Anda di halaman 1dari 10

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
KIMIA KARBON
KELAS XII
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
ISLAM NURUL MADINAH

Siti Mariyam, S.Pd

Kimia karbon
A. Keunikan atom karbon
Kekhasan atom karbon dan senyawa hidrokarbon.
o Dapat membentuk empat (4) buah ikatan kovalen
o Dapat membentuk senyawa yang stabil
o Dapat membentuk rantai karbon lurus dan bercabang
o Dapat membentuk ikatan tunggal dan ikatan rangkap
Kedudukan atom karbon dalam rantai karbon
Ada empat macam :
A) atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat oleh satu atom
karbon yang lain
B) atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat oleh dua atom
karbon yang lain
C) atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat oleh tiga atom
karbon yang lain
D) atom karbon kearterner, yaitu atom karbon yang terikat oleh empat
atom carbon yang lain
B. Hidrokarbon
Hidrokarbon terdiri dari hidrogen dan karbon. Hidrokarbon ini dapat
diklasifikasi atau digolongkan untuk mempermudah dalam pengenalannya.
Penggolongan pertama berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya
yaitu :
1. Hidrokarbon jenuh
yaitu senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan
ikatan tunggal.
2. Hidrokarbon tak jenuh
yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena)
atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga
(alkuna).
Penggolongan kedua berdasarkan bentuk rantai karbonnya yaitu :
1. Hidrokarbon alifatik
yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal)
maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).
2. Hidrokarbon alisiklik
yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).

Kimia Karbon

Page 2

3. Hidrokarbon aromatik
yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang
mempunyai ikatan antar atom c tunggal dan rangkap secara selangseling / bergantian (konjugasi).
C. Penggolongan hidrokarbon
1. Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Alkana
berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
antar atom karbonnya berupa ikatan tunggal. Rumus umumnya
CnH2n+2 ( n = jumlah atom C)
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip. Nama dari
deret alkana disajikan dalam tabel dibawah

2. Alkena
Alkena merupakan senyawa dengan sebuah ikatan rangkap dua
pada atom karbonnya (-c=c-). Rumus umumnya cnh2n ( n = jumlah
atom c)
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip. Nama dari
deret alkana disajikan dalam tabel dibawah

3. Alkuna

Kimia Karbon

Page 3

Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon alifatik yang memiliki


ikatan rangkap tiga (-cc-). Rumus umumnya cnh2n-2 ( n = jumlah
atom c)
Deret homolog alkana
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon
dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip. Nama dari
deret alkana disajikan dalam tabel dibawah

D. Sifat alkana, alkena dan alkuna


1. Alkana
Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam
air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya
eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas,
sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga
suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
Semakin banyak atom c, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang
berisomer (jumlah atom c sama banyak), semakin banyak cabang, titik
didih semakin kecil.
Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor,
karbon dioksida dan uap air
Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F 2, Cl2, Br2, I2),
atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.

2. Alkena
Alkena mempunyai sifat yang hampir sama dengan alkana
Alkena dengan massa molekul rendah berwujud gas pada suhu ruang
sedangkan alkena yng lain cair dan padatan
Mudah terbakar

Kimia Karbon

Page 4

3. Alkuna
Alkuna kurang reaktif dibandingkan alkana dan alkena
Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena
Alkuna bersifat non polar

E. Tata nama alkana alkena alkuna


Aturan tata nama alkana
1. Rantai tidak bercabang (lurus) jika rantai karbon terdiri dari 4 atom
karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal)
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 = n-pentana
2. Jika rantai karbon bercabang, maka:
a. Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke
ujung yang lain. Rantai induk diberi nama alkana.
b. Penomoran, berilah nomor pada rantai induk dari ujung terdekat cabang.
c. Tentukan cabang, yaitu atom c yang yang terikat pada rantai induk.
Cabang merupakan gugus alkil dan beri nama alkil sesuai struktur
alkilnya.

d. Urutan penulisan nama. Urutan penulisan nama untuk alkana


bercabang:
Nomor cabang - nama cabang nama rantai induk
Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, maka tulis nonor-nonor
cabang dari alkil sejenis dan beri awalan alkil dengan di, tri, tetra,
penta dan seterusnya sesuai dengan jumlah alkil sejenis.
Jika terdapat dua atau lebih jenis alkil, maka nama-mana alkil disusun
menurut abjad.
Kimia Karbon

Page 5

e. Tambahan untuk penomoran khusus


Jika terdapat beberapa pilihan rantai induk yang sama panjang, maka
pilih rantai induk yang mempunyai cabang lebih terbanyak.
Gugus alkil dengan jumlah atom c lebih banyak diberi nomor yang
lebih kecil.

