Anda di halaman 1dari 28

MARS

Politeknik Kesehatan Denpasar

Marilah profesional kesehatan


Bulatkan tekad dan semangatmu
Mengabdi pada bangsa indonesia
Berbakti pada tuhan yang esa
Marilah profesional kesehatan
Bersatu padu dalam berkarya
Sumbangkan ilmu dalam pengabdian
Demi terwujudnya masyarakat sehat
Kibarkanlah panji kesehatan
Keseluruh pelosok negeri
Junjung tinggi rasa kemanusiaan
Politeknik kesehatan pasti tetap jaya

HYMNE
Politeknik Kesehatan Denpasar

Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan yang Kuasa


Atas karuniamu bagi kami profesional kesehatan
Putih dan tulus pengabdianku bagi nusa dan bangsa
Mewujudkan sluruh masyarakat senyum sehat dan bahagia
Dirgahayulah almamaterku politeknik kesehatan denpasar
Majulah terus amalkan tugasmu laksanakan tri dharma perguruan tinggi
Asas pancasila dasar dalam berkarya
Harumkan almamater tercinta
Politeknik kesehatan denpasar

4
Sejarah Politeknik Kesehatan Denpasar

Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali adalah Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan dibawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan
Diploma IV.
Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan institusi pendidikan yang didirikan atas dasar Surat
Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 298/Men.Kes-
Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 sebagai wadah bergabungnya 5 Akademi Kesehatan
yang ada di Propinsi Bali
Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali terdiri dari 6 Jurusan yaitu: Jurusan Keperawatan,
Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi dan Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan Jurusan Analis Kesehatan.
Berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 355/E/O/2012
tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan dari kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali ditetapkan menyelenggarakan 10
Program Studi yaitu : Prodi DIII Keperawatan, Prodi DIII Kebidanan, Prodi DIII Kesehatan
Lingkungan, Prodi DIII Keperawatan Gigi, Prodi DIII Gizi, Prodi DIII Analis Kesehatan, Prodi
DIV Keperawatan (Gawat Darurat, DM, Jiwa), Prodi DIV Kebidanan, dan Prodi DIV Gizi.

5
Sejarah D3 keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar merupakan Pendidikan Tinggi Profesional di Bidang


Kesehatan milik Kementerian Kesehatan dengan SK Menkes RI Nomor :
1207/Menkes/SK/X/2001. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar merupakan salah
satu Jurusan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar. Jurusan keperawatan ini
keberadaannya sudah ada sejak tanggal 14 agustus 1985 dengan nama akademi Keperawatan
( AKPER ) dengan menggunakan kurikulum AKPER 1982, kemudian menggunakan kurikulum
D III Keperawatan tahun 1984 sesuai surat keputusan Dirjen Dikti N0. 140/ DIKTI/ Kep /84
tangggal 8 desember 1984. Pada tahun 1992 AKPER Denpasar dilembagakan menjadi
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan ( PAM ) Denpasar sesuai dengan SK Menkes N0. 14/
Menkes/ SK/I/ 1992 tanggal 3 januari 1992 tentang pembentukan 27 PAM dilingkungan
Dep.Kes RI. Dalam perkembangannya tahun 2001/ 2002 Jurusan keperawatan menggunakan
kurikulum nasional Program D III Keperawatan 1999 sesuai dengan SK Mendikbud Nomor 239/
U/1999 tanggal 4 oktober 1999. Penerapan kurikulum nasional dinilai banyak kalangan
menghasilkan lulusan yang kurang kompeten, maka kurikulum direvisi menjadi kurikulum
berbasis Kompetensi ( KBK ) dengan surat keputusan Nomor 861/ Menkes/SK/X/2006 tanggal
19 oktober 2006. Saat ini program studi D-III Keperawatan Poltekkes Denpasar memperoleh
Akreditasi A berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Kementerian
Kesehatan No. HK.06.01/III/3/01797/2010 tanggal 19 Agustus 2010. Akreditasi tersebut berlaku
selama 5 tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Sejarah D4 Kep

