Anda di halaman 1dari 5

TAKE HOME

UJIAN TENGAH SEMESTER I


FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :
Taufan Arif

(131514153024)

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015

UJIAN TENGAH SEMESTER


S2 FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN
SEMESTER GASAL 2015/2016
1. Buat Kajian ontology keperawatan? Pilih salah satu (manajemen, medical surgical,
child, maternity, psyche, oncology, community, family, gerontic, and critical)
a. Definisi Ontologi
Calilista Roy (1976) mendefinisikan ontology keperawatan

bahwa

keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan


yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien.
Sedangkan Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan adalah
menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak.
Ontologi adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada atau
ontologi merupakan teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada.
Pembahasan tentang ontology sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab apa.
Ontology menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara
yang berbeda dimana entitas dari kategori kategori yang logis yang berlainan
(objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat di katakan ada , dalam kerangka
tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal
ada, sedangkan dalam hal pemakaianya akhir-akhir ini ontology di pandang sebagai
teori mengenai apa yang ada.
Objek telahan ontology adalah yang ada ,yaitu ada individu,ada umum,ada
terbatas,ada tidak terbatas,ada universal,ada mutlak,termasuk kosmologi dan
metafisika,dan ada sesudah kematian maupun sumber segala ada, yaitu Tuhan Yang
Maha Esa, pencipta dan pengatur alam semesta.
b. Objek Kajian Ontologi Keperawatan (Medical Surgical)
Hakikat ontology ilmu merupakan hakikat apa yang dipelajari ilmu, atau
hakikat objek kajian dari suatu ilmu. Dalam Kajian ontology keperawatan yang
dibahas adalah Kajian ontology Keperawatan Medikal Bedah (Medical Surgical).
Konsep penting dalam ontology ilmu terdiri atas 4 macam yaitu Metafisika,
Asumsi. keterbatasan, dan keterpaduan ilmu dan agama. Metafisika merupakan
landasan dan kebijakan berpikir setiap pemikiran kefilsafatan dimana dunia yang
terlihat nyata ternyata menghasilkan berbagai spekulasi filsafati tentang hakikat
apa atau hakikat kenyataan. Asumsi dasar adalah anggapan yang menjadi dasar
dan titik tolak bagi kegiatan setiap cabang ilmu yang bersumber dari kebenaran
apriori dan teori sarjana terdahulu yang disangsikan lagi.

Hakikat Ontology keperawatan harus dapat menjawab pertanyaan=pertanyaan


pokok yang ada, yaitu 1) Objek apa yang mau di kaji?, 2) Bagaimana wujud yang
hakikat dari objek ilmu?, dan 3) Bagaimana hubungan antar objek-objek suatu
ilmu tersebut?.
Pada Ontologi keperawatan (medical surgical), objek apa yang mau di kaji
ilmu adalah HIV Aids. Wujud yang hakiki dari objek ilmu Penyakit HIV Aids
terdiri atas objek materii dan objek formal. Objek Materiil merupakan suatu kajian
penelahaan atau pembentukan pengetahuan itu, yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada. Mencakup segala hal ,baik hal yang konkret atau nyata atau hal-hal
yang abstrak atau tidak tampak. Sedangkan Objek Formal merupakan sifat
penelitian, penyelidikan yang dalam. Kata mendalam berarti ingin tahu tentang
objek yang tidak empiris. Sehingga Objek Materiil dari kajian ini adalah pasien
HIV Aids, sedangkan Objek Formalnya adalah respon adaptif. Hubungan antar
objek-objek suatu ilmu tersebut adalah pasien dengan gangguan HIV Aids tersebut
memerlukan kepekaan terhadap perubahan yang terjadi. Proses adaptasi
diterapkan dengan merespon setiap perubahan yang terjadi pada pasien, misalnya
ketika terjadi penurunan daya tahan tubuh maka harus segera mendapat perawatan
supaya tidak terjadi penurunan kesehatan yang berlanjut dan mengancam jiwa.
2. Bagaimana Schematic and reasoning epistemology keperawatan yang telah pilih
diatas?
Epistemologi disebut juga dengan teori pengetahuan(theory of knowledge),
yaitu cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan
syahnya

(validitas)

pengetahuan.

Epistemologi

memfokuskan

pada

makna

pengetahuan yang dihubungkan dengan konsep, sumber, criteria pengetahuan, jenis


pengetahuan, dan sebagainya.
Landasan Epistemologi ilmu adalah menggunakan metode ilmiah dimana
ontology yang dipilih adalah medical surgical dengan topic HIV Aids. Schematic
Metode ilmiah dijabarkan sebagai berikut:

Ide (Masalah Empiris)


Respon Adaptif Penderita HIV Aids

Penentuan Masalah
Madical Surgical ( HIV Aids)

Penyusunan Kerangka Masalah

Brainstorming
Faktor apa saja yang menyebabkan
Respon adaptif penderita HIV Aids?
Kajian Masalah
Berdasarkan literature, terdapat 4 faktor efektor yang mempengaruhi respon adaptif

Pengajuan Hipotesa
garuh pemenuhan kebutuhan fisiologis terhadap derajat respon adaptif pada penderita HIV Aids

Deduksi dari Hipotesa

Faktor Fisiologis
Faktor Konsep diri
Faktor Fungsi Peran
Saling ketergantungan

Pembuktian Hipotesa
Benar

Teori Ilmiah

Faktor Fisiologis
Faktor konsep diri Faktor fungsi peran
Faktor Interdependence
Oksigenisasi Fisik diri (sensasi dan gambaran diri)
Peran Primer
Diri Nutrisi
Pribadi (konsistensi diri, ideal diri, dan moral-etik-spiritua
Peran sekunder
diri)
Eliminasi
Peran tersier
Aktifitas dan Istrirahat
Proteksi

Identifikasi Potensial Variabel


Kebutuhan fisiologis
Tujuan
Konsep
Menjelaskan pengaruh pemenuhan kebutuhan fisiologis terhadap derajat respon adaptif pada penderita HIV
Aids diri
Fungsi Peran
Interdependence

Reasoning epistemologu keperawatan yang dipilih adalah HIV Aids


merupakan sebuah penyakit yang dimana tidak dapat disembuhkan karena sangat
mempengaruhi system imunitas penderitanya. Pasien dengan gangguan tersebut
memerlukan kepekaan terhadap perubahan yang terjadi. Proses adaptasi diterapkan
dengan merespon setiap perubahan yang terjadi pada pasien. Pasien dengan AIDS
misalnya, ketika terjadi penurunan daya tahan tubuh maka harus segera mendapat
perawatan supaya tidak terjadi penurunan kesehatan yang berlanjut.
berdasrkan teori adaptasi Roy, erdapat 4 proses pada system adaptasi yaitu
proses input, control, efektor, dan output. Proses Efektor terdiri atas fungsi peran,
konsep diri, funsi peran, dan interdependence. Proses efektor dapat sangat
berpengaruh terhadap respon adaptif atau respon inefektif.
3. Bagaimana axilogy dari keperawatan yang telah di pilih?
aksiologis diatas dapat dijelaskan bahwa ilmu keperawatan digunakan sebagai
ilmu, pedoman, dan dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien
dengan berbagai tingkatan dari individu, keluarga, kelompok bahkan sampai
masyarakat luas guna meningkatkan derajat kesehatan pasien tersebut.
Modifikasi penerapan teori adaptasi pada pasien HIV Aids diatas memberikan
gambaran bahwa pemenuhan efektor (Kebutuhan Fisiologis) dapat mempengaruhi
respon adaptif ataupun respon in efektif pasien. Dengan pemberian pemenuhan
kebutuhan fisiologis yang terdiri atas oksigen, nutrisi, eliminasi, aktifitas dan istirahat,
dan protesksi diharapkan dapat memberikan efek output yang maksimal yaitu respon
adaptif sehingga merubah kondisi seseorang atau sekelompok orang dari kondisi sakit
menjadi sembuh dan yang sudah sehat dapat mempertahankan atau mengoptimalkan
derajat kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai