Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

SINDROM KORONER AKUT DENGAN ELEVASI ST SEGMEN


(STEMI)

1. Pengertian
(Definisi)
2. Anamnesis

3. Pemeriksaan
Fisik
4. Kriteria
Diagnosis

5. Diagnosis
Kerja
6. Diagnosis
Banding

7. Pemeriksaan
Penunjang

8. Terapi

Adalah kejaadian oklusi mendadak di arteri koroner epikardial


dengan gambaran EKG elevasi segmen ST
- Nyeri dada
o Substernal
o Lama > 20 menit
o Disertai keringat dingin
o Dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang, ulu
hati
- Terdapat salah satu atau lebih faktor risiko : DM,
hipertensi, kolesterol, keturunan
Secara umum dalam batas normal kecuali disertai komplikasi
dan atau komorbiditi
1. Memenuhi kriteria anamnesis
2. EKG :
o Elevasi segmen ST 1 mm di minimal 2 lead yang
berdekatan
o Terdapat evolusi pada EKG 1 jam kemudian
Sindrom koroner akut dengan elevasi segmen ST
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.

Angina prinzmetal
LV aneurisma
Perikarditis
Brugada
Early repolarisasi
Pacemaker
LBBB lama
EKG
Laboratorium : HB, Ht, leukosit, trombosit, natrium, kalium,
ureum, kreatinin, gula darah sewaktu, SGOT, SGPT
3. Rontgen : foto toraks
4. Ekokardiografi
1. Fase akut di UGD :
a. Tirah baring total
b. Oksigen 2-4 L/menit
c. Pemasangan IVFD
d. Obat-obatan :
- Aspilet 160 mg kunyah-kunyah
- Clopidogrel (untuk usia < 75 tahun dan tidak rutin
mengkonsumsi clopidogrel) berikan 300 mg jika
pasien mendapat fibrinolitik atau

1. Edukasi

5. Prognosis

Atorvastatin 40 mg
Nitrat sublingual 5 mg dapat diulang sampai 3 x jika
masih ada keluhan, dilanjutkan dengan nitrat iv bila
keluhan persisten
- Morfin 2-4 mg iv jika masih nyeri dada
e. Monitoring jantung
f. Jika onset < 12 jam : Fibrinolitik (di UGD) dengan
streptokinase 1.2 juta unit dalam D5% 100 cc habis
dalam 1 jam jika tidak ada kontra indikasi
2. Fase perawatan intensif di ICU (2x24 jam) :
a. Obat-obatan :
- Simvastatin 1x20-40 mg atau atorvastatin 1x20-40
mg jika kadar LDL di atas target
- Aspilet 1x80-160 mg
- Clopidogrel 1x75 mg atau ticagrelor 2x90 mg
- Bisoprolol 1x1.25 mg jika fungsi ginjal bagus, atau
carvedilol 2x3.125 mg jika fungsi ginjal menurun,
dosis dapat di uptitrasi jika tidak ada kontra indikasi
- Ramipril 1x2.5 mg jika terdapat infark anterior atau
LV fungsi menurun EF < 50 %; diberikan jika tidak
ada kontra indikasi
- Jika intoleran dengan golongan ACE-I dapat
diberikan golongan obat ARB : candesartan 1x16
mg, Valsartan 1x80 mg
- Obat-obat pencahar 2xCI, diazepam 2x5 mg
- Heparinisasi dengan :
o UF heparin bolus 60 IU/kgBB, maksimal 4000 IU
dilanjutkan dengan dosis rumatan 12 IU/kgBB
maksimal 1000 IU/jam atau
o Enoxaparin 1x60 mg SC (sebelumnya dibolus 30
mg iv di UGD) atau fondaparinux 2.5 mg SC
a. Monitoring kardiak
b. Puasa 6 jam
c. Diet jantung I 1800 kkal/24 jam
d. Total cairan 1800 cc/24 jam
e. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL,
trigliserid) dan asam urat
3. Fase perawatan biasa :
a. Sama dengan langkah 2 a-f di atas
b. Stratifikasi risiko untuk prognostik sesuai skala prioritas
pasien (pilih salah satu) : 6 minutes walk test
c. Rehabilitasi dan prevensi sekunder
1. Edukasi gizi dan pola makan
2. Edukasi faktor risiko
3. Edukasi gaya hidup sehat
4. Edukasi obat-obatan
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam

6. Indikator
medis

Ad fungsionam
: dubia ad bonam
80 % pasien dengan STEMI < 12 jam dilakukan fibrinolitik

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


GAGAL JANTUNG AKUT

1. Pengertian
(Definisi)
2. Anamnesis

3. Pemeriksaan
Fisik

4. Kriteria
Diagnostik
5. Diagnosis
Kerja

6. Diagnosis
Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang

Adalah sindrom klinis disfungsi jantung yang berlangsung


cepat dan singkat (dalam beberapa jam dan atau hari)
- Sesak nafas mendadak, pada posisi tidur terlentang,
terutama malam hari
- Rasa lelah dapat terjadi saat aktifitas maupun istirahat
- Batuk-batuk tidak produktif, terutama pada posisi baring
- Progresifitas perburukan pada hitungan hari
- Pernafasan cepat, lebih dari 24 x/menit (takipnu)
- Nadi cepat (takikardi) dan lemah(> 80 x/menit)
- Tekanan vena jugular meningkat
- Ronki basah halus
- Gallop
- Waktu pengisian kapiler memanjang (> 2 detik)
1. Sesuai anamnesis
2. Sesuai tanda-tanda pada pemeriksaan fisik
Gagal jantung akut meliputi :
- Acute systolic (congestive) heart failure
- Acute on chronic systolic (congestive) heart failure
- Acute diastolic (congestive) heart failure
- Acute on chronic diastolic (congestive) heart failure
- Acute combine systolic (congestive)
and diastolic
(congestive) heart failure
- Acute on chronic combine systolic (congestive) and
diastolic (congestive) heart failure
1. Pneumonia
2. Asma bronkial akut
3. PPOK eksaserbasi akut
1. EKG
2. Rontgen dada PA
3. Lab : Hb, Ht, leukosit, kreatinin, gula darah sewaktu,
natrium, kalium
4. Pulse oxymetri

5. Ekokardiografi
8. Terapi
Terapi pada fase akut meliputi :
a. Terapi oksigen
- Berikan O2 nasal 2-4 L/menit, disesuaikan dengan hasil
pulse oxymetri. Bila diperlukan, O2 dapat diberikan
dengan masker non rebreathing atau rebreating bila
tidak membaik dalam jam
- Bila saturasi oksigen tetap rendah dengan mask atau
ada distress pernafasan tidak membaik dilakukan
intubasi
b. Obat-obatan
- Furosemide intravena : bolus 40 mg (bila tidak dalam
pengobatan diuretik sebelumnya), 2.5 x dosis
sebelumnya (bila sebelumnya sudah minum diuretik)
- Nitrogliserin infus : dimulai dari 5 mikrogram/menit bila
tekanan darah sistol > 110 mmHg dan atau ada
kecurigaan sindrom koroner akut atau ISDN infus
dimulai dai 2-20 mg/jam jika tekanan darah sistol >
110 mmHg
- Morfin sulfat injeksi 2-4 mg bila masih takipnu
- Dobutamin mulai dari 5 mg/kgBB/menit bila tekanan
darah < 90 mmHg
- Dopamin mulai dari 5 mg/kgBB/menit bila tekanan
darah < 80 mmHg
- Noradrenaline mulai dari 0.02 mikro/kgBB/menit bila
tekanan darah < 70 mmHg
- Digoksin 0.5 mg iv bila fibrillasi atrium respon cepat,
bisa diulang setiap 4 jam hingga maksimal 1 mg
- Captopril mulai dari 6.25 mg bila fase akut telah
teratasi
9. Edukasi
1. Edukasi kepatuhan terhadap pengobatan
2. Edukasi pembatasan cairan dan garam
3. Edukasi pengaturan aktifitas fisik
4. Edukasi pengendalian faktor risiko
10.Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
11.Indikator Medis 80 % pasien dengan gagal jantung akut teratasi dalam jangka
waktu 7 hari

Anda mungkin juga menyukai