Penyusun
Nama : Ajeng Seprilla Natasha
NIM
: P2.06.30.1.15.003
2016
II.
Tujuan
Untuk mengetahui cara formulasi obat injeksi vial dengan metode
sterilisasi
Dasar Teori
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, injeksi adalah sediaan steril
berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
melalui selaput lendir.(FI.III.1979)
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, injeksi adalah
injeksi yang dalam wadah 100 mL atau kurang. Umumnya hanya
laruitan obat dalam air yang bisa diberikan secara intravena. Suspensi
tidak bisa diberikan karena berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kapiler.(FI.IV.1995)
Sediaan steril injeksi dapat berupa ampul, ataupun berupa vial. Injeksi
vial adalah salah satu bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan
pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau volume 0,5 mL 100
mL. Injeksi vial pun dapat berupa takaran tunggal atau ganda dimana
digunakan untuk mewadahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi
dengan volume sebanyak 5 mL atau pun lebih. (Anonim.Penuntun
Praktikum Farmasetika I.2011)
III.
IV.
Formula
Thiamin Hydrochloridum
25mg/ml
Obat suntik dalam vial ad
10 ml
Spesifikasi
1. Thiamin Hydrochloridum (FI. Edisi III hal 598)
Nama Resmi
: THIAMINI HYDROCHLORIDUM
Sinonim
: Thiamin Hidrokloridum, Vit.B1
Pemerian
: Hablur kecil, bau khas lemah, mirip ragi,
rasa pahit.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol
(95%)P, praktis tidak larut dalam eter P, dan
dalam
benzena P, dan larut dalam gliserol P.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
K/P
: Antineuritikum yaitu sebagai penekan
fungsi kerja
saraf pusat dan sebagai komponen Vit. B
kompleks
2. Natrii Chloridum
Sinonim
Rumus molekul
Pemerian
: Sodium Chloride
: NaCl
: serbuk kristal putih; tidak berwarna;
mempunyai rasa garam
pH
: 6,7-7,3
Kelarutan
: sedikit larut dalam etanol; larut dalm 250
bagian etanol 95%; larut dalam 10 bagian
gliserin; larut dalam 2,8 bagian air dan 2,6
bagian pada suhu 100oC.
Fungsi
: agen tonisitas ; sumber ion Natrium
OTT
: larutan natrium klorida bersifat korosif
dengan besi; membentuk endapan bila
bereaksi dengan perak; garam merkuri; agen
oksidasi kuat pembebas klorine dari larutan
asam sodium klorida; kelarutan pengawet
nipagin menurun dalam larutan sodium
klorida.
3. Aqua Pro Injection (FI. Edisi III hal 97)
Nama Resmi
: AQUA PRO INJECTION
Sinonim
: Aqua untuk injeksi
Pemerian
: Keasaman, kebasaan, ammonium, besi,
tembaga,timbal, kalsium klorida, nitrat, sulfat, zat teroksidasi
menurut syarat yang tertera pada aqua destillata.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
K/P
: Sebagai pelarut untuk injeksi (zat
tambahan)
V.
STERILISASI
Sterilisasi
Waktu
Beaker glass
Oven 1700C
30
Otoklaf 115-1160C
30
Vial
Oven 1700C
30
Kaca arloji
Api langsung
20
Spatel logam
Api langsung
20
Batang pengaduk
Api langsung
20
Syringe
B. Sediaan
Disterilkan dengan cara sterilisasi A atau C dan segera didinginkan (Fornas II,
289)
VI.
VII.
Formula lengkap
Thiamin Hydrochloridum
Natrii Chloridum
Aqua pro injectionum
25mg
2,995mg
ad 10 ml
25 mg
25 x 10 orang = 250 x 10 = 2500 +( x 2500)
= 2500 + 125
= 2625 mg/ml
Pengolahan
2.
3.
4.
pH akhir = ....3.......
5.
Tambahkan HCl 0,1N sebanyak 30 tetes (6N) dan 140 tetes (0,1 N) sampai pH stabilitas
6.
7.
8.
9.
IX.
Pembahasan
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan
yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan
menggunakan alat suntik. Ada 2 tipe utama untuk injeksi yaitu dosis
X. Evaluasi Sediaan
XI.
No.
Jenis Evaluasi
Penilaian
Tertutup baik
Jumlah sediaan
10 vial
Kejernihan sediaan
Jernih
Keseragaman volume
Sesuai
Kesimpulan
Dari hasil praktikum injeksi thiamin HCL ini dapat diamati bahwa injeksi berwarna
bening dan jernih
dengan pH 3. pembuatan injeksi thiamin HCl ini dengan cara sterilisasi panas basah yaitu
menggunakan autoklaf. Dalam pembuatan injeksi ini harus bebas dari cemaran mikroba
dan diharuskan untuk steril karena akan masuk ke dalam pembuluh darah secara langsung
DAFTAR PUSTAKA