Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN ILMU EKONOMI MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Prof. Paul Anthony Samuelson


Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari
untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
2. Menurut Suherman Rosydi
Ilmu akonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk
memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul
karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk
mencapai kemakmuran.
3. Menurut Ensiklopedi Indonesia
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha tersebut
4. Menurut Jack Hirshleifer
Ilmu ekonomi merupakan studi tentang keputusan dalam memilih di antara berbagai
tindakan yang mungkin di ambil, atau ilmu ekonomi juga mempelajari apa yang terjadi
bila keputusan bermacam-macam orang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
5. Menurut Case and Fair Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan
masyarakat mengambil pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka yang telah
disediakan oleh alam dengan generasi sebelumnya.
6. Menurut Adam Smith
Ilmu ekonomi merupakan ilmu secara sistematis memprlajari tingkah laku manusia dalam
usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai
tujuan tertentu

7. Menurut Alfred Marshall


Ilmu ekonomi merupakan ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia seharihari.
8. Menurut Von Neumann dan Mogenstern
Ilmu ekonomi merupakan disiplin ilmu yang saying sekali bila tidak diperlakukan secara
tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk
menhadapi masalah-masalah mendesak pada saman itu.
9. Menurut M. Manullang
Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari masysrakat dalam usahanya
untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat
memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa barang-barang maupun jasa).
10. Menurut Lipsey
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
11. Menurut Alfred W.
Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi,
dan ilmu ekonomi terapan.
12. Menurut Samuekon
Ilmu ekonomi merupakan sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan
meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya.
13. Menurut Aristoteles
Ilmu ekonomi merupakan sebagai sutau cabang dapat digunakan dengan dua jalan yaitu
kemungkinan untuk dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang. Nilai
pemakaian dan nilai pertukaran.

14. Menurut Khursid ahmad


Ilmu ekonomi merupakan suatu upaya sistematis yang mencoba memahami
permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungan dengan permasalahan
tersebut dari sudut pandang islam.
15. Menurut M. Akram Khan
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia
(falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar
kerjasama dan pertisipasi.
16. Menurut Amwal
Ilmu ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu atau studi yang memjelaskan tentang
bagaimana menentukan keputusan yang efektif dalam mengelola sumber daya yang ada
dalam rangka memenuhi kebutuhan individu/masyarakat.

Kewarganegaraan Ganda

Apatride timbul apabila karena menurut aturan kedua negara tidak diakui sebagai warganegara.
Misalkan Ari dan Afi adalah suami isteri yang berkewarganegaraan A yang menganut asas soli,
mereka berdomisili di negara B yang menganut asas ius sangiunis, kemudian melahirkan
anaknya C. C oleh negara A tidak diakui karena tidak lahir dalam wilayah negara A dan tidak
diakui negara B karena bukan keturunan bangsa B.
Bipatride timbul karena menurut aturan kedua negara diakui status kewarganegaraannya.
Misalkan Ari dan Afi adalah suami isteri yang berkewarganegaraan A yang menganut asas
sangiunis, mereka berdomisili di negara B yang menganut asas ius soli, kemudian melahirkan
anaknya C. C oleh negara A diakui karena keturunan bangsa A dan diakui negara B karena lahir
dalam wilayah negara B.
Multipatride timbul karena sesuatu dan lain hal seseorang selalu berurusan dengan negara
ataupun unsur-unsur lain dalam suatu negara dan sering berpindah wilayah domisilinya. Dalam
hukum internasional multipatride dianggap mengganggu sistem kewarganegaraan suatu negara.

contoh kasus status kewarganegaraan tunggal


Indonesia menganut asas kewarganegaraan tunggal, dimana kewarganegaraan anak mengikuti
ayah, sesuai pasal 13 ayat (1) UU No.62 Tahun 1958 :
Anak yang belum berumur 18 tahun dan belum kawin yang mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya sebelum ayah itu memperoleh kewarga-negaraan Republik
Indonesia, turut memperoleh kewarga-negaraan Republik Indonesia setelah ia bertempat tinggal
dan berada di Indonesia. Keterangan tentang bertempat tinggal dan berada di Indonesia itu tidak
berlaku terhadap anak-anak yang karena ayahnya memperoleh kewarga-negaraan Republik
Indonesia menjadi tanpa kewarga-negaraan.
Dalam ketentuan UU kewarganegaraan ini, anak yang lahir dari perkawinan campuran bisa
menjadi warganegara Indonesia dan bisa menjadi warganegara asing :
1. Menjadi warganegara Indonesia
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warga negara asing dengan

pria warganegara Indonesia (pasal 1 huruf b UU No.62 Tahun 1958), maka kewarganegaraan
anak mengikuti ayahnya, kalaupun Ibu dapat memberikan kewarganegaraannya, si anak terpaksa
harus kehilangan kewarganegaraan Indonesianya. Bila suami meninggal dunia dan anak anak
masih dibawah umur tidak jelas apakah istri dapat menjadi wali bagi anak anak nya yang
menjadi WNI di Indonesia. Bila suami (yang berstatus pegawai negeri)meningggal tidak jelas
apakah istri (WNA) dapat memperoleh pensiun suami.
2. Menjadi warganegara asing
Apabila anak tersebut lahir dari perkawinan antara seorang wanita warganegara Indonesia
dengan warganegara asing. Anak tersebut sejak lahirnya dianggap sebagai warga negara asing
sehingga harus dibuatkan Paspor di Kedutaan Besar Ayahnya, dan dibuatkan kartu Izin Tinggal
Sementara (KITAS) yang harus terus diperpanjang dan biaya pengurusannya tidak murah. Dalam
hal terjadi perceraian, akan sulit bagi ibu untuk mengasuh anaknya, walaupun pada pasal 3 UU
No.62 tahun 1958 dimungkinkan bagi seorang ibu WNI yang bercerai untuk memohon
kewarganegaraan Indonesia bagi anaknya yang masih di bawah umur dan berada dibawah
pengasuhannya, namun dalam praktek hal ini sulit dilakukan.
Masih terkait dengan kewarganegaraan anak, dalam UU No.62 Tahun 1958, hilangnya
kewarganegaraan ayah juga mengakibatkan hilangnya kewarganegaraan anak-anaknya yang
memiliki hubungan hukum dengannya dan belum dewasa (belum berusia 18 tahun atau belum
menikah). Hilangnya kewarganegaraan ibu, juga mengakibatkan kewarganegaraan anak yang
belum dewasa (belum berusia 18 tahun/ belum menikah) menjadi hilang (apabila anak tersebut
tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya).

1. Hak atas kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan


Ini merupakn konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan yang
dianut Indonesia. Pasal 27 (1) menyatakan tentang kesamaan kedudukan warga Negara
dalam hukum dan pemerintahan tanpa pengecualian. Pasal ini menunjukkan kepedulian kita
terhadap hak asasi sekaligus keseimbangan antara hak dan kewajiban daan tidak adanya
diskriminasi diantara warga negara.
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
Sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 27 (2). Pasal ini menunjukkan asas keadilan social
dan kerakyatan.
3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat daan
berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan dan sebagainya. Syaratsyaratnya akan diatur dalam undang-undang. Pelaksanaan pasal 28 telah diatur dalam
undang-undang antara lain:
1. UU No.1 Tahun 1985 tentang perubahan atas UU no. 15 tahun 1969 tentang pemilihan
umum anggota Badan permusyawaratan/perwakilan Rakyat sbagai mana telah diubah dengan
UU No. 4 tahun 1975 daan UU No. 3 tahun 1980.
2. UU No. 2 tahun 1985 tentang perubahan aatas UU No. 16 tahun 1969 tentang susunan dan
kedudukan MPR, DPR, dan DPRD sebagaimana telah diubah dengan UU No. 5 tahun 1975
4. Kemerdekaan memeluk agama
Pasal 29 (1),(2) UUD 1945 mengatur kemerdekaan beragama di Indonesia. Hak atas
kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau golongan melainkan berdasarkan
keyakinan sehinga tidak dapat dipaksakan.
5. Hak dan kewajiban bela Negara
Pasal 30 (1) UUD 1945 menyatakan keewajiban dan hak setiap warga negara untuk ikut serta
dalam usaha pembelaan negara dan ayat (2) menyatakan bahwa pengaturannya lebih lanjut
dilakukan dengan undang-undang. Undang-undang yang dimaksudkan adalah UU No. 20
tahun 1982.
6. Hak mendapatkan pengajaran
Termuat dalam pasal 31 (1),(2) UUd 1945, ini sesuai dengan tujuan Negara kta dalam
pembukaan UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai