Makalah Kel 1
Makalah Kel 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Crushing adalah suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan
agar terpisah dengan mineral pengotor lainnya.Crusher adalah mesin yang dirancang dan
dibangun untuk mengurangi ukuran suatu benda (atau batuan) dari berukuran besar menjadi
ukuran lebih kecil, batu kerikil, atau debu batu, atau untuk mengubah bentuk bahan
sehingga dapat diolah lebih lanjut. Crusher dapat juga digunakan untuk memperkecil
ukuran, atau mengubah bentuk, dari bahan limbah sehingga bisa lebih mudah dibuang atau
didaur ulang, atau untuk mengurangi ukuran campuran padat dari bahan baku (seperti
dalam rock ore), sehingga potongan komposisi yang berbeda dapat dibedakan. Ketika
digunakan menghancurkan batu, bijih, dan agregat lainnya bertujuan sebagai bahan
material pendukung seperti, penataan lahan, pembangunan jalan, pengendalian erosi, dan
bijih tambang. Ada beberapa jenis crusher, semua cocok untuk aplikasi konstruksi dan
pertambangan yang berbeda.
B.Rumusan Masalah
1.Apa Pengertian Crusher ?
2.Bagaimana Tata Cara Penggunaan Crusher ?
3.Apa Saja Jenis-Jenis Crusher dan Cara Penggunaannya serta spesifikasi jenis material
yang dapat dihancurkan ?
4.Bagaimana bentuk gambara dari Crusher dan jeniis- jenisnya ?
C.Tujuan Makalah
1.Mengetahui pengertian crusher
2.Mengetahui dan memahami tata cara penggunaan crusher
3.Mengetahui jenis-jenis crusher dan cara penggunaannya srta mengetahui spesifikasi
material yang dapat dihancurkan
4.Memahami bentuk gambar dan komponen-komponen dari masing-masing jenis crusher.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Crusher
Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke batu yang lebih
kecil seperti kerikil atau debu batu. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi ukuran atau
mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut. Cruseher merupakan
alat yang digunakan dalam proses crushing, Crushing merupakan proses yang bertujuan
untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari mineral pengotornya. Crushing biasanya
dilakukan dengan proses kering, dan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Prymary crushing,
secondary crushing, dan fine crushing.
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang
biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang
digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm,
dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk
peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.
Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan
adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory Crusher ukuran kecil, Cone Crusher, Hammer
Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm
sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.
Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang
digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills dan Ring Mills. Umpan yang biasanya
digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang
umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari
peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua
macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebutundersize yang merupakan
produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak
lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan
peremukan lagi.
Pada makalah ini akan dijelaskan masing-masing jenis crusher yang ada pada tiga tahap
tersebut, khususnya yang akan dibahas adalah Jaw Crusher, Cone Crusher, dan Roll
Crusher. Dan akan sedikit menggunakan batubara sebagai umpan disetiap prinsip crusher
tersebut.
B. Jaw Crusher
a) Prinsip dan Mekanisme Jaw Crusher
Jaw crusher merupakan crusher primer yang digunakan untuk memecahkan batuan
dengan ukuran setting antara 30 mm dan 100 mm. Jaw crusher terdiri dari dua tipe yaitu
blake dan dodge. Alat peremuk jaw crusher dalam prinsip kerjanya adalah alat ini
memiliki 2 buah rahang dimana salah satu rahang diam dan yang satu dapat digerakan,
sehingga dengan adanya gerakan rahang tadi menyebabkan material yang masuk ke
dalam kedua sisi rahang akan mengalami proses penghancuran. Material yang masuk
diantara dua rahang akan mendapat jepitan atau kompresi. Ukuran material hasil
peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran (setting), yaitu bukaan
maksimum dari mulut alat peremuk. Produk peremukan akan berukuran 85 % minus
ukuran bukaan maksimum, sedangkan ukuran umpan masuk adalah 85 % x gape.
Berikut ini gambar jaw crusher
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang
terkecil.
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang
terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar doibandingkan dengan Blake
Jaw.
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
a.
b.
Nip angle
c.
b. Gaya gesek
c. Gaya gravitasi
d. Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir arahnya
harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke
atas maka material itu hanya meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
a. Lebar lubang bukaan
b. Variasi dari throw
c. Kecepatan
d. Ukuran umpan
e. Reduction ratio (RR)
f. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk.
Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 7, sedangkan untuk
secondary crushing adalah 14 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Jaw Crusher pada batubara biasanya tidak digunakan pada crushing primer tetapi sering
digunakan untuk operasi penambangan open pit dimana batu baranya keras atau lapisan
batuan yang sangat keras yang dijumpai dalam jumlah bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe
ini adalah 2 buah plat pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang binatang.
