Anda di halaman 1dari 26

Mawar

Bunga Mawar, merupakan salah satu bunga yang cukup terkenal di dunia. Bunga mawar sering
diidentikkan dengan perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kesan romantis pun timbul
dari keindahan warnanya. Selain itu, wangi harum yang dimilikinya tak ayal menjadikan bunga
ini hadiah yang pas untuk seseorang yang kita anggap spesial.

Nah sebelum membelinya di toko bunga atau memetiknya dari taman, tak ada salahnya bila
sobat membaca beberapa keunikan yang telah dirangkum tentang tanaman mawar ini.

Ada lebih dari 15.000 spesies tanaman mawar berbeda yang dibudidayakan di seluruh
dunia. Fosil tanaman mawar tertua ditemukan di Florissant Colorado. Fosil tersebut
diprediksi pernah hidup sekitar 35 juta tahun yang lalu.

Tanaman mawar ternyata masih satu keluarga (family) dekat dengan buah-buahan seperti
apel, pir, chery dan almond. Hal lain yang mengejutkan adalah kelopak bunga mawar
ternyata malah mengandung lebih banyak vitamin C daripada buah-buahan tadi!

Tanaman mawar tertua yang diketahui masih hidup hingga sekarang berada di Katedral
Hildeshiem di Jerman yang telah mampu bertahan hidup lebih dari 100 tahun!

Awak kapal Christoper Columbus secara tak sengaja menemukan batang tanaman mawar
di lautan pada tanggal 11 Oktober 1492. Tentu saja hal tersebut menjadi berita yang
sangat menggembirakan bagi seluruh kru kapal karena batang tanaman mawar tersebut
pastilah menunjukkan adanya suatu daratan yang kemudian sekarang kita kenal sebagai
Benua Amerika.

Pada tahun 1986 Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan meresmikan bahwa bunga
mawar sebagai Bunga Nasional negaranya. Di Amerika Serikat sendiri, sekitar 400 hektar
tanaman mawar dipanen setiap tahunnya dari rumah-rumah kaca. Karena itu tak perlu
heran bila 85% konsumen mawar di dunia adalah dari Amerika Serikat.

Harga rata-rata satu lusin bunga mawar adalah Rp. 70.000. Pada tahun 1898 ketika terjadi
inflasi harga satu lusin batang mawar pernah mencapai sekitar Rp. 360.000. Untuk saat
ini, penjualan tanaman mawar akan meningkat ketika hari Valentine atau hari ibu hingga
42%.

Berdasarkan mitologi Yunani, duri yang tumbuh pada permukaan batang tanaman mawar
disebabkan karena anak panah yang dilesatkan oleh Cupid meleset dan secara tak sengaja
malah mengenai batang tanaman mawar tadi. (Hehehe lucu yah kok bisa sampai
meleset'.)

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman
ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara
yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau
tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui,
tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan
(pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau
13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar
sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan
hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki
4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah
pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang
disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene),
sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan
bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang
membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil
pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan
penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa
pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang
sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling
kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar
bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan
biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan
sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah
pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum
yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir
yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa
kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar
mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling
serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan
kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan
cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya
bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga
merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.

Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan
hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah
beriklim tropis.Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain
antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar
adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga
dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai. [1][2]
Rosa alba 'Semi-plena'

Rosa alba 'Maiden's Blush'

Mawar 'Zpherine Drouhin'


Mawar Taman secara umum digolongkan menjadi 3 kelompok besar:

Wild roses (Mawar Liar): asalnya tumbuh liar, bentuk bunga sederhana, sudah dikenal
manusia sejak zaman dulu. Beberapa spesies mawar terkemuka yang disebut di atas dan
beberapa hibrida yang dihasilkannya merupakan contoh mawar liar.

Old Garden Roses: tanaman hasil persilangan sebelum diperkenalkannya Hybrid Tea
pada tahun 1867. Bentuk bunga unik dan berbau harum. Berikut ini adalah jenis-jenis
mawar Old Garden disusun menurut urutan umur dari yang paling tua:

o Alba: "mawar putih" hasil persilangan Rosa arvensis dengan Rosa alba. Alba
merupakan contoh Mawar Taman yang paling tua, dibawa ke Inggris oleh bangsa
Romawi kuno. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Semi-plena', 'White Rose of
York'.

o Gallica: hasil persilangan dari Rosa gallica yang berasal dari Eropa bagian tengah
dan selatan. Berbunga sekali di musim panas. Contoh: 'Cardinal de Richelieu',
'Charles de Mills', 'Rosa Mundi' (Rosa gallica versicolor).

o Damask - dibawa ke Eropa dari Persia oleh Robert de Brie sekitar tahun 1254 dan
tahun 1276. Mawar jenis Summer Damasks (persilangan antara mawar Gallica
dengan Rosa phoenicea) berbunga sekali di musim panas. Mawar jenis Autumn
Damasks (persilangan antara Gallica dengan Rosa moschata) berbunga di musim
gugur. Contoh: 'Ispahan' dan 'Madame Hardy'.

o Centifolia atau dikenal juga sebagai Provence: secara harafiah berarti "seribu
daun mahkota" adalah hasil pemuliaan di abad ke-17 di Belanda. Berbunga
setahun sekali, misalnya: 'Centifolia' dan 'Paul Ricault'.

o Moss: masih kerabat dekat Centifolia, batang dan daun-daun kelopak seperti
ditumbuhi lumut berwarna hijau. Berbunga setahun sekali. Contoh: 'Comtesse de
Murinais', 'Old Pink Moss'.

o China: dapat berbunga berkali-kali sepanjang musim panas hingga akhir musim
gugur. Ada 4 jenis ('Slater's Crimson China' 1792, 'Parsons' Pink China' 1793,
'Hume's Blush China' 1809, dan 'Parks' Yellow Tea Scented China' 1824) yang
dibawa masuk ke Eropa pada akhir abad ke-18 dan abad ke-19. Jenis-jenis ini
kemudian dimuliakan menjadi mawar Old Garden yang dapat berbunga berkali-
kali, seperti 'Old Blush China' dan 'Mutabilis'.

o Portland: dinamakan untuk mengenang Duke of Portland menerima mawar dari


Italia pada tahun 1800). Mawar yang sering dikenal sebagai 'The Portland Rose'
(nama lain: Rosa paestana atau 'Scarlet Four Seasons' Rose') merupakan moyang
mawar Portland. Contoh: 'James Veitch', 'Rose de Rescht', 'The Portland Rose'.
o Bourbon: Mawar yang berasal dari l'le de Bourbon (sekarang disebut Runion,
koloni Perancis di Lautan Hindia) diperkenalkan di Perancis pada tahun 1823.
Hasil persilangan 'Autumn Damask' dan 'Old Blush China'. Berbunga berkali-kali.
Contoh: 'Louise Odier', 'Mme. Pierre Oger', 'Zphirine Drouhin'.

o Hybrid Perpetual: Mawar yang banyak dijumpai di Inggris pada zaman Victoria,
merupakan keturunan dari Bourbon. Berbunga berkali-kali. Contoh: 'Ferdinand
Pichard', 'Reine Des Violettes'.

o Tea: Mawar hasil persilangan 'Hume's Blush China' atau 'Parks' Yellow Tea
Scented China' dengan berbagai jenis Bourbon dan Noisette. Berbunga berkali-
kali walaupun tidak selalu berbau harum seperti teh. Contoh: 'Lady Hillingdon'.

o Bermuda "Mysterious" Roses (Mawar "Misterius" Bermuda): kelompok yang


terdiri dari beberapa lusin Mawar asal Bermuda yang sudah dibudidayakan paling
tidak selama satu abad di Bermuda sewaktu "ditemukan." Kemungkinan besar
Mawar Bermuda merupakan percabangan atau kultivar Mawar Old Garden yang
dibuang karena dianggap tidak bisa dipakai. Mawar Bermuda mempunyai nilai
ekonomi yang tinggi karena bisa ditanam di daerah tropis dan semi tropis. Mawar
jenis ini dapat berbunga dalam cuaca panas dan lembap. Tahan terhadap
kerusakan disebabkan oleh Nematoda dan penyakit Bercak Hitam yang menjadi
ancaman budidaya mawar di iklim panas dan lembap. Mawar Bermuda disebut
"mawar misterius" karena nama asli jenis ini sudah tidak diketahui lagi dan hanya
diberi nama berdasarkan nama pemilik taman.

Climbing Roses (Mawar Memanjat): kelompok yang suka merambat di pagar atau
bangunan kanopi, misalnya: Ayrshire, Climbing China, Laevigata, Sempervirens,
Noisette, Boursault, Climbing Tea, dan Climbing Bourbon.

Shrub Roses (Mawar Semak): kelompok dengan kebiasaan semi-memanjat, merambat


pada pagar dan bangunan kanopi. Bunga kecil sampai sedang, mekar tahan lama.

Modern Garden Roses (Mawar Modern Garden): Keturunan dari mawar Old Garden
dan bentuknya beraneka ragam. Kelompok ini dibagi-bagi berdasarkan ukuran tanaman
dan ciri khas bunga, misalnya: "tanaman semak dengan bunga besar," tanaman semak
dengan bunga besar berulang kali," "bunga berkelompok," "menjalar, bunga berulang
kali," "semak pendek, berbunga sekali." Sebagian besar kultivar model mutakhir dapat
digolongkan ke dalam 2 kelompok:

o Hybrid Tea: Mawar yang ideal untuk bunga potong karena satu batang bisa
menghasilkan 5 sampai 6 bunga. Bunga berukuran besar dan anggun, memiliki
daun mahkota yang tersusun rapat dan pinggirannya sedikit terlipat ke luar (lihat
foto), sering ditanam di kebun-kebun kecil dan disematkan pada jas sewaktu
menghadiri upacara pernikahan.
o Floribunda: bunga kecil-kecil yang merupakan kelompok dari 10 bunga atau
lebih pada satu batang. Bunga yang rimbun mencolok dari kejauhan sehingga
bagus untuk ditanam di taman-taman umum dan ruang-ruang terbuka lainnya.

Buck Roses: namanya diambil dari nama Profesor Griffith Buck (ahli hortikultura dari
Iowa State University) yang memuliakan lebih dari 90 varietas mawar. Buck roses tahan
terhadap penyakit dan keganasan musim dingin.

English Roses: kelompok yang merupakan hasil hibrida antara mawar Old Garden dan
mawar modern. Bunga berbau harum dan berbunga berulang kali.

Miniature Roses: kelompok dengan bunga berukuran mini (diameter 2-5 cm) dan
berbunga berulang kali.

Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan Medium.

Daftar isi
1 Spesies

2 Pemuliaan mawar

3 Pemulia terkemuka

4 Industri parfum

5 Mawar dan kebudayaan

6 Daftar pustaka

7 Pranala luar

Spesies
Rosa gallica

Rosa rugosa

Rosa multiflora

Spesies asal Eropa

o Rosa alba

o Rosa canina

o Rosa gallica

o Rosa chnamomea
o Rosa cettifolia

o Rosa spinosissma

o Rosa wichuraiana

Spesies asal Timur Tengah

o Rosa fetida

o Rosa fetida bicolor

o Rosa fetida perciana

o Rosa feicikoana

o Rosa damascena

Spesies asal Tiongkok:

o Rosa chinensis

o Rosa liviegata

o Rosa gigantea

o Rosa primula

o Rosa mulluganii

o Rosa sericana pteracantha

o Rosa hugonis

o Rosa banksiae lutea

Spesies asal Jepang

o Rosa roxburghii

o Rosa roxburghii 'hirthua

o Rosa aciculaisis nipponensis


o Rosa mulitiflora

o Rosa wichuraina

o Rosa rugosa

o Rosa uchiyamana

o Rosa jasminoidesu

o Rosa fujisanesis

Spesies asal Amerika Serikat

o Rosa cinemoemea

o Rosa nitida

o Rosa california

Pemuliaan mawar
Mawar merupakan komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati
konsumen serta dapat dibudidayakan secara komersial. Mawar mempunyai nilai ekonomi yang
penting sebagai bunga potong dan bahan baku minyak bunga yang digunakan industri parfum.

Tanaman mawar biasanya dipropagasi secara konvensional. Pemuliaan tanaman mawar secara
konvensional menghasilkan ribuan hibrida dan kultivar yang sebagian besar merupakan bunga
ganda dengan daun mahkota berlapis hasil mutasi benang sari menjadi daun mahkota tambahan.
Mawar hibrida atau kultivar sebagian besar dibuat untuk dinikmati bunganya di taman-taman.
Para pemulia mawar abad ke-20 berlomba-lomba dengan ukuran dan warna untuk menghasilkan
bunga-bunga besar dan menarik serta berbau harum (atau tanpa bau), padahal mawar liar atau
mawar zaman dulu justru sangat berbau harum. Kultivar tertentu seperti Rosa banksiae malah
tidak memiliki duri sama sekali.

Permintaan bunga mawar potong menduduki peringkat pertama, namun pengembangan bunga
potong di Indonesia tergolong lambat karena adanya kendala dalam propagasi secara
konvensional seperti ketergantungan terhadap musim, masalah kesehatan dan penyakit pada
tanaman serta kecepatan multiplikasi yang rendah. [3][4][5]

Hal inilah yang mendorong teknik kultur in vitro menjadi alternatif karena tidak memiliki
ketergantungan terhadap musim karena dilakukan di ruang tertutup, daya multiplikasi tinggi, dan
dapat menghasilkan tanaman yang bebas bakteri dan cendawan. [6] Kultur jaringan adalah suatu
metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang
ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak
diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan salah
satu bagian tanaman mawar yang digunakan sebagai eksplan (jaringan, organ, embrio, sel
tunggal, protoplas, dan sebagainya) dan ditanam pada media bernutrisi secara aseptis. [7] Media
tersebut mengandung berbagai konsentrasi hormon untuk mendukung pertumbuhan eksplan yang
diinginkan.Adapun yang menjadi dasar kultur jaringan ini adalah teori totipotensi. [8]

Pemulia terkemuka
Josphine de Beauharnais

Jules Gravereaux

Jean-Baptiste Guillot

Jean Pernet, pre

Joseph Pernet-Ducher

keluarga Meilland

Conard-Pyle Co. (Star Roses)

David Austin ("mawar Inggris")

Industri parfum
Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah satu jenis minyak
atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota.
Teknik penyulingan mawar berasal dari Persia yang menyebar ke Arab dan India.

Pada saat ini, kebutuhan minyak mawar dunia sebanyak 70%-80% dipenuhi oleh pusat
penyulingan mawar di Bulgaria sedangkan sisanya dipenuhi oleh Iran dan Jerman. Penyulingan
minyak mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman menggunakan mawar damaskus Rosa damascena
'Trigintipetala,' sedangkan penyulingan di Perancis menggunakan jenis Rosa centifolia.

Minyak mawar berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan juga disebut minyak 'Rose
Absolute' untuk membedakannya dengan minyak mawar yang sudah diencerkan. Penyulingan
menghasilkan minyak mawar dengan perbandingan 1/3.000 sampai 1/6.000 dari berat bunga,
sehingga dibutuhkan 2.000 bunga mawar untuk menghasilkan minyak mawar sebanyak 1 gram.

Minyak mawar terdiri dari geraniol beraroma wangi yang mempunyai rumus kimia C10H18O
dengan rumus bangun CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan l-sitronelol; serta rose
camphor (parafin tanpa bau).
Mawar dan kebudayaan

Lukisan Marie Antoinette memegang bunga Mawar oleh Vige-Lebrun

Lukisan bunga mawar oleh Renoir

Dalam kebudayaan Barat, mawar adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga mawar
dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan Aprodite.

Bunga mawar adalah bunga nasional Inggris dan digunakan sebagai lambang tim nasional rugby
Inggris dan Rugby Football Union di Inggris.

Di Kanada, bunga mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga
mawar merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York. Kota
Portland di negara bagian Oregon yang setiap tahunnya mengadakan festival bunga mawar
sering disebut "Kota Bunga mawar."
Bunga mawar merupakan simbol anti-kekerasan di Georgia sewaktu terjadi Revolusi Mawar
pada tahun 2003.

Selain itu, bunga mawar sering dijadikan objek lukisan oleh banyak pelukis. Pelukis Perancis
bernama Pierre-Joseph Redout terkenal dengan lukisan berbagai spesies bunga mawar yang
digambar dengan sangat teliti.

Khasiat dan Manfaat Bunga Mawar


1. Batuk darah
Seduh 10 g bunga mawar kering dengan 1 cangkir air panas. Tambahkan gula batu
secukupnya, aduk rata, lalu tutup cangkirnya. Setelah 30 menit, minum air
seduhannya 2 kali sehari dengan dosis dan cara yang sama.

2. Campak
Cuci bersih 15 kuntum bunga mawar lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1
gelas. Dinginkan, saring, lalu bagi menjadi 2 bagian yang sama banyak. Minum
air rebusannya 2 kali sehari, masing-masing 1 bagian.

3. Haid tidak teratur


Seduh 20 g bunga mawar segar dengan 1 gelas air panas untuk diminum 2 kali
sehari.

4. Keputihan
Rebus 915 g akar bunga mawar kering dengan 1 gelas air sampai tersisa gelas,
dinginkan, lalu saring. Minum air saringannya sekaligus gelas sehari.

5. Penurunan bagian uterus setelah melahirkan (prolapsus uteri)


Lumatkan 30 g bunga mawar kering. Tambahkan gula batu secukupnya dan 1
cangkir arak merah, lalu tim. Minum hasil tim 1 kali sehari.

Catatan : wanita hamil dilarang minum ramuan dan bunga mawar dan bagi
penderita fungsi pencernaan Iemah sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan
ramuan.

BAMBU

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu
memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu
merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem
rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan
lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam. [1]

Daftar isi

1 Genus dan Geografis

2 Ekologi

o 2.1 Pertumbuhan

o 2.2 Waktu berbunga

o 2.3 Program diet binatang

3 Kultivasi

o 3.1 Kayu komersil

o 3.2 Memanen

o 3.3 Pencucian

o 3.4 Ornamen bambu

4 Kegunaan

o 4.1 Kuliner

o 4.2 Peralatan

o 4.3 Pengobatan

o 4.4 Konstruksi

o 4.5 Tekstil

o 4.6 Instrumen musik

o 4.7 Pengolahan air

o 4.8 Transportasi

5 Bambu pada kebudayaan Asia


o 5.1 Mitos dan legenda

o 5.2 Bambu sebagai media tulis

o 5.3 Bambu sebagai senjata

6 Lihat pula

7 Referensi

8 Pranala luar

9 Galeri

Genus dan Geografis

Ekologi

Pertumbuhan
Jika kita perhatikan pertumbuhan bambu begitu cepat berkembang di daerah daerah yang dingin
dan agak lembab. Di setiap lokasi begitu banyak bambu yang tumbuh misalnya didaerah dekat
dengan aliran sungai, tebing-tebing ataupun di pinggir pinggir danau.[2]

Waktu berbunga

Program diet binatang


Kultivasi

Kayu komersil

Memanen

Pencucian

Ornamen bambu
Kegunaan

Kuliner
Rebung/tunas pohon bambu merupakan sayuran yang populer dan bernilai ekonomis tinggi.

Peralatan
Bambu merupakan bahan baku dari berbagai peralatan rumah tangga yang utama sebelum
datangnya era peralatan rumah tangga dari plastik. Bakul nasi, tampah, bubu/perangkap ikan,
tempat kue (besek), topi bambu (caping) adalah contoh dari beberapa peralatan yang terbuat dari
bambu.
Barang-barang dari anyaman bambu

Sebuah toko di pasar tradisional menjual barang-barang dari anyaman bambu dan
rotan

Pengobatan
Pada pengobatan Cina, bambu digunakan untuk mengobati dan menyembuhkan infeksi. Bambu
mengandung sumber pottasium yang rendah kalori, rasa manisnya terkenal sebagai sumber
protein dan nutrisi yang baik. Di ayurveda, sebuah sistem pengobatan tradisionil indian, konkresi
silicious dapat ditemukan pada batang bambu yang disebut banslochan. Di sistem pengobatan
indo persia banslochan terkenal sebagai tabashir atau taswhir, sedangkan di Inggris disebut
sebagai "bamboo manna". Konkresi ini dikatakan dapat menjadi obat penguat pada penyakit
pernapasan. Pada awalnya konkresi ini diperoleh dari Melocanna bambusoides, sangat sulit
untuk menemukannya; sekarang sebagian besar sudah digantikan dengan asalam silisic sintetis.
Pada kebanyakan literature indian, Bambusa arundinacea dideskripsikan sebagai sumber dari
bamboo manna.
Konstruksi
Rumah-rumah di pedesaan Jawa dan Sunda masih banyak yang memakai dinding bambu. Pohon
bambu yang tebal terutama di bagian pangkal dipakai sebagai kaso. Batang bambu juga banyak
dipakai sebagai jembatan darurat.

