: Plantae
1
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies
:
:
:
:
:
:
:
:
Spermatophyta
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosidae
Mrytales
Myrtaceae
Syzigium
Syzigium samarangense L
citra
merupakan
tanaman
yang
mudah
dibudidayakan, kita sering mendengar dan melihat tanaman jambu air atau
buah jambu air. Tanaman jambu air citra hampir sama dengan jambu air pada
umumnya hanya berbeda pada buahnya saja umur tanaman jambu air citra
15 tahun untuk berproduksi atau menghasilkan buah setelah 15 tahun
untuk berproduksi atau tidak akan menghasilkan buah lagi dan harus di ganti
dengan tanaman baru. Berikut adalah tanaman jambu air citra seperti yang
terlihat pada Gambar 1.
Gambar 2. Akar
2. Batang
Batang tanaman jambu air citra merupakan batang berkayu
(lignosus), strukturnya kuat dan keras, tekstur permukaan kayu kasar, dan
berwarna coklat muda berbercak coklat. Arah tumbuh batang jambu air
yaitu tegak lurus seperti yang terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Batang
3. Daun
Daun pada tanaman jambua air citra termasuk kedalam jenis daun
tunggal. Letaknya tersebar di cabang-cabang dan ranting-ranting pohon,
bentuk dasar daunnya melonjong dengan bagian tepi daun yang rata. Ujung
daun menumpul, dan bagian pangkalnya membulat, bahkan kadang pangkal
daun memelik batang. Panjang daun sekitar 15-20cm dan lebar antara 57cm. Pertulangan daun menyirip dan berwarna hijau. Daun jambu air citra
adalah daun yang tidak lengkap, karena hanya terdiri dari tangkai daun dan
helaian daun saja. Daging daun seperti permanen dan permukaan daun
mengkilap seperti yang terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Daun
4. Bunga
Bunga jambu air citra adalah bunga majemuk, bentuknya seperti
karang, terletak di ketiak daun dan kelopak bunganya berbentuk corong.
Warna bunga hijau kekuningan, benang sarinya berukuran
3,5cm,
berwarna putih dan terdapat lebih dari 20 benang sari. Ukuran putiknya
kira-kira 5cm dan berwarna hijau pucat. Bunga jambu air citra termasuk
bunga lengkap seperti yang terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Bunga
5. Biji
Biji buah jambu air citra berbentuk seperti ginjal dan berdiameter
1,5cm berwarna putih kecoklatan dengan selaput putih sebagai kulit bijinya
Seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Biji
6. Buah
Buah jambu air berbentuk seperti lonceng atau gangsing dengan
panjang kira-kira 3-5cm. Ketika masih muda berwarna hijau kekuningan
dan memerah setelah tua. Kulit buah berwarna merah dan tipis, termasuk
buah sejati tunggal berdaging seperti yang terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Buah
D. Syarat Tumbuh
Tanaman jambu air untuk dapat tumbuh dan berbuah memiliki syarat
tumbuh. Syarat tumbuh secara umum yaitu iklim, tanah serta tofografi. Setiap
tanaman memiliki syarat tumbuh yang berbeda-beda. Berikut syarat tanam
jambu air secara umum :
a) Iklim tanaman jambu air memerlukan iklim yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan
dan
perkembangan
tanaman
jambu
tersebut
hingga
tanaman jambu air mampu menghasilkan kualitas buah yang baik. Intesitas
cahaya matahari yang dibutuhkan antara 40-80% dengan temperatur udara
8-120C serta kelembaban udara antara 50-80%. Tanaman jambu air citra
pada kondisi iklim yang normal dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun
dan berbuah sebanyak dua kali dalam setahun (Verheij dan Coronel 1997).
b) Tanah dan Topografi
Syarat tumbuh tanaman jambu air yaitu tanah bertekstur lempeng namun
mudah meneruskan air. Ketinggian tempat yang cocok ditanami jambu air 0500 m dpl dengan kemiringan tanah 0-1% dan PH antara 5,5-7,5.
