BAB III

HIPOTESIS
Malam Tembok yaitu Malam yang digunakan untuk nemboki atau dalam bahas
Indonesia bisa disebut dengan menutup bidang yang relatif luas agar tidak terkena warna
pada proses pencelupan. Malam untuk nembok biasanya lebih kuat melekat pada bidang.
Oleh karena itu peneliti mengambil beberapa dugaan atau hipotesa sementara, yaitu:
1. Lilin batik klowong warna agak coklat sedikit, sifatnya kental dan berfungsi untuk
2.

menutup blok (putih)..

Hasil prosentase adanya kandungan parafin dalam lilin batik tembokan menjadi

3.
4.

komposisi utama dari lilin batik klowong.

Komposisi parafin berpengaruh pada tingkat elastisitas lilin batik klowong.
Dari variasi komposisi microwax yang digunakan menghasilkan titik leleh
berbeda.

BAB IV

yang

METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan uji
laboratorium dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :
4.1 Alat dan Bahan yang digunakan:
Alat , Adapun alat-alat yang digunakan untuk percobaan yaitu :
Membuat pola batik :
- Pensil
- Kain mori yang biasa digunakan untuk membatik
Membuat sampel lilin percobaan :
- Wajan (untuk memanaskan lilin)
- Timbangan
- Gelas Arloji
- Kompor Listrik
- Alat pengaduk
- Tempat/cetakan untuk menampung sampel lilin
Membuat batik :
- Canting klowong
- Wajan
- Kompor Listrik
Membuat pewarna batik :
- Baskom (ember) untuk wadah pewarna
- Wajan besar
- Gelas beker
- Jepitan

Bahan- bahan secara keseluruhan dibuat dalam 4 Sampel :

- 320 gram damar matakucing
- 160 gram paraffin
- 320 gram gondorukem
- 160 gram malam tawon
- 140 gram microwax
Bahan Percobaan
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk percobaan ini yaitu :

Resep sampel :
Sampel A :
- 40 gr damar mata kucing
- 40 gr gondorukem
- 20 gr paraffin
- 20 gr malam tawon
- 10 gr microwax
Sampel B :

40 gr damar mata kucing

40 gr gondorukem
20 gr paraffin
20 gr malam tawon
15 gr microwax

Sampel C :
-

40 gr damar mata kucing

40 gr gondorukem
20 gr paraffin
20 gr malam tawon
20 gr microwax

Sampel D :

- 40 gr damar mata kucing

- 40 gr gondorukem
- 20 gr paraffin
- 20 gr malam tawon
- 25 fr microwax
Untuk membuat 4 (empat) komposisi sampel lilin tersebut maka

dibutuhkan bahan-bahan sebanyak :

- 320 gr damar mata kucing (@sampel = 40 gr)
- 320 gr gondorukem (@sampel = 40 gr)
- 160 gr paraffin putih (@sampel = 20 gr)
- 160 gr malam tawon (@sampel = 20 gr)
- 140 gr microwax (berbeda tiap sampel)
Naphtol AS.OL dan GaramScarlet GG untuk pewarnaan
Air dingin

4.2 Prosedur penelitian

Untuk mendapatkan lilin batik yang sebaik-baiknya, maka pada waktu menjebor
atau membuat campuran lilin harus memperhatikan beberapa petunjuk sebagai berikut :
1. Bahan lilin batik yang mempunyai titik leleh yang paling tinggi dilelehkan lebih
dahulu, kemudian berturut-turut yang lebih rendah dan yang terakhir yang
mempunyai titik leleh terendah.
2. Didalam pengerjaan mencampur ini, setelah semula bahan-bahan pokok
dimasukkan dan menjadi cair, diaduk yang baik dan rata, agar campuran betulbetul homogen.

3. Campuran lilin batik yang masih cair disaring dengan kain, kemudian dicetak
pada tempat yang baik dan kemudian didinginkan satu malam.
Setelah semua masuk dan mencair, diaduk sampai campur dan dipanaskan untuk
beberapa saat, kemudian disaring pakai kain, kain yang bersih serta dicetak pada
cetakkan lilin batik. Pada keesokan harinya lilin campuran ini dapat diambil dan
dipergunakan.
Pencampur
4.3 Tempat dan Waktu pelaksanaan
an

Tempat : Di laboratorium Kimia Proses Teknik Kimia

Penyaringa
Waktu : 1 September s/d 1 Desember
2016
n

4.4 Pelaksanaan Penelitian

Cara Kerja
I. Mencampurkan semua bahan
Pencairan
II. Melakukan penyaringan
dan pencetakan hingga menjadi malam
malam malam
III. Melakukan proses pencairan
IV. Menutup kain dengan malam cair sesuai pola
V. Memberikan zat warna padakain yang telah ditutup malam
VI. Melepaskan malam yang menempel untuk melihat hasil dari pewarnaan
VII. Membandingkan hasil setiap sampel
Penutupan kain
oleh malam

Alur
Pewarnaan

Pelepasan
malam

Evaluasi

Berhasil

Membandingk
an Hasil

Tidak