Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENCELUPAN 1

“PENGARUH VARIASI SODA ASH ( Na2 CO 3) TERHADAP PROSES PENCELUPAN KAIN


KAPAS MENGGUNAKAN ZAT WARNA REAKTIF PANAS DENGAN METODA PAD
STEAM”

Disusun Oleh:
Kelompok 3 2K3
Milenia Sri Andini - 19420052
Mira Rahmawati - 19420053
Mohamad Rifki Hanafi - 19420054
Muhamad Aldi Giri Putra - 19420055

Dosen : Ir. Elly K., Bk. Teks., M.Pd.


Asisten Dosen : David Christian, S.ST.
Yayu E. Y., S.S.T.
Tanggal Praktikum : 07 Oktober 2020

POLITEKNIK STTT BANDUNG


KIMIA TEKSTIL
2019
I. MAKSUD DAN TUJUAN
I.I Maksud
Untuk mengetahui dan memahami proses pencelupan serat kapas dengan zat warna
reaktif panas metode pad steam
I.II Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh zat-zat yang digunakan dalam proses pencelupan kapas
dengan zat warna reaktif panas.

II. DIAGRAM ALIR PROSES

Persiapan larutan celup Proses pencelupan Proses pencucian

III. ALAT DAN BAHAN


III.I Alat
- Piala porselen
- Gelas kimia
- Gelas ukur
- Pipet volume
- Pengaduk
- Termometer
- Timbangan analitik
- Gunting
- Bunsen / kompor
- Stopwatch
- Kalkulator
III.II Bahan
- Kain kapas
- Zat warna reaktif panas
- Zat anti migrasi
- Pembasah
- Urea
- Na2 CO 3 (soda ash)
- NaCl
- Sabun

IV. RESEP
IV.I Resep Pencelupan Standar
Berat bahan yang digunakan: 50 gram
1 2 3 4
ZW reaktif panas 20 g/l
Pembasah 1 ml/l
Urea 25 g/l
Zat anti migrasi 25 g/l
Soda ash 0 g/l 5 g/l 10 g/l 15 g/l
WPU 70%
Waktu dry 2 menit
Suhu dry 100 ° C
Waktu steam 4 menit
Suhu steam 100 ° C
IV.II Resep Cuci Sabun Standar
Sabun 1 g/l
Soda Ash 0,5 g/l
Vlot 1:20
Waktu 15 menit
Suhu optimum 60 ℃

V. SKEMA PROSES
1. Metode Standar

2. Metode Pemasukan Garam dan Alkali secara Bertahap


Metoda ini dimaksudkan untuk mendapatkan kerataan warna hasil celup yang lebih
baik dan hidrolisis zat warna yang lebih sedikit.
3. Metode salt at start (Penambahan Garam di Depan)
Metoda ini dimaksudkan untuk lebih mengurangi kerusakan zat warna yang
terhidrolisis, tetapi hanya diperuntukkan untuk zat warna reaktif yang mudah rata, karena
dengan NaCl didepan maka penyerapan zat warna akan lebih cepat sehingga resiko belang
semakin besar.

4. Metode all in
Metoda ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas, krena 1 orang bisa
menangani 4 -5 mesin celup, persyaratannya adalah proses ini memerlukan zat warna
reaktif yang lebih stabil (tidak mudah terhidrolisis) dan mudah rata.

VI. FUNGSI ZAT


1. NaCl berfungsi untuk mendorong penyerapan zat warna.
2. Na2 CO 3 berfungsi untuk fiksasi warna.
3. Pembasahberfungsi untuk meratakan dan mempercepat proses pembasahan kain.
4. Sabun berfungsi untuk proses pencucian setelah proses pencelupan guna menghilangkan
zat warna reaktif yang terhidrolisis yang ada dalam kain hasil celupan.

VII. LANGKAH KERJA


1. Pilihlah salah satu zat warna reaktif panas untuk pencelupan serat kapas dengan warna dan
tahan lunturnya sesuai target.
2. Buatlah rencana proses pencelupan pada zat warna reaktif panas, yaitu terdiri atas
menentukan diagram alir yang akan digunakan, mengatur resep yang akan dibutuhkan, dan
menentukan skema proses pencelupan.
3. Ketika langkah nomor dua sudah dilakukan, selanjutnya adalah menghitung resep yang
akan dibutuhkan selama proses pencelupan contohnya kebutuhan bahan dan kebutuhan air
sesuai dengan vlot yang sudah ditentukan.
4. Jika dirasa sudah, pengerjaan selanjutnya adalah proses pencelupan. Lakukanlah sesuai
dengan skema proses pencelupan.
5. Setelah dilakukan proses pencelupan, langkah berikutnya adalah proses pencucian. Jangan
lupa ketika proses pencucian hitung pula berapa kebutuhan bahan dan airnya. Baru setelah
dihitung lakukan proses pencucian.
6. Jangan lupa setelah proses pencucian, kainnya dibilas.
7. Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi, yaitu evaluasi ketuaan warna dan ketahanan
warna.

VIII. HIPOTESIS ALIR VARIASI YANG DIBUAT


Berdasarkan literatur yang didapat bahwa kegunaan dari Na2 CO 3 (soda ash) adalah untuk
fiksasi warna. Kegunaan lain dari soda ash ini adalah untuk merubah selulosa menjadi anion
selulosa. Variasi bahan yang digunakan pada proses pencelupan ini adalah soda ash. Jadi
penggunaannya dibedakan takarannya untuk empat orang.
Jika penggunaan takarannya semakin besar, maka efek yang dihasilkan adalah semakin
banyak pembentukan anion selulosanya sehingga reaksi fiksasinya akan semakin cepat.
Namun disamping itu ada kelemahannya yang merugikan,, yaitu terjadinya reaksi hidrolisis.
Reaksi tersebut bisa menimbulkan zat warna menjadi rusak dan tidak dapat berikatan/fiksasi
dengan serat apabila penggunaan soda ash berlebihan.
Agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terjadi, maka direkomendasikan dalam
penggunaan soda ash ditambahkan di belakang, 10 menit sebelum pencelupan. Efek yang
ditimbulkan adalah reaksi hidrolisis bisa sekecil mungkin. Jadi, warna yang dihasilkan tidak
akan rusak dan merata. Intinya semakin besar takarannya, maka semakin cepat fiksasinya.
Namun, semakin besar juga risiko yang didapatnya. Maka dari itu, takaran yang besar bisa
berpeluang warna pada kainnya rusak sehingga ketuaan dan kerataannya kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai