Sistem Kemudi Kapal
Sistem Kemudi Kapal
Sistem pengendalian kapal merupakan pengetahuan yang wajib dipahami oleh seorang
navigator. Untuk dapat memahami secara baik maka seorang navigator harus
mengetahui jenis dan type mesin kemudi. Ditinjau dari jenis dan type, ada 4 jenis mesin
kemudi:
Bahasan pada bab ini akan lebih menitik beratkan pada sistem pengendalian kemudi kapal
dan aba-aba mengemudi, sebagaimana disyaratkan oleh IMO yang dituangkan pada Seksi AII/2 dari STCW 1978 amandemen 1995, dengan sedikit pembahasan tentang jenis mesin
kemudi.
anjungan (misalnya dengan memutar roda kemudi) maka minyak hidrolik pada pipa
penghubung akan ditekan dan diteruskan ke receiver silinder di ruang mesin kemudi dan
setara dengan itu maka akan menggerakkan daun kemudi kearah sebagaimana yang
dikehendaki dari anjungan.
3. MESIN KEMUDI ELEKTRO HIDROLIK
Pada umumnya sistem ini menggunakan dua motor dengan satu set pompa. Namun tidak
jarang kapal dengan menggunakan dua pompa hidrrolik, sehingga kerja dari mesin kemudi
menjadi dua kali lebih cepat reaksinya, hal ini digunakan pada saat kapal sedang berolah
gerak memasuki pelabuhan, masuk pelayaran sempit atau sungai.
Pada mesin kemudi jenis ini bagian-bagian yang utama adalah:
1. Telemotor
2. Ram Hydrolic Gear
3. Motor dan Pompa Hidrolik
4. Swivel Block
4. MESIN KEMUDI ELECTRIK
Mesin kemudi jenis ini terdapat dua rangkaian utama yaitu:
1. Rangkaian Pembangkit Tenaga ( Power System) untuk mengerakkan daun kemudi
2. Rangkaian Pengendali (Control System) yang berfungsi mengendalikan operasi dari
rangkaian pembangkit tenaga.
Cara pengemudian kapal sistem ini adalah dengan menggunakan kemudi biasa (manual),
dengan seorang juru mudi memegang kemudi di anjungan dengan mengikuti perintah dari
Nahkoda atau Pandu atau Perwira Jaga. Penggunaan sistem kemudi ini biasanya pada saat
maneouver/olah gerak memasuki dan keluar pelabuhan, pada saat olah gerak akan berlabuh
jangkar, berlayar di perairan yang ramai, berlayar diperairan sempit atau pada saat perubahan
haluan yang besar yang membutuhkan kecepatan perubahan haluan. Apabila roda kemudi
diletakkan pada posisi misalnya ke kanan 100 maka dengan sendirinya daun kemudi akan
bergerak