Menimbang :
1. Bahwa Pendelegasian wewenang adalah proses dimana pimpinan mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya dan konsekuensilogis dari semakin besarnya
organisasi,
2. Bahwa dengan pendelegasian wewenang memungkinkan pimpinan mencapai hasil
yang lebih baik, organisasi berjalan lebih efisien.memungkinkan manajer dapat
memusatkan perhatian terhadaptugas-tugas prioritas yang lebih penting dan
memungkinkanbawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapatdipergunakan
sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahanatau keberhasilan.
3. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut pada angka 2, maka dipandang perlu
ditetapkan Pendelegasian Wewenang di Rumah Sakit THURSINA dalam Surat
Keputusan Direktur PT.THURSINA.
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Duri,.............................. 2014
Direktur PT.THURSINA
TEMBUSAN Yth :
1. Direktur RS. THURSINA
3. Arsip
Lampiran Surat Keputusan Direktur PT.THURSINA
Nomor : 004/SK/THURSINA/XII/2014
Tentang :Kebijakan Pendelegasian Wewenang Di Rumah Sakit THURSINA
Laporan Keuangan
Bulanan
Menetapkan Besarnya Mengusulkan Besarnya
Salary (Upah Pokok dan Salary (Upah Pokok dan
Tunjangan Tidak Tetap Tunjangan Tidak Tetap
Karyawan RS) Karyawan RS)
Menetapkan Kenaikan Mengusulkan Kenaikan
Gaji Berkala setiap tahun Gaji Berkala setiap tahun
Meminjam uang atau Meminjam uang atau
meminjamkan uang lebih meminjamkan uang
dari Rp. 5.000.000,- kurang dari
Rp. 5.000.000,-
Memberi atau menerima
pengalihan atas harta tetap
Membeli atau dengan
caralain mendapatkan/
memperoleh harta tetap
Menjual atau dengan cara
lain melepaskan kekayaan
Menjaminkan kekayaan
5 Pembelian Pembelian Pembelian investasi
barang investasidengan nilai lebih dengannilai kurang dari
investasi dari Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.000,-
Duri,…………….. 2014
Menimbang :
1. Bahwa pengangkatan dan penempatan Sumber Daya Manusia dalam suatu jabatan
structural dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan
kompetensi yang jelas.
2. Penilaian kinerja dan Evaluasi berkala Sumber Daya Manusia juga sangat
mempengaruhi rumah sakit dalam mengangkat pejabat struktural yang dirasa mampu
untuk mengemban tanggung jawab sebagai pemimpin sekaligus pengelola Rumah
Sakit.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud diatas maka perlu
dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur PT.THURSINA.
Mengingat :
1. Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
2. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang RumahSakit.
4. Permenkes RI No. 971/Menkes/Per/XI/2009 tentang standar kompetensi pejabat
struktural kesehatan;
5. Surat Keputusan Direktur PT.THURSINA Nomor 002/SK/THURSINA/XII/2014
tentang pengangkatan Direktur RS. THURSINA masa bakti 1 Desember 2014 – 31
November 2019;
6. Surat Keputusan Direktur PT.THURSINANomor : 001/SK/THURSINA/XII/2014
tentang Pengesahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit THURSINA.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR PT.THURSINA TENTANG
PERSYARATAN DAN URAIAN TUGAS DIREKTUR RUMAH
SAKIT THURSINA.
KETIGA : Keputusan ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
perubahan akan di lakukan peninjauan kembali.
Duri…………2014
Direktur PT.THURSINA,
BAB I
PENDAHULUAN
Direktur adalah orang yang diangkat dan diberhentikan serta diberi wewenang oleh
Direktur PT.THURSINA melalui Surat Keputusan Direktur PT.THURSINA untuk mengatur
pengelolaan, pengurusan dan pelaksanaan kegiatan Rumah sakit secara keseluruhan,
melaksanakan kebijakan pengelolaan Rumah Sakit setelah ditetapkan oleh pemilik sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan kebijakan, serta segala
ketentuan umum yang berlaku, dan berbagai aturan dalam Peraturan Internal Rumah Sakit ini,
serta memperhatikan hasil pelaksanaan tindakan atau audit yang dilaksanakan oleh Komite
Medik dan Satuan Pemeriksaan Internal.
Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab kepada Direktur PT.THURSINA dalam hal
pengelolaan dan pengawasan rumah sakit beserta fasilitasnya, sumber daya manusia, dan
sumber daya terkait.
Lamanya masa jabatanmerupakan kewenangan sepenuhnya dari pemilik rumah sakit.
Direktur Rumah Sakit dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya apabila
berdasarkan kenyataan yang bersangkutan :
a. Tidak melaksanakan tugas dengan baik
b. Tidak melaksanakan ketentuan perundang – undangan yang berlaku.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan rumah sakit.
d. Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana, kejahatan dan
atau kesalahan yang bersangkutan dengan pengurusan Rumah Sakit.
e. Pemberhentian dengan alasan sebagaimana di maksud ayat 3 (tiga) diberitahukan
secara tertulis oleh Direktur PT.THURSINA
f. Pemberhentian karena alasan sebagaimana di maksud ayat 3 (tiga) huruf d,
merupakan pemberhentian tidak dengan hormat.
BAB II
PERSYARATAN DIREKTUR RS.THURSINA
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTUR RS.THURSINA
BAB IV
WEWENANG DIREKTUR RUMAH SAKIT THURSINA