E. Kandungan Buah
Komposisi tiap 100 g bagian yang dapat dimakan dari Jambu Air
varietas citra menurut Verheij dan Coronel (1997), berikut terdapat kandungan
buah jambu air citra seperti yang terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan buah jambu air citra
No
1
2
3
4
5
6
7
F. Pembibitan Tanaman
Pembibitan merupakan tekhnik untuk memperbanyak satu tanaman.
Pembibitan dapat dilakukan dengan melalui dua cara yaitu secara generatif dan
vegetatif. Perbanyakan secara generatif melalui biji yang kemudian disemai
menjadi benih. Pembibitan dengan cara vegetatif biasanya tanaman anakan
sama dengan pohon induk dan unggul. Bibit unggul merupakan tanaman muda
yang memiliki sifat asli induknya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,
serta tidak mengandung hama dan penyakit yang berbahaya. Sebelum
dimulainya kegiatan pembibitan harus adanya lokasi yang nantinya akan
digunakan sebagai lahan pembibitan. Syarat utama dalam menentukan lokasi
pembibitan adalah lokasi pembibitan harus dekat dengan sumber air, karena air
6
diberi
nama
Nursery. Tempat
pembibitan
tanaman
buah
terkhususnya jambu air dengan berbagai varietas diletakkan pada tempat yang
atasnya diberi tutup jaring serta dilahan terbuka. Tempat peletakkan bibit
tanaman jambu air disejajarkan antar varietas yang satu dengan varietas
lainnya.
Curah hujan yang memadai sangat menunjang pertumbuhan awal bibit
tanaman. Pembibitan juga memerlukan adanya ketersediaan sumber daya
produksi. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat meliputi stek, sambung
pucuk (grafting), okulasi, cangkok, sambung susu, dan sambung sisip. Hasil
perbanyakan tersebut selanjutnya akan menghasilkan bibit-bibit unggul.
Berikut adalah tekhnik perbanyakan bibit jambu air citra yang dilakukan
dilapangan.
1. Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan
dengan jalan menguliti cabang yang ada, lalu dibungkus dengan tanah agar
akarnya tumbuh. Jika sudah muncul akar yang kokoh, maka cabang tersebut
sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain. Teknik ini lebih dominan
dilakukan karena selain sifat diturunkan sama dengan induknya, waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh bibitnya pun relatif lebih singkat jika
dibandingkan dengan teknik perbanyakan sambung dan okulasi. Jambu air
citra dapat dicangkok dari batang induknya.
Pemilihan batang induk jambu air citra dipilih yang telah berbuah
setidaknya tiga kali. Cabang untuk cangkokan dipilih yang tidak terlalu tua
ataupun tidak terlalu muda tidak terlalu kecil ataupun tidak terlalu besar.
Pemilihan cabang ini perlu dilakukan agar pertumbuhan akar maksimal.
Cangkok dilakukan dengan mengelupaskan kulit batang induk kurang lebih
7cm. Kambium dikerik hingga tidak terasa licin lagi melainkan kasar.
Pengelupasan batang dilakukan agar aliran unsur hara pada batang tidak
dialirkan ke cabang sehingga akar terbentuk pada cabang yang dicangkok.
Pangkal cabang yang dicangkok dapat diberi zat perangsang tumbuh akar
agar memacu pertumbuhan akar lebih cepat. Akar-akar cangkokan akan
muncul setelah cangkokan berumur 3 minggu, coba perhatikan yang terlihat
pada Gambar 8.
Gambar 8.Cangkokan
Pada gambar diatas akar tumbuh berwarna coklat pada media
cangkokan. Pemanenan hasil cangkokan dilakukan setelah akar tumbuh.
Cangkok dipotong tepat dibawah media cangkok, hal tersebut agar hasil
cangkokan tidak dimakan oleh rayap karena ada kayu yang berlebih.
Pemindahan hasil cangkokan ke media baru disebut transplanting.
Pemindahan hasil cangkokan dilakukan kedalam campuran media yaitu
tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1 : 2 : 3. Media
dimasukkan kedalam polybag berukuran sedang. Setelah dilakukan
pemindahan hasil cangkokan kedalam polybag. Beri pupuk yang
mengandung nitrogen fosfor, dan kalium. Penyiraman dilakukan setelah
penambahan pupuk. Tanaman hasil cangkokan hasil yang telah dipindahkan
kedalam polybag, baru dapat diletakkan ditempat pembibitan yang cukup
teduh.
gulma yang tumbuh disekitar lahan tersebut. Penyiapan lahan dari gulma ini
berfungsi untuk mengendalikan siklus hidup gulma serta mematikan hama dan
penyakit yang ada karena masuknya sinar matahari yang merata seperti yang
terlihat pada Gambar 9.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 10. Tahapan pratanam : (a) Persiapan alat dan bahan (b)
Penentuan titik as, (c) penentuan jarak tanam, (d)
Pengajiran.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang digunakan untuk budidaya tanaman jambu air
citra, lubang tanam perlu digali. Lobang tanam untuk tanah yang subur
dapat dibuat dengan lubang tanam dibuat ukuran 80x80x80 cm, sedangkan
untuk tanah yang subur derngan ukuran 60x60x60 cm. Berbedanya ukuran
lubang tanam ini disesuaikan juga dengan ukuran polybag yang ditanami
oleh bibit tanaman. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan ukuran
60x60x60 cm. Pembuatan lubang tanam perlunya dilakukan pemisahan
tanah atas dan lapisan tanah bawah. Pemisahan ini karena tanah bagian atas
mengandung lebih banyak unsur hara dan lebih subur dibandingkan dengan
lapisan tanah bagian bawah, perhatikan yang terlihat pada Gambar 11.
(a)
(b)
(c)
10
(d)
Gambar 11.
(e)
(f)
Tahapan pembuatan lubang tanam : (a) Penyiangan
rumput, (b) Pengukuran menggunakan mall, (c)
penggalian lubang tanam, (d) pengangkatan tanah, (e)
Pemisahan tanah topsoil dan subsoil, (f) Lubang
tanam yang telah selesai dibuat.
Lubang tanam dibiarkan selama satu minggu untuk netralisasi dari gasgas beracun, hama serta penyakit yang ada didalam tanah. Setelah didiamkan
selama satu miggu campuran 1/4 pupuk kandang dengan tanah lapisan atas atau
topsoil pada lubang tanam, lalu disusul dengan campuran 3/4 pupuk kandang
dan tanah lapisan tanah bawah atau subsoil. Tanah tersebut diletakkan dibagian
atas subsoil pada lubang tanam dan dibiarkan setelah seminggu dan dibiarkan
seminggu lagi, setelah itu bibit ditanam pada lubang tanam tersebut. Jangka
waktu dari pembuatan lubang tanam hingga penanaman yaitu 1 bulan.
H. Penanaman
Cara penanaman bibit yang sudah siap dilepas dari polybag kemudian
ditanam dan dilakukan pembumbunan. Tanaman harus diberi ajir untuk
tegakan bibit. Setelah penanaman selesai tanaman harus disiram setiap hari
pagi dan sore untuk mencegah terjadinya kekeringan. Tahapan penanaman
sebagai berikut, perhatikan yang terlihat pada Gambar 12.
11
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 12. Tahapan penanaman :(a) lubang dibuat seukuran polybag
(b) polybag pembungkusan bibit dilepas secara hati-hati (c)
penancapan ajir setelah ditanam (d) penyiraman.
I. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman jambu air perlu dilakukan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan mekasimalkan hasil panen. Adapun kegiatan pemeliharaan
yang dilakukan di Taman Buah Mekarsari meliputi :
1. Penyiraman
Penyiraman tanaman di Taman Buah Mekarsari dilakukan setiap hari
yaitu dua kali sehari, pada saat pagi sekitar pukul 08.00-10.00 dan sore
pukul 16.00-17.00. Penyiraman ini berguna dalam menjaga keseimbangan
suhu tajuk tanaman dengan lingkungan. Penyiraman disesuaikan dengan
kondisi cuaca, jika hujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman, jika panas
dan air di kebun tidak memenuhi kebutuhan tanaman maka perlu dilakukan
penyiraman. Tanaman jambu air citra yang masih berumur muda disiram
sebanyak 4-6 liter perhari perpohon, sedangkan untuk tanaman yang lebih
12
produktif dissiram sebanyak 100-200 liter air selama tiga hari sekali
perpohon. Jika penyiraman menggunakan selang dengan debit air yang
sedang maka penyiraman satu pohon dapat dilakukan dengan waktu 10-15
menit untuk pohon yang sudah besar dan tua.Kelebihan pohon pada pohon
yang muda perlu dihindari agar tidak terjadi nya pembusukan akar seperti
yang terlihat pada Gambar 13.
disekitar
areal
bawah
tajuk
tanaman
atau
bedengan
13
14
15
ataupun pupuk organik cair yaitu untuk mengembalikan unsur hara dan
meningkatkan populasi dan keragaman mikroorganisme didalam tanah.
Pemupukan Ditempatkan dalam lubang Pupuk dibenamkan ke
dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm dan ditutup
dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam
lubang pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan
terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini
dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara larikan/barisan seperti
yang terlihat pada Gambar 16.
(a)
(b)
Gambar 16. Pemupukan organik (a) pembuatan lubang pupuk, (b)
pemberian pupuk organik.
b. Anorganik
Pemupukan anorganik pada tanaman diberikan 3 bulan sekali.
Pemupukan anorganik biasa diberikan dalam bentuk pupuk majemuk.
Pupuk anorganik mengandung N, P, dan K dengan jumlah yang
seimbang. Pupuk anorganik tunggal hanya mengandung satu nsur hara
saja sehingga kebanyakan beberapa pupuk digabungkan ketika diberikan
ke tanaman, dosis pupuk 2 kg untuk satu tanaman. Perhatikan yang
terlihat pada Gambar 17.
16
(a)
Gambar 17. Pemupukan
anorganik
(b)
Pencampuran
(a)
pupuk
panen
yaitu
pemangkasan
sedang
dan
berat,
sedangkan
(a)
(b)
(c)
Gambar 18. Pemangkasan (a) ringan, (b) sedang, (c) berat
pada tanaman jambu air citra.
5. Pembungkusan Buah
Pembungkusan buah adalah membungkus buah dengan plastik
berukuran 20 x 30 cm yang dibawahnya dilubangi setiap sudutnya. Tujuan
pembungkusan buah yaitu untuk melindungi buah dari serangan hama dan
penyakit sehingga buah yang dipanen nantinya lebih besar dan bagus
tentunya. Buah jambu air yang layak untuk dibungkus yaitu buahnya
berbentuk seperti lonceng, tidak adak bintik-bintik hitam. Penggunaan
palstik untuk pembungkusan buah ada dua jenis diantaranya plastik bening
dan palstik roll buram seperti yang terlihat pada Gambar 19.
18
merupakan
kegiatan
19
(a)
(b)
(c)
Gambar 20. Hama (a) Ulat daun, (b) Ulat jengkal, (c) lalat
buah.
b. Penyakit
1. Antraknosa, menyerang pada buah mengakibatkan busuk pada buah,
cara pengendalian menggunakan fungisida disemprot dengan dosis
0,5-1 gr/liter air.
2. Jamur Upas, menyerang pada batang mengakibatkan batang tidak
sehat, cara pengendalian fungisida disemprot ke batang dengan dosis
0,5-1 gr/liter air.
Berikut adalah jenis-jenis
penyakit
seperti
yang
terlihat
pada
Gambar 21.
(a)
(b)
Gambar 21. Penyakit (a) Antraknosa, (b) Jamur Upas.
