1. Kalsit
Kalsit mempunyai komposisi CaCOr murni dan belum terpengaruh oleh
metamorfose. Kalsit yang akan dibahas adalah kumpulan mineral kalsit (batu kalsit)
yang telah terpengaruh oleh proses metamorfose kontak tetapi tekstur aslinya masih
tampak (disebut sebagai tekstur palimses sehingga disebut sebagai kalsit meta
sedimen. Tekstur palimses yang tampak memperlihatkan seperti kumpulan butir gula
batu sehingga sering disebut sugary limestone. Pada umumnya sugary limestone
terbentuk oleh mineral kalsit murni, hampir tidak pernah ada kontaminan yang berarti
sehingga warna putih bersih.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Kalsit meta komposisi kimianya tidak berbeda dengan kom- posisi mineral
kalsit yaitu CaCOj. Dengan demikian pengolahan dan pemanfaatan kalsit meta sama
dengan pengolahan dan pemanfaatan kalsit.
2. Marmer
Dalam geologi marmer adalah jenis batuan metamorf yang berasal dari batu
gamping yang terkena proses metamorfose kontak maupun metamorfose regional. Di
masyarakat/pengusaha bahan bangunan/istilah dagang (yang sebenarnya pendapat ini
tidak benar) marmer adalah mengkilap, batuannya dapat berupa batu gamping, granit,
basalt marmer dan jenis lainnya.
3. Batu Sabak (Slate)
Batu sabak merupakan batuan malihan yang berasal dari lernpung atau serpih
yang mengalami metamorfose regional ataupun metamorfbse kontak tingkat rendah medium yang dicirikan oleh facies hornfels - sub- facies hornblende hornfel. Ciri
utama dari batu sabak bidang belahnya (cleava ge) paralel tekstur lepidoblastik granoblastik, kadang-kadang poikiloblastik, struktur sekistos, dengan mineral utama
mika (terma- suk muskovit, biotiti), cordierit, andalusit, warna mengarah kewarna
gelap, mengkilat. Jenis batuan ini akan mengalami rekristalisasi pada suhu 5000 C atau
pada tekanan + 2,5 kilobar. Dari hasil analisa mineralogi teliti batu sabak di Indonesia
tersusun oleh mineral kuarsa (30%),illite(27%), serisit (10%), kalsit (10%), plagioklas
(6%), klorit (5%) dolomit (4%), grafit (2,5%), dan rutil (0,5%). Kandungan mineral
tersebut sangat ditentukan oleh batuan asal. dan kandungan mineral tersebut
mempengaruhi warna batu sabak, misal warna abu- abu sampai hitam karena grafit.
merah dan violet karena hematit, warna hijau karena klorit atau oksida besi.
Pengolahan dan Pemanfaatan
Balok batu sabak sesuai clengan keperluan digerga.ji dan diben- tuk. Batu
sabak yang sudah diolah dinrantaatakan untuk atap runtah. batu tenrpel dinclirrg, batu
tulis (pada rnasa lanrpau), sedang pecahan- nya dapat digerurs menjadi tcplutg
sebagai bahan pengisi atau pcngembang dalarn industri cat.
4. Kuarsit