Anda di halaman 1dari 14

Lanadasan Teori

A. Definisi Prokrastinasi Akademik


Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin procrastinare, dari kata
pro yang artinya maju, ke depan, bergerak maju, dan crastinus yang berarti
besok atau menjadi hari esok. Jadi, dari asal katanya prokrastinasi adalah
menunda hingga hari esok atau lebih suka melakukan pekerjaannya besok.
Pertama kali istilah prokrastinasi digunakan oleh Brown Holtzman
untuk menggambarkan sesuatu kecenderungan menunda-nunda suatu tugas
atau pekerjaan (Hayyinah 2004). Secara umum proskratinasi didefinisikan
sebagai kecenderungan perilaku untuk memulai sesuatu dengan lambat dan
membawa konsekuesi yang bagi seorang yang melakukannya (Dewitte dan
Schouwenberg dalam Delying, 2008). Prokrastinasi akademik adalah jenis
penundaan yang dilakukan pada jenis tugas formal yang berhubungan dengan
akademik atau kinerja akademik (Aitken dalam Ferrari dkk., 1995). Jeremy
Hsieh (dalam Hayyinah, 2004) menganggap prokrastinasi akademik sebagai
suatu kecenderungan sifat yang dimiliki oleh pelajar yang sering menghadapi
tugas-tugas yang mempunyai batas waktu.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang ada pada diri ind
2) Individu yang melakukan prokrastinasi, meliputi:
a) Kondisi fisik individu
Faktor dari dalam yang turut mempengaruhi prokrastinasi pada individu
adalah keadaan fisik dan kondisi kesehatan seseorang.
b) Kondisi psikologis individu.
Millgran dan Tenne menemukan bahwa kepribadian khususnya ciri
kepribadian locus of control mempengaruhi seberapa banyak orang
melakukan prokrastinasi
3) Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu yang
mempengaruhi prokrastinasi. Faktor itu antara lain:
a) Gaya pengasuhan orang tua.

Hasil penelitian Ferrari menemukan bahwa tingkat pengasuhan


otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku
prokrastinasi
b) Kondisi lingkungan.
Prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang
rendah pengawasan dari pada lingkungan yang penuh pengawasan.
Pergaulan siswa pun turut mempengaruhinya
C. Aspek-Aspek Prokrastinasi Akademik
Ferrari, dkk dan Stell mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku
penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator
tertentu yang dapat diukur dan diamati, ciri-ciri tersebut berupa:
1) Perceived time, seseorang yang cenderung prokrastinasi adalah orangorang yang gagal menepati deadline. Mereka berorientasi pada masa
sekarang dan tidak mempertimbangkan masa mendatang. Prokrastinator
tahu bahwa tugas yang dihadapinya harus segera diselesaikan, tetapi ia
menunda-nunda untuk mengerjakannya atau menunda menyelesaikannya
jika ia sudah memulai pekerjaannya tersebut. Hal ini mengakibatkan
individu tersebut gagal memprediksikan waktu yang dibutuhkan untuk
mengerjakan tugas.
2) Intention-action, celah antara keinginan dan tindakan. Perbedaan antara
keinginan dengan tindakan senyatanya ini terwujud pada kegagalan siswa
dalam mengerjakan tugas akademik walaupun siswa tersebut punya
keinginan untuk mengerjakannya. Ini terkait pula dengan kesenjangan
waktu antara rencana dan kinerja aktual. Prokrastinator mempunyai
kesulitan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu. Seorang
siswa mungkin telah merencanakan untuk mulai mengerjakan tugasnya
pada waktu yang telah ia tentukan sendiri, akan tetapi saat waktunya sudah
tiba dia tidak juga melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang telah ia
rencanakan sehingga menyebabkan keterlambatan atau bahkan kegagalan
dalam menyelesaikan tugas secara memadai
3) Emotional distress, adanya perasaan cemas saat melakukan prokrastinasi.
Perilaku menunda-nunda akan membawa perasaan tidak nyaman pada

pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan memicu kecemasan


dalam diri pelaku prokrastinasi. Pada mulanya siswa tenang karena merasa
waktu yang tersedia masih banyak. Tanpa terasa waktu sudah hampir
habis, ini menjadikan mereka merasa cemas karena belum menyelesaikan
tugas.
Perceived ability, atau keyakinan terhadap kemampuan diri. Walaupun
prokrastinasi tidak berhubungan dengan kemampuan kognitif seseorang,
namun keragu-raguan terhadap kemampuan dirinya dapat menyebabkan
seseorang melakukan prokrastinasi. Hal ini ditambah dengan rasa takut akan
gagal menyebabkan seseorang menyalahkan dirinya sebagai yang tidak
mampu, untuk menghindari munculnya dua perasaan tersebut maka seseorang
dapat menghindari tugas-tugas sekolah karena takut akan pengalaman
kegagalan.
No
.

Dimensi/ Aspekaspek

1.

Perceived time

Indikator
a. Gagal menepati deadline
b. Suka
menunda-nunda
pekerjaan
a. Kesenjangan

2.

Intention-action

waktu

antara

rencana sendiri kinerja actual


b. Kesulitan melakukan sesuatu
sesuai dengan batas waktu
a. Perasaan cemas saat melakukan

3.

Emotional
distress

prokrastinasi
b. Merasa tenang karena waktu
masih banyak.
a. Tidak
yakin

4.

Perceived ability

kemampuan dirinya
b. Rasa takut gagal

terhadap

Instruksi Tes
ANGKET PENELITIAN MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Sebelum anda mengisi pertanyaan dalam kuesioner dibawah ini, silahkan


isi data diri anda terlelebih dahulu (jawaban yang saudara berikan akan
diperlkakukan secara rahasia)
1. Nama
:
2. Jenis Kelamin :
3. Usia
:
4. Jurusan
:
5. Semester
:
A. Petunuk Pengisian Kuesioner
1. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masingmasing pertanyaan
2. Responden dapat memberikan jawaban dengan meberikan tanda ( )
pada salah satu jawaban yang tersedia (hanya satu jawaban saja yang
dimungkinkan untuk setiap pertanyaan)
3. Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternatif jawaban
yang mengacu pada teknik skala liker:
Sangat Sesuai (SS)
Sesuai (S)
Ragu (R)
Tidak Sesuai (TS)
Sangat Tidak Sesuai (STS)
4. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin
kerahasiaannya. Oleh karena itu diharapkan untuk mengisi kuesioner
ini dengan benar dan sejujur-jujurnya.

Alternatif Jawaban
SS S R TS STS

No.

Pernyataan

1
2

Saya kadang-kadang telat mengumpulkan tugas


Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki
dapat mengerjakan semua tugas kuliah dengan

baik
Saya

suka

menunda

untuk

menyelesaikan tugas kuliah

memulai

atau

Saya

selalu

optimis

menyelesaikan semua

bahwa

saya

dapat

tugas yang diberikan

dosen.
Ketika tiba waktu yang saya rencanakan untuk

mengerjkan tugas, saya sering tidak mengerjkan


Saya segara mengerjakan tugas meskipun

waktunya masih lama


Saya merasa kesulitan megerjakan tugas ketika

waktunya terbatas
Saya tetap tenang dalam mengerjakan tugas

meskipun waktunya tinggal sebentar


Saya langsung mengerjakan tugas kuliah yang

10

diberikan oleh dosen


Saya selalu menepati waktu yang sudah saya

11

tentukan untuk mengerjakan tugas kuliah


Saya merasa tenang dan santai tidak mengerjakan

12

tugas karena waktu masih banyak/lama


Saya sering mengabaikan waktu yang sudah saya

13

tentukan untuk mengerjkan tugas


Saya dapat menyelesaikan tugas kuliah dengan

14

baik meskipun waktunya terbatas


Saya sering meninggalkan tugas yang sudah saya

15

mulai kerjakan
Saya ragu dengan kemampuan saya saat akan

16

mengerjakan tugas dari dosen


Saya merasa cemas saat mengerjakan tugas

17

dengan sisa waktu yang sangat sedikit


Saya selalu memperhatikan waktu

18

ditentukan untuk memulai mengerjakan tugas


Saya sering memkirkan kegagalan saat akan

19

mengerjakan tugas kuliah


Saya selalu tepat waktu dalam mengumpulkan

20

tugas
Saya langsung menyelesaikan tugas yang sudah
saya mulai kerjakan

yang

Skoring
Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan
membuat klasifikasi dari kategori yang tergantung pada anggapan atau opini
responden. Dengan menggunakan skala Likert, maka jawaban tidak hanya sekedar
sesuai dan tidak sesuai atau setuju dan tidak setuju, akan tetapi jawaban responden
diberi skor 1 sampai 5 dengan pilihan jawaban (SS, S, R, TS, dan STS).
No

Pernyataan

PC

P1

.640

0.3

Keputusan

P2

.494

0.3

Valid

P3

.750

0.3

Valid

P4

.610

0.3

Valid

P5

.644

0.3

Valid

P6

.543

0.3

Valid

Valid

P9

.386

0.3

Valid

P11

.509

0.3

Valid

P12

.577

0.3

Valid

10

P14

.634

0.3

Valid

11

P19

.511

0.3

Valid

12

P20

.512

0.3

Valid

Dari seluruh data yang berjumlah 20 item, kemudian setelah diolah dalam
SPSS, maka dari hasilnya olah data tersebut tersebut dapat dinyatakan, yaitu
bahwa 12 item valid, dan 8 itemnya lagi gugur. Alat ukur bisa dikatakan
valid apabila mempunyai korelasi antara skor item dengan skor total
Hasil analisis
Analisis Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
.746

Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.866

13

Item Statistics
Mean

Std. Deviation

P1

2.1500

.89299

40

P2

1.9000

.63246

40

P3

2.8500

1.07537

40

P4

1.7750

.65974

40

P5

2.4000

.90014

40

P6

2.5750

.87376

40

P9

2.8250

.71208

40

P11

2.4250

.93060

40

P12

2.6750

.88831

40

P14

2.5500

1.06096

40

P19

1.9500

.59700

40

P20

2.2250

.61966

40

28.3000

5.84501

40

PTotal

Uji reliabilitas diketahui nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,747 dengan


N=40. Karena nilai Cronbach's Alpha > 0,7 maka data tersebut bersifat reliable.
Dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai minimum
yang sudah ditentukan.
Blue Print
No.

1.

Dimensi

Perceive
d time

Indikator

a. Gagal
menepati
deadline
b. Suka menunda

Presenta Favora

Unfav

se

ble

orable

30%

19

Jumlah

pekerjaan

4.

Intention
-action

a. Kesenjangan
waktu

30%

5, 12

10, 17

13

16

11, 14

6, 20

15

18

antara

rencana
sendiri

dan

kinerja actual
b. Kesulitan
melakukan
sesuatu sesuai
dengan batas
6.

Emotion

waktu
a. Perasaan

20%

al

cemas

saat

distress

melakukan
prokrastinasi
b. Merasa tenang
karena waktu

8.

Perceive
d ability

masih banyak.
d. Tidak yakin 20%
terhadap
kemampuan
dirinya
e.
Takut akan
kegagalan

No.

Dimensi

Indikator

Favorabel

Unfavorabel

a. Gagal
Perceive

1. Saya kadang- 1. Saya selalu tepat

menepati

kadang

deadline

mengumpulka

d time
b. Suka

n tugas
1. Saya

telat

-action

mengumpulkan

tugas
suka 1. Saya

langsung

menunda

mengerjakan

nunda

untuk memulai

tugas kuliah yang

tugas kuliah
2. Saya
sering
menunda

Intention

dalam

menundapekerjaan

waktu

diberikan
dosen
2. Saya

oleh

langsung

menyelesaikan

menyelesaikan

tugas

yang

tugas yang sudah

sudah

saya

saya

mulai kerjakan
kerjakan
a. Kesenjangan 1. Ketika
tiba 1. Saya
yang

selalu

waktu antara

waktu

rencana

saya

yang

sendiri

rencanakan

tentukan

kinerja actual

untuk

mengerjakan

mengerjkan
tugas,

saya

sering

tidak

mengerjkan
2. Saya
sering

menepati

mulai

waktu
saya
dalam

tugas kuliah
2. Saya
selalu
memperhatikan
waktu

ditentukan untuk

mengabaikan

memulai

waktu

yang

mengerjakan

sudah

saya

tugas

tentukan untuk
mengerjkan
tugas

yang

b. Kesulitan

Emotion

1. Saya

dapat

melakukan

kesulitan

menyelesaikan

sesuatu

megerjakan

tugas

sesuai

tugas

dengan

dengan batas

waktunya

meskipun

waktu

terbatas

waktunya sangat

a. Perasaan
saat

ketika

kuliah
baik

terbatas
merasa 1. Saya tetap tenang

1. Saya

al

cemas

distress

melakukan

mengerjakan

mengerjakan

prokrastinasi

tugas

tugas

Perceive
d ability

cemas

saat
dengan

dalam
meskipun

sisa

waktu

wktunya

yang

sangat

sebentar

tinggal

sedikit.
1. Saya merasa 1. Saya

b. Merasa

merasa 1. Saya

tenang

tenang

dan

karena waktu

santai

tidak

masih
banyak.

segara

mengerjakan
tugas

meskipun

mengerjakan

itu

waktunya

tugas

karena

masih lama

waktu

masih

banyak/lama
a. Tidak yakin 1. Saya
ragu 1. Saya

yakin

terhadap

dengan

dengan

kemampuan

kemampuan

kemampuan yang

dirinya

saya saat akan

saya miliki dapat

mengerjakan

mengerjakan

tugas

semua

tugas

kuliah

dengan

dari

dosen
b. Rasa
gagal

takut 1. Saya

baik.
selalu 1. Saya

memperthatika

optimis

saya

kegagalan

selalu
bahwa
dapat

saat

akan

menyelesaikan

mengerjakan

semua

tugas kuliah

yang

tugas
diberikan

dosen.
Kesimpulan
Dari seluruh angket yang tersebar kepada mahasiswa Universitas
Trunojoyo Madura yang berjumlah sebanyak 40 angket dan kembali semua yang
dilakukan

untuk

mengukur

tingkat

Prokrastinasi Akademik

Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura. Kemudian setelah dilakukan olah data melalui


SPSS, maka item yang gugur ada 8 item dan yang valid ada 12 item. Rincian item
yang gugur terjadi pada bebrapa indikator dalam angket tersebut yaitu: indikator
Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja actual sebanyak dua item bagian
unfavorabel, indikator Kesulitan melakukan sesuatu sesuai dengan batas waktu,
ada dua item bagian favorable dan unfavorable, indikator Perasaan cemas saat
melakukan prokrastinasi ada dua item bagian favorable dan unfavorable, dan
indikator Tidak yakin terhadap kemampuan dirinya, satu item bagian favorable
dan juga indikator Rasa takut gagal satu item bagian favorable.
Dari beberapa indikator yang gugur di atas kemungkinan telah terjadi
ketidak sesuaian baik item yang dibuat maupun responden dalam memberikan
jawabannya, atau juga alat ukur tentang Prokrastinasi Akademik ini kurang tepat
jika digunakan kepada mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Namun peneliti
atau penulis dapat menyimpulkan bahwa alat ini masih layak digunakan kembali,
mengingat item yang valid sebanyak 12 item dan yang gugur sebanyak 8 item,
namun perlu kiranya direvisi kembali agar supaya alat ukur ini benar-benar valid
dan benar-benar layak digunakan pada penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai