Spek Pagar PDF
Spek Pagar PDF
Cipulir
RI
BAB I.
UMUM
1.1.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan detail, serta Bill of Quantity
adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman
atau patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil
akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak.
Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu
dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang
disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas.
1.2.
Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam gambar
rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan
oleh Kontraktor Penanggung Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab
pekerjaannya.
1.3.
Bila terdapat perbedaan persepsi antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar
Rencana dan Detail maupun Bill of Quantity, maka yang berlaku adalah ketentuan
urutan prioritas sebagai berikut : Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana
dan Detail, serta Bill of Quantity.
1.4.
Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu
yang terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan, yang
harus dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang
disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.
1.5.
1.6.
Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus
dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk
persetujuan Konsultan Pengawas dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.
1.7.
Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa- ngan
dan wajib melaporkan pada Konsultan Pengawas untuk persetujuan pelaksanaan.
Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan
hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.
1.8.
1.9.
Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin
didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk pertimbangannya.
Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
RI
1.1.
1.3.
Marking (tanda-tanda)
Kontraktor harus membuat semua marking (tanda-tanda) yg diperlukan antara lain :
Centre Line (CL), Elevasi (peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : Semua kolom, dinding
pagar, tinggi pagar sedemikian rupa sehingga finishing akhir dapat dikerjakan setepat
mungkin.
Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap
perlu oleh Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan.
1.4.
Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan
bangunan yang ditawarkan.
RI
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PENGUKURAN KEMBALI
a. Kontraktor harus melakukan pengukuran kembali site pekerjaan meliputi batas areal
maupun terhadap bangunan existing, untuk memastikan kesesuaian antara gambar
rencana dan site yang ada. Apabila Kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang
berbeda dengan site dalam gambar rencana, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk dilakukan
penyesuaian.
b. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar
ukuran ketinggian yang direncanakan dan bagian-bagian yang lain. Tanda tetap itu dibuat
dari beton 2020150 cm yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan (akan ditentukan
oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas) dan penempatannya akan ditentukan
kemudian oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan harus dijaga serta dipelihara
selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan
pekerjaan yang pertama.
c. Sebagai ukuran dasar awal akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
d. Untuk dasar profil pekerjaan harus dibuat papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) yang
harus dibuat dari bahan kayu Borneo tebal minimum 3 cm dengan permukaan atasnya
diserut sipat datar (Waterpass).
e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk
mengadakan pengukuran ulang.
2.
a. Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan pekerja maupun keperluan air kerja
Kontraktor dapat menggunakan sumur existing dengan menyambung pipa PVC ke site
pekerjaan. Tapi kalau tidak memungkinkan Kontraktor harus membuat sumur bor sendiri.
b. Untuk kebutuhan daya listrik, baik untuk penerangan sementara maupun listrik untuk alatalat kerja Kontraktor harus mendatangkan sendiri genset yang kapasitasnya sesuai untuk
keperluan proyek tsb, dengan biaya sewa dan operasionil ditanggung Kontraktor.
4.
PENGAMANAN PROYEK
Untuk penyelenggaraan keamanan proyek, Kontraktor harus menyediakan tenaga keama
nan sendiri yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan, dengan jumlah yang diperkirakan
mencukupi areal pekerjaan proyek.
Untuk keperluan keamanan proyek intern, Kontraktor harus membuat kartu identitas untuk
semua pekerja dan pelaksana proyek. Sedangkan untuk keamanan yang menyang kut
pihak luar, Kontraktor harus berkoordinasi dengan ketua Lingkungan dan kepolisian
setempat.
3
RI
5.
6.
Untuk kelancaran jalannya pekerjaan Kontraktor harus menyediakan sarana kerja (baik
milik sendiri maupun sewa) yang meliputi :
a. Alat kerja utama seperti : alat tripod, molen dll.
b. Alat Bantu seperti
: alat komunikasi/handy talky, computer, alat transportasi dll.
7.
III.B.
1.
PEKERJAAN LAPANGAN
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
2.
RI
02.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja, serta
pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan
yang telah disediakan untuk proyek.
b. Pedoman Pelaksanaan.
Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti semua ketentuan dalam buku RKS ini, terutama
yang menyangkut pekerjaan beton non struktur.
