Laprak PH
Laprak PH
Naila Masruroh
133020365
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah
diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atu konsentrasinya.
Analisis kuantitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat. Analisa kuantitatif berkaitan dengan
penetapan beberapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Tujuan percobaan konsep analisis dan
pengukuran pH adalag untuk menentukan pH larutan, membuat dan membakukan larutan, menentukan konsentrasi dan dapat
memilih indikator yang tepat pada larutan untuk titrasi sesuai pH indikator dari larutan tersebut. Prinsip percobaannya adalah
berdasarkan metode Asidimetri dan Alkalimetri, dimana pereaksi standar bereaksi bereaksi dengan larutan yang diuji dengan
dibantu oleh indikator sebagai petunjuk TAT (Titik Akhir Titrasi) sehingga bereaksi secara kuantitatif. Berdasarkan Arrhenius (1884),
bahwa apabila suatu elektron melarut, sebagian dari elektrolit ini terurai menjadi partikel positif dan partikel negatif yang disebut ion.
Berdasarkan hasil pengamatan analisis kuantitatif metode alkalimetri untuk membuat larutan baku H 2C2O4 diperlukan sebanyak 0,8
gr asam oksalat. Konsentrasi NaOH saat titrasi H 2C2O4 dengan NaOH adalah 1,67 N, konsentrasi HCl saat ritrasi NaOH dengan HCl
adalah 0,354 N dan kadar persentase cuka dalalm titrasi CH 3COOH dengan NaOH adalah 0,2%. Berdasarkan hasil pengukuran pH,
sampel susu full cream bersifat asam. Diuji dengan kertas lakmus, sampel ini dapat mengubah lakmus biru menjadi merah. Diuji
dengan indikator universal sampel ini memiliki nilai pH 6, dan diuji dengan pH meter sampel ini memiliki pH 6,52. Sampel air mineral
isi ulang bersifat asam. Diuji dengan kertas lakmus, sampel ini dapat mengubah lakmus biru menjadi merah. Diuji dengan indikator
universal sampel ini memiliki nilai pH 6, dan diuji dengan pH meter sampel ini memiliki pH 6,83. Sampel air mineral kemasan bersifat
netral. Diuji dengan kertas lakmus, sampel ini tidak mengubah warna lakmus. Diuji dengan indikator universal sampel ini memiliki
nilai pH 7, dan diuji dengan pH meter sampel ini memiliki pH 6,93. Sampel air sabun bersifat basa. Diuji dengan kertas lakmus,
sampel ini dapat mengubah lakmus merah menjadi biru. Diuji dengan indikator universal sampel ini memiliki nilai pH 10, dan diuji
dengan pH meter sampel ini memiliki pH 10,14.
Key words: Konsep Analisis, Titrasi dan Pengukuran pH
PENDAHULUAN
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan
untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis
bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau
ingin diketahui kadarnya atu konsentrasinya. Suatu zat
yang akan ditentukan konsentrasinya dinamakan tiitran
dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya
desebut sebagai titrat atau titer dan biasanya disimpan
dalan buret.
Pada titik ekivalen, jumlah yang dititrasi ekivalen
dengan jumlah basa yang dipakai. Untuk menentukan
titik ekivalen ini biasanya dipakai suatu indikator asam
basa yaitu suatu zat yang dapat berubah warnanya
tergantung pH larutan. Jika pada suatu titrasi dengan
indikator tertentu timbul perubahan warna, maka titk
akhir telah tercapai.
Analisis kuantitatif adalah suatu analisa yang
digunakan untuk mengetahui kadar suatu zat. Analisa
kuantitatif berkaitan dengan penetapan beberapa
banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu
sampel.
Metode Percobaan
a. Penentuan Konsentrasi NaOH
Sebanyak 50 ml NaOH dimasukkan kedalam buret.
Kemudian sebanyak 20 ml H2C2O4 0,05 N dan 2 tetes
phenopthalien dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer.