Sejarah Singkat

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar merupakan Pendidikan Tinggi Profesional di Bidang


Kesehatan milik Kementerian Kesehatan dengan SK Menkes RI Nomor :
1207/Menkes/SK/X/2001. Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar merupakan salah
satu Jurusan yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar. Sejak tahun 2009 Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar mempunyai 2 (dua) Program Studi yaitu: D-IV
Keperawatan Gawat Darurat, dan D-III Keperawatan. Berdasarkan SK Menkes RI

6
No.HK.0305/1/4/2/3013/2008 Program Studi D-IV Keperawatan Gawat Darurat dibuka, yang
pelaksanaannya di mulai pada tahun akademik 2008 / 2009. Mulai tahun 2013 D IV program
regular dibuka sampai sekarang.

Visi Misi Politeknik Kesehatan Denpasar

Visi :
"Menjadi institusi pendidikan tinggi kesehatan yang bermutu internasional, profesional,
kompetitif, berbudaya, dan berwawasan pariwisata pada tahun 2030"

Misi :
1. Meningkatkan layanan pendidikan vokasional di bidang kesehatan yang
berkualitas internasional berazaskan budaya dan kesehatan pariwisata
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang kesehatan
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal
4. Meningkatkan kualitas sumber daya melalui kemitraan di dalam dan di luar negeri

7
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
DIPLOMA III JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

VISI:

Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Diploma III Keperawatan yang Bermutu, Profesional,
Kompetitif dan Berbudaya serta Unggul dalam Keperawatan Pariwisata Tingkat Internasional
Tahun 2020.

MISI:

1.Menyelenggarakan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang Keperawatan yang


terstandar.

2.Memberi dukungan pengembangan status kelembagaan program studi keperawatan sesuai


kebutuhan pasar kerja

8
3.Meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan

4.Meningkatkan kemitraan dan kerja sama dengan pemerintah daerah, institusi pelayanan
kesehatan, institusi pendidikan lainnya, institusi penelitian dan pengabdian masyarakat

5.Mengembangkan layanan keperawatan pariwisata yang berazaskan budaya

Visi Misi Prodi D-IV Keperawatan


Visi :
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Diploma IV Keperawatan yang bermutu, professional,
kompetitif dan berbudaya serta unggul dalam keperawatan pariwisata tingkat internasional tahun
2030
Misi :
1. Menyelenggarakan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang keperawatan yang
terstandar
2. Memberi dukungan pengembangan status kelembagaan program studi keperawatan.
Sesuai dengan kebutuhan pasar kerja
3. Meningkatkan sumber daya pendidikan
4. Meningkatkan kemitraan dan kerjasama dengan pemerintah daerah, institusi pelayanan
kesehatan, institusi pendidikan lainnya, institusi penelitian dan pengabdian masyarakat
5. Mengembangkan layanan keperawatan pariwisata yang berazaskan budaya

9
10
TATA TERTIB PPSM
1. Peserta PPSM:
a. Hak Peserta PPSM:
1) Berhak mendapatkan bimbingan dan nasehat sesuai dengan tujuan PPSM.
2) Berhak mengenal seluruh civitas akademika dan sarana penunjang pembelajaran
Poltekkes Denpasar.
3) Berhak mendapatkan layanan konsumsi yang telah ditentukan panitia.
b. Kewajiban Peserta PPSM:
1) Wajib hadir 15 menit sebelum kegiatan dimulai.
2) Wajib memakai pakaian seragam sesuai ketentuan PPSM.
3) Wajib menandatangani absen setiap kegiatan sesuai ketentuan.
4) Membawa perlengkapan PPSM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
5) Bersikap sopan, jujur, supel, rendah hati.
6) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
7) Memakai tanda peserta yang telah disiapkan peserta sesuai ketentuan panitia.
Name tag kotak warna kertas sesuai jurusan, kertas buvalo, Font Areal Black,
ukuran font sesuaikan dengan luas name tag, pada name tag hanya isi nama. Pada
belakang name tag isi nama orangtua, nomor hp orang tua, dan alamat.
gizi : tulisan hitam, kertas kuning, D4 line hitam
jak : tulisan hitam, kertas biru benhur
jkl : tulisan putih, kertas biru dongker, D4 line putih
jkp :tulisan putih, kertas coklat, D4 line putih
jkg :tulisan putih, kertas hijau tua,
bidan :tulisan hitam, kertas abu, D4 line hitam
NB : D4 line Pakai 41/2 pt

8) Calon mahasiswa hanya diperkenankan diantar orang tua, kerabat dekat, ataupun
pacar sebatas pintu gerbang Poltekkes Denpasar dan tidak diperkenankan untuk
ditunggui selama kegiatan PPSM berlangsung.

11
9) Peserta tidak disarankan membawa barang berharga berupa perhiasan atau
sejenisnya (segala bentuk kehilangan bukan tanggung jawab panitia)
RAMBU-RAMBU PPSM

1. Pelaksanaan PPSM dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai selesai.


2. Untuk penggunaan tanda pengenal/identitas hanya diperkenankan menggunakan name
tag yang telah ditentukan oleh Panitia PPSM Poltekkes Denpasar.
3. Untuk penataan rambut:
a. Putri : rambut dijalin 2 gulung pita sesuai warna jurusan.
b. Putra : rambut dicukur rapi 1 cm.
4. Di luar jam - jam tersebut tidak diperkenankan melaksanakan aktivitas PPSM.
5. PPSM yang berbau perploncoan/penggojlogan tidak diperkenankan.
6. Ketentuan khusus:
a. Untuk mahasiswa yang menggunakan busana muslimah, gunakan jilbab
berwarna putih dengan panjang sampai dada. Bawahan berupa rok panjang
dengan warna sesuai ketentuan PPSM.
b. Penggunaan cadar atau tutup muka serta hal-hal lain di luar ketentuan tidak
diperkenankan dipergunakan selama mengikuti proses PPSM.
7. Sanksi:
Pelanggaran terhadap pakaian seragam PPSM akan diberikan sanksi berupa tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan PPSM baik di kampus maupun di lapangan yang
sedang diikuti. Dosen/pembimbing/BEM berhak mengeluarkan mahasiswa yang
bersangkutan.

12
13
Nama dosen
DOSEN TETAP
1. Drs. I Wayan Githa, M.Pd
2. K.A.Henny Achjar,SKM.M Kep,SP.KOM
3. Drs. Putu Susy Natha Astini, M.Kes
4. I Ketut Suardana, SKp, M.Kes
5. Drs. I Gusti Ngurah Putu Putra, M.Kes
6. Ns.I.G.A.Ari Rasdini,S.Pd, S.Kep.M.Pd.
7. Ns.Dra. I D.A.Ketut Surinati, S.Kep.M.Kes
8. Ns. I Wayan Sukawana,S.Kep.Mpd.
9. Ns. Ni Md Wedri, A.Per.Pen.S.Kep.M.Kes
10. Ns.I Gusti Agung Oka Mayuni, SPd. S.Kep
11. N.L.P. Yunianti S.C.A.Per.Pen,SPd.Mpd
12. Ni Ketut Kusmarjathi, SKp. M.Fis.
13. Agus Sri Lestari, M.Biomed
14. V.M. Endang S.P. Rahayu, SKp.M.Pd.
15. Ners. Drs. I Md Oka Bagiarta,S.Kep
16. I Made Saniawan, SKM

