Anda di halaman 1dari 3

PERAN PERAWAT ADMINISTRATIF

a.

Perencanaan dan Pengaturan Staf


Pengaturan dan penjadwalan staf adalah tanggung jawab manajemen yang
dipercayakan dan diberikan kepada perawat administratif. Dalam upaya memenuhi
standar ini, staf yang melakukan tanggung jawab administratif ini harus memahami cara
untuk mengembangkan standar pengaturan dan penjadwalan staf.
Menurut Gruendemann (2006), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pengaturan staf, yaitu :
1) Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
2) Mengidentifikasi jumlah staf yang diperlukan
3) Mengidentifikasi tipe pekerja yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut
4) Mengembangkan pola pengaturan untuk penjadwalan staf. Penjadwalan staf meliputi
pengembangan kebijakan penjadwalan dan pengembangan jadwal kerja untuk staf.
b. Identifikasi Jenis Pekerjaan
Dikamar operasi staf pekerjaan dibagi menjadi staf perawatan langsung dan staf
perawatan tak langsung.
Staf perawatan langsung terdiri dari perawat scrub, perawat sirkulasi (unloop), perawat
anestesi, dan perawat asisten operasi.
Staf perawatan tidak langsung tidak memberikan asuhan langsung kepada pasien. Semua
personel tambahan yang diperlukan untuk mendukung ruang operasi, seperti sekretaris,
teknisi instrumen, personel pelayanan lingkungan, personel transport, personel keuangan,
dan perawat administratif dipertimbangkan juga sebagai pemberi perawatan tidak
langsung.
Perencanaan jumlah staf perawatan langsung atau tidak langsung disesuaikan
berdasarkan kebutuhan dari jumlah ruang operasi yang tersedia setiap jam per hari dan
disesuaikan dengan kebujakan pada setiap institusi.

c.

Penjadwalan staf
Kebijakan penjadwalan menjadi kerangka kerja untuk mengembangkan jadwal
kerja staf yang dilakukan secara adil dan konsisten, dalam kaitannya dengan pedoman
penjadwalan yang jelas. Kebijakan harus mencakup tanggung jawab staf untuk bekerja
pada akhir minggu, merotasi shift, memenuhi panggilan, bekerja pada hari libur, dan
bekerja tengah malam.
Kebijakan juga harus meliputi penetapan waktu libur dan mengidentifikasi rasio staf
perawatan langsung seperti perawat scrub, perawat asisten operasi, dan perawat anestesi
per shift.

d. Penjadwalan Pasien Bedah


Dilakukan oleh perawat administratif berkolaborasi dengan dokter bedah pada setiap
kamar bedah yang tersedia. Peran perawat supervisor atau administratif dalam mengatur
jadwal pasien bedah bertujuan untuk menjaga kondisi para perawat perioperatif di kamar
bedah.
Kolaborasi dilakukan dengan memperhitungkan jenis dan lamanya pembedahan.
e.

Manajemen Material dan Inventaris


Perawat administratif yang melakukan perencanaan dan control terhadap
inventaris dan material biasanya adalah Kepala Perawat di ruang operasi yang dibantu
oleh staf nonoperatif.
Barang inventaris yang berada digudang kamar operasi seperti kereta lemari, tempat
pemnyimpanan kereta, tempet penyimpanan barang-barang khusus dikamar operasi, dan
cabinet masing-masing kamar operasi. Persediaan tersebut dapat berupa peralatan medis
dan bedah, barang steril dan non steril, obat-obatan, baki untuk instrumen, atau barang
lain yang digunakan dikamar operasi. Inventaris biasanya selalu mengacu pada barang
medis dan bedah yang sebagian besar bersifat habis pakai.
Fungsi kontrol terhadap material dilakukan dengan tuuan untuk memberikan rasa
percaya antarstaf. Persediaan harus memadai jika sewaktu-waktu diperlukan.

f.

Pengaturan kinerja
Pengaturan kinerja dengan cara yang sistematis agar staf dapat mencapai tujuan
penyelesaian tugas secara optimal.
Perencanaan kegiatan sistematis direncanakan secara individual terhadap seluruh staf,
misalnya pengaturan staf baru dengan metode orientasi dasar, bimbingan kompetensi
kamar operasi, dan pengenalan alat canggih. Implementasi kegiatan dapat berupa umpan
balik terhadap hasil yang terlaksana. Penilaian kinerja staf akan mencermati hasil
disesuaikan dengan kebijakan institusi.

Anda mungkin juga menyukai