Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Pelaksanaan PIGP
Dalam melaksanakan PIGP, pihak sekolah menggunakan Panduan Kerja yang
diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Model pelaksanaan PIGP dapat
dilaksanakan dengan berbagai pendekatan. Berdasarkan kajian saat ini, pendekatan
yang dapat dilaksanakan adalah melalui lesson study. Tahap-tahap lesson study dapat
diintegrasikan kedalam tahap-tahap pelaksanaan PIGP.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan ke-1 (kesatu) implementasi PIGP.
Sekolah/madrasah yang akan melaksanakan PIGP perlu melakukan hal-hal berikut:
a. Kepala Sekolah
Dalam tahap persiapan kepala sekolah melakukan hal-hal berikut.
1. Melakukan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara
lain: ciri khas sekolah/madrasah, latar belakang pendidikan dan pengalaman guru
pemula, ketersediaan pembimbing yang memenuhi syarat, penyediaan buku
pedoman, dan keberadaan organisasi profesi yang terkait (Gunakan Form KS 01,
KS 01, dan KS 03)
2. Mempersipkan dan melaksankan pelatihan PIGP yang diikuti oleh kepala
sekolah/madrasah dan calon pembimbing, dengan pelatih seorang pengawas yang
telah lulus program pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi pelatih PIGP.
3. Menyiapkan buku pedoman bagi guru pemula yang memuat kebijakan
sekolah/madrasah, prosedur kegiatan sekolah/madrasah, format administrasi
pembelajaran/pembimbingan, dan informasi lain yang dapat membantu guru
pemula belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah/madrasah (Gunakan
Form KS 04).
4. Menunjuk seorang pembimbing bagi guru pemula yang memiliki kriteria sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan menerbitkan surat
keputusan (SK) kepala sekolah.
5. Menyusun rencana tindak implementasi PIGP (Gunakan Form KS 05).
6. Menyusun jadwal implementasi PIGP (Gunakan Form KS 06).
b. Pembimbing

19

Dalam tahap persiapan, guru pembimbing juga melakukan analisis kebutuhan


dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain: ciri khas sekolah/madrasah, latar
belakang pendidikan dan pengalaman guru pemula, penyediaan buku pedoman, dan
keberadaan organisasi profesi yang terkait (Gunakan Form PB 01).
c. Pengawas Sekolah
Sebelum melakukan tahap persiapan, pengawas sekolah mempelajari buku-buku
panduan dan modul PIGP. Selanjutnya pengawas sekolah melakukan dua tahap
persiapan sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kepengawasan tahunan dan semesteran PIGP yang tertuang
dalam jadwal kegiatan pengawasan PIGP (Contoh penyusunan rencana
pengawasan tahunan terdapat dalam Form PS 01, rencana kepengawasan
semesteran dapat menggunakan Fom PS 01, dan jadwal kegiatan pengawasan PIGP
dapat menggunakan Form PS 03).
2. Memberikan pelatihan PIGP bagi kepala sekolah dan calon pembimbing. Pelatihan
dapat dilakukan di setiap sekolah atau bersama-sama di KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, atau diselenggarakan oleh dinas pendidikan setempat.
3. Menyusun rencana monitoring implementasi PIGP (Gunakan Form PS 04).
4. Menyiapkan instrumen monitoring implementasi PIGP (Dapat menggunakan Form
PS 05).
2. Tahap Pengenalan Sekolah/Madrasah dan Lingkungannya.
Pengenalan sekolah/madrasah dan lingkungannya dilaksanakan pada bulan pertama
setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah tempat guru pemula
bertugas. Pada bulan pertama dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Kepala Sekolah
Setelah guru pemula melapor kepada kepala sekolah/madrasah, selanjutnya kepala
sekolah memperkenalkan guru pemula kepada dewan guru, karyawan sekolah, siswa,
dan masyarakat sekitar.
b. Pembimbing
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh pembimbing dalam tahap pengenalan
sekolah/madrasah dan lingkungannya kepada guru pemula adalah:
1. memperkenalkan situasi dan kondisi sekolah/madrasah kepada guru pemula
(Gunakan Form PB 01);
2. memperkenalkan guru pemula kepada siswa; dan

20

3. mendiskusikan rencana pembimbingan dan pengembangan keprofesian (Gunakan


Form PB 01).
c. Guru Pemula
Setelah guru pemula diperkenalkan dengan lingkungan sekolah/madrasah oleh
kepala sekolah dan pembimbing, selanjutnya guru pemula melakukan hal-hal berikut.
1. Melakukan evaluasi diri (Gunakan Form GP 01a/ Form GP 01b).
2. Mengamati situasi dan kondisi sekolah serta lingkungannya, termasuk melakukan
observasi di kelas sebagai bagian pengenalan situasi.
3. Mempelajari buku pedoman dan panduan kerja bagi guru pemula, data
sekolah/madrasah, tata tertib sekolah/madrasah, dan kode etik guru.
4. Mempelajari ketersediaan dan penggunaan sarana dan sumber belajar di
sekolah/madrasah.
5. Mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
3. Tahap Pembimbingan
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada bulan ke dua sampai dengan bulan ke
sembilan oleh guru yang telah ditetapkan sebagai pembimbing. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam tahap pembimbingan adalah sebagai berikut.
kegiatan-kegiatan yang dilakukan pembimbing adalah sebagai berikut:
a. Membimbing

guru

pemula

dalam

menyusunan

rencana

pelaksanaan

pembelajaran/satuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam membimbing


penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran mempedomani Permen Diknas No.
41 tahun 2007 tentang standar proses, serta panduan/juknis terkait. Khusus untuk
satuan layanan bimbingan dan konseling dapat melihat contoh pada Form PB 08.
Dalam pembimbingan penyusunan perencanaan pembelajaran (Silabus dan
RPP/Satuan Layanan), pembimbing dapat membimbing secara langsung atau dapat
pula bersama guru lain yang sejenis dalam MGMP sekolah ataupun tingkat
kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari tahapan perencanaan pembelajaran
(plan) dalam lesson study. Penyusunan dokumen perencanaan pembelajaran (lesson
plan/RPP/Satuan layanan) dapat pula dilakukan secara bersama-sama dengan
beberapa guru sejenis dan dosen untuk memperkaya ide-ide. Penyusunan
perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.
1. Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dapat mengarah
pada permasalahan materi pembelajaran, pedagogi, dan fasilitas, serta

21

permasalahan lainnya. Dengan teridentifikasinya permasalahan diharapkan


guru dapat menentukan strategi pembelajaran efektif dan efisien.
2. Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang
dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau lesson plan,
teaching materials berupa media pembelajaran, lembar kerja siswa, dan
asesmen.
b. Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses observasi pembelajaran
dan pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu praobservasi, observasi, dan
pascaobservasi.
1. Praobservasi
Guru pemula dan pembimbing mendiskusikan, menentukan, dan menyepakati
fokus observasi pembelajaran dan pembimbingan yang meliputi paling banyak 5
(lima) indikator kinerja dari keseluruhan indikator kinerja sebagaimana yang
tertulis dalam lembar observasi pembelajaran yang akan diisi oleh pembimbing
dan lembar refleksi diri yang akan diisi oleh guru pemula. Lima indikator kinerja
yang menjadi obyek dalam fokus observasi dapat ditentukan secara berbeda pada
setiap pelaksanaan observasi yang didasarkan pada hasil observasi sebelumnya.
Fokus

observasi

yang

telah

disepakati

ditulis

di

Lembar

Refleksi

Pembelajaran/Pembimbingan (GP-03a atau GP-03b) dan Instrumen Penilaian


Kinerja Guru (PS/KS/PB-02a atau PS/KS/PB-02b) serta pada Lembar Laporan
Hasil Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas/BK/Konselor. (PS/KS/PB03a atau PS/KS/PB-03b)
2. Observasi
Pembimbing melakukan observasi pembelajaran yang dilaksanakan guru
pemula. Hasil observasi pembelajaran ditulis di Lembar Pengamatan dan
Pemantauan

Kinerja

Guru

Mata

Pelajaran/Kelas/BK/Konselor

Pemula

(PS/KS/PB-01). Dalam konteks pendekatan lesson study, jika guru pemula


melaksanakan pembelajaran sebagai guru model dalam open lesson, para
observer mencatat hasil pengamatannya di Lembar Observasi Pembelajaran pada
Open Lesson (U-01).

