Anda di halaman 1dari 160

BORANG PROGRAM PENDIDIKAN

DOKTER SPESIALIS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

IDENTITAS PROGRAM PENDIDIKAN


Fakultas

: Kedokteran

Perguruan Tinggi

: Universitas Hasanuddin

Nomor SK Pendirian PS (*)

: 492/DIKTI/Kep/1995.

Tanggal SK Pendirian PS

: 6 Desember 1995

Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PS

: Bambang Soehendro

Bulan & Tahun Dimulainya


Penyelenggaraan PS

: Januari 1996

Nomor SK Izin Operasional (*) : 492/DIKTI/Kep/1995


Tanggal SK Izin Operasional

: 6 Desember 1995

Alamat PS

: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin


RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Jl. Perintis
Kemerdekaan Km. 11 Tamalanrea, Makassar - 90245

Nomor Telepon PS

: (0411) 582583/ 590290

Nomor Faksimili PS

: (0411) 582583/ 590290

Homepage dan E-mail PS

: Ilmu Anestesi_unhas@yahoo.co.id

Facebook

: https://www.facebook.com/anestesi.fkuh

Twitter

: https://twitter.com/AnestesiUnhas

Instagram

: https://instagram.com/AnestesiUnhas/

SlideShare

: http://www.slideshare.net/AnestesiUnhas

(*) : Lampirkan fotokopi SK terakhir

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Bagi PS yang dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebutkan nama dosen
RS Pendidikan Utama institusi yang terdaftar sebagai dosen di RS Pendidikan Utama PS
berdasarkan SK 034/DIKTI/Kep/2002, dalam tabel di bawah ini.
NIDN**

No
.

Nama Dosen
di RS
Pendidikan
Utama

(1)

(2)

(3)

Husni
Tanra

Borahima
Lami

Tgl.
Lahir

Jabatan
Akademik

Gelar
Akademi
k

(4)

(5)

(6)

Pendidikan
S-1, S-2, Sp1, Sp-2, S-3
dan Asal
Perguruan
Tinggi
(7)

Bidang
Keahlian
untuk Setiap
Jenjang
Pendidikan
(8)

29-011943

Lektor

S1 FK.
Sp-1,
Unhas
Ph.D SP-1
Sp-2
Hiroshima
Konsult
University,
an
Jepang

7-081937

Staf
Dosen
Luar
Biasa

S1 FK.
Sp-1
Unhas
Sp Sp-1 FK UI
2/Konsu
Sp-2 KARI
ltan

Anestesi
dan Terapi
Intensif

12-121952

Staf
Dosen
Luar
Biasa

S1 FK.
Sp-1
Unhas
Sp Sp-1 FK UI
2/Konsu
Sp-2 KARI
ltan

Anestesi
dan Terapi
Intensif

002901430
1

Wahyudi

4.

Abdul
Wahab

000102570
1

01-021957

Lektor

Sp-1

5.

Muh. Ramli
Ahmad

002303590
4

23-031959

Lektor
Kepala

Doktor
Sp-2/
Konsult
an

6.

Syafri
Kamsul Arif

002405670
7

24-051967

Lektor

Doktor
Sp-2/
Konsult
an

S1 FK.
Unhas
Sp-1 FK
Unair
S1 FK.
Unhas
Sp-1 FK
Unair
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas
S1 FK
Unhas
Sp-1 FK
Unhas
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

7.

Syafruddin
Gaus

001910630
2

19-101963

Lektor

8.

Syamsul
Hilal Salam

22-111961

9.

Hisbullah

05-031964

Staf
Dosen
Luar
Biasa
Sekretaris
Program
Studi

10

Andi
Salahuddin

21-081964

11

Alamsyah
A. A.
Husain

27-091968

12

A.M. Takdir
Musba

0031107406

31-101974

13

Ratnawati

11-051972

14

Faisal
Muchtar

13-081977

15

Nur Surya
Wirawan

22-041982

16

Zulkarnain

15-121973

Staf
Dosen
Luar
Biasa

17

Fransciscu
s Manibuy

03-011976

Staf
Dosen
Luar
Biasa

Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Asisten
Ahli

Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Asisten
Ahli

PhD
S1 FK.
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-1 FK
an
Unhas
Sp-2 FK
Unpad
PhD
Hiroshim
a
University
Doktor/ Sp-1 FK
Sp-1
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Doktor/ Sp-1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult
an
Doktor/ Sp-1 FK
Sp-1
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Doktor S1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-2 KARI
an
S3 PPS
Unhas
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp Sp-1 FK
2/Konsu
Unhas
ltan

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Master S1 FK
Sp-2/
Unhas
Konsult Sp-1 FK
an
Unhas
Sp-2 FK
Unhas
Sp-1
S1 FK
Unhas
Sp-1 FK
Unhas
Sp-1
S1 FK
SpUnhas
2/Konsu Sp-1 FK
ltan
Unhas
Sp-2 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Anestesi
dan Terapi
Intensif
Anestesi
dan Terapi
Intensif

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

18

Ari Santri
Palinrungi

10-051981

19

Muhammad
Rum

18-091975

20

Haizah
Nurdin

11-041981

21

Madonna
D.Datu

17-051976

22

Andi Adil

04-041981

23

Widodo

13-071978

24

Dian
Wirdiyana

12-011980

25

Alamsyah
Irwan

26-121981

Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa
Staf
Dosen
Luar
Biasa

Master Sp-1 FK
Sp-1
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Master Sp-1 FK
SpUnhas
2/Konsu
ltan
Sp-1
Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Master Sp-1 FK
Sp-1
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1

Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1

Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1

Sp-1 FK
Unhas

Anestesi
dan Terapi
Intensif

Sp-1

Anestesi
dan Terapi
Intensif

** NIDN: Nomor Induk Dosen Nasional

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

IDENTITAS PENGISI BORANG PROGRAM PENDIDIKAN


Nama
NIDN
Jabatan

: dr. Syafruddin Gaus, Ph.D, Sp.An-KMN-KNA


: 0019106302
: Ketua Program Studi

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

: 30-05-2016
:

Nama
NIDN
Jabatan

: Dr. dr. Hisbullah, Sp.An-KIC-KAKV


: : Sekretaris Program Studi

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

:
:

Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

: Prof.Dr.dr.Muh.Ramli Ahmad, Sp.An-KAP-KMN


: : Ketua Departemen
:

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

30-05-2016

: Dr.dr.Syafri K.Arif, Sp.An-KIC-KAKV


: : Staf Dosen
:

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan

: Dr.dr.Syamsul H.Salam, Sp.An


: : Staf Dosen

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan

: Dr.dr.A.M.Takdir Musba,Sp.An-KMN
: : Staf Dosen

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

30-05-2016

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

: dr.Muh.Faisal Muchtar, Sp.An-KIC


: : Staf Dosen
:

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan

: dr.Nur Surya Wirawan, Sp.An-KMN


: : Staf Dosen

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

07-07-2015

Nama
NIDN
Jabatan

: dr. Haizah Nurdin, Sp.An-KIC


: : Staf Dosen

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan

: dr. Ari Santri Palinrungi, M.Kes, Sp.An


: : Staf Dosen

Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

:
:

Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

: dr. Madonna D.Datu, Sp.An


: : Staf Dosen
:

30-05-2016

Nama
NIDN
Jabatan
Tanggal Pengisian
Tanda Tangan

30-05-2016

: dr. Andi Adil, M.Kes, Sp.An


: : Staf Dosen
:

30-05-2016

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

STANDAR 1
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program Pendidikan,
serta pihak-pihak yang dilibatkan.

Proses mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi melalui
beberapa tahap, yaitu :
1. Rapat staff perumusan dan penyusunan visi,misi dipimpin oleh Kepala Departemen
Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri untuk menentukan kebijakan
pembuatan visi, misi dan tujuan program studi berdasarkan visi misi UNHAS, Fakultas
Kedokteran UNHAS, RSUP. dr. Wahidin Sudirohusodo, dan Kolegium Ilmu Anestesi
dan terapi intensif sebagai dasar pendidikan, pelayanan dan penelitian pada Program
Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
2. Perumusan Visi Misi yang akan disusun dimulai dengan mengumpulkan aspirasi dan
masukan dari semua staf yang terlibat dalam proses pendidikan dan pelayanan
3. Pembahasan penentuan visi, misi, tujuan dan sasaran dilakukan secara mendalam
sesuai dengan kaidah-kaidah akademis dan capaian pembelajaran program studi Ilmu
Anestesi , Terapi intensif dan Manajemen Nyeri.
4. Hasil akhir pembuatan visi, misi, tujuan dan sasaran, disetujui oleh seluruh staf dalam
rapat pleno staf
5. Hasil akhir visi, misi, dan tujuan program studi yang telah disetujui diajukan kepada
pimpinan Fakultas Kedokteran untuk dilakukan pengesahan
6. Dilakukan sosialisasi visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan pada seluruh staf,
peserta didik dan tenaga administrasi Program studi Anetesiologi, Terapi intensif dan
Manajemen Nyeri
7. Implementasi visi, misi program studi dilakukan dengan memasukkan semua unsur
visi, misi, tujuan dan sasaran kedalam setiap program kerja masing-masing divisi pada
struktur organisasi Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri.
Setiap divisi membuat perencanaan dan pelaksanaan program dalam upaya
pencapaian hasil akhir pembelajaran sesuai visi, misi dan tujuan
8. Membuat evaluasi hasil akhir pencapaian visi misi program studi setiap tahun

Pihak-pihak yang dilibatkan :


1. Ketua Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri
2. Sekretaris Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri
3. Ketua Program Studi Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen
Nyeri
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

4. Sekretaris Program Studi Departemen Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan


Manajemen Nyeri
5. Staf pengajar Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri
6. Peserta Didik
7. Alumni
8. Pengguna Lulusan
9. Tenaga Kependidikan
10. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
11. Direktur Rumah Sakit Dr.Wahidin Sudirohusodo Makasar

Visi Program Pendidikan


Menjadi Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri
yang unggul di tingkat nasional dan berwawasan internasional berlandaskan jiwa maritim
pada tahun 2020.

Misi program Pendidikan


1. Mengembangkan Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi, Terapi Intensif dan
Manajemen Nyeri yang profesional.
2. Mengembangkan penelitian dan publikasi dalam bidang Ilmu Anestesi, Terapi
Intensif dan Manajemen Nyeri.
3. Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan dan pengabdian pada masyarakat
4. Menyelenggarakan evaluasi yang reguler untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, pelayanan dan penelitian

Tujuan program Pendidikan


Tujuan Umum
Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri bertujuan menghasilkan
dokter spesialis Anestesi dan terapi intensif yang profesional dan beretika
Tujuan Khusus
Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai dalam menyelenggarakan pendidikan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

dokter spesialis Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri adalah
menghasilkan lulusan :
1. Memiliki sikap dan pribadi yang sesuai dengan etika profesi Anestesi dan terapi
intensif
2. Mampu menguasai Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen Nyeri
berdasarkan perkembangan ilmu yang terbaru
3. Memiliki keterampilan mengelola kasus-kasus bidang Ilmu Anestesi, Terapi intensif
dan Manajemen Nyeri sesuai dengan kompetensinya
4. Mampu meningkatkan kerjasama dengan keahlian lainnya untuk pelayanan
kesehatan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat

Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan

pelaksanaan.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Sasaran

Setiap tahun menghasilkan lulusan profesional dan lebih 50 % diantaranya selesai


tepat waktu.

Mampu menghasilkan publikasi ilmiah minimal 10 (sepuluh) setiap tahun.

Membuat kerjasama baru dengan institusi dalam atau luar negeri minimal satu kali
dalam satu tahun dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Melaksanakan evaluasi tahunan pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis


Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri

Diperolehnya peringkat akreditasi tertinggi dari lembaga akreditasi terbaik nasional

Strategi pencapaian
1. Melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan standar pendidikan dokter
spesialis Anestesi dan terapi intensif dari KATI.
2. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam hal sikap, pengetahuan,dan
ketrampilan dengan prinsip learning together, working together and sharing each
other.
3. Memfasilitasi pendidikan berkelanjutan bagi seluruh staf pengajar dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dan penelitian.
4. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan penelitian.
5. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, maupun organisasi-organisasi masyarakat nasional dan internasional
dalam rangka pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
6. Menyelenggarakan upaya penjaminan mutu dan evaluasi berkesinambungan
terhadap kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, kualitas proses pembelajaran,
suasana akademis, manajemen dan organisasi sistem pendidikan.
7. Menyelenggarakan sistem administrasi pendidikan yang mutakhir, efektif dan
efisien.
Kemampuan pelaksanaannya
Dengan demikian Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi intensif dan Manajemen
Nyeri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ditempatkan dalam jajaran instiotusi
yang terkemuka secara nasional dan global.

Sosialisasi

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

10

Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi visi, misi dan tujuan program Pendidikan serta
pemahaman sivitas akademika (dosen danpeserta didik) dan tenaga kependidikan.
1. Dengan membuat kartu identitas yang memaparkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
yang tertera di baliknya.
2. Membuat Banner yang di pajang di ruang lingkup pendidikan Bagian Ilmu Anestesi,
Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri agar setiap civitas dan peserta didik
senantiasa membaca dan mengetahui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ingin
dicapai.
3. Memuat di Web Site Bagian.
4. Memuat Visi, Misi dalam buku panduan dan buku program pendidikan yang
diberikan kepada seluruh peserta didik.

STANDAR 2
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

11

TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN


DAN PENJAMINAN MUTU
2.1 Sistem Tata Pamong
Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama,
serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam
program Pendidikan. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan
dengan tegaknya aturan, etika dosen, etika peserta didik, etika karyawan, sistem
penghargaan

dan

sanksi

serta

pedoman

dan

prosedur

pelayanan

(administrasi,

perpustakaan, dan laboratorium). Sistem tata pamong (masukan, proses, keluaran dan hasil
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus
diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan
dan prosedur yang jelas.
Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program Pendidikan untuk
memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggungjawab dan adil. Uraikan pula tugas dari seluruh fungsionaris dalam
organisasi program Pendidikan.
Tata Pamong adalah suatu sistem pengorganisasian yang memproses segala sumber daya
(masukan) yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial yang
terstruktur dan berjenjang, untuk mewujudkan visi dan misi organisasi (keluaran) tersebut.
Setiap unit kerja dalam organisasi memiliki peran, tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Terdapat peraturan yang mengatur pelaksanaan kegiatan di organisasi tersebut sehingga
tercapai suatu kondisi optimal bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Dalam hal ini
organisasi tersebut adalah Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Hal
ini meilputi :
1. Struktur organisasi yang terdapat dalam Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi,
dan Terapi intensif
2. Kebijakan didalam menegakkan aturan, tata cara pemilihan pemimpin, etika dosen,
etika mahasiswa, etika tenaga pendidik, sistem penghargaan dan sanksi serta
pedoman prosedur pelayanan administrasi, perpustakaan dan laboratorium
3. Pelaksanaan good university governance dan mengakomodasi seluruh nilai, norma,
struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku kepentingan program studi.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

12

Tujuan utama dari tata pamong yaitu:


Mewujudkan visi dan misi utama Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif, yaitu menjadikan Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
menjadi Program Studi terkemuka, inovatif dan mandiri di kawasan nasional, regional dan
internasional. Mampu menguasi ilmu di bidang Ilmu Anestesi dan terapi intensif terkini, serta
dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pelayanan masyarakat di bidang Prodi Pendidikan
Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif berdasarkan moral agama.
Sistem dan pelaksanaan tata pamong Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif

memiliki

beberapa

prinsip,

diantaranya:

kredibel,

transparan,

akuntabel,

bertanggungjawab dan adil.


(1) Kredibilitas Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif didalam Tata
pamong Prodi mempunyai :
1. SK DIKTI tentang pendirian Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK
UNHAS (492/DIKTI/Kep/1995)
2. Surat penetapan dan penetapan kembali Ijin Penyelenggaraan Program Studi
pada Universitas Hasanuddin di Makassar (No) 9191/UN4.1/UM.13/2013
3. SK Pembentukan Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK UNHAS ( no.492/DIKTI/Kep/1995)
4. SK

pengangkatan

dari

Rektor

Universitas

Hasanuddin

mengenai

Ketua

Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri (no),


17369/UN4/KP.04/2012
5. SK

pengangkatan

KPS

dan

SPS

dari

Rektor

UNHAS

(tanggal

no)

6166/H4/P/2009. Pemilihan Ketua Prodi dan Sekretaris Program Studi Ilmu


Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS, melalui rapat staf yang dihadiri oleh
semua anggota staf Departemen. Selanjutnya berdasarkan rekomendasi Ketua
Departemen

sesuai

dengan

keputusan

rapat,

maka

Rektor

Universitas

Hasanuddin akan mengeluarkan surat Keputusan Penetapan KPS dan SPS


No.156/UN4.7/TU.19/2013 dan 6291/UN.7/KP.48/2014
6. Selain itu Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS ini telah
mendapatkan pengakuan secara internal dari kolegium Ilmu Anestesi sebagai
salah satu lembaga pendidikan dengan kualifikasi akreditasi A ( dengan SK
Kolegium Ilmu Anestesi dan terapi Intensif Indonesia No. dengan status A, masa
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

13

berlaku). No. 135/KATI/Kep/V/2012


Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin telah menerapkan standar kurikulum pendidikan sesuai dengan standar
nasional pendidikan spesialis Ilmu Anestesi dan terapi intensif serta standar kompetensi
nasional pendidikan spesialis Ilmu Anestesi dan terapi intensif, serta mempunyai RS
Pendidikan Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar (Pusat Rujukan Nasional yang berakreditasi
A nasional).
(2) Keterbukaan atau Transparansi serta Keadilan Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin didalam Tata pamong Prodi meliputi:
keterbukaan dalam memberikan informasi menyangkut pelaksanaan penerimaan dan seleksi
calon staf dan penerimaan calon PPDS yang dapat diakses melalui media cetak serta situs
resmi Fakultas Kedokteran dan Universitas Hasanuddin. Penerimaan calon PPDS bahkan
dilakukan secara bertahap melalui berbagai jenis ujian.Hal ini memberikan peluang yang
sama bagi semua calon PPDS yang berasal dari daerah atau kota.
(3) Akuntabilitas tata pamong Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin didukung oleh laporan pertanggungjawaban hasil
kegiatan pendidikan, pencapaian hasil pendidikan, laporan keuangan serta laporan evaluasi
diri pada rapat kerja tahunan oleh Ketua Program Studi secara berkala setiap tahun.
Mengenai manajemen keuangan, akuntabilitas diselenggarakan melalui penyusunan
Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun setiap tahunnya. Terdapat
kebijakan yang mengatur tentang tata cara penggunaan anggaran diantaranya ketentuan
mengenai

struktur

program

anggaran,

penganggaran,

pengotorisasian

keuangan,

pendanaan, penata bukuan dan pertanggungjawaban keuangan dan pengendalian oleh


Ketua Departemen. Penyerapan dan penggunaan anggaran dilakukan bersama-sama
dengan pihak fakultas.
(4) Tanggungjawab tata pamong Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin terhadap pemerintah selaku regulator utama pendidikan
yaitu dengan mengikuti standar nasional pendidikan perguruan tinggi. Antara lain ketentuan
mengenai akreditasi program studi, jumlah minimal tenaga pengajar yang harus dimiliki,
memiliki buku panduan, buku pedoman pendidikan serta buku kurikulum Prodi. Tim
pelayanan dan tim penjaminan mutu Rumah Sakit bekerja sama dengan KPS memastikan
pelayanan yang diberikan selama proses pendidikan sesuai dengan standar pelayanan
medik dan bermutu.
(5) Pengabdian (seluruhnya diganti menjadi ADIL) kepada masyarakat turut dirumuskan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

14

dalam rencana strategi dan program kerja Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Perwujudan pengabdian masyarakat,
mencakup banyak aspek, diantaranya:

Kegiatan penelitian serta publikasi ilmiah Staf pengajar dan PPDS dalam
mengembangkan ilmu Ilmu Anestesi dan terapi intensif.

Pengabdian sosial kepada masyarakat dalam hal keilmuan dan keahlian sebagai
tenaga spesialis anestesi di daerah yang membutuhkan selama beberapa waktu.
Contohnya kerja sama antara Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan pihak RS afiliasi dan satelit
yang diperkuat dengan dokumen MoU.

Tata pamong Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin tidak hanya meliputi unsur internal, tetapi juga meliputi unsur
eksternal antara lain :
Pimpinan Rektor beserta tim manajemen eksekutif.
Pelaksana Akademik Fakultas diantaranya : Dekan beserta seluruh jajaran.
RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar sebagai RS pendidikan diantaranya : Direktur
beserta jajarannya
Unsur penunjang yaitu Perpustakaan, Tata Usaha atau Administrasi dan Laboratorium atau
Lab Skill
Seluruh RS jejaring pendidikan yang bekerja sama dengan FK Universitas Hasanuddin yang
tertuang dalam perjanjian MoU antara FK UNHAS, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar, RS satelit dan RS afiliasi.
Uraian Unit, Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Satuan Kerja di dalam Prodi Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensifi Universitas Hasanuddin
Struktur organisasi :
Ketua Departemen

: Prof. Dr. dr. Muh. Ramli Ahmad, Sp.An-KAP-KMN

Ketua Program Studi

: dr. Syafruddin Gaus, Ph.D, Sp.An-KMN-KNA

Sekretaris Program Studi

: Dr. dr. Hisbullah, Sp.An-KIC-KAKV

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

15

A. Kepala/ Ketua Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri

Masa jabatan pimpinan depertemen selama 4 tahun


Pimpinan depertemen bertanggungjawab kepada dekan
Menegakkan kode etik dosen
Merencanakan,mengembangkan,dan memelihara sarana dan prasarana proses

belajar mengajar
Menyususn rencana penerimaan mahasiswa
Membina himpunan kemahasiswaan dalam lingkup depertemennya
Mendorong terciptanya suasana akademik yang dapat menunjang peningkatan

kinerja,prestasi mahasiswa dan tenaga pendidik


Melakukan koordinasi dengan ketua kelompok keilmuan dalam menyelenggarakan
kegiatan penelitian dan pengabdiaan masyarakat

B. Ketua Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri

Menyusun keanggotaan tim seleksi masuk calon peserta PPDS

Menyusun kriteria objektif seleksi masuk calon peserta PPDS berdasarkan Katalog
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiolodi dan Terapi Intensif Indonesia

Menyusun kebijakan teknik dan kebijakan operasional serta materi seleksi masuk

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

16

calon peserta PPDS

Memimpin rapat penetapan kelulusan calon peserta PPDS dan melaporkan hasil
penetapan

kelulusan

kepada

TKP-PPDS

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Hasanuddin

Mengatur penyelenggaraan pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum yang


ditetapkan oleh Kolegium Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia (KATI) serta
memperhatikan kurikulum Pasca Sarjana FK Unhas

Menyelenggarakan koordinasi dengan KPS program studi lain, Direktur RS.


Universitas Hasanuddin dan RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo dalam hal pengaturan
stase/rotasi Peserta PPDS

Menyelenggarakan koordinasi dengan Ketua instalasi/pimpinan unit pelayanan


berkaitan dengan penempatan PPDS sekaligus melakukan supervisi untuk menilai
kemajuan belajar peserta PPDS

Memberikan penilaian kemajuan belajar peserta didik dari laporan konsulen/staf


pengajar, dokter pembimbing klinik, atau Ketua instansi pelayanan

Memberikan pembinaan dan atau menjatuhkan sanksi akademik atas pelanggaran


yang dilakukan peserta PPDS sesuai Peraturan Akademik FK Unhas meliputi
peringatan lisan atau tertulis. Keputusan skorsing dapat diusulkan KPS dalam rapat
dengan tim penilai dan staf dosen program studi bersangkutan

Memberikan pertimbangan dan persetujuan ijin/cuti hamil, cuti akademik peserta


PPDS sesuai Peraturan Akademik Universitas Hasanuddin

Menetapkan sanksi keterlambatan batas masa pendidikan yang dilampaui peserta


Didik

Mengatur penugasan rujukan peserta PPDS senior dalam rangka tugas mandiri
berkaitan dengan permintaan tenaga kesehatan di daerah yang membutuhkan

Mengatur ujian akhir peserta PPDS meliputi ujian karya akhir, ujian komprehensif
lokal dan ujian komprehensif nasional

Melaporkan kelulusan peserta PPDS kepada TKP-PPDS

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

17

Mengikuti brevet atau wisuda PPDS dengan koordinasi TKP-PPDS

Melakukan visitasi/supervisi ke RS jejaring pendidikan

Mengikuti rapat koordinasi dengan TKP-PPDS, dekan FK Unhas, Direktur RS. Unhas
dan Direktur RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Bertanggungjawab kepada Ketua Departemen

C. Sekretaris Program Studi

Membantu KPS sebagai anggota tim seleksi masuk calon peserta PPDS yang
dibentuk oleh KPS dalam kelancaran kegiatan seleksi masuk calon peserta PPDS

Membantu KPS dalam menganalisis hasil seleksi masuk calon peserta PPDS

Membantu KPS dalam materi seleksi masuk calon peserta PPDS

Membantu KPS menerapkan jadwal seleksi masuk yang dibuat olehTKP-PPDS dan
melaporkan ke KPS dan TKP-PPDS

Mengikuti rapat tim seleksi yang dipimpin KPS dalam penetapan kelulusan calon
peserta PPDS dan membuat berita acara hasil rapat penetapan untuk selanjutnya
diusulkan ke dekan FK Unhas melalui TKP-PPDS

Membantu KPS dalam mengatur pendidikan dokter spesialis sesuai kurikulum yang
berlaku

Membantu KPS dalam mengatur rotasi peserta PPDS

Membantu KPS dalam mengatur administrasi pendidikan peserta PPDS (filling


system) meliputi:
o

berkas formulir lamaran lengkap

berkas hasil seleksi masuk meliputi ujian bahasa indonesia, ujian toefl,

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

18

psikotest, ujian tulis, hasil wawancara, tes kesehatan dan kehamilan

nilai kemajuan belajar (prestasi akademik akumulatif)

Membantu KPS membuat surat kepada TKP-PPDS tentang sanksi yang

akan

diberikan kepada peserta PPDS dengan alasan yang objektif sesuai peraturan
akademik yang berlaku

Membantu KPS membuat surat/izin cuti hamil/cuti akademik kepada TKP-PPDS

Membantu KPS dalam mengatur administrasi dan keuangan Prodi

Membantu KPS dalam membina pelaksana administrasi Prodi

Membantu KPS dalam melakukan supervisi/visitasi ke RS rujukan/jejaring

Membantu KPS dalam mengikuti rapat koordinasi dengan TKP-PPDS, dekan FK


Unhas, direktur RS. Unhas, RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Membantu KPS atas kelancaran pelaksanaan program PPDS

Bertanggungjawab kepada KPS

D. Unit Administrasi dan Keuangan Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin

Menyelenggarakan kegiatan administrasi menyangkut dokumentasi dan perekaman


catatan setiap kegiatan Prodi baik dalam bidang pendidikan, pelayanan medik dan
pengabdian masyarakat.

Mengatur dan menata alur keluar masuk setiap dokumen yang dikirimkan atau
diterima oleh Prodi.

Mengarahkan dan membantu peserta didik atau PPDS dalam hal ini menyangkut
pencatatan

dan

pemberkasan

persyaratan

administrasi

selama

menempuh

pendidikan.

Menyiapkan segala keperluan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan


rapat pada Prodi.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

19

Membantu dalam pengurusan kenaikan pangkat pegawai, cuti, dan sebagainya

Membuat dan mengumpulkan laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan,


pemasukan dan penggunaan anggaran pendidikan di Prodi, dalam bidang
pendidikan, pelayanan medik serta pengabdian masyarakat. Yang disampaikan
kepada KPS, dan Ketua Departemen dan Dekan.

Menyimpan data, bukti serta semua dokumen yang menyangkut penggunaan


anggaran dalam kegiatan Prodi.

Mengatur dan mengkoordinasikan pembayaran serta pelunasan jasa setiap pegawai


Prodi.

E. Unit Pengembangan dan Penjaminan Mutu

Memantau serta memonitor setiap kegiatan pelayanan medik yang dilakukan dalam
rangka pendidikan dan pembelajaran serta pengajaran sehingga sesuai dengan
standar pelayanan medik di RS dan sesuai dengan panduan praktek klinis yang ada
di RS agar keselamatan pasien / patient safety tetap terjaga.

Meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pembelajaran


peserta didik dan staf pengajar di RS pendidikan melalui laporan hasil pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh para peserta didik dan kinerja staf secara rutin.

Bekerja sama dengan bidang pelayanan medik RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo


Makassar dalam melakukan sosialisasi terhadap tata tertib pegawai tenaga medik
peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Anestesi.

F. Unit Pendidikan Divisi Bidang Ilmu Ilmu Anestesi

Mengkoordinasikan setiap divisi bidang ilmu dalam hal menyangkut : administrasi,


kebijakan, kebutuhan, permasalahan dan kendala yang ada pada setiap divisi selama
kegiatan pengajaran di divisi masing-masing.

Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antara setiap divisi bidang ilmu yang
ada agar terdapat keseinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan pendidikan
di semua divisi.

Memberi

masukan

apabila

diperlukan

kepada

Ketua

Departemen

dalam

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

20

merencanakan serta menyusun program kerja.


G.Unit Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Memberikan dorongan, membantu serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan


publikasi karya ilmiah dari staf atau PPDS.

Membimbing penelitian PPDS-1.

Mempublikasikan hasil kegiatan ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh staf atau
PPDS.

Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif Universitas Hasanuddin

H.Unit Monitoring dan Evaluasi Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intesif Universitas
Hasanuddin

Melakukan evaluasi terhadap program pendidikan klinik dengan menggunakan


kuesioner dibagikan kepada peserta didik pada setiap divisi

Melakukan evaluasi terhadap tata cara pengajaran dan kehadiran pendidik dengan
menggunakan kuesioner kepada peserta didik.

Melakukan

evaluasi

terhadap

kemajuan

proses

belajar

peserta

didik

dan

kehadirannya.

Melakukan rapat evaluasi pelaksanaan pendidikan dengan seluruh divisi dan Staf
yang ada di Prodi.

I.Unit pelayanan dan pengabdian masyarakat

Memantau serta memonitor setiap kegiatan pelayanan medik yang dilakukan dalam
rangka pendidikan dan pembelajaran serta pengajaran sehingga sesuai dengan
standar pelayanan medik di RS dan sesuai dengan panduan praktek klinis yang ada
di RS agar keselamatan pasien / patient safety tetap terjaga.

Melaksanakan pengabdian pada masyarakat baik didalam maupun diluar RSUD Dr.
Wahidin Sudirohusodo

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

21

Melaksanakan pembinaan civitas akedemika

Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan, penelitian dan


pengabdian masyarakat.

J.Divisi Medik

Membantu KPS dan SPS untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada
peserta PPDS SP 1.

Memberikan saran kepada KPS mengenai rencana pengembangan pelayanan dan


pendidikan PPDS SP 1 di divisi masing-masing

Memberikan hasil evaluasi atau ujian di divisi masing-masing kepada KPS

2.2 Kepemimpinan
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program Pendidikan, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati
bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu
memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta
mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan
manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk
mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas
kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.
Dalam

menjalankan

fungsi

kepemimpinan

dikenal

kepemimpinan

operasional,

kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan


dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program
Pendidikan. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit
dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan
menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik.
Seorang Ketua Program Pendidikan (KPS) hendaknya memiliki kualifikasi yang baik dalam
hal tingkat pendidikan, kompetensi profesi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
dan publikasi.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

22

2.2.1Jelaskan tingkat pendidikan KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan Terapi
Intensif
Pendidikan yang ditempuh
Pendidikan dokter umum di Fakultas

No. Ijasah
20765-039-04/061-271-91

Kedokteran Universitas Hasanuddin


Pendidikan S3 di Graduate School of

Penetapan hasil penilaian ijazah pendidikan

Medical Sciences of Hiroshima University,

tinggi lulusan luar negeri

Hiroshima, Japan
Pendidikan Spesialis Ilmu Anestesi dan

0705/Kep.Dikti/IJLN/2005
93576-J04-P/5231-2-2005

Terapi Intensif di Fakultas Kedokteran


Universitas Hasanuddin
Memperoleh Konsultan Manajemen Nyeri

007/KOLEG.KMN/2010

(KMN) dari Kolegium Ilmu Anestesi dan


Reanimasi Indonesia (KARI)
Pendidikan Konsultan Neuroanestesi dan

???/UN6.C/TU/2013

Neuro Critical Care (KNA) di Fakultas


Kedokteran Universitas Padjajaran

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

23

2.2.2 Berikan pengalaman publikasi KPS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif
Tingkat1
No.
(1)

Judul
(2)
Perbandingan Efek Antara
Coloading Ringer Laktat
dan Coloading
Hydroxyethyl Starch 6%
Terhadap Perubahan
Hemodinamik Setelah
Anestesi Spinal Dosis
Rendah Pada Persalinan
Seksio Sesarea
Perbandingan Kadar
Laktat Antara PropofolFentanil dengan Isofluran
dengan Isofluran-Fentanil
Pada Oparasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang
Efektivitas Midazolam
Untuk Pencegahan Mual
Muntah Pascabedah Pada
Prosedur Laparaskopi

Penulis
(3)

Tahun
(4)

Pengaruh Premedikasi
Klonidin 1g/KgBB

(5)

Internasional
(6)

ditasi
(7)

La Ode Abdul
Syukur,
A. Husni Tanra,

Program Pascasarjana
2014

Syafruddin

Universitas

Hasanuddin

Gaus,

Harsakti Rasyid,
A. Husni Tanra,
Syafruddin

2014

Jurnal Ilmu Anestesi


Indonesia

Gaus
Jamiluddin,
Syafruddin
Gaus, Muh.

Program Pascasarjana
2014

Ramli Ahmad,
4

Nama Jurnal

Nasional Terakre-

Syafri K. Arif
Andi Muh
Fadrial,

Universitas

Hasanuddin
2013

Program Pascasarjana
Universitas

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Nasional
Tidak
Terakreditasi
(8)

Intravena terhadap
Anestesi Umum Pada
Prosedur Laparaskopi

Syafruddin
Gaus, Muh.

Ramli Ahmad
Korelasi Skor SOFA
Ismawati Irwan,
Dengan Kadar Laktat
Syafruddin
Darah dan C-Reactive
5
Protein Pada Pasien
Gaus, Syafri K.
Sepsis Yang Dirawat di
Arif
ICU
Pengaruh Pemberian
Larutan Laktat Hipertonik
Isma Mulyani,
0,5 M 2,5 mLTerhadap
A. Husni Tanra,
Kadar C Reactive Protein
6
(CRP) Pada Pasien
Syafruddin
Cedera Otak Traumatik
Gaus
Yang Menjalani Prosedur
Kraniektomi
1
Beri tanda pada kolom yang sesuai

Hasanuddin

Program Pascasarjana
2013

Universitas

Hasanuddin

Program Pascasarjana
2013

Universitas

Hasanuddin

Hasil Publikasi Berupa Makalah/Poster


Tahun
2016
2016

Judul
Neuropathic pain and CRPS
Anesthesia for cerebral aneurysma

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Penyelenggara
CPD Perdatin Pain Management
CPD Perdatin Neuro anesthesia

2.2.3Jelaskan pola kepemimpinan dalam PS Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi Dan
Terapi Intensif Spesialis.yang mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional,
organisasi,dan publik.
(1) Kepemimpinan Operasional
Dalam proses operasional dan fungsional program pendidikan, seorang Ketua Departemen
Ilmu Anestesi mempunyai peranan dalam menyusun program kerja di Departemen Ilmu
Anestesi dibantu oleh KPS Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin.
Dalam menjalankan kebijakan dan program kerja, Ketua Departemen mengusulkan
pengangkatan seorang calon KPS dan SPS secara berjenjang kepada Dekan dan
berkoordinasi dengan ketua departemen. Kemudian Rektor akan mengeluarkan Surat
Keputusan pengangkatan Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi.
KPS akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program kerja serta kebijakan yang
telah ditetapkan, yaitu kepada Ketua Departemen Ilmu Anestesi dan Dekan FK UNHAS.
Sedangkan SPS bertanggungjawab untuk membantu KPS dalam menjalankan tugas dan
wewenang yang diemban.
Selain berkapasitas untuk memimpin operasional kegiatan pendidikan, KPS harus mampu
membentuk hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal menyangkut kepentingan
pendidikan para peserta didiknya serta mampu menjembatani dan mengembangkan peran
serta setiap unit dalam Program Studi Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin terhadap kepentingan publik atau masyarakat luas.
Untuk mencapai visi dan misi pendidikan yang ingin dicapai, yaitu kualitas pendidikan yang
bermutu, beretika dan bermoral serta terkemuka maka diperlukan suatu sistem
kepemimpinan yang tidak bersifat otoriter, disiplin, dan mampu untuk berkomunikasi baik,
sehingga tercipta koordinasi yang baik dengan setiap unit kerja di dalamnya, serta
mengevaluasi secara berkala rencana strategik yang dibuat dalam mencapai tujuan
pendidikan yang sesuai dengan visi, misi pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Untuk mewujudkan komunikasi yang baik dan kepemimpinan yang tidak otoriter dengan
setiap unit organisasi, maka KPS bersama SPS secara berkala mengadakan pertemuan
koordinasi atau rapat pendidikan para staf dengan unit kerja yang ada di Program Studi
Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

26

Turut hadir di dalam rapat terssebut, Ketua Departemen atau Sekretaris Departemen,
perwakilan setiap koordinator bidang yang ada di bagian Departemen. Dalam rapat tersebut
dibahas berbagai hal, antara lain :
1. Kendala / hambatan pelayanan teknis dan nonteknis serta permasalahan pendidikan
yang dihadapi oleh staf pengajar / PPDS di lapangan,
2. Perkembangan dan kemajuan pencapaian hasil pendidikan dan pengajaran,
3. Pelanggaran disiplin peserta didik, sosialiasi kebijakan baru.
4. Penyampaian aspirasi serta ide dari setiap unit kerja Program Studi Pendidikan Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengambangan pendidikan. misalnya
rencana pengadaan seminar dan workshop.
Komunikasi secara tidak langsung antara KPS-SPS dengan setiap unit kerja Prodi dapat
juga melalui bagian tata usaha pendidikan. Bagian tata usaha kependidikan akan
menghimpun setiap laporan kegiatan yang berasal dari unit kerja Program Studi Pendidikan
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan dari
pihak eksternal.
Dengan masukan data-data kegiatan diatas, KPS dan SPS dapat membuat perencanaan
serta kebijakan teknis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal ini untuk
mengembangkan dan mempertahankan kualitas serta mutu pendidikan. Beberapa contoh
diantaranya :
1. Pengaturan kapasitas serta daya tampung maksimal RS Pendidikan bagi PPDS
dengan bekerja sama dengan RS jejaring pendidikan dan menetapkan jumlah
maksimal calon PPDS yang dapat diterima.
2. Mengatur jadwal kegiatan rotasi dan stase setiap peserta PPDS
3. Perencanaan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar melalui pendidikan
berkelanjutan, memberi masukan mengenai perekrutan tenaga staf, serta masukan
mengenai kebutuhan sarana dan fasilitas pendidikan,
4. Mempersiapkan akreditasi Program Studi Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
oleh LAM-PTkes,dan sebagainya.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

27

Kepemimpinan Prodi memastikan keteraturan, kelancaran serta kedisplinan dalam proses


pendidikan dan pembelajaran di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS Satelit dan
RS Afiliasi lainnya melalui berbagai kebijakan, hasil kesepakatan antara pihak Prodi dengan
pihak RS. Diantaranya mengenai :
1. Ketentuan mengenai jam kerja atau shift, pakaian kerja, perlengkapan identitas, serta
mewajibkan setiap PPDS mengurus kelengkapan administrasi seperti STR dan SIP.
2. Aturan dan sanksi mengenai morbiditas dan mortalitas (berkenaan dengan Patient
safety) serta aturan etika terhadap pasien, petugas medis dan terhadap Dosen
selama menjalani pendidikan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS
Satelit dan RS Afiliasi.
3. Monitoring dan evaluasi serta supervisi peserta didik berupa kegiatan morning report
dan pembacaan lainnya.
4. Ketentuan Orientasi bagi peserta didik baru yang meliputi materi pendidikan Patient
Safety, PPRA, PPGD, serta Paket Orientasi Kebijakan di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar bekerja
5. Ketentuan mengenai Standar Pelayanan Medik di RS pendidikan.
(2) Kepemimpinan Organisasi
Di dalam Departemen Ilmu Anestesi, terdapat 4 bidang koordinator yaitu koordinator bidang
ilmu yang terdiri atas beberapa divisi, koordinator pelayanan dan jaminan mutu, koordinator
pendidikan dan latihan, serta koordinator penelitian dan publikasi ilmiah. Begitu pula dengan
Program Studi Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin berada di bawah naungan Departemen Ilmu Anestesi. Sehingga KPS dan SPS
dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab sepenuhnya terhadap Ketua Departemen
Ilmu Anestesi. KPS berkerja sama dalam dengan ketiga koordinator bidang diatas untuk
memastikan pencapaian hasil pada ketiga aspek pendidikan terhadap semua peserta didik.
KPS bekerja sama dengan pihak Koordinator bidang Pendidikan, Pelayanan dan penelitian
dalam melaksanakan kegiatan pendidikan PPDS. Penempatan PPDS di setiap unit divisi
bidang ilmu dan instalasi RS memungkinkan semua PPDS mendapatkan pendidikan dan
pembelajaran dari para ahli / staf pengajar di RS. Sehingga setiap PPDS dapat mencapai
keterampilan klinik dan standar kompetensi yang diperlukan serta dapat melakukan
penelitian di RS. KPS, Koordinator pelayanan beserta dengan tim monitoring dan evaluasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

28

Prodi secara bersama-sama memonitor dan mengevaluasi hasil pelayanan medik dan
pelaksanaan peraturan selama proses pendidikan di RS pendidikan baik bagi PPDS dan staf
pengajar.
Setiap unit kerja dapat mengajukan proposal kegiatan untuk menerima anggaran pendidikan
kepada Ketua Departemen dengan sepengetahuan KPS. Kepemimpinan di eksternal
Organisasi KPS dan SPS selaku perwakilan Prodi Spesialis Ilmu Anestesi mempunyai
hubungan yang baik dengan organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kolegium Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif (KATI) dan Persatuan Dokter anestesia dan Terapi Intensif
(PERDATIN). Selain sebagai anggota dari ketiga organisasi di atas, KPS mampu menjadi
penghubung bagi Prodi yang dipimpinnya dengan ketiga organisasi diatas. Terbukti dengan
berbagai hasil kerjasama yang ada selama ini antara Prodi dengan organisasi di atas.
Undangan dari berbagai disiplin bidang ilmu kepada KPS dan staf menyangkut kegiatan
ilmiah.
(3) Kepemimpinan Publik
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin memiliki peran yang penting dan dipercaya oleh berbagai kalangan
masyarakat serta kalangan klinisi.
Hal ini membuat Prodi yang dipimpinnya menjadi salah satu Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif yang cukup kredibel. Antara lain :

Menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik di lingkungan perguruan
tinggi, di luar perguruan tinggi, maupun RS Pendidikan, RS Satelit serta RS afiliasi.

Berbagai undangan kepada KPS serta anggota staf Prodi yang dipimpinnya menjadi
pembicara atau instruktur dalam berbagai workshop atau seminar di luar daerah baik
secara nasional dan internasional.

Aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat seperti kegiatan pelayanan


kesehatan, seminar awam, dan kegiatan lainnya.

KPS beserta jajaran staf yang dipimpinnya, telah dipercaya untuk membantu
kegiatan pelayanan Ilmu Anestesi di daerah-daerah yang belum memiliki dokter
spesialis Anestesi dengan menugaskan para peserta didiknya secara bergiliran dan
berkala ke daerah.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

29

2.3

Sistem Pengelolaan.

Sistem

pengelolaan

fungsional

dan

operasional

program

Pendidikan

mencakup

perencanaan, pengorganisasian, penstafan, pengawasan, pengarahan, representasi, dan


penganggaran.
Jelaskan sistem pengelolaan program Pendidikan serta dokumen pendukungnya.
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional diawali dengan kegiatan menyusun dan
menentukan target (visi dan misi yang tertera pada standar 1 diatas) yang ingin dicapai oleh
Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Hal ini selanjutnya menjadi dasar penyusunan
program kerja yang memuat rencana dan strategik pencapaian hasil yang harus bisa
dilaksanakan oleh setiap unit kerja.
Perencanaan

Sebelum perencanaan kegiatan pada tahun berikutnya disusun, KPS dibantu oleh
SPS melakukan kegiatan Evaluasi Diri terhadap pencapaian kinerja pendidikan di
Prodi. Kemudian dilakukan analisa data Evaluasi Diri secara SWOT.

Analisa ini diperlukan untuk meningkatkan hasil pencapaian kinerja pendidikan pada
periode berikutnya karena Analisa SWOT menjadi dasar bagi penyusunan program
kerja baru, strategi serta kebijakan baru.

Apabila program kerja serta rencana strategi (RENSTRA) baru telah tersusun, maka
KPS

dan

SPS

akan

mensosialisasikan

dan

menyusun

langkah-langkah

implementasi.
Pengorganisasian
KPS dibantu oleh SPS menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam
mengimplementasikan Program kerja baru dengan :
1. Melakukan sosialisasi program kerja serta renstra baru melalui rapat kerja yang
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

30

dihadiri setiap pihak yang terkait dengan pendidikan.


2. Pembahasan mengenai tujuan serta sasaran yang ingin dicapai serta berbagai
kemungkinan kendala atau hambatan di lapangan.
3. Menyusun kebijakan teknis atau tata cara pelaksanaan program kerja.
4. Membentuk tim pelaksana program beserta uraian tugas setiap anggota.
5. Membahas peran dan tugas dari unit kerja lain (eksternal dan internal ) Prodi
terhadap program kerja ini.
Kepemimpinan

Sesuai dengan kesepakatan bersama, maka tim pelaksana program kerja akan
bertanggungjawab terhadap pemimpin utama pelaksana program yaitu KPS dan
SPS. KPS akan membuat beberapa aturan dan kebijakan teknis pelaksanaan
berdasarkan masukan dari Tim pelaksana di lapangan, dan koordinasi dengan unit
kerja eksternal lain, diantaranya ketiga bidang Koordinator Departemen, Divisi
bidang ilmu, Ketua instalasi, serta bidang ilmu lain.

Pelaksanaan program kerja oleh Tim pelaksana kegiatan didukung oleh unit tata
usaha dan bendahara Prodi, serta dievaluasi oleh unit monitoring.

Penstafan

Rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan ditetapkan dengan keputusan bersama


Direktur RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Dekan Fakultas Kedokteran
UNHAS. Jalur rekrutmen dapat digunakan dari PNS baik dari Departemen
Pendidikan Nasional atau Departemen Kesehatan, Pegawai Institusi Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif, Badan Hukum Milik Negara dan pegawai non pegawai negeri
sipil RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Tim Rekrutmen Terpadu
Penerimaan Staf Medis dibentuk dengan surat keputusan bersama Direktur RSUP
Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar dan Dekan FK UNHAS.

Pengawasan

Pengawasan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh KPS, Tim monitoring dan


Evaluasi dan dilaporkan kepada Ketua Departemen. Tim montoring dan evaluasi

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

31

dapat memberi masukan, saran bagi perbaikan dan terwujudnya program kerja.

Pengarahan
Representasi
Penganggaran

Penganggaran terkait dengan RKAT yang disusun oleh Program studi Ilmu Anestesi
dan Terapi Intensif antara lain diperuntukan dalam kegiatan:

Bidang Pendidikan: Penyusunan rencana anggaran dan program kegiatan tahunan


yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik dalam kegiatan berkelanjutan.

Bidang Penelitian: Penyusunan rencana dan program kegiatan tahunan yang


berbentuk penelitian yang berkelanjutan.

Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat: Penyusunan rencana dan program


kegiatan tahunan yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik pada kegiatan
bakti sosial kedaerah, ketempat terjadinya bencana maupun memberikan pelatihan
kegawat daruratan untuk awam Maupun anak sekolah.

Peningkatan fasilitas Sarana dan Prasarana: pembelian buku, kebutuhan lab skill,
IT.

2.4 Penjaminan Mutu.


Jelaskan pelaksanaan penjaminan mutu pada program Pendidikan, yang mencakup
ketersediaan dokumen.
1. Keberadaan kebijakan penjaminan mutu
Kebijakan Penjaminan mutu merupakan salah satu upaya dalam pengendalian mutu hasil
keluaran dari hasil kegiatan pengelolaan sumber daya yang ada oleh tata pamong
pendidikan. Dengan membandingkan hasil keluaran kegiatan dengan standar yang
ditetapkan maka setiap institusi akan mendapatkan informasi berupa tingkat pencapaian
hasil. Dengan mengetahui hasil yang dicapai, maka suatu organisasi akan mencoba untuk
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

32

mencari dimana letak kesalahan kegagalan dari pada rencana atau strategi yang diterapkan.
Upaya ini disebut juga upaya evaluasi diri.
Setelah malakukan upaya evaluasi ini, Program Pendidikan akan selalu mencari jalan keluar
terbaik untuk mencapai hasil yang sesuai standar sehingga upaya penjaminan mutu pada
suatu Program studi dapat terus berlangsung. Kegiatan Evaluasi-diri / Analisa SWOT ini
berkenaan dengan aspek kekuatan, kelemahan, peluang, kendala/ancaman.
2. Sistem dokumentasi antara lain:
Prodi Ilmu Anestesi telah mempunyai menyusun dan menerbitkan beberapa buku :
1. Buku Standar Nasional Pendidikan
2. Buku panduan pendidikan FK Universitas Hasanuddin
3. Buku Kurikulum pendidikan Prodi Ilmu Anestesi dan Reanimasi
4. Buku Renstra
5. Buku Pedoman evaluasi dan penilaian
6. Buku Alumni
7. Buku Tata Tertib Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif
8. Buku Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
9. Buku Ajar Divisi ( Buku Kumpulan penelitian, Neuroanestesia Klinik, pengelolaan Luka
bakar, buku interventional pain management)
10. Log Book Staf dan PPDS
11. Buku Standar Pelayanan Medik
12. SOP
3. Tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan
Tindak lanjut mengenai hasil evaluasi kinerja operasional pendidikan dan pengajaran akan
disosialisasikan kepada seluruh unit kerja Prodi, para peserta didik serta semua pihak
terkait. Sehingga dapat disusun program kerja serta rencana-strategi dalam usaha
33
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

memperbaiki dan mencapai hasil terbaik dalam poin kinerja yang belum tercapai.
Analisis SWOT dilakukan secara berkala berdasarkan evaluasi diri dari semua kegiatan
program studi dan selanjutnya program kerja baru serta rencana strategi yang baru akan
disusun.
4. Akreditasi program studi
Untuk melihat apakah program kerja pendidikan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dilakukan
sudah sesuai visi, misi, dan tujuan prodi serta dilaksanakan berdasarkan standar nasional
pendidikan tinggi dokter spesialis. Menilai bagaimanakah hasil pencapaian pembelajaran
progam pendidikan didalam memenuhi target pencapaian sesuai visi, misi dan tujuan
pendidikan yang dituangkan dalam rencana strategiknya, maka dilakukan penilaian atau
evaluasi hasil kerja prodi oleh Tim Akreditasi ekternal secara berkala. Pelaksanaan akreditasi
merujuk kepada Standar nasional Pendidikan Spesialis dan Standar Nasional Peguruan
Tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)

2.5 Umpan Balik.


Apakah program Pendidikan telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran berdasar
umpan balik dari dosen, peserta didik, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan
dan persepsi mereka? Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya.
Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif telah melakukan kajian tentang proses
pendidikan melalui umpan balik dari dosen, perserta didik, alumni dan pengguna lulusan
mengenai harapan dan persepsi mereka. Isi umpan balik diperoleh melalui kuesioner yang
disebarkan kepada 25 dosen, 88 mahasiswa, 135 alumni dan 10 pengguna lulusan secara
berkala satu tahun sekali. Umpan balik dari dosen juga diperoleh melalui rapat program studi
yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Hasil dari umpan balik selanjutnya
ditindaklanjuti dengan berbagai kebijakan, kegiatan maupun program yang relevan. Berikut
hasil dari umpan balik yang telah diberikan.

Umpan Balik dari


(1)
Dosen

Isi Umpan Balik


(2)
Peningkatan dan perbaikan

Tindak Lanjut
(3)
Melakukan
penambahan

fasilitas perkuliahan

perbaikan fasilitas perkuliahan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

dan

34

Materi ajar yang harus selalu di

Mengevaluasi kurikulum dan materi

up date oleh dosen pengampu

ajar dengan memperhatikan kebutuhan

bersama tim dosen

dan manfaat.
Meningkatkan

kualitas

proses

Meningkatkan motivasi

pembelajaran

menggunakan

variasi

mahasiswa dalam proses

media dan metode pembelajaran serta

pembelajaran

memberikan insentif bagi dosen untuk

Ketertiban administrasi

melakukan penelitian
Secara
bertahap

akademik dan administrasi non

penyempurnaan administrasi akademik

akademik

dan administrasi non akademik


Melaksanakan rapat koordinasi seluruh

Komunikasi dan kordinasi


pimpinan, staf dosen dan staf
administrasi IPDS
Peserta didik

dosen

IPDS

melibatkan

sebulan

staf

dilakukan

sekali

dosen

dan

yang
staf

Peningkatan dan perbaikan

administrasi
Melakukan penambahan dan perbaikan

fasilitas perkuliahan teori

fasilitas perkuliahan sesuai prosedur

maupun praktek

yang ditetapkan universitas


Mendatangkan dosen tamu

Peningkatan wawasan dan


materi perkuliahan

dan tenaga ahli, terutama


praktisi dalam bidang anestesi
melalui kuliah umum, seminar

Kinerja dosen dalam

maupun workshop.
Penyebaran angket untuk

penyelenggaraan proses

mengevaluasi kinerja dosen

perkuliahan (persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi

Memberikan hasil angket kepada

tengah serta akhir semester)

dosen yang bersangkutan untuk


memperbaiki kinerjanya

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

35

Berkoordinasi

dengan

lembaga

kemahasiswaan, dosen pembimbing


akademik
Berkoordinasi dengan pejabat pembina
Keleluasaan dalam kegiatan

kemahasiswaan ditingkat fakultas dan

kemahasiswaan

unversitas
Memberikan

dukungan

moril

dan

materil dalam kegiatan kemahasiswaan


baik yang bersifat internal maupun
eksternal.
Melakukan koordinasi dengan pihak
Peningkatan fasilitas

pengelola fasilitas di tingkat universitas

kegiatan kemahasiswaan

dan fakultas untuk dimanfaatkan


dalam kegiatan kemahasiswaan.
Penyebaran angket kepada alumni

Pengembangan kurikulum
dan materi pembelajaran

berkaitan dengan kurikulum dan materi


pembelajaran kemudian dilakukan
evaluasi berdasarkan masukan dari
alumni.
Melakukan kegiatan pameran, seminar,
pelatihan

dan

workshop

yang

melibatkan alumni sebagai peserta


maupun pemateri.
Alumni
Peningkatan (upgrading)
kompetensi lulusan (alumni)

Kesempatan melanjutkan studi bagi


lulusan (melanjutkan Sp2)
Tracer study pada pengguna lulusan
untuk mengetahui kompetensi lulusan
di lapangan pekerjaan sebagai bahan
evaluasi perkuliahan
Meningkatkan dialog dan komunikasi

Pengguna lulusan

Kepuasan terhadap kinerja dan dengan

pengguna

kompetensi lulusan

sakit)

rumah

lulusan

(direktur

berkenaan

dengan

kualitas lulusan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

36

2.6 Keberlanjutan.
Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan program Pendidikan ini, khususnya dalam hal
berikut.
a. Upaya peningkatan mutu manajemen

Koordinasi dan pembagian tanggungjawab kegiatan antar pimpian, staf dosen dan
tenaga administrasi IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Peningkatan pelayanan akademik dan administrasi bagi mahasiswa dan dosen

Peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut bagi staf dosen

Evaluasi berkala terhadap kinerja staf dalam proses pendidikan terhadap peserta
PPDS

Evaluasi beban kerja setiap staf untuk memperhitungkan perekrutan staf baru

Memberikan kesempatan kepada staf untuk melanjutkan pendidikan

Memberikan kesempatan dan memfasilitasi kepada staf untuk melakukan penelitian

b. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan

Menyediakan pelatihan bagi lulusan baru

Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembaharuan metode


dan media pembelajaran

Upgrading materi pembelajaran dan sumber-sumber belajar baik cetak maupun


elektronik

Layanan informasi kepada alumni (lulusan) dalam hal pengembangan materi, metode
dan media pembelajaran Ilmu Anestesi

Meningkatkan kualitas dosen melalui kegiatan penelitian, penulisan jurnal, seminar dan
sebagainya

c. Upaya untuk melaksanakan dan meningkatkan hasil kerjasama kemitraan (termasuk


dengan rumah sakit pendidikan atau sarana pelayanan kesehatan):

Memperluas jejaring kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta di

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

37

dalam maupun luar negeri


Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam hal peningkatan kompetensi

d. Upaya dan prestasi memperoleh pendanaan

Pihak Universitas Hasanuddin dan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin telah


mempunyai dana dalam upaya meningkatkan mutu staf dan pendidikan fakultas. Dalam
hal ini pihak Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin melalui Unit pendidikan dan penelitian telah mengajukan proposal
proposal kegiatan ilmiah dan penelitian dalam masalah pendanaan. (depkes)

Pihak Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin berkerja sama dengan Kementerian


Kesehatan

Republik

Indonesia

dalam

pendanaan

mengikuti

kegiatan

ilmiah,

symposium, workshop serta penelitian bagi peserta tugas belajar

e. Upaya peningkatan minat

Membuat brosur tentang PPDS dan penyebaran informasi melalui media cetak dan
media elektronik

Melaksanakan kegiatan simposium dan workshop untuk dokter umum

Mendapatkan informasi melalui website ataupun media sosial

Melakukan kerjasama dengan luar negeri

Memfasilitasi peserta didik dan tenaga pendidik dalam mengembangkan minat dan
bakat

STANDAR 3
PESERTA DIDIK DAN LULUSAN
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

38

3.1 Sistem Rekrutmen Peserta Didik Baru.


Sistem rekrutmen peserta didik baru mencakup: kebijakan rekrutmen calon peserta didik
baru, kriteria seleksi peserta didik baru, sistem pengambilan keputusan, dan prosedur
penerimaan peserta didik baru.
Jelaskan sistem rekrutmen peserta didik baru yang diterapkan pada program Pendidikan ini,
termasuk dokumentasi dan konsistensi pelaksanaannya.
Sistem

rekrutmen

dilaksanakan

berdasarkan

peraturan

akademik

Universitas

Hasanuddin (2011) dan berdasarkan standar kolegium pendidikan Ilmu Anestesi dan
reanimasi (2008):
Alur Pengambilan Keputusan Penerimaan Calon Peserta Didik sebagai berikut :
Calon peserta Program PPDS melakukan pendaftaran dan pengambilan formulir di
TKP- PPDS Fakultas Kedokteran Unhas, calon peserta harus melengkapai kelengkapan
administrasi berupa :
1. Surat permohonan calon peserta PPDS harus di setujui oleh kepala dinas kesehatan
setempat atau pimpinan TNI/Polri apabila calon berstatus PNS atau TNI/Polri
2. Fotocopy Ijazah dokter dan transkrip nilai akademik SI dan profesiyang di legalisir
oleh fakultas asal
3. Surat keputusan pengangkatan sebagai PNS atau TNI/Polri
4. Surat rekomendasi dari instansi masing-masing dan suami/ istri bagi calon yang
sudah berkeluarga
5. Foto Copy makalah atau penelitian yang pernah dibuat dan disahkan oleh atasan
6. Foto copy sertifikat symposium
7. Surat pernyataan kesanggupan menanggung seluruh biaya pendidikan (spp, biaya
buku, penelitian, ujian, dan lain-lain)
8. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 lembar
9. Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan akademik yang berlaku dan
bersedia menerima sanksi bila melanggar
10. Mengisi surat lamaran PPDS dan mengiriman kepada Dekan FKUnhas cq. TKPPDS FK Unhas Lantai 1 Jl. Perintis Kemerdekaan KM 11 Kampus Unhas
Tamalanrea, Makassar, Kode Pos 90245. Telp:(0411)5077912 Fax:(0411)586297
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

39

Selain itu peserta harus memenuhi persyaratan administrasi diantaranya:


1. Dokter dengan ijazah dokter yang diakui pemerintah
2. STR (Surat tanda Registrasi) dan atau sertifikat kompetensi
3. Persyaratan umur saat mulai pendidikan dokter spesialis mengacu pada aturan
kolegium masing-masing program studi (SK Rektor No. 3336/H4/DD36 18 Mei 2011)
4. Lama studi kedokteran umum maksimal 10 tahun (SK Rektor No. 3336/H4/DD36 18
Mei 2011)
5. Hasil psikotest mampu mengikuti pendidikan dokter spesialis
Serta memenuhi persyaratan akademik :
1. Indeks Prestasi Kumulatif (Pendidikan S.Ked dan dokter) > 2,75 yang ditetapkan
melalui SK Rektor No. 3336/H4/DD36 18 Mei 2011.
2. Nilai TOEFL mengacu pada masing-masing kolegium program studi.
3. Ujian TOEFL dan Bahasa Indonesia dilaksanakan serentak di FK UNHAS.
Setelah calon peserta Program PPDS mengembalikan formulir serta berkas yang sesuai
dengan kelengkapan administrasi, dan memenuhi persyaratan administrasi serta
persyaratan akademik, maka calon peserta Program PPDS diberikan surat pengantar
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Poliklinik rawat jalan PCC RSUP. Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan tes psikotes ( MMPI ) yang dilaksanakan di Lantai 5 RSP.
Unhas Gedung A, di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unhas.
Setelah pemeriksaan kesehatan dan psikotes (MMPI) maka akan dilakukan rapat
seleksi berkas di tingkat TKP-PPDS Fakultas Kedokteran Unhas dengan seleksi
administrasi. Selanjutnya akan dilakukan pengumuman hasil seleksi berkas.
Bagi peserta yang dinyatakan lulus seleksi berkas selanjutnya akan melakukan seleksi
akademik berupa Tes Ujian tulis untuk menilai kemampuan kognitif dan kemampuan
penalaran dari calon dengan cara multiple choice question (MCQ), short answer
question atau simulasi kasus. Materi yang diujikan sesuai ketentuan masing-masing
kolegium program studi, Ujian wawancara yang dilakukan oleh pengelola PPDS masingmasing Program Studi di Kantor Program Studi masing-masing, Ujian TOEFL, Ujian
Bahasa Indonesia.
Selanjutnya akan dilakukan rapat tim seleksi di tingkat program studi untuk membahas
penentuan jumlah peserta didik yang akan diterima berdasarkan :
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

40

1. Jumlah peserta yang diterima ditentukan oleh formasi yang tersedia pda msaingmasing program studi
2. Dilakukan pembobotan terhadap hasil tes tulis, wawancara, psikologi, TOEFL,
Bahasa Indonesia termasuk beberapa aspek lain yang ditetapkan oleh Kolegium.
Hasil dianalisis dan diranking oleh tim pengelola dan diputuskan melalui rapat staf
3. Hasil rapat staf ditandatangani oleh Bagian dan Ketua Program, dan hasil rapat staf
dilaporkan ke FK-Unhas untuk selanjutnya diusulkan dalam rapat TK-PPDS
4. Surat pemberitahuan hasil seleksi calon peserta PPDS disampaikan oleh Fakultas cq
TKP-PPDS kepada semua peserta, baik yang diterima maupun yang tidak diterima.
Pengumuman

kelulusan

akan

diumumkan

secara

resmi

di

Website

www.med.unhas.ac.id/ppds sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.

Alur Pengambilan Keputusan Penerimaan Calon Peserta Didik:


Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

41

TK-PPDS
FK Unhas

Program
Studi

TK-PPDS
FK Unhas

Tabel Pembobotan Komponen yang dinilai


Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

42

No
Komponen
1
Lama Pendidikan S1

Indeks
Kumulatif

Pengalaman Kerja dan


Karya Ilmiah yang
berkaitan
dengan
bidang Ilmu Anestesi /

Critical care
Sertifikat pelatihan :
PTC, ATLS, ACLS,
GELS, FCCS

Nilai Ujian Tulis Teori

Hasil wawancara

Bahasa
Inggris
(TOEFL)

Bahasa Indonesia

Psikotes

Prestasi

10

11

Motivasi asal

Tempat tugas PTT

Klasifikasi
Tepat waktu (6 thn)
Tepat waktu (6 thn) + 1 thn
Lebih dari 7 thn
Lebih dari 3,5
Lebih dari 3 3,5
Lebih dari 2,75 3
Lebih dari 2,5 2,75
Kurang dari 2,5
Pengalaman kerja
Karya ilmiah
Karya ilmiah populer
Tidak ada semua
Lebih dari 3
Sama dengan 1- 3
Tidak ada
Lebih dari 80
Lebih dari 75 - 80
Lebih dari 70 - 75
Lebih dari 60 70
Kurang dari 60
Sangat disarankan
Disarankan
Tidak disarankan
Ditolak
Lebih dari 500 - 550
Lebih dari 450 - 500
Kurang dari 450
Lebih dari 80 - 100
Lebih dari 60 - 80
Kurang dari 60
Sangat mampu melanjutkan
pendidikan
Mampu
melanjutkan
pendidikan
Cukup mampu melanjutkan
pendidikan
Kurang mampu melanjutkan
pendidikan
Tidak mampu melanjutkan
pendidikan
PNS, TNI/POLRI, Utusan
daerah
Pasca PTT
Badan swasta
Swasta perorangan
Sangat terpencil
Terpencil
Kota besar
Belum pernah bertugas

Skor
3
2
1

Bobot
10

5
4
3
2
1

10

3
2
1
0

10

2
1
0

4
3
2
1
0

10

3
2
1
0

20

3
2
1

10

3
2
1

10

10

Nilai

3
2
1
0
3

2
1
0
3
2
1
0

Asal
Universitas
/
3
5
Univ. / Per. Tinggi Negeri
Perguruan tinggi
2

Univ. / Per. Tinggi Swasta


Borang Program Studi Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016
terakreditasi
1

Univ. / Per. Tinggi Swasta


tidak terakreditasi
13 Nilai Anestesi Klinik
3
5

Nilai A
2

Nilai B
1

Nilai C
12

43

Catatan : Skor tertinggi paling atas, kebawah menurun. Bobot dapat berubah sesuai
kebijakan Program Studi.
1. Pada wawancara dapat dinilai :
a. Penampilan/ perilaku profesional
b. Penggalian motivasi dan dukungan keluarga
c. Kemampuan komunikasi (berdiskusi, berbahasa Indonesia).
d. Kemajuan dan upaya mengembangkan ilmu.
Hasil penilaian dirapatkan oleh tim rekrutmen pengelola Program Studi masingmasing. Untuk pertimbangan terakhir menentukan jumlah dan calon peserta yang
diterima. Baik yang diterima maupun yang tidak diterima dilaporkan ke TKPPPDS, Dekan dan Rektor dengan tembusan ke Kolegiumyg bersangkutan
Jumlah peserta PPDS yang diterima setiap semester berdasarkan rumus (Jumlah
staf x 2/ lama studi (semester)
3.2 Profil Peserta didik dan Lulusan.
3.2.1 Tuliskan data seluruh peserta didik dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format
tabel berikut.
Tahun
Akademik

Daya
Tampung

(1)
S-5
S-4
S-3
S-2
S-1
SS
Jumlah

(2)
63
63
63
75
75

Jumlah Calon Peserta


didik

Ikut
Seleksi(1)
(3)
35
21
13
14
11
13
(a)= 116

Lulus
Seleksi
(4)
10
10
7
7
7
6
(b)= 49

Jumlah Peserta didik


Baru

Jumlah Total Peserta


didik

(5)
10
10
7
7
7
6
(c)= 49

(6)
89
83
88
95
90
85
(d)= 546

Catatan:
SS: Semester akademik penuh terakhir saat pengisian borang
Diisi dengan jumlah keseluruhan peserta didik yang ikut seleksi dari berbagai jenis
seleksi.
3.2.1.1 Rasio calon peserta didik yang ikut seleksi : lulus seleksi.
Jumlah kolom 3

Rasio = Jumlah kolom 4


Rasio = 116 / 49 = 2.36
3.2.1.2 Rasio peserta didik baru : total peserta didik

TMB
T
RM = M
RM = total peserta didik baru (a+b) / total peserta didik (c+d)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

44

= (116 + 49) / (49 + 546)


= 165 / 595
= 0.27
3.2.2 Tuliskan data seluruh lulusan dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel
berikut.
Jumlah Lulusan dengan IPK :
Tahun
Jumlah Lulusan
Akademik
2.75-3.49
3.50-3.74
3.75
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2013/2014
17
15
2
2014/2015
11
11
2015/2016
10
5
5
Jumlah
NA=5
NB=31
NC=2
Catatan: Kolom (1) sampai TS- ?
TS:Tahun akademik penuh terakhir saat pengisian borang
3.2.3 Sebutkan pencapaian prestasi/reputasi peserta didik dalam tiga tahun terakhir di
bidang akademik (misalnya prestasi dalam penelitian dan lomba karya ilmiah).
Nama peserta didik,
Tingkat (Lokal,
No.
Kegiatan dan Waktu
Wilayah, Nasional,
Prestasi yang Dicapai
Penyelenggaraan
atau Internasional)
(1)
(2)
(3)
(4)
dr. Hanna,
Juara
III
Poster
1.
ASNACC, Denpasar, 22-23
Internasional
Presentation
Februari 2013
dr.
Veronika
Susanty
Juara I Free Paper Oral
Siampa,
Presentation
2.
ISICM
Bandung,
13-14
Nasional
September 2014

3.

4.

5.

6.

dr. Arifuddin Side,


KONAS
X
PERDATIN
Semarang, 28-31 Agustus
2013
dr. Nursusiawanty,
PIB PERDATIN Makassar,
22- 23 Oktober 2014
dr. Ivan,
PIB PERDATIN Makassar,
22-23 Oktober 2014
dr. Ahmad Safari,
KPPIA Denpasar, 10-13 Juni
2015
dr. Nur Asdarina,
KPPIA Denpasar, 10-13 Juni
2015
dr. Firmansyah,
KPPIA Denpasar, 10-13 Juni
2015
dr. Sitti Salma,

Nasional

Nasional

Nasional

Nasional

Juara I Poster Kategori


Penelitian

Juara II Paper Oral


Presentation
Kategori
Penelitian
Juara I Paper Oral
Presentation
Kategori
Penelitian
Juara
I
E-Poster
Kategori Penelitian

Juara I Paper Oral


7.
Nasional
Presentation
Kategori
Penelitian
Juara II Paper Oral
8.
Nasional
Presentation
Kategori
Penelitian
9.
Nasional
Juara
III
E-Poster
45
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

10.
11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

KPPIA Denpasar, 10-13 Juni


2015
dr. Rezkita Dwi Oktawati,
KPPIA Denpasar, 10-13 Juni
2015
dr. Iwan Setiawan, KPPIA
Denpasar, 10-13 Juni 2015
dr. Dahlan, 4th Annual
Symposium on Anesthesia
Complication,
Yogyakarta,
13-16 Januari 2016
dr. Kartika Handayani, 4th
Annual
Symposium
on
Anesthesia
Complication,
Yogyakarta, 13-16 Januari
2016
dr. Bayu Hidaya Budiman,
13th INA-SNACC, 5th Joint
Symposium
NACC
Indonesia - Singapore
dr. Gusti Andhika, Meet The
Experts Solo, Surakarta, 5-7
Mei 2016
dr.Aras Arthur Thana
Pamangin, KONAS
PERDATIN ke XI,
Palembang, 02-07 Agustus
2016
dr. Andi Bau Sumange
Rukka, KONAS PERDATIN
ke XI, Palembang, 02-07
Agustus 2016
dr. Sitti Ziarah, KONAS
PERDATIN
ke
XI,
Palembang, 02-07 Agustus
2016
dr. M.
Iswan
Wahab,
KONAS PERDATIN ke XI,
Palembang, 02-07 Agustus
2016

Kategori Penelitian

Nasional
Nasional

Nasional

Juara
IV
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
II
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
I
E-Poster
Kategori Penelitian

Juara
II
E-Poster
Kategori Penelitian
Nasional

Internasional

Nasional

Juara
1
E-Poster
Kategori Laporan Kasus

Juara
1
E-Poster
Kategori Penelitian
Juara
1
E-Poster
Kategori Penelitian

Nasional

Nasional

Nasional

Nasional

Juara
2
E-Poster
Kategori Penelitian

Juara
3
E-Poster
Kategori penelitian

Juara harapan 5 EPoster


Kategori
Penelitian

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

46

3.2.4 Kohort Peserta didik


Tuliskan data jumlah peserta didik14 semester terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
Tahun
Masuk
(1)
S-14
S-13
S-12
S-11
S-10
S-09
S-08
S-07
S-06
S-05
S-04
S-03
S-02
S-01
S

S14
(2)
(a)=
17

S13
(3)
10
9

S12
(4)

S11
(5)

10

10

9
10

9
10
6

Jumlah Peserta didik per Angkatan pada Tahun *


SS-9
S-8
SS-7
S-6
S-4
S-3
10
5
(6)
(7)
(8)
(9)
(10) (1
(12) (13)
1)
10
10
10
10
10
10
4
4
9
10
6
6

9
10
6
6
5

9
10
6
6
5
5

9
10
6
6
5
5
(d)8

9
10
6
6
5
5
8
7

9
10
6
6
5
5
8
6
10

9
10
6
6
5
5
8
6
10
10

8
10
6
6
5
5
8
6
10
10
7

Jumlah Lulusan s.d. Semester


S-2

S-1

(14)

(15)

(16)

(17)

(b)=

(c)=10

8
6
6
5
5
8
6
10
10
7
7
7

2
3
4
6
5
5
(e)8
6
10
10
7
7
7
5

7
7
2
(f)

4
5
8
6
6
5
5
8
6
10
10
7
7

Tidak

memasukkan peserta didik transfer.


Catatan : huruf-huruf(d), (e), dan (f), sesuai dengan lama Pendidikan pada kolegium masing-masing.
Contoh di atas adalah untuk program dengan lama Pendidikan 8 semester (S-7)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

47

3.2.5 Hasil Ujian Peserta didik


Hasil ujian nasional oleh Kolegium dalam tiga tahun terakhir.
Jumlah Peserta
No.

(1)

Tahun

(2)

TS-2

TS-1

TS
Total

Selain
First
Taker
(4)

First
Taker
(3)

First Taker
yang lulus
Jumla
h
(5)

17

17

11

11

10

10

a = 38

Nilai Ratarata Ujian


Nasional

Jumlah Peserta
yang Nilai Ujian
di Atas Rata-rata
Nasional

(6)

(7)

(8)

100
%
100
%
100
%

83,67
81,02
83,35

b = 38

3.3 Layanan kepada Peserta didik.


Lengkapilah tabel berikut untuk setiap jenis pelayanan kepada peserta didik PS.
No
.
(1)

Bentuk kegiatan, Pelaksanaan dan


Hasilnya
(3)

Jenis Pelayanan kepada Peserta didik


(2)

Bimbingan dan konseling

Pembinaan soft skills

1. Bimbingan khusus kepada peserta


didik yang mempunyai
permasalahan selama pendidikan
seperti masalah keluarga.
2. Refleksi Kasus
3. Morning session (Tutorial Klinik)
4. Bed site teaching
5. Kuliah
6. Pembacaan tugas ilmiah
7. Bimbingan metodologi penelitian
dan statistik
8. Pengayaan
1.
2.
3.
4.
5.

Bulu tangkis
Mob dance
Family gathering
Futsal
Anesthesia Run

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

48

3.4

Partisipasi Alumni

Jelaskan aktivitas dan hasil kegiatan dari alumni untuk kemajuan program Pendidikan dalam
hal : (1) sumbangan fasilitas, (2) keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik,
(3) pengembangan Pendidikan Afiliasi dan Satelit, dan (4) penyediaan fasilitas.
1. Sumbangan fasilitas : Textbook , AC, TV, Loker
2. Keterlibatan dalam kegiatan akademik dan nonakademik
a. Akademik
Menjadi Pengajar sebagai dosen tetap dan dosen luar biasa :
1. Dr. dr.Syafri K.Arif, Sp.An, KIC - KAKV
2. dr. Syafruddin Gaus,Ph.D, Sp.An, KMN - KNA
3. Dr. dr. Syamsul Hilal Salam, Sp.An
4. Dr. dr. Hisbullah, Sp.An, KIC - KAKV
5. Dr. dr. A. Salahuddin, Sp.An
6. dr. A. Alamsyah A.A Husain, Sp.An
7. Dr. dr. A. Muh. Takdir Musba, Sp.An-KMN
8. dr. Ratnawati, Sp.An
9. dr. M. Faisal Muchtar, Sp.An-KIC
10. dr. H. Zulkarnaen, Sp.An
11. dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp.An-KIC
12. dr. Muh. Rum, M.Kes, Sp.An
13. dr. Haizah Nurdin, M.Kes, Sp.An- KIC
14. dr. Nur Surya Wirawan, M.Kes, Sp.An- KMN
15. dr. Madonna Datu, Sp.An
16. dr. Ari Santri Palinrungi, M.Kes, Sp.An
17. dr. A. Adil, M.Kes, Sp.An
18. dr. Alamsyah Irwan, M.Kes, Sp.An
19. dr. Dian Wirdiana, M.Kes, SpAn
20. dr. Widodo, SpAn-KIC
b. Non Akademik :
1. Bakti Sosial (Operasi Bibir Sumbing)
2. Temu Alumni

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

49

3. Pengembangan Pendidikan Afiliasi dan Satelit


a. Pendidikan afiliasi
No
1

RS Afiliasi
RS Inco PT Vale

Alumni Penanggung jawab


Dr. H. Zulkarnaen, Sp. AN

Sorowako, Sulawesi
Selatan
Rs. Chasan

Dr. Juwita, Sp.An

Boesoerie, Ternate,
Maluku utara
RS. Fatmawati,

dr. Takwa, Sp.An

jakarta
b. Pendidikan satelit

No
1
2
3
4

RS Satelit
RS Ibnu Sina
RSAD
Pelamonia
RSUD Labuang
Baji
RSUD Sayang
Rakyat

RS Siloam

RS Fatimah

Rs. Universitas
Hasanuddin

Rs. Akademis

Rs. Mitra
Husada

10

Rs. Khadijah 1

11

RSI. Faisal

Alumni Penanggung jawab


Keterangan
dr.
Fendy
Dwimartyono,
M.Kes, SpAn ; dr. Faisal
Sommeng, Sp.An
dr. Dian Wirdiana, M.Kes,
SpAn
dr. Alamsyah Irwan, M.Kes,
SpAn
dr. Sulaemang, SpAn
Kerjasama
berakhir
pada tahun 2015
dr. Widodo, SpAn-KIC, dr. A.
Irmalasari, SpAn-KMN, dr.
Charles Wijaya Tan, SpAn
Dr. Ratnawati, Sp.An
dr. Nur Surya Wirawan,
M.Kes, Sp.An-KMN, dr. Andi
Adil, M.Kes, Sp.An, dr. Haizah
Nurdin, SpAn-KIC
dr. Faisal Muchtar, Sp.An-KIC,
Dr. dr. A. Muh. Takdir
Musba,Sp.An-KMN,
dr. Syafruddin Gaus, Ph.D,
Sp.An-KMN-KNA
dr. A. Indra Gunawan, Sp.An
dr. Ari Santri Palinrungi, Sp.An
Dr. dr. A. Muh. Takdir Musba,
Sp.An-KMN
dr. Syafruddin Gaus, Ph.D,
Sp.An-KMN-KNA
Dr. dr. Andi Salahuddin, Sp.An

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

50

dr. Muhammad Rum, Sp.An,


M.Kes

12

RS. Labuang
baji

13

Rs. Stella Maris

14

Rs,
Bhayangkara

15

RSUD Haji

16

Rs. Hikmah

dr. Muhammad Rum, Sp.An,


M.Kes
Dr. Alamsyah Irwan, Sp.An.
Dr. Madonna D, Sp. An
Dr. dr. Alamsyah A. A. Husain,
Sp.An
dr. Syafruddin Gaus, Ph.D,
Sp.An-KMN-KNA
dr. Muhammad Rum, Sp.An,
M.Kes
dr. Ratnawati, Sp.An

4. Penyediaan Fasilitas
a. Ruangan kuliah untuk residen di Aula RS Ibnu Sina Lt.2, setiap hari sabtu
oleh dr. Fendy Dwimartiono, MKes, Sp.An
b. Ruangan pembacaan ilmiah untuk residen di Aula RS Grestelina Lt.2,
setiap hari Jumat Malam oleh dr. Fransiscus J. Manibuy, Sp.An-KIC

STANDAR 4
SUMBER DAYA MANUSIA
4.1 Sistem Seleksi dan Pengembangan
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

51

Jelaskan sistem seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu penyelenggaraan program
pendidikan. Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya.
Mengacu pada :
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen
b. Mengikuti sistem penerimaan terpadu dari Fakultas Kedokteran Unhas dan RSUP dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar.
c. Kebijakan Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri yang
tertuang pada RENSTRA Program Studi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
Mengoptimalkan jumlah staf pengajar dan meningkatkan kualitas staf pengajar yang
ada dengan mengikutsertakan staf pengajar pada program pendidikan strata yang
lebih tinggi dan subspesialisasi yang diminati.
1. Sistem seleksi/perekrutan
Pelaksanaan Program
Dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Rekruitmen Calon Staf Departemen Ilmu
Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri FK UnhasRSUP dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar. Pola rekrutmen dikembangkan sesuai dengan rasio dosen
mahasiswa.
a) Calon staf pengajar mengajukan surat permohonan kepada Ketua Departemen
Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri.
b) Calon staf pengajar menandatangani surat pernyataan persetujuan/persyaratan
yang diajukan oleh Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen
Nyeri disertai pengisian formulir pendaftaran.
c) Calon staf pengajar mengikuti tes wawancara. Calon staf dosen diwawancarai
oleh dewan pembina program studi.
d) Calon staf selanjutnya diusulkan/direkomendasikan

dalam

Rapat

Pleno

Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri.


e) Pelaksanaan Rapat Pleno untuk mengambil keputusan ; calon diterima sebagai
f)

staf pengajar atau tidak.


Berkas calon staf pengajar yang diterima diajukan ke Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin untuk diteruskan ke Rektor.


g) Berkas calon staf pengajar selanjutnya diajukan ke Rektor untuk dibuatkan Surat
Keputusan pengangkatan sebagai staf pengajar Departemen Ilmu Anestesi,
Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri.
h) Calon staf pengajar dapat dari
i)

unsur

Depdiknas,

Depkes,

Pegawai

Pemprov/Pemkot, dan mandiri.


Calon staf pengajar yang telah dibuatkan Surat Keputusan sebagai staf pengajar
dinyatakan diterima dan kemudian diajukan ke Direktur RSUP dr. Wahidin
Sudirohusodo untuk prosedur kredensial.

Syarat-Syarat Umum Penerimaan Calon Staf Departemen :


a) Bersedia dan mampu mendidik mahasiswa S1 Pendidikan Dokter, PPDS 1 Ilmu
Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri, dan PPDS dari berbagai disiplin
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016 52

ilmu lain yang bertugas di Departemen Ilmu Anestesi, Terapi Intensif, dan
Manajemen Nyeri.
b) Bersedia dan mampu menjalani pendidikan lanjutan strata yang lebih tinggi atau
subspesialisasi yang ditekuni untuk mencapai tingkat konsultan.
c) Bersedia dan mampu menjalani pendidikan tambahan di pusat pendidikan baik di
dalam maupun luar negeri.
d) Bersedia dan mampu melakukan penelitian dari tingkat basic, klinis, dan
masyarakat serta melakukan publikasi ilmiah baik karya tulis ilmiah atau
penelitian.
e) Semua biaya untuk kegiatan dibebankan pada staf yang bersangkutan.
2. Penempatan
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan bidang yang diminati di mana kebutuhan stafnya belum terpenuhi dan
mempunyai kemauan serta kemampuan dalam mengembangkan bidang minat
tersebut secara akademik dan profesi yang meliputi tri darma perguruan tinggi :
pendidikan, pengabdian masyarakat, dan penelitian.
3. Promosi
Pelaksanaan Program
Sesuai dengan kebijakan kepala departemen dan koordinator program studi yang
ada di dalam program kerja pada renstra program studi, yaitu :
a. Meningkatkan kualitas staf pengajar yang ada dengan mengikutsertakan staf
pada program pendidikan strata yang lebih tinggi dan pendalaman pendidikan
profesi yang diminati, serta mengikutsertakan pada sertifikasi dosen.
b. Memberi kesempatan pada staf untuk mengikuti kegiatan ilmiah berupa seminar,
simposium, kursus atau pelatihan pengembangan profesi di dlam maupun di luar
negeri.
c. Menjadi pembicara atau mengikutsertakan dalam pertemuan pakar di dalam
maupun di luar negeri.
d. Mengikuti rapat antar institusi dan organisasi profesi.
e. Menjadi narasumber dalam diskusi kasus bersama beberapa narasumber
f.

multidisiplin lainnya.
Melibatkan dalam proses belajar mengajar untuk program S1 (S.Ked), profesi

dokter, Sp1, S2, Sp2 (Subspesialis/Konsultan), dan S3.


4. Pemberhentian Dosen dan Tenaga Pendidikan
Pelaksanaan Program
Dilakukan bila terjadi pelanggaran pada ranah afektif (attitude), ranah kognitif dan
ranah psikomotor, dosen dan tenaga pengajar mengalami ketidakmampuan baik
secara akademik maupun profesional, apapun penyebabnya.
a. Diketahui tidak mampu menjalankan tugas secara profesional, yang diputuskan
melalui rapat antara KPS, SPS, dan Kepala Departemen/DEPARTEMEN.
b. Dilakukan pemanggilan da pemberian surat teguran dan sanksi oleh Kepala
Departemen.
c. Dilakukan pembinaan oleh Kepala Departemen dan Dewan Pembina dengan
pengawasan ketat dalam jangka waktu tertentu.
d. Bila terjadi pelanggaran berulang makan akan diputuskan pemberhentian pada
rapat pleno seluruh staf dengan tindak lanjut pengiriman surat kepada Dekan FK
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016 53

Unhas dan Direktur RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan/atau RS jejaring.

SKEMA PEREKRUTAN DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


DEPT. ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF, DAN MANAJEMEN
NYERI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

PERENCANAAN
1. Inventarisassi lowongan jabatan
2. Penyusunan jadwal pelaksanaan
3. Penyiapan materi ujian
4. Penyiapan sarana & prasarana yang dibutuhkan
5. Penyusunan jadwal penyaringan
6. Penyusunan jadwal kelulusan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

54

1.
2.
3.
4.

PERSIAPAN
Pembentukan pantia
Persiapan tahap seleksi
Persyaratan umum
Persyaratan khusus

PELAKSANAAN
1. Tahapan jadwal pelaksanaan seleksi
2. Pendaftaran
3. Proses Seleksi
a. Tes Kompetensi Dasar (TKD)
b. Seleksi administrasi
c. Tes Kompetensi Bidang (TKB)
d. Pemanggilan pelamar
e. Pengumuman penerimaan

4.2 Monitoring dan Evaluasi


Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen dan
kinerja tenaga kependidikan.Jelaskan pula keberadaan pedoman tertulis dan konsistensi
pelaksanaannya.
Sistem monitoring dan evalusi serta rekam jejak kinerja aktivitas dosen dilakukan dengan
mengevaluasi log book khusus dosen. Evalusi kinerja dilaksanakan tiap bulan pada rapat
departemen. Pedoman tertulis ini tertera pada buku panduan.
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pendidikan :
a. Penilaian perencanaan masing-masing staf dosen.
b. Data kegiatan ilmiah, jadwal perkuliahan, dan jadwal pelayanan yang telah
ditetapkan oleh Koordinator Pendidikan dan Koordinator Pelayanan.
c. Realisasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan daftar hadir sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
d. Hasil kegiatan proses belajar mengajar dievaluasi dengan menilai hasil pembelajaran
dan evaluasi peserta didik pada saat rotasi pada masing-masing divisi dengan ujian
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

55

kompetensi yang dilakukan secara terintegrasi oleh KPS.


e. Umpan balik yang diberikan oleh peserta didik melalui survey kepuasan peserta didik
atau evaluasi kinerja dosen oleh mahasiswa dengan menggunakan kuesioner.
Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan
Rekam Jejak Akademik
Seluruh dosen yang melakukan proses pendidikan dan pelayanan, baik di ruang kuliah
maupun yang terintegrasi dengan kegiatan klinik di rumah sakit akan dicatat dan
dimasukkan ke dalam rekam jejak staf dosen, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.

Logbook dosen dan tenaga kependidikan


Buku pencapaian kompetensi peserta didik
Laporan kegiatan bimbingan ilmiah (jurnal, laporan kasus, referat, dan penelitian)
Surat tugas untuk setiap kegiatan
Buku evaluasi tenaga kependidikan

4.3 Dosen di RS Pendidikan


4.3.1 Data dosen di RS Pendidikan
Dosen di RS Pendidikan yang bidang keahliannya sesuai PS.
Nama
Dosen di
No.

Pendidikan S-1,
NIDN**

RS

Tgl. Lahir

Pendidikan

Jabatan

Gelar

Akademik

Akademik

(1)

Utama
(2)

Prof. (Em)

29

Guru

A.

Januari

Besar/

1943

Emeritus

Husni

Tanra,
PhD,
SpAnKIC-

(3)

(4)

(5)

(6)

S-2, Sp-1, S-3


dan Asal
Perguruan

Bidang
Keahlian untuk
Setiap Jenjang
Pendidikan

Tinggi
(7)

(8)

S1 FK Unhas
Anestesi
Sp-1 FK Unair
dan Terapi
Sp-2/
Sp-2 KARI
Intensif
Konsulta
S3 (Ph.D)
Konsultan
n
Hiroshima
Intensive
Doktor

University

Care
Konsultan

KMN***

Manajemen
Nyeri

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

56

dr.

Borahima

Agustus

Lami,

1937

SpAn-

Dokter Umum Anestesi


FK. Unhas
Terapi
Konsulta
Sp-1 FK UI
Intensif
n
Sp-2 KARI
Konsultan
Sp-2/

&

Anestesi

KAKV-

Kardio-

KAO

vaskuler
Konsultan
Anestesi

dr.

12

Guru

Wahyudi,

Desem

Besar

SpAn-

ber

KAP

1952

dr.

Abdul 000102570

Wahab,
5

01-02-

Lektor

1957

Sp.An***
Prof. Dr. 002303590

23-03-

Guru

dr.

1959

Besar

Muh.

Ramli
Ahmad,
Sp.An-

Obstetri
Dokter Umum Anestesi
&
FK. UGM
Terapi
Konsulta
Sp-1 FK Unair
Intensif
n
Sp-2 KARI
Konsultan
Anestesi
Pediatrik
Sp-1
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK Unair
Terapi
Sp-2/

Intensif
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK Unair
Sp-2/
Terapi
Sp-2 KARI
Konsulta
Intensif
S3 PPS
Konsultan
n
Unhas
Anestesi
Doktor

Pediatrik
Konsultan

KAPKMN***

Dr.

Manajemen
dr. 002405670

Syafri

24-051967

Lektor

Doktor
Sp-2/

Kamsul

Konsulta

Arif,

Sp.AnKICKAKV***

Nyeri
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi
Unhas
Sp-2 KARI
S3 PPS
Unhas

Intensif
Konsultan
Intensive
Care
Konsultan
Anestesi
Kardiovaskuler

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

57

dr.

001910630

19-10-

Syafruddi

1963

Lektor

Ph.D
Sp-2/

Gaus,

Konsulta

Ph.D,

Sp.AnKMN-

S1 FK Unhas Anestesi dan


Sp-1 FK
Terapi
Unhas
Sp-2 FK
Unpad
Ph.D

Dr.

University
dr.

22

Lektor

Syamsul

Novem

Kepala

Hilal

ber

Salam,

Doktor

1961

Sp.An

Dr.

Manajemen
Nyeri

Hiroshima

KNA***
8

Intensif
Konsultan

dr.

Hisbullah,

5 Maret

Lektor

Doktor

1964

Kepala

Sp-2/

Sp.AnKIC-KAKV

Dokter

dan

Neuroanest
esi
Anestesi dan

Umum

Terapi

FK.Unhas
Sp-1
FK

Intensif

Unhas
S3 FK

Unhas
Dokter Umum Anestesi dan

FK Unhas
Terapi
FK
Konsulta Sp-1
Intensif

Konsultan
Unhas
n
Sp-2 KARI
Intensive
S3 PPS
Care dan
Unhas
Anestesi
Kardiovask

10

11

Dr. dr. A.

21

Lektor

Salahuddi

Agustus

Kepala

n, SpAn

1964

dr.

27

Lektor

Alamsyah

Septem

Kepala

A.

ber

A.

Husain,
12

SpAn
Dr. dr. A.
M.

Takdir

Doktor

Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK.Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif

Unhas

1968
0031107406

31-101974

Lektor

Doktor
Sp-2/

Musba,

Konsulta

Sp.An-

KMN***

uler
Dokter Umum Anestesi
FK.Unhas
Terapi
Sp-1
FK
Intensif

Unhas
S3 PPS

&

&

S1 FK Unhas Anestesi dan


Sp-1 FK
Terapi
Unhas
Sp-2 KARI
S3 PPS

Intensif
Konsultan

Unhas

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Manajemen
Nyeri
58

13

14

dr.

11

Lektor

Ratnawati,

May197

Kepala

Sp.An

dr.

M.

13

Lektor

Dokter Umum Anestesi


FK.Unhas
Terapi
Sp-1 FK.
Intensif

Unhas

&

Sp-2/

Dokter Umum Anestesi

&

FK.Unhas
Sp-1
FK

Faisal

Agustus

Konsulta

Muchtar,

1977

Unhas
Sp-2 FK

SpAn-KIC

Terapi
Intensif
Konsultan
Intensive

Unhas

15

dr.

Nur

Surya

002204820

22-04-

Asisten

Master

1982

Ahli

Sp-2/

Wirawan,

Konsulta

M.Kes,

Sp.An-

17

dr.

15

Zulkarnain

Desem

, Sp.An

ber

dr.

1975
3

Franciscu

Januari

1976

J.

Manibuy,
Sp.An-KIC
18

dr.

Ari

Santri

20

Unhas
Sp-2 FK

Manajemen

&

Dokter Umum Anestesi


&
FK Unhas
Terapi
Konsulta
Sp-1
FK
Intensif
n
Konsultan
Unhas
Sp-2 FK
Intensive
Unhas

10-05-

Master

1981

Care
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi
Unhas
S2 PPS

M.Kes,

Intensif

Unhas

Sp.An
dr.

18

Muhamma

Septem

ber

Rum,

Intensif
Konsultan

Sp-2/

Palinrungi,

19

Unhas
S2 PPS

Nyeri
Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas

KMN***
16

Care
S1 FK Unhas Anestesi dan
Sp-1 FK
Terapi

Lektor

Sp-1

Dokter Umum Anestesi


FK Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas

S1 FK Unhas Anestesi dan


Sp-1 FK
Terapi

Sp.An
dr. Haizah

1975
11-04-

Asisten

Master

Nurdin,

1981

Ahli

Sp-2/

M.Kes,

Konsulta

Sp.An-KIC

Unhas
S2 PPS

Intensif
Konsultan

Unhas
Sp-2 KATI

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Intensive
Care
59

&

21

dr.

17-05-

Madonna

1976

D.
22

Lektor

Sp-1

Unhas

Datu,

Sp.An
dr.
Andi

04-04-

Asisten

Adil,

1981

Ahli

Master

Sp.An
dr.

13

Widodo,

1978

Intensif

S1 FK Unhas Anestesi dan


Sp-1 FK
Terapi
Unhas
S2 PPS

M.Kes,

23

S1 FK Unhas Anestesi dan


Sp-1 FK
Terapi

Intensif

Unhas
Dokter Umum Anestesi
&
FK
Unhas
Terapi
Konsulta
Sp-1
FK
Intensif
n

Konsultan
Unhas
Sp-2 FK
Intensive

Juli -

Sp-2/

Sp.An-KIC

Unhas

24

25

dr.

Dian

12

Asisten

Wirdiyana,

Januari

Ahli

Sp.An

1980

dr.

26

Asisten

Alamsyah

Desem

Ahli

Irwan,

ber

Sp.An

1981

Sp-1

Sp-1

Care
Dokter Umum Anestesi
FK Unhas
Terapi
Sp-1 FK
Intensif
Unhas
Dokter Umum Anestesi
FK UMI
Terapi
Sp-1 FK UMI
Intensif

Keterangan :
(1) Dosen yang telah memperoleh sertifikat dosen agar diberi tanda (***)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional.
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.

4.3.1.1 Persentase dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) berpendidikan


Sp.K yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS
4.3.1.2 Dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) yang memiliki jabatan
akademik yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
4.3.1.3 Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik(AA/Pekerti/Akta V/Certicate in Medical
Education/Sertifikat Dosen).
4.3.1.4 Rasio peserta didik terhadap dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan
bidang PS (RMD)
4.3.1.5 Dosen di RS Pendidikan (Utama, Afiliasi dan Satelit) berdasarkan jenjang
pendidikan profesi, masa kerja, dan fellowship.
Tabel A.
Tabel B. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan jenjang pendidikan.
No

Jabatan Akademik*

Jumlah Dosen Berdasarkan Jenjang


Pendidikan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

60

&

&

S-1
(3)
0
0
0
0
0

S-2/Sp
S3/Sp.K
(1)
(2)
(4)
(5)
1
Asisten Ahli /Dokdiknis Pertama
2
2
2
Lektor / Dokdiknis Muda
1
1
3
Lektor Kepala / Dokdiknis Madya
0
1
4
Guru Besar / Dokdiknis Utama
0
2
5
Tenaga Pengajar Lain
7
9
Jumlah
10
15
Ket: * Mengikuti Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
Per/17/M.Pan/9/2008 tentangJabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis dan Angka
Kreditnya bagi yang belum penyetaraan jabatan akademik, atau berdasar Surat
Keputusan Dekan
Tabel C. Distribusi jumlah dosen di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai
PS berdasarkan profesi dan masa kerja
1
2
3
4

Kompetensi
Sp-1 < 5 th
Sp-1 5-10 th
Sp-1 > 10 th
Sp.2 K

Bidang
SpAn
SpAn
SpAn
KIC, KMN, KNA, KAKV,

Jumlah
6
2
4
13

KAO, KAP
Jumlah

25

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

61

4.3.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan.

Waktu dalam Jam untuk Kegiatan per Tahun


PenePengabdian kepada Masyarakat
litian

Pendidikan
No.

Nama Dosen

PS
Sendiri

Jumlah Jam
Manajemen

PS lain
PT

PT

Sen-

lain

PT/RS Sendiri

PT/RS lain

PT/RS
Sendiri

PT/RS lain

(1)

(2)

(3)

diri
(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

Prof. (Em) A. Husni

416

24

32

472

Tanra,

PhD,

SpAn-

KIC-KMN
dr. Borahima

Lami,

832

32

864

SpAn-KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-

1248

12

32

1292

KAP
dr.
Abdul

372

624

12

32

156

1196

Sp.An
Prof. Dr.

372

624

12

32

72

1112

372

624

12

32

144

1184

372

624

12

32

72

1112

Wahab,
dr.

Muh.

Ramli Ahmad, Sp.An6

KAP-KMN
Dr. dr. Syafri Kamsul

Arif, Sp.An-KIC-KAKV
dr. Syafruddin Gaus,
Ph.D,

Sp.An-KMN-

KNA

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

62

Dr. dr. Syamsul Hilal

Salam, Sp.An
Dr.
dr.
Hisbullah,

10

Sp.An-KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,

11

SpAn
dr. Alamsyah

12

Husain, SpAn
Dr. dr. A. M. Takdir

13
14

Musba, Sp.An-KMN
dr. Ratnawati, Sp.An
dr. M. Faisal Muchtar,

15

SpAn-KIC
dr.
Nur
Wirawan,

A.

A.

M.

Kes,

Sp.An-KMN
dr. Zulkarnain, Sp.An
dr.
Franciscus
J.

18

Manibuy, Sp.An-KIC
dr.
Ari
Santri
M.Kes,

19

Sp.An
dr. Muhammad Rum,

20

Sp.An
dr. Haizah

21

M.Kes, Sp.An-KIC
dr. Madonna D. Datu,
Sp.An

624

12

32

48

1088

208

832

12

32

24

1108

416

12

32

460

832

12

32

876

372

624

12

32

72

1112

2080

12

32

2124

744

372

12

32

1160

744

372

12

32

48

1208

0
0

2080
416

0
0

0
12

32
32

0
0

0
0

0
0

2112
460

1116

32

1148

1648

12

32

1692

744

372

32

1148

744

372

32

48

1196

Surya

16
17

Palinrungi,

372

Nurdin,

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

63

22

dr. Andi Adil, M.Kes,

23
24

Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr. Dian Wirdiyana,

25

Sp.An
dr. Alamsyah
Sp.An
Jumlah
Rata-rata

Irwan,

1116

32

1148

0
0

832
2080

0
0

0
0

32
32

0
0

0
0

0
0

864
2112

832

32

864

7648
305,9

19776
791,0

0
0

204
8,2

800
32

0
0

432
17,3

252
10,1

29112
1165,3

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

64

4.3.3 Aktivitas dosen di RS Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran

No.

Nama Dosen

Jenis Kegiatan

(1)

(2)

(3)

Prof. (Em) A. Husni

Morning Report /

52

208
52
12
12
24
12

208
52
12
12
24
12

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
SpAn- Morning Report /

52

52

208
52
0
0
0
0

208
52
0
0
0
0

Laporan jaga.
Bed side teaching,
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus,
Jurnal Reading,
Tinjauan Pustaka,
Proposal dan Hasil
Wahab, Morning Report /

156

156

624
156
12
12
24
12

624
156
12
12
24
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

Borahima

SpAn-KAKV-KAO

dr.

Wahyudi,

KAP

dr.

Abdul

Sp.An

Prof.

Dr.

dr.

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Muh. Morning Report /

Ramli Ahmad, Sp.AnKAP-KMN

(5)

52

KMN

dr.

(4)

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Lami, Morning Report /

Tanra, PhD, SpAn-KIC-

Jumlah Jam Kegiatan


Dilaksanakan
Direncanakan

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

65

Dr. dr. Syafri Kamsul

Morning Report /

Arif, Sp.An-KIC-KAKV

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Syafruddin Gaus, Morning Report /
Ph.D,

Sp.An-KMN-

Laporan jaga
Bed side teaching
KNA
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Dr. dr. Syamsul Hilal Morning Report /
Salam, Sp.An

Dr.

dr.

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Hisbullah, Morning Report /

Sp.An-KIC-KAKV

10

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Dr. dr. A. Salahuddin, Morning Report /
SpAn

11

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
dr. Alamsyah A. A. Morning Report /
Husain, SpAn

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

52

52

208
52
12
12
24
12

208
52
12
12
24
12

156

156

624
156

624
156

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

66

12

Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Dr. dr. A. M. Takdir Morning Report /

12
12
24
12

12
12
24
12

52

52

208
52
12
12
24
12
12

208
52
12
12
24
12
12

13

dr. Ratnawati, SpAn

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /

260

260

1040
260
12
12
24
12

1040
260
12
12
24
12

14

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
dr. M. Faisal Muchtar, Morning Report /

104

104

516
104
12
12
24
12
12

516
104
12
12
24
12
12

104

104

516
104
12
12
24
12
12

516
104
12
12
24
12
12

260

260

1040
260
0
0
0
0

1040
260
0
0
0
0

Musba, Sp.An-KMN

SpAn-KIC

15

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Nur Surya Wirawan, Morning Report /
M. Kes, Sp.An-KMN

16

dr. Zulkarnain, Sp.An

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /
Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

67

17

dr.

Franciscus

J.

Morning Report /

Manibuy, Sp.An-KIC

18

dr.

Ari

Palinrungi,

19

M.Kes,

Laporan jaga
Bed side teaching
Sp.An
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Muhammad Rum, Morning Report /
Sp.An

20

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Santri Morning Report /

dr.

Haizah

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Nurdin, Morning Report /

M.Kes, Sp.An-KIC

21

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Madonna D. Datu, Morning Report /
Sp.An

22

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
dr. Andi Adil, M.Kes, Morning Report /
Sp.An

Laporan jaga
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus

52

52

208
52
12
12
24
12

208
52
12
12
24
12

156

156

624
156
0
0
0
0
12

624
156
0
0
0
0
12

156

156

624
156
12
12
24
12

624
156
12
12
24
12

104

104

516
104
0
0
0
0
12

516
104
0
0
0
0
12

104

104

516
104
0
0
0
0
12

516
104
0
0
0
0
12

156

156

624
156
0

624
156
0

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

68

23

24

dr. Widodo, Sp.An-KIC

dr.

Dian

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Wirdiyana, Morning Report /

Sp.An

25

dr.

Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Diskusi Multidisiplin
Morning Report /

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Irwan, Morning Report /

Alamsyah

Sp.An

Laporan jaga.
Bed side teaching
Bimbingan Praktek
Laporan Kasus
Jurnal Reading
Tinjauan Pustaka
Proposal dan Hasil
Jumlah

0
0
0
12

0
0
0
12

156

156

624
156
0
0
0
0

624
156
0
0
0
0

260

260

1040
260
0
0
0
0

1040
260
0
0
0
0

156

156

624
156
0
0
0
0
A = 18676

624
156
0
0
0
0
B = 18676

4.4 Dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit.


4.4.1 Data dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit.
Tabel A. Dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit yang bidang keahliannya.
Nama dosen
No
.

(1)

di RS
Pendidikan
Afiliasi dan
Satelit(1)

NIDK /
NIDN(2)

(2)

(3)

Tgl. Lahir

Jabatan
Akademik

Pendidikan (S-1, S-2, S-3,


Sp, Sp.K), Bidang, dan
Asal PT(2)

Bidang Keahlian

(4)

(5)

(6)

(7)

Keterangan :
1) Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik (AA/Pekerti/ Akta V/Certicate in Medical
Education/Sertifikat Dosen) agar diberi tanda (**)
(2) NIDN = Nomor Induk Dosen Nasional *(tidak harus memiliki NIDN)
(3) Fotokopi ijazah agar disiapkan saat asesmen lapangan.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

69

Ju

Tabel B Dosen di RS Pendidikan yang memiliki jabatan akademik yang bidang


keahliannya sesuai dengan kompetensi PS
No

Jumlah Dosen Berdasarkan Jenjang Pendidikan


S-1
S-2/Sp
S3/Sp.K

Jabatan Akademik

(1)

(2)

1
2
3
4

Asisten Ahli
Lektor
Lektor Kepala
Guru Besar
Jumlah

(3)

(4)

(5)

2
1
3

2
1
1
2
6

Tabel C Dosen di RS Pendidikan berdasarkan jenjang pendidikan profesi, masa kerja dan
fellowship
No

Berdasarkan Jenjang Pendidikan

(1)

Jumlah Dosen

(2)

1
2
3
4

(3)

S2 & Sp-1
Sp-2 K
S3 & Sp-1
S3 & Sp-2 K
Jumlah

11
7
2
5
25

4.4.2 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit dinyatakan dalam jam per tahun
akademik terakhir.

No.

Nama
Dosen di
RS
Pendidika
n Afiliasi
dan
Satelit

(1)

(2)

Waktu dalam Jam untuk Kegiatan per Tahun


Pengabdian
Pendidikan
kepada
Manajemen
PS
Masyarakat
Pene
PS
lain
PT/R
PT/R
PT
-litian
PT/R
SenPT
S
PT/R
S
lain
S
diri
SenSendi S lain Sendi
lain
diri
ri
ri
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Jumla
h Jam

(11)

Jumlah
Rata-rata
4.4.3 Aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam kegiatan pembelajaran
Tuliskan data aktivitas dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelitdalam pembelajarandalam
satu tahun akademik terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
No.
(1)

Nama Dosen di RS
Pendidikan Afiliasi dan
Satelit
(2)

Jenis Kegiatan
(3)

Jumlah Jam Kegiatan


Direncanaka
Dilaksanakan
n
(4)
(5)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

70

Jumlah

A=

B=

4.5. Upaya Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dalam Tiga Tahun Terakhir
4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar/pembicara tamu dari luar PT sendiri dalam alih teknologi.
No.
(1)
1

Nama Tenaga
Ahli/Pakar
(2)
Prof. Dr. dr.

Bidang
keahlian
(3)
Anestesi &

Nama dan
Judul Kegiatan
(4)
Perioperatif

Tatang Bisri,

Terapi Intensif

Tumor Infra

Sp.An
Prof. Dr. dr.

Anestesi &

Tentorial
Neuroanestesil

23 Agustus 2013

Tatang Bisri,

Terapi Intensif
ICU

20 Desember 2013

Anestesi &

Infection in

22 Oktober 2014

Terapi Intensif

Critically Ill

Prof. Dr. dr.

Anestesi &

Patient
Raised ICP

24 Oktober 2014

Tatang Bisri,

Terapi Intensif

Sp.An
Prof. dr. Sitti

Anestesi &

Is TIVA is better

24 Oktober 2014

Terapi Intensif

than inhalation

Sp.An
dr. Yohannes W.
George, Sp.An-

KIC
dr. Ike SR, Sp.AnKIC

Chasnak Saleh,

Anestesi &

dr. Yohannes W.
George, Sp.An-

KIC
dr. Nazlina
Santoso, Sp.An-

agent for elective


Anestesi &

brain surgery?
Crystalloid of

Terapi Intensif

Colloid : debate

Anestesi &

still continue
Providing A Safe

Terapi Intensif

and Conclusive

KAP-KAO
9

dr. Cindy E. Boom

(5)
27 April 2013

Terapi Intensif

Sp.An-KIC-KNA
7

Waktu Pelaksanaan

24 Oktober 2014

24 Oktober 2014

Perioperative
Anestesi &

Care to Children
Perioperative MI

Terapi Intensif

and Ischemia in

24 Oktober 2014

Non Cardiac
10

Yoshihito Ujike

11

dr. Bambang
Wahyu Prajitno,

Manajement

Surgery
Pain

4 Mei 2013

Nyeri
Anestesi &

Management
What Is New in

24 Oktober 2014

Terapi Intensif

SSC Guideline

Sp-An-KIC

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

71

12

Prof.dr.Sri
Wahjoeningsih,

Anestesi &

An Anesthetic

Terapi Intensif

Consideration in

Sp.An-KIC-KAO
13

dr. I Gede

14

PE and
Eclampsia
Labor Analgesia

24 Oktober 2014

Anestesi &

Pediatric

24 Oktober 2014

Terapi Intensif

Sedation in

Anestesi &

Budiarta, Sp.AnKMN
dr. Andi Ade
Wijaya, Sp.An-

Terapi Intensif

KAP
15

Outside OR

Dr.dr.Elizeus
Hanindita, Sp.An-

Anestesi &

Prcedures
Optimizing Pain

Terapi Intensif

Relief for The

KIC-KAP
16

24 Oktober 2014

24 Oktober 2014

Pediatric

dr. Bhirowo,

Anestesi &

Patients
Anesthesia for

Sp.An-KAKV

Terapi Intensif

Cardiac Patients

24 Oktober 2014

Outside of the
17

18

dr. Widya Istanto

Anestesi &

OR
Perioperative

Nurcahya, Sp.An-

Terapi Intensif

Cardiac

Anestesi &

Assessment
Role of Non-

Terapi Intensif

Steroid Anti-

KAKV
dr. Asmin Lubis,
DAF, Sp.An-KAPKMN

24 Oktober 2014

24 Oktober 2016

Inflammatory
Drugs in

19

dr.Purwoko,

Anestesi &

Perioperative
Anesthesia

Sp.An-KAKV

Terapi Intensif

Management for

24 Oktober 2014

Maternal with
Heart Disease

4.5.2 Peningkatan kemampuan dosen(termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi) melalui


program tugas belajar dalam bidang yang sesuai dengan bidang PS.
Jenjang
No
.

Nama Dosen

Pendidikan

Bidang

Pergurua

Lanjut/Fellowshi

Pendidikan

n Tinggi

p
(3)

(4)

(5)

(1)

(2)

dr. Ari Santri

Fellowship

Ilmu

Palinrungi,

Konsultan ICU

Kedoktera

M.Kes, Sp.An

Unhas

Tahun Mulai
Negara

Pendidikan/Lam
a Fellowship

(6)

(7)

Indonesi

2014

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

72

dr.

Fellowship

Ilmu

Muhammad

Konsultan ICU

Kedoktera

Rum, Sp.An
dr. Ratnawati,

Fellowship

n
Ilmu

Sp.An

Konsultan Nyeri

Kedoktera

dr. Alamsyah

Fellowship

n
Ilmu

Ambo

Konsultan Nyeri

Kedoktera

Ala

Sp.An
dr.
Faisal S3

Ilmu

Muchtar,

Kedoktera

Nurdin,M.Kes

Unhas

n
Ilmu

S3

Kedoktera

M.Kes, SpAn-

KMN
dr. Madonna Fellowship

Ilmu

D Datu, SpAn

Konsultan

Kedoktera

Palliative

Indonesi

2014

Indonesi

2014

Indonesi

2014

a
Unhas

wirawan,

2014

Kedoktera

, Sp.An-KIC
dr. Nur Surya

Indonesi

Unhas

n
Ilmu

S3

2014

a
Unhas

Indonesi
a

Unhas

Husain,

Sp.An-KIC
dr.
Haizah

Unhas

Indonesi

2014

Australia

2014

4.5.3 Kegiatan dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi) dalam pertemuan ilmiah.

No.

Nama Dosen

(1)

A
(3)

(2)

KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-

3
4

KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,

5
6

SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif,

SpAn-KIC-KAKV
dr. Syafruddin

Prof.

(Em)

A.

Husni

F
(8)

Bentuk Partisipasi dalam Penyajian Ilmiah


B
C
D
E
(4)
(5)
(6)
(7)

Tanra, PhD, SpAn-KIC-

Gaus,

PhD, SpAn-KMN-KNA

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

73

Dr. dr. Syamsul H. Salam,

SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-

10

KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,

11

SpAn
dr.
Alamsyah

12

Husain, SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir

13
14

Musba, SpAn-KMN
dr. Ratnawati, SpAn
dr. M. Faisal Muchtar,

15
16

A.A.

SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,

17

M.Kes, SpAn-KMN
dr.
Fransiscus

J.

18

Manibuy, SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-

19

KIC
dr. Muhammad

Rum,

20

Sp.An
dr. Madonna

Datu.

21

SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,

22

M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil,

M.Kes,

23
24
25

Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr.
Alamsyah
Irwan,

Sp.An
Total

NA= 5

NB= 8

NC= 25

ND= 11

NE= 14

NF= 25

Keterangan:

A. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif internasional
B. Pembicara tamu (invited speaker) pada pertemuan ilmiah Ilmu Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.
C. Penyaji makalah (free paper/poster presentation) pada pertemuan Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.
D. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif nasional
E. Penyaji makalah pada pertemuan ilmiah kedokteran non Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

74

F. Penyaji makalah pada seminar populer tentang kesehatan Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif.
4.5.4

No.
(1)

Media publikasi karya ilmiah dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi)


Nama Dosen di RS
Pendidikan Utama
(2)

Prof.

(Em)

A.

Husni

Jenis Media Publikasi


D
C

(6)

(7)

(8)

(3)

(4)

(5)

Tanra, PhD, SpAn-KIC2

KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-

3
4

KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,

5
6

SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif,

SpAn-KIC-KAKV
dr. Syafruddin

PhD, SpAn-KMN-KNA
Dr. dr. Syamsul H. Salam,

SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-

10

KIC-KAKV
Dr. dr. A. Salahuddin,

11

SpAn
dr.
Alamsyah

12

Husain, SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir

13
14

Musba, SpAn-KMN
dr. Ratnawati, SpAn
dr. M. Faisal Muchtar,

15
16

SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,

17

M.Kes, SpAn-KMN
dr.
Fransiscus

J.

18

Manibuy, SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-

19

KIC
dr. Muhammad

Gaus,

A.A.

Rum,

Sp.An

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

75

20

dr.

Datu.

21

SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,

22

M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil,

M.Kes,

23
24
25

Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr.
Alamsyah
Irwan,

ND= 25

NE= 25

Madonna

Sp.An
Total

NA= 4

NB= 4

NC= 4

NF= 4

Keterangan:
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Jurnal internasional
Buku teks ISBN
Jurnal nasional terakreditasi
Jurnal nasional tidak terakreditasi
Dokumentasi pada perpustakaan lokal
Majalah populer/ surat kabar

4.5.5. Keikutsertaan dosen (termasuk dosen di RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit) dalam
organisasi keilmuan atau organisasi profesi tingkat nasional dan internasional.

No.

Nama Dosen

Nama Organisasi Keilmuan atau

(1)

(2)

Organisasi Profesi
(3)

Prof. (Em) A. Husni Tanra,

IDI, Perdatin, ISAPM, IASP, IPS,

PhD, SpAn-KIC-KMN
dr. Borahima Lami, SpAn-

ASEAPS
IDI, Perdatin, IACA

3
4

KAKV-KAO
dr. Wahyudi, SpAn-KAP
Prof. Dr. dr. M. Ramli A.,

IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, ISAPM

5
6

SpAn-KAP-KMN
dr. Abdul Wahab, SpAn
Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn-

IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, IACA, PERDICI,

KIC-KAKV
dr. Syafruddin Gaus, PhD,

SCCM
IDI, Perdatin, ISAPM, IASP, IPS,

SpAn-KMN-KNA
Dr. dr. Syamsul H. Salam,

ASEAPS, InaSNACC
IDI, Perdatin, PERDICI

SpAn
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-

IDI, Perdatin, IACA, PERDICI

10

KIC-KAKV
Dr. dr. A.

IDI, Perdatin

11

SpAn
dr. Alamsyah A.A. Husain,

IDI, Perdatin, ISAPM

12

SpAn
Dr. dr. A. Muh. Takdir

IDI, Perdatin, ISAPM, IASP, IPS,

Salahuddin,

Kurun Waktu
(4)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

76

13
14

Musba, SpAn-KMN
ASEAPS
dr. Ratnawati, SpAn
IDI, Perdatin, ISAPM
dr. M. Faisal Muchtar, IDI, Perdatin, PERDICI

15
16

SpAn-KIC
dr. Zulkarnain, SpAn
dr. Nur Surya Wirawan,

17

M.Kes, SpAn-KMN
dr. Fransiscus J. Manibuy, IDI, Perdatin, PERDICI

18

SpAn-KIC
dr. Haizah Nurdin, SpAn-

IDI, Perdatin, PERDICI

19

KIC
dr.

IDI, Perdatin, PERDICI

20
21

Sp.An
dr. Madonna D Datu. SpAn
dr. Ari Santri Palinrungi,

IDI, Perdatin
IDI, Perdatin

22
23
24
25

M.Kes, SpAn
dr. Andi Adil, M.Kes, Sp.An
dr. Dian Wirdiyana, Sp.An
dr. Widodo, Sp.An-KIC
dr. Alamsyah Irwan, Sp.An

IDI, Perdatin
IDI, Perdatin
IDI, Perdatin, PERDICI
IDI, Perdatin

Muhammad

Rum,

IDI, Perdatin, ISAPM, WIP


IDI, Perdatin, ISAPM

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

77

STANDAR 5
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, bahan kajian, bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian hasil belajar
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi.
Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung

tercapainya tujuan,

terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program Pendidikan. Kurikulum memuat mata
kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan
keleluasaan pada peserta didik untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian
sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus,
rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai
situasi dan kondisi.
5.1.1 Kompetensi
Uraikan secara ringkas kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya yang merupakan
kekhususan atau keunggulan program Pendidikan.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

78

KOMPETENSI
STANDAR KOMPETENSI (KEMAMPUAN) DOKTER SPESIALIS ILMU ANESTESI DAN
TERAPI INTENSIF INDONESIA
Standar kompetensi PPDS Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajeman Nyeri Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK UNHAS) mengacu pada Standar Kompetensi
Dokter Spesialis-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu
Anestesi dan Terapi Intensif (KATI)

STANDAR

UMUM

KOMPETENSI

(KEMAMPUAN)

DOKTER

SPESIALIS

ILMU

ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF:


1.

Dapat menerapkan kemampuan bidang Ilmu Anestesi yang sudah dipelajarinya,


menurut kaidah yang lazim dianut dokter spesialis Ilmu Anestesi di Indonesia, sesuai
dengan masalah kesehatan di Indonesia dan sumber daya yang tersedia.

2.

Menguasai pola penatalaksanaan bidang Ilmu Anestesi dalam pelayanan


kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

3.

Memahami dan menghayati tata nilai serta etik profesi Ilmu Anestesi berdasarkan
kode etik kedokteran Indonesia, sehingga dapat diterima di kalangan profesi anestesi
dan kalangan profesi dokter pada umumnya.

4.

Mempunyai rasa tanggungjawab dalam pengamalan ilmu kesehatan sesuai dengan


ketentuan pemerintah.

5.

Mempunyai

pengetahuan

yang

luas

dalam

bidangnya

serta

mempunyai

ketrampilan dan sikap yang baik sehingga sanggup memahami dan memecahkan
masalah kesehatan secara ilmiah dan dapat mengamalkan ilmu kesehatan kepada
masyarakat yang sesuai dengan bidang keahliannya secara optimal.
6.

Mampu menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian


secara mandiri dan mengembangkan ilmu ke tingkat akademik yang lebih tinggi.

7.

Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etika profesi.

Sadar akan tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang mengabdi dalam bidang
pelayanan kesehatan serta mengerti dan merasakan tuntutan masyarakat dan program
pemerintah untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka seorang dokter
spesialis Ilmu Anestesi wajib:
1.

Mempunyai kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan baik dengan para


sejawat dokter dan anggota tim kesehatan yang lain serta anggota masyarakat.

2.

Mematuhi sumpah dokter, KODEKI, dan Pedoman Etik Spesialis Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif Indonesia.

3.
Mematuhi undang-undang dan peraturan peraturan yang telah ditetapkan
79
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

Catatan:Pengertian tentang kompetensi utama, pendukung dan lainnya dapat dilihat pada
Kepmendiknas Nomor 045/U/2002, dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Ilmu
Anestesi Dan Terapi Intensif Spesialis.Tahun 2008 dari Kolegium Dokter Spesialis
Ilmu Anestesi Dan Terapi Intensif Spesialis. Indonesia.
5.1.2 Jelaskan struktur kurikulum (perkuliahan, tugas khusus, operasi, bedside
teaching, case presentation, laporan jaga, dll),keterkaitan di antaranya, serta
ketepatan waktu pelaksanaannya.
STRUKTUR KURIKULUM
1. Struktur Dasar Kurikulum
Untuk memperlihatkan tercakupnya bidang pencapaian pendalaman akademik
sebagai seorang magister dan bidang pencapaian keterampilan keprofesian sebagai
seorang spesialis serta untuk menghitung beban studi, kurikulum dibagi dalam kelompok
materi pendidikan.
Pengelompokan Materi Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)
2. Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK)
3. Mata Kuliah Keahlian (MKK)

2. Beban studi
Beban studi masing-masing kelompok materi pendidikan dapat dilihat pada tabel.
Beban Studi Kelompok Materi Pendidikan
No
1
2
3

Beban Sudi
Materi
SKS
MDU
7
MDK
8
MKK
94
Total
109

Jumlah
7
8
94
109

Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) 7 SKS


Mata Kuliah Dasar Umum adalah materi pendidikan yang memberikan dasar
pengetahuan bagi setiap ilmuwan agar menjadi seorang penggagas dan peneliti. Mata
Kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang tidak menyangkut bidang ilmu Kedokteran
secara langsung.
Mata Kuliah Dasar Umum sekurang-kurangnya terdiri dari :
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

80

1.
2.
3.
4.

Filsafat llmu Pengetahuan


Metode Penelitian
Etika dan Medikolegal
Statistika

2 SKS
2 SKS
1 SKS
2 SKS

Mata Kuliah Dasar Khusus (MDK) 8 SKS


Mata Kuliah Dasar Khusus adalah materi pendidikan yang memberikan dasar
pengetahuan keahlian dalam bidang kedokteran agar mampu memecahkan masalah,
menjadi pengembang ilmu dan pada gilirannya dapat menerapkan keprofesiannya dengan
kualitas yang tinggi.
Mata Kuliah Dasar Khusus sekurang-kurangnya terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.

Biologi Molekuler
Farmakologi Klinik
Epidemiologi Klinik dan Evidence Based Medicine
Imunologi
Administrasi Kesehatan dan Rekam Medik

2 SKS
1 SKS
2 SKS
2 SKS
1 SKS

Mata Kuliah Dasar Umum dan Mata Kuliah Dasar Khusus dapat merupakan
program bersama dengan Program Studi Klinik bidang-bidang lain sebagai dasar
pencapaian kompetensi spesialis dengan kemampuan magister.
Mata Kuliah Keahlian (MKK) 104 SKS
Mata Kuliah Keahlian adalah materi pendidikan yang memberikan dasar
pengetahuan

keahlian

dalam

bidang

llmu Anestesi

agar

mampu

memecahkan

permasalahan anestesi, perawatan intensif dan manajemen nyeri kesehatan anak secara
ilmiah (scientific).
Mata Kuliah Keahlian sekurang-kurangnya terdiri dari:
A. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi I
B. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi II
C. Kedokteran Perioperatif I
D. Persiapan Obat dan Alat
E. Anestesi Bedah Umum I
F. Pengelolaan Nyeri I
G. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi III
H. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi IV
I. Kedokteran Perioperatif II
J. Traumatologi I
K. Anestesi Bedah Umum II
L. Anestesi Regional I
M. Anestesi Obstetrik dan Ginekologi I
N. Anestesi Bedah Orthopedi I
O. Anestesi Bedah Darurat
P. Post Anesthesia Care Unit (PACU)
Q. Anestesi Regional II
R. Anestesi Ortopedi II
S. Anestesi Bedah Onkologi dan Plastik
T. Anestesi Bedah Urologi
U. Anestesi Bedah THT I

2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

81

V. Anestesi Bedah Mata


W. Anestesi Bedah Pediatrik I
X. Anestesi di Luar Kamar Bedah
Y. Traumatologi II
Z. Keteramilan Dasar Anestesi V
AA.

2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
2 SKS
Anestesi Obstetrik dan

Ginekologi II
AB.

2 SKS
Anestesi Bedah THT II

SKS
AC.

Anestesi Bedah Saraf I

SKS
AD.

Anestesi dan Penyakit

Khusus
AE.

2 SKS
Pengelolaan Nyeri II

SKS
AF.Intensive Care I
AG.

2 SKS
Anestesi Bedah Rawat Jalan

AH.

2 SKS
Anestesi Bedah Kardiotorasik

I
AI. Anestesi Bedah Invasif Minimal
AJ.Penelitian I ( Sari Pustaka)
AK.

2 SKS
2 SKS
2 SKS
Anestesi Bedah Pediatrik II

AL.Anestesi Bedah Saraf II


AM.

2 SKS
2 SKS
Anestesi Bedah Kardiotorasik

II
AN.

2 SKS
Uncommon Disease

Anesthesia
AO.
AP.Penelitian II ( Proposal)
AQ.

2 SKS
Intensive Care II
2 SKS
2 SKS
Kemampuan Komunikasi dan

Professionalisme
AR.

4 SKS
Penelitian III 6 SKS

SMT
I
15
SKS

MATA KULIAH

SKS

MATA KULIAH DASAR UMUM (MKDU)


1.
2.
3.
4.

Filsafat Ilmu Pengetahuan


Etika Profesi
Metode Penelitian
Biostatistika dn Komputer Statistik

MATA KULIAH DASAR KHUSUS (MKDK)


5. Biologi Sel dan Biologi Mulekuler
6. Farmakologi Klinik
7. Epidemologi Klinik dan Kedokteran Berbasis Bukti
(Evidence-Based Medicine)
8. Immunologi

2
1
2
2
2
1
2

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

82

9. Administrasi Kesehatan

2
1

MAT
II
MATA KULIAH KEAHLIAN UMUM (MKU)
12
SKS

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi I


Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi II
Kedokteran Perioperatif I
Persiapan Obat dan Alat Anestesi
Anestesi Bedah Umum I
Pengelolaan Nyeri I

2
2
2
2
2
2

III
20
SKS

MATA KULIAH KEAHLIAN KHUSUS (MKK)


1. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi III
2. Keterampilan Dasar Ilmu Anestesi IV
3. Kedokteran Perioperatif II
4. Traumatologi I
5. Anestesi Bedah Umum II
6. Anestesi Regional I
7. Anestesi Bedah Orthopedi I
8. Anestesi Obstetri I
9. Anestesia Bedah Darurat
10. Post Anestesia Care Unit (PACU)

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

IV
18
SKS

MATA KULIAH KEAHLIAN KHUSUS (MKK)


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Anestesi Regional II
Anestesi Bedah Orthopedi II
Anestesi Bedah Onkologi dan Plastik
Anestesi Bedah Urologi
Anestesi Bedah THT I
Anestesi Bedah Mata
Anestesi Pediatrik I
Anestesi di Luar Kamar Bedah
Traumatologi II

2
2
2
2
2
2
2
2
2

V
14

MATA KULIAH KEAHLIAN KHUSUS (MKK)


1. Keterampilan Dasar Anestesi V
2. Anestesi Obstetrik II
3. Anestesia Bedah THT II

2
2

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

83

SKS

4.
5.
6.
7.

Anestesi Bedah Saraf I


Anestesi Pada Penyakit Khusus
Pengelolahan Nyeri II
Intensive Care I

2
2
2
2
2

VI

MATERI KEAHLIAN KHUSUS (MKK)

1.
2.
3.
4.

SKS

Anestesi Bedah Rawat Jalan


Anestesi Kardiotorasik I
Anestesi Bedah Minimal Invansive
Penelitian I (Sari Pustaka)

2
2
2
2

VII
12
SKS

MATERI KEAHLIAN KHUSUS (MKK)


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anestesi Pediatrik II
Anestesi Bedah Saraf II
Anestesi Kardiotorasik I
Uncommon Disease Anesthesia
Intensive Care II
Penelitian II ( Proposal)

2
2
2
2
2
2

VII

MATERI KEAHLIAN KHUSUS (MKK)

10

SKS

Penelitian III (Tesis)


Kemampuan Komunikasi dan Profesionalisme

6
4

Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri merupakan
program pendidikan yang mengikuti sistem kredit dengan beban studi yang diukur dengan
satuan kredit semester. Program Pendidikan dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan
masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui
pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan
merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau
pembagian tingkat perilaku yang dicapai :

Tahap I (tahap kualifikasi) selama 2 (dua) semester

Tahap II (tahap pendalaman) selama 3 (tiga) semester

Tahap III (tahap akhir) selama 2 (tiga)semester

Jadi jumlah beban seluruhnya adalah 119 SKS, sedangkan jumlah modul yang harus
dipelajari ada 39 modul. Tahapan pendidikan dan tingkatan semester bukan merupakan
jenjang / tahapan yang berurutan atau tertutup, namun merupakan jenjang / tahapan
terbuka untuk memenuhi pencapaian kompetensi pendidikan.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

84

1.1

Tahap I : 2 (dua) semester (Semester 1 dan 2)


Tahap ini merupakan tahap yang menentukan apakah peserta didik dapat

melanjutkan pendidikannya atau tidak (drop out). Oleh karena itu tahap I menjadi sangat
penting baik untuk peserta didik maupun pelaksana pendidikan. Mata kuliah dalam tahap
ini harus dapat menjamin bahwa apabila peserta didik dapat menyelesaikannya dengan
baik dipastikan selanjutnya dapat menyelesaikan pendidikan dengan tepat waktu.
Mata kuliah dalam tahap I terdiri dari:
1.

Komponen Magister
MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan,
peneliti, pemikir yang berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar
manusia yang baik, serta memahami masalah yang berkaitan dengan medikolegal.

MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk
memberikan pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis Ilmu
Anestesi dan terapi intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.

2. Komponen Profesi

Mata Kuliah Keahlian (MKK) Semester 1 dan 2


Keterampilan dasar yang berdasarkan etik dan hubungan antar manusia, berupa
keterampilan dalam mempertahankan patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat),
pemberian nafas buatan dengan tangan dan resusitasi jantung paru; ketiga
keterampilan tersebut dikaitkan/dituangkan dalam keterampilan setara ALS, ATLS,
ACLS dan sebagainya.
Pengelolaan anestesi untuk pasien dengan status fisik 1-2, untuk pembedahan
superficial (termasuk orthopedic sedang), yang di mulai dari pengelolaan prabedah,
selama pembedahan sampai pasca bedah, termasuk pengelolaan cairan, stress dan
nyeri akut sesuai kasus yang ditangani.

Tugas PPDS tahap I (Kualifikasi) :


1.

Membuat dan mengisi dokumen medic

2.

Melakukan pemeriksaan dan tindakan perioperative

3.

Menyiapkan alat, obat dan monitor untuk fasilitas tindakan


anestesi

4.

Melakukan tindakan anestesi umum (GETA, GA-LMA, GA


facemask, dan TIVA)

5.

Melakukan tindakan anestesi regional I (SAB dan IVRA)

6.

Melakukan anestesi pada prosedur bedah orthopedic dan


obstetric minor sampai intermediate

7.

Melakukan resusitasi pada pasien traumatolgi

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

85

8.

Melakukan anestesi pada bedah darurat

9.

Melakukan pemantauan dan tindakan di PACU

10.

Melakukan pengelolaan nyeri dasar

11.

Membantu tindakan PPDS tahap II dan III

1.2

Tahap II : 3 (tiga) semester (semester 3, 4 dan 5)


Tahap ini merupakan tahap pendalaman yang bertujuan untuk memberi bekal

peserta didik agar pada akhir tahap pendalaman mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari profesi spesialis Ilmu
Anestesi. Pengalaman belajar didapatkan dari Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang
dijabarkan dalam teori, pengalaman klinik, pengalaman meneliti. Pengalaman klinik
meliputi pengelolaan anestesi, pengelolaan penderita gawat yang memerlukan tindakan
pembedahan, pengelolaan penderita gawat yang memerlukan terapi dan perawatan
intensif, pengelolaan nyeri akut dan nyeri kronis, antisipasi dan pengelolaan penyulit yang
mungkin timbul.
MKK pada tahap II ditempuh dalam 3 (tiga) semester yaitu semester ke-3, ke-4
dan ke-5.
Tugas PPDS Tahap II (Pendalaman) :
1.

Membuat dan mengisi dokumen medik

2.

Melakukan pemeriksaan dan tindakan


perioperative

3.

Menyiapkan alat, obat dan monitor


untuk fasilitas tindakan anestesi

4.

Melakukan tindakan anestesi umum


(GETA, GA-LMA, GA facemask dan TIVA)

5.

Melakukan tindakan anestesi regional I


dan II (SAB, IVRA, Epidural, Caudal dan Blok Perifer Saraf)

6.

Melakukan resusitasi dan perawatan


perioperative pada pasien traumatologi

7.

Melakukan

anestesi

pada

bedah

darurat, orthopedic, onkologi, plastic, obstetric-ginekoogi, urologi, THT, mata, pediatric


(minor), rawat jalan, penyakit khusus, syaraf (ASA PS 1 dan 2), minimal invasive,
kardiotorasik
8.

Melakukan pemantauan dan tindakan


di PACU

9.

Melakukan pemantauan dan tindakan


di ICU

10.

Melakukan pengelolaan semua nyeri

11.

Membantu tindakan PPDS tahap I dan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

86

III
12.

Mengajukan

usulan

penelitian

dan

mulai melakukan penelitian


1.3

Tahap III : 3 (tiga) semester (Semester 6, 7 dan 8)

Tahap ini merupakan tahap pemantapan dengan rumusan perilaku yang


diinginkan. Selain kemampuan medis, dilatih juga kemampuan nonmedik dengan
melaksanakan tugas-tugas manajerial sebagai chief PPDS, melakukan tugas pengaturan
ketenagaan peserta PPDS (dengan bimbingan KPS / SPS), tugas sebagai pembimbing
(pembimbing PPDS yang lebih muda, mahasiswa dan paramedik), serta konsultasi.
MKK pada tahap III ditempuh dalam 3(tiga) semester, yaitu semester ke-6, ke-7
dan ke-8.
Tugas PPDS Tahap III (Akhir) :
1.

Membuat dan mengisi dokumen medik

2.

Melakukan pemeriksaan dan tindakan perioperatif

3.

Menyiapkan alat, obat dan monitor untuk fasilitas tindakan


anestesi

4.

Melakukan tindakan anestesi umum (GETA, GA-LMA, GA


facemask dan TIVA)

5.

Melakukan tindakan anestesi regional I dan II (SAB, IVRA,


Epidural, Caudal dan Blok Perifer Saraf)

6.

Melakukan resusitasi dan perawatan perioperative pada


pasien traumatology

7.

Melakukan

anestesi

pada

bedah

darurat,

orthopedic,

onkologi, plastic, obstetric-ginekologi, urologi, THT, mata, pediatric (minor), rawat


jalan, penyakit khusus, syaraf (ASA PS 1 dan 2), minimal invasive, kardiotorasik
8.

Melakukan pemantauan dan tindakan di PACU

9.

Melakukan pemantauan dan tindakan di ICU

10.

Melakukan pengelolaan semua nyeri

11.

Membantu tindakan PPDS tahap I dan II

12.

Presentasi hasil penelitian dan menyusun tesis penelitian


Pada semester ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penanganan pasien

ICU (tahap III), bedah saraf (trauma kepala), pengetahuan dan kesempatan asistensi
bedah jantung. Pada akhir tahap ini peserta PPDS diharuskan menyelesaikan penelitian
yang telah dimulai pada akhir semester semester 6. Tahap III diakhiri dengan diadakannya
ujian lisan yang dilakukan oleh internal IPDS untuk mengetahui kemampuan kognitif,
psikomotor dan afektif dari peserta program. Ujian ini disebut Ujian Lisan Lokal. Tahap ini
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

87

juga diakhiri dengan ujian profesi yang menyertakan penguji dari pusat pendidikan yang
lain.
Pada akhir pendidikan tahap III, diharapkan peserta program:

Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar (research)


Mampu melakukan manajemen paripurna anestesi (anesthesia and perioperative

medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna kegawatdaruratan (emergency medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna anestesi terapi intensif (critical care

medicine)
Mampu melakukan manajemen paripurna nyeri (pain management)

5.1.3.1 Pencapaian Kompetensi Umum lulusan tiga tahun terakhir


No.

Prosedur Pencapaian Kompetensi

Rata-rata Pencapaian Selama

(1)
1.

Umum
(2)
Sikap terhadap penderita/ pasien
Sikap terhadap staf pendidik dan

Pendidikan per Lulusan


(3)
86

2.
3.
4.
5.
6.
7.
II.
1.
2.
3.

kolega
Sikap terhadap paramedis dan non
paramedis
Disiplin dan tanggungjawab
Ketaatan pengisian dokumen medik
Ketaatan tugas yang diberikan
Ketaatan melaksanakan pedoman
penggunaan obat dan alat
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi
efektif
penderita/ pasien
Komunikasi efektif

terhadap

terhadap

pendidik dan kolega


Komunikasi
efektif

staf

terhadap

III.

paramedis dan non paramedis


KERJASAMA TIM
Hubungan yang baik antara dokter,

1.

perawat, dan karyawan kesehatan,

2.
IV.
1.
2.

pasien serta keluarga pasien


Kerjasama dalam bentuk tim secara
harmonis untuk pelayanan tim
PATIENT SAFETY
Cara Identifikasi Pasien
Cara Cuci Tangan yang baik dan
benar

85
87
88
84
88
89

85
84
87

86

84
88
85

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

88

3.
4.
5.
6.

Cara Time Out


Komunikasi Efektif
Pencegahan Infeksi
Pemberian Obat
Total Rata-rata

88
84
82
87
85,94

5.1.3.2 Pencapaian Kompetensi Dasar lulusan tiga tahun terakhir.


Sebagai prasyarat kelulusan, setiap peserta didik PPDS1 Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK UNHAS diwajibkan mencapai target jumlah minimal tindakan Kompetensi
Dasar seperti yang tercantum dalam Buku Panduan Pendidikan Ilmu Anestesi dan
Terapi Intensif FK UNHAS, dengan berpatokan pada Standar Kompetensi Dokter
Spesialis-1 Ilmu Anestesi & Terapi Intensif yang dikeluarkan oleh KATI tahun 2014.

TABEL A : Jenis Tindakan Anestesi


No
.
(1)

Kompetensi Utama
(2)

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013 Th.2014
Th.2015
1018
1038
1036
612
233
606

1
2
3

Anestesi Umum
Anestesi Regional
Teknik Analgesia
Subarakhnoid
Teknik Analgesia Epidural

487

Lumbal
Teknik Analgesia Blok

100

5
6
7

Brakialis
Teknik Analgesia Kaudal
Teknik Analgesia Blok lainnya
Total Rata-rata

140

Rata-rata
1030.67
483.67
370

483
92

79

97
7.33

9
14
12
2.252

5
8
15
1.518

8
18
20
2.268

13.33
15.67

TABEL B : Anestesi Bedah Umum


No
.
(1)

1
2
3
4
5

Kompetensi Utama
(2)

Digestif
THT dan Bedah Mulut
Mata
Urologi
Ortopedi

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.201 Th.2014
Th.2015
3
231
76
32
109
187

153
54
20
67
113

226
72
29
111
188

Rata-rata
203.33
67.33
27
95.67
162.67

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

89

No
.
(1)

6
7
8
9

Kompetensi Utama
(2)

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.201 Th.2014
Th.2015
3
63
175
22
231
1126

Plastik
Onkologi
Minimal Invasif
Lain-lain
Total Rata-rata

23
34
11
280
755

61
165
19
296
1170

Rata-rata
49
124.67
17.33
269
1017

TABEL C : Anestesi dan Analgesia Obstetri


No
.
(1)
1
2

Kompetensi Utama
(2)
Pre-eklamsi dan eklamsi
Lain-lain
Total Rata-rata

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013 Th.2014 Th.2015
22
11
22
280
112
288
302
123
310

Rata-rata
18.33
226.67
245

TABEL D : Anestesi Bedah Pediatri


No
.
(1)
1
2
3

Kompetensi Utama
(2)
Neonatus
Bayi
Anak-anak
Total Rata-rata

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013 Th.2014 Th.2015
13
11
12
28
17
27
135
66
125
176
94
164

Rata-rata
12
24
108.67
144.67

5.1.3.3Pencapaian Kompetensi Lanjut lulusan tiga tahun terakhir.


TABEL A : Anestesi Bedah Saraf
No
.
(1)

1
2

Kompetensi Utama
(2)

Trauma kepala
Perdarahan intracranial non-

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013
Th.2014
Th.201
58
7

24
5

5
56
6

Rata-rata
46
6

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

90

No
.
(1)

Kompetensi Utama
(2)

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013
Th.2014
Th.201

Rata-rata

5
3
4
5

trauma
Tumor intrakranial
Pintasan VP
Medula spinalis
Total Rata-rata

11
18
10
104

5
6
5
45

10
17
10
99

8.67
13.67
8.33

TABEL B : Anestesi Pada Kondisi Khusus dan Tindakan Lainnya


No
.
(1)

Kompetensi Utama
(2)

Rata-rata Pencapaian Selama


Pendidikan per Lulusan
(3)
Th.2013 Th.2014 Th.2015
13
11
12

Anestesi Bedah Thoraks Non

Jantung Terbuka
Kelainan Jantung pada

3
4
5
6
7
8

operasi non jantung


COPD / Asma
DM
Tiroid
Geriatri
Obesitas
Mengelola Pasien ICU (10

16
9
14
23
56
6

18
12
13
21
23
8

25
9
13
20
47
6

variasi kasus)
Melakukan Resusitasi di luar

148

84

134

kamar bedah dan ICU


Memasang Kateter intra-

40

10

Rata-rata
12
19,6
10
13,3
21,3
42
7
122
40

41

39
33

arterial dan pungsi intra11


12

arterial
Memasang kateter vena

32

central
Melakukan intubasi sulit
Total Rata-rata

43
34
434

32

35
40

32
24
319

45
39
424

32,3
392.5

5.1.4. Proses pembelajaran dalam upaya pencapaian kompetensi.


Dalam rangka pencapaian kompetensi, jelaskan pelaksanaan:
a
b

Ronde bangsal (informasi frekuensi kegiatan per minggu)


Konferensi kasus (informasi jumlah kegiatan per bulan)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

91

c
d
e

Journal reading (informasi frekuensi journal reading per tahun)


Laporan jaga
Diskusi multi disiplin (informasi frekuensi kegiatan per tahun)

1. Pelayanan di Kamar Operasi Elektif


Setiap hari kerja (Senin-Jumat) peserta didik yang bertugas di kamar bedah
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai RS Pendidikan Utama atau RS
Jejaring/Afiliasi memberikan pelayanan medis berupa pemeriksaan pre-operatif,
tindakan anestesi di kamar bedah dan pengawasan post operatif di ruang pulih

sadar.
Setiap tindakan anestesi yang dikerjakan oleh peserta didik wajib dituliskan di

dalam log book PPDS dan ditanda-tangani oleh konsulen.


2. Pelayanan di ruang resusitasi IGD dan bedah darurat di OK Cito IGD
Setiap hari (Senin-Minggu) peserta didik yang bertugas di ruang resusitasi IGD
bertugas menangani pasien dengan kegawat-daruratan operatif dan non operatif.
Setiap tindakan yang dikerjakan oleh peserta didik wajib dituliskan di dalam log

book PPDS dan ditanda-tangani oleh konsulen penanggung jawab resusitasi dan
OK IGD atau konsulen jaga.
Laporan jaga resusitasi dan OK IGD setiap hari dilaporkan pada morning report,

yang berisi rekapitulasi jumlah operasi, jumlah dan jenis tindakan anestesi, serta
morbiditas/mortalitas (jika ada)
3. Pelayanan di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit/ICU)
Setiap hari (Senin-Minggu) peserta didik yang bertugas di ruang perawatan intensif
(ICU) bertugas memberikan pelayan terapi intensif/critical care bagi pasien operatif
maupun non-operatif, baik yang berasal dari ruangan atau pasca operasi elektif
atau ruang resusitasi/OK IGD.
Setiap tindakan yang dikerjakan oleh peserta didik wajib dituliskan di dalam log

book PPDS dan ditanda-tangani oleh konsulen penanggung jawab ICU atau
konsulen jaga.
Laporan jaga ICU setiap hari dilaporkan pada morning report, yang berisi

rekapitulasi jumlah operasi, jumlah dan jenis tindakan, serta morbiditas/mortalitas


(jika ada)
4. Pelayanan di Poliklinik Nyeri
Poliklinik Nyeri berlokasi di gedung polikinik, setiap hari kerja (Senin-Jumat) pukul
08.00-16.00 Wita. Peserta didik yang bertugas di polilinik nyeri memberikan

pelayanan :
Menerima konsultasi dan penanganan nyeri akut/kronis dan cancer pain
Menerima konsultasi perioperatif dari departemen lain terkait rencana operasi

elektif unuk pasien dengan kondisi/komorbiditas khusus


Menerima konsultasi konsultasi rencana operasi one day care/ambulatory
anesthesia
Peserta didik membuat laporan rekapitulasi pasien yang dikonsultasikan, beserta
menuliskan di dalam logbook dan ditanda-tangani oleh konsulen pain

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

92

5. Pelayanan anestesi di luar kamar operasi: Radiologi diagnostik, Instalasi


Jantung Terpadu
Setiap hari kerja (Senin-Jumat) peserta didik yang sedang stase IGD dan BTKV

bertugas :
IRD : Pendampingan untuk anestesi pasien di Instalasi Radiologi Diagnostik
BTKV : Pendampingan untuk anestesi di Instalasi Jantung Terpadu
Peserta didik membuat laporan rekapitulasi pasien yang dikonsultasikan serta
menuliskan di dalam log book dan ditanda-tangani oleh konsulen yang sesuai

stase/tindakan.
6. Ronde Bangsal
Dilaksanakan setiap hari kerja sesuai dengan unit kerja masing-masing (Resusitasi,

ICU, IRD, OK Sentral)


Mengisi daftar hadir bedside teaching
Dihadiri oleh konsulen/staf pembimbing da seluruh PPDS yang sedang stase di

tempat tersebut.
7. Laporan Jaga / Morning Report
Dilaksanakan setiap hari kerja (Senin-Jumat) pada pukul 07.00-09.00 Wita
Mengisi daftar hadir morning report
Dihadiri oleh konsulen jaga, konsulen penanggung jawab hari tersebut dan seluruh

PPDS dan PPDS tamu.


Melaporkan kegiatan jaga/kasus-kasus kegawat-daruratan dari ruang resusitasi ,

OK IGD dan ICU pada malam sebelumnya.


Pada akhir morning report melengkapi lembar presensi dengan nama-nama

seluruh peserta yang hadir.


Menyerahkan daftar hadir dan seluruh laporan berupa softcopy dan hardcopy.
8. Diskusi multidisplin
Diskusi multidisiplin yang dilakukan secara insidentil berupa diskusi kasus dengan
departemen lain membahas kasus-kasus pasien dengan kondisi/komorbiditas
khusus yang direncanakan operasi. Dihadiri oleh konsulen dan perwakilan PPDS
dari departemen terkait, yang mengisi daftar hadir dan menyerahkan materi yang
dipresentasikan dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
9. Presentasi Ilmiah (Journal Reading, Laporan Kasus, Sari Pustaka)

Dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jumat pada pukul 19:00 22:00 Wita.
Dipimpin oleh konsulen pembimbing
Dihadiri oleh :
Staf pembimbing
Staf dosen
Seluruh PPDS Ilmu Anestesi & Terapi Intensif FK UNHAS
Mempresentasikan tugas ilmiah dan penilaian kegiatan oleh Konsulen
Pada akhir ilmiah melengkapi lembar presensi dengan nama-nama seluruh
peserta yang hadir
Menyerahkan daftar hadir dan file yang dipresentasikan berupa hardcopy dan
softcopy
JOURNAL READING
Journal reading atau pembacaan makalah ilmiah ialah kegiatan akademik melalui
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

93

pembahasan makalah ilmiah di depan forum.

Tujuan

Mendapat kemampuan menganalisis makalah ilmiah secara kritis (critical


appraisal)

sesuai

dengan

tata

cara

baku,

sehingga

mendapatkan

kesimpulan mengenai bobot (mutu penulisan) makalah dan materi yang


terkandung didalamnya.

Mampu memahami makalah ilmiah secara teliti dan benar, sesuai prinsip
Kedokteran Berbasis Bukti.

Mampu memahami format dan disain metodologis makalah.

Mampu memahami materi makalah ilmiah.

Mampu menyajikannya dalam bentuk atau formulasi sendiri.

Mampu mendiskusikan materi dan metodologis penulisan makalah.

Peserta
Pembacaaan makalah dihadiri oleh semua PPDS, supervisor narasumber atau
pembicara ahli lain dapat diundang bila diperlukan.

Tata Cara

Pembacaan makalah dilakukan secara bergiliran antara PPDS sesuai


dengan jadwal yang telah ditentukan. Pemberian judul dan jadwal penyajian
dikoordinasi oleh pembimbing yang telah ditunjuk.

Makalah yang dipilihkan untuk dibaca PPDS diberikan beberapa teori agar
diketahui oleh semua staf dan semua PPDS.

PPDS mengajukan ringkasan makalah dengan memakai LCD dan dilakukan


diskusi terbuka.

Evaluasi
Penilaian pembacaan makalah dilakukan dengan menggunakan formulir
penilaian baku. Penilaian mengenai substansi makalah terutama dilakukan oleh
supervisor bersangkutan.

Jumlah kegiatan
Sekurang-kurangnya 2 kali pembacaan jurnal dilaksanakan selama masa
pendidikan.
LAPORAN KASUS
Laporan kasus adalah kegiatan akademik dalam bentuk menyajikan satu kasus
untuk dibahas di Forum ilmiah.

Tujuan

Mendapatkan kemampuan menyusun satu kasus dalam satu makalah sajian

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

94

kasus menurut tata cara baku.

Mendapatkan kemampuan menyajikan satu kasus di forum ilmiah.

Mendalami substansi kasus tersebut.

Jumlah kegiatan

Sekurang-kurangnya 2 kali mengajukan sajian kasus selama masa pendidikan


SARI PUSTAKA/REFERAT
Sari pustaka ialah kegiatan akademik dengan cara menyajikan beberapa makalah
ilmiah yang relevan menjadi satu topik bahasan dalam bentuk penulisan sari ilmiah
(review articles)

Tujuan

Mendapatkan kemampuan memilih bermacam makalahilmiah yang bermutu


untuk disarikan.

Mendapatkan kemampuan menerapkan critical apraisal beberapa makalah


ilmiah untuk mendapat kesimpulan.

Mendapatkan kemampuan menulis ringkasan dari berbagai makalah ilmiah


menjadi satu makalah ilmiah baru.

Jumlah kegiatan
Sekurang-kuangnya 2 kali referat selama masa pendidikan
10. Penilaian terhadap Karya Tulis Akhir (Proposal dan Tesis)
PROPOSAL
Proposal penelitian merupakan kegiatan akademik yang direncanakan dan disusun
menurut kaidah penulisan ilmiah agar dapat digunakan sebagai pedoman melakukan
penelitian untuk penulisan tesis.
1. Tujuan

Menerapkan metodologi penelitian.

Mendapatkan pengalaman dan keterampilan menulis usulan penelitian ilmiah.

Sebagai dasar melakukan penelitian ilmiah untuk penulisan tesis di tahap


berikutnya.

Peserta Program
2.Peserta Program

Peserta program yang telah menyelesaikan dan menyajikan tugas-tugas


ilmiah lainnya.

3. Pembimbing
Umumnya sama dengan pembimbing sari pustaka
4.

Tugas pembimbing

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

95

Memantau pembuatan proposal penelitian hingga penyusunan naskah


proposal penelitian.

Memberi motivasi, bimbingan dan arahan serta kalau perlu menegur untuk
perbaikan penelitian.

Melakukan diskusi konsultasi terjadwal dengan PPDS

Memantau terlaksananya pembuatan proposal, bila dalam janka waktu 3


bulan PPDS tidaka ada kemajuan dalam pembuatan proposal, pembimbing
dapat memanggil PPDS dan melaporkan kepada Penyelenggara Pendidikan.

Pembimbing sekaligus menjadi anggota dewan penguji proposal .

5. Penulisan proposal penelitian

Peserta menentukan suatu maslah penelitian yang didapat untuk dibicarakan


dengan pembimbing.

Penentuan masalah penelitian yang akan dibuat proposalnya dibahas


bersama pembimbing dengan mempertimbangkan kelayakan dari segi
metodologi penelitian, waktu dan biaya.

Proposal penelitian sudah harus selesai dan siap untuk dinilai selambatlambatnya akhir semester 5.

Panitia Penilai

Panitia penilai Proposal Penelitian minimal terdiri dari 5 (lima) orang staf
pengajar senior termasuk pembimbing.

Bila diperlukan, sesuai dengan pokok bahasan proposal penelitian, anggota


penilai dapat diminta dari luar Pusat Pendidikan sendiri.

Ketua dan anggota Panitia Penilai ditetapkan oleh ketua Bagian dengan
sebuah SK

7. Penilaian Usulan Penelitian

Penilaian metodologi dan subtansi mencakup keangka penulisan, maslah


yang akan diteliti, tujuan penelitian, kerangka teori yang digunakan,
pendekatan dan metode penelitian temasuk perangkat analisis yang akan
digunakan dan kepustakaan yang relevan.

Penilaian kelayakan penelitian dan kesiapan peserta pogram melakukan


penelitian (feasibility study) mencakup lamanya penelitian).

Penilaian proposal penelitian ditujukan terutama untuk mebei masukan


kepada PPDS dalam penyempurnaan poposal.

Hasil penilaian proposal penelitian menetapkan :


-

Proposal penelitian diteima tanpa perbaikan

Proposal penelitian diterima dengan perbaikan

Proposal penelitian tidak diterima dan mengulang karena

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

96

Usulan penelitian belum layakuntuk diajukan dan atau

Peserta program belum siap melakukan penelitian.

Perbaikan proposal penelitian

Poposal penelitian sudah harus dipebaiki paling lambat 3 (tiga) bulan


setelah penilaian yang pertama.

Perbaikan proposal penelitian harus dilakukan sesuai dengan masukan


yang diberikan panitia penilai.

Peserta program wajib menyerahkan perbaikan proposal penelitian sesuai


dengan prosedur dan ketentuan yan ditetapkan.

Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah kegiatan akademik yan menggunakan penalaran
ilmiah dan memnuhi persyaratan metodologi disiplin ilmu Ilmu Anestesi dan terapi
intesnsif.

Ketentuan umum :

Penelitian menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif atau keduanya.

Segera setelah proposal penelitian dinyatakan lulus, penelitian telah dapat


dilaksanakan selambat-lambatnya awal semester 6.

Jika dalam waktu tiga bulanpeserta tidak dapat menunjukkan kemajuan


dalam penlitian dan penulisan tesis. Ketua Progam Studi (KPS) bersama
pembimbing akan mengevaluasi hal tersebut sebagai upaya penyelesaian.
KPS dapat memangila peserta yan bersangkutan dan atau meminta
penjelasan secara tertulis. Jika dianggap perlu KPS dapat memutuskan
agar bimbingan dialihkan kepada pembimbing lain.

Biaya penelitian :

Biaya penelitian ditangung sepenuhnya oleh PPDS

Program studi membantu penelitian dalam bentuk materi dan kemudahan


mendapatkan sponsor.

TESIS
Penulisan tesis merupakan kegiatan akademik dengan cara mengolah hasil kegiatan
suatu penelitian dalam bentuk karya tulis yang bersifat teoritis konseptual bedasrkan
analisis data sebaai salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi.

Ketentuan umum
1. Tesis ditulis dalam bahas

indonesia dengan abstrak dalam bahasa

indonesia dan inggris.


2. Beban penulisan tesis adalah 8-10 SKS termasuk seminar proposal
penelitian dan atau seminar hasil penelitian.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

97

3. Tesis yang sudah selesai disusun dan disetujui oleh pembimbin dilaporkan
kepada KPS untuk dijadwalakan ujiannya.

Dewan penguji
4. Dewan penguji tesis minimal tedii dari 5 (lima) oran staf pengajar termasuk
pembimbing.
5. Bila diperlukan sesuai dengan bahasan pokok tesis , anggota dewan
Penguji dapat diminta dari luar Pusat Pendidikan sendiri.
6. Ketua dan anggota Dewam Penguji ditetapakn oleh Ketua Bagian dengan
SK.

Penilaian tesis
Ujian Seminar
7. Dilaksanakan di Forum ilmiah yang dihadiri oleh seluruh staf penajar ilmu
anestesi, terapi intensif, para undangan,dll.
8. Penilaian dilakukan oleh Dewan Penguji / staf pengajar
9. Dewan penuji dipimpin oleh ketua sidang yang juga bertindak sebagai
penguji. Tugas ketua sidang adalah menatur jalannya ujian.
10. Lamanya ujian tesis lebih kurang 2 jam.
11. Penilaian ujian meliputi isi dan bobot tesis , penyajian lisan, kemampuan
peserta menjawab pertanyaaan, dan kemampuan mempertahankan isi tesis
dan pendapat serta penguanaan bahasa yang baik.
12. Penilaian tesis antara lain ialah keaslian tesis, bobot permaslahan yang
dikemukakan, manfaat penelitian, metodologi penelitian, ketepatan cara
pengumpulan dan analisis data, cara penulisan temasuk kepustakaan,
penyajian hasil,serta cara menarik kesimpulan..

Hasil ujian seminar

Lulus

Lulus secara langsung tanpa perbaikan

Lulus dengan syarat, yaitu peserta dinyatakan lulus tetapi masih harus
melakukan perbaiakn atau perubahan data.
Hal

ini

mencakup

perbaikan

dan

perubahan

teknis

penulisan,

pengurangan atau penambahan penulisan. Untuk perbaikan tesis


diberikan waktu 1-3 bulan, tegantung pada banyaknya peubahan yang
dilakukan. Untuk tesis yang sudah diperbaiki tidak diadakan ujian ulang.

Tidak lulus

1. Tidak lulus tetapi dapat memperbaiki tesisnya dan menempuh ujian ulang dalam
waktu maksimal 3 bulan.
2. Tidak lulus mutlak. Tidak dapat mengulang tesis dan dinyatakan putus kuliah.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

98

5.2 Penilaian seluruh buku panduan/buku modul/logbook dalam satu tahun terakhir.
Nama Mata Kuliah/

Tidak

Modul/Logbook
No.

Alasan

Status: Baru/

Berlaku

Ada/

Lama/

Mulai

Ada

Hapus

Sem./Th.

(5)

(6)

Perubaha
n pada

(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

(2)
Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 1

(3)
Tidak ada
perubahan

(4)
Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Kedokteran
perioperatif 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Persiapan obat dan


alat anestesi

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
umum

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 3

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 4

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Kedokteran
perioperatif 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Traumatologi 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

bedah

Pengelolaan nyeri 1

Anestesi
umum 2

bedah

Anestesi regional 1
Anestesi
ortopedi 1

bedah

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

99

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Anestesi obstetrik 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Post anestesia care


unit (PACU)

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi regional 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
bedah
onkologi dan plastik

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
urologi

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi bedah THT


1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
Mata

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Keterampilan dasar
Ilmu Anestesi 5

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi obstetrik 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi bedah THT


1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
saraf 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
pada
penyakit khusus

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Pengelolaan nyeri 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
darurat

Anestesi
ortopedi 2

bedah

bedah

bedah

bedah

Anestesi pediatrik 1
Anestesi di
kamar bedah

luar

Traumatologi 2

bedah

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

100

32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.

Intensive care 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
kardiotorasik 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
bedah
invasif minimal

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Penelitian 1

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
Kardiotoksik 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Uncommon Disease
Anesthesia

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Intensive Care 2

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Tidak ada
perubahan

Masih relevan
dengan kurikulum

Lama

2013

Anestesi
rawat jalan

bedah

Anestesi pediatrik 2
Anestesi
saraf 2

Bedah

Penelitian 2
Penelitian 3
Kemampuan
komunikasi
dan
profesionalisme

5.3 Pelayanan RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi dan Satelit


Kinerja pelayanan institusi merupakan jumlah operasi / tindakan yang dilakukan institusi
pendidikan baik di dalam institusi maupun di lahan pendidikan lainnya (RS Pendidikan Afiliasi
dan Satelit).
Lengkapi tabel berikut untuk data dalam satu tahun terakhir
No.

Jenis Tindakan/ Anestesi

Operasi /
tindakan

Jumlah
Morbiditas

Mortalitas

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

101

(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

(2)
RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo
RS Ibnu Sina
RS Akademis Jaury
RS Mitra Husada
RS St. Fatimah
RS St. Khadijah 1
RS Islam Faisal
RSUD Labuang Baji
RS Stella Maris
RS Polisi Bhayangkara
RS Pelamonia
RSUD Haji
RS Hikmah
RS Siloam
RS Universitas Hasanuddin
RS Sekadau Kalbar
RS Fatmawati Jakarta
RSUD Kalabahi Alor NTT
RSUD Malinau Kaltara
RSUD Buol Sulteng
RSUD Kolaka Utara Sultra
RSUD Chasan Boesoerie Ternate

23
24
25
26
27
28

Malut
RSUD Morowali Sulteng
RS INCO PT.Vale Sorowako
RSUD Majene Sulbar
RSUD Kota Bangun Kaltim
RSUD Cendrawasih Dobo Maluku
RSUD Kabelota Donggala Sulteng
Total

(3)

(4)

(5)

5.400
1.186
1.920
480
890
3.060
1.833
1.080
2.226
646
3.360
1.158
473
1.350
302
902
2.219
1.787
468

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

620
743
476
1.105
206
250
450

0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

34.590

5.4 Pelaksanaan pembimbingan karya tulis ilmiah yang diterapkan pada PS ini.
5.4.1 Jelaskan ketersediaan panduan pembimbingan karya tulis ilmiah, serta
konsistensi dan efektivitas pelaksanaannya.
Selama masa pendidikan seorang peserta didik PPDS-1 Ilmu Anestesi dan Terapi
Intensif FK-UNHAS diwajibkan untuk membuat 1 (satu) buah penelitian. Selama penyusunan
proposal dan pelaksanaan penelitian, peserta didik dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen
pembimbing yang memiliki keahlian dalam bidang penelitian. Panduan pembimbingan
penelitian peserta didik PPDS-1 disusun berdasarkan modul yang dikeluarkan oleh KATI.
PEMBIMBING

Pembimbing adalah staf pengajar bagian Ilmu Anestesi dan terapi intensif yang
berkualifikasi penilai dan ditetapkan dengan surat tugas Kepala Bagian. Dalam

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

102

pembuatan tesis diperlukan sekurang-kurangnya dua pembimbing yaitu pembimbing

materi dan pembimbing metodologi.


Pembimbing materi memberikan bimbingan dan arahan terutama dari aspek materi
keilmuannya. Pembimbing materi sama dengan pembimbing proposal penelitian.
Pembimbing metodologi ditentukan secara bergiliran dari staf akademik senior yang
telah menguasai metodologi penelitian atau dari staf departemen lain yang mempunyai

kompetensi dalam bidangnya.


Pembimbing metodologi memberikan bimbingan dan arahan dari aspek metodologi
penelitian. Setiap pembimbing metodologi sebanyak-banyaknya membimbing empat
PPDS dalam satu periode pembimbingan.

TUGAS PEMBIMBING

Memantau pelaksanaan penelitian sejak pembuatan proposal penelitian, pelaksanaan

penelitian dan penyusunan naskah tesis.


Memberi motivasi, bimbingan dan arahan serta kalau perlu menegur untuk memperbaiki

penelitian.
Melakukan kegiatan diskusi konsultasi terjadwal dengan peneliti.
Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan PPDS tidak melapor untuk membahas hasil
penelitiannya, pembimbing dapat secara aktif memanggil PPDS bersangkutan.

WAKTU

Tesis sudah harus diselesaikan dan siap untuk dipresentasikan pada ujian tesis seminar
selambat-lambatnya semester 7.

NASKAH TESIS

Naskah tesis pra-seminar adalah naskah tesis sebagai bahan ujian ujian tesis pra-

seminar di depan dewan penguji.


Setelah pengumpulan data selesai naskah tesis harus segera dikirim.
Selama proses penyusunan naskah, konsultasi dengan kedua pembimbing terus

dilakukan untuk perbaikan dan penyempurnaan naskah.


Paling lambat akhir semester 5 naskah tesis harus telah siap untuk diuji.
Naskah tesis disetujui oleh para pembimbing dan dijilid dengan sampul tipis sebanyak 6
(enam) eksemplar, 5 (lima) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk arsip

PPDS.
Naskah tersebut harus sudah diterima penguji 1 (satu) minggu sebelum ujian tesis.
Setelah dinyatakan lulus ujian dan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, naskah
yang telah disetujui siap dikumpulkan sebagai naskah tesis akhir.

NASKAH TESIS AKHIR

Naskah tesis akhir yang sudah ditandatangani oleh para pembimbing harus sudah

diserahkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah ujian tesis seminar.


Hasil penelitian dalam bentuk naskah tesis akhir merupakan hak milik sepenuhnya
Departemen Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

103

Naskah tesis akhir diserahkan ke sekretariat program studi sebanyak 14 eksemplar


yang akan didistribusikan sebagai berikut :
o Dewan penguji tesis (5 eksemplar)
o Perpustakaan Departemen Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif (2 eksemplar)
o Perpustakaan FK Unhas (2 eksemplar)

NASKAH TESIS AKHIR


Alur penelitian dalam Prodi Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dapat dilihat dalam
Naskah tesis akhir yang sudah ditandatangani oleh para pembimbing harus sudah
diagram alur berikut:
diserahkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah ujian tesis seminar.
Hasil penelitian dalam bentuk naskah tesis akhir merupakan hak milik sepenuhnya

Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri.


Naskah tesis akhir diserahkan ke sekretariat program studi sebanyak 9 eksemplar yang
akan didistribusikan sebagai berikut :
o Dewan penguji tesis (5 eksemplar)
o Perpustakaan Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif dan Manajemen
Nyeri (2 eksemplar) dan Perpustakaan FK UNHAS (2 eksemplar)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

104

5.4.2.Tuliskan nama-nama dosen yang menjadi pembimbing karya tulis ilmiah dan
jumlah peserta didik bimbingan pada satu tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.
Dosen Pembimbing
Nama
Pendidikan Terakhir

No
(1)

(2)
Prof. (Em) A. Husni Tanra, PhD, S3,

1
2
3
4
5
6

(3)

Jumlah Peserta
Bimbingan
(4)
3

SpAn-KIC-KMN
Sp-2/ Konsultan
Prof. Dr. dr. M. Ramli A., SpAn-KAP- S3

KMN
Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn-KIC-KAKV

Sp-2/ Konsultan
Doktor

dr. Syafruddin Gaus, PhD, SpAn-

Sp-2/ Konsultan
PhD

KMN-KNA
Dr. dr. Hisbullah, SpAn-KIC-KAKV

Sp-2/ Konsultan
Doktor

Dr. dr. A. Muh. Takdir Musba, SpAn-

Sp-2/ Spesialis
Doktor

KMN

Sp-2/ Konsultan
Total

11

5.5 Sistem Supervisi dan Evaluasi


5.5.1 Jelaskan sistem monev kurikulum untuk menjamin terlaksananya program
pendidikan
sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan jumlah bimbingan
operasi/tindakan per tahun, ketersediaan log book dan mutunya.
1. Penilaian/evaluasi atas peserta didik PPDS-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK
UNHAS dimulai sejak semester 1 (MKDU) hingga masuk stase/rotasi di setiap divisi.
Setiap divisi membuat program kerja kegiatan dan evaluasi untuk peserta didik yang
tengah menjalani rotasi/stase di divisinya berdasarkan standar kompetensi Dokter
Spesialis-1 Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif. Selama konsultasi dan bimbingan di setiap
stase peserta didik diwajibkan mengisi logbook masing-masing dengan daftar kegiatan
yang dilakukan / dikerjakannya di divisi tersebut, dan ditanda tangani oleh pembimbing
stase.
2. Evaluasi hasil pendidikan dilakukan berdasarkan tahapan pendidikan sesuai panduan
evaluasi pendidikan (tahap1, 2, dan 3), serta pada akhir pendidikan secara nasional.
Cara evaluasi:
Pengamatan terus menerus
Evaluasi buku catatan pribadi (log book)
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

105

Ujian Kompetensi :
a. Tahap 1 = Akhir Semester 3
- Evaluasi tahap 1 / awal bertujuan untuk mengetahui apakah paket pendidikan dasar
telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah
peserta program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap berikutnya. Evaluasi
dilaksanakan pada akhir semester 1 atau selambat-lambatnya akhir semester 2, meliputi
pengamatan terus-menerus, ujian tulis, ujian lisan, dan ujian keterampilan.
- Uji kompetensi tahap I pada akhir semester 3 menggunakan manekin untuk
menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat dapat melakukan tindakan anestesi pada
pasien. Evaluasi pada tahap ini menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat
meneruskan pendidikannya atau dianjurkan untuk mengundurkan diri.
b. Tahap 2 = Akhir Semester 5
- Evaluasi tahap pertengahan bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket
pendidikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini bertujuan untuk
menentukan apakah peserta program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap
berikutnya. Evaluasi meliputi pengamatan terus menerus, ujian lisan, dan ujian
keterampilan.
- Monitoring dan evaluasi dilakukan pada setiap stase dimana peserta didik harus lulus
dalam ujian masuk dan keluar stase. Pada setiap tahapan pendidikan peserta didik juga
harus menyelesaikan tugas-tugas ilmiahnya agar mereka bisa naik ketahapan
berikutnya. Sebelum ujian nasional peserta sudah lulus dari semua tahapan pendidikan
dan menyelesaikan portofolio sebagai syarat mengikuti ujian. Dan semuanya terangkum
dalam logbook. Logbook dimiliki setiap peserta didik dan dievaluasi setidaknya setiap
perpindahan stase.
- Uji kompetensi tahap 2 pada akhir semester 5 menggunakan manrekin untuk
menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat dapat melakukan tindakan anestesi pada
pasien sesuai dengan kompetensinya.
- Evaluasi pada tahap ini untuk menentukan apakah seorang PPDS-1 dapat
meneruskan pendidikan ke tahap berikutnya. Evaluasi dilaksanakan selama satu
semester dan hasilnya diumumkan pada setiap akhir semester.
c. Tahap 7 = Akhir Semester 7
- Evaluasi tahap akhir bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan
telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah
peserta

program

mempunyai

kemampuan

secara

komprehensif

meliputi

pengetahuan,keterampilan, dan sikap professional dokter spesialis Ilmu Anestesi.


Pelaksanaan evaluasi tahap akhir berupa ujian lisan mengenai semua aspek Ilmu
Anestesi yang bersifat teknis-klinis dan membahas secara komprehensif tentang hasil

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

106

penelitian yang telah dilakukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir yang bersifat
nasional.
-Persyaratan mengikuti ujian akhir yaitu peserta harus sudah lulus ujian teori tahap awal
yang bersifat nasional, lulus semua paket pendidikan, lulus ujian komprehensif tentang
penelitiannya, dan lulus ujian akhir lisan nasional.
Ujian tulis nasional: pertanyaan ganda (multiple choice) esai terkendali.
Ujian lisan: regional / lokal / akhir tahap stase semester, nasional (ujian akhir oleh
Komisi Ujian Nasional (KUN)
Ujian keterampilan: regional / lokal / akhir tahap stase semester dalam bentuk DOPS
Ujian akhir komprehensif: lokal / regional / tesis / lisan KUN

5.5.2 Jelaskan sistem supervisi pendidikan untuk menjamin terlaksananya program


pendidikan sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Jelaskan
jumlah bimbingan (Ilmiah: morning report, jurnal reading, tutorial, CPC dll dan
tindakan: Pre, durante dan post operasi) per tahun, ketersediaan log book dan
validitasnya.
Implementasi seluruh tindakan anestesi atau terapi intensif berada di bawah bimbingan /
supervisi dari para konsulen.
1. Tindakan anestesi atau terapi intensif yang dilakukan pada jam kerja diawasi oleh:
a. Chief yang bertugas pada hari itu yang diberi tanggungjawab oleh konsulen untuk
membimbing juniornya.
b. Bimbingan / supervisi langsung oleh konsultan divisi atau konsultan jaga mingguan pada unit
kerja tersebut.
2. Tindakan anestesi atau terapi intensif yang dikerjakan di luar jam kerja akan diawasi oleh
konsulen jaga hari itu.
3. Semua kegiatan tercatat dalam logbook peserta didik PPDS-1 dan ditandatangani oleh
konsulen penanggung jawab divisi atau konsulen jaga.
Jumlah tindakan yang dikerjakan di RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makassar sebagai rumah
sakit pendidikan utama selama satu tahun berasal dari rekapitulasi data rekam medis.
Selama periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015, tercatat dilakukan lebih kurang
5400 tindakan operasi, dengan sebaran jumlah tindakan sebagai berikut:

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

107

No
.
1
2
3
4

Jenis Tindakan Anestesi

Jumlah

Anestesi umum dengan intubasi


Anestesi umum dengan LMA atau masker
Anestesi umum dengan teknik TIVA
Anestesi regional (blok perifer, SAB, kaudal,

2568
444
288

CSEA, atau epidural)


Total

Ket.

2100
5400

Supervisi pendidikan dilaksanakan pada setiap tahapan pendidikan dengan mengevaluasi:


1. Hasil kompetensi yang dicapai pada setiap tahapan pendidikan peserta didik yang meliputi 3
ranah pendidikan (sikap, pengetahuan, keterampilan) dan 5 domain kompetensi (kedokteran
perioperatif, anestesia, penatalaksanaan nyeri, kegawat daruratan dan critical care, serta ilmiah
dan penelitian);
2.Hasil evaluasi dari setiap divisi yang dilaluinya;
3.Penilaian kemampuan dalam kegiatan ilmiah yang diwajibkan berupa telaah jurnal, kasus dan
tinjauan kepustakaan.
4.Semua kegiatan tersebut tercatat dalam logbook ditanda tangani oleh konsulen penanggung
jawab divisi atau konsulen jaga.
Dalam satu tahun, jumlah kegiatan ilmiah yang dilakukan adalah:
-Morning report: 240-260 x / tahun
-Case report wajib (laporan ilmiah): 20 x / tahun
-Journal reading: 27 x / tahun
-Diskusi multidisiplin: 5-10 x / tahun
LOG BOOK: merupakan buku kegiatan harian yang dilakukan oleh PPDS selama mengikuti
pendidikan, yang meliputi:
a.Kegiatan klinis harian sesuai dengan stase yang telah ditentukan oleh KPS dan didasarkan
pada kurikulum nasional
b.Kegiatan ilmiah rutin: konferensi klinis, referat, presentasi kasus, pembacaan jurnal, tutorial
klinis dengan pembimbing, dsb.
c.Kegiatan bimbingan, pelatihan, penyuluhan, dsb: dokter muda (ko-asisten), perawat
d.Kegiatan presentasi: tingkat lokal, nasional, internasional.
Setiap akhir stase, peserta didik diwajibkan mengisi lengkap log book dan diverifikasi
kepada konsultan bidang minat stase tersebut sebagai persyaratan wajib untuk
dapat melanjutkan ke stase berikutnya.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

108

5.5.3

Jelaskan sistem evaluasi peserta didik dan kriteria kelulusan (yang terukur)

untuk menilai kompetensi peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif,


keterampilan, dan perilaku. Jelaskan pula keberadaan dokumennya.
(Dibagi menjadi kognitif, keterampilan, dan perilaku satu per satu)
Pada akhir masa studi, setiap peserta didik diwajibkan melengkapi/mengisi dan
menyerahkan form-form laporan yang berisi rekapitulasi:
1) Laporan kegiatan-kegiatan ilmiah yang telah dilakukan
2) Laporan keterampilan klinik yang telah dijalani
3) Laporan jumlah kasus yang telah dikerjakan selama pendidikan
Evaluasi atas lulusan / peserta didik yang terukur terdiri atas:
-Kompetensi umum--> dinilai melalui kemampuan peserta didik untuk berperilaku yang baik
selama menjalani masa studi; sumber penilaian berasal dari survey perilaku, yang meliputi
etika, kerja sama, kemampuan berkomunikasi, dan patient safety. Lembar survei tersebut
diisi oleh staf pendidik, teman sejawat peserta didik se-Prodi dan Prodi lain, serta staf
paramedis dan non-medis. Survei ini telah mulai dijalankan pada tahun 2014, dan
direncanakan untuk dilaksanakan secara rutin setiap tahun;
Kompetensi dasar--> dinilai melalui:
jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan; data diperoleh dari catatan tindakan yang
dikerjakan selama menjalani masa studi di dalam log book masing-masing peserta didik, dan
direkapitulasi ke dalam laporan.
jumlah kegiatan ilmiah yang telah diikuti; data diperoleh dari rekapitulasi daftar hadir;
jumlah laporan ilmiah yang telah dikerjakan; data diperoleh dari laporan yang dicatat ke
dalam log book dan direkapitulasi ke dalam laporan.
Kompetensi keterampilan dinilai melalui jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan.
Data mengenai jumlah tindakan tersebut diperoleh dari catatan tindakan yang dikerjakan
selama menjalani masa studi di dalam log book masing-masing peserta didik, dan
direkapitulasi ke dalam laporan.
Dengan mengacu pada tujuan pendidikan dan metodologi evaluasi. Maka para penguji dan
peserta program dapat mengetahui dan melaksanakan proses evaluasi secara tepat dan
benar.
Evaluasi hasil pendidikan dilakukan pada akhir setiap paket pendidikan, pada akhir tahap
pendidikan, dan pada akhir pendidikan secara nasional.
Cara evaluasi:
1. Pengamatan terus menerus
2. Evaluasi buku catatan pribadi (log book).
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

109

3. Ujian tulis Nasional : pertanyaan ganda (multiple choice), esai terkendali.


4. Ujuan lisan: regional/lokal/akhir tahap stase semester, nasional (ujian akhir BPN).
5. Ujian keterampilan : regional/lokal/akhir tahap stase semester
6. Karya ilmiah penelitian klinik
7. Ujian akhir komprehensif : lokal/regional//tesis/lisan BPN
BUKU LOG
Buku log ialah buku yang digunakan oleh PPDS untuk mencatat setiap kegiatan selama
dalam pendidikan. Setelah selesai setiap kegiatan baik kegiatan akademik, pelatihan
keprofesian, maupun kegiatan ko-dan ekstra kurikuler PPDS harus mencatat kegiatan
tersebut di buku Log masing-masing dan ditandatangani oleh staf terkait, meliputi :

Kegiatan klinis harian sesuai dengan stase yang telah ditentukan oleh program studi
yang berdasarkan kurikulum nasional

Kegiatan ilmiah rutin : konferensi klinis, refarat, presentasi kasus, pembacaan jurnal,
tutorial klinis dengan pembimbing dan sebagainya.

Kegiatan

pembimbingan

dokter

muda

(ko-asisten)

dan

perawat,

pelatihan,

penyuluhan, dan sebagainya.

Kegiatan presentasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

TAHAPAN PENDIDIKAN
Secara garis besar evaluasi selama masa pendidikan dilaksanakan secara bertahap,
berkala dan berkesinambungan. Evaluasi hasil belajar bersifat sumatif untuk menentukan
keputusan di samping bersifat formatif untuk memberikan umpan balik kepada PPDS dan
staf pengajar.
Dengan mengacu pada tujuan pendidikan dan metodologi evaluasi. Maka para penguji
dan peserta program dapat mengetahui dan melaksanakan proses evaluasi secara tepat dan
benar. Evaluasi hasil pendidikan dilakukan pada akhir setiap paket pendidikan, pada akhir
tahap pendidikan, dan pada akhir pendidikan secara nasional.
Setelah dinyatakan lulus semua evaluasi berkala, Peserta Pendidikan diharuskan
menempuh Evaluasi Nasional. Evaluasi hasil belajar terdiri dari:

Evaluasi Untuk Setiap Tahap


Bertujuan untuk mengetahui apakah paket pendidikan untuk setiap tahap telah

dilaksanakan dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah peserta
program dapat melanjutkan ke pendidikan tahap berikutnya. Evaluasi dilaksanakan pada
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

110

awal semester untuk setiap modul (pretest) dan akhir semester untuk setiap modulnya
(postest) meliputi pengamatan terus-menerus, ujian tulis, ujian lisan, dan ujian keterampilan.

Evaluasi Untuk Setiap Kegiatan Penerapan Akademik


Bertujuan untuk mengetahui apakah tugas-tugas ilmiah sudah dikerjakan

dan

dipresentasikan dengan baik. Meliputi tugas journal, laporan kasus dan sari pustaka atau
refarat.

Evaluasi Tahap Akhir


Bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan telah dilaksanakan

dengan baik dan benar. Evaluasi ini untuk menentukan apakah peserta program mempunyai
kemampuan secara komprehensif meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional
dokter spesialis Ilmu Anestesi.
Pelaksanaan evaluasi tahap akhir berupa ujian lisan mengenai seluruh aspek Ilmu
Anestesi yang bersifat teknis-klins dan membahas secara komprehensif tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan sebagai syarat untuk tampil mengikuti ujian akhir yang
bersifat nasional.
Persyaratan mengikuti ujian akhir yaitu peserta harus sudah lulus ujian teori tahap awal
yang bersifat nasional, lulus semua paket pendidikan, lulus ujian komprehensif tentang
penelitiannya, dan lulus ujian akhir lisan nasional (KUN).
PENATALAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Ujian Teori Tulis Nasional
Ujian dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, pada setiap awal semester, dan
dilakukan pada peserta didik yang sudah naik ke semester 4 dan diharuskan mengikutinya
sampai lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian akhir
nasional yang diselenggarakan oleh BPN. Ujian tulis meliputi dasar-dasar anatomi, fisika
klinik-anestesi, fisiologi, farmakologi, resusitasi, dasar anestesi klinik. Bacaan wajib sebagai
pegangan untuk bahan ujian dibatasi maksimum 2 judul buku ajar (textbook) yang disepakati
oleh Departemen Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara dan kalau perlu ditambah satu literatur yang dianggap penting diketahui oleh
setiap dokter. Bentuk soal adalah pilihan ganda (multiple choice) dan esai terkendali.
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

111

Evaluasi hasil ujian tulis dilakukan oleh BPN. Pelaksanaan ujian di masing-masing pusat
pendidkan dengan diawasi oleh minimum seorang petugas dari pusat pendidikan lain. Biaya
ujian ditanggung oleh peserta.
Ujian dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, pada setiap awal semester, dan
dilakukan pada peserta didik yang sudah menyelesaikan 3 (tiga) semester, dan diharuskan
mengikutinya sampai lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti
ujian akhir nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Ujian Nasional (KUN). Ujian tulis
meliputi dasar-dasar anatomi, fisiologi dan farmakologi terapan, resusitasi, dasar anestesi
klinik. Bacaan wajib sebagai pegangan untuk bahan ujian dibatasi maksimum 2 judul buku
ajar (textbook) yang disepakati oleh kolegium dan kalau perlu ditambah satu literatur yang
dianggap penting diketahui oleh setiap dokter. Bentuk soal adalah pilihan ganda (multiple
choice) dengan pilihan 1 (satu) benar dari 5 (lima) pilihan jawaban yang disediakan.
Bobot persentasi ujian tulis diperkirakan sebagai berikut:
Fisika 5 %
Anatomi

5%

Fisiologi

10%

Farmakologi

20 %

Resusitasi

10%

Dasar anestesi klinik 50 %


Evaluasi hasil ujian tulis dilakukan oleh KUN. Pelaksanaan ujian di masing-masing
pusat pendidikan dengan diawasi oleh minimum seorang petugas dari pusat pendidikan lain.
Biaya ujian ditanggung oleh peserta.
Ujian Lisan Nasional
Ujian Lisan Nasional dilaksanakan untuk para peserta PPDS yang telah lulus menjadi
spesialis Anestesi di pusat pendidikan anestesi. Ujian lisan merupakan ujian kasus, dengan
penguji dari pusat pendidikan dimana peserta PPDS tersebut dididik dan minimal 2 penguji
dari pusat pendidikan lain yang ditunjuk oleh KATI (Komisi Ujian Nasional KATI).
Pemberian Nilai
1. Cara pemberian angka, nilai mutu, markah dan interprestasi
Cara yang dipakai untuk memberi angka, nilai mutu, markah dan interprestasi dapat
dilhat pada tabel dibawah ini.
Angka
90 - 100
85 - 89
80 - 84
75 - 79
70 - 74

Nilai mutu
4,00
3,75
3,50
3,00
2,75

Markah
A
AB+
B
B-

Interprestasi
Baik sekaii
Baik
Cukup

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

112

65 - 69
2,50
60 - 64
2,00
50 - 59
1,75
45 - 49
1,00
0 - 44
0,00
* NBL:70
2,70
* NBL ( Nilai Batas Lulus)

C+
C
CD
E
B-

Kurang
Kurang
sekali
Cukup

2. Evaluasi hasil belajar akhir program


Predikat cum laude pada akhir program dapat diberikan dengan mempertimbangkan
lamanya masa studi, yakni tidak lebih dari n + 1. Evaluasi hasil program diberikan predikat
sesuai tabel berikut:
IPK dan predikat evaluasi hasil belajar akhir program
IPK
3,75 4,00
3,50 3,74
2,75 3,49

Predikat
Dengan pujian (cum laude)
Sangat memuaskan
Memuaskan

Penghentian Pendidikan
Peserta program dinyatakan putus studi apabila karena sesuatu dan lain hal tidak
dapat melanjutkan kegiatan akademik seperti masalah administrasi, evaluasi akademik atau
sebab-sebab lain.
Peserta program dapat dinyatakan drop out (dihentikan program pendidikannya) atas
dasar hal-hal berikut:
1.

Dinilai menunjukkan sikap atau tindakan


tidak etis

2.

Dinilai tidak mampu lagi


menyelesaikan studinya untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan.

Sering membuat kesalahan berulang yang bersifat membahayakan.


3.
Sedang menderita suatu penyakit
sehingga sulit untuk mengikuti

pendidikan tahap lanjut/menyelesaikan

pendidikannya.
4.

Mengundurkan diri dengan surat


pernyataan resmi.

5.6

Upaya Peningkatan Suasana Akademik.

Berikan gambaran yang jelas mengenai upaya dan kegiatan untuk menciptakan suasana
akademik yang kondusif di lingkungan PS, khususnya mengenai hal-hal berikut.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

113

5.6.1 Kebijakan tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,


kebebasan

mimbar

akademik),

ketersediaandokumen

dan

konsistensi

pelaksanaannya.
Suasana akademik di program studi anestesi dan terapi intensif menunjang peserta didik dalam
meraih kompetensi sebagai dokter spesialis sesuai dengan yang sudah tertuang dalam
pedoman kompetensi dari KATI. Dalam pengembangan kurikulum program pendidikan dokter
spesialis anestesi dan terapi intensif, proses pembelajaran dan suasana akademik, kami kritis
dan tanggap terhadap perkembangan keilmuan, peraturan perundangan yang berlaku, dan
kebijakan terbaru yang dituangkan dalam kuliah tamu ataupun laporan pagi. Kurikulum
pendidikan anestesi dan terapi intensif disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakikat
keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu yang
dicakup oleh program studi anestesi dan terapi intensif dengan memperhatikan standar mutu,
dan visi, misi perguruan tinggi/program studi.
5.6.2 Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang
memungkinkan terciptanya interaksi akademik antar sivitas akademika.
Ketersediaan prasarana, sarana dan status kepemilikannya serta dana yang memungkinkan
terciptanya interaksi akademik antar civitas akademika ini tercipta berkat kerjasama yang baik
antara fakultas kedokteran UNHAS dengan bagian Anestesi dan Terapi intesif misalnya adanya
pengadaan dana untuk bagian Anestesi dan Terapi intesif diperoleh dari RBA (Rancangan
Belanja Aggaran) yang disusun oleh masing-masing bagian yang harus disetujui oleh fakultas
dan biro Universitas Hasanuddin dan dana itu tersebut dikeluarkan oleh biro. Prasaranan dan
sarana dipenuhi oleh pihak rumah sakit dan fakultas yang terdaftar sebagai daftar inventaris.
Suasana akademik yang kondusif tentu ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana
yang mendukung:

Ruangan Kuliah
Ruang pertemuan
Ruang praktek/ kamar operasi/ruang tindakan pada unit-unit yang ada di anestesi
Ruang skill lab
Ruang kantor
Ruang jaga
Ruang konseling
Ruang perpustakaan
Ruang kesekretariatan

5.6.3 Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar
kelas) untuk menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya,
penelitian bersama, dll.).

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

114

Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam maupun di luar kelas) untuk
menciptakan suasana akademik (seminar, simposium, lokakarya, penelitian bersama, dll.)
sudah terwujud di lingkungan bagian anestesi dan terapi intensif FK UNHAS.

Suasana

akademik dibangun melalui kegiatan diskusi hampir setiap hari misalnya diskusi permasalahan
pasien yang ada di ruang operasi, IRD, Pain Clinic, Acute Pain Service dan ICU, adanya
kegiatan journal reading, pembacaan text book reading, pembacaan refarat yang di
seragamkan pada hari sabtu sebagai hari pembacaan ilmiah. Untuk acara ilmiah yang lain
seperti seminar, simposium ataupun lokakarya secara rutin bagian selalu mengirimkan peserta
didik ataupun staf pengajar ke acara tersebut misalnya memberi pembiayaan keacara tersebut.
Kegiatan non akademik saat ini dibangun melalui kegiatan olah raga yang selalu rutin
dilaksanakan di hari minggu (bulu tangkis).
5.6.4 Jelaskan upaya pengembangan perilaku profesional yang mencakup aspek: (1)
etika kedokteran, (2) kemampuan kerjasama dalam tim, dan (3) hubungan dokterpasien. Jelaskan pula keberadaan panduan serta konsistensi pelaksanaannya.
(1) etika kedokteran
(2) kemampuan kerja sama dalam tim
(3) hubungan dokter pasien
Sebagaimana pendidikan dokter pada umumnya, peserta PPDS program studi Ilmu Anestesi,
Perawatan Intensif dan Manajemen Nyeri FK Unhas harus mengindahkan etika kedokteran
(etika profesi) pada setiap kegiatan. Sejak pendidikan peserta PPDS sduah harus diperingatkan
akan batasa-batas kewenangan sebagai calon Dokter Spesialis Anestesi. Etika dan hukum
sangat dekat dengan profesi dokter. Pelanggaran administrasi, profesi, informed consent adalah
beberapa hal yang harus diketahui secara rinci. Komunikasi/hubungan dokter pasien pula
diajarkan tentang hubungan dokter pasien, cara komunikasi yang efektif. Setiap peserta PPDS
wajib memiliki pengetahuan tentang kode etik kedokteran Indonesia, Etika profesi dan Standar
Pelayanan Medis.
Upaya pengembangan perilaku profesional staf juga dikerjakan melalui kuisioner umpan balik
(feedback) yang diisi oleh peserta didik dan diteruskan kepada staf terkait, dengan harapan
akan membawa perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar ke depannya.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

115

STANDAR 6
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI
6.1 Pembiayaan
6.1.1 Keterlibatan PS dalam Perencanaan Anggaran dan Pengelolaan Dana
Jelaskan bentuk keterlibatannya.
PS. Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNHAS merencanakan anggaran
dan pengelolaan dana setiap tahunnya melalui lokakarya dan Rapat Staf dalam bentuk
Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) yang disusun pada akhir tahun dan
selanjutnya diusulkan ke Fakultas Kedokteran UNHAS. Dasar penyusunan RKAT ini adalah
Rencana Strategis (Renstra) Program Studi. Penyusunan dan implementasi RKAT disusun
berdasarkan sistem tata kelola pendidikan, keuangan dan administrasi lainnya, sehingga
RKAT merupakan dasar penilaian kinerja keuangan yang disusun mengacu pada prinsip
integrasi, transparansi, akuntabilitas, desentralisasi, sustainabilitas, orientasi kinerja, obyektif
dan berkeadilan.
Kegiatan dalam RKAT dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni: (1) kegiatan rutin yang
ditujukan untuk menjaga keberlangsungan operasional dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) dimana mutu menjadi acuan utama; dan (2) kegiatan pengembangan yang
ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas institusi dalam menjalankan misinya
dalam Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengembangan serta
pengabdian masyarakat.
Kegiatan rutin merupakan kegiatan wajib yang harus dijamin ketersediaan dananya selama
satu tahun penuh dalam rangka pelaksanaan tupoksi dari unit kerja dengan pembiayaan
berdasarkan pagu anggaran. Kegiatan rutin ini mencakup pemberian honor pegawai dan
pengelola yang menjadi beban unit kerja (kegiatan rutin dasar) dan kegiatan yang
mendukung terlaksananya tupoksi unit kerja meliputi operasional perkantoran, operasional
dan pemeliharaan peralatan, termasuk kegiatan-kegiatan dalam rangka melayani kebutuhan
unit lain (kegiatan pendukung).

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

116

Kegiatan pengembangan dilaksanakan tidak berdasarkan pada anggaran. Kegiatan ini


merupakan kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja unit kerja dalam pencapaian kinerja
sasaran yang tertuang dalam Renstra. Setiap unit kerja yang melaksanakan kegiatan
pengembangan diwajibkan mengajukan proposal kegiatan (tor), selanjutnya proposal
tersebut akan direview dan tor yang disetujui yang akan diberi alokasi anggaran.
Dalam penyusunan RKAT ini, setiap unit kerja dituntut untuk mampu mengoptimalkan
pendayagunaan
menyeluruh.

sumberdaya

dalam

menyelenggarakan

program

kegiatan

secara

Penetapan pencapaian target kinerja juga direncanakan secara realistis,

terukur dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, yang merupakan ukuran keberhasilan


unit kerja dalam menjalankan program kerja. Bentuk pertanggungjawaban penggunaan
anggaran akan dilaporkan dalam bentuk Laporan Alokasi Anggaran Fakultas Kedokteran
UNHAS.
Dana yang didapat berasal 70 % dari SPP yang dibayarkan PPDS reguler, 70 % dari PPDS
tugas belajar Kemenkes, dan beasiswa Dikti, dimana 25 % dari anggaran tersebut
dialokasikan untuk honor para staf pengajar dan sisanya dialokasikan untuk biaya belanja
barang, belanja pemeliharaan, dan belanja modal.
Pengelolaan dana Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif & Manajemen Nyeri Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin di bawah tanggungjawab oleh pihak fakultas,
diselenggarakan oleh Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
berkerjasama dengan TKP PPDS dan Ketua Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif &
Manajemen Nyeri, dimana dana yang sudah dianggarkan akan dikeluarkan sesuai dengan
kebutuhan program studi berdasarkan anggaran yang sudah disepakati dalam Rencana
Bisnis dan Anggaran.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

117

6.1.2 Tuliskan realisasi perolehan dan penggunaan dana (termasuk hibah), dalam juta
rupiah, termasuk gaji dan alokasinya dalam 3 tahun terakhir, pada tabel berikut.
Tabel A. Perolehan dana
No.
(1)
1

Sumber
Dana
(2)
Peserta
didik

Usaha

sendiri

Jenis Dana
(3)

(4)

(5)

(6)

SPP peserta PPDS mandiri

273,00

266,00

350,00

MoU RS Tajuddin Halid


MoU RS Sayang Rakyat
MoU RS Sorong
MoU RS Sekadau
MOU RS Polelwali
MOU RS Jailolo
MOU RS Buol
MOU RS Buton
MOU RS Talaud
MOU RS Malinau
MOU RS Morowali
MOU RS Donggala
MOU RS Embung

120,00
271,00
278,20
180,00
102,50
154,00
159,40
-

120,00
278,20
106,00
154,00
240,00
116,00
181,00
181,00

48,00
120,00
278,20
154,00
-

146,00

78,00
-

46,00
151,00
150,00
-

121,00
56,00
192,00
141,00

16,8

36,0

178,4

108,9

2.029,60
14,00
7,00
21,00
15,0

2.014,0
141,20
20,0

1.444,0

3.880,70

4.436,10

2.925,20

Fatimah/Batam
MOU RS Kolaka Utara
MOU RS Kutai
MOU RS Majene
MOU RS Vale
MOU RS Chasan Bosorie
Kerjasama dengan Orbis Fly
Eyes Hospital
Kerja sama dengan
kontrasepsi mantap
Pengabdian masyarakat

Pemerintah
3

pusat dan
daerah
Sumber

Jumlah Dana (Juta Rupiah)


TS-2
TS-1
TS

dalam bentuk Visitasi


PPDS depkes
PPDS TNI
PPDS DIKNAS
PPDS PEMDA
Hibah dari alumni

12,0

lain
Total

6.1.2.1 Persentase perolehan dana dari peserta didik dibandingkan dengan total
penerimaan dana (= PDM)
Tabel B. Penggunaan dana operasional
No.

Jenis Penggunaan

Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

118

(1)
1

TS-2
Jumlah
(3)
1.110,750

(2)
Pendidikan

Penelitian
Pengabdian kepada

TS-1
Jumlah
%
(5)
(6)
1.689,36 69,54

TS
Jumlah
(7)
1.484,71

363,000

7
610,000

3
775,555

178,400

108,900

1.648,90

2.408,26

2.260,26

%
(4)

25,15

%
(8)

Masyarakat dalam
3

bentuk (visitasi dan


supervisi ke RS

Daerah)
Total Penggunaan Dana
Operasional

6.1.2.2 Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan, penelitian, dan pengabdian


kepada masyarakat).
Tabel C. Penggunaan dana investasi.
Alokasi Dana (Juta Rupiah) dan Persentasenya pada

No.

Jenis Penggunaan

(1)

(2)

Investasi prasarana

2
3

Investasi sarana
Investasi SDM

Total Penggunaan Dana


Investasi

TS-2

TS-1

TS

Jumlah
(3)

%
(4)

Jumlah
(5)

%
(6)

Jumlah
(7)

%
(8)

1.363,57
8
257,800
1.478,90
0

43,98

1.264,56
7
116,000
1.048,90
0

52,05

1.466,113

42,84

4,77
43,17

206,900
1.748,90
0

6,04
51,10

8,31
46,70

3.100,278

2.429,467

3.421,913

Tabel D. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir dengan mengikuti
format tabel berikut.
Jumlah Dana*
Tahun
(1)
2013

Judul Penelitian
(2)
Perbandingan kadar glukosa pada

Sumber Dana

(dalam Juta

(3)
Mandiri

Rupiah)
(4)
36.766,46

Mandiri

34.473,40

anestesi umum isofluran-fentanil


dengan
2013

propofol-fentanil

pada

operasi kranioplasti
Perbandingan efek laktat hipertonik
0,5

2,5

ml/kgBB

mannitol

20%

2,6

terhadap

relaksasi

dengan
ml/kgBB

otak

pada

kraniektomi pasien cedera otak


Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

119

2013

traumatik sedang
Perbandingan pemberian

nutrisi

Mandiri

24.750,50

Mandiri

25.339,68

Mandiri

16.488,00

Mandiri

15.000,00

Mandiri

102.422,00

Mandiri

65.160,00

Mandiri

25.523,00

Mandiri

9.103,00

enteral kontinyu dan nutrisi enteral


intermitten terhadap kadar gula
darah sewaktu pada pasien cedara
2013

otak berat pascabedah


Efek
dexmedetomidine
mcg/kgBB

intravena

0,2

terhadap

insiden delirium saat pulih sadar


dari anestesi umum pada pasien
2013

pediatrik
Korelasi antara mikroalbuminuria
dan C-Reaktif Protein pada Pasien
systemic

inflammatory

syndrome
2013

(SIRS)

respin

di

Perawatan Intensif
Perbandingan Efek

Unit

Kombinasi

Anestesi Spinal Bupivakain 0,5%


Hiperbarik 7,5 mg Dan
Dengan

25 mcg

Bupivakain

0,5%

Hiperbarik 10 mg Pada Pasien


Yang Menjalani Prosedur Seksio
2013

Sesaria
Pengaruh

Analgesia

Epidural

Torasik Bupivacain 0,125% pada


Perfusi

Splanknik

Endotoksemia,
2014

Eksperimental
Perbandingan

Pasca
Penelitian

Dinamika

Kadar

Kortisol Antara Fentanil Dan Morfin


Selama
2014

Anestesi

Umum

Laparoskopi Kolesistektomi
Perbandingan
Kadar
Prostaglandin-E2 (PGE2) Setelah
Pemberian
Dengan

Metamizol

Intravena

Parasetamol

Intravena

Pada Pasien Cedera Otak Sedang


2014

Sampai Berat Dengan Demam


Pengaruh
pemberian
lidokain
intravena
kebutuhan

dalam
opioid

mengurangi
pada

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

120

2014

penanganan nyeri post operatif


Efektitas Inhibitor Non- Selektif
Siklooksigenase, Inhibitor Selektif
Siklooksigenase-2
Paracetamol

2015

dan

Sebagai

198.522,00

Mandiri

33.000,00

Mandiri

75.734,00

Mandiri

94.852,00

Mandiri

23.461,00

Mandiri

13.271,00

Mandiri

14.742,00

Analgesia

Preventif Pada Bedah Laparoskopi


Perbandingan Efektivitas Lidokain
Semprot 10% 40 mg Dan Lidokain
Intravena

2015

Mandiri

1,5

mg/kbb

Dalam

Insersi LMA Klasik


Pengaruh
Pemberian

Larutan

Laktat Hipertonik dan Mannitol


Pada

Cedera

(Kajian

Otak

Terhadap

Traumatik

Kadar

Gilai

Fibrillari Accidic Protein Serum,


2015

Osmolaritas dan Laktat).


Peranan Anti Inflamasi pada Nyeri
Pasca Bedah (Kajian pada Efek
Dexametasone terhadap Dinamika
Sitokin Pro dan Anti- Inflamasi,
CRP, kortisol dan Analgesia Pasca
Bedah Tungkai Bawah).

2015

Perbandingan Onset, Durasi Blok


Motorik

Dan

Hemodinamik
Anestesi

Perubahan
Pada

Dengan

Levobupivacaine

Spinal

Menggunakan
Isobarik

0.5%

10mg Dan Bupivacaine Hiperbarik


0.5%

10mg

Pada

Prosedur

Transurethral Resection of Prostate


2015

(TURP)
Perbandingan

Kadar

Prostaglandin-E2 (PGE2) Setelah


Pemberian

Metamizol

Intravena

Dengan Antalgin Intravena Pada


Pasien
2015

Yang

Menjalani

Laparoskopi Kolesistektomi
Perbandingan Efektifitas Ketamin
Nebulizer

50mg

Dengan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

121

Deksamethasone 10mg Intravena


Dalam

Pencegahan

Tenggorokan
2015

Nyeri

Setelah

Intubasi

Endotrakeal Pada Anestesi


Perbandingan
Pemberian
Kombinasi Ketamin & Propofol
Dengan

Ketamin

Pada

Akhir

Pembedahan Terhadap Kejadian

Mandiri

21.864,00

Mandiri

17.586,00

Mandiri

24.716,00

Mandiri

20.436,00

Mandiri

19.766,00

Delirium Saat Pulih Sadar Anestesi


2015

Umum Pada Pasien Pediatrik


Perbandingan Anestesi Spinal
Bupivakain

Fentanil

Dan

Bupivakain Fentanil Klonidin Pada


2015

Operasi Ektremitas Bawah


Perbandingan
Efektifitas
Premedikasi Klonidin 300 mcg
Oral Dengan Bisoprolol 2,5 mg
Sebagai

Ajuvan

Untuk

Teknik

Hipotensi Kendali Pada Bedah


2015

Sinus Endoskopik Fungsional


Perbandingan
Efektivitas
Premedikasi Midazolam Dengan
Klonidin Intravena Terhadap Onset
Induksi Sevofluran Berdasarkan

2015

Indeks Bispectral
Perbandingan Efektivitas Antara
Petidin

mg/kgBB

Fentanil

g/kgBB

Dengan
Intravena

Untuk Insersi LMA I-gelTM


Jumlah

810.554,04

6.1.3.1. Penggunaan dana penelitian tiga tahun terakhir.


Tabel E. Tuliskan dana untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada tiga
tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut.
Tahun

Judul Kegiatan Pengabdian


kepada Masyarakat

(1)

(2)

2013

Visitasi dan Supervisi ke RS Talaud

2013

Visitasi dan Supervisi ke RS

Jumlah Dana
Sumber Dana
(3)
DEPARTEMEN
Anestesi
DEPARTEMEN

(dalam Juta
Rupiah)
(4)
16,0
8,5

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

122

2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013

Sayang
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Sorong
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Sekadau
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Polewali
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Majene
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Malinau
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Morowali
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Donggala

Anestesi
DEPARTEMEN

2013

Visitasi dan Supervisi ke RS Jaiolo

2013

Visitasi dan Supervisi ke RS Buton

2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
2014

Anestesi
DEPARTEMEN

Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Bolango
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Kalabahi Alor

Anestesi
DEPARTEMEN

Visitasi dan Supervisi ke RS Berau


Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Boleamo
Visitasi dan Supervisi ke RS Luwu

Anestesi
DEPARTEMEN

Timur

Anestesi
DEPARTEMEN

Visitasi dan Supervisi ke RS Talaud


Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Polewali
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Majene
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Malinau
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Morowali
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Donggala

Anestesi
DEPARTEMEN

2014

Visitasi dan Supervisi ke RS Buol

2014

Visitasi dan Supervisi ke RS Buton

Anestesi
DEPARTEMEN
Anestesi

16,0
11,5
9,5
8,5
12,5
11,0
11,0
9,5
8,9
9,5
11,0
15,0
11,5
8,5
16,0
9,5
8,5
12,5
11,0
11,0
11,0
8,9

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

123

2014

Visitasi dan Supervisi ke RS Bone

DEPARTEMEN

Bolango
Visitasi dan Supervisi ke RS

Anestesi
DEPARTEMEN

Kalabahi Alor

Anestesi
DEPARTEMEN

2014
2014

Orbis Fly Eyes Hospital

2015

Kontrasepsi mantap
Jumlah

Mata
BKKBN

9,5
11,0
16,8
36,0
340,1

6.1.4.1 Penggunaan dana pengabdian kepada masyarakat dalam tiga tahun terakhir.
6.2 Prasarana dan Sarana
6.2.1Prasarana dan Sarana proses pembelajaran
6.2.1.1 Sebutkan ruang yang tersedia untuk proses pendidikan (ruang perawatan dan
tindakan RS, skills lab, dll).
Ruang Perawatan
ICU terdiri dari 15 bed dengan ventilator dan peralatan yang mutahir
COT ( 12 kamar operasi )
OK Emergency ( 4 kamar operasi )
OK PONEK ( 2 kamar operasi )
Pain Klinik
Ruang Resusitasi
Ruang Pertemuan
Ruang Dosen
Ruang Residen lengkap dengan akses internet 24 jam serta komputer
Perpustakaan dengan fasilitas komputer 1 buah yang terkoneksi dengan internet 24 jam
dan dilengkapi dengan ebook library.
Kamar Jaga Konsulen
Kamar Jaga Residen
Skills Laboratorium
Tabel. Skills Lab

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

124

No

Nama skills

Luas

lab

Daya tampung

Sarana yang

Rata-rata jam

setiap sesi.

tersedia.

pemanfaatan
setiap minggu

Manequin
intubasi
1.

Airway
Management

dewasa,
5x2.5 m

30 orang

Laringoskopi

8 jam

Macintosh,
OPA, ETT, bag
valve mask,

Cardio
2.

Pulmonary
Resusitation

Manequin
5x2.5 m

30 orang

CPCR dewasa,

8 jam

bayi,

(CPCR)

CVC, set
3.

4.
-

Pemasangan
CVC
Mechanical
Ventilator
-

5x2.5 m

30 orang

5x2.5 m

30 orang

pemasangan
cvc, USG
sonosite
Mekanikal
ventilator,
-

8 jam

8 jam
-

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

125

6.2.1.2 Jelaskan ruang dan sarana perpustakaan, mencakup fasilitas komputer dan akses ke
jaringan internet serta materi perpustakaan sebagai berikut.
Ruangan dan sarana perpustakaan berada di lantai 5 RSUH Gedung A dengan ukuran 20 x
25 m2 dilengkapi dengan fasilitas komputer 1 buah yang terkoneksi dengan internet 24 jam
dan dilengkapi dengan e-Book Library.

Tabel A Materi Perpustakaan.

No.

Materi Perpustakaan*

(1)
(2)
1
Buku teks
2
Majalah profesi internasional
3
Majalah profesi nasional terakreditasi
4
Video/interactive materials
...
* Termasuk yang dalam format elektronik (e-book dan e-journal).

Jumlah Judul
(3)
218 eks (6.2.1.3)
3 eks (6.2.1.4)
4 eks (6.2.1.5)
31 eks (6.2.1.6)

Tabel B. Nama dan jenis majalah profesi

Jenis
(1)

Majalah profesi
nasional terakreditasi

Majalah profesi
internasional

Nama Majalah Profesi yang


Tersedia Lengkap Tiga Tahun Terakhir
(2)
1. Majalah Kedokteran Terapi Intensif (Indonesian Journal of
Intensif Care Medicine)
2. Jurnal Ilmu Anestesi Indonesia (JAI)
3. Anesthesiologi and Critical Care
4. Journal of Neuroanesthesia Indonesia (JNI)
1. Pain
2. Anesthesiology
3. European Journal of Anesthesiology

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

126

6.2.2. Prasarana dan sarana medik RS Pendidikan Utama dan RS Pendidikan Afiliasi
6.2.2.1 Ketersediaan rumah sakit pendidikan. Lampirkan Perjanjian Kerjasama dan perencanaan pengembangan rumah sakit pendidikan sebagai
data pendukung.
Isilah tabel berikut ini untuk data tahun penuh terakhir.

Total
No.

Nama Rumah

Kualifikasi &

Jumlah

Sakit

Akreditasi

Tempat

Nama

Variasi
BOR

Tidur RS

Jumlah

Kasus*

Tindakan

(Cukup/

Anestesi

Tidak

Jumlah
Dosen

Jumlah
Peserta
didik

Cukup)

Institusi

Kontribusi

Pendidikan

Rumah Sakit

Dokter

untuk

Pengguna

Pendidikan
(11)
RS.

(1)
1

(2)
RSUP. Dr. WS

(3)
Kualifikasi =A,

(4)
800

(5)
90%

(6)
7200

(7)
Cukup

(8)
13

(9)
40

RS
(10)
FKUH

RS. Unhas

Akreditasi =A
Kualifikasi =B,

160

64,87 %

3123

Cukup

13

FK. UH

Pendidikan
RS.

RS. Ibnu Sina

Kualifikasi =B

205

66,42%

3059

Cukup

FK. UH

Pendidikan
RS.

RSAD.

Kualifikasi =B,

450

90%

3500

Cukup

FK. UH

Pendidikan
RS. Afiliasi

Pelamonia
RSUD. Labuang

Akreditasi =A
Kualifikasi =B,

324

54%

1870

Cukup

FK. UH

RS. Afiliasi

Baji
RS. I. Faisal

Akreditasi =B
Kualifikasi =B

180

61%

1266

Cukup

FK. UH

RS. Afiliasi

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

127

7
8
9
10

RS. Akademis
RS. Stella Maris
RSUD. Haji
RSIA. St.

Kualifikasi =B
Kualifikasi =
Kualifikasi =B
Kualifikasi =B

206
227
228
82

41,29%
58%
73,02%
87%

1075
1320
1658
1100

Cukup
Cukup
Cukup
Cukup

1
1
1
1

2
2
1
1

FK. UH
FK. UH
FK. UH
FK. UH

RS. Afilasi
RS. Afiliasi
RS. Afiliasi
RS. Afiliasi

11
12.

Fatimah
RS. Hikmah
RS.

Kualifikasi =B
Kualifikasi = B

48
272

88%
81,35%

1172
4246

Cukup
Cukup

1
3

1
2

FK. UH
FK. UH

RS. Afiliasi
RS. Afiliasi

13.

Bhayangkara
RSIA. St.

Kualifikasi =B

56

88%

2456

Cukup

FK. UH

RS. Afiliasi

15

Khadijah 1
RS. Mitra

Kualifikasi = B

82

43,24%

283

Cukup

FK UH

RS Afiliasi

16

Husada
RSUD. Sayang

Kualifikasi = B

125

40,58%

732

Cukup

FK UH

RS Afiliasi

Rakyat
Jumlah
*Lampirkan daftar 10 Jenis Operasi dengan tindakan anestesi dan jenis tindakan anestesi terbanyak pada setiap bagian di tiap rumah sakit.
Kualifikasi RSP:
RSPU = Rumah Sakit Pendidikan Utama
RSPA = Rumah Sakit Pendidikan Aliansi

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

128

6.2.2.2 Instalasi Rawat Jalan / one day care.


Nama

Sarana yang

Tempat tidur Ruang

Frekuensi

RS
(1)
RSWS

Tersedia
(2)
Poli
Nyeri/

Observasi
(3)
4

(Jumlah kunjungan per tahun)


(4)
3212

RS UH

perioperatif
Pain Clinic

324

6.2.2.3 Prasarana dan sarana rawat intensif, kamar bedah, dan gawat darurat.
Tabel A : Ruang Rawat Intensif
No.
(1)
1

Nama Alat dan Sarana


(2)
Ventilator
Alat
ventilasi

manual

Jumlah

Jumlah tempat

Jumlah

alat
(3)
15
15

tidur
(4)
15

penderita/tahun
(5)
631

(baging, Jackson-Reese)
2

dan alat penunjang jalan


napas

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

(ETT,LMA,Pipa

orofaring, dll)
Alat isap (suction)
Peralatan akses vaskuler
Monitor
USG
Perlengkapan PDT
Defibrilator
Invasif
hemodinamik

15
2
15
1
1
1
5

monitor
Alat pengatur suhu
Pompa infus dan pompa

2
30

syringe.
Peralatan portable untuk

transportasi.
Tempat tidur khusus
Lampu untuk tindakan.
Troley emergensi.

2
15
1

Tabel B : Kamar Bedah


Nama Alat dan Sarana
(1)
Kamar bedah Elektif

(2)
Mesin anestesi
Set anestesia pediatrik

Jumlah

Jumlah kamar

Alat
(3)
12
12

operasi
(4)
12

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

129

Kamar bedah Emergensi

Laringoskop dewasa dan

13

bayi
Fiberoptic laryngoscopic
Glidescope
USG
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Invasif Hemodinamik

1
4
1
12
14
18
12

Monitor
Termometer
Pulse oxymeter
EKG
End Tidal CO2
Perlengkapan anastesia

12
18
1
12
12

regional
Suction pump
Resuctation Set
Defibrilator with monitor
CVP Set
Monitor EKG
Alat pompa infus
alat-alat terapi oksigen
Alat penghangat pasien

12
2
2
12
18
10
12
2

(blanket roll)
Alat pemanas infus
Syringe pump
Mesin anestesi
Set anestesia pediatrik
Laringoskop dewasa dan

4
10
4
4
4

bayi
Fiberoptic laryngoscopic
Glidescope
USG
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Invasif Hemodinamik

1
4
5
8
-

Monitor
Termometer
Pulse oxymeter
EKG
End Tidal CO2
Perlengkapan anastesia

4
8
1
4

regional
Suction pump
Resuctation Set
Defibrilator with monitor
CVP Set

8
2
1
1

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

130

Monitor EKG
Alat pompa infus
alat-alat terapi oksigen
Alat penghangat pasien

8
4
4
1

(blanket roll)
Alat pemanas infus
Syringe pump

1
4

Tabel C : Ruang gawat darurat / Resusitasi


No.

Nama alat dan Sarana

(1)
1
2
3
4
5
6
7
8

(2)
Defibrilator
Ventilator
Monitor
Peralatan akses vaskuler
Alat isap (suction)
Lampu untuk tindakan
Troley emergensi
Set Resusitasi
Laringoskop dewasa dan

9
10
11
12
13
14
15

bayi
Magill forceps
Stetoskop
Tensimeter non invansif
Termometer
Pulse oxymeter
EKG

Jumlah
alat
(3)
1
2
2
1
2
2
1
2
2

Jumlah

Kapasitas ruangan

penderita/tahun
(5)
1785

(4)
2

2
2
2
2
2
1

6.2.2.4 Prasarana pendidikan pelengkap Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan Satelit
Nama Prasarana
No.

(1)
1

Pelengkap (Rumah Sakit


Pendidikan Afiliasi dan
Satelit)
(2)
RS. Unhas

Tipe
Rumah

Sarana yang Tersedia

Sakit
(3)
B

(4)
OK, ICU, UGD

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

131

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

RS. Ibnu Sina


RSAD. Pelamonia
RSUD. Labuang Baji
RSI. Faisal
RS. Akademis Jaury Jusuf

B
B
B
B
B

OK, ICU, UGD


OK, ICU, UGD
OK, ICU, UGD
OK, ICU, UGD
OK, ICU, UGD

Putra
RS. Stella Maris
RSUD. Haji
RSIA. St. Fatimah
RS. Polisi Bayangkara
RSIA. St. Khadijah I
RS. Hikmah
RS. INCO PT. Vale
RSUD. Sayang Rakyat

B
B
B
B
B
B
B
B

OK, ICU, UGD


OK, ICU, UGD
OK, UGD
OK, ICU, UGD
OK, UGD
OK, ICU, UGD
OK, ICU, UGD
OK, ICU,UGD

6.3 Sistem Informasi


Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh program Pendidikan Dokter
Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif untuk proses pembelajaran (hardware, software,
WAN, LAN, bandwidth).
Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif & Manajemen Nyeri Fakultas Kedokteran
UNHAS mempunyai beberapa fasilitas sistem informasi yang dapat digunakan peserta
PPDS sebagai sumber pembelajaran, sumber rujukan kepustakaan, dan menambah
pengetahuan dan wawasan, diantaranya:
1. Fasilitas internet yang didukung perangkat WIFI dengan kecepatan 1 mbps.
2. Fasilitas elektronik book (e-book) yang berada di PC desktop perpustakaan,
menyediakan sumber-sumber text book terbaru dalam format pdf dan html, dan
power point yang yang terus di up date setiap event nasional maupun internasional
yang dikuti.
3. Fasilitas video interaktif (multimedia) yang berada di PC desktop perpustakaan
menyediakan sumber video interaktif untuk skill melalui tayangan video yang
diunduh dari new england Journal of medicine dan youtube.
4. Fasilitas Proyektor LCD (3 buah) dan white screen untuk mendukung sarana
audiovisual
5. Fasilitas audio seperti TOA (3 buah).
Program Studi Ilmu Anestesi, Terapi Intensif & Manajemen Nyeri juga memiliki website yang
berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan alamat website
http://www.med.unhas.ac.id

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

132

STANDAR 7
PENELITIAN, PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA
7.1 Agenda, judul, dan jaringan penelitian dosen di RS Pendidikan
Tuliskan agenda dan judul penelitian dosen di RS Pendidikan mengikuti format tabel
berikut.
No.

Nama Dosen

Agenda
Penelitia
n

(1)

(2)

(3)

Prof. (Em) dr. A.


Husni
Tanra,
PhD, SpAn-KICKMN

20132014

Judul Penelitian
(4)

1.Pengaruh Pemberian Larutan Laktat


Hipertonik 0,5 M 2,5 Ml/KgBB Terhadap
Kadar C Reactive Protein (CRP) Pada
Pasien Cedera Otak Traumatik Yang
Menjalani Prosedur Kraniektomi

Keterlibata
n dengan
Jaringan
Penelitian*
(5)

FKUH

2. Perbandingan Efektifitas Kombinasi


Bupivacain-Pethidin dengan BupivacainFentanyl Intratekal pada Pasien Geriatri
yang Menjalani Prosedur TUR-P
3. Perbandingan Onset dan Durasi
Analgesi antara Bupivacain 0,5%
12,5mg Teralkalinisasi dengan
Bupivacain 0,5% 12,5mg dan Fentanyl
10mcg Intratekal pada Pasien Seksio
Sesaria
4.Perbandingan Efek antara Coloading
Ringer Laktat dan Coloading
Hydroxyfethil Strach 6% terhadap
Perubahan Hemodinamik setelah
Anestesi Spinal Dosis Rendah pada
Persalinan Seksio Sesarea
5.Perbandingan Efektifitas Tramadol
0,5mg/kgBB dengan Petidin
0,5mg/kgBB dalam Pencegahan
Menggigil setelah Anestesi Spinal pada
Trans Urethral Resection of The
Prostate
6.Perbandingan Efektifitas Anestesi
Spinal Kombinasi Bupivacain 0,5%
10mg, Morfin Sulfat 0,05mg dan
Magnesium Sulfat 50mg dengan
Bupivacain 0,5% 10mg dan Morfin Sulfat
1,0mg pada Pascabedah Seksio
Caesaria
7. Pengaruh Pemberian Premedikasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

133

dr.
Wahyudi,
SpAn-KAP

Prof. Dr. dr. M.


Ramli A., SpAnKAP-KMN

2013

20132015

Klonidin 1g/kgbb Intravena terhadap


Anestesi Umum pada Prosedur
Laparoskopi
8. Perbandingan Efek Kombinasi
Paracetamol-Ketamin dengan
Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio
Sesarea
9. Klonidin 1,5mcg/kgbb Intravena
Dibandingkan dengan Fentanyl
2mcg/kgbb Intravena Terhadap Respon
Hemodinamik Akibat Tindakan
Laringoskopi dan Intubasi Endotrakeal
10. Perbandingan Efek Pemberian
Ketamin 0,15mg/kgbb iv Prainsisi dan
Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin
Pascabedah pada Pasien Operasi
Ortopedi Ekstremitas Bawah
11. Perbandingan Efek Premedikasi
Klonidin 1 g/kgBB dengan Klonidin
1,5g/kgBB Intravena sebagai Ajuvan
untuk Teknik Hipotensi Kendali pada
Bedah Sinus Endoskopik Fungsional
12. Efek Epidural Lidokain 1% terhadap
Lama Kerja Atracurium Dosis Intubasi
0,5mg/kgBB pada Operasi Ginekologik
dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
13. Perbandingan Kadar Laktat Antara
Propofol-Fentanyl dengan IsofluranFentanyl Pada Operasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang
1. Perbandingan Efek Premedikasi
Klonidin 1g/kgBB dengan Klonidin
1,5g/kgBB Intravena sebagai Ajuvan
untuk Teknik Hipotensi Kendali pada
Bedah Sinus Endoskopik Fungsional
2. Perbandingan Efektifitas Spray
Mometasone
Furoat
dan
Dexsamethason
Intravena
dalam
Mengurangi Nyeri Tenggorokan setelah
Operasi pada Anestesia Umum Intubasi
Endotrakeal
1. Efektivitas Midazolam untuk
Pencegahan Mual Muntah Pascabedah
pada Prosedur Laparoskopi
2. Pengaruh Infiltrasi Preinsisi Ketamin
0,3mg/kgBB dengan Bupivacain 0,25%
terhadap Respon Hemodinamik dan
WRA pada Prosedur Pembedahan
Laparoskopi
3. Perbandingan Efek Kombinasi
Metamizol-Cooling
Blanket
dengan

FKUH

FKUH

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

134

Paracetamol-Cooling Blanket dalam


Menurunkan Demam Pasien Cedera
Kepala
4. Perbandingan Efektifitas Anestesi
Spinal Kombinasi Bupivacain 0,5%
10mg, Morfin Sulfat 0,05mg dan
Magnesium
Sulfat
50mg
dengan
Bupivacain 0,5% 10mg dan Morfin Sulfat
1,0mg pada
Pascabedah
Seksio
Caesaria
5. Perbandingan Efek Anestesi Spinal
Kombinasi Bupivacain 0,5% Hiperbarik
7,5mg dan Fentanyl 25mcg dengan
Bupivacain 0,5% Hiperbarik 10mg pada
Pasien yang Menjalani Prosedur Seksio
Sesarea
6. Perbandingan Efektifitas Tramadol
0,5mg/kgBB
dengan
Petidin
0,5mg/kgBB
dalam
Pencegahan
Menggigil setelah Anestesi Spinal pada
Trans Urethral Resection of the Protate
7. Efek Epidural Lidokain 1% terhadap
Lama Kerja Atracurium Dosis Intubasi
0,5mg/kgBB pada Operasi Ginekologik
dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
8. Perbandingan Efek Kombinasi
Paracetamol-Ketamin
dengan
Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio
Sesarea
9. Pengaruh Pemberian Paracoxib
Terhadap Kadar IL-6 dan Intensitas
Nyeri
Pascabedah
Laparotomi
Ginekologi
10. Perbandingan Efek Premedikasi
Klonidin 1 g/kgBB dengan Klonidin
1,5g/kgBB Intravena sebagai Ajuvan
untuk Teknik Hipotensi Kendali pada
Bedah Sinus Endoskopik Fungsional
11. Pengaruh Preventif Multimodal
Analgesia Terhadap Dinamika Kadar II1, Intensitas Nyeri Pada Pascabedah
Laparotomi Ginekologi
12. Perbandingan Efektifitas Spray
Mometasone
Furoat
dan
Deksamethason
Intravena
dalam
Mengurangi Nyeri Tenggorokan setelah
Operasi pada Anestesi Umum Intubasi
Endotrakeal
13. Perbandingan Efek Pemberian
Ketamin 0,15mg/kgbb iv Prainsisi dan
Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin
Pascabedah pada Pasien Operasi
Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

135

Dr. dr. Syafri K.


Arif, SpAn-KICKAKV

20132015

dr.
Syafruddin
Gaus,
PhD,
SpAn-KMN-KNA

20132015

Ortopedi Ekstremitas Bawah


14. The Preoperative Single Dose
Dexamethasone Effect to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine
During
Orthopedic Surgery
1. Efek Dexmedetomidine 0,2 ug/kgbb
Intravena terhadap Insiden Delirium saat
Pulih Sadar dari Anestesi Umum pada
Pasien Pediatrik
2. Perbandingan Efek Kombinasi
Metamizol-Cooling
Blanket
dengan
Paracetamol-Cooling Blanket dalam
Menurunkan Demam Pasien Cedera
Kepala
3.PerbandinganEfektifitas
Kombinasi
Bupivacain-Pethidin dengan BupivacainFentanyl Intratekal pada Pasien Geriatri
yang Menjalani Prosedur TUR-P
4. Perbandingan Onset dan Durasi
Analgesi antara Bupivacain 0,5%
12,5mg
Teralkalinisasi
dengan
Bupivacain 0,5% 12,5mg dan Fentanyl
10mcg Intratekal pada Pasien Seksio
Sesaria
5. Korelasi Skor SOFA dengan Kadar
Laktat Darah dan C-Reaktive Protein
pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU
6.
Efektivitas
Midazolam
untuk
Pencegahan Mual Muntah Pascabedah
pada Prosedur Laparoskopi
7. Perbandingan Efek Anestesi Spinal
Kombinasi Bupivacain 0,5% Hiperbarik
7,5mg dan Fentanyl 25mcg dengan
Bupivacain 0,5% Hiperbarik 10mg pada
Pasien yang Menjalani Prosedur Seksio
Sesarea
8. Perbandingan Efek Pemberian
Ketamin 0,15mg/kgbb iv Prainsisi dan
Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin
Pascabedah pada Pasien Operasi
Ortopedi Ekstremitas Bawah
9. Perbandingan Efek Kecepatan Injeksi
0.4ml/dtk dan 0.2ml/dtk Prosedur
Anestesi Spinal Terhadap Kejadian
Hipotensi pada Seksio Sesaria
1. Pengaruh Pemberian Larutan Laktat
Hipertonik 0,5 M 2,5 Ml/KgBB Terhadap
Kadar C Reactive Protein (CRP) Pada
Pasien Cedera Otak Traumatik Yang
Menjalani Prosedur Kraniektomi
2. Perbandingan Efek antara Coloading
Ringer
Laktat
dan
Coloading
Hydroxyfethil Strach 6% terhadap
Perubahan
Hemodinamik
setelah

FKUH

FKUH

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

136

dr. Abdul Wahab,


SpAn

20132014

Anestesi Spinal Dosis Rendah pada


Persalinan Seksio Sesarea
3.
Efektivitas
Midazolam
untuk
Pencegahan Mual Muntah Pascabedah
pada Prosedur Laparoskopi
4. Perbandingan Kadar Laktat Antara
Propofol-Fentanyl dengan IsofluranFentanyl Pada Operasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang
5. Perbandingan Efek Premedikasi
Klonidin 1 g/kgBB dengan Klonidin
1,5g/kgBB Intravena sebagai Ajuvan
untuk Teknik Hipotensi Kendali pada
Bedah Sinus Endoskopik Fungsional
6. Efek Epidural Lidokain 1% terhadap
Lama Kerja Atracurium Dosis Intubasi
0,5mg/kgBB pada Operasi Ginekologik
dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
7. Korelasi Skor SOFA dengan Kadar
Laktat Darah dan C-Reaktive Protein
pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU
8. Perbandingan Antara Penggunaan
jarum Spinal 27g Quincke Dengan
Jarum 25g Quincke Terhadap Angka
Kejadian Postdural Puncture Headache
pada Mobilisasi Dini Anestesi Spinal
9.
FAKTOR-FAKTOR
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
KETEPATAN
WAKTU
TANGGAP
PENANGANAN
KASUS
PADA
RESPONSE TIME DI INSTALASI
GAWAT DARURAT BEDAH DAN NONBEDAH
RSUP.
DR.
WAHIDINSUDIROHUSODO
10. Pengaruh Pemberian Lidokain
Intravena dalam Mengurangi Kebutuhan
Opioid
pada
Penanganan
Nyeri
Pascabedah Laparatomi Ginekologi
1.
Perbandingan
Efek
Analgesia
Pascabedah antara Bupivakain 0.5%
7.5mg + Klonidin 30g dengan
Bupivakain 0.5% 7.5mg + Fentanyl 25g
Intratekal Pasien Seksio Sesaria
2. Efektifitas posisi trendelenburg
disertai fleksi dari pinggul untuk
peningkatan level blok pada anestesi
spinal
3. Perbandingan efektifitas anestesi
spinal kombinasi bupivakain 0,5% 10
mg, morfin sulfat 0,05 mg dan
magnesium sulfat 50 mg dengan
bupivakain 0,5% 10 mg dan morfin sulfat
0,1 mg pada pascabedah seksio
sesarea

FKUH

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

137

Dr. dr. A. Muh.


Takdir
Musba,
SpAn-KMN

2015

dr.
M.
Muchtar,
KIC

2013

Faisal
SpAn-

4. Perbandingan Efek Anestetik Lokal


Kombinasi
Bupivakain
5mg
dan
Sufentanil 2.5g Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl 25g pada Pasien
Geriatri yang Menjalani Prosedur TURP
dengan Anestesi Spinal
1. The Preoperative Single Dose
Dexamethasone Effect to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine
During
Orthopedic Surgery

FKUH

1. Perbandingan Efek Kombinasi


Paracetamol-Ketamin
dengan
Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio
Sesarea

FKUH

*Contoh penelitian dengan jaringan internasional: penelitian bidang dalam bentuk multi national
study. Contoh penelitian dengan jaringan nasional: penelitian yang bekerjasama dengan lembaga
penelitian nasional (LIPI, BPPT, Litbangkes dll.)

7.2 Penelitian Dosen di RS Pendidikan yang Bidang Keahliannya Sesuai dengan PS


7.2.1 Tuliskan judul artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dipublikasikan selama tiga tahun
terakhir oleh dosen di RS Pendidikan PS dengan mengikuti format tabel berikut.(Rapat
Bagian)
No.
(1)

Judul
(2)
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS KOMBINASI
BUPIVAKAIN PETHIDIN
DENGAN BUPIVAKAINFENTANYL INTRATEKAL
PADA PASIEN GERIATRI
YANG MENJALANI
PROSEDUR TUR-P
PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA

Namanama
Dosen
(3)

Tingkat*
NasioInternanal
sional
(7)
(8)

Dihasilkan/
Dipublikasikan
pada
(4)

Tahun
Penyajian/
Publikasi
(5)

Lokal

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

(6)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

138

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

A.
Husni
Tanra

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

11

PENGARUH PEMBERIAN
LARUTAN LAKTAT
HIPERTONIK 0,5 M 2,5
ML/KGBB TERHADAP
KADAR C REACTIVE
PROTEIN (CRP) PADA
PASIEN CEDERA OTAK
TRAUMATIK YANG
MENJALANI PROSEDUR
KRANIEKTOMI
KESIAPAN MENGHADAPI
BENCANA DI INSTALASI
RAWAT DARURAT RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH
PROF. ANWAR
MAKKATUTU KABUPATEN
BANTAENG
PENGARUH INFILTRASI
PREINSISI KETAMIN 0,3
MG/KGBB DENGAN
BUPIVAKAIN 0,25%
TERHADAP RESPON
HEMODINAMIK DAN WRA
PADA PROSEDUR
PEMBEDAHAN
LAPAROSKOPI
PERBANDINGAN KADAR
LAKTAT ANTARA
PROPOFOL-FENTANIL
DENGAN ISOFLURANFENTANIL PADA OPERASI
KRANIOTOMI CEDERA
OTAK SEDANG
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
KESIAPSIAGAAN DAN
TANGGAP DARURAT
TERHADAP PANDEMI
INFLUENZA DI RSUP DR.
WAHIDIN
SUDIROHUSODO
MAKASSAR
THE ANTINOCICEPTIVE
EFFECTS OF
PREGABALIN ON POSTOPERATIVE
HYSTERECTOMY
PATIENT
ERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI
PARACETAMOL KETAMIN DENGAN
PARACETAMOL - PETIDIN
SEBAGAI MULTIMODAL
ANALGESIA PADA
PASCABEDAH SEKSIO
SESAREA

A.
Husni
Tanra

Indian Journal
Of Pain

2015

12

The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery

10

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

139

13

14

15

16

17

18

19

20

PERBANDINGAN EFEK
ANESTESI SPINAL
KOMBINASI BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 7,5 MG
DAN FENTANIL 25 MCG
DENGAN BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 10 MG
PADA PASIEN YANG
MENJALANI PROSEDUR
SEKSIO SESAREA
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
DINAMIKA KADAR CREAKTIVE PROTEIN
PADA PROSEDUR
LAPARATOMI
GINEKOLOGI DENGAN
MULTIMODAL PREVENTIF
ANALGESIA KOMBINASI
EPIDURAL BUPIVAKAIN
DAN PARECOXIB 40 MG
PENGARUH
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/KGBB INTRAVENA
TERHADAP ANESTESI
UMUM PADA PROSEDUR
LAPARASKOPI
PENGARUH INFILTRASI
PREINSISI KETAMIN 0,3
MG/KGBB DENGAN
BUPIVAKAIN 0,25%
TERHADAP RESPON
HEMODINAMIK DAN WRA
PADA PROSEDUR
PEMBEDAHAN
LAPAROSKOPI
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
ERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI
PARACETAMOL KETAMIN DENGAN
PARACETAMOL - PETIDIN
SEBAGAI MULTIMODAL
ANALGESIA PADA
PASCABEDAH SEKSIO
SESAREA
PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

140

21

22

23

24

25

26

27

28
29
30

2013

Program
Pascasarjana
Unhas

2013-1106

M.
Ramli
Ahmad

Program
Pascasarjana
Unhas

2013-1106

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)

2013-0702

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)

2014

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

M.
Ramli
Ahmad
M.
Ramli
Ahmad

Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

2014

PERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI METAMIZOLCOOLING BLANKET
DENGAN PARASETAMOLCOOLING BLANKET
DALAM MENURUNKAN
DEMAM PASIEN CEDERA
KEPALA
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS SPRAY
MOMETASONE DENGAN
DEKSAMETHASON
INTRAVENA DALAM
MENGURANGI NYERI
TENGGOROKAN
SETELAH OPERASI PADA
INTUBASI ENDOTRAKEAL
EFEKTIFITAS POSISI
TRENDELENBURG
DISERTAI FLEKSI DARI
PINGGUL UNTUK
PENINGKATAN LEVEL
BLOK PADA ANESTESI
SPINAL
PENGARUH PEMBERIAN
PARECOXIB TERHADAP
KADAR Il-6 DAN
INTENSITAS NYERI
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI
PENGARUH PREVENTIF
MULTIMODAL ANALGESIA
TERHADAP DINAMIKA
KADAR Il-1, INTENSITAS
NYERI PADA
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI

M.
Ramli
Ahmad

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

M.
Ramli
Ahmad

Pengaruh Pemberian
Nutrisi Enteral
Intermitten Terhadap
Kadar Gula Darah
Sewaktu pada Pasien
Cedera Otak Berat
Pascabedah
Perbandingan
Dinamika Kadar CReactive Protein
Antara Nutrisi Enteral
Dini Dengan Nutrisi
Enteral Lambat pada
Pasien Pascabedah
Cedera Otak
The Role of Fentanyl
in Balance Anesthesia
Risk and Benefitd of
NSAID I
Postoperative Pain

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

141

31

32

33

34

35
36

37

Intratechal Analgesia
With Combination of
Bupivacain 0.1 2.5mg
and Fentanyl 2mcg :
Efect on
Haemodynamics, Pain
Intensity And Cortisol
Level ini Normal
Labor
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Neuroaxial Blockade
of Woman with
Severe Mitral Stenosis
Prexicisting
Pulmonary
Hypertension and
Multivalvular Disease
Effect of Equiosmolar
Solution of
Hypertonic Sodium
Lactate Versus
Mannitol in
Craniectomy Patients
With Moderate
Traumatic Brain
Injury
Multimodal Analgesic
Effect on
Proinflammatory and
Anti-Inflammatory
Cytokines Serum
Perioperative Epidural
Analgesia : Still
Applicable ?
The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery

M.
Ramli
Ahmad

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

M.
Ramli
Ahmad

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

M.
Ramli
Ahmad

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

M.
Ramli
Ahmad

Medical Journal
of Indonesia

2014

M.
Ramli
Ahmad

International
Journal
of
Itegrated
Health
Sciences
Proceeding
Book ISAPM

2014

2015

Indian Journal
Of Pain

2015

M.
Ramli
Ahmad
M.
Ramli
Ahmad

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

142

38

39

40

41

42

43

44

45

PENGARUH
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/KGBB INTRAVENA
TERHADAP ANESTESI
UMUM PADA PROSEDUR
LAPARASKOPI
PENGARUH PEMBERIAN
LARUTAN LAKTAT
HIPERTONIK 0,5 M 2,5
ML/KGBB TERHADAP
KADAR C REACTIVE
PROTEIN (CRP) PADA
PASIEN CEDERA OTAK
TRAUMATIK YANG
MENJALANI PROSEDUR
KRANIEKTOMI
PERBANDINGAN KADAR
LAKTAT ANTARA
PROPOFOL-FENTANIL
DENGAN ISOFLURANFENTANIL PADA OPERASI
KRANIOTOMI CEDERA
OTAK SEDANG
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgBB DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgBB
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
KORELASI SKOR SOFA
DENGAN KADAR LAKTAT
DARAH DAN C-REACTIVE
PROTEIN PADA PASIEN
SEPSIS YANG DIRAWAT
DI ICU
KESIAPAN RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH UNDATA
PALU DALAM
PENANGANAN KORBAN
BENCANA TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KETEPATAN WAKTU
TANGGAP PENANGANAN
KASUS PADA RESPONSE
TIME DI INSTALASI
GAWAT DARURAT BEDAH
DAN NON-BEDAH RSUP.
DR.
WAHIDINSUDIROHUSOD
O
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

143

46
47

Perbandingan Efek
Antara Coloading
Ringer Laktat dan
Coloading
Hydroxyethyl Starch
6% Terhadap
Perubahan
Hemodinamik Setelah
Anestesi Spinal Dosis
Rendah pada
Persalinan Seksio
Sesarea
Neurophysiologic
Monitoring

Syafrud
din
Gaus

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Syafrud
din
Gaus
Syafrud
din
Gaus

Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

2014

48

Perbandingan Antara
Penggunaan jarum
Spinal 27g Quincke
Dengan Jarum 25g
Quincke Terhadap
Angka Kejadian
Postdural Puncture
Headache pada
Mobilisasi Dini
Anestesi Spinal

Syafrud
din
Gaus

Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)

2014

49

PENGARUH PREVENTIF
MULTIMODAL ANALGESIA
TERHADAP DINAMIKA
KADAR Il-1, INTENSITAS
NYERI PADA
PASCABEDAH
LAPARATOMI
GINEKOLOGI

Pengaruh Pemberian
Lidokain Intravena
dalam Mengurangi
Kebutuhan Opioid
pada Penanganan
Nyeri Pascabedah
Laparatomi
Ginekologi
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Anti Inflammatory in
ostoperative Pain

Syafrud
din
Gaus

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Syafrud
din
Gaus

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Syafrud
din
Gaus

Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM

2015

50

51

52

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

144

53

54

55

56

57

58

59

Use of Base Excess


Value and the Blood
Lactate Level in
Predicting Organ
Dysfunction
Measured by
Sequential Organ
Failure Assessment
(SOFA) Score
System: Study in
the Post
Trepanation
Patients with
Severe Traumatic
Brain Injury

Syafrud
din
Gaus

Trends in
Medical
Research

2016

PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS KOMBINASI
BUPIVAKAIN PETHIDIN
DENGAN BUPIVAKAINFENTANYL INTRATEKAL
PADA PASIEN GERIATRI
YANG MENJALANI
PROSEDUR TUR-P
PERBANDINGAN EFEK
ANALGESIA
PASCABEDAH ANTARA
PEMBERIAN KETAMIN
0,15 MG/kgBB IV
PRAINSISI DAN
PASCABEDAH PADA
PASIEN OPERASI
ORTOPEDI EKSTREMITAS
BAWAH
DINAMIKA KADAR CREAKTIVE PROTEIN
PADA PROSEDUR
LAPARATOMI
GINEKOLOGI DENGAN
MULTIMODAL PREVENTIF
ANALGESIA KOMBINASI
EPIDURAL BUPIVAKAIN
DAN PARECOXIB 40 MG
PERBANDINGAN EFEK
KOMBINASI METAMIZOLCOOLING BLANKET
DENGAN PARASETAMOLCOOLING BLANKET
DALAM MENURUNKAN
DEMAM PASIEN CEDERA
KEPALA
KORELASI SKOR SOFA
DENGAN KADAR LAKTAT
DARAH DAN C-REACTIVE
PROTEIN PADA PASIEN
SEPSIS YANG DIRAWAT
DI ICU
EFEK
DEXMEDETOMIDINE 0,2
ug/kgBB INTRAVENA
TERHADAP INSIDEN
DELIRIUM SAAT PULIH
SADAR DARI ANESTESI
UMUM PADA PASIEN
PEDIATRIK

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia (JAI)

2013

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

145

60

61

62

63

64

65

PERBANDINGAN EFEK
ANESTESI SPINAL
KOMBINASI BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 7,5 MG
DAN FENTANIL 25 MCG
DENGAN BUPIVAKAIN
0,5% HIPERBARIK 10 MG
PADA PASIEN YANG
MENJALANI PROSEDUR
SEKSIO SESAREA
EFEKTIVITAS
MIDAZOLAM UNTUK
PENCEGAHAN MUAL
MUNTAH PASCABEDAH
PADA PROSEDUR
LAPARASCOPI

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Perbandingan Onset
dan Durasi Analgesi
antara Bupivakain
0.5% 12.5mg
Teralkalinisasi dengan
Bupivakain 0.5%
12.5mg dan Fentanyl
10g Intratekal pada
Pasien Seksio Sesaria
Intratechal Analgesia
With Combination of
Bupivacain 0.1 2.5mg
and Fentanyl 2mcg :
Efect on
Haemodynamics, Pain
Intensity And Cortisol
Level ini Normal
Labor
Pengaruh Pemberian
Nutrisi Enteral
Intermitten Terhadap
Kadar Gula Darah
Sewaktu pada Pasien
Cedera Otak Berat
Pascabedah
Perbandingan
Dinamika Kadar CReactive Protein
Antara Nutrisi Enteral
Dini Dengan Nutrisi
Enteral Lambat pada
Pasien Pascabedah
Cedera Otak

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Syafri
K. Arif

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Syafri
K. Arif

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2014

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

146

66

67
68

69

70

Perbandingan
Efektivitas Fluticason
Furoat Spray dengan
Deksamethason
Intravena dalam
Mengurangi Nyeri
Tenggorokan dan
Suara Serak
pascabedah pada
Anestesi Umum
Intubasi Endotrakeal
Dinamika Perubahan
Nilai Base Excess
(BE) dan kadar Laktat
Darah Terhadap
Disfungsi Organ pada
Pasien Cedera Otak
Traumatik Berat yang
Dirawat di ICU
Fluid Management - A
Balanced Aproach

Syafri
K. Arif

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Syafri
K. Arif

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Syafri
K. Arif

2014

Perbandingan Efek
Kecepatan Injeksi
0.4ml/dtk dan
0.2ml/dtk Prosedur
Anestesi Spinal
Terhadap Kejadian
Hipotensi pada Seksio
Sesaria
Use of Base Excess
Value and the Blood
Lactate Level in
Predicting Organ
Dysfunction
Measured by
Sequential Organ
Failure Assessment
(SOFA) Score
System: Study in
the Post
Trepanation
Patients with
Severe Traumatic
Brain Injury

Syafri
K. Arif

Proceeding
Book
PIB
Perdatin
Jurnal
Ilmu
Anestesi
Indonesia

2015

Trends in
Medical
Research

2016

Syafri
K. Arif

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

147

71

72

73

74

75

76

The Influence of
Lateral Decubitus
Position in Patients
Receiving Unilateral
Spinal Anesthesia
on the Sensory
Block, Motoric
Block, and
Hemodynamic
Stability in Lower
Limb Surgery

Syafri
K. Arif

Pakistan
Journal of
Nutrition

2016

PERBANDINGAN
EFEKTIFITAS ANESTESI
SPINAL KOMBINASI
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG,
MORFIN SULFAT 0,05 MG
DAN MAGNESIUM
SULFAT 50 MG DENGAN
BUPIVAKAIN 0,5% 10 MG
DAN MORFIN SULFAT 0,1
MG PADA PASCABEDAH
SEKSIO SESAREA
EFEKTIFITAS POSISI
TRENDELENBURG
DISERTAI FLEKSI DARI
PINGGUL UNTUK
PENINGKATAN LEVEL
BLOK PADA ANESTESI
SPINAL

Abd
Wahab

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Abdul
Wahab

Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Perbandingan Efek
Analgesia Pascabedah
antara Bupivakain
0.5% 7.5mg +
Klonidin 30g dengan
Bupivakain 0.5%
7.5mg + Fentanyl
25g Intratekal Pasien
Seksio Sesaria
Perbandingan Efek
Anestetik Lokal
Kombinasi
Bupivakain 5mg dan
Sufentanil 2.5g
Dengan Bupivakain
5mg dan Fentanyl
25g pada Pasien
Geriatri yang
Menjalani Prosedur
TURP dengan
Anestesi Spinal
Update of
Bupivacaine :
Application in Pain
Management

Abdul
Wahab

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Abdul
Wahab

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

A. M.
Takdir
Musba

Proceeding
Book
PIB
Perdatin

2014

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

148

77

78

79

80

81

82

The Preoperative
Single Dose
Dexamethasone Effect
to Pro-and AntiInflammatory
Cytokine During
Orthopedic Surgery
Pilihan Obat &
Intervensi pada
Penatalaksanaan
Nyeri Dada

A. M.
Takdir
Musba

Indian Journal
Of Pain

2015

A. M.
Takdir
Musba

Buku
Dada

Nyeri

2015

PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS
PREMEDIKASI KLONIDIN
1 g/kgbb DENGAN
KLONIDIN 1,5 g/kgbb
INTRAVENA SEBAGAI
AJUVAN UNTUK TEKNIK
HIPOTENSI KENDALI
PADA BEDAH SINUS
ENDOSKOPIK FUNGSI
PERBANDINGAN
EFEKTIVITAS SPRAY
MOMETASONE DENGAN
DEKSAMETHASON
INTRAVENA DALAM
MENGURANGI NYERI
TENGGOROKAN
SETELAH OPERASI PADA
INTUBASI ENDOTRAKEAL

Wahyud
i

Jurnal Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Wahyud
i

Program
Pascasarjana
Unhas

2013

Stellate Gangion
Block : Clinical and
the Science

Nur
Surya
Wirawa
n
Nur
Surya
Wirawa
n

Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM
Proceeding
Book
4th
National
Meeting ISAPM

2015

2015

Perioperative Pain
Management by
Continuous
Interscalene Block for
Soulder
Disarticulation
Surgery under
General Anesthesia

Jumlah
nc= 21 nb= 54
Catatan: * = tuliskan banyaknya dosen di RS Pendidikan program Pendidikan yang terlibat.

na= 7

7.2.2 Tuliskan dosen yang melakukan penelitian dengan melibatkan peserta didik untuk
penelitian karya ilmiahnya, pada tahun akademik terakhir (TS).
No.
(1)
1

Nama Dosen
(2)

Prof. (Em) dr.


A. Husni
Tanra, PhD,
SpAn-KICKMN

Topik Penelitian
(3)

Jumlah Peserta
didik yang
Terlibat
(4)

Pengaruh Pemberian Larutan Laktat Hipertonik 0,5


M 2,5 Ml/KgBB Terhadap Kadar C Reactive Protein
(CRP) Pada Pasien Cedera Otak Traumatik Yang
Menjalani Prosedur Kraniektomi

Perbandingan Efektifitas Kombinasi BupivacainPethidin dengan Bupivacain-Fentanyl Intratekal pada


Pasien Geriatri yang Menjalani Prosedur TUR-P

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

149

dr. Wahyudi,
SpAn-KAP

Pengaruh Infiltrasi Preinsisi Ketamin 0,3mg/kgBB


dengan Bupivacain 0,25% terhadap Respon
Hemodinamik dan WRA pada Prosedur
Pembedahan Laparoskopi
Perbandingan Onset dan Durasi Analgesi antara
Bupivacain 0,5% 12,5mg Teralkalinisasi dengan
Bupivacain 0,5% 12,5mg dan Fentanyl 10mcg
Intratekal pada Pasien Seksio Sesaria

Perbandingan Efek antara Coloading Ringer Laktat


dan Coloading Hydroxyfethil Strach 6% terhadap
Perubahan Hemodinamik setelah Anestesi Spinal
Dosis Rendah pada Persalinan Seksio Sesarea
Perbandingan Efektifitas Tramadol 0,5mg/kgBB
dengan Petidin 0,5mg/kgBB dalam Pencegahan
Menggigil setelah Anestesi Spinal pada Trans
Urethral Resection of The Prostate
Perbandingan Efektifitas Anestesi Spinal Kombinasi
Bupivacain 0,5% 10mg, Morfin Sulfat 0,05mg dan
Magnesium Sulfat 50mg dengan Bupivacain 0,5%
10mg dan Morfin Sulfat 1,0mg pada Pascabedah
Seksio Caesaria
Pengaruh Pemberian Premedikasi Klonidin 1g/kgbb
Intravena terhadap Anestesi Umum pada Prosedur
Laparoskopi

Perbandingan Efek Kombinasi Paracetamol-Ketamin


dengan Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio Sesarea

Klonidin 1,5mcg/kgbb Intravena Dibandingkan


dengan Fentanyl 2mcg/kgbb Intravena Terhadap
Respon Hemodinamik Akibat Tindakan Laringoskopi
dan Intubasi Endotrakeal

Perbandingan Efek Pemberian Ketamin 0,15mg/kgbb


iv Prainsisi dan Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin Pascabedah
pada Pasien Operasi Ortopedi Ekstremitas Bawah

Perbandingan Efek Premedikasi Klonidin 1 g/kgBB


dengan Klonidin 1,5g/kgBB Intravena sebagai
Ajuvan untuk Teknik Hipotensi Kendali pada Bedah
Sinus Endoskopik Fungsional
Efek Epidural Lidokain 1% terhadap Lama Kerja
Atracurium Dosis Intubasi 0,5mg/kgBB pada Operasi
Ginekologik dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
Perbandingan Kadar Laktat Antara Propofol-Fentanyl
dengan Isofluran-Fentanyl Pada Operasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang

Perbandingan Efek Premedikasi Klonidin 1 g/kgBB


dengan Klonidin 1,5g/kgBB Intravena sebagai
Ajuvan untuk Teknik Hipotensi Kendali pada Bedah
Sinus Endoskopik Fungsional
Perbandingan Efektifitas Spray Mometasone Furoat

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

150

dr. Abdul
Wahab, SpAn

Prof. Dr. dr. M.


Ramli A.,
SpAn-KAPKMN

dan Dexsamethason Intravena dalam Mengurangi


Nyeri Tenggorokan setelah Operasi pada Anestesia
Umum Intubasi Endotrakeal
Perbandingan Efektifitas Anestesi Spinal Kombinasi
Bupivacain 0,5% 10mg, Morfin Sulfat 0,05mg dan
Magnesium Sulfat 50mg dengan Bupivacain 0,5%
10mg dan Morfin Sulfat 1,0mg pada Pascabedah
Seksio Caesaria
Perbandingan Efektivitas Premedikasi MgSO4
40mg/kgbb dengan Klonidin 1mcg/kgbb Intravena
sebagai Ajuvan untuk Teknik Hipotensi Kendali pada
Bedah Sinus Endoskopik

Perbandingan Efektifitas Tramadol 0,5mg/kgBB


dengan Petidin 0,5mg/kgBB dalam Pencegahan
Menggigil setelah Anestesi Spinal pada Trans
Urethral Resection of the Protate

Efektivitas Midazolam untuk Pencegahan Mual


Muntah Pascabedah pada Prosedur Laparoskopi

Pengaruh Infiltrasi Preinsisi Ketamin 0,3mg/kgBB


dengan Bupivacain 0,25% terhadap Respon
Hemodinamik dan WRA pada Prosedur
Pembedahan Laparoskopi
Perbandingan Efek Kombinasi Metamizol-Cooling
Blanket dengan Paracetamol-Cooling Blanket dalam
Menurunkan Demam Pasien Cedera Kepala
Perbandingan Efektifitas Anestesi Spinal Kombinasi
Bupivacain 0,5% 10mg, Morfin Sulfat 0,05mg dan
Magnesium Sulfat 50mg dengan Bupivacain 0,5%
10mg dan Morfin Sulfat 1,0mg pada Pascabedah
Seksio Caesaria
Perbandingan Efek Anestesi Spinal Kombinasi
Bupivacain 0,5% Hiperbarik 7,5mg dan Fentanyl
25mcg dengan Bupivacain 0,5% Hiperbarik 10mg
pada Pasien yang Menjalani Prosedur Seksio
Sesarea

Perbandingan Efektifitas Tramadol 0,5mg/kgBB


dengan Petidin 0,5mg/kgBB dalam Pencegahan
Menggigil setelah Anestesi Spinal pada Trans
Urethral Resection of the Protate
Efek Epidural Lidokain 1% terhadap Lama Kerja
Atracurium Dosis Intubasi 0,5mg/kgBB pada Operasi
Ginekologik dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
Perbandingan Efek Kombinasi Paracetamol-Ketamin
dengan Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio Sesarea

1
1

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

151

Dr. dr. Syafri


K. Arif, SpAnKIC-KAKV

dr. Syafruddin
Gaus, PhD,
SpAn-KMNKNA

Pengaruh Pemberian Paracoxib Terhadap Kadar IL-6


dan Intensitas Nyeri Pascabedah Laparotomi
Ginekologi

Perbandingan Efek Premedikasi Klonidin 1 g/kgBB


dengan Klonidin 1,5g/kgBB Intravena sebagai
Ajuvan untuk Teknik Hipotensi Kendali pada Bedah
Sinus Endoskopik Fungsional
Pengaruh Preventif Multimodal Analgesia Terhadap
Dinamika Kadar II-1, Intensitas Nyeri Pada
Pascabedah Laparotomi Ginekologi
Perbandingan Efektifitas Spray Mometasone Furoat
dan Deksamethason Intravena dalam Mengurangi
Nyeri Tenggorokan setelah Operasi pada Anestesi
Umum Intubasi Endotrakeal
Perbandingan Efek Pemberian Ketamin 0,15mg/kgbb
iv Prainsisi dan Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin Pascabedah
pada Pasien Operasi Ortopedi Ekstremitas Bawah
Efek Dexmedetomidine 0,2 ug/kgbb Intravena
terhadap Insiden Delirium saat Pulih Sadar dari
Anestesi Umum pada Pasien Pediatrik

Perbandingan Efek Kombinasi Metamizol-Cooling


Blanket dengan Paracetamol-Cooling Blanket dalam
Menurunkan Demam Pasien Cedera Kepala
Perbandingan Efektifitas Kombinasi BupivacainPethidin dengan Bupivacain-Fentanyl Intratekal pada
Pasien Geriatri yang Menjalani Prosedur TUR-P
Perbandingan Onset dan Durasi Analgesi antara
Bupivacain 0,5% 12,5mg Teralkalinisasi dengan
Bupivacain 0,5% 12,5mg dan Fentanyl 10mcg
Intratekal pada Pasien Seksio Sesaria
Korelasi Skor SOFA dengan Kadar Laktat Darah dan
C-Reaktive Protein pada Pasien Sepsis yang Dirawat
di ICU
Efektivitas Midazolam untuk Pencegahan Mual
Muntah Pascabedah pada Prosedur Laparoskopi
Perbandingan Efek Anestesi Spinal Kombinasi
Bupivacain 0,5% Hiperbarik 7,5mg dan Fentanyl
25mcg dengan Bupivacain 0,5% Hiperbarik 10mg
pada Pasien yang Menjalani Prosedur Seksio
Sesarea
Perbandingan Efek Pemberian Ketamin 0,15mg/kgbb
iv Prainsisi dan Ketamin 0,15mg/kgbb iv pascabedah
terhadap Kebutuhan Analgesik Morfin Pascabedah
pada Pasien Operasi Ortopedi Ekstremitas Bawah

Pengaruh Pemberian Larutan Laktat Hipertonik 0,5


M 2,5 Ml/KgBB Terhadap Kadar C Reactive Protein
(CRP) Pada Pasien Cedera Otak Traumatik Yang
Menjalani Prosedur Kraniektomi

1
1

1
1

1
1
1

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

152

dr. M. Faisal
Muchtar,
SpAn-KIC

Perbandingan Efek antara Coloading Ringer Laktat


dan Coloading Hydroxyfethil Strach 6% terhadap
Perubahan Hemodinamik setelah Anestesi Spinal
Dosis Rendah pada Persalinan Seksio Sesarea
Efektivitas Midazolam untuk Pencegahan Mual
Muntah Pascabedah pada Prosedur Laparoskopi

Perbandingan Kadar Laktat Antara Propofol-Fentanyl


dengan Isofluran-Fentanyl Pada Operasi Kraniotomi
Cedera Otak Sedang

Perbandingan Efek Premedikasi Klonidin 1 g/kgBB


dengan Klonidin 1,5g/kgBB Intravena sebagai
Ajuvan untuk Teknik Hipotensi Kendali pada Bedah
Sinus Endoskopik Fungsional

Efek Epidural Lidokain 1% terhadap Lama Kerja


Atracurium Dosis Intubasi 0,5mg/kgBB pada Operasi
Ginekologik dengan Anestesia Umum Kombinasi
Analgesia Epidural
Korelasi Skor SOFA dengan Kadar Laktat Darah dan
C-Reaktive Protein pada Pasien Sepsis yang Dirawat
di ICU

Perbandingan Efek Kombinasi Paracetamol-Ketamin


dengan Paracetamol-Petidin sebagai Multimodal
Analgesia pada Pascabedah Seksio Sesarea

Total jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya terkait dengan penelitian
dosen
Jumlah peserta didik yang karya ilmiahnya tidak terkait dengan penelitian
dosen
Total peserta didik yang melakukan karya ilmiah pada TS

A= 47
B= 0
A+B= 47

7.2.3 Sebutkan karya dosen atau peserta didik program Pendidikan yang telah memperoleh
Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional selama tiga tahun
terakhir.

No.

Nama Dosen/Peserta didik/


Lembaga

Paten/HaKI

(1)

(2)

(3)

Karya*
Karya yang Mendapat
Pengakuan/Penghargaan dari
Lembaga Nasional/Internasional
(4)

1
2

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

153

Dst.

* Lampirkan surat paten/HaKI atau surat pengakuan/penghargaan dari lembaga


nasional/internasional.

7.3 Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat


Tuliskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang sesuai dengan bidang
keilmuan PS selama 3 (tiga) tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen di RS Pendidikan PS
dengan mengikuti format tabel berikut.
No.
(1)
1
2
3
4
5

6
7
8
9

10
11
12
13
14

Judul Kegiatan
PkM
(2)
Flying
Eye
Hospital
Pelayanan
Medis Operatif
Wanita

Waktu
Kegiatan PkM
(3)
2 Okt-2 Nov
2013
28-30
Oktober 2013

Pelayanan KB 25-26
Kontap MOW
2014
Joint
Conference
Bakti
Kemanusiaan
Celebes Cleft
Center
Bantuan Hidup
Dasar

April

2015-2016
17-19
2015
9-10
2015

April

Jumlah dosen
Tempat
Kegiatan PkM
yang Terlibat
(4)
(5)
Bagian
IK
3
Mata FKUH
RS Regional
3
Mamuju,
Sulawesi Barat
RS
Tentara
3
Kota
ParePare
G. Pinang Lt 2
33
RSWS
3

Jumlah

peserta

didik yang Terlibat


(6)
3
1
1
106
1

Kab Enrekang

Mei RSUD Sayang


Rakyat
RS
Tentara
Pelayanan KB 25-26
April
Kota
PareKontap MOW
2014
Pare
RS
Andi
Bakti
Sosial 28-30
Mei
Makkasau,
Bibir Sumbing
2015
Pare-Pare
Bone
dan
Pengawalan
Wajo,
Kunjungan
5-7 Juni 2015
Sulawesi
Presiden RI
Selatan
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2013
RS Talaud
RS Talaud
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2013
RS Sayang
RS Sayang
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2013
RS Sorong
RS Sorong
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2013
RS Sekadau
RS Sekadau
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2013
RS Polewali
RS Polewali

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

154

15
16
17
18
19
20
21
22

23
24
25

26
27
28
29
30
31
32

Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Majene
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Malinau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Morowali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Donggala
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Jaiolo
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Buton
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Bolango
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Kalabahi
Alor
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Berau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Boleamo
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS
Luwu
Timur
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Talaud
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Polewali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Majene
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Malinau
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Morowali
Visitasi
dan
Supervisi
ke
RS Donggala
Visitasi
dan

2013

RS Majene

2013

RS Malinau

2013

RS Morowali

2013

RS Donggala

2013

RS Jaiolo

2013

RS Buton

2013

RS Bolango

2013

RS
Alor

2013

RS Berau

2013

RS Boleamo

2013

RS
Timur

2014

RS Talaud

2014

RS Polewali

2014

RS Majene

2014

RS Malinau

2014

RS Morowali

Kalabahi

Luwu

2014

RS Donggala

2014

RS Buol

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

155

33
34

35

Supervisi
ke
RS Buol
Visitasi
dan
Supervisi
ke 2014
RS Buton
Visitasi
dan
Supervisi
ke
2014
RS
Bone
Bolango
Visitasi
dan
Supervisi
ke
2014
RS Kalabahi
Alor

N=78

N=116

RS Buton
RS
Bone
Bolango
RS
Alor

Kalabahi

Total

7.4 Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Lain


7.4.1 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan program
Pendidikan dalam tiga tahun terakhir.
No.

Nama Instansi

Jenis
Kegiatan

(1)

(2)

(3)

RSUD dr. Abdul


Rivai, Kabupaten
Berau,
Kalimantan
Timur
RS Toto Kabila,
Kabupaten Bone
Bolango,
Gorontalo
RSUD
Jailolo,
Kabupaten
Halmahera Barat
RSUD
Pasarwajo,
Kabupaten Buton
RS. INCO PT.
VALE Kab.
Luwu Timur
RSUD I Lagaligo
Wotu, Kabupaten
Luwu Timur
RSU Larantuka,
NTT

3
4
5
6
7
8

RSUD
Anuntaloko
Parigi,
Kabupaten Parigi
MoUtong,
Sulawesi Tengah

Kurun Waktu
Kerjasama
Mulai
Berakhir
(4)
(5)

Manfaat yang Telah Diperoleh


(6)

Bantuan
Pelayanan
Anestesi

21 Mei
2008

31 januari
2014

Peningkatan
kemampuan
belajar mandiri residen dalam
pendidikan dan penambahan
kasus anestesi

Bantuan
Pelayanan
Anestesi

Januari
2011

Desember
2013

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus

Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi

1 Mei 2013 1 mei 2014

2 Januari
2013
1 Maret
2014
12 Maret
2012
16 Januari
2013
2 Januari
2013

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
31
Peningkatan
kemampuan
Desember residen dalam pendidikan
2013
dan penambahan kasus
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2018
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
12 Maret Peningkatan
kemampuan
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
16 Januari Peningkatan
kemampuan
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
30 Juni
Peningkatan
kemampuan
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

156

10
11
12
13
14
15
16
17

RSUD Kabelota
Donggala,
Kabupaten
Donggala,
Sulawesi Tengah
RSUD Sele Be
Solu
Kota
Sorong
RSUD Pangkep
RSUD Tani dan
Nelayan
Boalemo
RSUD Polewali
Kabupaten
Polewali Mandar
RSU Kabupaten
Nunukan
RSUD
H.
Padjonga
Dg
Ngalle
RSUD Malinau,
Kalimantan
Timur
RSUD Morowali,
Sulawesi Tengah

18

RSUD Embung
Fatimah Batam

19

RS
PT
Indonesia

20

RSUD Kalabahi
Kab Alor

21

RSUD Kab Buol


Sulteng

22

RS Djafar Harun
Kolaka
Utara
Sultra
RS.
Sayang
Rakyat Sulsel

23

24
25

Vale

RSUD
Dayaku
Raja Kotabangun
Kaltim
RSUD
Talaud
Sulut

Bantuan
Pelayanan
Anestesi

16 Januari
2014

13
Desember
2014

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus

Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi

1 April
2013

31 Maret
2013

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Januari
Desember Peningkatan
kemampuan
2014
2014
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 April
31
Peningkatan
kemampuan
2013
Desember residen dalam pendidikan
2013
dan penambahan kasus
5 Mei 2014
30 April
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Januari
1 Januari Peningkatan
kemampuan
2011
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
4 Des
14 des
Peningkatan
kemampuan
2012
2013
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
7 Juli 2014
30 Juni
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
2 jan 2014
31 Des
Peningkatan
kemampuan
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
13 Des
13 Des
Peningkatan
kemampuan
2014
2016
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Maret
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2014
2017
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Nov
1 Nov
Peningkatan
kemampuan
2012
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
3 Maret
28 Feb
Peningkatan
kemampuan
2014
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Sept
31 Agst
Peningkatan
kemampuan
2014
2015
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
2 Jan 2014 2 jan 2015 Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus

Bantuan
Pelayanan
Anestesi
Bantuan
Pelayanan
Anestesi

2 juni 2014

2 Juni
2015

1 Jan 2014

31 Des
2014

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

157

26
27

28
29

RSUD Sekadau, Bantuan


Kalbar
Pelayanan
Anestesi
RSUD
Majene Bantuan
Sulbar
Pelayanan
Anestesi
BKKBN
Sulsel

Prov. Bantuan
Pelayanan
Anestesi
YPPCBL, FKG & Bantuan
AMDA
Pelayanan
Anestesi

Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
1 Juli 2013 1 Juli 2014 Peningkatan
kemampuan
tugas mandiri residen dalam
pendidikan dan penambahan
jumlah kasus
Juli 2011
Peningkatan
kemampuan
residen dalam pendidikan
dan penambahan kasus
Juli 2015
Peningkatan
kemampuan
residen, dalam pendidikan
dan penambahan kasus
6 jan 2013

14 Jan
2015

dst.
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan

7.4.2 Tuliskan instansi luar negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan program
Pendidikan dalam tiga tahun terakhir.
No.

Nama Instansi

Jenis
Kegiatan

(1)

(2)

(3)

Onomichi
General
Hospital
Japan
Tang Tock Seng
Hospital,
Singapore

Kurun Waktu
Kerjasama
Mulai
Berakhir
(4)
(5)

Manfaat yang Telah Diperoleh


(6)

Stase
residen Mei 2006 Mei 2013 Peningkatan
selama 3 bln
residen dalam
fasilitas yang
lebih modern
Stase
dosen Juni
Juli 2013 Peningkatan
selama 1 bulan
2013
dosen dalam
fasilitas yang
lebih modern
St. Anna
Stase
dosen Agustus 2014
Peningkatan
Hospital selama 2 Minggu 2013
Fellow dalam
Netherland
fasilitas yang
lebih modern
Onomichi
Stase
dosen Januari
Januari
Peningkatan
General
selama 2 minggu 2014
2015
dosen dalam
Hospital

fasilitas yang
Japan
lebih modern
Dhaka
City, Stase
dosen
Peningkatan
Bangladesh
selama 1 bulan
dosen dalam
fasilitas yang
lebih modern

kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan
kemampuan
pemanfaatan
lengkap dan

6
dst.
Catatan : * dokumen pendukung disediakan pada saat asesmen lapangan

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

158

DATA DAN INFORMASI

FAKULTAS*
IDENTITAS
Nama Perguruan Tinggi
Alamat

: UNIVERSITAS HASANUDDIN
: Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Tamalanrea
Makassar, Sulawesi Selatan 90245

Nomor Telepon
Nomor Faksimili
Homepage dan E-Mail
Nomor dan Tanggal

: (0411) 586200
: (0411) 585188
: www.unhas.ac.id/

SK Pendirian Institusi
Pejabat yang Menerbitkan SK

: 08 September 1956.
: Mohammad Hatta

Identitas berikut ini mengenai Perguruan Tinggi/ Fakultas yang mengelola PS Pendidikan
Dokter:
Nama Fakultas
: FAKULTAS KEDOKTERAN
Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan Kampus Tamalanrea KM. 10
Makassar 90254
Nomor Telepon
Nomor Faksimili
Homepage dan E-Mail
Nomor dan Tanggal
SK Pendirian Fakultas
Pejabat yang Menerbitkan SK

: 0411-586010
: 0411-586297
: http://med.unhas.ac.id/
: 1 September 1955
: M. Hutahoit

Program-program Pendidikan yang dikelola oleh Fakultas:


1 PS. Surgery
2 PS. Obstetrik dan Ginekologi
3 PS. Derma Venerology
4 PS. Physiology
5 PS. Anatomi
6 PS. Mikrobiologi
7 PS. Patologi Anatomi
8 PS. Biokimia
9 PS. Farmakologi
10 PS. Forensik
11 PS. Histologi
12 PS. Ilmu Kesehatan Anak
13 PS. Ilmu Kedokteran Jiwa
14 PS. Ilmu Kesehatan Masyarakat
15 PS. Ilmu Gizi
16 PS. Ilmu Penyakit Mata
17 PS. Ilmu Penyakit Syaraf
18 PS. Ilmu Penyakit THT
19 PS. Pendidikan Kedoteran
20 PS. Kardiologi dan Kedoteran Vaskuler
21 PS. Orthopedi dan Traumatologi
22 PS. Parasitologi

(S1, Sp-1, Sp.K)


(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

159

23
24
25
26
27

PS. Ilmu Penyakit Dalam


PS. Ilmu Patologi Klinik
PS. Radiologi
PS. Ilmu Anestesi, PI & Manajemen Nyeri
PS. Psikologi

(S1, Sp-1, Sp.K)


(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1, Sp-1, Sp.K)
(S1)

Isian selanjutnya adalah informasi yang mencakup semua program Pendidikan


dalam Fakultas
Keterangan:
* Untuk program Pendidikan yang belum dikelola oleh fakultas, maka borang ini diisi oleh
perguruan tinggi.

Borang Program Studi Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UNHAS 2016

160

Anda mungkin juga menyukai