: Kedokteran
Perguruan Tinggi
: Universitas Hasanuddin
: 492/DIKTI/Kep/1995.
Tanggal SK Pendirian PS
: 6 Desember 1995
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PS
: Bambang Soehendro
: Januari 1996
: 6 Desember 1995
Alamat PS
Nomor Telepon PS
Nomor Faksimili PS
: Ilmu Anestesi_unhas@yahoo.co.id
: https://www.facebook.com/anestesi.fkuh
: https://twitter.com/AnestesiUnhas
: https://instagram.com/AnestesiUnhas/
SlideShare
: http://www.slideshare.net/AnestesiUnhas
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Bagi PS yang dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebutkan nama dosen
RS Pendidikan Utama institusi yang terdaftar sebagai dosen di RS Pendidikan Utama PS
berdasarkan SK 034/DIKTI/Kep/2002, dalam tabel di bawah ini.
NIDN**
No
.
Nama Dosen
di RS
Pendidikan
Utama
(1)
(2)
(3)
Husni
Tanra
Borahima
Lami
Tgl.
Lahir
Jabatan
Akademik
Gelar
Akademi
k
(4)
(5)
(6)
Pendidikan
S-1, S-2, Sp1, Sp-2, S-3
dan Asal
Perguruan
Tinggi
(7)
Bidang
Keahlian
untuk Setiap
Jenjang
Pendidikan
(8)
29-011943
Lektor
S1 FK.
Sp-1,
Unhas
Ph.D SP-1
Sp-2
Hiroshima
Konsult
University,
an
Jepang
7-081937
Staf
Dosen
Luar
Biasa
S1 FK.
Sp-1
Unhas
Sp Sp-1 FK UI
2/Konsu
Sp-2 KARI
ltan
Anestesi
dan Terapi
Intensif
12-121952
Staf
Dosen
Luar
Biasa
S1 FK.
Sp-1
Unhas
Sp Sp-1 FK UI
2/Konsu
Sp-2 KARI
ltan
Anestesi
dan Terapi
Intensif
002901430
1
Wahyudi
4.
Abdul
Wahab
000102570
1
01-021957
Lektor
Sp-1
5.
Muh. Ramli
Ahmad
002303590
4
23-031959
Lektor
Kepala
Doktor
Sp-2/
Konsult
an
6.
Syafri
Kamsul Arif
002405670
7
24-051967
Lektor
Doktor
Sp-2/
Konsult
an
S1 FK.
Unhas
Sp-1 FK
Unair
S1 FK.
Unhas
Sp-1 FK
Unair
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas
S1 FK
Unhas
Sp-1 FK
Unhas
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
7.
Syafruddin
Gaus
001910630
2
19-101963
Lektor
8.
Syamsul
Hilal Salam
22-111961
9.
Hisbullah
05-031964
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Sekretaris
Program
Studi
10
Andi
Salahuddin
21-081964
11
Alamsyah
A. A.
Husain
27-091968
12
A.M. Takdir
Musba
0031107406
31-101974
13
Ratnawati
11-051972
14
Faisal
Muchtar
13-081977
15
Nur Surya
Wirawan
22-041982
16
Zulkarnain
15-121973
Staf
Dosen
Luar
Biasa
17
Fransciscu
s Manibuy
03-011976
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Asisten
Ahli
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Asisten
Ahli
PhD
S1 FK.
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-1 FK
an
Unhas
Sp-2 FK
Unpad
PhD
Hiroshim
a
University
Doktor/ Sp-1 FK
Sp-1
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Doktor/ Sp-1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult
an
Doktor/ Sp-1 FK
Sp-1
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Doktor S1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-2 KARI
an
S3 PPS
Unhas
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp Sp-1 FK
2/Konsu
Unhas
ltan
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Master S1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-1 FK
an
Unhas
Sp-2 FK
Unhas
Sp-1
S1 FK
Unhas
Sp-1 FK
Unhas
Sp-1
S1 FK
SpUnhas
2/Konsu Sp-1 FK
ltan
Unhas
Sp-2 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
18
Ari Santri
Palinrungi
10-051981
19
Muhammad
Rum
18-091975
20
Haizah
Nurdin
11-041981
21
Madonna
D.Datu
17-051976
22
Andi Adil
04-041981
23
Widodo
13-071978
24
Dian
Wirdiyana
12-011980
25
Alamsyah
Irwan
26-121981
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Master Sp-1 FK
Sp-1
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Master Sp-1 FK
SpUnhas
2/Konsu
ltan
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Master Sp-1 FK
Sp-1
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Sp-1
Anestesi
dan Terapi
Intensif
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
: 30-05-2016
:
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
:
:
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
: Dr.dr.A.M.Takdir Musba,Sp.An-KMN
: : Staf Dosen
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
07-07-2015
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
:
:
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan
30-05-2016
30-05-2016
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
STANDAR 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program Pendidikan,
serta pihak-pihak yang dilibatkan.
Proses mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi melalui
beberapa tahap, yaitu :
1. Rapat staff perumusan dan penyusunan visi,misi dipimpin oleh Kepala Departemen
Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri untuk menentukan kebijakan
pembuatan visi, misi dan tujuan program studi berdasarkan visi misi UNHAS, Fakultas
Kedokteran UNHAS, RSUP. dr. Wahidin Sudirohusodo, dan Kolegium Ilmu Anestesi
dan terapi intensif sebagai dasar pendidikan, pelayanan dan penelitian pada Program
Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
2. Perumusan Visi Misi yang akan disusun dimulai dengan mengumpulkan aspirasi dan
masukan dari semua staf yang terlibat dalam proses pendidikan dan pelayanan
3. Pembahasan penentuan visi, misi, tujuan dan sasaran dilakukan secara mendalam
sesuai dengan kaidah-kaidah akademis dan capaian pembelajaran program studi Ilmu
Anestesi , Terapi intensif dan Manajemen Nyeri.
4. Hasil akhir pembuatan visi, misi, tujuan dan sasaran, disetujui oleh seluruh staf dalam
rapat pleno staf
5. Hasil akhir visi, misi, dan tujuan program studi yang telah disetujui diajukan kepada
pimpinan Fakultas Kedokteran untuk dilakukan pengesahan
6. Dilakukan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan pada seluruh staf,
peserta didik dan tenaga administrasi Program studi Anetesiologi, Terapi intensif dan
Manajemen Nyeri
7. Implementasi visi, misi program studi dilakukan dengan memasukkan semua unsur
visi, misi, tujuan dan sasaran kedalam setiap program kerja masing-masing divisi pada
struktur organisasi Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri.
Setiap divisi membuat perencanaan dan pelaksanaan program dalam upaya
pencapaian hasil akhir pembelajaran sesuai visi, misi dan tujuan
8. Membuat evaluasi hasil akhir pencapaian visi misi program studi setiap tahun
dokter spesialis Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri adalah
menghasilkan lulusan :
1. Memiliki sikap dan pribadi yang sesuai dengan etika profesi Anestesi dan terapi
intensif
2. Mampu menguasai Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri
berdasarkan perkembangan ilmu yang terbaru
3. Memiliki keterampilan mengelola kasus-kasus bidang Ilmu Anestesi, Terapi intensif
dan Manajemen Nyeri sesuai dengan kompetensinya
4. Mampu meningkatkan kerjasama dengan keahlian lainnya untuk pelayanan
kesehatan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat
pelaksanaan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Sasaran
Membuat kerjasama baru dengan institusi dalam atau luar negeri minimal satu kali
dalam satu tahun dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Strategi pencapaian
1. Melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan standar pendidikan dokter
spesialis Anestesi dan terapi intensif dari KATI.
2. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal sikap, pengetahuan,dan
ketrampilan dengan prinsip learning together, working together and sharing each
other.
3. Memfasilitasi pendidikan berkelanjutan bagi seluruh staf pengajar dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dan penelitian.
4. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan penelitian.
5. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, maupun organisasi-organisasi masyarakat nasional dan internasional
dalam rangka pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
6. Menyelenggarakan upaya penjaminan mutu dan evaluasi berkesinambungan
terhadap kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, kualitas proses pembelajaran,
suasana akademis, manajemen dan organisasi sistem pendidikan.
7. Menyelenggarakan sistem administrasi pendidikan yang mutakhir, efektif dan
efisien.
Kemampuan pelaksanaannya
Dengan demikian Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen
Nyeri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ditempatkan dalam jajaran instiotusi
yang terkemuka secara nasional dan global.
Sosialisasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
10
Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program Pendidikan serta
pemahaman sivitas akademika (dosen danpeserta didik) dan tenaga kependidikan.
1. Dengan membuat kartu identitas yang memaparkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
yang tertera di baliknya.
2. Membuat Banner yang di pajang di ruang lingkup pendidikan Bagian Ilmu Anestesi,
Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri agar setiap civitas dan peserta didik
senantiasa membaca dan mengetahui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ingin
dicapai.
3. Memuat di Web Site Bagian.
4. Memuat Visi, Misi dalam buku panduan dan buku program pendidikan yang
diberikan kepada seluruh peserta didik.
STANDAR 2
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
11
dan
sanksi
serta
pedoman
dan
prosedur
pelayanan
(administrasi,
perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program Pendidikan untuk
memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggungjawab dan adil. Uraikan pula tugas dari seluruh fungsionaris dalam
organisasi program Pendidikan.
Tata Pamong adalah suatu sistem pengorganisasian yang memproses segala sumber daya
(masukan) yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial yang
terstruktur dan berjenjang, untuk mewujudkan visi dan misi organisasi (keluaran) tersebut.
Setiap unit kerja dalam organisasi memiliki peran, tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Terdapat peraturan yang mengatur pelaksanaan kegiatan di organisasi tersebut sehingga
tercapai suatu kondisi optimal bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Dalam hal ini
organisasi tersebut adalah Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Hal
ini meilputi :
1. Struktur organisasi yang terdapat dalam Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi,
dan Terapi intensif
2. Kebijakan didalam menegakkan aturan, tata cara pemilihan pemimpin, etika dosen,
etika mahasiswa, etika tenaga pendidik, sistem penghargaan dan sanksi serta
pedoman prosedur pelayanan administrasi, perpustakaan dan laboratorium
3. Pelaksanaan good university governance dan mengakomodasi seluruh nilai, norma,
struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
12
memiliki
beberapa
prinsip,
diantaranya:
kredibel,
transparan,
akuntabel,
pengangkatan
dari
Rektor
Universitas
Hasanuddin
mengenai
Ketua
pengangkatan
KPS
dan
SPS
dari
Rektor
UNHAS
(tanggal
no)
sesuai
dengan
keputusan
rapat,
maka
Rektor
Universitas
13
struktur
program
anggaran,
penganggaran,
pengotorisasian
keuangan,
14
dalam rencana strategi dan program kerja Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Perwujudan pengabdian masyarakat,
mencakup banyak aspek, diantaranya:
Kegiatan penelitian serta publikasi ilmiah Staf pengajar dan PPDS dalam
mengembangkan ilmu Ilmu Anestesi dan terapi intensif.
Pengabdian sosial kepada masyarakat dalam hal keilmuan dan keahlian sebagai
tenaga spesialis anestesi di daerah yang membutuhkan selama beberapa waktu.
Contohnya kerja sama antara Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan pihak RS afiliasi dan satelit
yang diperkuat dengan dokumen MoU.
Tata pamong Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin tidak hanya meliputi unsur internal, tetapi juga meliputi unsur
eksternal antara lain :
Pimpinan Rektor beserta tim manajemen eksekutif.
Pelaksana Akademik Fakultas diantaranya : Dekan beserta seluruh jajaran.
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai RS pendidikan diantaranya : Direktur
beserta jajarannya
Unsur penunjang yaitu Perpustakaan, Tata Usaha atau Administrasi dan Laboratorium atau
Lab Skill
Seluruh RS jejaring pendidikan yang bekerja sama dengan FK Universitas Hasanuddin yang
tertuang dalam perjanjian MoU antara FK UNHAS, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar, RS satelit dan RS afiliasi.
Uraian Unit, Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Satuan Kerja di dalam Prodi Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensifi Universitas Hasanuddin
Struktur organisasi :
Ketua Departemen
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
15
A. Kepala/ Ketua Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri
belajar mengajar
Menyususn rencana penerimaan mahasiswa
Membina himpunan kemahasiswaan dalam lingkup depertemennya
Mendorong terciptanya suasana akademik yang dapat menunjang peningkatan
B. Ketua Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri
Menyusun kriteria objektif seleksi masuk calon peserta PPDS berdasarkan Katalog
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiolodi dan Terapi Intensif Indonesia
Menyusun kebijakan teknik dan kebijakan operasional serta materi seleksi masuk
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
16
Memimpin rapat penetapan kelulusan calon peserta PPDS dan melaporkan hasil
penetapan
kelulusan
kepada
TKP-PPDS
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Hasanuddin
Mengatur penugasan rujukan peserta PPDS senior dalam rangka tugas mandiri
berkaitan dengan permintaan tenaga kesehatan di daerah yang membutuhkan
Mengatur ujian akhir peserta PPDS meliputi ujian karya akhir, ujian komprehensif
lokal dan ujian komprehensif nasional
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
17
Mengikuti rapat koordinasi dengan TKP-PPDS, dekan FK Unhas, Direktur RS. Unhas
dan Direktur RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Membantu KPS sebagai anggota tim seleksi masuk calon peserta PPDS yang
dibentuk oleh KPS dalam kelancaran kegiatan seleksi masuk calon peserta PPDS
Membantu KPS dalam menganalisis hasil seleksi masuk calon peserta PPDS
Membantu KPS menerapkan jadwal seleksi masuk yang dibuat olehTKP-PPDS dan
melaporkan ke KPS dan TKP-PPDS
Mengikuti rapat tim seleksi yang dipimpin KPS dalam penetapan kelulusan calon
peserta PPDS dan membuat berita acara hasil rapat penetapan untuk selanjutnya
diusulkan ke dekan FK Unhas melalui TKP-PPDS
Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum yang
berlaku
berkas hasil seleksi masuk meliputi ujian bahasa indonesia, ujian toefl,
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
18
akan
diberikan kepada peserta PPDS dengan alasan yang objektif sesuai peraturan
akademik yang berlaku
D. Unit Administrasi dan Keuangan Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin
Mengatur dan menata alur keluar masuk setiap dokumen yang dikirimkan atau
diterima oleh Prodi.
Mengarahkan dan membantu peserta didik atau PPDS dalam hal ini menyangkut
pencatatan
dan
pemberkasan
persyaratan
administrasi
selama
menempuh
pendidikan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
19
Memantau serta memonitor setiap kegiatan pelayanan medik yang dilakukan dalam
rangka pendidikan dan pembelajaran serta pengajaran sehingga sesuai dengan
standar pelayanan medik di RS dan sesuai dengan panduan praktek klinis yang ada
di RS agar keselamatan pasien / patient safety tetap terjaga.
Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antara setiap divisi bidang ilmu yang
ada agar terdapat keseinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan
di semua divisi.
Memberi
masukan
apabila
diperlukan
kepada
Ketua
Departemen
dalam
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
20
Mempublikasikan hasil kegiatan ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh staf atau
PPDS.
Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif Universitas Hasanuddin
H.Unit Monitoring dan Evaluasi Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intesif Universitas
Hasanuddin
Melakukan evaluasi terhadap tata cara pengajaran dan kehadiran pendidik dengan
menggunakan kuesioner kepada peserta didik.
Melakukan
evaluasi
terhadap
kemajuan
proses
belajar
peserta
didik
dan
kehadirannya.
Melakukan rapat evaluasi pelaksanaan pendidikan dengan seluruh divisi dan Staf
yang ada di Prodi.
Memantau serta memonitor setiap kegiatan pelayanan medik yang dilakukan dalam
rangka pendidikan dan pembelajaran serta pengajaran sehingga sesuai dengan
standar pelayanan medik di RS dan sesuai dengan panduan praktek klinis yang ada
di RS agar keselamatan pasien / patient safety tetap terjaga.
Melaksanakan pengabdian pada masyarakat baik didalam maupun diluar RSUD Dr.
Wahidin Sudirohusodo
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
21
J.Divisi Medik
Membantu KPS dan SPS untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada
peserta PPDS SP 1.
2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program Pendidikan, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu
memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta
mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan
manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk
mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas
kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam
menjalankan
fungsi
kepemimpinan
dikenal
kepemimpinan
operasional,
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
22
2.2.1Jelaskan tingkat pendidikan KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan Terapi
Intensif
Pendidikan yang ditempuh
Pendidikan dokter umum di Fakultas
No. Ijasah
20765-039-04/061-271-91
Hiroshima, Japan
Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan
0705/Kep.Dikti/IJLN/2005
93576-J04-P/5231-2-2005
007/KOLEG.KMN/2010
???/UN6.C/TU/2013
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
23
2.2.2 Berikan pengalaman publikasi KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Tingkat1
No.
(1)
Judul
(2)
Perbandingan Efek Antara
Coloading Ringer Laktat
dan Coloading
Hydroxyethyl Starch 6%
Terhadap Perubahan
Hemodinamik Setelah
Anestesi Spinal Dosis
Rendah Pada Persalinan
Seksio Sesarea
Perbandingan Kadar
Laktat Antara PropofolFentanil dengan Isofluran
dengan Isofluran-Fentanil
Pada Oparasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang
Efektivitas Midazolam
Untuk Pencegahan Mual
Muntah Pascabedah Pada
Prosedur Laparaskopi
Penulis
(3)
Tahun
(4)
Pengaruh Premedikasi
Klonidin 1g/KgBB
(5)
Internasional
(6)
ditasi
(7)
La Ode Abdul
Syukur,
A. Husni Tanra,
Program Pascasarjana
2014
Syafruddin
Universitas
Hasanuddin
Gaus,
Harsakti Rasyid,
A. Husni Tanra,
Syafruddin
2014
Gaus
Jamiluddin,
Syafruddin
Gaus, Muh.
Program Pascasarjana
2014
Ramli Ahmad,
4
Nama Jurnal
Nasional Terakre-
Syafri K. Arif
Andi Muh
Fadrial,
Universitas
Hasanuddin
2013
Program Pascasarjana
Universitas
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Nasional
Tidak
Terakreditasi
(8)
Intravena terhadap
Anestesi Umum Pada
Prosedur Laparaskopi
Syafruddin
Gaus, Muh.
Ramli Ahmad
Korelasi Skor SOFA
Ismawati Irwan,
Dengan Kadar Laktat
Syafruddin
Darah dan C-Reactive
5
Protein Pada Pasien
Gaus, Syafri K.
Sepsis Yang Dirawat di
Arif
ICU
Pengaruh Pemberian
Larutan Laktat Hipertonik
Isma Mulyani,
0,5 M 2,5 mLTerhadap
A. Husni Tanra,
Kadar C Reactive Protein
6
(CRP) Pada Pasien
Syafruddin
Cedera Otak Traumatik
Gaus
Yang Menjalani Prosedur
Kraniektomi
1
Beri tanda pada kolom yang sesuai
Hasanuddin
Program Pascasarjana
2013
Universitas
Hasanuddin
Program Pascasarjana
2013
Universitas
Hasanuddin
Judul
Neuropathic pain and CRPS
Anesthesia for cerebral aneurysma
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Penyelenggara
CPD Perdatin Pain Management
CPD Perdatin Neuro anesthesia
2.2.3Jelaskan pola kepemimpinan dalam PS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan
Terapi Intensif Spesialis.yang mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional,
organisasi,dan publik.
(1) Kepemimpinan Operasional
Dalam proses operasional dan fungsional program pendidikan, seorang Ketua Departemen
Ilmu Anestesi mempunyai peranan dalam menyusun program kerja di Departemen Ilmu
Anestesi dibantu oleh KPS Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Dalam menjalankan kebijakan dan program kerja, Ketua Departemen mengusulkan
pengangkatan seorang calon KPS dan SPS secara berjenjang kepada Dekan dan
berkoordinasi dengan ketua departemen. Kemudian Rektor akan mengeluarkan Surat
Keputusan pengangkatan Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi.
KPS akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program kerja serta kebijakan yang
telah ditetapkan, yaitu kepada Ketua Departemen Ilmu Anestesi dan Dekan FK UNHAS.
Sedangkan SPS bertanggungjawab untuk membantu KPS dalam menjalankan tugas dan
wewenang yang diemban.
Selain berkapasitas untuk memimpin operasional kegiatan pendidikan, KPS harus mampu
membentuk hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal menyangkut kepentingan
pendidikan para peserta didiknya serta mampu menjembatani dan mengembangkan peran
serta setiap unit dalam Program Studi Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin terhadap kepentingan publik atau masyarakat luas.
Untuk mencapai visi dan misi pendidikan yang ingin dicapai, yaitu kualitas pendidikan yang
bermutu, beretika dan bermoral serta terkemuka maka diperlukan suatu sistem
kepemimpinan yang tidak bersifat otoriter, disiplin, dan mampu untuk berkomunikasi baik,
sehingga tercipta koordinasi yang baik dengan setiap unit kerja di dalamnya, serta
mengevaluasi secara berkala rencana strategik yang dibuat dalam mencapai tujuan
pendidikan yang sesuai dengan visi, misi pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kepemimpinan yang tidak otoriter dengan
setiap unit organisasi, maka KPS bersama SPS secara berkala mengadakan pertemuan
koordinasi atau rapat pendidikan para staf dengan unit kerja yang ada di Program Studi
Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
26
Turut hadir di dalam rapat terssebut, Ketua Departemen atau Sekretaris Departemen,
perwakilan setiap koordinator bidang yang ada di bagian Departemen. Dalam rapat tersebut
dibahas berbagai hal, antara lain :
1. Kendala / hambatan pelayanan teknis dan nonteknis serta permasalahan pendidikan
yang dihadapi oleh staf pengajar / PPDS di lapangan,
2. Perkembangan dan kemajuan pencapaian hasil pendidikan dan pengajaran,
3. Pelanggaran disiplin peserta didik, sosialiasi kebijakan baru.
4. Penyampaian aspirasi serta ide dari setiap unit kerja Program Studi Pendidikan Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengambangan pendidikan. misalnya
rencana pengadaan seminar dan workshop.
Komunikasi secara tidak langsung antara KPS-SPS dengan setiap unit kerja Prodi dapat
juga melalui bagian tata usaha pendidikan. Bagian tata usaha kependidikan akan
menghimpun setiap laporan kegiatan yang berasal dari unit kerja Program Studi Pendidikan
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan dari
pihak eksternal.
Dengan masukan data-data kegiatan diatas, KPS dan SPS dapat membuat perencanaan
serta kebijakan teknis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal ini untuk
mengembangkan dan mempertahankan kualitas serta mutu pendidikan. Beberapa contoh
diantaranya :
1. Pengaturan kapasitas serta daya tampung maksimal RS Pendidikan bagi PPDS
dengan bekerja sama dengan RS jejaring pendidikan dan menetapkan jumlah
maksimal calon PPDS yang dapat diterima.
2. Mengatur jadwal kegiatan rotasi dan stase setiap peserta PPDS
3. Perencanaan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar melalui pendidikan
berkelanjutan, memberi masukan mengenai perekrutan tenaga staf, serta masukan
mengenai kebutuhan sarana dan fasilitas pendidikan,
4. Mempersiapkan akreditasi Program Studi Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
oleh LAM-PTkes,dan sebagainya.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
27
28
Prodi secara bersama-sama memonitor dan mengevaluasi hasil pelayanan medik dan
pelaksanaan peraturan selama proses pendidikan di RS pendidikan baik bagi PPDS dan staf
pengajar.
Setiap unit kerja dapat mengajukan proposal kegiatan untuk menerima anggaran pendidikan
kepada Ketua Departemen dengan sepengetahuan KPS. Kepemimpinan di eksternal
Organisasi KPS dan SPS selaku perwakilan Prodi Spesialis Ilmu Anestesi mempunyai
hubungan yang baik dengan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kolegium Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif (KATI) dan Persatuan Dokter anestesia dan Terapi Intensif
(PERDATIN). Selain sebagai anggota dari ketiga organisasi di atas, KPS mampu menjadi
penghubung bagi Prodi yang dipimpinnya dengan ketiga organisasi diatas. Terbukti dengan
berbagai hasil kerjasama yang ada selama ini antara Prodi dengan organisasi di atas.
Undangan dari berbagai disiplin bidang ilmu kepada KPS dan staf menyangkut kegiatan
ilmiah.
(3) Kepemimpinan Publik
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin memiliki peran yang penting dan dipercaya oleh berbagai kalangan
masyarakat serta kalangan klinisi.
Hal ini membuat Prodi yang dipimpinnya menjadi salah satu Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif yang cukup kredibel. Antara lain :
Menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik di lingkungan perguruan
tinggi, di luar perguruan tinggi, maupun RS Pendidikan, RS Satelit serta RS afiliasi.
Berbagai undangan kepada KPS serta anggota staf Prodi yang dipimpinnya menjadi
pembicara atau instruktur dalam berbagai workshop atau seminar di luar daerah baik
secara nasional dan internasional.
KPS beserta jajaran staf yang dipimpinnya, telah dipercaya untuk membantu
kegiatan pelayanan Ilmu Anestesi di daerah-daerah yang belum memiliki dokter
spesialis Anestesi dengan menugaskan para peserta didiknya secara bergiliran dan
berkala ke daerah.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
29
2.3
Sistem Pengelolaan.
Sistem
pengelolaan
fungsional
dan
operasional
program
Pendidikan
mencakup
Sebelum perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya disusun, KPS dibantu oleh
SPS melakukan kegiatan Evaluasi Diri terhadap pencapaian kinerja pendidikan di
Prodi. Kemudian dilakukan analisa data Evaluasi Diri secara SWOT.
Analisa ini diperlukan untuk meningkatkan hasil pencapaian kinerja pendidikan pada
periode berikutnya karena Analisa SWOT menjadi dasar bagi penyusunan program
kerja baru, strategi serta kebijakan baru.
Apabila program kerja serta rencana strategi (RENSTRA) baru telah tersusun, maka
KPS
dan
SPS
akan
mensosialisasikan
dan
menyusun
langkah-langkah
implementasi.
Pengorganisasian
KPS dibantu oleh SPS menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam
mengimplementasikan Program kerja baru dengan :
1. Melakukan sosialisasi program kerja serta renstra baru melalui rapat kerja yang
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
30
Sesuai dengan kesepakatan bersama, maka tim pelaksana program kerja akan
bertanggungjawab terhadap pemimpin utama pelaksana program yaitu KPS dan
SPS. KPS akan membuat beberapa aturan dan kebijakan teknis pelaksanaan
berdasarkan masukan dari Tim pelaksana di lapangan, dan koordinasi dengan unit
kerja eksternal lain, diantaranya ketiga bidang Koordinator Departemen, Divisi
bidang ilmu, Ketua instalasi, serta bidang ilmu lain.
Pelaksanaan program kerja oleh Tim pelaksana kegiatan didukung oleh unit tata
usaha dan bendahara Prodi, serta dievaluasi oleh unit monitoring.
Penstafan
Pengawasan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
31
dapat memberi masukan, saran bagi perbaikan dan terwujudnya program kerja.
Pengarahan
Representasi
Penganggaran
Penganggaran terkait dengan RKAT yang disusun oleh Program studi Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif antara lain diperuntukan dalam kegiatan:
Peningkatan fasilitas Sarana dan Prasarana: pembelian buku, kebutuhan lab skill,
IT.
32
mencari dimana letak kesalahan kegagalan dari pada rencana atau strategi yang diterapkan.
Upaya ini disebut juga upaya evaluasi diri.
Setelah malakukan upaya evaluasi ini, Program Pendidikan akan selalu mencari jalan keluar
terbaik untuk mencapai hasil yang sesuai standar sehingga upaya penjaminan mutu pada
suatu Program studi dapat terus berlangsung. Kegiatan Evaluasi-diri / Analisa SWOT ini
berkenaan dengan aspek kekuatan, kelemahan, peluang, kendala/ancaman.
2. Sistem dokumentasi antara lain:
Prodi Ilmu Anestesi telah mempunyai menyusun dan menerbitkan beberapa buku :
1. Buku Standar Nasional Pendidikan
2. Buku panduan pendidikan FK Universitas Hasanuddin
3. Buku Kurikulum pendidikan Prodi Ilmu Anestesi dan Reanimasi
4. Buku Renstra
5. Buku Pedoman evaluasi dan penilaian
6. Buku Alumni
7. Buku Tata Tertib Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif
8. Buku Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
9. Buku Ajar Divisi ( Buku Kumpulan penelitian, Neuroanestesia Klinik, pengelolaan Luka
bakar, buku interventional pain management)
10. Log Book Staf dan PPDS
11. Buku Standar Pelayanan Medik
12. SOP
3. Tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan
Tindak lanjut mengenai hasil evaluasi kinerja operasional pendidikan dan pengajaran akan
disosialisasikan kepada seluruh unit kerja Prodi, para peserta didik serta semua pihak
terkait. Sehingga dapat disusun program kerja serta rencana-strategi dalam usaha
33
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
memperbaiki dan mencapai hasil terbaik dalam poin kinerja yang belum tercapai.
Analisis SWOT dilakukan secara berkala berdasarkan evaluasi diri dari semua kegiatan
program studi dan selanjutnya program kerja baru serta rencana strategi yang baru akan
disusun.
4. Akreditasi program studi
Untuk melihat apakah program kerja pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dilakukan
sudah sesuai visi, misi, dan tujuan prodi serta dilaksanakan berdasarkan standar nasional
pendidikan tinggi dokter spesialis. Menilai bagaimanakah hasil pencapaian pembelajaran
progam pendidikan didalam memenuhi target pencapaian sesuai visi, misi dan tujuan
pendidikan yang dituangkan dalam rencana strategiknya, maka dilakukan penilaian atau
evaluasi hasil kerja prodi oleh Tim Akreditasi ekternal secara berkala. Pelaksanaan akreditasi
merujuk kepada Standar nasional Pendidikan Spesialis dan Standar Nasional Peguruan
Tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)
Tindak Lanjut
(3)
Melakukan
penambahan
fasilitas perkuliahan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
dan
34
dan manfaat.
Meningkatkan
kualitas
proses
Meningkatkan motivasi
pembelajaran
menggunakan
variasi
pembelajaran
Ketertiban administrasi
melakukan penelitian
Secara
bertahap
akademik
dosen
IPDS
melibatkan
sebulan
staf
dilakukan
sekali
dosen
dan
yang
staf
administrasi
Melakukan penambahan dan perbaikan
maupun praktek
maupun workshop.
Penyebaran angket untuk
penyelenggaraan proses
perkuliahan (persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
35
Berkoordinasi
dengan
lembaga
kemahasiswaan
unversitas
Memberikan
dukungan
moril
dan
kegiatan kemahasiswaan
Pengembangan kurikulum
dan materi pembelajaran
dan
workshop
yang
Pengguna lulusan
pengguna
kompetensi lulusan
sakit)
rumah
lulusan
(direktur
berkenaan
dengan
kualitas lulusan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
36
2.6 Keberlanjutan.
Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan program Pendidikan ini, khususnya dalam hal
berikut.
a. Upaya peningkatan mutu manajemen
Koordinasi dan pembagian tanggungjawab kegiatan antar pimpian, staf dosen dan
tenaga administrasi IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Evaluasi berkala terhadap kinerja staf dalam proses pendidikan terhadap peserta
PPDS
Evaluasi beban kerja setiap staf untuk memperhitungkan perekrutan staf baru
Layanan informasi kepada alumni (lulusan) dalam hal pengembangan materi, metode
dan media pembelajaran Ilmu Anestesi
Meningkatkan kualitas dosen melalui kegiatan penelitian, penulisan jurnal, seminar dan
sebagainya
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
37
Republik
Indonesia
dalam
pendanaan
mengikuti
kegiatan
ilmiah,
Membuat brosur tentang PPDS dan penyebaran informasi melalui media cetak dan
media elektronik
Memfasilitasi peserta didik dan tenaga pendidik dalam mengembangkan minat dan
bakat
STANDAR 3
PESERTA DIDIK DAN LULUSAN
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
38
rekrutmen
dilaksanakan
berdasarkan
peraturan
akademik
Universitas
Hasanuddin (2011) dan berdasarkan standar kolegium pendidikan Ilmu Anestesi dan
reanimasi (2008):
Alur Pengambilan Keputusan Penerimaan Calon Peserta Didik sebagai berikut :
Calon peserta Program PPDS melakukan pendaftaran dan pengambilan formulir di
TKP- PPDS Fakultas Kedokteran Unhas, calon peserta harus melengkapai kelengkapan
administrasi berupa :
1. Surat permohonan calon peserta PPDS harus di setujui oleh kepala dinas kesehatan
setempat atau pimpinan TNI/Polri apabila calon berstatus PNS atau TNI/Polri
2. Fotocopy Ijazah dokter dan transkrip nilai akademik SI dan profesiyang di legalisir
oleh fakultas asal
3. Surat keputusan pengangkatan sebagai PNS atau TNI/Polri
4. Surat rekomendasi dari instansi masing-masing dan suami/ istri bagi calon yang
sudah berkeluarga
5. Foto Copy makalah atau penelitian yang pernah dibuat dan disahkan oleh atasan
6. Foto copy sertifikat symposium
7. Surat pernyataan kesanggupan menanggung seluruh biaya pendidikan (spp, biaya
buku, penelitian, ujian, dan lain-lain)
8. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 lembar
9. Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan akademik yang berlaku dan
bersedia menerima sanksi bila melanggar
10. Mengisi surat lamaran PPDS dan mengiriman kepada Dekan FKUnhas cq. TKPPDS FK Unhas Lantai 1 Jl. Perintis Kemerdekaan KM 11 Kampus Unhas
Tamalanrea, Makassar, Kode Pos 90245. Telp:(0411)5077912 Fax:(0411)586297
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
39
40
1. Jumlah peserta yang diterima ditentukan oleh formasi yang tersedia pda msaingmasing program studi
2. Dilakukan pembobotan terhadap hasil tes tulis, wawancara, psikologi, TOEFL,
Bahasa Indonesia termasuk beberapa aspek lain yang ditetapkan oleh Kolegium.
Hasil dianalisis dan diranking oleh tim pengelola dan diputuskan melalui rapat staf
3. Hasil rapat staf ditandatangani oleh Bagian dan Ketua Program, dan hasil rapat staf
dilaporkan ke FK-Unhas untuk selanjutnya diusulkan dalam rapat TK-PPDS
4. Surat pemberitahuan hasil seleksi calon peserta PPDS disampaikan oleh Fakultas cq
TKP-PPDS kepada semua peserta, baik yang diterima maupun yang tidak diterima.
Pengumuman
kelulusan
akan
diumumkan
secara
resmi
di
Website
41
TK-PPDS
FK Unhas
Program
Studi
TK-PPDS
FK Unhas
42
No
Komponen
1
Lama Pendidikan S1
Indeks
Kumulatif
Critical care
Sertifikat pelatihan :
PTC, ATLS, ACLS,
GELS, FCCS
Hasil wawancara
Bahasa
Inggris
(TOEFL)
Bahasa Indonesia
Psikotes
Prestasi
10
11
Motivasi asal
Klasifikasi
Tepat waktu (6 thn)
Tepat waktu (6 thn) + 1 thn
Lebih dari 7 thn
Lebih dari 3,5
Lebih dari 3 3,5
Lebih dari 2,75 3
Lebih dari 2,5 2,75
Kurang dari 2,5
Pengalaman kerja
Karya ilmiah
Karya ilmiah populer
Tidak ada semua
Lebih dari 3
Sama dengan 1- 3
Tidak ada
Lebih dari 80
Lebih dari 75 - 80
Lebih dari 70 - 75
Lebih dari 60 70
Kurang dari 60
Sangat disarankan
Disarankan
Tidak disarankan
Ditolak
Lebih dari 500 - 550
Lebih dari 450 - 500
Kurang dari 450
Lebih dari 80 - 100
Lebih dari 60 - 80
Kurang dari 60
Sangat mampu melanjutkan
pendidikan
Mampu
melanjutkan
pendidikan
Cukup mampu melanjutkan
pendidikan
Kurang mampu melanjutkan
pendidikan
Tidak mampu melanjutkan
pendidikan
PNS, TNI/POLRI, Utusan
daerah
Pasca PTT
Badan swasta
Swasta perorangan
Sangat terpencil
Terpencil
Kota besar
Belum pernah bertugas
Skor
3
2
1
Bobot
10
5
4
3
2
1
10
3
2
1
0
10
2
1
0
4
3
2
1
0
10
3
2
1
0
20
3
2
1
10
3
2
1
10
10
Nilai
3
2
1
0
3
2
1
0
3
2
1
0
Asal
Universitas
/
3
5
Univ. / Per. Tinggi Negeri
Perguruan tinggi
2
Nilai A
2
Nilai B
1
Nilai C
12
43
Catatan : Skor tertinggi paling atas, kebawah menurun. Bobot dapat berubah sesuai
kebijakan Program Studi.
1. Pada wawancara dapat dinilai :
a. Penampilan/ perilaku profesional
b. Penggalian motivasi dan dukungan keluarga
c. Kemampuan komunikasi (berdiskusi, berbahasa Indonesia).
d. Kemajuan dan upaya mengembangkan ilmu.
Hasil penilaian dirapatkan oleh tim rekrutmen pengelola Program Studi masingmasing. Untuk pertimbangan terakhir menentukan jumlah dan calon peserta yang
diterima. Baik yang diterima maupun yang tidak diterima dilaporkan ke TKPPPDS, Dekan dan Rektor dengan tembusan ke Kolegiumyg bersangkutan
Jumlah peserta PPDS yang diterima setiap semester berdasarkan rumus (Jumlah
staf x 2/ lama studi (semester)
3.2 Profil Peserta didik dan Lulusan.
3.2.1 Tuliskan data seluruh peserta didik dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format
tabel berikut.
Tahun
Akademik
Daya
Tampung
(1)
S-5
S-4
S-3
S-2
S-1
SS
Jumlah
(2)
63
63
63
75
75
Ikut
Seleksi(1)
(3)
35
21
13
14
11
13
(a)= 116
Lulus
Seleksi
(4)
10
10
7
7
7
6
(b)= 49
(5)
10
10
7
7
7
6
(c)= 49
(6)
89
83
88
95
90
85
(d)= 546
Catatan:
SS: Semester akademik penuh terakhir saat pengisian borang
Diisi dengan jumlah keseluruhan peserta didik yang ikut seleksi dari berbagai jenis
seleksi.
3.2.1.1 Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi : lulus seleksi.
Jumlah kolom 3
TMB
T
RM = M
RM = total peserta didik baru (a+b) / total peserta didik (c+d)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
44
3.
4.
5.
6.
Nasional
Nasional
Nasional
Nasional
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Kategori Penelitian
Nasional
Nasional
Nasional
Juara
IV
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
II
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
I
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
II
E-Poster
Kategori Penelitian
Nasional
Internasional
Nasional
Juara
1
E-Poster
Kategori Laporan Kasus
Juara
1
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
1
E-Poster
Kategori Penelitian
Nasional
Nasional
Nasional
Nasional
Juara
2
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
3
E-Poster
Kategori penelitian
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
46
S14
(2)
(a)=
17
S13
(3)
10
9
S12
(4)
S11
(5)
10
10
9
10
9
10
6
9
10
6
6
5
9
10
6
6
5
5
9
10
6
6
5
5
(d)8
9
10
6
6
5
5
8
7
9
10
6
6
5
5
8
6
10
9
10
6
6
5
5
8
6
10
10
8
10
6
6
5
5
8
6
10
10
7
S-1
(14)
(15)
(16)
(17)
(b)=
(c)=10
8
6
6
5
5
8
6
10
10
7
7
7
2
3
4
6
5
5
(e)8
6
10
10
7
7
7
5
7
7
2
(f)
4
5
8
6
6
5
5
8
6
10
10
7
7
Tidak
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
47
(1)
Tahun
(2)
TS-2
TS-1
TS
Total
Selain
First
Taker
(4)
First
Taker
(3)
First Taker
yang lulus
Jumla
h
(5)
17
17
11
11
10
10
a = 38
Jumlah Peserta
yang Nilai Ujian
di Atas Rata-rata
Nasional
(6)
(7)
(8)
100
%
100
%
100
%
83,67
81,02
83,35
b = 38
Bulu tangkis
Mob dance
Family gathering
Futsal
Anesthesia Run
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
48
3.4
Partisipasi Alumni
Jelaskan aktivitas dan hasil kegiatan dari alumni untuk kemajuan program Pendidikan dalam
hal : (1) sumbangan fasilitas, (2) keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik,
(3) pengembangan Pendidikan Afiliasi dan Satelit, dan (4) penyediaan fasilitas.
1. Sumbangan fasilitas : Textbook , AC, TV, Loker
2. Keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik
a. Akademik
Menjadi Pengajar sebagai dosen tetap dan dosen luar biasa :
1. Dr. dr.Syafri K.Arif, Sp.An, KIC - KAKV
2. dr. Syafruddin Gaus,Ph.D, Sp.An, KMN - KNA
3. Dr. dr. Syamsul Hilal Salam, Sp.An
4. Dr. dr. Hisbullah, Sp.An, KIC - KAKV
5. Dr. dr. A. Salahuddin, Sp.An
6. dr. A. Alamsyah A.A Husain, Sp.An
7. Dr. dr. A. Muh. Takdir Musba, Sp.An-KMN
8. dr. Ratnawati, Sp.An
9. dr. M. Faisal Muchtar, Sp.An-KIC
10. dr. H. Zulkarnaen, Sp.An
11. dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp.An-KIC
12. dr. Muh. Rum, M.Kes, Sp.An
13. dr. Haizah Nurdin, M.Kes, Sp.An- KIC
14. dr. Nur Surya Wirawan, M.Kes, Sp.An- KMN
15. dr. Madonna Datu, Sp.An
16. dr. Ari Santri Palinrungi, M.Kes, Sp.An
17. dr. A. Adil, M.Kes, Sp.An
18. dr. Alamsyah Irwan, M.Kes, Sp.An
19. dr. Dian Wirdiana, M.Kes, SpAn
20. dr. Widodo, SpAn-KIC
b. Non Akademik :
1. Bakti Sosial (Operasi Bibir Sumbing)
2. Temu Alumni
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
49
RS Afiliasi
RS Inco PT Vale
Sorowako, Sulawesi
Selatan
Rs. Chasan
Boesoerie, Ternate,
Maluku utara
RS. Fatmawati,
jakarta
b. Pendidikan satelit
No
1
2
3
4
RS Satelit
RS Ibnu Sina
RSAD
Pelamonia
RSUD Labuang
Baji
RSUD Sayang
Rakyat
RS Siloam
RS Fatimah
Rs. Universitas
Hasanuddin
Rs. Akademis
Rs. Mitra
Husada
10
Rs. Khadijah 1
11
RSI. Faisal
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
50
12
RS. Labuang
baji
13
14
Rs,
Bhayangkara
15
RSUD Haji
16
Rs. Hikmah
4. Penyediaan Fasilitas
a. Ruangan kuliah untuk residen di Aula RS Ibnu Sina Lt.2, setiap hari sabtu
oleh dr. Fendy Dwimartiono, MKes, Sp.An
b. Ruangan pembacaan ilmiah untuk residen di Aula RS Grestelina Lt.2,
setiap hari Jumat Malam oleh dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp.An-KIC
STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA
4.1 Sistem Seleksi dan Pengembangan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
51
Jelaskan sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program
pendidikan. Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya.
Mengacu pada :
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen
b. Mengikuti sistem penerimaan terpadu dari Fakultas Kedokteran Unhas dan RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
c. Kebijakan Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri yang
tertuang pada RENSTRA Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Mengoptimalkan jumlah staf pengajar dan meningkatkan kualitas staf pengajar yang
ada dengan mengikutsertakan staf pengajar pada program pendidikan strata yang
lebih tinggi dan subspesialisasi yang diminati.
1. Sistem seleksi/perekrutan
Pelaksanaan Program
Dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Rekruitmen Calon Staf Departemen Ilmu
Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri FK UnhasRSUP dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar. Pola rekrutmen dikembangkan sesuai dengan rasio dosen
mahasiswa.
a) Calon staf pengajar mengajukan surat permohonan kepada Ketua Departemen
Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri.
b) Calon staf pengajar menandatangani surat pernyataan persetujuan/persyaratan
yang diajukan oleh Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen
Nyeri disertai pengisian formulir pendaftaran.
c) Calon staf pengajar mengikuti tes wawancara. Calon staf dosen diwawancarai
oleh dewan pembina program studi.
d) Calon staf selanjutnya diusulkan/direkomendasikan
dalam
Rapat
Pleno
unsur
Depdiknas,
Depkes,
Pegawai
ilmu lain yang bertugas di Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan
Manajemen Nyeri.
b) Bersedia dan mampu menjalani pendidikan lanjutan strata yang lebih tinggi atau
subspesialisasi yang ditekuni untuk mencapai tingkat konsultan.
c) Bersedia dan mampu menjalani pendidikan tambahan di pusat pendidikan baik di
dalam maupun luar negeri.
d) Bersedia dan mampu melakukan penelitian dari tingkat basic, klinis, dan
masyarakat serta melakukan publikasi ilmiah baik karya tulis ilmiah atau
penelitian.
e) Semua biaya untuk kegiatan dibebankan pada staf yang bersangkutan.
2. Penempatan
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan bidang yang diminati di mana kebutuhan stafnya belum terpenuhi dan
mempunyai kemauan serta kemampuan dalam mengembangkan bidang minat
tersebut secara akademik dan profesi yang meliputi tri darma perguruan tinggi :
pendidikan, pengabdian masyarakat, dan penelitian.
3. Promosi
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan kebijakan kepala departemen dan koordinator program studi yang
ada di dalam program kerja pada renstra program studi, yaitu :
a. Meningkatkan kualitas staf pengajar yang ada dengan mengikutsertakan staf
pada program pendidikan strata yang lebih tinggi dan pendalaman pendidikan
profesi yang diminati, serta mengikutsertakan pada sertifikasi dosen.
b. Memberi kesempatan pada staf untuk mengikuti kegiatan ilmiah berupa seminar,
simposium, kursus atau pelatihan pengembangan profesi di dlam maupun di luar
negeri.
c. Menjadi pembicara atau mengikutsertakan dalam pertemuan pakar di dalam
maupun di luar negeri.
d. Mengikuti rapat antar institusi dan organisasi profesi.
e. Menjadi narasumber dalam diskusi kasus bersama beberapa narasumber
f.
multidisiplin lainnya.
Melibatkan dalam proses belajar mengajar untuk program S1 (S.Ked), profesi
PERENCANAAN
1. Inventarisassi lowongan jabatan
2. Penyusunan jadwal pelaksanaan
3. Penyiapan materi ujian
4. Penyiapan sarana & prasarana yang dibutuhkan
5. Penyusunan jadwal penyaringan
6. Penyusunan jadwal kelulusan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
54
1.
2.
3.
4.
PERSIAPAN
Pembentukan pantia
Persiapan tahap seleksi
Persyaratan umum
Persyaratan khusus
PELAKSANAAN
1. Tahapan jadwal pelaksanaan seleksi
2. Pendaftaran
3. Proses Seleksi
a. Tes Kompetensi Dasar (TKD)
b. Seleksi administrasi
c. Tes Kompetensi Bidang (TKB)
d. Pemanggilan pelamar
e. Pengumuman penerimaan
55
Pendidikan S-1,
NIDN**
RS
Tgl. Lahir
Pendidikan
Jabatan
Gelar
Akademik
Akademik
(1)
Utama
(2)
Prof. (Em)
29
Guru
A.
Januari
Besar/
1943
Emeritus
Husni
Tanra,
PhD,
SpAnKIC-
(3)
(4)
(5)
(6)
Bidang
Keahlian untuk
Setiap Jenjang
Pendidikan
Tinggi
(7)
(8)
S1 FK Unhas
Anestesi
Sp-1 FK Unair
dan Terapi
Sp-2/
Sp-2 KARI
Intensif
Konsulta
S3 (Ph.D)
Konsultan
n
Hiroshima
Intensive
Doktor
University
Care
Konsultan
KMN***
Manajemen
Nyeri
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
56
dr.
Borahima
Agustus
Lami,
1937
SpAn-
&
Anestesi
KAKV-
Kardio-
KAO
vaskuler
Konsultan
Anestesi
dr.
12
Guru
Wahyudi,
Desem
Besar
SpAn-
ber
KAP
1952
dr.
Abdul 000102570
Wahab,
5
01-02-
Lektor
1957
Sp.An***
Prof. Dr. 002303590
23-03-
Guru
dr.
1959
Besar
Muh.
Ramli
Ahmad,
Sp.An-
Obstetri
Dokter Umum Anestesi
&
FK. UGM
Terapi
Konsulta
Sp-1 FK Unair
Intensif
n
Sp-2 KARI
Konsultan
Anestesi
Pediatrik
Sp-1
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK Unair
Terapi
Sp-2/
Intensif
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK Unair
Sp-2/
Terapi
Sp-2 KARI
Konsulta
Intensif
S3 PPS
Konsultan
n
Unhas
Anestesi
Doktor
Pediatrik
Konsultan
KAPKMN***
Dr.
Manajemen
dr. 002405670
Syafri
24-051967
Lektor
Doktor
Sp-2/
Kamsul
Konsulta
Arif,
Sp.AnKICKAKV***
Nyeri
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi
Unhas
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas
Intensif
Konsultan
Intensive
Care
Konsultan
Anestesi
Kardiovaskuler
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
57
dr.
001910630
19-10-
Syafruddi
1963
Lektor
Ph.D
Sp-2/
Gaus,
Konsulta
Ph.D,
Sp.AnKMN-
Dr.
University
dr.
22
Lektor
Syamsul
Novem
Kepala
Hilal
ber
Salam,
Doktor
1961
Sp.An
Dr.
Manajemen
Nyeri
Hiroshima
KNA***
8
Intensif
Konsultan
dr.
Hisbullah,
5 Maret
Lektor
Doktor
1964
Kepala
Sp-2/
Sp.AnKIC-KAKV
Dokter
dan
Neuroanest
esi
Anestesi dan
Umum
Terapi
FK.Unhas
Sp-1
FK
Intensif
Unhas
S3 FK
Unhas
Dokter Umum Anestesi dan
FK Unhas
Terapi
FK
Konsulta Sp-1
Intensif
Konsultan
Unhas
n
Sp-2 KARI
Intensive
S3 PPS
Care dan
Unhas
Anestesi
Kardiovask
10
11
Dr. dr. A.
21
Lektor
Salahuddi
Agustus
Kepala
n, SpAn
1964
dr.
27
Lektor
Alamsyah
Septem
Kepala
A.
ber
A.
Husain,
12
SpAn
Dr. dr. A.
M.
Takdir
Doktor
Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK.Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas
1968
0031107406
31-101974
Lektor
Doktor
Sp-2/
Musba,
Konsulta
Sp.An-
KMN***
uler
Dokter Umum Anestesi
FK.Unhas
Terapi
Sp-1
FK
Intensif
Unhas
S3 PPS
&
&
Intensif
Konsultan
Unhas
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Manajemen
Nyeri
58
13
14
dr.
11
Lektor
Ratnawati,
May197
Kepala
Sp.An
dr.
M.
13
Lektor
Unhas
&
Sp-2/
&
FK.Unhas
Sp-1
FK
Faisal
Agustus
Konsulta
Muchtar,
1977
Unhas
Sp-2 FK
SpAn-KIC
Terapi
Intensif
Konsultan
Intensive
Unhas
15
dr.
Nur
Surya
002204820
22-04-
Asisten
Master
1982
Ahli
Sp-2/
Wirawan,
Konsulta
M.Kes,
Sp.An-
17
dr.
15
Zulkarnain
Desem
, Sp.An
ber
dr.
1975
3
Franciscu
Januari
1976
J.
Manibuy,
Sp.An-KIC
18
dr.
Ari
Santri
20
Unhas
Sp-2 FK
Manajemen
&
10-05-
Master
1981
Care
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi
Unhas
S2 PPS
M.Kes,
Intensif
Unhas
Sp.An
dr.
18
Muhamma
Septem
ber
Rum,
Intensif
Konsultan
Sp-2/
Palinrungi,
19
Unhas
S2 PPS
Nyeri
Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas
KMN***
16
Care
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi
Lektor
Sp-1
Sp.An
dr. Haizah
1975
11-04-
Asisten
Master
Nurdin,
1981
Ahli
Sp-2/
M.Kes,
Konsulta
Sp.An-KIC
Unhas
S2 PPS
Intensif
Konsultan
Unhas
Sp-2 KATI
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Intensive
Care
59
&
21
dr.
17-05-
Madonna
1976
D.
22
Lektor
Sp-1
Unhas
Datu,
Sp.An
dr.
Andi
04-04-
Asisten
Adil,
1981
Ahli
Master
Sp.An
dr.
13
Widodo,
1978
Intensif
M.Kes,
23
Intensif
Unhas
Dokter Umum Anestesi
&
FK
Unhas
Terapi
Konsulta
Sp-1
FK
Intensif
n
Konsultan
Unhas
Sp-2 FK
Intensive
Juli -
Sp-2/
Sp.An-KIC
Unhas
24
25
dr.
Dian
12
Asisten
Wirdiyana,
Januari
Ahli
Sp.An
1980
dr.
26
Asisten
Alamsyah
Desem
Ahli
Irwan,
ber
Sp.An
1981
Sp-1
Sp-1
Care
Dokter Umum Anestesi
FK Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK UMI
Terapi
Sp-1 FK UMI
Intensif
Keterangan :
(1) Dosen yang telah memperoleh sertifikat dosen agar diberi tanda (***)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional.
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.
Jabatan Akademik*
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
60
&
&
S-1
(3)
0
0
0
0
0
S-2/Sp
S3/Sp.K
(1)
(2)
(4)
(5)
1
Asisten Ahli /Dokdiknis Pertama
2
2
2
Lektor / Dokdiknis Muda
1
1
3
Lektor Kepala / Dokdiknis Madya
0
1
4
Guru Besar / Dokdiknis Utama
0
2
5
Tenaga Pengajar Lain
7
9
Jumlah
10
15
Ket: * Mengikuti Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
Per/17/M.Pan/9/2008 tentangJabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis dan Angka
Kreditnya bagi yang belum penyetaraan jabatan akademik, atau berdasar Surat
Keputusan Dekan
Tabel C. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan profesi dan masa kerja
1
2
3
4
Kompetensi
Sp-1 < 5 th
Sp-1 5-10 th
Sp-1 > 10 th
Sp.2 K
Bidang
SpAn
SpAn
SpAn
KIC, KMN, KNA, KAKV,
Jumlah
6
2
4
13
KAO, KAP
Jumlah
25
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
61
Pendidikan
No.
Nama Dosen
PS
Sendiri
Jumlah Jam
Manajemen
PS lain
PT
PT
Sen-
lain
PT/RS Sendiri
PT/RS lain
PT/RS
Sendiri
PT/RS lain
(1)
(2)
(3)
diri
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
416
24
32
472
Tanra,
PhD,
SpAn-
KIC-KMN
dr. Borahima
Lami,
832
32
864
SpAn-KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-
1248
12
32
1292
KAP
dr.
Abdul
372
624
12
32
156
1196
Sp.An
Prof. Dr.
372
624
12
32
72
1112
372
624
12
32
144
1184
372
624
12
32
72
1112
Wahab,
dr.
Muh.
KAP-KMN
Dr. dr. Syafri Kamsul
Arif, Sp.An-KIC-KAKV
dr. Syafruddin Gaus,
Ph.D,
Sp.An-KMN-
KNA
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
62
Salam, Sp.An
Dr.
dr.
Hisbullah,
10
Sp.An-KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,
11
SpAn
dr. Alamsyah
12
Husain, SpAn
Dr. dr. A. M. Takdir
13
14
Musba, Sp.An-KMN
dr. Ratnawati, Sp.An
dr. M. Faisal Muchtar,
15
SpAn-KIC
dr.
Nur
Wirawan,
A.
A.
M.
Kes,
Sp.An-KMN
dr. Zulkarnain, Sp.An
dr.
Franciscus
J.
18
Manibuy, Sp.An-KIC
dr.
Ari
Santri
M.Kes,
19
Sp.An
dr. Muhammad Rum,
20
Sp.An
dr. Haizah
21
M.Kes, Sp.An-KIC
dr. Madonna D. Datu,
Sp.An
624
12
32
48
1088
208
832
12
32
24
1108
416
12
32
460
832
12
32
876
372
624
12
32
72
1112
2080
12
32
2124
744
372
12
32
1160
744
372
12
32
48
1208
0
0
2080
416
0
0
0
12
32
32
0
0
0
0
0
0
2112
460
1116
32
1148
1648
12
32
1692
744
372
32
1148
744
372
32
48
1196
Surya
16
17
Palinrungi,
372
Nurdin,
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
63
22
23
24
Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr. Dian Wirdiyana,
25
Sp.An
dr. Alamsyah
Sp.An
Jumlah
Rata-rata
Irwan,
1116
32
1148
0
0
832
2080
0
0
0
0
32
32
0
0
0
0
0
0
864
2112
832
32
864
7648
305,9
19776
791,0
0
0
204
8,2
800
32
0
0
432
17,3
252
10,1
29112
1165,3
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
64
No.
Nama Dosen
Jenis Kegiatan
(1)
(2)
(3)
Morning Report /
52
208
52
12
12
24
12
208
52
12
12
24
12
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
SpAn- Morning Report /
52
52
208
52
0
0
0
0
208
52
0
0
0
0
Laporan jaga.
Bed side teaching,
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus,
Jurnal Reading,
Tinjauan Pustaka,
Proposal dan Hasil
Wahab, Morning Report /
156
156
624
156
12
12
24
12
624
156
12
12
24
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
Borahima
SpAn-KAKV-KAO
dr.
Wahyudi,
KAP
dr.
Abdul
Sp.An
Prof.
Dr.
dr.
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Muh. Morning Report /
(5)
52
KMN
dr.
(4)
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Lami, Morning Report /
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
65
Morning Report /
Arif, Sp.An-KIC-KAKV
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Syafruddin Gaus, Morning Report /
Ph.D,
Sp.An-KMN-
Laporan jaga
Bed side teaching
KNA
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Dr. dr. Syamsul Hilal Morning Report /
Salam, Sp.An
Dr.
dr.
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Hisbullah, Morning Report /
Sp.An-KIC-KAKV
10
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Dr. dr. A. Salahuddin, Morning Report /
SpAn
11
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
dr. Alamsyah A. A. Morning Report /
Husain, SpAn
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
52
52
208
52
12
12
24
12
208
52
12
12
24
12
156
156
624
156
624
156
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
66
12
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Dr. dr. A. M. Takdir Morning Report /
12
12
24
12
12
12
24
12
52
52
208
52
12
12
24
12
12
208
52
12
12
24
12
12
13
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /
260
260
1040
260
12
12
24
12
1040
260
12
12
24
12
14
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
dr. M. Faisal Muchtar, Morning Report /
104
104
516
104
12
12
24
12
12
516
104
12
12
24
12
12
104
104
516
104
12
12
24
12
12
516
104
12
12
24
12
12
260
260
1040
260
0
0
0
0
1040
260
0
0
0
0
Musba, Sp.An-KMN
SpAn-KIC
15
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Nur Surya Wirawan, Morning Report /
M. Kes, Sp.An-KMN
16
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
67
17
dr.
Franciscus
J.
Morning Report /
Manibuy, Sp.An-KIC
18
dr.
Ari
Palinrungi,
19
M.Kes,
Laporan jaga
Bed side teaching
Sp.An
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Muhammad Rum, Morning Report /
Sp.An
20
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Santri Morning Report /
dr.
Haizah
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Nurdin, Morning Report /
M.Kes, Sp.An-KIC
21
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Madonna D. Datu, Morning Report /
Sp.An
22
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Andi Adil, M.Kes, Morning Report /
Sp.An
Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
52
52
208
52
12
12
24
12
208
52
12
12
24
12
156
156
624
156
0
0
0
0
12
624
156
0
0
0
0
12
156
156
624
156
12
12
24
12
624
156
12
12
24
12
104
104
516
104
0
0
0
0
12
516
104
0
0
0
0
12
104
104
516
104
0
0
0
0
12
516
104
0
0
0
0
12
156
156
624
156
0
624
156
0
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
68
23
24
dr.
Dian
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Wirdiyana, Morning Report /
Sp.An
25
dr.
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Irwan, Morning Report /
Alamsyah
Sp.An
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Jumlah
0
0
0
12
0
0
0
12
156
156
624
156
0
0
0
0
624
156
0
0
0
0
260
260
1040
260
0
0
0
0
1040
260
0
0
0
0
156
156
624
156
0
0
0
0
A = 18676
624
156
0
0
0
0
B = 18676
(1)
di RS
Pendidikan
Afiliasi dan
Satelit(1)
NIDK /
NIDN(2)
(2)
(3)
Tgl. Lahir
Jabatan
Akademik
Bidang Keahlian
(4)
(5)
(6)
(7)
Keterangan :
1) Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik (AA/Pekerti/ Akta V/Certicate in Medical
Education/Sertifikat Dosen) agar diberi tanda (**)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional *(tidak harus memiliki NIDN)
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
69
Ju
Jabatan Akademik
(1)
(2)
1
2
3
4
Asisten Ahli
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Jumlah
(3)
(4)
(5)
2
1
3
2
1
1
2
6
Tabel C Dosen di RS Pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan profesi, masa kerja dan
fellowship
No
(1)
Jumlah Dosen
(2)
1
2
3
4
(3)
S2 & Sp-1
Sp-2 K
S3 & Sp-1
S3 & Sp-2 K
Jumlah
11
7
2
5
25
4.4.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit dinyatakan dalam jam per tahun
akademik terakhir.
No.
Nama
Dosen di
RS
Pendidika
n Afiliasi
dan
Satelit
(1)
(2)
Jumla
h Jam
(11)
Jumlah
Rata-rata
4.4.3 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam kegiatan pembelajaran
Tuliskan data aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam pembelajarandalam
satu tahun akademik terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
No.
(1)
Nama Dosen di RS
Pendidikan Afiliasi dan
Satelit
(2)
Jenis Kegiatan
(3)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
70
Jumlah
A=
B=
4.5. Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dalam Tiga Tahun Terakhir
4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar/pembicara tamu dari luar PT sendiri dalam alih teknologi.
No.
(1)
1
Nama Tenaga
Ahli/Pakar
(2)
Prof. Dr. dr.
Bidang
keahlian
(3)
Anestesi &
Nama dan
Judul Kegiatan
(4)
Perioperatif
Tatang Bisri,
Terapi Intensif
Tumor Infra
Sp.An
Prof. Dr. dr.
Anestesi &
Tentorial
Neuroanestesil
23 Agustus 2013
Tatang Bisri,
Terapi Intensif
ICU
20 Desember 2013
Anestesi &
Infection in
22 Oktober 2014
Terapi Intensif
Critically Ill
Anestesi &
Patient
Raised ICP
24 Oktober 2014
Tatang Bisri,
Terapi Intensif
Sp.An
Prof. dr. Sitti
Anestesi &
Is TIVA is better
24 Oktober 2014
Terapi Intensif
than inhalation
Sp.An
dr. Yohannes W.
George, Sp.An-
KIC
dr. Ike SR, Sp.AnKIC
Chasnak Saleh,
Anestesi &
dr. Yohannes W.
George, Sp.An-
KIC
dr. Nazlina
Santoso, Sp.An-
brain surgery?
Crystalloid of
Terapi Intensif
Colloid : debate
Anestesi &
still continue
Providing A Safe
Terapi Intensif
and Conclusive
KAP-KAO
9
(5)
27 April 2013
Terapi Intensif
Sp.An-KIC-KNA
7
Waktu Pelaksanaan
24 Oktober 2014
24 Oktober 2014
Perioperative
Anestesi &
Care to Children
Perioperative MI
Terapi Intensif
and Ischemia in
24 Oktober 2014
Non Cardiac
10
Yoshihito Ujike
11
dr. Bambang
Wahyu Prajitno,
Manajement
Surgery
Pain
4 Mei 2013
Nyeri
Anestesi &
Management
What Is New in
24 Oktober 2014
Terapi Intensif
SSC Guideline
Sp-An-KIC
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
71
12
Prof.dr.Sri
Wahjoeningsih,
Anestesi &
An Anesthetic
Terapi Intensif
Consideration in
Sp.An-KIC-KAO
13
dr. I Gede
14
PE and
Eclampsia
Labor Analgesia
24 Oktober 2014
Anestesi &
Pediatric
24 Oktober 2014
Terapi Intensif
Sedation in
Anestesi &
Budiarta, Sp.AnKMN
dr. Andi Ade
Wijaya, Sp.An-
Terapi Intensif
KAP
15
Outside OR
Dr.dr.Elizeus
Hanindita, Sp.An-
Anestesi &
Prcedures
Optimizing Pain
Terapi Intensif
KIC-KAP
16
24 Oktober 2014
24 Oktober 2014
Pediatric
dr. Bhirowo,
Anestesi &
Patients
Anesthesia for
Sp.An-KAKV
Terapi Intensif
Cardiac Patients
24 Oktober 2014
Outside of the
17
18
Anestesi &
OR
Perioperative
Nurcahya, Sp.An-
Terapi Intensif
Cardiac
Anestesi &
Assessment
Role of Non-
Terapi Intensif
Steroid Anti-
KAKV
dr. Asmin Lubis,
DAF, Sp.An-KAPKMN
24 Oktober 2014
24 Oktober 2016
Inflammatory
Drugs in
19
dr.Purwoko,
Anestesi &
Perioperative
Anesthesia
Sp.An-KAKV
Terapi Intensif
Management for
24 Oktober 2014
Maternal with
Heart Disease
Nama Dosen
Pendidikan
Bidang
Pergurua
Lanjut/Fellowshi
Pendidikan
n Tinggi
p
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
Fellowship
Ilmu
Palinrungi,
Konsultan ICU
Kedoktera
M.Kes, Sp.An
Unhas
Tahun Mulai
Negara
Pendidikan/Lam
a Fellowship
(6)
(7)
Indonesi
2014
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
72
dr.
Fellowship
Ilmu
Muhammad
Konsultan ICU
Kedoktera
Rum, Sp.An
dr. Ratnawati,
Fellowship
n
Ilmu
Sp.An
Konsultan Nyeri
Kedoktera
dr. Alamsyah
Fellowship
n
Ilmu
Ambo
Konsultan Nyeri
Kedoktera
Ala
Sp.An
dr.
Faisal S3
Ilmu
Muchtar,
Kedoktera
Nurdin,M.Kes
Unhas
n
Ilmu
S3
Kedoktera
M.Kes, SpAn-
KMN
dr. Madonna Fellowship
Ilmu
D Datu, SpAn
Konsultan
Kedoktera
Palliative
Indonesi
2014
Indonesi
2014
Indonesi
2014
a
Unhas
wirawan,
2014
Kedoktera
, Sp.An-KIC
dr. Nur Surya
Indonesi
Unhas
n
Ilmu
S3
2014
a
Unhas
Indonesi
a
Unhas
Husain,
Sp.An-KIC
dr.
Haizah
Unhas
Indonesi
2014
Australia
2014
4.5.3 Kegiatan dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi) dalam pertemuan ilmiah.
No.
Nama Dosen
(1)
A
(3)
(2)
KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-
3
4
KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,
5
6
SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif,
SpAn-KIC-KAKV
dr. Syafruddin
Prof.
(Em)
A.
Husni
F
(8)
Gaus,
PhD, SpAn-KMN-KNA
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
73
SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-
10
KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,
11
SpAn
dr.
Alamsyah
12
Husain, SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir
13
14
Musba, SpAn-KMN
dr. Ratnawati, SpAn
dr. M. Faisal Muchtar,
15
16
A.A.
SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,
17
M.Kes, SpAn-KMN
dr.
Fransiscus
J.
18
Manibuy, SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-
19
KIC
dr. Muhammad
Rum,
20
Sp.An
dr. Madonna
Datu.
21
SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,
22
M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil,
M.Kes,
23
24
25
Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr.
Alamsyah
Irwan,
Sp.An
Total
NA= 5
NB= 8
NC= 25
ND= 11
NE= 14
NF= 25
Keterangan:
A. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif internasional
B. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Ilmu Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.
C. Penyaji makalah (free paper/poster presentation) pada pertemuan Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
D. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif nasional
E. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah kedokteran non Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
74
F. Penyaji makalah pada seminar populer tentang kesehatan Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.
4.5.4
No.
(1)
Prof.
(Em)
A.
Husni
(6)
(7)
(8)
(3)
(4)
(5)
KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-
3
4
KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,
5
6
SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif,
SpAn-KIC-KAKV
dr. Syafruddin
PhD, SpAn-KMN-KNA
Dr. dr. Syamsul H. Salam,
SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-
10
KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,
11
SpAn
dr.
Alamsyah
12
Husain, SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir
13
14
Musba, SpAn-KMN
dr. Ratnawati, SpAn
dr. M. Faisal Muchtar,
15
16
SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,
17
M.Kes, SpAn-KMN
dr.
Fransiscus
J.
18
Manibuy, SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-
19
KIC
dr. Muhammad
Gaus,
A.A.
Rum,
Sp.An
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
75
20
dr.
Datu.
21
SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,
22
M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil,
M.Kes,
23
24
25
Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr.
Alamsyah
Irwan,
ND= 25
NE= 25
Madonna
Sp.An
Total
NA= 4
NB= 4
NC= 4
NF= 4
Keterangan:
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Jurnal internasional
Buku teks ISBN
Jurnal nasional terakreditasi
Jurnal nasional tidak terakreditasi
Dokumentasi pada perpustakaan lokal
Majalah populer/ surat kabar
4.5.5. Keikutsertaan dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit) dalam
organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat nasional dan internasional.
No.
Nama Dosen
(1)
(2)
Organisasi Profesi
(3)
PhD, SpAn-KIC-KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-
ASEAPS
IDI, Perdatin, IACA
3
4
KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, ISAPM
5
6
SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn-
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, IACA, PERDICI,
KIC-KAKV
dr. Syafruddin Gaus, PhD,
SCCM
IDI, Perdatin, ISAPM, IASP, IPS,
SpAn-KMN-KNA
Dr. dr. Syamsul H. Salam,
ASEAPS, InaSNACC
IDI, Perdatin, PERDICI
SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-
10
KIC-KAKV
Dr. dr. A.
IDI, Perdatin
11
SpAn
dr. Alamsyah A.A. Husain,
12
SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir
Salahuddin,
Kurun Waktu
(4)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
76
13
14
Musba, SpAn-KMN
ASEAPS
dr. Ratnawati, SpAn
IDI, Perdatin, ISAPM
dr. M. Faisal Muchtar, IDI, Perdatin, PERDICI
15
16
SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,
17
M.Kes, SpAn-KMN
dr. Fransiscus J. Manibuy, IDI, Perdatin, PERDICI
18
SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-
19
KIC
dr.
20
21
Sp.An
dr. Madonna D Datu. SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin
22
23
24
25
M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil, M.Kes, Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr. Alamsyah Irwan, Sp.An
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, PERDICI
IDI, Perdatin
Muhammad
Rum,
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
77
STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung
tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program Pendidikan. Kurikulum memuat mata
kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan
keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian
sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus,
rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
5.1.1 Kompetensi
Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan
kekhususan atau keunggulan program Pendidikan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
78
KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI (KEMAMPUAN) DOKTER SPESIALIS ILMU ANESTESI DAN
TERAPI INTENSIF INDONESIA
Standar kompetensi PPDS Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajeman Nyeri Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK UNHAS) mengacu pada Standar Kompetensi
Dokter Spesialis-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif (KATI)
STANDAR
UMUM
KOMPETENSI
(KEMAMPUAN)
DOKTER
SPESIALIS
ILMU
2.
3.
Memahami dan menghayati tata nilai serta etik profesi Ilmu Anestesi berdasarkan
kode etik kedokteran Indonesia, sehingga dapat diterima di kalangan profesi anestesi
dan kalangan profesi dokter pada umumnya.
4.
5.
Mempunyai
pengetahuan
yang
luas
dalam
bidangnya
serta
mempunyai
ketrampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup memahami dan memecahkan
masalah kesehatan secara ilmiah dan dapat mengamalkan ilmu kesehatan kepada
masyarakat yang sesuai dengan bidang keahliannya secara optimal.
6.
7.
Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etika profesi.
Sadar akan tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang mengabdi dalam bidang
pelayanan kesehatan serta mengerti dan merasakan tuntutan masyarakat dan program
pemerintah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka seorang dokter
spesialis Ilmu Anestesi wajib:
1.
2.
Mematuhi sumpah dokter, KODEKI, dan Pedoman Etik Spesialis Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif Indonesia.
3.
Mematuhi undang-undang dan peraturan peraturan yang telah ditetapkan
79
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
Catatan:Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat pada
Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi Dan Terapi Intensif Spesialis.Tahun 2008 dari Kolegium Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif Spesialis. Indonesia.
5.1.2 Jelaskan struktur kurikulum (perkuliahan, tugas khusus, operasi, bedside
teaching, case presentation, laporan jaga, dll),keterkaitan di antaranya, serta
ketepatan waktu pelaksanaannya.
STRUKTUR KURIKULUM
1. Struktur Dasar Kurikulum
Untuk memperlihatkan tercakupnya bidang pencapaian pendalaman akademik
sebagai seorang magister dan bidang pencapaian keterampilan keprofesian sebagai
seorang spesialis serta untuk menghitung beban studi, kurikulum dibagi dalam kelompok
materi pendidikan.
Pengelompokan Materi Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
2. Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK)
3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)
2. Beban studi
Beban studi masing-masing kelompok materi pendidikan dapat dilihat pada tabel.
Beban Studi Kelompok Materi Pendidikan
No
1
2
3
Beban Sudi
Materi
SKS
MDU
7
MDK
8
MKK
94
Total
109
Jumlah
7
8
94
109
80
1.
2.
3.
4.
2 SKS
2 SKS
1 SKS
2 SKS
Biologi Molekuler
Farmakologi Klinik
Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine
Imunologi
Administrasi Kesehatan dan Rekam Medik
2 SKS
1 SKS
2 SKS
2 SKS
1 SKS
Mata Kuliah Dasar Umum dan Mata Kuliah Dasar Khusus dapat merupakan
program bersama dengan Program Studi Klinik bidang-bidang lain sebagai dasar
pencapaian kompetensi spesialis dengan kemampuan magister.
Mata Kuliah Keahlian (MKK) 104 SKS
Mata Kuliah Keahlian adalah materi pendidikan yang memberikan dasar
pengetahuan
keahlian
dalam
bidang
llmu Anestesi
agar
mampu
memecahkan
permasalahan anestesi, perawatan intensif dan manajemen nyeri kesehatan anak secara
ilmiah (scientific).
Mata Kuliah Keahlian sekurang-kurangnya terdiri dari:
A. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi I
B. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi II
C. Kedokteran Perioperatif I
D. Persiapan Obat dan Alat
E. Anestesi Bedah Umum I
F. Pengelolaan Nyeri I
G. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi III
H. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi IV
I. Kedokteran Perioperatif II
J. Traumatologi I
K. Anestesi Bedah Umum II
L. Anestesi Regional I
M. Anestesi Obstetrik dan Ginekologi I
N. Anestesi Bedah Orthopedi I
O. Anestesi Bedah Darurat
P. Post Anesthesia Care Unit (PACU)
Q. Anestesi Regional II
R. Anestesi Ortopedi II
S. Anestesi Bedah Onkologi dan Plastik
T. Anestesi Bedah Urologi
U. Anestesi Bedah THT I
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
81
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
Anestesi Obstetrik dan
Ginekologi II
AB.
2 SKS
Anestesi Bedah THT II
SKS
AC.
SKS
AD.
Khusus
AE.
2 SKS
Pengelolaan Nyeri II
SKS
AF.Intensive Care I
AG.
2 SKS
Anestesi Bedah Rawat Jalan
AH.
2 SKS
Anestesi Bedah Kardiotorasik
I
AI. Anestesi Bedah Invasif Minimal
AJ.Penelitian I ( Sari Pustaka)
AK.
2 SKS
2 SKS
2 SKS
Anestesi Bedah Pediatrik II
2 SKS
2 SKS
Anestesi Bedah Kardiotorasik
II
AN.
2 SKS
Uncommon Disease
Anesthesia
AO.
AP.Penelitian II ( Proposal)
AQ.
2 SKS
Intensive Care II
2 SKS
2 SKS
Kemampuan Komunikasi dan
Professionalisme
AR.
4 SKS
Penelitian III 6 SKS
SMT
I
15
SKS
MATA KULIAH
SKS
2
1
2
2
2
1
2
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
82
9. Administrasi Kesehatan
2
1
MAT
II
MATA KULIAH KEAHLIAN UMUM (MKU)
12
SKS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2
2
2
2
2
2
III
20
SKS
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
IV
18
SKS
Anestesi Regional II
Anestesi Bedah Orthopedi II
Anestesi Bedah Onkologi dan Plastik
Anestesi Bedah Urologi
Anestesi Bedah THT I
Anestesi Bedah Mata
Anestesi Pediatrik I
Anestesi di Luar Kamar Bedah
Traumatologi II
2
2
2
2
2
2
2
2
2
V
14
2
2
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
83
SKS
4.
5.
6.
7.
2
2
2
2
2
VI
1.
2.
3.
4.
SKS
2
2
2
2
VII
12
SKS
Anestesi Pediatrik II
Anestesi Bedah Saraf II
Anestesi Kardiotorasik I
Uncommon Disease Anesthesia
Intensive Care II
Penelitian II ( Proposal)
2
2
2
2
2
2
VII
10
SKS
6
4
Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri merupakan
program pendidikan yang mengikuti sistem kredit dengan beban studi yang diukur dengan
satuan kredit semester. Program Pendidikan dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan
masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui
pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan
merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau
pembagian tingkat perilaku yang dicapai :
Jadi jumlah beban seluruhnya adalah 119 SKS, sedangkan jumlah modul yang harus
dipelajari ada 39 modul. Tahapan pendidikan dan tingkatan semester bukan merupakan
jenjang / tahapan yang berurutan atau tertutup, namun merupakan jenjang / tahapan
terbuka untuk memenuhi pencapaian kompetensi pendidikan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
84
1.1
melanjutkan pendidikannya atau tidak (drop out). Oleh karena itu tahap I menjadi sangat
penting baik untuk peserta didik maupun pelaksana pendidikan. Mata kuliah dalam tahap
ini harus dapat menjamin bahwa apabila peserta didik dapat menyelesaikannya dengan
baik dipastikan selanjutnya dapat menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu.
Mata kuliah dalam tahap I terdiri dari:
1.
Komponen Magister
MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan,
peneliti, pemikir yang berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar
manusia yang baik, serta memahami masalah yang berkaitan dengan medikolegal.
MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis Ilmu
Anestesi dan terapi intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.
2. Komponen Profesi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
85
8.
9.
10.
11.
1.2
peserta didik agar pada akhir tahap pendalaman mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari profesi spesialis Ilmu
Anestesi. Pengalaman belajar didapatkan dari Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang
dijabarkan dalam teori, pengalaman klinik, pengalaman meneliti. Pengalaman klinik
meliputi pengelolaan anestesi, pengelolaan penderita gawat yang memerlukan tindakan
pembedahan, pengelolaan penderita gawat yang memerlukan terapi dan perawatan
intensif, pengelolaan nyeri akut dan nyeri kronis, antisipasi dan pengelolaan penyulit yang
mungkin timbul.
MKK pada tahap II ditempuh dalam 3 (tiga) semester yaitu semester ke-3, ke-4
dan ke-5.
Tugas PPDS Tahap II (Pendalaman) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Melakukan
anestesi
pada
bedah
9.
10.
11.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
86
III
12.
Mengajukan
usulan
penelitian
dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Melakukan
anestesi
pada
bedah
darurat,
orthopedic,
9.
10.
11.
12.
ICU (tahap III), bedah saraf (trauma kepala), pengetahuan dan kesempatan asistensi
bedah jantung. Pada akhir tahap ini peserta PPDS diharuskan menyelesaikan penelitian
yang telah dimulai pada akhir semester semester 6. Tahap III diakhiri dengan diadakannya
ujian lisan yang dilakukan oleh internal IPDS untuk mengetahui kemampuan kognitif,
psikomotor dan afektif dari peserta program. Ujian ini disebut Ujian Lisan Lokal. Tahap ini
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
87
juga diakhiri dengan ujian profesi yang menyertakan penguji dari pusat pendidikan yang
lain.
Pada akhir pendidikan tahap III, diharapkan peserta program:
medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna kegawatdaruratan (emergency medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna anestesi terapi intensif (critical care
medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna nyeri (pain management)
(1)
1.
Umum
(2)
Sikap terhadap penderita/ pasien
Sikap terhadap staf pendidik dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
II.
1.
2.
3.
kolega
Sikap terhadap paramedis dan non
paramedis
Disiplin dan tanggungjawab
Ketaatan pengisian dokumen medik
Ketaatan tugas yang diberikan
Ketaatan melaksanakan pedoman
penggunaan obat dan alat
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi
efektif
penderita/ pasien
Komunikasi efektif
terhadap
terhadap
staf
terhadap
III.
1.
2.
IV.
1.
2.
85
87
88
84
88
89
85
84
87
86
84
88
85
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
88
3.
4.
5.
6.
88
84
82
87
85,94
Kompetensi Utama
(2)
1
2
3
Anestesi Umum
Anestesi Regional
Teknik Analgesia
Subarakhnoid
Teknik Analgesia Epidural
487
Lumbal
Teknik Analgesia Blok
100
5
6
7
Brakialis
Teknik Analgesia Kaudal
Teknik Analgesia Blok lainnya
Total Rata-rata
140
Rata-rata
1030.67
483.67
370
483
92
79
97
7.33
9
14
12
2.252
5
8
15
1.518
8
18
20
2.268
13.33
15.67
1
2
3
4
5
Kompetensi Utama
(2)
Digestif
THT dan Bedah Mulut
Mata
Urologi
Ortopedi
153
54
20
67
113
226
72
29
111
188
Rata-rata
203.33
67.33
27
95.67
162.67
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
89
No
.
(1)
6
7
8
9
Kompetensi Utama
(2)
Plastik
Onkologi
Minimal Invasif
Lain-lain
Total Rata-rata
23
34
11
280
755
61
165
19
296
1170
Rata-rata
49
124.67
17.33
269
1017
Kompetensi Utama
(2)
Pre-eklamsi dan eklamsi
Lain-lain
Total Rata-rata
Rata-rata
18.33
226.67
245
Kompetensi Utama
(2)
Neonatus
Bayi
Anak-anak
Total Rata-rata
Rata-rata
12
24
108.67
144.67
1
2
Kompetensi Utama
(2)
Trauma kepala
Perdarahan intracranial non-
24
5
5
56
6
Rata-rata
46
6
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
90
No
.
(1)
Kompetensi Utama
(2)
Rata-rata
5
3
4
5
trauma
Tumor intrakranial
Pintasan VP
Medula spinalis
Total Rata-rata
11
18
10
104
5
6
5
45
10
17
10
99
8.67
13.67
8.33
Kompetensi Utama
(2)
Jantung Terbuka
Kelainan Jantung pada
3
4
5
6
7
8
16
9
14
23
56
6
18
12
13
21
23
8
25
9
13
20
47
6
variasi kasus)
Melakukan Resusitasi di luar
148
84
134
40
10
Rata-rata
12
19,6
10
13,3
21,3
42
7
122
40
41
39
33
arterial
Memasang kateter vena
32
central
Melakukan intubasi sulit
Total Rata-rata
43
34
434
32
35
40
32
24
319
45
39
424
32,3
392.5
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
91
c
d
e
sadar.
Setiap tindakan anestesi yang dikerjakan oleh peserta didik wajib dituliskan di
book PPDS dan ditanda-tangani oleh konsulen penanggung jawab resusitasi dan
OK IGD atau konsulen jaga.
Laporan jaga resusitasi dan OK IGD setiap hari dilaporkan pada morning report,
yang berisi rekapitulasi jumlah operasi, jumlah dan jenis tindakan anestesi, serta
morbiditas/mortalitas (jika ada)
3. Pelayanan di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU)
Setiap hari (Senin-Minggu) peserta didik yang bertugas di ruang perawatan intensif
(ICU) bertugas memberikan pelayan terapi intensif/critical care bagi pasien operatif
maupun non-operatif, baik yang berasal dari ruangan atau pasca operasi elektif
atau ruang resusitasi/OK IGD.
Setiap tindakan yang dikerjakan oleh peserta didik wajib dituliskan di dalam log
book PPDS dan ditanda-tangani oleh konsulen penanggung jawab ICU atau
konsulen jaga.
Laporan jaga ICU setiap hari dilaporkan pada morning report, yang berisi
pelayanan :
Menerima konsultasi dan penanganan nyeri akut/kronis dan cancer pain
Menerima konsultasi perioperatif dari departemen lain terkait rencana operasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
92
bertugas :
IRD : Pendampingan untuk anestesi pasien di Instalasi Radiologi Diagnostik
BTKV : Pendampingan untuk anestesi di Instalasi Jantung Terpadu
Peserta didik membuat laporan rekapitulasi pasien yang dikonsultasikan serta
menuliskan di dalam log book dan ditanda-tangani oleh konsulen yang sesuai
stase/tindakan.
6. Ronde Bangsal
Dilaksanakan setiap hari kerja sesuai dengan unit kerja masing-masing (Resusitasi,
tempat tersebut.
7. Laporan Jaga / Morning Report
Dilaksanakan setiap hari kerja (Senin-Jumat) pada pukul 07.00-09.00 Wita
Mengisi daftar hadir morning report
Dihadiri oleh konsulen jaga, konsulen penanggung jawab hari tersebut dan seluruh
Dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat pada pukul 19:00 22:00 Wita.
Dipimpin oleh konsulen pembimbing
Dihadiri oleh :
Staf pembimbing
Staf dosen
Seluruh PPDS Ilmu Anestesi & Terapi Intensif FK UNHAS
Mempresentasikan tugas ilmiah dan penilaian kegiatan oleh Konsulen
Pada akhir ilmiah melengkapi lembar presensi dengan nama-nama seluruh
peserta yang hadir
Menyerahkan daftar hadir dan file yang dipresentasikan berupa hardcopy dan
softcopy
JOURNAL READING
Journal reading atau pembacaan makalah ilmiah ialah kegiatan akademik melalui
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
93
Tujuan
sesuai
dengan
tata
cara
baku,
sehingga
mendapatkan
Mampu memahami makalah ilmiah secara teliti dan benar, sesuai prinsip
Kedokteran Berbasis Bukti.
Peserta
Pembacaaan makalah dihadiri oleh semua PPDS, supervisor narasumber atau
pembicara ahli lain dapat diundang bila diperlukan.
Tata Cara
Makalah yang dipilihkan untuk dibaca PPDS diberikan beberapa teori agar
diketahui oleh semua staf dan semua PPDS.
Evaluasi
Penilaian pembacaan makalah dilakukan dengan menggunakan formulir
penilaian baku. Penilaian mengenai substansi makalah terutama dilakukan oleh
supervisor bersangkutan.
Jumlah kegiatan
Sekurang-kurangnya 2 kali pembacaan jurnal dilaksanakan selama masa
pendidikan.
LAPORAN KASUS
Laporan kasus adalah kegiatan akademik dalam bentuk menyajikan satu kasus
untuk dibahas di Forum ilmiah.
Tujuan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
94
Jumlah kegiatan
Tujuan
Jumlah kegiatan
Sekurang-kuangnya 2 kali referat selama masa pendidikan
10. Penilaian terhadap Karya Tulis Akhir (Proposal dan Tesis)
PROPOSAL
Proposal penelitian merupakan kegiatan akademik yang direncanakan dan disusun
menurut kaidah penulisan ilmiah agar dapat digunakan sebagai pedoman melakukan
penelitian untuk penulisan tesis.
1. Tujuan
Peserta Program
2.Peserta Program
3. Pembimbing
Umumnya sama dengan pembimbing sari pustaka
4.
Tugas pembimbing
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
95
Memberi motivasi, bimbingan dan arahan serta kalau perlu menegur untuk
perbaikan penelitian.
Proposal penelitian sudah harus selesai dan siap untuk dinilai selambatlambatnya akhir semester 5.
Panitia Penilai
Panitia penilai Proposal Penelitian minimal terdiri dari 5 (lima) orang staf
pengajar senior termasuk pembimbing.
Ketua dan anggota Panitia Penilai ditetapkan oleh ketua Bagian dengan
sebuah SK
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
96
Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah kegiatan akademik yan menggunakan penalaran
ilmiah dan memnuhi persyaratan metodologi disiplin ilmu Ilmu Anestesi dan terapi
intesnsif.
Ketentuan umum :
Biaya penelitian :
TESIS
Penulisan tesis merupakan kegiatan akademik dengan cara mengolah hasil kegiatan
suatu penelitian dalam bentuk karya tulis yang bersifat teoritis konseptual bedasrkan
analisis data sebaai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi.
Ketentuan umum
1. Tesis ditulis dalam bahas
97
3. Tesis yang sudah selesai disusun dan disetujui oleh pembimbin dilaporkan
kepada KPS untuk dijadwalakan ujiannya.
Dewan penguji
4. Dewan penguji tesis minimal tedii dari 5 (lima) oran staf pengajar termasuk
pembimbing.
5. Bila diperlukan sesuai dengan bahasan pokok tesis , anggota dewan
Penguji dapat diminta dari luar Pusat Pendidikan sendiri.
6. Ketua dan anggota Dewam Penguji ditetapakn oleh Ketua Bagian dengan
SK.
Penilaian tesis
Ujian Seminar
7. Dilaksanakan di Forum ilmiah yang dihadiri oleh seluruh staf penajar ilmu
anestesi, terapi intensif, para undangan,dll.
8. Penilaian dilakukan oleh Dewan Penguji / staf pengajar
9. Dewan penuji dipimpin oleh ketua sidang yang juga bertindak sebagai
penguji. Tugas ketua sidang adalah menatur jalannya ujian.
10. Lamanya ujian tesis lebih kurang 2 jam.
11. Penilaian ujian meliputi isi dan bobot tesis , penyajian lisan, kemampuan
peserta menjawab pertanyaaan, dan kemampuan mempertahankan isi tesis
dan pendapat serta penguanaan bahasa yang baik.
12. Penilaian tesis antara lain ialah keaslian tesis, bobot permaslahan yang
dikemukakan, manfaat penelitian, metodologi penelitian, ketepatan cara
pengumpulan dan analisis data, cara penulisan temasuk kepustakaan,
penyajian hasil,serta cara menarik kesimpulan..
Lulus
Lulus dengan syarat, yaitu peserta dinyatakan lulus tetapi masih harus
melakukan perbaiakn atau perubahan data.
Hal
ini
mencakup
perbaikan
dan
perubahan
teknis
penulisan,
Tidak lulus
1. Tidak lulus tetapi dapat memperbaiki tesisnya dan menempuh ujian ulang dalam
waktu maksimal 3 bulan.
2. Tidak lulus mutlak. Tidak dapat mengulang tesis dan dinyatakan putus kuliah.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
98
5.2 Penilaian seluruh buku panduan/buku modul/logbook dalam satu tahun terakhir.
Nama Mata Kuliah/
Tidak
Modul/Logbook
No.
Alasan
Status: Baru/
Berlaku
Ada/
Lama/
Mulai
Ada
Hapus
Sem./Th.
(5)
(6)
Perubaha
n pada
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
(2)
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 1
(3)
Tidak ada
perubahan
(4)
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Kedokteran
perioperatif 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
umum
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 3
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 4
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Kedokteran
perioperatif 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Traumatologi 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
bedah
Pengelolaan nyeri 1
Anestesi
umum 2
bedah
Anestesi regional 1
Anestesi
ortopedi 1
bedah
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
99
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
Anestesi obstetrik 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi regional 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
bedah
onkologi dan plastik
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
urologi
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
Mata
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 5
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi obstetrik 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
saraf 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
pada
penyakit khusus
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Pengelolaan nyeri 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
darurat
Anestesi
ortopedi 2
bedah
bedah
bedah
bedah
Anestesi pediatrik 1
Anestesi di
kamar bedah
luar
Traumatologi 2
bedah
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
100
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
Intensive care 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
kardiotorasik 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
bedah
invasif minimal
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Penelitian 1
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
Kardiotoksik 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Uncommon Disease
Anesthesia
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Intensive Care 2
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Tidak ada
perubahan
Masih relevan
dengan kurikulum
Lama
2013
Anestesi
rawat jalan
bedah
Anestesi pediatrik 2
Anestesi
saraf 2
Bedah
Penelitian 2
Penelitian 3
Kemampuan
komunikasi
dan
profesionalisme
Operasi /
tindakan
Jumlah
Morbiditas
Mortalitas
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
101
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
(2)
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
RS Ibnu Sina
RS Akademis Jaury
RS Mitra Husada
RS St. Fatimah
RS St. Khadijah 1
RS Islam Faisal
RSUD Labuang Baji
RS Stella Maris
RS Polisi Bhayangkara
RS Pelamonia
RSUD Haji
RS Hikmah
RS Siloam
RS Universitas Hasanuddin
RS Sekadau Kalbar
RS Fatmawati Jakarta
RSUD Kalabahi Alor NTT
RSUD Malinau Kaltara
RSUD Buol Sulteng
RSUD Kolaka Utara Sultra
RSUD Chasan Boesoerie Ternate
23
24
25
26
27
28
Malut
RSUD Morowali Sulteng
RS INCO PT.Vale Sorowako
RSUD Majene Sulbar
RSUD Kota Bangun Kaltim
RSUD Cendrawasih Dobo Maluku
RSUD Kabelota Donggala Sulteng
Total
(3)
(4)
(5)
5.400
1.186
1.920
480
890
3.060
1.833
1.080
2.226
646
3.360
1.158
473
1.350
302
902
2.219
1.787
468
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
620
743
476
1.105
206
250
450
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
34.590
5.4 Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.
5.4.1 Jelaskan ketersediaan panduan pembimbingan karya tulis ilmiah, serta
konsistensi dan efektivitas pelaksanaannya.
Selama masa pendidikan seorang peserta didik PPDS-1 Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK-UNHAS diwajibkan untuk membuat 1 (satu) buah penelitian. Selama penyusunan
proposal dan pelaksanaan penelitian, peserta didik dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen
pembimbing yang memiliki keahlian dalam bidang penelitian. Panduan pembimbingan
penelitian peserta didik PPDS-1 disusun berdasarkan modul yang dikeluarkan oleh KATI.
PEMBIMBING
Pembimbing adalah staf pengajar bagian Ilmu Anestesi dan terapi intensif yang
berkualifikasi penilai dan ditetapkan dengan surat tugas Kepala Bagian. Dalam
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
102
TUGAS PEMBIMBING
penelitian.
Melakukan kegiatan diskusi konsultasi terjadwal dengan peneliti.
Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan PPDS tidak melapor untuk membahas hasil
penelitiannya, pembimbing dapat secara aktif memanggil PPDS bersangkutan.
WAKTU
Tesis sudah harus diselesaikan dan siap untuk dipresentasikan pada ujian tesis seminar
selambat-lambatnya semester 7.
NASKAH TESIS
Naskah tesis pra-seminar adalah naskah tesis sebagai bahan ujian ujian tesis pra-
PPDS.
Naskah tersebut harus sudah diterima penguji 1 (satu) minggu sebelum ujian tesis.
Setelah dinyatakan lulus ujian dan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, naskah
yang telah disetujui siap dikumpulkan sebagai naskah tesis akhir.
Naskah tesis akhir yang sudah ditandatangani oleh para pembimbing harus sudah
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
103
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
104
5.4.2.Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan
jumlah peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.
Dosen Pembimbing
Nama
Pendidikan Terakhir
No
(1)
(2)
Prof. (Em) A. Husni Tanra, PhD, S3,
1
2
3
4
5
6
(3)
Jumlah Peserta
Bimbingan
(4)
3
SpAn-KIC-KMN
Sp-2/ Konsultan
Prof. Dr. dr. M. Ramli A., SpAn-KAP- S3
KMN
Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn-KIC-KAKV
Sp-2/ Konsultan
Doktor
Sp-2/ Konsultan
PhD
KMN-KNA
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-KIC-KAKV
Sp-2/ Konsultan
Doktor
Sp-2/ Spesialis
Doktor
KMN
Sp-2/ Konsultan
Total
11
105
Ujian Kompetensi :
a. Tahap 1 = Akhir Semester 3
- Evaluasi tahap 1 / awal bertujuan untuk mengetahui apakah paket pendidikan dasar
telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah
peserta program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap berikutnya. Evaluasi
dilaksanakan pada akhir semester 1 atau selambat-lambatnya akhir semester 2, meliputi
pengamatan terus-menerus, ujian tulis, ujian lisan, dan ujian keterampilan.
- Uji kompetensi tahap I pada akhir semester 3 menggunakan manekin untuk
menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat dapat melakukan tindakan anestesi pada
pasien. Evaluasi pada tahap ini menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat
meneruskan pendidikannya atau dianjurkan untuk mengundurkan diri.
b. Tahap 2 = Akhir Semester 5
- Evaluasi tahap pertengahan bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket
pendidikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan apakah peserta program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap
berikutnya. Evaluasi meliputi pengamatan terus menerus, ujian lisan, dan ujian
keterampilan.
- Monitoring dan evaluasi dilakukan pada setiap stase dimana peserta didik harus lulus
dalam ujian masuk dan keluar stase. Pada setiap tahapan pendidikan peserta didik juga
harus menyelesaikan tugas-tugas ilmiahnya agar mereka bisa naik ketahapan
berikutnya. Sebelum ujian nasional peserta sudah lulus dari semua tahapan pendidikan
dan menyelesaikan portofolio sebagai syarat mengikuti ujian. Dan semuanya terangkum
dalam logbook. Logbook dimiliki setiap peserta didik dan dievaluasi setidaknya setiap
perpindahan stase.
- Uji kompetensi tahap 2 pada akhir semester 5 menggunakan manrekin untuk
menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat dapat melakukan tindakan anestesi pada
pasien sesuai dengan kompetensinya.
- Evaluasi pada tahap ini untuk menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat
meneruskan pendidikan ke tahap berikutnya. Evaluasi dilaksanakan selama satu
semester dan hasilnya diumumkan pada setiap akhir semester.
c. Tahap 7 = Akhir Semester 7
- Evaluasi tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan
telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah
peserta
program
mempunyai
kemampuan
secara
komprehensif
meliputi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
106
penelitian yang telah dilakukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir yang bersifat
nasional.
-Persyaratan mengikuti ujian akhir yaitu peserta harus sudah lulus ujian teori tahap awal
yang bersifat nasional, lulus semua paket pendidikan, lulus ujian komprehensif tentang
penelitiannya, dan lulus ujian akhir lisan nasional.
Ujian tulis nasional: pertanyaan ganda (multiple choice) esai terkendali.
Ujian lisan: regional / lokal / akhir tahap stase semester, nasional (ujian akhir oleh
Komisi Ujian Nasional (KUN)
Ujian keterampilan: regional / lokal / akhir tahap stase semester dalam bentuk DOPS
Ujian akhir komprehensif: lokal / regional / tesis / lisan KUN
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
107
No
.
1
2
3
4
Jumlah
2568
444
288
Ket.
2100
5400
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
108
5.5.3
Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan (yang terukur)
109
Kegiatan klinis harian sesuai dengan stase yang telah ditentukan oleh program studi
yang berdasarkan kurikulum nasional
Kegiatan ilmiah rutin : konferensi klinis, refarat, presentasi kasus, pembacaan jurnal,
tutorial klinis dengan pembimbing dan sebagainya.
Kegiatan
pembimbingan
dokter
muda
(ko-asisten)
dan
perawat,
pelatihan,
TAHAPAN PENDIDIKAN
Secara garis besar evaluasi selama masa pendidikan dilaksanakan secara bertahap,
berkala dan berkesinambungan. Evaluasi hasil belajar bersifat sumatif untuk menentukan
keputusan di samping bersifat formatif untuk memberikan umpan balik kepada PPDS dan
staf pengajar.
Dengan mengacu pada tujuan pendidikan dan metodologi evaluasi. Maka para penguji
dan peserta program dapat mengetahui dan melaksanakan proses evaluasi secara tepat dan
benar. Evaluasi hasil pendidikan dilakukan pada akhir setiap paket pendidikan, pada akhir
tahap pendidikan, dan pada akhir pendidikan secara nasional.
Setelah dinyatakan lulus semua evaluasi berkala, Peserta Pendidikan diharuskan
menempuh Evaluasi Nasional. Evaluasi hasil belajar terdiri dari:
dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah peserta
program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap berikutnya. Evaluasi dilaksanakan pada
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
110
awal semester untuk setiap modul (pretest) dan akhir semester untuk setiap modulnya
(postest) meliputi pengamatan terus-menerus, ujian tulis, ujian lisan, dan ujian keterampilan.
dan
dipresentasikan dengan baik. Meliputi tugas journal, laporan kasus dan sari pustaka atau
refarat.
dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah peserta program mempunyai
kemampuan secara komprehensif meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional
dokter spesialis Ilmu Anestesi.
Pelaksanaan evaluasi tahap akhir berupa ujian lisan mengenai seluruh aspek Ilmu
Anestesi yang bersifat teknis-klins dan membahas secara komprehensif tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan sebagai syarat untuk tampil mengikuti ujian akhir yang
bersifat nasional.
Persyaratan mengikuti ujian akhir yaitu peserta harus sudah lulus ujian teori tahap awal
yang bersifat nasional, lulus semua paket pendidikan, lulus ujian komprehensif tentang
penelitiannya, dan lulus ujian akhir lisan nasional (KUN).
PENATALAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Ujian Teori Tulis Nasional
Ujian dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, pada setiap awal semester, dan
dilakukan pada peserta didik yang sudah naik ke semester 4 dan diharuskan mengikutinya
sampai lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian akhir
nasional yang diselenggarakan oleh BPN. Ujian tulis meliputi dasar-dasar anatomi, fisika
klinik-anestesi, fisiologi, farmakologi, resusitasi, dasar anestesi klinik. Bacaan wajib sebagai
pegangan untuk bahan ujian dibatasi maksimum 2 judul buku ajar (textbook) yang disepakati
oleh Departemen Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dan kalau perlu ditambah satu literatur yang dianggap penting diketahui oleh
setiap dokter. Bentuk soal adalah pilihan ganda (multiple choice) dan esai terkendali.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
111
Evaluasi hasil ujian tulis dilakukan oleh BPN. Pelaksanaan ujian di masing-masing pusat
pendidkan dengan diawasi oleh minimum seorang petugas dari pusat pendidikan lain. Biaya
ujian ditanggung oleh peserta.
Ujian dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, pada setiap awal semester, dan
dilakukan pada peserta didik yang sudah menyelesaikan 3 (tiga) semester, dan diharuskan
mengikutinya sampai lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti
ujian akhir nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Ujian Nasional (KUN). Ujian tulis
meliputi dasar-dasar anatomi, fisiologi dan farmakologi terapan, resusitasi, dasar anestesi
klinik. Bacaan wajib sebagai pegangan untuk bahan ujian dibatasi maksimum 2 judul buku
ajar (textbook) yang disepakati oleh kolegium dan kalau perlu ditambah satu literatur yang
dianggap penting diketahui oleh setiap dokter. Bentuk soal adalah pilihan ganda (multiple
choice) dengan pilihan 1 (satu) benar dari 5 (lima) pilihan jawaban yang disediakan.
Bobot persentasi ujian tulis diperkirakan sebagai berikut:
Fisika 5 %
Anatomi
5%
Fisiologi
10%
Farmakologi
20 %
Resusitasi
10%
Nilai mutu
4,00
3,75
3,50
3,00
2,75
Markah
A
AB+
B
B-
Interprestasi
Baik sekaii
Baik
Cukup
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
112
65 - 69
2,50
60 - 64
2,00
50 - 59
1,75
45 - 49
1,00
0 - 44
0,00
* NBL:70
2,70
* NBL ( Nilai Batas Lulus)
C+
C
CD
E
B-
Kurang
Kurang
sekali
Cukup
Predikat
Dengan pujian (cum laude)
Sangat memuaskan
Memuaskan
Penghentian Pendidikan
Peserta program dinyatakan putus studi apabila karena sesuatu dan lain hal tidak
dapat melanjutkan kegiatan akademik seperti masalah administrasi, evaluasi akademik atau
sebab-sebab lain.
Peserta program dapat dinyatakan drop out (dihentikan program pendidikannya) atas
dasar hal-hal berikut:
1.
2.
pendidikannya.
4.
5.6
Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
113
mimbar
akademik),
ketersediaandokumen
dan
konsistensi
pelaksanaannya.
Suasana akademik di program studi anestesi dan terapi intensif menunjang peserta didik dalam
meraih kompetensi sebagai dokter spesialis sesuai dengan yang sudah tertuang dalam
pedoman kompetensi dari KATI. Dalam pengembangan kurikulum program pendidikan dokter
spesialis anestesi dan terapi intensif, proses pembelajaran dan suasana akademik, kami kritis
dan tanggap terhadap perkembangan keilmuan, peraturan perundangan yang berlaku, dan
kebijakan terbaru yang dituangkan dalam kuliah tamu ataupun laporan pagi. Kurikulum
pendidikan anestesi dan terapi intensif disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakikat
keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang
dicakup oleh program studi anestesi dan terapi intensif dengan memperhatikan standar mutu,
dan visi, misi perguruan tinggi/program studi.
5.6.2 Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.
Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang memungkinkan
terciptanya interaksi akademik antar civitas akademika ini tercipta berkat kerjasama yang baik
antara fakultas kedokteran UNHAS dengan bagian Anestesi dan Terapi intesif misalnya adanya
pengadaan dana untuk bagian Anestesi dan Terapi intesif diperoleh dari RBA (Rancangan
Belanja Aggaran) yang disusun oleh masing-masing bagian yang harus disetujui oleh fakultas
dan biro Universitas Hasanuddin dan dana itu tersebut dikeluarkan oleh biro. Prasaranan dan
sarana dipenuhi oleh pihak rumah sakit dan fakultas yang terdaftar sebagai daftar inventaris.
Suasana akademik yang kondusif tentu ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana
yang mendukung:
Ruangan Kuliah
Ruang pertemuan
Ruang praktek/ kamar operasi/ruang tindakan pada unit-unit yang ada di anestesi
Ruang skill lab
Ruang kantor
Ruang jaga
Ruang konseling
Ruang perpustakaan
Ruang kesekretariatan
5.6.3 Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar
kelas) untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya,
penelitian bersama, dll.).
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
114
Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk
menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian bersama, dll.)
sudah terwujud di lingkungan bagian anestesi dan terapi intensif FK UNHAS.
Suasana
akademik dibangun melalui kegiatan diskusi hampir setiap hari misalnya diskusi permasalahan
pasien yang ada di ruang operasi, IRD, Pain Clinic, Acute Pain Service dan ICU, adanya
kegiatan journal reading, pembacaan text book reading, pembacaan refarat yang di
seragamkan pada hari sabtu sebagai hari pembacaan ilmiah. Untuk acara ilmiah yang lain
seperti seminar, simposium ataupun lokakarya secara rutin bagian selalu mengirimkan peserta
didik ataupun staf pengajar ke acara tersebut misalnya memberi pembiayaan keacara tersebut.
Kegiatan non akademik saat ini dibangun melalui kegiatan olah raga yang selalu rutin
dilaksanakan di hari minggu (bulu tangkis).
5.6.4 Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1)
etika kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokterpasien. Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.
(1) etika kedokteran
(2) kemampuan kerja sama dalam tim
(3) hubungan dokter pasien
Sebagaimana pendidikan dokter pada umumnya, peserta PPDS program studi Ilmu Anestesi,
Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri FK Unhas harus mengindahkan etika kedokteran
(etika profesi) pada setiap kegiatan. Sejak pendidikan peserta PPDS sduah harus diperingatkan
akan batasa-batas kewenangan sebagai calon Dokter Spesialis Anestesi. Etika dan hukum
sangat dekat dengan profesi dokter. Pelanggaran administrasi, profesi, informed consent adalah
beberapa hal yang harus diketahui secara rinci. Komunikasi/hubungan dokter pasien pula
diajarkan tentang hubungan dokter pasien, cara komunikasi yang efektif. Setiap peserta PPDS
wajib memiliki pengetahuan tentang kode etik kedokteran Indonesia, Etika profesi dan Standar
Pelayanan Medis.
Upaya pengembangan perilaku profesional staf juga dikerjakan melalui kuisioner umpan balik
(feedback) yang diisi oleh peserta didik dan diteruskan kepada staf terkait, dengan harapan
akan membawa perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar ke depannya.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
115
STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI
6.1 Pembiayaan
6.1.1 Keterlibatan PS dalam Perencanaan Anggaran dan Pengelolaan Dana
Jelaskan bentuk keterlibatannya.
PS. Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNHAS merencanakan anggaran
dan pengelolaan dana setiap tahunnya melalui lokakarya dan Rapat Staf dalam bentuk
Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun pada akhir tahun dan
selanjutnya diusulkan ke Fakultas Kedokteran UNHAS. Dasar penyusunan RKAT ini adalah
Rencana Strategis (Renstra) Program Studi. Penyusunan dan implementasi RKAT disusun
berdasarkan sistem tata kelola pendidikan, keuangan dan administrasi lainnya, sehingga
RKAT merupakan dasar penilaian kinerja keuangan yang disusun mengacu pada prinsip
integrasi, transparansi, akuntabilitas, desentralisasi, sustainabilitas, orientasi kinerja, obyektif
dan berkeadilan.
Kegiatan dalam RKAT dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni: (1) kegiatan rutin yang
ditujukan untuk menjaga keberlangsungan operasional dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) dimana mutu menjadi acuan utama; dan (2) kegiatan pengembangan yang
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas institusi dalam menjalankan misinya
dalam Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
Kegiatan rutin merupakan kegiatan wajib yang harus dijamin ketersediaan dananya selama
satu tahun penuh dalam rangka pelaksanaan tupoksi dari unit kerja dengan pembiayaan
berdasarkan pagu anggaran. Kegiatan rutin ini mencakup pemberian honor pegawai dan
pengelola yang menjadi beban unit kerja (kegiatan rutin dasar) dan kegiatan yang
mendukung terlaksananya tupoksi unit kerja meliputi operasional perkantoran, operasional
dan pemeliharaan peralatan, termasuk kegiatan-kegiatan dalam rangka melayani kebutuhan
unit lain (kegiatan pendukung).
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
116
sumberdaya
dalam
menyelenggarakan
program
kegiatan
secara
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
117
6.1.2 Tuliskan realisasi perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah), dalam juta
rupiah, termasuk gaji dan alokasinya dalam 3 tahun terakhir, pada tabel berikut.
Tabel A. Perolehan dana
No.
(1)
1
Sumber
Dana
(2)
Peserta
didik
Usaha
sendiri
Jenis Dana
(3)
(4)
(5)
(6)
273,00
266,00
350,00
120,00
271,00
278,20
180,00
102,50
154,00
159,40
-
120,00
278,20
106,00
154,00
240,00
116,00
181,00
181,00
48,00
120,00
278,20
154,00
-
146,00
78,00
-
46,00
151,00
150,00
-
121,00
56,00
192,00
141,00
16,8
36,0
178,4
108,9
2.029,60
14,00
7,00
21,00
15,0
2.014,0
141,20
20,0
1.444,0
3.880,70
4.436,10
2.925,20
Fatimah/Batam
MOU RS Kolaka Utara
MOU RS Kutai
MOU RS Majene
MOU RS Vale
MOU RS Chasan Bosorie
Kerjasama dengan Orbis Fly
Eyes Hospital
Kerja sama dengan
kontrasepsi mantap
Pengabdian masyarakat
Pemerintah
3
pusat dan
daerah
Sumber
12,0
lain
Total
6.1.2.1 Persentase perolehan dana dari peserta didik dibandingkan dengan total
penerimaan dana (= PDM)
Tabel B. Penggunaan dana operasional
No.
Jenis Penggunaan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
118
(1)
1
TS-2
Jumlah
(3)
1.110,750
(2)
Pendidikan
Penelitian
Pengabdian kepada
TS-1
Jumlah
%
(5)
(6)
1.689,36 69,54
TS
Jumlah
(7)
1.484,71
363,000
7
610,000
3
775,555
178,400
108,900
1.648,90
2.408,26
2.260,26
%
(4)
25,15
%
(8)
Masyarakat dalam
3
Daerah)
Total Penggunaan Dana
Operasional
No.
Jenis Penggunaan
(1)
(2)
Investasi prasarana
2
3
Investasi sarana
Investasi SDM
TS-2
TS-1
TS
Jumlah
(3)
%
(4)
Jumlah
(5)
%
(6)
Jumlah
(7)
%
(8)
1.363,57
8
257,800
1.478,90
0
43,98
1.264,56
7
116,000
1.048,90
0
52,05
1.466,113
42,84
4,77
43,17
206,900
1.748,90
0
6,04
51,10
8,31
46,70
3.100,278
2.429,467
3.421,913
Tabel D. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.
Jumlah Dana*
Tahun
(1)
2013
Judul Penelitian
(2)
Perbandingan kadar glukosa pada
Sumber Dana
(dalam Juta
(3)
Mandiri
Rupiah)
(4)
36.766,46
Mandiri
34.473,40
propofol-fentanil
pada
operasi kranioplasti
Perbandingan efek laktat hipertonik
0,5
2,5
ml/kgBB
mannitol
20%
2,6
terhadap
relaksasi
dengan
ml/kgBB
otak
pada
119
2013
traumatik sedang
Perbandingan pemberian
nutrisi
Mandiri
24.750,50
Mandiri
25.339,68
Mandiri
16.488,00
Mandiri
15.000,00
Mandiri
102.422,00
Mandiri
65.160,00
Mandiri
25.523,00
Mandiri
9.103,00
intravena
0,2
terhadap
pediatrik
Korelasi antara mikroalbuminuria
dan C-Reaktif Protein pada Pasien
systemic
inflammatory
syndrome
2013
(SIRS)
respin
di
Perawatan Intensif
Perbandingan Efek
Unit
Kombinasi
25 mcg
Bupivakain
0,5%
Sesaria
Pengaruh
Analgesia
Epidural
Splanknik
Endotoksemia,
2014
Eksperimental
Perbandingan
Pasca
Penelitian
Dinamika
Kadar
Anestesi
Umum
Laparoskopi Kolesistektomi
Perbandingan
Kadar
Prostaglandin-E2 (PGE2) Setelah
Pemberian
Dengan
Metamizol
Intravena
Parasetamol
Intravena
dalam
opioid
mengurangi
pada
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
120
2014
2015
dan
Sebagai
198.522,00
Mandiri
33.000,00
Mandiri
75.734,00
Mandiri
94.852,00
Mandiri
23.461,00
Mandiri
13.271,00
Mandiri
14.742,00
Analgesia
2015
Mandiri
1,5
mg/kbb
Dalam
Larutan
Cedera
(Kajian
Otak
Terhadap
Traumatik
Kadar
Gilai
2015
Dan
Hemodinamik
Anestesi
Perubahan
Pada
Dengan
Levobupivacaine
Spinal
Menggunakan
Isobarik
0.5%
10mg
Pada
Prosedur
(TURP)
Perbandingan
Kadar
Metamizol
Intravena
Yang
Menjalani
Laparoskopi Kolesistektomi
Perbandingan Efektifitas Ketamin
Nebulizer
50mg
Dengan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
121
Pencegahan
Tenggorokan
2015
Nyeri
Setelah
Intubasi
Ketamin
Pada
Akhir
Mandiri
21.864,00
Mandiri
17.586,00
Mandiri
24.716,00
Mandiri
20.436,00
Mandiri
19.766,00
Fentanil
Dan
Ajuvan
Untuk
Teknik
2015
Indeks Bispectral
Perbandingan Efektivitas Antara
Petidin
mg/kgBB
Fentanil
g/kgBB
Dengan
Intravena
810.554,04
(1)
(2)
2013
2013
Jumlah Dana
Sumber Dana
(3)
DEPARTEMEN
Anestesi
DEPARTEMEN
(dalam Juta
Rupiah)
(4)
16,0
8,5
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
122
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
Sayang
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Sorong
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Sekadau
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Polewali
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Majene
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Malinau
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Morowali
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Donggala
Anestesi
DEPARTEMEN
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Anestesi
DEPARTEMEN
Anestesi
DEPARTEMEN
Bolango
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Kalabahi Alor
Anestesi
DEPARTEMEN
Anestesi
DEPARTEMEN
Boleamo
Visitasi dan Supervisi ke RS Luwu
Anestesi
DEPARTEMEN
Timur
Anestesi
DEPARTEMEN
Anestesi
DEPARTEMEN
Polewali
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Majene
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Malinau
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Morowali
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Donggala
Anestesi
DEPARTEMEN
2014
2014
Anestesi
DEPARTEMEN
Anestesi
16,0
11,5
9,5
8,5
12,5
11,0
11,0
9,5
8,9
9,5
11,0
15,0
11,5
8,5
16,0
9,5
8,5
12,5
11,0
11,0
11,0
8,9
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
123
2014
DEPARTEMEN
Bolango
Visitasi dan Supervisi ke RS
Anestesi
DEPARTEMEN
Kalabahi Alor
Anestesi
DEPARTEMEN
2014
2014
2015
Kontrasepsi mantap
Jumlah
Mata
BKKBN
9,5
11,0
16,8
36,0
340,1
6.1.4.1 Penggunaan dana pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir.
6.2 Prasarana dan Sarana
6.2.1Prasarana dan Sarana proses pembelajaran
6.2.1.1 Sebutkan ruang yang tersedia untuk proses pendidikan (ruang perawatan dan
tindakan RS, skills lab, dll).
Ruang Perawatan
ICU terdiri dari 15 bed dengan ventilator dan peralatan yang mutahir
COT ( 12 kamar operasi )
OK Emergency ( 4 kamar operasi )
OK PONEK ( 2 kamar operasi )
Pain Klinik
Ruang Resusitasi
Ruang Pertemuan
Ruang Dosen
Ruang Residen lengkap dengan akses internet 24 jam serta komputer
Perpustakaan dengan fasilitas komputer 1 buah yang terkoneksi dengan internet 24 jam
dan dilengkapi dengan ebook library.
Kamar Jaga Konsulen
Kamar Jaga Residen
Skills Laboratorium
Tabel. Skills Lab
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
124
No
Nama skills
Luas
lab
Daya tampung
Sarana yang
Rata-rata jam
setiap sesi.
tersedia.
pemanfaatan
setiap minggu
Manequin
intubasi
1.
Airway
Management
dewasa,
5x2.5 m
30 orang
Laringoskopi
8 jam
Macintosh,
OPA, ETT, bag
valve mask,
Cardio
2.
Pulmonary
Resusitation
Manequin
5x2.5 m
30 orang
CPCR dewasa,
8 jam
bayi,
(CPCR)
CVC, set
3.
4.
-
Pemasangan
CVC
Mechanical
Ventilator
-
5x2.5 m
30 orang
5x2.5 m
30 orang
pemasangan
cvc, USG
sonosite
Mekanikal
ventilator,
-
8 jam
8 jam
-
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
125
6.2.1.2 Jelaskan ruang dan sarana perpustakaan, mencakup fasilitas komputer dan akses ke
jaringan internet serta materi perpustakaan sebagai berikut.
Ruangan dan sarana perpustakaan berada di lantai 5 RSUH Gedung A dengan ukuran 20 x
25 m2 dilengkapi dengan fasilitas komputer 1 buah yang terkoneksi dengan internet 24 jam
dan dilengkapi dengan e-Book Library.
No.
Materi Perpustakaan*
(1)
(2)
1
Buku teks
2
Majalah profesi internasional
3
Majalah profesi nasional terakreditasi
4
Video/interactive materials
...
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal).
Jumlah Judul
(3)
218 eks (6.2.1.3)
3 eks (6.2.1.4)
4 eks (6.2.1.5)
31 eks (6.2.1.6)
Jenis
(1)
Majalah profesi
nasional terakreditasi
Majalah profesi
internasional
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
126
6.2.2. Prasarana dan sarana medik RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi
6.2.2.1 Ketersediaan rumah sakit pendidikan. Lampirkan Perjanjian Kerjasama dan perencanaan pengembangan rumah sakit pendidikan sebagai
data pendukung.
Isilah tabel berikut ini untuk data tahun penuh terakhir.
Total
No.
Nama Rumah
Kualifikasi &
Jumlah
Sakit
Akreditasi
Tempat
Nama
Variasi
BOR
Tidur RS
Jumlah
Kasus*
Tindakan
(Cukup/
Anestesi
Tidak
Jumlah
Dosen
Jumlah
Peserta
didik
Cukup)
Institusi
Kontribusi
Pendidikan
Rumah Sakit
Dokter
untuk
Pengguna
Pendidikan
(11)
RS.
(1)
1
(2)
RSUP. Dr. WS
(3)
Kualifikasi =A,
(4)
800
(5)
90%
(6)
7200
(7)
Cukup
(8)
13
(9)
40
RS
(10)
FKUH
RS. Unhas
Akreditasi =A
Kualifikasi =B,
160
64,87 %
3123
Cukup
13
FK. UH
Pendidikan
RS.
Kualifikasi =B
205
66,42%
3059
Cukup
FK. UH
Pendidikan
RS.
RSAD.
Kualifikasi =B,
450
90%
3500
Cukup
FK. UH
Pendidikan
RS. Afiliasi
Pelamonia
RSUD. Labuang
Akreditasi =A
Kualifikasi =B,
324
54%
1870
Cukup
FK. UH
RS. Afiliasi
Baji
RS. I. Faisal
Akreditasi =B
Kualifikasi =B
180
61%
1266
Cukup
FK. UH
RS. Afiliasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
127
7
8
9
10
RS. Akademis
RS. Stella Maris
RSUD. Haji
RSIA. St.
Kualifikasi =B
Kualifikasi =
Kualifikasi =B
Kualifikasi =B
206
227
228
82
41,29%
58%
73,02%
87%
1075
1320
1658
1100
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
1
1
1
1
2
2
1
1
FK. UH
FK. UH
FK. UH
FK. UH
RS. Afilasi
RS. Afiliasi
RS. Afiliasi
RS. Afiliasi
11
12.
Fatimah
RS. Hikmah
RS.
Kualifikasi =B
Kualifikasi = B
48
272
88%
81,35%
1172
4246
Cukup
Cukup
1
3
1
2
FK. UH
FK. UH
RS. Afiliasi
RS. Afiliasi
13.
Bhayangkara
RSIA. St.
Kualifikasi =B
56
88%
2456
Cukup
FK. UH
RS. Afiliasi
15
Khadijah 1
RS. Mitra
Kualifikasi = B
82
43,24%
283
Cukup
FK UH
RS Afiliasi
16
Husada
RSUD. Sayang
Kualifikasi = B
125
40,58%
732
Cukup
FK UH
RS Afiliasi
Rakyat
Jumlah
*Lampirkan daftar 10 Jenis Operasi dengan tindakan anestesi dan jenis tindakan anestesi terbanyak pada setiap bagian di tiap rumah sakit.
Kualifikasi RSP:
RSPU = Rumah Sakit Pendidikan Utama
RSPA = Rumah Sakit Pendidikan Aliansi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
128
Sarana yang
Frekuensi
RS
(1)
RSWS
Tersedia
(2)
Poli
Nyeri/
Observasi
(3)
4
RS UH
perioperatif
Pain Clinic
324
6.2.2.3 Prasarana dan sarana rawat intensif, kamar bedah, dan gawat darurat.
Tabel A : Ruang Rawat Intensif
No.
(1)
1
manual
Jumlah
Jumlah tempat
Jumlah
alat
(3)
15
15
tidur
(4)
15
penderita/tahun
(5)
631
(baging, Jackson-Reese)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
(ETT,LMA,Pipa
orofaring, dll)
Alat isap (suction)
Peralatan akses vaskuler
Monitor
USG
Perlengkapan PDT
Defibrilator
Invasif
hemodinamik
15
2
15
1
1
1
5
monitor
Alat pengatur suhu
Pompa infus dan pompa
2
30
syringe.
Peralatan portable untuk
transportasi.
Tempat tidur khusus
Lampu untuk tindakan.
Troley emergensi.
2
15
1
(2)
Mesin anestesi
Set anestesia pediatrik
Jumlah
Jumlah kamar
Alat
(3)
12
12
operasi
(4)
12
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
129
13
bayi
Fiberoptic laryngoscopic
Glidescope
USG
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Invasif Hemodinamik
1
4
1
12
14
18
12
Monitor
Termometer
Pulse oxymeter
EKG
End Tidal CO2
Perlengkapan anastesia
12
18
1
12
12
regional
Suction pump
Resuctation Set
Defibrilator with monitor
CVP Set
Monitor EKG
Alat pompa infus
alat-alat terapi oksigen
Alat penghangat pasien
12
2
2
12
18
10
12
2
(blanket roll)
Alat pemanas infus
Syringe pump
Mesin anestesi
Set anestesia pediatrik
Laringoskop dewasa dan
4
10
4
4
4
bayi
Fiberoptic laryngoscopic
Glidescope
USG
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Invasif Hemodinamik
1
4
5
8
-
Monitor
Termometer
Pulse oxymeter
EKG
End Tidal CO2
Perlengkapan anastesia
4
8
1
4
regional
Suction pump
Resuctation Set
Defibrilator with monitor
CVP Set
8
2
1
1
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
130
Monitor EKG
Alat pompa infus
alat-alat terapi oksigen
Alat penghangat pasien
8
4
4
1
(blanket roll)
Alat pemanas infus
Syringe pump
1
4
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
(2)
Defibrilator
Ventilator
Monitor
Peralatan akses vaskuler
Alat isap (suction)
Lampu untuk tindakan
Troley emergensi
Set Resusitasi
Laringoskop dewasa dan
9
10
11
12
13
14
15
bayi
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Termometer
Pulse oxymeter
EKG
Jumlah
alat
(3)
1
2
2
1
2
2
1
2
2
Jumlah
Kapasitas ruangan
penderita/tahun
(5)
1785
(4)
2
2
2
2
2
2
1
6.2.2.4 Prasarana pendidikan pelengkap Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan Satelit
Nama Prasarana
No.
(1)
1
Tipe
Rumah
Sakit
(3)
B
(4)
OK, ICU, UGD
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
131
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
B
B
B
B
B
Putra
RS. Stella Maris
RSUD. Haji
RSIA. St. Fatimah
RS. Polisi Bayangkara
RSIA. St. Khadijah I
RS. Hikmah
RS. INCO PT. Vale
RSUD. Sayang Rakyat
B
B
B
B
B
B
B
B
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
132
STANDAR 7
PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
7.1 Agenda, judul, dan jaringan penelitian dosen di RS Pendidikan
Tuliskan agenda dan judul penelitian dosen di RS Pendidikan mengikuti format tabel
berikut.
No.
Nama Dosen
Agenda
Penelitia
n
(1)
(2)
(3)
20132014
Judul Penelitian
(4)
Keterlibata
n dengan
Jaringan
Penelitian*
(5)
FKUH
133
dr.
Wahyudi,
SpAn-KAP
2013
20132015
FKUH
FKUH
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
134
135
20132015
dr.
Syafruddin
Gaus,
PhD,
SpAn-KMN-KNA
20132015
FKUH
FKUH
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
136
20132014
FKUH
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
137
2015
dr.
M.
Muchtar,
KIC
2013
Faisal
SpAn-
FKUH
FKUH
*Contoh penelitian dengan jaringan internasional: penelitian bidang dalam bentuk multi national
study. Contoh penelitian dengan jaringan nasional: penelitian yang bekerjasama dengan lembaga
penelitian nasional (LIPI, BPPT, Litbangkes dll.)
Judul
(2)
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS KOMBINASI
BUPIVAKAIN PETHIDIN
DENGAN BUPIVAKAINFENTANYL INTRATEKAL
PADA PASIEN GERIATRI
YANG MENJALANI
PROSEDUR TUR-P
PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA
Namanama
Dosen
(3)
Tingkat*
NasioInternanal
sional
(7)
(8)
Dihasilkan/
Dipublikasikan
pada
(4)
Tahun
Penyajian/
Publikasi
(5)
Lokal
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
(6)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
138
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
A.
Husni
Tanra
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
11
PENGARUH PEMBERIAN
LARUTAN LAKTAT
HIPERTONIK 0,5 M 2,5
ML/KGBB TERHADAP
KADAR C REACTIVE
PROTEIN (CRP) PADA
PASIEN CEDERA OTAK
TRAUMATIK YANG
MENJALANI PROSEDUR
KRANIEKTOMI
KESIAPAN MENGHADAPI
BENCANA DI INSTALASI
RAWAT DARURAT RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH
PROF. ANWAR
MAKKATUTU KABUPATEN
BANTAENG
PENGARUH INFILTRASI
PREINSISI KETAMIN 0,3
MG/KGBB DENGAN
BUPIVAKAIN 0,25%
TERHADAP RESPON
HEMODINAMIK DAN WRA
PADA PROSEDUR
PEMBEDAHAN
LAPAROSKOPI
PERBANDINGAN KADAR
LAKTAT ANTARA
PROPOFOL-FENTANIL
DENGAN ISOFLURANFENTANIL PADA OPERASI
KRANIOTOMI CEDERA
OTAK SEDANG
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
KESIAPSIAGAAN DAN
TANGGAP DARURAT
TERHADAP PANDEMI
INFLUENZA DI RSUP DR.
WAHIDIN
SUDIROHUSODO
MAKASSAR
THE ANTINOCICEPTIVE
EFFECTS OF
PREGABALIN ON POSTOPERATIVE
HYSTERECTOMY
PATIENT
ERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI
PARACETAMOL KETAMIN DENGAN
PARACETAMOL - PETIDIN
SEBAGAI MULTIMODAL
ANALGESIA PADA
PASCABEDAH SEKSIO
SESAREA
A.
Husni
Tanra
Indian Journal
Of Pain
2015
12
The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery
10
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
139
13
14
15
16
17
18
19
20
PERBANDINGAN EFEK
ANESTESI SPINAL
KOMBINASI BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 7,5 MG
DAN FENTANIL 25 MCG
DENGAN BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 10 MG
PADA PASIEN YANG
MENJALANI PROSEDUR
SEKSIO SESAREA
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
DINAMIKA KADAR CREAKTIVE PROTEIN
PADA PROSEDUR
LAPARATOMI
GINEKOLOGI DENGAN
MULTIMODAL PREVENTIF
ANALGESIA KOMBINASI
EPIDURAL BUPIVAKAIN
DAN PARECOXIB 40 MG
PENGARUH
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/KGBB INTRAVENA
TERHADAP ANESTESI
UMUM PADA PROSEDUR
LAPARASKOPI
PENGARUH INFILTRASI
PREINSISI KETAMIN 0,3
MG/KGBB DENGAN
BUPIVAKAIN 0,25%
TERHADAP RESPON
HEMODINAMIK DAN WRA
PADA PROSEDUR
PEMBEDAHAN
LAPAROSKOPI
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
ERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI
PARACETAMOL KETAMIN DENGAN
PARACETAMOL - PETIDIN
SEBAGAI MULTIMODAL
ANALGESIA PADA
PASCABEDAH SEKSIO
SESAREA
PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
140
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
2013
Program
Pascasarjana
Unhas
2013-1106
M.
Ramli
Ahmad
Program
Pascasarjana
Unhas
2013-1106
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)
2013-0702
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)
2014
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
M.
Ramli
Ahmad
M.
Ramli
Ahmad
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
2014
PERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI METAMIZOLCOOLING BLANKET
DENGAN PARASETAMOLCOOLING BLANKET
DALAM MENURUNKAN
DEMAM PASIEN CEDERA
KEPALA
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS SPRAY
MOMETASONE DENGAN
DEKSAMETHASON
INTRAVENA DALAM
MENGURANGI NYERI
TENGGOROKAN
SETELAH OPERASI PADA
INTUBASI ENDOTRAKEAL
EFEKTIFITAS POSISI
TRENDELENBURG
DISERTAI FLEKSI DARI
PINGGUL UNTUK
PENINGKATAN LEVEL
BLOK PADA ANESTESI
SPINAL
PENGARUH PEMBERIAN
PARECOXIB TERHADAP
KADAR Il-6 DAN
INTENSITAS NYERI
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI
PENGARUH PREVENTIF
MULTIMODAL ANALGESIA
TERHADAP DINAMIKA
KADAR Il-1, INTENSITAS
NYERI PADA
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI
M.
Ramli
Ahmad
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
M.
Ramli
Ahmad
Pengaruh Pemberian
Nutrisi Enteral
Intermitten Terhadap
Kadar Gula Darah
Sewaktu pada Pasien
Cedera Otak Berat
Pascabedah
Perbandingan
Dinamika Kadar CReactive Protein
Antara Nutrisi Enteral
Dini Dengan Nutrisi
Enteral Lambat pada
Pasien Pascabedah
Cedera Otak
The Role of Fentanyl
in Balance Anesthesia
Risk and Benefitd of
NSAID I
Postoperative Pain
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
141
31
32
33
34
35
36
37
Intratechal Analgesia
With Combination of
Bupivacain 0.1 2.5mg
and Fentanyl 2mcg :
Efect on
Haemodynamics, Pain
Intensity And Cortisol
Level ini Normal
Labor
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Neuroaxial Blockade
of Woman with
Severe Mitral Stenosis
Prexicisting
Pulmonary
Hypertension and
Multivalvular Disease
Effect of Equiosmolar
Solution of
Hypertonic Sodium
Lactate Versus
Mannitol in
Craniectomy Patients
With Moderate
Traumatic Brain
Injury
Multimodal Analgesic
Effect on
Proinflammatory and
Anti-Inflammatory
Cytokines Serum
Perioperative Epidural
Analgesia : Still
Applicable ?
The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery
M.
Ramli
Ahmad
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
M.
Ramli
Ahmad
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
M.
Ramli
Ahmad
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
M.
Ramli
Ahmad
Medical Journal
of Indonesia
2014
M.
Ramli
Ahmad
International
Journal
of
Itegrated
Health
Sciences
Proceeding
Book ISAPM
2014
2015
Indian Journal
Of Pain
2015
M.
Ramli
Ahmad
M.
Ramli
Ahmad
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
142
38
39
40
41
42
43
44
45
PENGARUH
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/KGBB INTRAVENA
TERHADAP ANESTESI
UMUM PADA PROSEDUR
LAPARASKOPI
PENGARUH PEMBERIAN
LARUTAN LAKTAT
HIPERTONIK 0,5 M 2,5
ML/KGBB TERHADAP
KADAR C REACTIVE
PROTEIN (CRP) PADA
PASIEN CEDERA OTAK
TRAUMATIK YANG
MENJALANI PROSEDUR
KRANIEKTOMI
PERBANDINGAN KADAR
LAKTAT ANTARA
PROPOFOL-FENTANIL
DENGAN ISOFLURANFENTANIL PADA OPERASI
KRANIOTOMI CEDERA
OTAK SEDANG
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
KORELASI SKOR SOFA
DENGAN KADAR LAKTAT
DARAH DAN C-REACTIVE
PROTEIN PADA PASIEN
SEPSIS YANG DIRAWAT
DI ICU
KESIAPAN RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH UNDATA
PALU DALAM
PENANGANAN KORBAN
BENCANA TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KETEPATAN WAKTU
TANGGAP PENANGANAN
KASUS PADA RESPONSE
TIME DI INSTALASI
GAWAT DARURAT BEDAH
DAN NON-BEDAH RSUP.
DR.
WAHIDINSUDIROHUSOD
O
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
143
46
47
Perbandingan Efek
Antara Coloading
Ringer Laktat dan
Coloading
Hydroxyethyl Starch
6% Terhadap
Perubahan
Hemodinamik Setelah
Anestesi Spinal Dosis
Rendah pada
Persalinan Seksio
Sesarea
Neurophysiologic
Monitoring
Syafrud
din
Gaus
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Syafrud
din
Gaus
Syafrud
din
Gaus
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
2014
48
Perbandingan Antara
Penggunaan jarum
Spinal 27g Quincke
Dengan Jarum 25g
Quincke Terhadap
Angka Kejadian
Postdural Puncture
Headache pada
Mobilisasi Dini
Anestesi Spinal
Syafrud
din
Gaus
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)
2014
49
PENGARUH PREVENTIF
MULTIMODAL ANALGESIA
TERHADAP DINAMIKA
KADAR Il-1, INTENSITAS
NYERI PADA
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI
Pengaruh Pemberian
Lidokain Intravena
dalam Mengurangi
Kebutuhan Opioid
pada Penanganan
Nyeri Pascabedah
Laparatomi
Ginekologi
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Anti Inflammatory in
ostoperative Pain
Syafrud
din
Gaus
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Syafrud
din
Gaus
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Syafrud
din
Gaus
Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM
2015
50
51
52
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
144
53
54
55
56
57
58
59
Syafrud
din
Gaus
Trends in
Medical
Research
2016
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS KOMBINASI
BUPIVAKAIN PETHIDIN
DENGAN BUPIVAKAINFENTANYL INTRATEKAL
PADA PASIEN GERIATRI
YANG MENJALANI
PROSEDUR TUR-P
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
DINAMIKA KADAR CREAKTIVE PROTEIN
PADA PROSEDUR
LAPARATOMI
GINEKOLOGI DENGAN
MULTIMODAL PREVENTIF
ANALGESIA KOMBINASI
EPIDURAL BUPIVAKAIN
DAN PARECOXIB 40 MG
PERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI METAMIZOLCOOLING BLANKET
DENGAN PARASETAMOLCOOLING BLANKET
DALAM MENURUNKAN
DEMAM PASIEN CEDERA
KEPALA
KORELASI SKOR SOFA
DENGAN KADAR LAKTAT
DARAH DAN C-REACTIVE
PROTEIN PADA PASIEN
SEPSIS YANG DIRAWAT
DI ICU
EFEK
DEXMEDETOMIDINE 0,2
ug/kgBB INTRAVENA
TERHADAP INSIDEN
DELIRIUM SAAT PULIH
SADAR DARI ANESTESI
UMUM PADA PASIEN
PEDIATRIK
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)
2013
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
145
60
61
62
63
64
65
PERBANDINGAN EFEK
ANESTESI SPINAL
KOMBINASI BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 7,5 MG
DAN FENTANIL 25 MCG
DENGAN BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 10 MG
PADA PASIEN YANG
MENJALANI PROSEDUR
SEKSIO SESAREA
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Perbandingan Onset
dan Durasi Analgesi
antara Bupivakain
0.5% 12.5mg
Teralkalinisasi dengan
Bupivakain 0.5%
12.5mg dan Fentanyl
10g Intratekal pada
Pasien Seksio Sesaria
Intratechal Analgesia
With Combination of
Bupivacain 0.1 2.5mg
and Fentanyl 2mcg :
Efect on
Haemodynamics, Pain
Intensity And Cortisol
Level ini Normal
Labor
Pengaruh Pemberian
Nutrisi Enteral
Intermitten Terhadap
Kadar Gula Darah
Sewaktu pada Pasien
Cedera Otak Berat
Pascabedah
Perbandingan
Dinamika Kadar CReactive Protein
Antara Nutrisi Enteral
Dini Dengan Nutrisi
Enteral Lambat pada
Pasien Pascabedah
Cedera Otak
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Syafri
K. Arif
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Syafri
K. Arif
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2014
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
146
66
67
68
69
70
Perbandingan
Efektivitas Fluticason
Furoat Spray dengan
Deksamethason
Intravena dalam
Mengurangi Nyeri
Tenggorokan dan
Suara Serak
pascabedah pada
Anestesi Umum
Intubasi Endotrakeal
Dinamika Perubahan
Nilai Base Excess
(BE) dan kadar Laktat
Darah Terhadap
Disfungsi Organ pada
Pasien Cedera Otak
Traumatik Berat yang
Dirawat di ICU
Fluid Management - A
Balanced Aproach
Syafri
K. Arif
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Syafri
K. Arif
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Syafri
K. Arif
2014
Perbandingan Efek
Kecepatan Injeksi
0.4ml/dtk dan
0.2ml/dtk Prosedur
Anestesi Spinal
Terhadap Kejadian
Hipotensi pada Seksio
Sesaria
Use of Base Excess
Value and the Blood
Lactate Level in
Predicting Organ
Dysfunction
Measured by
Sequential Organ
Failure Assessment
(SOFA) Score
System: Study in
the Post
Trepanation
Patients with
Severe Traumatic
Brain Injury
Syafri
K. Arif
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia
2015
Trends in
Medical
Research
2016
Syafri
K. Arif
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
147
71
72
73
74
75
76
The Influence of
Lateral Decubitus
Position in Patients
Receiving Unilateral
Spinal Anesthesia
on the Sensory
Block, Motoric
Block, and
Hemodynamic
Stability in Lower
Limb Surgery
Syafri
K. Arif
Pakistan
Journal of
Nutrition
2016
PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA
EFEKTIFITAS POSISI
TRENDELENBURG
DISERTAI FLEKSI DARI
PINGGUL UNTUK
PENINGKATAN LEVEL
BLOK PADA ANESTESI
SPINAL
Abd
Wahab
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Abdul
Wahab
Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Perbandingan Efek
Analgesia Pascabedah
antara Bupivakain
0.5% 7.5mg +
Klonidin 30g dengan
Bupivakain 0.5%
7.5mg + Fentanyl
25g Intratekal Pasien
Seksio Sesaria
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Update of
Bupivacaine :
Application in Pain
Management
Abdul
Wahab
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Abdul
Wahab
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
A. M.
Takdir
Musba
Proceeding
Book
PIB
Perdatin
2014
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
148
77
78
79
80
81
82
The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery
Pilihan Obat &
Intervensi pada
Penatalaksanaan
Nyeri Dada
A. M.
Takdir
Musba
Indian Journal
Of Pain
2015
A. M.
Takdir
Musba
Buku
Dada
Nyeri
2015
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgbb DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgbb
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS SPRAY
MOMETASONE DENGAN
DEKSAMETHASON
INTRAVENA DALAM
MENGURANGI NYERI
TENGGOROKAN
SETELAH OPERASI PADA
INTUBASI ENDOTRAKEAL
Wahyud
i
Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Wahyud
i
Program
Pascasarjana
Unhas
2013
Stellate Gangion
Block : Clinical and
the Science
Nur
Surya
Wirawa
n
Nur
Surya
Wirawa
n
Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM
Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM
2015
2015
Perioperative Pain
Management by
Continuous
Interscalene Block for
Soulder
Disarticulation
Surgery under
General Anesthesia
Jumlah
nc= 21 nb= 54
Catatan: * = tuliskan banyaknya dosen di RS Pendidikan program Pendidikan yang terlibat.
na= 7
7.2.2 Tuliskan dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik untuk
penelitian karya ilmiahnya, pada tahun akademik terakhir (TS).
No.
(1)
1
Nama Dosen
(2)
Topik Penelitian
(3)
Jumlah Peserta
didik yang
Terlibat
(4)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
149
dr. Wahyudi,
SpAn-KAP
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
150
dr. Abdul
Wahab, SpAn
1
1
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
151
dr. Syafruddin
Gaus, PhD,
SpAn-KMNKNA
1
1
1
1
1
1
1
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
152
dr. M. Faisal
Muchtar,
SpAn-KIC
Total jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya terkait dengan penelitian
dosen
Jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya tidak terkait dengan penelitian
dosen
Total peserta didik yang melakukan karya ilmiah pada TS
A= 47
B= 0
A+B= 47
7.2.3 Sebutkan karya dosen atau peserta didik program Pendidikan yang telah memperoleh
Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional selama tiga tahun
terakhir.
No.
Paten/HaKI
(1)
(2)
(3)
Karya*
Karya yang Mendapat
Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
(4)
1
2
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
153
Dst.
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Judul Kegiatan
PkM
(2)
Flying
Eye
Hospital
Pelayanan
Medis Operatif
Wanita
Waktu
Kegiatan PkM
(3)
2 Okt-2 Nov
2013
28-30
Oktober 2013
Pelayanan KB 25-26
Kontap MOW
2014
Joint
Conference
Bakti
Kemanusiaan
Celebes Cleft
Center
Bantuan Hidup
Dasar
April
2015-2016
17-19
2015
9-10
2015
April
Jumlah dosen
Tempat
Kegiatan PkM
yang Terlibat
(4)
(5)
Bagian
IK
3
Mata FKUH
RS Regional
3
Mamuju,
Sulawesi Barat
RS
Tentara
3
Kota
ParePare
G. Pinang Lt 2
33
RSWS
3
Jumlah
peserta
Kab Enrekang
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
154
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Majene
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Malinau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Morowali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Donggala
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Jaiolo
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Buton
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Bolango
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Kalabahi
Alor
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Berau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Boleamo
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS
Luwu
Timur
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Talaud
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Polewali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Majene
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Malinau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Morowali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Donggala
Visitasi
dan
2013
RS Majene
2013
RS Malinau
2013
RS Morowali
2013
RS Donggala
2013
RS Jaiolo
2013
RS Buton
2013
RS Bolango
2013
RS
Alor
2013
RS Berau
2013
RS Boleamo
2013
RS
Timur
2014
RS Talaud
2014
RS Polewali
2014
RS Majene
2014
RS Malinau
2014
RS Morowali
Kalabahi
Luwu
2014
RS Donggala
2014
RS Buol
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
155
33
34
35
Supervisi
ke
RS Buol
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2014
RS Buton
Visitasi
dan
Supervisi
ke
2014
RS
Bone
Bolango
Visitasi
dan
Supervisi
ke
2014
RS Kalabahi
Alor
N=78
N=116
RS Buton
RS
Bone
Bolango
RS
Alor
Kalabahi
Total
Nama Instansi
Jenis
Kegiatan
(1)
(2)
(3)
3
4
5
6
7
8
RSUD
Anuntaloko
Parigi,
Kabupaten Parigi
MoUtong,
Sulawesi Tengah
Kurun Waktu
Kerjasama
Mulai
Berakhir
(4)
(5)
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
21 Mei
2008
31 januari
2014
Peningkatan
kemampuan
belajar mandiri residen dalam
pendidikan dan penambahan
kasus anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Januari
2011
Desember
2013
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
2 Januari
2013
1 Maret
2014
12 Maret
2012
16 Januari
2013
2 Januari
2013
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
31
Peningkatan
kemampuan
Desember residen dalam pendidikan
2013
dan penambahan kasus
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2018
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
12 Maret Peningkatan
kemampuan
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
16 Januari Peningkatan
kemampuan
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
30 Juni
Peningkatan
kemampuan
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
156
10
11
12
13
14
15
16
17
RSUD Kabelota
Donggala,
Kabupaten
Donggala,
Sulawesi Tengah
RSUD Sele Be
Solu
Kota
Sorong
RSUD Pangkep
RSUD Tani dan
Nelayan
Boalemo
RSUD Polewali
Kabupaten
Polewali Mandar
RSU Kabupaten
Nunukan
RSUD
H.
Padjonga
Dg
Ngalle
RSUD Malinau,
Kalimantan
Timur
RSUD Morowali,
Sulawesi Tengah
18
RSUD Embung
Fatimah Batam
19
RS
PT
Indonesia
20
RSUD Kalabahi
Kab Alor
21
22
RS Djafar Harun
Kolaka
Utara
Sultra
RS.
Sayang
Rakyat Sulsel
23
24
25
Vale
RSUD
Dayaku
Raja Kotabangun
Kaltim
RSUD
Talaud
Sulut
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
16 Januari
2014
13
Desember
2014
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
1 April
2013
31 Maret
2013
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Januari
Desember Peningkatan
kemampuan
2014
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 April
31
Peningkatan
kemampuan
2013
Desember residen dalam pendidikan
2013
dan penambahan kasus
5 Mei 2014
30 April
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Januari
1 Januari Peningkatan
kemampuan
2011
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
4 Des
14 des
Peningkatan
kemampuan
2012
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
7 Juli 2014
30 Juni
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
2 jan 2014
31 Des
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
13 Des
13 Des
Peningkatan
kemampuan
2014
2016
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Maret
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2014
2017
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Nov
1 Nov
Peningkatan
kemampuan
2012
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
3 Maret
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2014
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Sept
31 Agst
Peningkatan
kemampuan
2014
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
2 Jan 2014 2 jan 2015 Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
2 juni 2014
2 Juni
2015
1 Jan 2014
31 Des
2014
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
157
26
27
28
29
Prov. Bantuan
Pelayanan
Anestesi
YPPCBL, FKG & Bantuan
AMDA
Pelayanan
Anestesi
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Juli 2013 1 Juli 2014 Peningkatan
kemampuan
tugas mandiri residen dalam
pendidikan dan penambahan
jumlah kasus
Juli 2011
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Juli 2015
Peningkatan
kemampuan
residen, dalam pendidikan
dan penambahan kasus
6 jan 2013
14 Jan
2015
dst.
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
7.4.2 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan program
Pendidikan dalam tiga tahun terakhir.
No.
Nama Instansi
Jenis
Kegiatan
(1)
(2)
(3)
Onomichi
General
Hospital
Japan
Tang Tock Seng
Hospital,
Singapore
Kurun Waktu
Kerjasama
Mulai
Berakhir
(4)
(5)
Stase
residen Mei 2006 Mei 2013 Peningkatan
selama 3 bln
residen dalam
fasilitas yang
lebih modern
Stase
dosen Juni
Juli 2013 Peningkatan
selama 1 bulan
2013
dosen dalam
fasilitas yang
lebih modern
St. Anna
Stase
dosen Agustus 2014
Peningkatan
Hospital selama 2 Minggu 2013
Fellow dalam
Netherland
fasilitas yang
lebih modern
Onomichi
Stase
dosen Januari
Januari
Peningkatan
General
selama 2 minggu 2014
2015
dosen dalam
Hospital
fasilitas yang
Japan
lebih modern
Dhaka
City, Stase
dosen
Peningkatan
Bangladesh
selama 1 bulan
dosen dalam
fasilitas yang
lebih modern
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
6
dst.
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
158
FAKULTAS*
IDENTITAS
Nama Perguruan Tinggi
Alamat
: UNIVERSITAS HASANUDDIN
: Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea
Makassar, Sulawesi Selatan 90245
Nomor Telepon
Nomor Faksimili
Homepage dan E-Mail
Nomor dan Tanggal
: (0411) 586200
: (0411) 585188
: www.unhas.ac.id/
SK Pendirian Institusi
Pejabat yang Menerbitkan SK
: 08 September 1956.
: Mohammad Hatta
Identitas berikut ini mengenai Perguruan Tinggi/ Fakultas yang mengelola PS Pendidikan
Dokter:
Nama Fakultas
: FAKULTAS KEDOKTERAN
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan Kampus Tamalanrea KM. 10
Makassar 90254
Nomor Telepon
Nomor Faksimili
Homepage dan E-Mail
Nomor dan Tanggal
SK Pendirian Fakultas
Pejabat yang Menerbitkan SK
: 0411-586010
: 0411-586297
: http://med.unhas.ac.id/
: 1 September 1955
: M. Hutahoit
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
159
23
24
25
26
27
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
160