Anda di halaman 1dari 13

HALAMAN JUDUL

MAKALAH
PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

OLEH:
NAMA
NIM
PRODI
SEMESTER

:
:
:
:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP CITRA BAKTI NGADA
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
karena berkat rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan Makalah yang
berisi tentang Perkembangan Anak Usia Bayi Hingga Dewasa. Adapaun tujuan
penulisan Makalah ini adalah sebagi wujud dari pertanggungjawaban penulis atas
tugas mata kuliah Konsep Dasar PAUD sebagai syarat untuk memenuhi aspek
penilaian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan informasinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan
Makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun Makalah atau tugas-tugas
selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami Makalah ini.
Malanuza, Desember 2016
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.

Latar belakang...........................................................................................1

1.2.

Rumusan masalah......................................................................................1

1.3.

Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1.

Definisi pertumbuhan dan perkembangan AUD.......................................3

2.2.

Ciri-ciri perkembangan anak usia dini......................................................4

2.3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi anak usia dini.....................................6

2.4.

Aspek-aspek perkembangan Anak usia dini..............................................7

2.5.

Permasalahan kesulitan anak usia dini......................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10


3.1.

Kesimpulan..............................................................................................10

3.2.

Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden
years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka dan sensitif untuk
menerima berbagai ransangan. Masa peka pada masing-masing anak
berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara
individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan
psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa
ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan
kemampuan kognitif, motorik, bahasa sosio emosional, agama dan moral.
Perkembangan anak usia dini adalah masa-masa kritis yang
menjadi fondasi anak untuk kehidupannya dimasa yang akan datang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa sebagian dari potensi kecerdasan manusia
berkembang dengan pesat pada usia dini.
Perkembangan anak pada masa-masa tersebut memberikan dampak
pada kemampuan intelektual, karakter personal dan kemampuannya
bersosialisasi dengan lingkungan. Kesalahan penanganan pada masa
perkembangan anak usia dini akan menghambat perkembangan anak yang
seharusnya optimal dari segi fisik maupun psikologi.
Perkembangan anak lebih menuju pada parameter kualitatif.
Sedangkan pertumbuhan anak, lebih bersifat kuantitatif. Dengan demikian,
yang dimaksud dengan perkembangan anak usia dini adalah kemajuan
kulitas fungsi fisik, psikologi maupun sinergi dari keduanya.

1.2.

Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan
permasalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi perkembangan dan pertumbuhan AUD?
2. Apa saja ciri-ciri perkembangan AUD?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD?
4. Apa aspek-aspek perkembangan AUD?
5. Apa jenis-jenis permasalahan kesulitan belajar pada AUD?

1.3.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Konsep Dasar PAUD, makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui definisi perkembangan dan pertumbuhan.
2. Mengetahui apa saja ciri-ciri perkembangan AUD.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD.
4. Mengetahui aspek-aspek perkembangan AUD.
5. Mengetahui jenis permasalan kesulitan belajar pada AUD.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Definisi pertumbuhan dan perkembangan AUD


Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini seringkali
dipergunakan seolah-olah keduanya mempunyai pengertian yang sama,
karena menunjukan adanya suatu proses perubahan tertentu yang
mengarah kepada kemajuan. Padahl sesungguhnya istilah pertumbuhan
dan perkembangan ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat
kuantitatif, sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan.
Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan alam ukuran dan
struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.
Selain dari pengertian diatas, pertumbuhan dapat didefinisikan pula
sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu
yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini berupa
bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah
tinggi dan berat badan serta semakin bertambah sempurnanya susunan
tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya
maturasi atau adanya kematangan pada diri individu.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu
perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik
maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh
lingkungan.
Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan
perubahan yang bersifat sistematis, dalam arti saling kebergantungan atau
saling mempengaruhi antaraspek-aspek fisik dan psikis merupakan satu
kesatuan yang harmonis. (contoh: anak diperkenalkan bagaimana cara
memegang pensil, membuat huruf-hurufdan diberi latihan oleh orang
tuanya). Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak
apabila proses latihan diberikan padasaat otot-ototnya telah tumbuh
dengan sempurna, dan saat untuk memehami bentuk huruf telah diperoleh.

Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan


membaca bentuk huruf. Selain itu perubahan juga bersifat progresif, yang
berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat an
mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh, perubahan
pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat sedehana
berkembang kearah yang lebih berkesinambungan merupakan ciri lain dari
perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara beraturan
atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena unsur kebetulan.
Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mapu
berdiri dan merangkak terlebih dahulu.
Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu
mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya
proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan
menimbulkan perilaku baru.
Dari uraian pengertian diatas perlu disadari bahwa pertumbuhan
fisik dipengaruhi perkembangan psikis individu, karena pada suatu saat
tertentu kedua istilah tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Dengan
kata lain, perkembangan merupakan hasil dari pertumbuhan, pematangan
fungsi-fungsi fisik, kematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan anak memiliki pengertian yang berbeda tetapi memiliki
kesinambungan makna yang membangun karakter dan pendidikan anak
usia dini. Begitu juga kita perlu mengetahui prinsip-prinsip perkembangan
anak usia dini.
2.2.

Ciri-ciri perkembangan anak usia dini


Pada umumnya ciri-ciri perkembangan bayi dan anak kecil sifatnya
individual dan kontekstual. Bayi dapat mengalami dan menghayati secara
langsungkeadaan disekitarnya melalui indera mereka seperti melihat,
mendengar, mengecap, mencium, dan merasakan. Bayi yang berkembang
secara normal akan secara aktif memfungsikan inderanya untuk
menangkap, merasakan, dan menghayati hal-hal yang ada di luar dirinya
secara langsung. Namun aktivitas bayi secara biologis, psikologis, dan

sosiologis berbeda dengan anak kecil, remaja atau dewasa. Seekor anak
itik baru tetas dari telur bisa langsung berenang, tetapi bayi tidak langsung
berjalan. Ia masih belum berdaya meskipun memiliki potensi untuk
berkembang. Karena itu ia memerlukan bantuan dari orang dewasa agar ia
bisa tumbuh mengenal dan memahami lingkungannya.
Dengan demikian orang dewasa sangat memegang peranan penting
dalam membantu anak dalam ketidakberdayaannya melalui sosialisasi
nilai-nilai, kebiasaan, dan norma-norma kehidupan sosial. Hubungan yang
hangat dan positif antara orang dewasa dengan bayi dan anak-anak akan
membantu bayi dan anak kecil untuk dapat mengembangkan rasa percaya
diri terhadap lingkungan. Selain itu, orang dewasa perlu mengajarkan
nilai-nilai dasar bagi pengembangan disiplin, kemandirian, dan tanggung
jawab anak. Misalnya anak mulai dilatih, dibiasakan, dan dididik untuk
dapat mengatur diri sendiri seperti makan, berpakain, mandi serta buang
air. Dalam hal ini orangtua, para pengasuh, dan tenaga profesional perlu
memahami dan mengembangkan berbagai metode dan teknik pedidikan,
bimbingan da pengembangan anak usia dini.
Selanjutnya agar pendidik dapat menanamkan dan mengajarkan
disiplin pada anak maka tentunya harus mengetahui dengan jelas taraf
perkembangan menurut usia anak dan beberapa prinsip dasar sehingga
dapat membimbing anak tersebut. Ciri-ciri perkembangan anak adalah
sebagai berikut:
1. Seumur hidup (life-long), adalah tidak ada periode usia yang
mendominasi perkembangan individu.
2. Multidimensional adalah terdiri atas biologis,kognitif,dan sosial
3. Multidirectional adalah beberapa komponen dari satu dimensi dapat
meningkat dalam pertumbuhan,sementara komponen lain menurun.
Misalnya, orang dewasa dapat semakin aif tetapi kecepatan memproses
informasi lebih buruk.
4. Lentur(plastis) adalah bergantung pada kondisi kehidupan individu
2.3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi anak usia dini


1. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan disini ialah berupa lingkungan fisik yang ada di
PAUD deperti halnya adanya suara,cahaya,suhu,dan desain kelaas.
5

Apabila lingkungan fisik tersebut terkontrol dengan baik maka anak


usia dini akan merasa nyaman dalam belajar.
Contohnya : ketika desaian ruangan di dalam lingkungan kelas belajar
di desaian dengan sangat menarik,anak akan lebih tertarik dan
semangat untuk belajar.
2. Faktor sosial
Faktor sosial ini sangat berpengaruh dalam perkembangan kecakapan
sosial anakakan belajar bagaimana bekerja sama,berinteraksi,sehingga
anak akan belajar menghargai orang lain. Ketika faktor sosial berperan
sangat baik di dalam pendidikan anak usia dini,maka perkembangan
belajar anakpun nantinya juga akan meningkat,khususnya dalam
bidang sosial
3. Faktor emosi
Faktor emosi berkaitan dengan motivasi anak dalam belajar. Ketika
anak memiliki emosi yang bagus dia akan semangat dalam belajar dan
ketika mereka sedang dalam emosi yang tidak bagus anak usia dini
cenderung tidak mau untuk diajak belajar. Karena kondisi emosi tiap
anak berbeda-beda,maka pendidik memiliki tugas ekstra untuk mencari
strategi yang dapat membangkitkan motivasi mereka dalam belajar.
4. Faktor fisik
Faktor fisik dalam anak usia dini harus memerlukan kesiapa fisik yang
cukup baik untuk belajar. Kesiapan fisik yang dimaksud disini adalah
berkaitan dengan kondisi anak yang berkaitan dengan kondisi dengan
makan dan minum,istirahat,kecukupan waktu tidur,dan aktivitas yang
dilakukan. Ketika kondisi anak tidak dalam keadaan baik,misalnya
terlalu lelah,hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak dalam
belajar. Ketika anak lelah anak akan tidak semangat lagi dalam belajar.
Oleh karena itu faktor kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di
PAUD harus memperhatikan hal tersebut sehingga kegiatan dalam
pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
2.4.

