Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI KINERJA STAF MEDIS

NO.DOKUMEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

NO.REVISI

HALAMAN

Ditetapkan oleh
Direktur

TANGGAL TERBIT

dr. Ukhron
Novansyah

PENGERTIAN
1.
2.
3.
4.

TUJUAN

Menetapkan kerangka kinerja staf medis:


Evaluasi kinerja staf medis yang comperehensif
Membangun kompetensi dokter melalui data.
Membantu menciptakan pendekatan yang konsisten dan adil

untuk mengevaluasi dokter


5. Membantu menciptakan pendekatan yang fair dan konsisten
untuk mengevaluasi staf medis, menetapkan harapan dan
pengukuran kinerja.
1.
KEBIJAKAN

PROSEDUR
UNIT TERAKAIT

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA


BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah lembaga yang memberikan pelayanan klinikdengan badan dan jiwa
manusia sebagai sasaran kegiatannya, maka mutu pelayanan medic menjadi indicator penting
untuk menilai baik buruknya pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu untuk mewujudkan suatu
pelayanan medis yang bermutu sangat diperlukan adanya pengaturan yang baik terhadap
kegiatan pelayanan kegiatan medis yang dilaksanakan oleh para dokter, perawat, dan tenaga
klinik lainya. Sebagaimana system govermance dibidang manajemen, pada saat ini telah
dikembangkan system govermance dibidang klinik dengan menggunakan istilah clinical
govermance, yaitu suatu kerangka kerja yang bertujuan untuk menjamin agar pelayanan
kesehatan dapat terselenggara dengan baik berdasarkan standar pelayanan yang tinggi serta
dilakukan pada lingkunagn kerja yang memiliki tingkat profesionalisme tinggi. Dalam konsep ini
setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan klinik harus dan memahami dan menerapkan
prosedur prosedur yang dapat mencegah terjadinya resiko akibat penatalaksanaan medic.
Kepuasan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan. Ada dua factor utama yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan, yaitu
pelayanan yang diharapkan (expected services), dan pelayanan yang dirasakan (precived
servise). Jika harapany terlampaui maka pelayanan tersebut dirasakan sebagai mutu pelayanan
yang ideal dan sangat memuaskan . jika harapan sesuai dengan pelayanan yang diterima maka
pelayananya memuaskan, dan jika harapannya tidak terpenuhi pada pelayanan yang diterima
maka mutu pelayanan tersebut dianggap kurang memuaskan.
Penilaian mutu pelayan kesehatan dapat ditinjau dari beberapa sisi, yaitu sisi pemakai
jasa pelayanan kesehatan dan penyelenggara pelayanan kesehatan . dari sisi pemakai pelayanan
kesehatan yang bermutu adalah suatu pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan,
diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu
memyenbuhkan keluhannya serta mencegah berkembang atau meluasnya penyakit.

Sumber daya manusia mempunyai peran yang paling utama dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan adalah tenaga profesi medis. Oleh karena itu pihak manajemen rumah sakit
tentunya mengharapkan tenaga medis yang bekerja di lingkungan harus mempunyai mutu
pelayanan kesehatan yang baik, bertanggungjawab dan berdisiplin tinggi. Sebagai upaya untuk
mencapai tujuan dimaksud, maka komite medic dalam menyelsaikan masalah yang berkaitan
dengan tenaga medis serta melakukan pemantauan dan pembinaan.
Berdasarkan UURS pasal 29 tentang kewajiban rumah sakit bahwa setiap rumah sakit
wajib memberi pelayanan kesehatan yang aman , bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan
mengutamakaan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit dan membuat
dan melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan
dalam melayani pasien. Berdasarkan UU RS Pasal 46 rumah sakit bertanggung jawab secara
hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di rumah sakit. Untuk dapat melaksanakanya maka RS Harapan mulia melakukan
evaluasi secara terus menerus terhadap semua staf medis yang bekerja di rumah sakit Harapan
mulia sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengurangi dampak tuntutan dari
pasien.

BAB II

PANDUAN EVALUASI TENAGA MEDIS


2.1 Defenisi
Merupakan suatu proses pengumpulan data , menganalisis informasi pada setiap kinerja
staf medis yang dilaksanakan berdasarkan data yang komperehensif untuk menilai pencapaian
program dan mendeteksi serta menyelsaikan masalah yang dihadapi. Dalam melaksanakan
evaluasi kinerja staf di perlukan suatu metode dan proses dan proses penilaian dan pelaksanaaan
tugas seseorang atau kelompok orang atau unit-unit kerja yang sesuai dengan standar kinerja dan
tujuan rumah sakit.
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi professional dilakukan secara
subjektif dan berbasis bukti. Hasil proses review bias tidak ada perubahan dalam tanggung jawab
medis fungsional , perluasan tanggung jawab , pembatasan tanggung jawab ,masa konselling dan
pengawasan atau kegiatan yang lainnya. Setiap waktu sepanjang tahun ,bila bukti yang dapat
dipertanyakan kurang peningkatan kinerja ,ada review dan kegiatan sesuai lainnya yang diambil.
Hasil review ,tindakan yang diambil dan dampak atas kewenangan didokumentasikan dalam
bentuk file kredensial staf medis fungsional atau file lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang diberikan
oleh setiap staf medis dan untuk mengurangi kesalahan dalam pelayanan medis yang akan
dilaksanakan.

2.2 Pelaksanaan evaluasi tenaga medis di RS Harapan Mulia


A. Elemen Penilaian Monitoring dan Evaluasi SMF
1. Ada evaluasi praktik professional terus terusan dari kualitas dan keamanan pelayanan
pasien yang diberika oleh setiap anggota staf medis fungsional yang direview dan
dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis fungsional setidaknya setiap tahun.

2. Evaluasi praktik professional terus menerus dan review tahunan dari seiap anggota staf
medis fungsional dilaksanakan dengan proses yang seragam yang ditentukan oleh
kebijakan rumah sakit.
3. Evaluasi mempertimbangan dan mengguanakan data komparatif secara proaktif ,seperti
membandingkan dengen literature kedokteran.
4. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisa mendalam
terhadap komplikasi yang dikenal dan berlaku.
5. Informasi dari proses evaluasi praktik professional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota staf medis fungsional dan file lainnya yang relevan.
B. Kinerja staf klinis yang dievaluasi adalah :
a. Perawatan pasien ( patient care)
b. Pengetahuan medis / klinis ( medical / clinical knowledge)
c. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik ( practice base learnimg improvement)
d. Ketrampilan interpersonal dan kominikasi ( interpersonal and skill communication)
e. Praktik berbasis system ( system baes practice)
f. profesionalisme
C. Informasi didapat dari :
a. Grafik review berkala dari rekam medis
b. Observasi langsung
c. Monitoring terhadap teknik diagnostic dan pengobatan
d. Monitoring kualitas klinis
e. diskusi /survei dengan sejawat /staf lainnya
Informasi dari proses evaluasi praktik professional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota staf fungsional dan file lainnya yang relefan.

BAB III
PENUTUP
Proses

evaluasi staf medis adalah merupakan suatu proses pengumpulan data,

menganalisa informasi terhadap setiapp kinerja staf medis yang dilaksanakan berdasarkan data
yang komprehensif untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan
masalah yang dihadapi . Adanya proses evaluasi secraa terus menerus diharapkan tercapainya
pelayanan medis yang bermutu dan berdaya saing.
Dengan demikian panduan proses evaluasi staf klinis di Rumah Sakit Harapan Mulia.
Dengan segala daya dan upaya yang optimal, semoga proses evaluasi dapat dilaksanakan sebaik
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai