Anda di halaman 1dari 7

1.

Agas
Agas merupakan serangga kecil yang memiliki bentuk jenis fisik yang
menyerupai gabungan antara nyamuk dan lalat. Agas ini dapat ditemukan disekitar semak
belukar dan tepi sungai. Agas ini kerap kali hidup bergerombolan, terutama agas jantan
jumlahnya dua kali lebih banyak daripada agas betina yang disebut dengan ghost atau
swarm. Agas ini bergerombolan biasanya pada waktu sore hari.
Walaupun agas merupakan serangga yang kecil daripada nyamuk, agas memiliki efek
gigitan yang cukup berbahaya. Secara invidual gigitan agas tidak terasa, namun agas
sering kali menyerang secara gerombolan sehingga mengakibatkan efek gigitan menjadi
lebih berbahaya dan menjadi berkali lipat efeknya. Adapun beberapa gejala yang akan
timbul setelah digigit serangga kecil ini, yaitu :
a. Iritasi / ruam
b. Gatal
c. Perih
d. Bernanah
e. Bentol

2. Rayap
Rayap merupakan serangga yang hidup berkoloni, oleh karena itu rayap merupakan
hewan yang memiliki sifat social yang sangat tinggi satu sama lain. Sumber makanan
yang di makan oleh rayap mengandung selulosa seperti tanaman, humus, pohon kayu,
jamur dan lain sebagainya.
Dalam sebuah koloni rayap terdapat kasta kasta yang berbeda satu sama lain,
dimana setiap kasta memiliki tugas den pekerjaan yang berbeda beda. Susanta (2007)
mengemukakan pendapat bahwa rayap merupakan serangga yang berjiwa social yang
tinggi, mereka hidup satu koloni dan terbagi oleh beberapa kasta kasta yang berbeda
dsatu sama lain. Sebuah koloni rayap terdiri dari beberapa kasta yaitu :
a. Kasta Dewasa
b. Kasta Pekerja
c. Kasta Prajurit

3. Kepinding (Kutu Busuk)


Kepinding atau yang biasa disebut dengan kutu busuk merupakan serangga
parasite yang sangat kecil dan berasal dari keluarga camicidae yang merupakan serangga
penghisap darah manusia atau makhluk hidup lainnya. Serangga ini meminum darah
manusia dengan cara mengigit korbannya. Hasil gigitan dari serangga ini akan
mengakitbatkan ruam pada kulit dan menyebabkan gatal pada kulit.
Kepinding (kutu busuk) ini aktif dan agresif menyerang korbannya pada malam
hari. Serangga ini biasanya hidup di kasur (tempat tidur) dan disela sela tempat duduk
(sofa). Hewan ini senang bertelur disekitar Kasur, dibawah bantal dan tempat
tersembunyi lainnya. Pada dasarnya kutu busuk betina bertelur 3 hingga 4 butir telur tiap

harinya. Dan serangga ini mampu bertahan hidup hingga dalam jangka waktu 10 bulan
lamanya.
4. Virus
Virus merupakan kata latin untuk racun. Sebelum berkembang ilmu pengetahuan,
segala penyakit yang misterius yang menyerang manusia disebut dengan virus. Segala
jenis penyakit yang terjadi pada manusia, hewan, tumbuhan dapat disebabkan oleh virus.
Virus adalah parasite yang memiliki ukuran mikroskopik yang menyerang dan
menginfeksi sel sel biologis makhluk hidup dari dalam.
Virus menyebabkan berbagai jenis penyakit yang merugikan pada manusia. Berikut
adalah beberapa virus yang menyerang manusia dan menyebabkan penyakit :
a. Influenza Virus, merupakan virus penyebab penyakit influenza atau biasa yang
disebut dengan flu. Gejala yang diderita adalah berupa pusing, pilek, demam dan
batuk.
b. Human Immunodeficiency Virus (HIV), merupakan virus yang disebabkan oleh AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang dapat mematikan manusia dengan cara
menyerang sel sel darah putih. Gejala yang diderita oleh penderita yaitu turunnya
system Immuno atau turunnya system kekebalan tubuh.
c. Hepatitis Virus, merupakan virus penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini bekerja
dengan cara menyerang sel sel hati si penderita. Gejala yang akan ditimbulkan oleh
si penderita adalah perut membesar dan tubuh penderita bewarna kuning.
d. Measles Virus, merupakan virus penyebab penyakit cacar. Virus ini bekerja dengan
cata menyerang sel sel kulit pada penderita. Gejala yang akan diderita adalah
berupa batuk, pilek, demam dan kemudian akan muncul seperti bentol bentol (luka
cacar) pada kulit si penderita mulai dari wajah hingga keseluruh tubuh.

5. Pinjal
Pinjal merupakan serangga parasite yang termasuk dalam keluarga Ordo
Siphonaptera. Pinjal memiliki ciri khas tubuhnya yang pipih secara latero lateral dan
mempunyai dua kaki yang panjang dan kuat dibagian belakang untuk meloncat. Ciri lain
yang dimiliki hewan ini adalah memiliki badan coklat kemerahan. Pinjal meminum darah
korbannya dengan cara mengigit. Kutu jenis ini lebih sering ditemukan pada bulu hewan
seperti anjing, kucing dan lain sebagainya, dan jarang ditemukan menyerang manusia.
Hewan ini menginfeksi manusia atau binatang lainnya dengan cara mengigit dan
melalui tinja yang memiliki kandungan Yersinia Pestis yang masuk kedalam luka hasil
gigitan pinjal tersebut. Bakteri tersebut akan masuk kedalam tubuh dan akan
menyebabkan terjadinya radang dan pembesaran kelenjar limfe dan akan muncul
benjolan benjolan serta alergi. Pada gigitannya, tak jarang juga pinjal membawa
penyakit lain seperti bibit cacing pita yang dapat masuk kedalam tubuh. Kotoran yang
terdapat pada pinjal juga dapat menyebabkan penyakit Rickettsia yang masuk kedalam
tubuh melalui luka gigitan yang sudah dibuatnya.
6. Caplak

Caplak merupakan serangga parasite berkaki delapan yang hidup dan menyerang
kulit hewan lainnya. Serangga parasite ini termasuk dalam keluarga Ixodiade. Caplak
juga memiliki ukuran badan 0,15 hingga 0,3 cm. Hewan ini berpegangan pada makhluk
hidup yang menjadi tempat tinggal dan makannya (inang) menggunakan mulutnya yang
kuat.
Pada siklus hidupnya, caplak dapat bertahan hidup selama berbulan bulan tanpa
makanan apabila belum mempunyai inangnya. Caplak juga dapat hidup pada 1 hingga 3
inang yang berbda selama fase pertumbuhannya sehingga dikenal dengan sebutan caplak
berinduk semang satu, berinduk inang dua dan berinduk semang tiga (Vredevoe, 1997).
Sebelum menemukan inangnya, caplak berdiam pada suatu tumbuhan untuk menunggu
korbannya yang lewat dan menyentuh tumbuhan tersebut, dan kemudia parasite ini akan
memanjat tubuh korbannya. Caplak akan bertahan pada kulit inangnya dan akan
menggigit inangnya dengan rahang yang bergerigi dan meminum darahnya.
Definis Parasit
Parasit berasal dari kata latin yang berarti parasitus atau dari bahasa Yunani
adalah parasitos, dimana para yang berarti berkaitan erat, sementara sitos yang berarti
makanan. Sehingga dapat simpulkan parasite berarti suatu organisme kecil yang hidup di
dalam atau di atas organisme lain dengan tujuan mencari sumber makanan. Parasit dapat
menyerang makhluk hidup seperti manusia, hewan bahkan tumbuhan. Mikroorganisme
ini menyerang korbannya untuk menyerap nutrisi yang terdapat pada korbannya,
sehingga dapat mengurangi nutrisi yang dimiliki korban atau bahkan dapat menyebabkan
kematian. Harold W. Brown seorang professor yang menangani mengenai parasitology di
menuturkan bahwa parasite akan menyerang tubuh yang lemah dan mengambil makan
dan perlindungan dari tubuh tersebut untuk mendapatkan segala keuntungan dari
hubungan tersebut.
Parasit terdiri atas tiga kelompok, yaitu parasite cacing, parasite protozoa dan
parasite serangga. Menurut tempat hidup parasite pada inangnya terbagi atas 2 macam,
yaitu ektoparasit merupakan parasite yang hidup pada kulit inangnya. Dan yang terakhir
adalah endoparasite meruapakan parasit hidup didalam tubuh inangnya. Proses masuknya
parasite jenis endoparasite kedalam tubuh inangnya disebut infeksi, dan apabila
menempelnya ektoparasit pada kulit inangnya disebut dengan infestasi (Neva FA, 1994).
Parasit juga dibagi menjadi lima berdasarkan sifat yang dimilikinya, diantaranya yaitu :
a. Parasit Obligat
Merupakan mikroorganisme yang hanya dapat hidup didalam tubuh inang yang ia
tumpangi dan akan mati apabila berada diluar tubuh inangnya.
b. Parasit Fakultatif
Merupakan jenis parasite yang dapay hidup dengan bebas dan hanya dapat bertahan
hidup apabila mendapatkan jenis inang yang cocok dengannya.
c. Parasit Insidentil
Merupakan parasite yang kebetulan hinggap pada inang yang tidak sewajarnya.
d. Parasit Eratika
Parasit yang berada dan hidup pada lokasi yang tidak wajar.

e. Parasit Spuriosa
Merupakan parasit yang dikerluarkan bukan dari inang yang semestinya, dan parasit
jenis ini tidak akan mengalami perkembangan dan tidak menimbulkan kerusakan
pada inang yang ditumpangi.
Definisi Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang berarti adalah perantara atau pengantar sumber pesan dan menerima pesan
yang akan disampaikan. Media juga merupakan bentuk bentuk komunikasi baik
tercetak ataupun audiovisual serta peralatannya (Sadiman, Raharja, Haryono dan
Rahadjito, 1984:6). Media adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
(Bovee, 1997). Pembelajaran adalah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik
dan bahan ajar yang bertujuan dalam menyampaikan dan menghasilkan suatu hal
yang bermanfaat. Sehingga dapat disimpulkan, media pembelajaran adalah alat yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik yang diperagakan oleh
pendidik sehingga akan menghasilkan sebuah pengetahuan baru.
Media menjadi salah satu factor penentu terhadap keefektifitasan dan keberhasilan
proses pembelajaran. Melalui media proses pembelajaran bias lebih menjadi menarik
dan menyenangkan bagi peserta didik yang memiliki ketertarikan warna, bentuk yang
diberikan media dengan menarik. Aspek yang sangat penting dalam penggunaan
media adalah dapat membantu memperjelas pesan pembelajaran yang akan
disampaikan. Terkadang penyampaian pembelajaran dengan menggunakan lisan tidak
efektif dan tidak sepenuhnya dimengerti oleh peserta didik.
Media pembelajaran yang baik memiliki beberapa syarat agar tepat sasaran. Berikut
adalah syarat syarat media pembelajaran yang baik :
a. Media pembelajaran yang baik harus dapat meningkatkan dan memotivasi minat
peserta didik.
b. Dapat mensitimulus peserta didik dan memberikan umpan balik (feedback),
tanggapan dan mendorong mereka agar melakukan praktik lapangan dengan
benar.
c. Peserta didik harus dapat mengingat apa yang telah dipelajari pada materi yang
sudah diajarkan.

Manfaat Media Pembelajaran


Media pembelajaran yang baik sangat menunjang keberhasilan dan efektifnya suatu
proses belajar mengajar dengan peserta didik. Menurut Kemp dan Dayton (1985),
media pembelajaran memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1. Pembelajaran dapat menjadi lebih menarik.
2. Pembelajaran jauh lebih interaktif.
3. Waktu pembelajaran yang dapat dipersingkat.

4. Kualitas pembelajaran yang meningkat.


5. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun apabila
diperlukan suatu saat.
6. Penyampaian pesan pembelajaran lebih memenuhi standar.

Fungsi Media Pembelajaran


Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a. Memperjelas pesan pembelajaran agar tidak terlalu verbalistis. Dengan adanya
media sebagai pendukung pembelajaran diharapkan pendidik tidak terpaku pada
penyampaian pesan dengan menggunakan lisa ataupun kata kata sehingga
membuat peserta didik tidak dapat memahami secara baik materi pembelajaran.
b. Menimbulkan dan membuat semangat belajar peserta didik menjadi meningkat.
Media akan meningkatkan semangat belajar dan memotivasi peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran yang diajarkan.
c. Mengatasi keterbatasan ruang, tenaga, waku, biaya dan daya indra peserta didik.
Dengan bantuan media yang ditawarkan, peserta didik akan mudah dalam
memvisualisasikan object abstrak.
d. Memberikan stimulus yang sama dengan peserta didik lainnya yang akan
menimbulkan persepsi yang sama. Dengan bantuan media seluruh peserta didik
akan memiliki pandangan yang sama mengenai object pembelajaran yang sukar di
lihat maupun didengar dan memiliki persepsi yang sama satu sama lain.

LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi multimedia pada saat ini bertumbuh sangat pesat dan
pertumbuhannya juga disambut dengan baik oleh masyarakat. Dengan hadirnya
teknologi multimedia ini memudahkan manusia dalam memvisualisasikan objek
objek yang abstrak dan sukar dilihat. Teknologi multimedia sudah merambah di
berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangannya sudah mencapai bidang
pendidikan dan pembelajaran, hiburan, industry, bisnis dan lain sebagainya.
Pada bidang pendidikan, penerapan teknologi multimedia sangat berpengaruh besar
terhadap hasil belajar peserta didik. Dengan memanfaatkan teknologi multimedia,
peserta didik dengan mudah dan cepat dalam menangkap serta mengingat objek
visual yang ditampilkan dengan menggunakan media daripada menggunakan teks
atau secara verbal. Teknologi multimedia komputer juga membantu peserta didik
dalam mempelajari dan memahami materi pembelajaran yang interaktif daripada
menggunakan metode pembelajaran yang konvensional.
Pada mata pelajaran biologi, materi pengenalan jenis dan bentuk parasite sangatlah
sulit diidentifikasi dikarenakan ukuran binatang tersebut sangat kecil sekali untuk
diamati dengan mata telanjang. Penyampaian secara verbal oleh pendidik juga tidak
dapat membantu peserta didik dalam memahami bentuk dan ciri - ciri parasit yang
berukuran sangat kecil. Hal tersebut membuat peserta didik tidak dapat mengingat
dan memvisualisasikan dengan baik jenis dan bentuk dari parasit tersebut. Maka
dibutuhkanlah sebuah alat yang dapat menunjang pembelajaran tersebut dengan
menggunakan Mikroskop agar dapat mengamati objek yang berukuran mikro.
Namun, tidak semua sekolah memiliki alat tersebut dikarenakan harganya yang cukup
mahal dan perawatan yang tidak mudah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkanlah sebuah teknologi
multimedia Augmented Reality (AR) untuk menciptakan dan memvisualisasikan
bentuk 3 dimensi dari parasit tersebut sebagai salah satu cara alternative pengganti
Mikroskop. Ronald T. Azuma (1997) menuturkan bahwa Augmented Reality adalah
penggabungan antara benda nyata dan benda maya pada lingkungan nyata dan
berjalan secara interaktif dan real time, integrase antarbenda dalam bentuk tiga
dimensi yaitu benda mayan terintegrasi dalam dunia nyata. Dengan memanfaatkan
teknologi Augmented Reality di bidang pendidikan diharapkan mampu membantu
keefektifitasan belajar peserta didik dalam mengidentifikasi dan mempelajari jenis
serta bentuk tubuh parasit. Penerapan teknologi Augmented Reality akan memberi
user experience yang menarik kepada peserta didik.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada tugas akhir ini penulis merancang
sebuah aplikasi media pembelajaran interaktif sebagai penunjang pembelajaran
peserta didik dan pendidik dengan objek parasit yang berukuran mikro, yang akan
tampak nyata dan lebih dekat dengan menggunakan teknologi Augmented reality.
Untuk itu, tugas akhir yang akan dibuat penulis berjudul Pemanfaatan Teknologi

Augmented Reality (AR) Untuk Pengenalan Jenis Jenis Parasit Berukuran


Mikro Yang Menyerang Makhluk Hidup Sebagai Media Pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai