Patofisiologi Gagal Ginjal Kronis
Patofisiologi Gagal Ginjal Kronis
Nama kelompok :
1. Fenny Oktarina Effendi
2. Imaniar Syukurilla
3. Revi Oktariya Sari
4. Yen Yen Fransiska Damayanti
Kelas : 3 KiB
Instruktur : Idha silviyati, M.T
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya, sholawat dan
salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan dan meyusun Makalah yang berjudul Pengertian Senyawa Alkohol, Thiol dan
Fenol. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu :
1.
Allah SWT yang memberikan kesehatan dan kesempatan untuk membuat Makalah ini.
2.
Orang tua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat.
dalam proses penulisan ini.
3.
Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan Makalah ini.
Penulis merasa yakin bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna,
baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya, Dengan berbagai kekurangan
inilah, penulis mohon kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kebaikan dimasa depan.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
A. Alkohol
Alkohol merupakan kelompok senyawa karbon yang mempunyai gugus
hidroksi (-OH). Alkohol mempunyai rumus umum CnH2+2O.
1. Tata Nama Alkohol
Oleh karena alcohol merupakan senyawa turunan dari alkana, maka
penanamanyapun diturunkan dari alkana, yaitu dengan mengganti akhiran ana
dengan ol. Contoh :
ALKANA
Metana (CH4)
ALKOHOL
Metanol (CH3OH)
Etana ( CH3-CH3)
Etanol (CH3-CH2-OH)
Propane (CH3-CH2-CH3)
Propanol (CH3-CH2-CH2OH
2. Pembuatan Alkohol
Dalam indstri, methanol juga dapat dibuat dari gas alam. Mula-mula
campuran metana dan uap air dilewatkan katalis dengan suhu dan
tekanan tertentu. Pada tahap ini terbentuk campuran gas CO dan H2.
Gas CO dan H2 ini selanjutnya dengan menggunakan katalis campuran
Zn dan Cr2O3 pada kondisi tertentu akan bereaksi membentuk
methanol.
CH4 + H2O
CO + 2H2
C2H5OH
CO + 3H2
CO + 3H2
2C2H15OH
+ 2CO2
Bila jumlah etanol melebihi kadar tesebut, ragi akan mati dan proses
fermentasi berhenti. Etanol hasil fermentasi mempunyai kadar sekitar
7-8 % volum. Senyawa golongan alcohol yang dapat diminum hanya
etanol.
3. Reaksi Alkohol
a. reaksi alcohol dengan logam Natrium
alcohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hydrogen dan
natrium alkanolat. Reaksinya lebih tenang jika dibandingkan dengan reaksi
logam natrium dengan air.
CH3-CH2-CH2-OH +Na
Propanol
natrium propanolat
b. Esterifikasi
alcohol dengan asam karboksilat bereaksi membentuk ester. Oleh sebab
itu reaksi ini disebut esterifikasi ( reaksi pembentukan ester). Reaksi ini
berlangsung lebih cepat bila digunakan katalis, misalnya asam sulfat pekat.
c. Reaksi alkohol dengan dengan hydrogen halida
alcohol dapat bereaksi dengan hydrogen halide membentuk haloalkana
CH3- CH- CH3 +HCl
OH
2 propanol
d. oksidasi alkohol
alkohol primer jika dioksidasi akan menjadi aldehid. Pada oksidasi
selanjutnya akan mengubah aldehid menjadi asam karboksilat, pada alkohol
sekunder menjadi keton dan alcohol tersier tidak dapat dioksidasi.
Adanya gugus -O-H yang bersifat polar, menyebabkan antara molekulmolekul alcohol terbentuk ikatan hydrogen
5. Kegunaan Alkohol
1. sebagai bahan pelarut,
2. sebagai desinfektan, misalnya etanol 70 % memiliki daya pembunuh kuman
terbaik
3. sebagai bahan bakar, misalnya campuran antara methanol dan etanol yaitu
spritus (biasanya diberi zat warna seperti metilen biru)
B. THIOL
Satu gugus thiol pada DMSA akan berikatan dengan gugus thiol pada residu sistein,
membentuk suatu ikatan disulfida. Gugus thiol DMSA yang lain berada dalam bentuk bebas.
Gugus
thiol
bebas
ini
akan
berperan
dalam
mengikat
merkuri.
C. FENOL
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada
beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.
Mempunyai sebuah cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil ,sering
bergabung dengan glukosida dan biasanya terdapat dalm rongga sel. Beberapa
golongan polimer penting seperti lignin, melanin, dan tannin, adalah polfenol.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang
dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol
bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di
mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya
tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara
satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban
negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Fenol didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena atau asam benzoat
dengan proses Raschig, Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu
bara. Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph
Lister saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama
pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol).
Fenol juga merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan
kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin,
pembasmi rumput liar, dan lainnya. Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan
pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.Penyuntikan fenol juga pernah digunakan
pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang Dunia
II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kemah-kemah, terutama di
Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan oleh dokter secara penyuntikan
kevena (intravena) di lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat
mengakibatkan kematian langsung.
A. Sifat Kimia
Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom Cnya sama , karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak
mengikat atom H lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan
membentuk asam fenolsulfonat ( o atau p).
B. Sifat Fisika
Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan
mempunyai sifat-sifat antiseptic
Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol
cair. Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol
itu tinggi, yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair
pada temperature biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam
karbol.
Contoh Contoh Senyawa fenol
1. Senyawa fenol sederhana
2. Lignan, Neolignan,
Lignin
3. Stilbena
4. Naftokinon
5. Antrakinon
6. Flavonoid
7. Antosian
8. Tanin
9. Kumarin
10.Kromon & Xanton