Aspek-aspek perkembangan Anak usia dini


Menurut Catron dan Allen menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek
perkembangan anak usia dini. Diantaranya :

1. Kesadaran personal : perkembangan kesadaran sosial bermain


mendukung anakk tumbuh secara mandiri dan memiliki kontrol atas
lingkungannya. Melalui bermain anak dapat menemukan hal yang
baru,bereksplorasi. Meniru dan mempraktekkan kehidupan sehari-hari
sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong diri
sendiri, ketrampilan ini membuat anak untuk mengenal diri mereka
dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam
hidup.
2. Pengembangan emosi : melalui permainan anak dapt belajar menerima
berekspresi dan mengatasi masalah
3. Membangun sosialisasi : kemamuan sosialisai dan memperluas empati
terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.
4. Kemampuan berbahasa anak : memperluas kosa kata dan
mengembangkan daya penerimaan serta mengekspresikan kemampuan
berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang
dewasa pada situasi bermain spontan.
5. Pengembangan kognitif : memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif
terlibat dengan lingkungan.
6. Pengembangan kemampuan motorik : kesempatan yang luas untuk
bergerak pengalaman belajar untuk menemukan aktivitas sensorik
motor yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil.
Memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan preseptual
motorik.

2.5.

Permasalahan kesulitan anak usia dini


Masalah ganngguan belajar kerap kali dijumpai pada anak-anak.
Masalah ini bisa timbul disekolah maupun di luar sekolah. Anak yang
mengalami gangguan pemusatan perhatian (kosentrasi), gangguan daya
ingat, gangguan membaca, menulis, berhitung, dll. Dampak yang dialami
oleh anak yang mengalami gangguan belajar bukan hanya pada proses
tumbuh kembangnya, tetapi juga berdampak pada proses tumbuh
kembangnya, tetapi juga berdampak pada proses interaksi anak tersebut

dengan lingkungannya. Terkadang bukan keharmonisan keluarga juga


dapat terganggu,diantara kedua orang tua saling menyalahkan, merasa
frustasi, marah, dll.
Kesulitan belajar adalah gangguan belajar pada anak yang ditandai
dengan adanya kesenjangan antara taraf intelegensi dengan kemampuan
akademik yang harus dicapai.
Ciri-ciri anak kesulitan belajar :
1. Terlambat bicara dibanding dengan anak seusianya.
2. Memiliki kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata.
3. Dibandingkan anak seusianya,penguasaan jumlah katanya lebih
sedikit(terbatas)
4. Sering tidak mampu menemukan kata yang sesuai untuk satu kalimat
yang akan ditemukan.
5. Sulit mempelajari dan mengenali angka,huruf,dan nama-nama hari.
6. Sulit merangkai kata untuk menjadi sebuah kalimat.
7. Sering gelisah yang berlebihan.
8. Mudah terganggu kosentrasinya.
9. Sulit berinteraksi dengan teman sesuainya.
10. Sulit mengikuti instruksi yang diberikan untuknya.
Jenis-jenis kesulitan belajar :
1. Gangguan membaca(disleksia)
Gangguan membaca adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar
pada anak yang disebabkan oleh kesulitan dalam melakukan aktivitas
membaca dan menulis.
Contoh : kesulitan mengenali huruf atau mengejanya.
2. Gangguan menulis (disgrafia)
Gangguan menulis adalah gangguan belajar yang terjadi karena anak
kesulitan dalam mendengar,berbicara,menulismenganalisis,dan
memecahkan persoalan.
Contoh: sulit memegang bolpoin maupun pensil dengan mantap.
Caranya memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir
menempel kertas.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Setiap organisme,baik manusia maupun hewan,pasti mengalami
peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi
seluruh bagian dengan leadaan yang dimiliki oleh organisme tersebut,baik
yang bersifat kongkret maupun yang bersiat abstrak. Jadi,arti peristiwa
perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju
pada aspek psikologis saja,tetapi juga aspek biologis.
Perkembangan merupakan srangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri
atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Perkembangan anak berlangsung secara kontinum,tingkat
perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat secara
kuantitatif dan kualitatif. Terdapat perbedaan individual dalam
perkembangan,karena dapat pengaruh beberapa faktor internal maupun
eksternal sehingga setiap anak memiliki karakter yang unik meskipun
tetap berdasarkan atas pola perkembangan umum.

3.2.

Saran
Sebagai seorang pendidik,selain memberikan rangsangan kepada
peserta didik untuk mengembangkan ketrampilan dan keilmuan anak
didik,kita juga sebaiknya memperhatikan tingkat atau tahapan
perkembangan anak.
Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap
pendidikan anak usia dini,baik yang dilakukan oleh pemerintah,keluarga
maupun masyarakat. Masa prasekolah yang disebut dengan masa
keemasan perkembangan intektual seharusnya dijadikan dasar bagi upaya
meningkatkan kemajuan pendidikan di indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
http://paudbook.blogspot.com/2012/01/pertumbuhan-dan-perkembangan-anakusia-dini.html
https://icemeyryani.wordpress.com/2011/12/20/ciri-ciri-perkembangan-anak-usiadini.html
Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. 2011. Perkembangan anak usia dini.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sutirna. 2013. Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Yogyakarta:
Penerbit Andi

10

Anda mungkin juga menyukai