Jaw diatur pada sudut kritis, 1 buah jaw diputar agar berayun terhadap yang lainnya.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara :
a. Single-toggle machine
b.
Double-toggle machine
Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher yang dicirikan adanya jaw bagian atas
yang bergerak. Single-toggle mesin memiliki jaw ayun yang dikurung pada batang
Eccentric, yang dibuat lebih ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw
ayun bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi plat toggle tetapi juga
karenapergerakan vertical seperti perputaran Eccentic. Gerakan eliptikal ini
membantu menggerakan batuan melewati plat jaw dan menghancurkan batu. Single-toggle
machine lebih baik digunakan pada batubara yang rapuh dan material bershale karena biaya
pemasangan dan tenaga lebih kecil.
Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk yang disebabkan pergerakan
vertikal pitman. Hal ini disebabkan pergerakan naik turun front toggle yang dihubungkan
ke jaw ayun. Bagian back toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping. Double-toggle
machine harganya 50 % lebih besar dibanding single-toggle machine pada ukuran yang
sama dan umumnya dipilih untuk menghancurkan material yang liat, keras dan rapuh.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah bongkah yang sangat kasar.
Proses pemecahan dengan alat pemecah yang melawan bagian yang tidak bergerak,
gerakannya seperti rahang yang sedang menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila
crusher melampaui batas plastis dari material yang dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran
dari produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).
Ukuran feed
2.
Ukuran produk
3.
Kapasitas mesin
4.
Sifat batuan
5.
Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas
nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dicapai oleh
mesin peremuk tersebut, sedang kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi mesin
peremuk sesungguhnya yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas
desain diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan
kapasitas nyata didapatkan dengan cara pengambilan conto produk yang dihasilkan.
Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S
Keterangan :
T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)
C. Roller Crusher
a. Prinsip dan Mekanisme Kerja Roller Crusher
Roll Crusher adalah mesin pereduksi ukuran yang menggunting dan menekan
material antara dua permukaan yang keras. Permukan yang digunakan biasanya
berbentuk roll yang berputar dan besi landasan yang diam, atau dua roll dengan diameter
sama yang berputar pada kecepatan sama dan arahnya berlawanan. Permukaan roll bisa
rata, berkerut atau bergigi. Untuk batubara dimana diperlukan rasio pereduksiannya
tinggi dan hasil yang bagus, beberapa bentuk permukaan biasanya dipilih sekaligus.
Roll crusher biasanya digunakan untuk mereduksi material yang keras. Karakteristik
mesin peremuk tipe ini adalah termasuk berkecepatan rendah dan relati memiliki rasio
reduksi yang rendah, berkisar 3 : 1 sampai 8 : 1. karena memiliki kecepatan rendah,
maka laju keausan alat ini relatif rendah. Produk dari crusher tipe ini biasanya berbentuk
butiran (gravel) dan sedikit yang berbentuk halus. Kandungan air yang pada material
yang melebihi 5% akan menyulitkan operasi crusher, karena akan menyebabkan
terjadinya penyumbatan penyumbatan, terkecuali untuk roller crusher, karena itulah
maka roller crusher lebih cocok untuk material yang bersifat plastis seperti tanah liat
atau batu silica yang lembab. Menurut operasinya roller crusher dan gyratory
crusher termasuk klasifikasi kontinyu sedangkan jaw crushertermasuk intermittent.
Roll crusher terdiri dari dua macam yaitu single roll-crusher dan double roll-crusher.
1. Single roll-crusher
Single roll-crusher biasanya digunakan untuk penghancuran primer. Mesin ini terdiri
dari satu roll penghancur dan besi landasan yang melengkung. Besi landasan biasanya
berada pada bagian atas untuk melewatkan material yang terperangkap tanpa merusak
mesin. Kebanyakan single roll-crusher dipasang dengan pin penjepit atau bentuk
lainnya untuk melindungi system pengendali. Rasio pereduksian pada crushing primer
biasanya antara 4:1 dan 6:1. sedangakn untuk crushing sekunder antara 200 mm dan 20
mm.
roll bagian yang paling atas terdirir dari single roll-crusher, bagian yang lebih bawah
terdiri dari double roll-unit. Pada four-roll unit, bagian atas dan bawah terdiri dari
double roll unit.
Yaitu
material
yang
masuk
langsung
dihancurkan
oleh
roll.
Kecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan (feed rate) dan
macam reduksi yang diinginkan.
D. Cone Crusher