TEORI DASAR
F
=
A
Stress merupakan tensor derajat dua. Stress terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. Normal stress, didefinisikan sebagai tegangan yang bekerja tegak lurus pada
suatu bidang permukaan.
2. Shear stress, didefinisikan sebagai tegangan yang bekerja sejajar pada suatu
bidang permukaan.
[ ]
xx xy xz
= yx yy xz
zx zy zz
xx yy zz xy
Dengan , , dan adalah komponen normal stress; ,
xz yx xz zx zy
, , , , dan adalah komponen shear stress.
Sama seperti stress, strain juga merupakan tensor derajat dua. Strain juga
mempunyai dua komponen, yaitu :
1. Normal strain, didefinisikan sebagai perubahan panjang spesifik.
2. Shear strain, didefinisikan sebagai perubahan sudut dalam radial. Shear strain
akan bernilai positif bila sudut pada kuadran I dan/atau pada kuadran III pada
sistem koordinat sumbu silang mengecil. Selain itu dari itu, shear strain akan
bernilai negatif.
1 ui u j
ij = ( +
2 x j xi )
[ ]
xx xy xz
= yx yy xz
zx zy zz
[ ]
ux 1 ux uy
x ( +
2 y x ) 12 ( u z + ux )
x z
uy ux u y 1 u u
= 1
2 ( +
x y ) y 2 ( z y )
x
+ z
uz u x 1 u z u y
2(
1
+
x z ) ( +
2 y z ) uz z
xx yy zz xy
Dimana , , dan merupakan komponen normal strain; ,
xz yx xz zx zy
, , , , dan merupakan komponen shear strain.
2. Sesar
Sesar merupakan bentuk rekahan pada suatu lapisan batuan yang menyebabkan
suatu blok batuan bergerak relatif terhadap blok batuan lainnya.
f. jurus sesar adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang
horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
g. kemiringan sesar adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan
bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
h. net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang
sesar akibat adanya sesar.
i. rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
3. Sesar Oblique
Yaitu sesar yang merupakan gabungan dari sesar mendatar dengan
sesar naik atau sesar normal.
Deformasi adalah perubahan bentuk, dimensi, dan posisi dari suatu materi baik
merupakan bagian dari alam ataupun buatan manusia dalam skala waktu dan ruang.
Deformasi terjadi akibat pengaruh stress terhadap batuan tergantung pada cara bekerja
atau sifat stress-nya dan sifat fisik batuan yang terkena stress.
Deformasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
a. Deformasi statik: bersifat permanen
b. Deformasi sesaat: bersifat sementara/dinamis
Deformasi melalui bebrapa tahapan sampai terjadi sebuah fracture, yaitu :
1. Elastic deformation adalah deformasi sementara tidak permanen atau dapat
kembali kebentuk awal (reversible). Begitu stress hilang, batuan kembali
kebentuk dan volume semul
2. Ductile deformation merupakan deformasi dimana elastic limit dilampaui dan
perubahan bentuk dan volume batuan tidak kembali.
3. Fracture tejadi apabila batas atau limit elastik dan ducktile deformasi
dilampaui.Deformasi rekah (fracture deformation) dan lentur (ductile
deformation) adalah sama, menghasilkan regangan (strain) yang tidak kembali ke
kondisi semula.
ISI
cd C:\Users\USER\Downloads\Compressed\Data
load displacementkelompok5.mat
a=matdisp;
Script diatas digunakan untuk memanggil direktori data kemudian memproses variabel
dari MAT-file ke struktur array, atau data dari file ASCII ke dalam array ganda ke variabel a.
lon=a(:,1)
lat=a(:,2);
x=a(:,3);
y=a(:,4);
Script diatas digunakan untuk menampilkan nilai longitude, latitude, posisi x dan posisi
y pada a.
lonr=reshape(lon,81,41);
latr=reshape(lat,81,41);
xr=reshape(x,81,41);
yr=reshape(y,81,41);
Script diatas digunakan untuk perintah mengubah ukuran matrik, misalkan matrik A
berukuran m1n1 akan diubah menjadi matrik B yang berukuran m2n2 namun tidak
mengubah jumlah data yang ada didalam matriks. Pada data yang kami gunakan ukuran
matriksnya yaitu 33211 dan jika kami melakukan pemodelan dengan ukuran matriks ini
hasilnya tidak akan representatif dan akan sulit untuk dianalisis, sehingga kami mengubahnya
menjadi matriks berukuran 8141 agar lebih berbentuk rectangular sesuai dengan fungsi
okada85.m serta lebih representatif.
quiver(lonr,latr,xr,yr);
Script diatas digunakan untuk perintah menampilkan vector kecepatan pada suatu
koordinaat yang saling bersesuaian dalam x dan y.
n=length (xr)
for k=1:n
Script diatas digunakan untuk perintah melakukan iterasi sebanyak panjang matriks xr.
uE=0; uN=0; uZ=0;
disp=[];
E=xr(k);
N=yr(k);
Script diatas digunakan untuk mendefinisikan nilai-nilai awal variabel yang akan
digunakan dalam iterasi.
if k==1;
[uE,uN,uZ]= okada85(E,N,14000,135,60,600000,200000,0,11.0586,0,'plot');
drawnow;
else
[uE,uN,uZ] = okada85(E,N,14000,135,60,600000,200000,0,11.0586,0);
end
Script diatas digunakan untuk perintah melakukan fungsi logika selama proses iterasi.
Selama proses ini digunakan fungsi okada85 untuk menggambarkan model deformasi pada
bidang rectangular berhingga.
disp=[E N uE uN uZ];
matdisp=[matdisp;disp];
end
Script diatas digunakan untuk perintah menyimpan nilai sementara untuk proses iterasi
selanjutnya .
E=strain(xr,yr)
exx=e(:,:,1,1);
exy=e(:,:,1,2);
eyx=e(:,:,2,1);
eyy=e(:,:,2,2);
Script diatas digunakan untuk perintah mendefinisikan nilai dari setiap elemen dan E
adalah fungsi strain yang berfungsi untuk mendefinsikan nilai strain dengan isi sumbu xr dan
yr. Karena tidak ada displacement pada arah sumbu z, maka displacement pada arah sumbu
ini tidak didefinisikan.
figure
subplot(2,2,1)
surf(lonr,latr,exx)
colorbar
xlabel('Longitude')
ylabel('Latitude')
Script diatas digunakan untuk perintahmelakukan plot normal stress exx pada suatu
koordinaat. Dengan sumbu x adalah longitude, sumbu y adalah latitude, dan sumbu z adalah
nilai normal strain exx. Colorbar digunakan untuk memberikan keterangan nilai strain dari
warna yang terdapat di plot. Untuk komponen stress lainnya yaitu eyy, eyx, dan exy juga
digunakana perintah yang sama. Plot tersebut dilakukan pada 1 figure dengan posisi plot
normal stress exx berada pada baris pertama dan kolom pertama, posisi plot normal stress eyy
berada pada baris kedua dan kolom kedua, posisi plot shear stress eyx berada pada baris
kedua kolom pertama, dan posisi plot shear stress exy pada baris pertama kolom kedua.
Perhitungan normal strain dan shear strain telah dilakukan secara otomatis pada matlab
sesuai dengan script yang kami masukan yang kemudian akan direpresentasikan pada gambar
plot dari normal strain dan shear strain. Berdasarkan dari script yang kami masukan pada
matlab untuk perhitungan strain :
Output 1
Output 2
Gambar diatas mencerminkan bidang deformasi pada bidang rectangular, yaitu
deformasi pada rake =0, strike =135, dan dip = 60
Output 3
Gambar diatas mencerminkan plot nilai normal strain dan shear strain sesuai dengan
koordinat longitude dan latitudenya. Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa bagian yang
dilingkari mengindikasikan adanya akumulasi stress yang besar dan juga menandakan daerah
tersebut merupakan pusat dari rupture yang menyebabkan break dan terjadi sesar, ini sesuai
dengan gambar pada output 1 yang menggunakan perintah quiver.
KESIMPULAN
- Dari hasil analisis velocity vektor , dapat kita simpulkan bahwa
displacementkelompok.mat merupakan suatu sesar geser sinistral
- Pada kasus sesar geser, nilai strain akan bernilai tinggi (positif) pada arah shear
daripada arah normal. Strain bernilai negatif yaitu kompresi karena terjadi
pemendekan sedangkan strain bernilai positif yaitu dilatasi.
- Nilai strain komponen normal (exx dan eyy) bernilai negatif artinya terjadi kompresi
disuatu bidang tertentu. Kompresi ini melebihi batas elastisitas dari batuan sehingga
terjadi break. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa bagian di bidang yang
mengalami kompresi yang sangat tinggi merupakan pusat rupture dari event sesar
geser ini.
- Nilai strain komponen shear (exy dan eyx) mempunyai nilai disepanjang bidang
sesar . Hal ini menunjukkan bidang tersebut mengalami pergeseran sejajar dengan
bidang sesar.
DAFTAR PUSTAKA
https://faristyawan.wordpress.com/tag/ciri-ciri-sesar/ diakses pada 15 Oktober 2016
http://www.efunda.com/formulae/solid_mechanics/mat_mechanics/stress.cfm diakses
pada 15 Oktober 2016