Aturan tata nama alkena


a. Nama alkena didapat dengan menggantiakhiran ana pada senyawa
alkana menjadi ena
Contoh :
C2H4 = etena
C3H6 = propena
b. Rantai induk dipilih rantai yang mengandung ikatan rangkap dan
terpanjang.
c. Penomoran atom c pada rantai induk dimulai dari salah satu ujung
rantai sedemikian rupa sehingga atom c yang berikatan rangkap
mendapat nomor sekecil mungkin.
d. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan angka. Angka tersebut
menunjukkan nomor atom karbon berikatan rangkap
e. Penulisan rantai cabang sama dengan penulisan pada alkana.

Aturan tata nama alkuna


a. Nama alkuna didapat dengan mengganti akhiran ana pada senyawa
alkana menjadi una.
b. Tata nama alkuna sama dengan aturan penamaan pada alkena.

F. Reaksi kimia pada senyawa hidrokarbon

Kimia Karbon

Page 6

1. Reaksi oksidasi
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan
air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa
hidrokarbon berikut.
Ch4(g) + o2(g) co2(g) + h2o(g)
Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa
metana (ch4) dan karbon dioksida (co2) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut
harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana
adalah 4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi atom c pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi),
sedangkan bilangan oksidasi atom c pada senyawa metana menurun.
2. Reaksi substitusi
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau molekul) yang
terikat pada atom c suatu senyawa hidrokarbon.
Pada reaksi halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom c senyawa alkana
digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan hingga 100c
atau radiasi oleh sinar uv maka akan dihasilkan senyawa klorometana, seperti reaksi berikut.

CH4(g) + Cl2(g)

100 C

CH3Cl(g) + HCl(g)

Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti berikut.

CH3Cl(g) + Cl2(g)
CH2Cl2(g) + Cl2(g)
CHCl3(g) + Cl2(g)

100 C

100 C

100 C

CH2Cl2(G) + HCl(g)
CHCl3(G) + HCl(g)
CCl4(G) + HCl(g)

Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana. Jika


reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana. Diklorometana
digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana digunakan untuk dryclean.
3.

Reaksi adisi
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga (alkuna) dan
pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya, kemudian digantikan dengan

Kimia Karbon

Page 7

gugus fungsi (atom atau molekul). Reaksi tersebut dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi
antara 1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.

Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan senyawa
tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan atom hidrogen. Ketika
suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida maka akan menghasilkan produk
tunggal.
4. Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi
melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk molekul baru.
Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan asam klorida.
C2H5Cl(aq) C2H4(aq) + HCl(aq)
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan
menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
G. Kegunaan hirdokarbon
1. Kegunaan alkana
Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana diantaranya:
a. Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam gas alam cair atau lng
(liquefied natural gas). Gas alam banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri
rumah tangga.
b. Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5 (pentana) terkandung dalam lpg
(liquefied petroleum gas) atau lebih dikenal sebagai elpiji. Elpiji digunakan sebagai
bahan bakar rumah tangga.
c. Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
d. Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam bensin. Bensin digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
e. Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga dimanfaatkan sebagai pelarut non
polar yang dapat melarutkan senyawa senyawa non polar.
f. Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suku tinggi (rantai karbonnya mencapai lebih
dari 20 atom karbon). Lilin digunakan dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik)
sedangkan aspal digunakan untuk pengerasan jalan.
2. Kegunaan alkena dan alkuna
a) Plastik
Molekul molekul etena dapat bergabung memmbentuk polietena, yaitu suatu polimer
yang digunakan untuk membuat peralatan dari plastik. Demikian juga molekul molekul propena
Kimia Karbon

Page 8

dapat bergabung membentuk polipropena yang digunakan untuk membuat peralatan masak dan
serat sintetis.
b) Karet alam dan getah perca
Alkena alami yang banyak dimanfaatkan yaitu karet dan getah perca. Karet (dicampur
dengan belerang) digunakan untuk membuat ban kendaraan, sedangkan getah perca untuk bahan
insulasi.
c) Las karbit
Etuna atau lebih dikenal dengan asetilena merupakan gas yang dihasilkan jika karbid
(kalsiumkarbida) direaksikan dengan air. Gas ini sering digunakan sebagai bahan bakar untuk
proses pengelasan.

Kimia Karbon

Page 9

Kimia Karbon
Kelas XII
SMK NURUL MADINAH
KURIPAN LOMBOK BARAT
2016

Kimia Karbon

Page 10

Anda mungkin juga menyukai