Pedoman Pelaksanaan
Kecuali dalam gambar atau RKS ditentukan lain, sebagai dasar peraturan ialah PBI 1971 NI2.
c.
Persyaratan Bahan.
01.
Semen.
a) Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cement jenis II menurut
NI-8 atau type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut standard Cement
Portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia.
5
RI
b) Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan tanpa persetujuan
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.Standar material : Tiga Roda atau setara.
c) Persetujuan penggantian merk semen hanya akan diberikan apabila di pasaran
tidak diperoleh semen dari merk yang telah dipilih dan telah digunakan.
d) Merk semen yang diusulkan sebagai pengganti dari merk semen yang sudah
digunakan harus disertai jaminan dari Kontraktor yang dilengkapi dengan data
teknis yang membuktikan, bahwa mutu semen pengganti setarap dengan mutu
semen yang digantikan.
e) Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujui
oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
02.
Aggregates.
Aggretas yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971 dan NI-2,
terdiri dari :
a) Pasir Beton (aggregat halus) :
Kadar lumpur tidak boleh melebihi 4 % berat pasir beton.
b) Koral atau crushed stone (aggregat kasar) :
Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan
padat (tidak poreus).
Dimensi maksimum 2,5 cm dan tidak lebih seperempat dimensi beton yang
terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.
c) Air :
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau, sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecoran dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa
pada Laborataorium Penelitian Masalah Air.
03.
Besi Beton.
Besi beton yang digunakan ialah besi beton mutu BJTP-24 untuk diameter 12 dam
mutu beton BJTD-40 untuk diameter 12.
Untuk mendapatkan jaminan akan kwalitas yang diminta, maka harus ada sertifikat dari
produsen besi beton yang akan digunakan dan bila diperlukan Konsultan Pengawas
berhak untuk menugaskan Kontraktor untuk melakukan pengujian di laborataorium atas
bahan tersebut yang seluruhnya atas beban dan biaya kontraktor.
04.
Kawat Pengikat.
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI-2 Bab. 3.7.
05.
Admixture.
(Bahan-bahan tambahan dalam adukan beton) :
Bila akan digunakan admixture, maka harus dengan persetujuan Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.
Penggunaan bahan-bahan tersebut harus sesuai dengan petunjuk dari produsennya /
pabrik pembuat.
Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal
pelaksanaan.
6
RI
02.
Penyimpanan semen.
a) Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantung / zak yang utuh. Berat
semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.
b) Semen harus disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh
cuaca, berventilasi cukup dan lantai yang bebas dari tanah.
c) Semen harus dalam keadaan belum mulai mengeras.
Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut harus dapat ditekan
hancur oleh tangan bebas (tanpa alat) dan jumlah bagian yang mulai mengeras
ini tidak lebih dari 5 % berat semen.
d) Kepada bagian semen yang mengeras tersebut hanya dicampurkan semen dalam
jumlah yang sama dengan syarat, bahwa kwalitas beton yang dihasilkan harus
sesuai dengan yang diminta oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
03.
04.
b) Besi beton harus disimpan bebas dari lumpur, minyak atau zat asing lainnya
.
Penyimpanan aggregates.
Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup, terpisah dari satu dan lain
jenisnya / gradasinya dan di atas lantai beton ringan untuk menghindari tercampurnya
dengan tanah.
05.
Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelum pengecoran.
g) Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupa agar
tidak menggenangi sisi bawah dan bekisting.
RI
06.
Pembongkaran Bekisting :
- Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul 2 beban sendiri.
- Bila akibat pembongkaran cetakan pada bagian konstruksi akan bekerja
beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak
boleh dibongkar selama keadaan tersebut berlangsung.
- Perlu ditentukan, bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton
seluruhnya terletak pada Kontraktor dan perhatian kontraktor mengenai
pembongkaran cetakan ditujukan ke PBI 1971 dalam pasal yang
bersangkutan.
- Pembongkaran harus memberitahu Konsultan Pengawas bila ia bermaksud
untuk membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi utama dan minta
persetujuannya, tapi walaupun dengan adanya persetujuan itu Kontraktor
tetap tidak terlepas dari tanggung jawabnya.
