian

besar

merupakan

golongan spermatophyta atau tumbuhan biji. Sedangkan


pada tumbuhan tingkat rendah dkelompokkan lagi menjadi
beberapa divisi, yaitu divisi schizophyta (tumbuhan belah),
thallophyta (tumbuhan talus), bryophyta (tumbuhan lumut),
dan pteridophyta (tumbuhan paku).
Divisi tallophyta meliputi tumbuhan-tumbuhan yang
memiliki cirri utama tubuh yang berbentuk talus. Tumbuhan
talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih
belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun disebut dengan tumbuhan kormus.
Ciri lain dari tumbuhan talus ini yakni tersusun oleh satu sel
yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang
mirip dengna tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami
diferensiasi).
B. Morfologi Tallophyta
Thallophyta (tumbuhan talus) adalah tumbuhan yang
belum dapat dibedakan akar, batang dan daun sehingga
dikatakan dengan tumbuhan talus. Tubuh yang berupa talus
itu mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang

sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel berbentuk bulat
sampai yang terdiri atas banyak sel dengan bentuk yang
kadang-kadang telah mirip dengan kormusnya tumbuhan
tingkat tinggi.
Walaupun alga tidak memiliki organ batang, akar, daun,
dan bunga, namun bentuknya berkisar dari tumbuhan yang
bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak
(makroskopik)

yang

sangat

kompleks

yang

panjangnya

mencapai 70 meter. Karena demikian besarnya kisaran


bentuk alga, maka bentuk alga dapat dibedakan sebagai
berikut:
1) Bersel tunggal, bersel tunggal yang dapat bergerak
contohnya: Chlamidomonas, bersel tunggal yang tidak
dapat bergerak contohnya: Chlorella, Synecoccus
2) Thallus bersel banyak, dibagi menjadi 5 bentuk sebagai
berikut:
a) Koloni, koloni yang dapat bergerak contohnya Volvox,
Pandorina. Koloni yang kokoid yang tidak dapat bergerak
contohnya Hydrodiction, Pediastrum.
b) Agregat, contohnya Palmella, Gloeocapsa
c) Filament, filamen yang bercabang contohnya Ulothrix,
Spirogyra.

Filamen

Cladophora.Filamen

yang
yang

bercabang,

contohnya

heterotrikos,

contohnya

Chaelophora, Ectocarpus, Stigeoelonium. Parenkim semu


contohnya Nemaliun.
d) Thallus Parenkim, contohnya Ulva, Porphyra, Panctaria
(Zona bawah, Ciri-ciri dan morfologi alga.htm.).
Alga uniseluler (mikroskopik) dapat betul-betul berupa
sel tunggal, atau tumbuh dalam bentuk rantaian atau
filamen. Ada beberapa jenis alga yang sel-selnya membentuk

koloni, misalnya pada Volvox, koloni terbentuk dari 50060.000 sel. Koloni-koloni inilah yang dapat dilihat dengan
mata biasa. Alga multiseluler (makroskopik) mempunyai
ukuran besar sehingga dapat dilihat dengan mata biasa. Alga
multiseluler

(makroskopik)

mempunyai

ukuran

besar,

sehingga dapat dilihat dengan mata biasa. Pada alga


makroskopik biasanya mempunyai berbagai macam struktur
khusus.
Beberapa jenis alga mempunyai struktur yang disebut
holdfast,

yang

mirip

dengan

sistem

perakaran

pada

tumbuhan, yang berfungsi untuk menempelnya alga pada


batuan atau substrat tertentu, tetapi tidak dapat digunakan
untuk menyerap air atau nutrien. Alga tidak memerlukan
sistem transport nutrien dan air, karena nutrien dan air dapat
dipenuhi dari seluruh sel alga. Struktur khusus yang lain
adalah

bladder

atau

pengapung,

yang

berguna

untuk

menempatkan alga pada posisi tepat untuk mendapatkan


cahaya maksimum. Tangkai atau batang pada alga disebut
stipe, yang berguna untuk mendukung blade, yaitu bagian
utama

alga

yang

berfungsi

mengabsorbsi

nutrien

dan

cahaya.

C. Penggolongan Tanaman Tallophyta


Berdasarkan pada ciri-ciri utama yang menyangkut cara
hidupnya hidupnya, divisi Thallophyta dibedakan menjadi 3
anak divisi yaitu :
1. Ganggang (algae)
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki
akar, batang, dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel

satu dan bersel banyak, bersifat eukariotik, ada yang hidup


melekat pada sesuatu yang ada di dalam air misalnya batu
disebut bentos. Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif
mempunyai alat untuk bergerak yang berupa bulu cambuk
atau flagel. Tubuh alga terdapat berbagai zat warna
(pigmen), yaitu : klorofil (warna hijau), fikosantin (warna
perang/ coklat), fikoeritrin (warna merah), karoten (warna
keemasan), xantofil (warna kuning).
Algae mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh:
- Bentuk uniseluler, ada yang berflagela dan yang tidak
berflagela.
- Bentuk multiseluler
- Bentuk filamen berupa filamen sederhana, filamen
bercabang,

filamen

heterotrik,

filamen

pseudoparenkimatik yang uniaksial dan multiaksial


- Bentuk sifon/pipa
- Pseudoparenkhimatik
Reproduksi alga dapat terjadi secara:
- Vegetatif, berupa fragmentasi, pembelahan sel, atau
pembentukan hormogonia.
- Aseksual, berupa pembentukan mitospora, zoospora,
aplanospora, hipnospora, atau stadium pamela.
- Seksual, berupa isogami, heterogami, aplanogami atau
autogami.
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan
menjadi empat:
1) Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Bentuk-bentuk ganggang hijau antara lain uniseluler
motil/berflagela

(Chlamydomonas

sp),

uniseluler

nonmotil/kokoid (Chlorella sp.), koloni motil/berflagela

(Volvox sp.), koloni nonmotil/kokoid (Pediastrum sp.),


palmeloid (Tetraspora sp.), dendroid (Prasinocladus sp.),
filamen

bercabang

(Cladophora

sp.)

filamen

tidak

bercabang (Oedogonium sp.), heterotrik (Coleochaeta


sp.),

lembaran

distromatik

(Ulva

sp.),

lembaran

monostromatik (Monostroma sp.) dan sifon (Caulerpa


sp.).
Beberapa ciri-ciri dari tumbuhan golongan ini antara
lain :
- Mengandung pigmen klorofil a dan b, santofil, dan
karoten. Klorofil terdapat dalam jumlah yang banyak
sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
- Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam
kloroplas.

Kloroplas

berjumlah

satu

atau

lebih

berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita atau


spiral.
- Sel berinti sejati, satu atau lebih.
- Sel kembar mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang.
- Dinding sel mengandung selulosa.
Ganggang

hijau

bereproduksi

secara

aseksual

dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora


atau autospora dan secara seksual dengan pembentukan
isogami, anisogami, oogami atau aplanogami. Ganggang
ini memiliki habitat di air tawar, air laut, tanah-tanah
yang basah, dan ada pula yang hidup di tempat-tempat
kering.
Ganggang hijau hidup secara autotrof, namun ada
pula yang bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya
dengan jamur membentuk lumut kerak. Ganggang hijau
terdiri dari chorella, volvox, ulva, dan spyrogyra.

a. Chorella
Chlorella memiliki bentuk tubuh bulat seperti bola,
kloroplas berbentuk seperti mangkuk, dalam kloroplas
terdapat

perenoid

berfungsi

dalam

pembentukan

amilum dan sebagai tempat penyimpan hasil dari


asimilasi yang berupa protein
laboratorium

chlorella

dan karbohidrat,di

digunakan untuk

penelitian

fotosintesis.
b. Volvox
Volvox merupakan bentuk koloni bulat seperti
bola, dalam koloninya terdapat sel-sel yang menebal
yang berfungsi sebagai alat reproduksi. Volvox yang
satu dengan volvox yang lain dihubungkan oleh
benang sitoplasma dan memiliki 2 flagel.
c. Ulva
Ulva terdapat di dasar pantai
berbatu, berupa lembaran yang
disebut

selada

air

dan

dapat

dimakan.
d. Spirogyra
Spirogyra berbentuk benang (filamen) silindris,
hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak
deras,

reproduksi

vegetatif

dengan

fragmentasi,

generatif dengan konjugasi yaitu dua spirogyra yang


bertonjolan

berdekatan,

kemudian

dua

tonjolan

bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel


yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu
pindah

ke

gamet

sel

yang

lain

dan

terjadilah

plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini

berupa

zigospora

diploid,

zigospora

mengadakan

meiosis

dan tumbuh menjadi


benang

baru

yang

haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu


baru.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan : sebagai plankton dan merupakan
komponen penting dalam rantai makanan air tawar,
dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan
Chlorella, penghasil O2 dari proses fotosintesis yang
diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan : ganggang hijau dapat mengganggu bila
perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah
warna dan berbau.
2) Chrisophyta (Ganggang Keemasan)
Ciri-ciri tumbuhan golongan chrysophyta atau ganggang
emas antara
lain :
a. Bersel tunggal atau banyak
b. Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil c, karoten,
xantofil dan fikosantin.
c. Habitat di air tawar, air laut atau tempat-tempat yang
basah.
d. Hidup secara fotoautotrof, artinya dapat mensintesis
makanan sendiri dengan memiliki klorofil untuk
berfotosintesis.
e. Reproduksi aseksual dengan membentuk auksospora
dan

pembelahan

oogami.

Contoh

diri,

reproduksi

Chrysophyta

seksual
bersel

dengan
satu

(navicula/diatome,

ochromonas)

dan

chrysophyta

berbentuk benang/bersel banyak (vaucheria).


Peranan ganggang keemasan dalam kehidupan :
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang
berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan
tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome
dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok
dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan
penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan
makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem, ada ekosistem air ganggang
berfungsi sebagai komponen produsen yang paling
utama.
3) Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Ciri-ciri ganggang cokelat antara lain :
- Mempunyai pigmen khlorofil a dan c, beta karoten,
Violasantin dan Fukosantin.
- Persediaan makan (hasil fotosintesis) berupa
laminaran (Beta, 1-3 ikatan glukan).
-

Pada bagian dalam dinding selnya tedapat asam

alginik dan alginat.


-

Mengandung

pirenoid

dan

tilakoid

(lembaran

fotosintesis).
- Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan
zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual
dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.

- Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis


saja

yang hidup di air tawar. Contohnya

Fucus,

Sargassum, Turbinaria, Macrocystis.


Peranan ganggang coklat : Menghasilkan asam alginat
yang berfungsi untuk pembuatan es krim, pembuatan
cat,

berfungsi

dalam

industri

untuk

penyamakan

kertas/menghaluskan kertas, pernis, obat-obatan, dan


pasta gigi. Sumber I2 (iodium) dan K (kalium) ,Sebagai
makanan ternak
4) Rhodophyta (Ganggang Merah)
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu
kelas

dari

ganggang

pigmentasinya.

Warna

berdasarkan
merah

zat

pada

warna
ganggang

atau
ini

disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak


dibandingkan

pigmen

klorofil,

karoten,

dan

xantofil.

Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan


makroskopis,

tidak

berflagel,

memiliki

kemampuan

menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.


Ganggang

ini

dapat

mencapai

panjang

antara

10

sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau


lembaran.

Contoh

Batrachospermum,
Nemalion.

Peranan

Eucheuma,
Chondrus,
ganggang

Gelidium,
Porphyra,
merah

Glacilaria,

Polysiphonia,
:

Eucheuma

spinosum, Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agaragar. Pertumbuhan ganggang merah bersifat uniaksial
(satu sel diujung thallus) dan multiakasial (banyak sel
diujung thallus). Pertumbuhan dapat mencapai panjang
antara 10cm-1m, berbentuk benang atau lembaran.
Ganggang merah umumnya bersifat autotrof, namun
ada juga yang heterotrof yaitu yang tidak memiliki

kromatofora dan biasanya parasit pada ganggang lain.


Reproduksi

secara

seksual

ganggang

merah

dengan

pembentukan dua ateridium pada ujung-ujung cabang


talus , sedangkan reproduksi aseksualnya terjadi dengan
pembentukan tetraspora.
Peranan ganggang merah :
- Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan
dan hewan lain yang hidup dilaut
- Untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat
pencuci rambut (Chondrus crispus dan Gigortina
mamilosa
- Menghasilkan bahan bergelatin

2) Jamur (Fungi)
Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora,
oleh sebab itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur
yang tinggi tingkatanya terdapat bermacam-nacam zat
warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu
umumnya

terdiri

atas

senyawa

aromatic

yang

tidak

mengandung N. Talus hanya pada yang paling sederhana


saja

yang

telanjang,

umumnya

sel-sel

mempunyai

membrane yang terdiri atas kitin dan bukan selulosa.


Bagian tubuh yang vegetatif terdiri atas benangbenang halus yang dinamakan hifa, yang seluruhnya
merupakan

miselium.

bersekat-sekat

ada

Benang-benang
yang

tidak.

itu

ada

Pembiakan

yang

dengan

bermacam-macam spora, pada jamur yang hidup di air


berupa spora kembara yang mempunyai bulu cambuk.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang
terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan
endospora

ada

yang

di

luar

basidiumdan

disebut

eksospora.

Di

samping

itu

kebanyakan

jamur

dapat

membiak aseksual dengan konidium. Pembiakan aseksual


dapat berlangsung dengan bebagai cara, yaitu isogami,
anisogami, oogami, gametangiogami dan somatogami.
Jamur hidup sebagai saprofit atau parasit ada yang di
dalam air, kebanyakan di daratan. Dalam laut jarang sekali
terdapat jamur. Kebanyakan dari yang hidup sebagai
saprofit dapat dipiara pada substrat buatan. Sebagai zat
makanan cadangan terdapat glikogen, lemak.
Fungi dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
1. Myxomycotina (Jamur lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
Mempunyai 2 fase hidup, yaitu: fase vegetatif (fase
lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut
plasmodium dan fase tubuh buah. Reproduksi : secara
vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang
disebut

myxoflagelata.

polycephalum
2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri

atas

bercabang-cabang

Contoh

spesies

benang/hifa

dan

Physarum

tidak

bersekat,

mengandung

banyak

inti.

Reproduksi:
Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang
-

hidup di darat dengansporangium dan konidia.


Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina
membentuk

oospora

yang

selanjutnya

tumbuh

menjadi individu baru.


Contoh spesies : Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada
bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.
Phytophthora infestans: penyebab penyakit busuk pada
kentang.
3. Zygomycotina (kelas Zygomycetes)
Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa
organisme

mati.

Hifanya

bercabang

banyak

tidak

bersekat saat masih muda dan bersekat setelah menjadi


tua. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora
tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara
gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi
dengan menghasilkan zigospora. Contohnya : Rhizopus
sp,
4. Ascomycotina
Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean, hidup di
kotoran ternak kemudian disebut koprofil ada juga yang
parasit pada tumbuhan. Tubuhnya terdiri atas benangbenang yang bersekat atau ada yang unisel.
Cara berkembangbiak ada dua cara:
1) Secara vegetatif : Dengan cara klamidospora (spora
berdinding tebal), fragmentasi (pemisahan sebagian
cabang

dari

miselium

yang

selanjutnya

tumbuh

menjadi individu baru), tunas/kuncup (budding) yaitu


pada Saccharomyces.
2) Secara generatif : Dengan menghasilkan spora yang
dibentuk di dalam askus. Askus-askus akan berkumpul
dalam badan yang disebut askokarp.
Peranan / Manfaat :
o Penicillium notatum dan P. chryzogenum penghasil
antibiotik penisilin
o P. camemberti dan P. roquerforti mengharumkan keju
o Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
o Aspergillus oryzae untuk membuat tape
o Aspergillus wentii untuk membuat kecap
Penyebab Kerugian :
1) Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
2) A. nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
3) Laboulbenia parasit pada serangga
4) Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
5) Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
5. Basidiomycotina
Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata
telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu:

a. miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti


satu,

umumnya

berasal

dari

perkembangan

basidiospora) dan
b. miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya
berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua
miselium primer atau persatuan dua basidiospora)
Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia,
dan fragmentasi miselium) dan
b. generatif (dengan alat yang
basidium

berkumpul

dalam

disebut

badan

yang

basidium,
disebut

basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut


basidiospora)
Peranan :
a. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
b. Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan
6. Deuteromycotina
Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur
tidak sempurna (fungi imperfecti). Pembiakan vegetatif
dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan
generatifnya (askus atau basidium) belum atau tidak
dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur ini
masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan alat
pembiakan

generetif

oleh

Dodge

(1927)

dan

Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam


Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora
sitophila.
Kelompok jamur ini kebanyakan bersifat parasit bagi
lingkungan sekitar, contoh :
a) Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
b) Helminthosprium oryzae parasit pada padi
c) Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
d) Curvularia parasit pada rerumputan
3) Lumut kerak atau Lichenes

Organisme ini sebenarnya kumpulan antara Fungi dan


Algae tetapi sedemikian rupa, hingga dari segi morfologi
dan fisiologi merupakan suatu kesatuan. Lichenes hidup
sebagai epifit pada pohon-pohonan, tetapi dapat juga di
atas tanah, terutama di daerah tundra di sekitar kutub
utara. Lichenes memerlukan syarat-syarat hidup yang
tinggi dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang
lama. Karena panas yang terik Lichenes yang hidup pada
batu-batu dapat menjadi kering tetapi tidak mati dan jika
kemudian turun hujan Lichenes dapat hidup kembali.
Pertumbuhan talusnya sangat lambat, dalam satu tahun
jarang lebih dari 1 cm. Tubuh buah baru terbentuk setelah
mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut
gonodium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni.
Bentuk Lichenes biasanya bergantung pada macam cara
hidup bersama antara kedua macam organisme yang
menyusunya. Hidup bersama antara dua organisme yang
berlainan

jenis

disebut

Isimbiosis.

Masing-masing

organisme itu sendiri disebut simbion. Pada Lichenes


simbiosis antara Fungi dan Algae diberikan tafsiran yang
berbeda-beda. Ada yang menafsirkan sebagai mutualisme,
karena dipandang keduanya saling menguntungakan.
Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif,
karena

bila

sebagian

talus

terpisah,

lalu

tumbuh

merupakan individu baru. Pada beberapa jenis Lichenes,


pembiakan berlangsung dengan perantara soredium yaitu
kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang membelah
dan diselubungi benang-benang miselium menjadi suatu
badan yang terlepas dari induknya.

Manfaat

lumut

kerak

bagi

kehidupan

manusia

diantaranya:
1. Dapat

dibuat

obat

contoh

Usnea

filipendula

(antibiotik)
2. Digunakan

sebagai

penambah

rasa

dan

aroma

(masakan jepang)
3. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus
celup indikator pH
4. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan
bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang
dimilikinya
5. Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran

Anda mungkin juga menyukai