Susun buret dengan klem dan statif. Simpan labu
Erlenmeyer yang telah berisi larutan H2C2O4 0,05 N dan
2 tetes phenopthalien dibawah kran buret. Putar keran
buret hingga keluar larutan NaOH di dalamnya sedikitsedikit. Kocok dengan kencang larutan yang ada di
dalam labu Erlenmeyer. Tutup kran buret jika larutan
yang ada dalam labu Erlenmeyer berubah warna dari
bening menjadi merah muda.
NaOH XN
Duplo
20 ml oksalat + 2 tetes
Titrasikan!
Hit. XN
NaOH
NaOH XN
Duplo!
25 ml HCl XN + 2 tetes PP
Titrasikan!
Hit. XN HCl
NaOH XN
25 ml cukaB + 2 tetes PP
Titrasikan!
Hit. %
CH3COOH
Gambar 6. Metode Percobaan Penentuan
Kadar HCl
2. Pengukuran pH
Bahan dan Alat yang Digunakan
Bahan yang digunakan pada pengukuran pH adalah
air susu full cream, air mineral isi ulang, air mineral
dalam kemasan dan air sabun. Sedangkan alat yang
digunakan adalah pH Meter, kertas lakmus merah dan
biru. gelas kimia dan Indikator Universal.
Metode Percobaan
a. pH Meter
Siapkan bahan yang akan diukur pH-nya di dalam
gelas kimia. Tekan tombol ON pada pH meter,
kemudian celupkan elektroda kedalam larutan. Setelah
penggunaan pH meter, bilas kembali dengan aquadest
agar tidak mempengaruhi pada pengukuran larutan
yang lain.
c. Kertas Lakmus
Sampel yang akan diidentifikasi disiapkan di dalam
gelas kimia, kemudian celupkan lakmus merah dan biru
secara berturut-turut. Amati perubahan warna pada
kertas lakmus.
Larutan Sampel
Celupkan!
Larutan Sampel
Gambar 7. Metode Pengukuran pH
dengan pH Meter
b. Indikator Universal
Sampel yang akan diukur pH-nya disiapkan di
dalam gelas kimia, kemudian celupkan indikator
universal dalam larutan. Cocokkan warna pada
indikator universal gengan warna tingkatan pH
sebenarnya yang berada dalam wadah indikator.
Celupkan!
Larutan Sampel
Gambar 8. Metode Pengukuran pH
Dengan Indikator Universal
N
o
1.
N H2C2O4 = 0,05 N
Gram H2C2O4 = 0,8 gr
V NaOH = 0,6 ml
N NaOH = 1,67 N
2. Penentuan Kadar HCl
V NaOH = 5,3 ml
N NaOH = 1,67 N
V HCl = 25 ml
N HCl = 0,354 N
3. Penentuan
Kadar V NaOH = 0,5 ml
N NaOH = 1,67 N
CH3COOH
V CH3COOH = 25 ml
Mr CH3COOH = 60
% CH3COOH = 0,2 %
(Sumber: Naila Masruroh, 133020365, Meja 6,
Kelompok O)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan analisis kuantitatif
metode alkalimetri untuk membuat larutan baku H2C2O4
diperlukan sebanyak 0,8 gr asam oksalat. Konsentrasi
NaOH saat titrasi H2C2O4 dengan NaOH adalah 1,67 N,
konsentrasi HCl saat ritrasi NaOH dengan HCl adalah
0,354 N dan kadar persentase cuka dalalm titrasi
CH3COOH dengan NaOH adalah 0,2%.
Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan
untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis
bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau
Metil Merah
Metil Jingga
Trayek
pH
4,2-6,3
3,1-4,4
Fenolftalein
8,3-10,0
4
5
6
Brotimol Biru
Timol Hijau
Lakmus
Bromkresol
Hijau
Bromkresol
Ungu
Alizarin kuning
6,0-7,6
1,2-2,8
4,5-8,3
Merah-Kuning
Merah-Kuning
Tidak
berwarna-Merah
Kuning-Biru
Kuning-Biru
Merah-Biru
3,8-5,4
Kuning-Biru
5,2-6,8
Kuning-Ungu
10,1-12,0
Kuning-Merah
7
8
9
Indikator
Warna
Sifat
Asam
Asam
Netral
Basa
6,
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran pH, sampel susu full
cream bersifat asam. Diuji dengan kertas lakmus,
sampel ini dapat mengubah lakmus biru menjadi
merah. Diuji dengan indikator universal sampel ini
memiliki nilai pH 6, dan diuji dengan pH meter sampel
ini memiliki pH 6,52. Sampel air mineral isi ulang
bersifat asam. Diuji dengan kertas lakmus, sampel ini
dapat mengubah lakmus biru menjadi merah. Diuji
dengan indikator universal sampel ini memiliki nilai pH
6, dan diuji dengan pH meter sampel ini memiliki pH
6,83. Sampel air mineral kemasan bersifat netral. Diuji
dengan kertas lakmus, sampel ini tidak mengubah
warna lakmus. Diuji dengan indikator universal sampel
ini memiliki nilai pH 7, dan diuji dengan pH meter
sampel ini memiliki pH 6,93. Sampel air sabun bersifat
basa. Diuji dengan kertas lakmus, sampel ini dapat
mengubah lakmus merah menjadi biru. Diuji dengan
indikator universal sampel ini memiliki nilai pH 10, dan
diuji dengan pH meter sampel ini memiliki pH 10,14.
Pada sampel air susu full cream, literatur pH yang
sebenarnya adalah 6,5-6,7 dan dalam praktikum
didapat pH 6,52. Pada sampel air mineral isi ulang
literatur pH sebenarnya adalah 6,5-8,5 dan dalam
praktikum didapat pH 6,83. Pada sampel air mineral
dalam kemasan literatur pH sebenarnya adalah 7 dan
dalam praktikum didapat pH 6,93 dan pada sampel air
sabun literatur pH sebenarnya adalah 8-10 dalam
praktikum didapat pH 10,14. Dengan demikian, pada
LAMPIRAN
Metode Alkalimetri
1) Pembuatan larutan H2C2O4
Diketahui
: Mr H2C2O4 = 126,02
N H2C2O4 = 0,05 N
V H2C2O4 = 250 ml
Ditanyakan
: Gram H2C2O4.?
Mr
Be = Valensi
Be =
126,06
2
=63,03
Jawab : N=
gram
Be
gram
0,05= 63,03
1000
V
1000
250
Gram= 0,8 gr
2) Penentuan konsentrasi NaOH
Diketahui
: V NaOH = 0,6 ml
V H2C2O4 = 20 ml
N H2C2O4 = 0,05 N
Ditanyakan
: N NaOH.?
Jawab : V NaOH x N NaOH = V H2C2O4 x N H2C2O4
0,6 x N NaOH = 20 x 0,05
0,6 N NaOH = 1
N NaOH =
1
0,6
N NaOH = 1,67 N
3) Penentuan konsentrasi HCl
Diketahui
: V NaOH = 5,3 ml
N NaOH = 1,67 N
V HCl = 25 ml
Ditanyakan
: N HCl
Jawab : V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl
5,3 x 1,67 = 25 x N HCl
8,851 = 25 N HCl
N HCl =
8,851
25
= 0,354 N
4) Penentuan kadar CH3COOH
Diketahui
: V NaOH = 0,5 ml
N NaOH = 1,67 N
V CH3COOH = 25
Mr CH3COOH = 60
Ditanyakan
: % Cuka.?
Jawab : % Cuka =
x 100 %
0,5 x 1,67 x 60
25 x 1000
50,1
25000
= 0,2 %
x 100 %
x 100 %