Dalam pengendalian tanaman dikenal dengan istilah 6T
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Tepat waktu
Tepat dosis
Tepat cara
Tepat sasaran
Tepat alat
Tepat jenis
20
(a)
(b)
(c)
Gambar 22. Pengendalian Hama dan Penyakit (PHT) : (a) Jenis
Insektisida, (b) alat yang digunakan, (c) Kegiatan
PHT pada tanaman jambu air citra.
J. Panen
Pemanenan merupakan tahap akhir dari pertumbuhan buah untuk
sebatang pohon. Kematangan buah jambu air citra memiliki sifat-sifat yang
menonjol dan khas seperti warna merah, ukuran buah yang besar, tekstur buah.
Jambu air citra termasuk buah non-klimaterik sehingga harus dipanen dalam
keadaan matang karena tidak akan menjadi leih matang setelah dipetik dari
pohonnya.jambu air citra akan akan dipanen 3 minggu setelah waktu
pemkbungkusan. Panen jambu air citra dapat dilakukan sela 3-4 kali dalam
setahun. Panen jambu air dapat dilakukan selama 3-5 tahun bergantung pada
umur
produktif suatu tanaman. Ukuran jambu air citra pada panen bisa
mencapai 200 gram per satu buah jambu. Ukuran yang cukup besar ini
menjadikan jambu air citra sebagai salah satu buah yang sangat disukai.
Proses pemanenan dilakukan dengan memetik jambu air citra dari
pohon beserta plastik pembungkus. Jambu yag sudah dipetik dimasukkan
21
Jumlah/kg
+ 6-8 buah
+ 9-15
+> 16 buah
Bentuk
Kulit
Daging buah
Kriteria panen
Penyimpanan
22
K. Pasca panen
Pasca panen merupakan perlakuan atau tindakan yang di berikan pada
prodak pertanian setelah panen sampai produk sampai ketangan konsumen.
Tujuan dari pasca panen yaitu menjaga kelembaban buah, mempertahankan
bentuk asli buah agar tidak rusak dan cepat membusuk. Periode pasca panen
tidak bisa terlepas dari sistem produksi, bahkan sangat tergantung dari sistem
pasca panennya hanyalah bertujuan untuk mempertahankan mutu produk yang
dipanen (penampakan, tekstur, cita ras, nilai nutrisi, dan keamanannya),
memperpanjang masa simpan, serta masa pasar.
Buah jambu air citra yang telah dipanen pada kebun dibawa ke pasca
panen untuk dipersiapkan menuju pemasaran. Buah yang tiba di pasca panen
terlebih dahulu ditimbang bobotnya lalu kemudian dilakukan pendataan
mengenai jumlah panen. Buah yang telah berada diruang pasca panen nanti nya
akan di packaging dengan menggunakan sterofoam khusus yang sesuai dengan
ukuran buah. Pengepakan jambu air citra menggnakan sterofoamjenis KGP.70.
Penyesuaian ukuran dan jenis sterefoamini berguna agar buah rapi ketika
pengepakan dan tidak pergesekan antar buah ketika sudah dipack. Plastik
penutup yang digunakan untuk packaging yaitu raping filled yang dipasang
pada alat wraping stiller. Pemilihan plastik pack juga perlu agar ketika
pengepakan, plastik dapat lentur dan menutupi bagian buah dengan rapat.
Buah yang berada dipasca panen akan melewati beberapa tahap dalam
proses pasca panen yaitu :
a)
b)
Pengumpulan
Sebenarnya hasil panen dikumpulkan di pasca panen agar
memudahkan penyortiran dalam tahap selanjutnya, hanya saja penyortiran
buah yang telah dipanen telah dilakukan di kebun buah sebelum dibawa ke
23
24
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 24. Pasca panen : (a) Penyortiran buah (b) pengepakan, (c)
perapihan pada keranjang sesudah di pack, (d) pemasaran
ke semua outlet mekarsari.
25