Kwalitas Beton.
a) Kwalitas beton adalah K.225 (tegangan tekan hancur karakteristik untuk kubus
beton 15 X 15 X 15 pada usia 28 hari, dengan derajat konfidensi 0,95).
b) Evaluasi penentuan karakteristik ini digunakan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam PBI 1971.
Atau dapat digunakan Beton Ready Mix untuk mencapai kwalitas beton K.225
dengan persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
c) Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuan untuk memenuhi kwalitas
beton ini dengan memperlihatkan data-data pelaksanaan di lain tempat atau
dengan mengadakan Trial Mix (percobaan adukan beton) dengan bahan-bahan
adukan yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
d) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang
disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI 1971.
Mengingat bahwa W/C yang sesuai disini adalah sekitar 0,52-0,55, maka
pelaksanaan pasal 4.5 ayat 3 PBI 1971 tidak boleh menggunakan penggetar.
e) Pada masa permulaan pembetonan Kontraktor harus membuat minimum 1 benda
uji per 1,5 m3 beton hingga cepat dapat diperoleh 20 benda uji coba yang
pertama.
Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang dise- suaikan
dengan kecepatan pembetonan.
f)
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kwalitas beton yang
dibuat, laporan tersebut harus disyahkan oleh Konsultan Pengawas dan nilai
laporan tersebut harus dilengkapi dengan harga karakteristiknya.
RI
Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air, selama 7(tujuh) hari selanjutnya dalam udara terbuka.
j)
Jika dianggap perlu, maka kontraktor harus mengadakan percobaan kubus umur
7(tujuh) hari dengan ketentuan-ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65 %
ketentuan yang diminta pada 28 hari.
Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak memerlukan angka kekuatan yang
diminta, maka harus dilakukan pengujian beton di tempat dengan cara-cara yang
ditentukan dalam PBI 1971 dengan biaya ditanggung Kontraktor.
k) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung setelah
seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
l)
08.
RI
2) Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai kerja
tambahan, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah ada
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
3) Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian, maka perubahan tersebut
hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.
Pengajuan usul dalam rangka kejadian tersebut di atas adalah juga
diwajibkan bagi Kontraktor.
c) Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditentukan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan diameter terdekat dengan syarat :
1) Harus ada persetujuan dari Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
2) Jumlah luas besi tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar.
3) Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan di tempat
tersebut atau di daerah overlaping yang dapat menyulitkan pembe- tonan
atau penyampaian penggetar.
d)
Toleransi Besi :
Diameter, ukuran sisi (atau jarak antara dua
permukaan yang berlawanan)
- Di bawah
10 mm
- 10 mm sampai
16 mm
(tapi tidak termasuk 16 mm)
- 16 mm sampai
28 mm
- 29 mm dan
32 mm
09.
Toleransi
Diameter
0,4 mm
5%
5%
4%
0,4 mm
0,5mm
10.
10
RI
Persyaratan Bahan.
a) Bahan yang dipergunakan adalah panel beton pra-cetak buatan pabrik dengan
ukuran 240x45x5cm sesuai dengan gambar rencana. Tinggi pagar 225cm.
Standar Material : ex. TOP CON atau setara.
b) Tiang terbuat dari beton pra-cetak buatan pabrik dan memenuhi standard (SII,
dan lain-lain), ukuran : 17x17x300cm.
c) Untuk memperkuat tiang, dibuat pondasi beton cor setempat sedalam 75cm
dengan adukan 1pc:2ps:3kr.
d) Tiang kawat duri 4 jalur adalah besi siku L 50x50x5 dipasang pada tiang beton,
difinish cat bronze
02.
Syarat-syarat Pelaksanaan.
a) Pagar harus dibuat dalam garis lurus dengan letak yang telah ditentukan sesuai
dengan petunjuk dari Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
b) Tiang beton harus disambungkan dengan baik dengan panel beton di celahcelahnya.
c) Untuk pagar yang melalui tanah miring,pemasangan harus mengikuti arah
horizontal dan arah vertical. Sehingga kalau ada celah siku-siku harus ditutup
dengan pasangan bata/batu kali.
Persyaratan Bahan.
a) Bagian bawah pagar dibuat dari pasangan batu bata dengan pondasi batu kali
dan kolom praktis/sloof beton.
b) Bahan untuk dinding tembok harus memenuhi persyaratan untuk pekerjaan batu
bata.
c) Bahan untuk pondasi beton, harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan untuk pekerjaan beton.
d) Pagar besi terbuat dari pipa besi hitam 2, finish cat.
02.
Syarat Pelaksanaan.
a) Pembuatan pagar besi harus lurus, rapih dan cukup kuat dengan ketinggian
sesuai dengan gambar rencana.
b) Pasangan batu bata 1pc:4ps dan pondasi harus dikerjakan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan pasangan. Pasangan pondasi batu kali 1PC:4PS.
c) Kolom-kolom penguat (kolom praktis), dipasang pada setiap jarak 3,00 M atau
disesuaikan dengan keadaan dilapangan, dengan tulangan utama 4 10 mm dan
sengkang beugel 8-15 cm.
d) Penyelesaian akhir, tembok diplester halus, diaci dan kemudian dicat dengan cat
Wheathercoat. Pagar besi difinish cat besi, warna cat akan ditentukan oleh
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini , sehingga dicapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
11
RI
02.
03.
c.
01.
02.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
03.
Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli / aplikator yang
berpengalaman dan telah mendapat rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan dan
cara pelaksanaannya standar dari pabrik cat yang digunakan.
Jenis cat yang digunakan adalah produksi yang telah diakui Standard International,
memenuhi ISO.9002.
02.
Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidangbidang transparan ukuran 30 30 cm2.
Dan bidang-bidang harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan
dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
03.
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan karena Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum di atas.
Yang termasuk pekerjaan cat dinding luar adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan / atau bagian-bagian lain dibagian luar yang ditentukan dalam gambar
rencana.
02.
Untuk dinding bagian luar bangunan digunakan cat luar dari bahan Emulsi Acrylic jenis
Dulux ICI Weathershield atau yang setara.
03.
Semua pekerjaan yang hendak dicat harus dibersihkan dan bebas dari kotoran lepas,
minyak dan kotoran-kotoran lainnya.
04.
Cat dasar/primer yang digunakan adalah cat dasar tembok dari merk yang sama dari
cat.
05.
Sebelum dinding dicat dasar, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retakretak dan Kontraktor harus meminta persetujuan kepada Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.
12
RI
06.
Pekerjaan cat dasar dilaksanakan dengan roll dan lapisan cat dasar dibuat setipis
mungkin sampai merata.
07.
Pada konstruksi baru dimana sifat alkali tinggi mungkin dijumpai perlu digunakan 1 lapis
Bulls Eye 123.
Lapisan tersebut dibiarkan mengering selama 1 jam sebelum memakai Dulux ICI
Weather Shield. Untuk finishing akhir digunakan 2 lapis Dulux ICI Weather Shield atau
setara.
08.
Untuk pengecatan ulang (konstruksi lama), semua permukaan harus terlebih dulu
dibersihkan dari jamur dan cat lama yang sudah mengelupas dan setelah itu diberi Bulls
Eye 123.
Sealer tersebut dibiarkan mengering selama 6 jam.
Bila konstruksi lama mengalami penjamuran yang hebat, maka diperlukan perlakuan
khusus (sesuai dengan ketentuan pabrik) untuk mencegah kemungkinan jamur
menyerang dari bagian dasar cat.
09.
Semua pekerjaan cat dinding luar (full system) harus dilaksanakan oleh orang-orang
yang ahli dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan mengikuti ketentuan-ketentuan
dari pabrik pembuatnya.
10.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoranpengotoran.
f.
01.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar
beserta pintunya, pintu-pintu besi, talang-talang dan pekerjaan besi lain yang ditentukan
dalam gambar.
02.
Cat yang dipakai adalah merk ICI jenis Super Gloss atau setara.
03.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
04.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy.
Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis U-pox
Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron.
05.
Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran oli dan
sebagainya disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir Super Syntethic Enamel dikuas 2 lapis
setebal 70 mikron.
06.
07.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar
kawat duri beserta tiangnya dan pekerjaan besi lain yang ditentukan dalam gambar.
13
RI
02.
Cat yang dipakai adalah merk ICI jenis bronze atau setara.
03.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
04.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy.
Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis U-pox
Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron.
05.
Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran oli dan
sebagainya disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir cat bronze dikuas 2 lapis setebal 70
mikron.
06.
07.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
14