14
17. I Ketut Sudiantara, A.Per.Pen. M.Kes
18. Ns. I Nyoman Ribek, SPd. S.Kep.M.Pd.
19. Drs. I DM Ruspawan, SKp,M.Biomed
20. I Gusti Ayu Harini, SKM.M.Kes
21. I Ketut Gama, SKM.M.Kes
22. I Made Mertha, SKp . M.Kep
23. I Ketut Labir, SST
24. Ns I Nengah Sumirta, SST,S.Kep, M.Kes
25. I Wayan Candra, SPd.Msi
26. Ns.Drs I Md Widastra,S.Kep.M.Pd.
27. Ns.Nengah Runiari, S.Kp M.Kep.SP.Mat
28. I Wayan Surasta, SKp
29. Ns Ida Erni Sipahutar,S.Kep.
30. Ners. I Made Sukarja. S.Kep. M.Kep.
31. Suratiah, S.Kep.Ners.
32. I DW.Pt.Gd.Putra Yasa,S.Kp.M.Kep.Sp.MB
33. Drs I Wayan Mustika, M.Kes
34. Ns I Wayan Suardana, S.Kep.M.Kep.
35. I Gede Widjanegara, SKM
36. N.L. K. Sulisnadewi, M.Kep,Ns.Sp.Kep.An
37. Ners. I G K Gede Ngurah,S.Kep
.:: STAF ADMINISTRASI
1. I Gusti Bagus Hadipta S,SH,MBA,MM
2. Anom Budhi Damayanti, SKM
3. D.N.Triwijaya, SIPI
4. I Made Yasa
5. Ni Made Yartini, S.Sos
6. CH. Siti Mulyati
7. I Ketut Wardika
8. Ni Nyoman Rai Sukerni
9. Ni Made Astuti

15
10. Ni Ketut Sukartini
11. Ni Gusti Ayu Putu Putriasih
12. Ni Wayan Suriati
13. Ni Putu Bunatih
14. Ida Ayu Ketut Alit
15. Ni Nengah Budiasih
16. Ni Luh Putu Parwati
17. I Ketut Wijaya
18. I Nyoman Sudira Widiantara
19. I Wayan Suteja
20. Ni Wayan Pariati

16
SEJARAH FLORENCE NIGHTINGALE

A. Sejarah Florence Nightingale

Florence Nightingale lahir di Florence, Italia pada 12 Mei 1820. Semasa kecilnya ia tinggal di
Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan
seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan
ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence Nightingale memiliki
seorang saudara perempuan bernama Parthenope.
Perawat pada masa itu perawat dianggap pekerjaan hina karena:
Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau buntut (keluarga tentara yang miskin)
yang mengikuti kemana tentara pergi.
Nama harum Florence melejit saat pecah perang Krim antara Inggris, Perancis, dan Turki
melawan Rusia pada tahun 1854-1856. Saat itu banyak sekali tentara Inggris yang terluka dan
dibiarkan terlantar di rumah sakit darurat di medan perang karena tak cukupnya tenaga perawat
di tempat itu. Florence dengan tulus dan berani membawa 38 orang perawat ke rumah sakit itu..
Florence memperoleh julukan Malaikat dengan Lentera. Berkat pengabdian Florence dan timnya,
persentase kematian prajurit yang terluka parah membaik dari 42% menjadi hanya 2%. Florence

17
menerima penghargaan dari Ratu Victoria dan rakyat Inggris berupa medali emas berukirkan
Kebahagiaan dan Cinta Kasih Abadi. Beberapa penghargaan yang pernah diperolehnya:

Pada tahun 1883 Florence di anugrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red
Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, dihadapan beratus-ratus
undangan menganugrahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order Of Merit dan
Florence Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
Pada 1908 ia dianugrahkan Honorary Freedom of the City dari kota London. Cinta kasih dan
pengabdian tulus Florence mengilhami Henri Dunant untuk mendirikan Palang Merah.
.

ALAT-ALAT KESEHATAN

1. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas

2. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)

Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es batu
Fungsi : untuk kompres dingin.

3. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang
menyusui.

18
4. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tsb.

5. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)


Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter
dalam 13,5 cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita wasir/ ambeien.

6. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan
melalui otot dan kulit perut)

7. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

19
Jenisnya :
Urinal male : untuk pasien laki-laki

Urinal female : untuk pasien wanita

8. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

9. Pus basin, Emesis basin


Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas bekas dll.

10. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan


Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling

11.
Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.

12. Urine Bag

20
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether
untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup

13. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.)


Fungsi :
untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,
untuk membilas/ mencucui isi perut,
untuk pemberian obat-obatan.

14. Feeding Tube


Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

15. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.) Slimzuiger (Beld.)


Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir

16. Wing needle


Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra vena dalam
jangka lama.

17. Infusion set


Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

21
18. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah

19. Spuit / Syringe


Fungsi : untuk menyuntik

20. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik


Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).

21. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin


Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering
digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

22. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran

22
Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1) Sarung tangan
Melindungi tangan dari bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada
tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran
infeksi dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada tiga jenis sarung tangan yaitu:
a) Sarung tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
b) Sarung tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu malakukan
pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c) Sarung tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

2) Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua
rambut muka. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan darah atau cairan
tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut petugas kesehatan. Masker jika

23
tidak terbuat dari bahan tahan cairan, bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan
baik.

3) RespiratorMasker jenis khusus, disebut respirator partikel, yang dianjurkan dalam situasi
memfilter udara yang tertarik nafas dianggap sangat penting (umpamanya, dalam perawatan
orang dengan tuberculosis paru).

4) Pelindung mata
Melindungi perawat kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi
dengan melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau kacamata dengan
lensa normal juga dapat dipakai.

5) Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua rambut.

6) Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi pakaian
petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk melindungi pasien dari
mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.

7) Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan dari
petugas kesehatan.

24
8) Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.

GAGAL GINJAL KRONIK

A. Pengertian

Gagal ginjal kronis(bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses
kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan
simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut
namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi
CKD pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.

B. Tanda dan gejala


CKD awalnya tanpa gejala spesifik dan hanya dapat dideteksi sebagai peningkatan dalam
serum kreatinin atau protein dalam urin. Tanda atau gejala sebagai berikut ;
1. Tidak nafsu makan.
2. Pembengkakan cairan di bagian kulit, contohnya di bagian kulit kaki, betis, dan area yang
tidak biasanya.
3. Hemoglobin menurun drastis pada kisaran 6-9, ditandai dengan lemas dan tidak kuat
untuk berjalan kaki dalam waktu yang lama, gejala ini merupakan tanda awal sebelum ke
arah yg lebih kritis.
4. Karena Hemoglobin menurun, aktivitas normal biasanya terasa lebih berat dari biasanya.
5. Sulit buang air kecil, jika volume atau kuantitas buang air kecil menurun, perlu
diwaspadai
C. Penyebab
Penyebab Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah:

25
1. Diabetes
2. Tekanan darah tinggi
3. Kondisi Auto imun seperti Lupus dan penyakit kronis lainnya seperti HIV/AIDS,
Hepatitis B dan Hepatitis C
4. Obat-obatan dan racun, karena terlalu lama mengkonsumsi obat obatan
D. Diagnosis
1. Tes urin
2. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
3. Pemindaian
4. Biopsi ginjal
E. Langkah pengobatan

1. Menjaga Tekanan Darah

2. Perubahan Gaya Hidup

3. Perbaikan Keseimbangan Fosfat

4. Mengurangi Kadar Kolesterol

5. Penumpukan Cairan (Edema)

6. Konsumsi Suplemen Zat besi dan Vitamin D

7. Cuci Darah atau Transplantasi

8. Pola Makan Sehat

9. Hindari Rokok dan Minuman Keras

10. Olahraga Teratur

26
27
28
29
30
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_ginjal_kronis

http://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/pencegahan

31

Anda mungkin juga menyukai