Pada saat observasi pembelajaran ini, para observer

disarankan untuk mengungkap berbagai fakta/fenomena aktivitas proses belajar


siswa yang menarik untuk didiskusikan dalam kegiatan refleksi.
3. Pascaobservasi
Kegiatan yang dilakukan pascaobservasi adalah:

22

a) Guru pemula mengisi Lembar Refleksi Pembelajaran Guru Mata


Pelajaran/Kelas (GP-05a) atau Lembar Refleksi Pembimbingan Guru
BK/Konselor (GP-05b) setelah selesai pelaksanaan pembelajaran atau
pembimbingan,
b) Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dapat menggunakan
pendekatan lesson study, dengan tata cara sebagai berikut:
1. Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah, pembimbing, atau
observer yang ditunjuk), dan didampingi oleh seorang notulis yang bertugas
untuk mencatat hal-hal penting yang didiskusikan dalam refleksi.
2. Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
3. Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru pemula untuk
melakukan

refleksi

diri

untuk

menyampaikan

ketercapaian

target

pembelajaran yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi pada


beberapa siswa saat pembelajaran.
4. Moderator memberikan kesempatan observer untuk menyampaikan hasil
pengamatan (komentar), dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru model yang telah
bersedia membuka kelas dan diobservasi.
b. Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya terfokus pada: (a)
proses belajar siswa; (b) pencapaian tujuan/kompetensi siswa, dan (c)
pelajaran berharga yang dipetik oleh observer.
c. Pengamat

dalam menyampaikan komentar dengan kalimat yang santun,

halus, bijak, dan tidak berkesan menggurui, serta menggunakan kata


pembelajaran kita untuk mengomentari proses pembelajaran.
d. Pengamat

menganalisis hasil pengamatan serta menyampaikan alternatif

solusi.
e. Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan hasil pengamatan yang
telah disampaikan oleh pengamat lain.
5. Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai alternatif solusi dapat
diterapkan pada pembelajaran sehari-hari oleh masing-masing peserta
refleksi. Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson study
dapat dilihat pada tata tertib melaksanakan lesson study (Form U-04).

23

c) Pembimbing menyampaikan catatan hasil pengamatannya dan hasil


pengamatan para observer, selanjutnya dikonfirmasi kebenarannya oleh guru
pemula.
d) Pembimbing menentukan skor indikator kinerja untuk indikator-indikator
kinerja yang telah disepakati sebagai fokus pengamatan pada Instrumen
Penilaian Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas Pemula (PS/KS/PB-02a) bagi
guru mata pelajaran/kelas atau Instrumen Penilaian Kinerja Guru
BK/Konselor (PS/KS/PB-02b) dan pada Lembar Hasil Penilaian Kinerja
Guru Mata Pelajaran/Kelas (PS/KS/PB-04a) bagi guru mata pelajaran/kelas
pemula atau Lembar Hasil Penilaian Kinerja Guru BK/Konselor (PS/KS/PB04b) bagi guru BK/Konselor pemula. Kemudian mengisi lembar observasi
pembelajaran dan pembimbingan secara objektif pada saat seketika
pelaksanaan observasi dilakukan (Gunakan Form PS/KS/PB 01 dan Form
PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b). Dalam hal pemberian nilai,
pembimbing menggunakan Form PS/KS/PB.02a atau Form PS/KS/PB.02b.
e) Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan kepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru
pemula dan pembimbing untuk diarsipkan sebagai dokumen portofolio
penilaian proses (assessment for learning) (Gunakan Form PB 08a/Form PB
08b).
4. Tahap Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya (pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). Penilaian
berdasarkan penerapan kompetensi dalam melaksanakan kegiatan pokok pada tugas
utama guru. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional sebagaimana
telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru). Kegiatan pokok guru
adalah

kegiatan

pokok:

(1)

merencanakan

pembelajaran;

(2)

melaksanakan

pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta
didik; dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
24

pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru). Sedangkan tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (pasal 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Penilaian dapat dilakukan melalui observasi pembelajaran dan observasi
pelaksanaan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja Guru. Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Penilaian tahap
pertama yang dilakukan oleh pembimbing bersamaan dengan proses pembimbingan
pada bulan kedua samapai bulan kesembilan (assessment for learning). Penilaian tahap
kedua dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas pada bulan kesepuluh dan
kesebelas. Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan memberikan
tanda cek () dan deskripsinya berdasarkan observasi. Deskripsi hasil penilaian
menjadi masukan atau umpan balik untuk perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran
dan pembimbingan berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat penjelasan
mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan oleh guru pemula
yang dapat menjadi bahan masukan bagi perbaikan guru pemula untuk memperoleh
nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
guru yang lebih fokus pada penerapan kompetensi pedagogik dan profesional, dan
instrumen/lembar observasi untuk mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan
sosial dalam melaksanakan kegiatan pokok/tugas utama guru, baik guru mata pelajaran,
guru kelas, maupun guru BK/Konselor. Instrumen penilaian yang digunakan adalah:
1. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru mata pelajaran
atau guru kelas.
2. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk BK/Konselor.
3. Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
Tahap-tahap pemberian nilai adalah sebagai berikut:
1. Pemberian Nilai Kinerja Guru Pemula
Setelah bukti-bukti kinerja diperoleh melalui pengamatan dan/atau pemantauan penilai
dapat menentukan nilai dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan Skor Butir
Indikator
25

Kinerja

(Penetapan Pernyataan
Ya atau Tidak)
Skor butir indikator kinerja ditentukan berdasarkan pernyataan ya atau
tidak yang telah ditetapkan. Penetapan ya atau tidak pada setiap butir
penilaian indikator kinerja berdasarkan hasil kajian/analisis berbagai dokumen
dan/atau analisa catatan pengamatan dan/atau pemantauan yang dapat
menggambarkan secara utuh untuk setiap butir penilaian. Butir indikator kinerja
yang dinyatakan ya memiliki skor satu, sedangkan yang dinyatakan tidak
memiliki skor 0.
b. Penentuan

Skor

Indikator Kinerja
Berdasarkan catatan hasil pengamatan,

pemantauan, wawancara, studi

(penggalian) dokumen, dan bukti-bukti berupa data lain yang dikumpulkan


selama proses penilaian kinerja guru, penilai menentukan setiap skor indikator
kinerja dengan rumus sebagai berikut:
Total Pernyataan Ya
X 100
Skor Indikator Kinerja =
Total Pernyataan Ya maksimal

Hasil perhitungan di atas, dikonversi ke skor 4-3-2-1, dengan cara menetapkan


skor pada rentang sebagai berikut:
No
1.
2.
3.
4.

Rentang skor
0<x25%
25%<x50%
50%<x75%
75%<x100%

Skor
1
2
3
4

2. Penentuan Nilai Kinerja Guru Pemula


a. Nilai Kinerja Guru adalah rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau
rentang 14-72 (guru BK/Konselor) Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru
rentang 14-56 (guru mata pelajaran/kelas) atau rentang 14-72 (guru
BK/Konselor) dengan cara menjumlahkan semua skor indikator kinerja.
b. Nilai Kinerja Guru Konversi 100
Untuk menentukan Nilai Kinerja Guru Konversi 100 dapat dilakukan dengan
cara membagi total skor indikator kinerja perolehan dibagi jumlah skor
26

indikator kinerja maksimal (56 untuk guru mata pelajaran/guru kelas dan 72
untuk guru BK/Konselor) dikalikan dengan 100. maka Nilai Kinerja Guru
Pemula konversi 100 dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Nilai Kinerja Guru Mata Pelajaran/Kelas
Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan
Nilai Kinerja Guru Pemula
x 100
=
Konversi 100
56

2. Nilai Kinerja Guru BK/Konselor

Jumlah Skor Indikator Kinerja Perolehan


Nilai Kinerja Guru Pemula
x 100
=
Konversi 100
72

3. Penentuan Kategori Nilai Kinerja Guru


Kategori Nilai Kinerja Guru Pemula dapat dilihat pada tabel Nilai Kinerja berikut:
Nilai Kinerja
91- 100
76 90
61 - 75
51 60
50

Sebutan
Amat Baik
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

4. Pemberian Nilai Kepribadian dan Sosial


Penilaian kepribadian dan sosial guru pemula dilakukan melalui pengamatan
pada pelaksanaan pembelajaran dan/atau pemantauan, serta wawancara di luar
pelaksanaan pembelajran. Hasil pengamatan, pemantauan dan wawancara
dikaji/analisis, untuk menentukan Nilai Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penetapan pernyataan ya atau tidak, dengan ketentuan sebagai berikut:
ya, jika terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
tidak, jika tidak terdapat bukti yang mendukung butir penilaian
Menentukan skor butir: skor 1 untuk pernyataan ya, dan 0 untuk pernyataan
tidak
2. Menghitung skor indikator penilaian dengan ketentuan sebagaimana ketentuan
penilaian kinerja di atas
3. Menghitung Nilai dan Kategori Nilai Kepribadian dan Sosial dengan ketentuan
sebagaimana ketentuan penilaian kinerja di atas.
5. Analisis Hasil Pelaksanaan PIGP
27

Analisis dilakukan berdasarkan lembar rekapitulasi nilai. Analisis dilaksanakan


sebagai dasar penyusunan laporan. Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11
setelah pembimbingan tahap ke dua dan penilaian kinerja selesai dilakukan, dengan
prosedur sebagai berikut.
1. Pembuatan Draft Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala
sekolah/madrasah yang didiskusikan dengan pembimbing dan pengawas.
2. Penentuan Keputusan pada Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula dengan
mempertimbangkan hasil observasi pembelajaran/bimbingan dan konseling serta
pelaksanaan tugas lain yang relevan, yang selanjutnya guru pemula dinyatakan
memiliki Nilai Kinerja dengan Kategori Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan
Kurang.
3. Penandatanganan Laporan Hasil Penilaian Kinerja Guru Pemula oleh kepala
sekolah/madrasah.
4. Pengajuan penerbitan Sertifikat oleh kepala sekolah/madrasah kepada Kepala
Dinas Pendidikan atau Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota bagi
guru pemula yang telah mencapai Nilai Kinerja dengan nilai minimal berkategori
Baik.
Isi laporan hasil pelaksanaan program induksi meliputi :
1.

Data sekolah/madrasah dan waktu


pelaksanaan program induksi.

2.

Data guru pemula peserta program


induksi;

3.

Deskripsi

pelaksanaan

Deskripsi

pelaksanaan

pembimbingan oleh pembimbing.


4.
5.

pembimbingan oleh kepala sekolah dan pengawas.


Hasil

Penilaian

Kinerja

Guru

Pemula yang menyatakan kategori Nilai Kinerja Guru Pemula (Amat Baik, Baik,
Cukup, Sedang dan Kurang), ditandatangani Kepala Sekolah/Madrasah.
B. Hambatan, Kendala dan Pemecahannya
Secara keseluruhan, pelaksanaan PIGP di SD Negeri 2 Selasari untuk Guru Pemula
Dyah Ayu Paramita, S.Pd. tidak mengalami hambatan. Adapun kendala kecil dapat
diatasi dengan upaya musyawarah mufakat sehingga tidak mengganggu jalannya

28

kegiatan PIGP. Hal tersebut didukung komunikasi aktif dengan berbagai pihak
sehingga pelaksanaan PIGP berjalan lancar
C. Rekapitulasi Nilai Akhir Guru Pemula
Setelah dilaksanakan penilaian tahap 1 dan 2, dilakukan rekapitulasi nilai dengan
perolehan sebagai berikut.
Rekapitulasi Nilai Akhir Guru Pemula
Penilaian
Tahap 2 (rerata)
Nilai
KS
PS
Akhir
Pembimbing
(rerata)
(rerata)
Tahap 1

Kompetensi dan Sub Kompetensi


1. Kompetensi Pedagogis
Memahami latar belakang siswa

Memahami teori belajar

Pengembangan kurikulum

Aktivitas pengembangan pendidikan

Peningkatan poten sisiswa

Berkomunikasi dengan siswa

Penilaian & Evaluasi

Kepribadian matang dan stabil

3,5

3,75

Memiliki etika kerjadan komitmen


serta kebanggaan menjadi guru

3,5

3,5

3,5

3,5

3,75

3,5

3,75

Pengetahuan dan pemahaman


tentang struktur, isi dan standar
kompetensi mata pelajaran, serta
tahap-tahap pengajaran

Profesionalisme yang meningkat


melalui refleksi diri

3,5

2. Kompetensi Kepribadian
Berperilaku sesuai dengan norma,
kebiasaan dan hukum di Indonesia

3. Kompetensi Sosial
Berperilaku inklusf, objektif, dan
tidak pilih kasih
Komunikasi dengan guru, pegawai
sekolah/madrasah, orang tua, dan
masyarakat
4. Kompetensi Profesional

3,75
Jumlah
52,00

29

Dari hasil rekapitulasi, nilai tercapai adalah 52,00. Kemudian dilakukan


perhitungan (dikonversi) untuk mendapatkan nilai dalam skala 100. Penghitungannya
dilakukan sebagai berikut.

Nilai dalam skala 100=

jumlah skor yang diperoleh


100
jumlah skor keseluruhan

Nilai dalam skala 100=

52
100
56

Nilai dalam skala 100=0,928 100


Nilai dalam skala 100=92,8

Hasil perrhitungan dibandingkan dengan acuan penilaian yang dapat diamati.


Dengan demikian diketahui bahwa hasil penilaian program induksi pada skor 52,00
mendapatkan predikat Amat Baik.

30

Anda mungkin juga menyukai