HYMNE
Politeknik Kesehatan Denpasar
4
Sejarah Politeknik Kesehatan Denpasar
Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali adalah Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan dibawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan
Diploma IV.
Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan institusi pendidikan yang didirikan atas dasar Surat
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 298/Men.Kes-
Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 sebagai wadah bergabungnya 5 Akademi Kesehatan
yang ada di Propinsi Bali
Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali terdiri dari 6 Jurusan yaitu: Jurusan Keperawatan,
Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi dan Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan Jurusan Analis Kesehatan.
Berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 355/E/O/2012
tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan dari kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali ditetapkan menyelenggarakan 10
Program Studi yaitu : Prodi DIII Keperawatan, Prodi DIII Kebidanan, Prodi DIII Kesehatan
Lingkungan, Prodi DIII Keperawatan Gigi, Prodi DIII Gizi, Prodi DIII Analis Kesehatan, Prodi
DIV Keperawatan (Gawat Darurat, DM, Jiwa), Prodi DIV Kebidanan, dan Prodi DIV Gizi.
5
Sejarah D3 keperawatan
Sejarah D4 Kep
Sejarah Singkat
6
No.HK.0305/1/4/2/3013/2008 Program Studi D-IV Keperawatan Gawat Darurat dibuka, yang
pelaksanaannya di mulai pada tahun akademik 2008 / 2009. Mulai tahun 2013 D IV program
regular dibuka sampai sekarang.
Visi :
"Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu internasional, profesional,
kompetitif, berbudaya, dan berwawasan pariwisata pada tahun 2030"
Misi :
1. Meningkatkan layanan pendidikan vokasional di bidang kesehatan yang
berkualitas internasional berazaskan budaya dan kesehatan pariwisata
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang kesehatan
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal
4. Meningkatkan kualitas sumber daya melalui kemitraan di dalam dan di luar negeri
7
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
VISI:
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Diploma III Keperawatan yang Bermutu, Profesional,
Kompetitif dan Berbudaya serta Unggul dalam Keperawatan Pariwisata Tingkat Internasional
Tahun 2020.
MISI:
8
3.Meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan
4.Meningkatkan kemitraan dan kerja sama dengan pemerintah daerah, institusi pelayanan
kesehatan, institusi pendidikan lainnya, institusi penelitian dan pengabdian masyarakat
9
10
TATA TERTIB PPSM
1. Peserta PPSM:
a. Hak Peserta PPSM:
1) Berhak mendapatkan bimbingan dan nasehat sesuai dengan tujuan PPSM.
2) Berhak mengenal seluruh civitas akademika dan sarana penunjang pembelajaran
Poltekkes Denpasar.
3) Berhak mendapatkan layanan konsumsi yang telah ditentukan panitia.
b. Kewajiban Peserta PPSM:
1) Wajib hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai.
2) Wajib memakai pakaian seragam sesuai ketentuan PPSM.
3) Wajib menandatangani absen setiap kegiatan sesuai ketentuan.
4) Membawa perlengkapan PPSM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
5) Bersikap sopan, jujur, supel, rendah hati.
6) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
7) Memakai tanda peserta yang telah disiapkan peserta sesuai ketentuan panitia.
Name tag kotak warna kertas sesuai jurusan, kertas buvalo, Font Areal Black,
ukuran font sesuaikan dengan luas name tag, pada name tag hanya isi nama. Pada
belakang name tag isi nama orangtua, nomor hp orang tua, dan alamat.
gizi : tulisan hitam, kertas kuning, D4 line hitam
jak : tulisan hitam, kertas biru benhur
jkl : tulisan putih, kertas biru dongker, D4 line putih
jkp :tulisan putih, kertas coklat, D4 line putih
jkg :tulisan putih, kertas hijau tua,
bidan :tulisan hitam, kertas abu, D4 line hitam
NB : D4 line Pakai 41/2 pt
8) Calon mahasiswa hanya diperkenankan diantar orang tua, kerabat dekat, ataupun
pacar sebatas pintu gerbang Poltekkes Denpasar dan tidak diperkenankan untuk
ditunggui selama kegiatan PPSM berlangsung.
11
9) Peserta tidak disarankan membawa barang berharga berupa perhiasan atau
sejenisnya (segala bentuk kehilangan bukan tanggung jawab panitia)
RAMBU-RAMBU PPSM
12
13
Nama dosen
DOSEN TETAP
1. Drs. I Wayan Githa, M.Pd
2. K.A.Henny Achjar,SKM.M Kep,SP.KOM
3. Drs. Putu Susy Natha Astini, M.Kes
4. I Ketut Suardana, SKp, M.Kes
5. Drs. I Gusti Ngurah Putu Putra, M.Kes
6. Ns.I.G.A.Ari Rasdini,S.Pd, S.Kep.M.Pd.
7. Ns.Dra. I D.A.Ketut Surinati, S.Kep.M.Kes
8. Ns. I Wayan Sukawana,S.Kep.Mpd.
9. Ns. Ni Md Wedri, A.Per.Pen.S.Kep.M.Kes
10. Ns.I Gusti Agung Oka Mayuni, SPd. S.Kep
11. N.L.P. Yunianti S.C.A.Per.Pen,SPd.Mpd
12. Ni Ketut Kusmarjathi, SKp. M.Fis.
13. Agus Sri Lestari, M.Biomed
14. V.M. Endang S.P. Rahayu, SKp.M.Pd.
15. Ners. Drs. I Md Oka Bagiarta,S.Kep
16. I Made Saniawan, SKM
14
17. I Ketut Sudiantara, A.Per.Pen. M.Kes
18. Ns. I Nyoman Ribek, SPd. S.Kep.M.Pd.
19. Drs. I DM Ruspawan, SKp,M.Biomed
20. I Gusti Ayu Harini, SKM.M.Kes
21. I Ketut Gama, SKM.M.Kes
22. I Made Mertha, SKp . M.Kep
23. I Ketut Labir, SST
24. Ns I Nengah Sumirta, SST,S.Kep, M.Kes
25. I Wayan Candra, SPd.Msi
26. Ns.Drs I Md Widastra,S.Kep.M.Pd.
27. Ns.Nengah Runiari, S.Kp M.Kep.SP.Mat
28. I Wayan Surasta, SKp
29. Ns Ida Erni Sipahutar,S.Kep.
30. Ners. I Made Sukarja. S.Kep. M.Kep.
31. Suratiah, S.Kep.Ners.
32. I DW.Pt.Gd.Putra Yasa,S.Kp.M.Kep.Sp.MB
33. Drs I Wayan Mustika, M.Kes
34. Ns I Wayan Suardana, S.Kep.M.Kep.
35. I Gede Widjanegara, SKM
36. N.L. K. Sulisnadewi, M.Kep,Ns.Sp.Kep.An
37. Ners. I G K Gede Ngurah,S.Kep
.:: STAF ADMINISTRASI
1. I Gusti Bagus Hadipta S,SH,MBA,MM
2. Anom Budhi Damayanti, SKM
3. D.N.Triwijaya, SIPI
4. I Made Yasa
5. Ni Made Yartini, S.Sos
6. CH. Siti Mulyati
7. I Ketut Wardika
8. Ni Nyoman Rai Sukerni
9. Ni Made Astuti
15
10. Ni Ketut Sukartini
11. Ni Gusti Ayu Putu Putriasih
12. Ni Wayan Suriati
13. Ni Putu Bunatih
14. Ida Ayu Ketut Alit
15. Ni Nengah Budiasih
16. Ni Luh Putu Parwati
17. I Ketut Wijaya
18. I Nyoman Sudira Widiantara
19. I Wayan Suteja
20. Ni Wayan Pariati
16
SEJARAH FLORENCE NIGHTINGALE
Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820. Semasa kecilnya ia tinggal di
Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan
seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan
ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope.
Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena:
Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau buntut (keluarga tentara yang miskin)
yang mengikuti kemana tentara pergi.
Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan Turki
melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan
dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat
di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu..
Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian Florence dan timnya,
persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%. Florence
17
menerima penghargaan dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan
Kebahagiaan dan Cinta Kasih Abadi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:
Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red
Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus
undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan
Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan
pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah.
.
ALAT-ALAT KESEHATAN
1. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es batu
Fungsi : untuk kompres dingin.
3. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang
menyusui.
18
4. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tsb.
6. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan
melalui otot dan kulit perut)
7. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
19
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki
8. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.
11.
Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.
20
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether
untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup
21
18. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah
22. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran
22
Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1) Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
a) Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
b) Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu malakukan
pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
2) Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan
tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan. Masker jika
23
tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan
baik.
3) RespiratorMasker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi
memfilter udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan
orang dengan tuberculosis paru).
4) Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan
lensa normal juga dapat dipakai.
5) Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.
6) Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.
7) Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.
24
8) Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
A. Pengertian
Gagal ginjal kronis(bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses
kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan
simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut
namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi
CKD pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.
25
1. Diabetes
2. Tekanan darah tinggi
3. Kondisi Auto imun seperti Lupus dan penyakit kronis lainnya seperti HIV/AIDS,
Hepatitis B dan Hepatitis C
4. Obat-obatan dan racun, karena terlalu lama mengkonsumsi obat obatan
D. Diagnosis
1. Tes urin
2. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
3. Pemindaian
4. Biopsi ginjal
E. Langkah pengobatan
26
27
28
29
30
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_ginjal_kronis
http://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/pencegahan
31