Konstruksi bambu pada pagar, dinding, tiang. Lokasi: Bojongmangu, Kabupaten


Bekasi

Tekstil

Instrumen musik
Di Indonesia, bambu sering digunanakan sebagai alat musik tradisional yang menjadi ciri khas
masing-masing daerah Indonesia. Salah satu contohnya adalah Angklung dan Seruling yang
berasal dari Sunda

Pengolahan air

Transportasi
Bambu pada kebudayaan Asia

Mitos dan legenda

Bambu sebagai media tulis

Bambu sebagai senjata


Di beberapa daerah Asia Timur dan Asia tenggara bambu digunakan sebagai alat bela
diri.Contohnya adalah Bela diri silambam pada zaman Tamil kuno, pada bela diri ini petarung
akan sering saling berpukulan dengan tongkat bambu.

WARU
Waru atau baru (Hibiscus tiliaceus, suku kapas-kapasan atau Malvaceae), juga dikenal sebagai
waru laut telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang
serta pantai. Walaupun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam
sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya. Waru dapat diperbanyak dengan
distek.

Tumbuhan ini asli dari daerah tropika di Pasifik barat namun sekarang tersebar luas di seluruh
wilayah Pasifik dan dikenal dengan berbagai nama: hau (bahasa Hawaii), purau (bahasa Tahiti),
beach Hibiscus, Tewalpin, Sea Hibiscus, atau Coastal Cottonwood dalam bahasa Inggris.

Di Indonesia tumbuhan ini memiliki banyak nama seperti: baru (Gayo, Belitung, Md., Mak.,
Sumba, Hal.); baru dowongi (Ternate, Tidore); waru (Sd., Jw., Bal., Bug., Flores); haru, halu,
faru, fanu (aneka bahasa di Maluku); dan lain-lain.[1]

Daftar isi

1 Pengenalan

o 1.1 Jenis yang serupa

2 Ekologi dan penyebaran

3 Kegunaan

4 Catatan kaki

5 Pranala luar

Pengenalan

Pohon kecil, tinggi 515 m. Di tanah yang subur tumbuh lebih lurus dan dengan tajuk yang lebih
sempit daripada di tanah gersang.[1]

Daun bertangkai, bundar atau bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata, garis tengah hingga
19 cm; bertulang daun menjari, sebagian tulang daun utama dengan kelenjar pada pangkalnya di
sisi bawah daun; sisi bawah berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bundar telur memanjang,
2,5 cm, meninggalkan bekas berupa cincin di ujung ranting.[2]

Bunga berdiri sendiri atau dalam tandan berisi 25 kuntum. Daun kelopak tambahan bertaju 8
11, lebih dari separohnya berlekatan. Kelopak sepanjang 2,5 cm, bercangap 5. Daun mahkota
bentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, 57,5 cm, kuning, jingga, dan akhirnya kemerah-
merahan, dengan noda ungu pada pangkalnya. Buah kotak bentuk telur, berparuh pendek,
beruang 5 tak sempurna, membuka dengan 5 katup.[2] Jarak pengembangan senyawa pada
kromatogram biasanya dinyatakan dengan Rf atau hRf. Angka Rf berjangka antara 0,00 sampai
1,00 dan hanya dapat ditentukan dua desimal, hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h)
menghasilkan nilai berjangka 0 sampai 100. Nilai Rf pada bunga waru sendiri sebesar 0,58-0,63.

Jenis yang serupa

Pohon waru

Hibiscus similis Bl. (waru gunung atau waru gombong) memiliki bentuk
pohon, daun, bunga dan buah yang serupa dengan Hibiscus tiliaceus, dengan
hanya sedikit perbedaan. Di antaranya, dengan kelenjar tulang daun yang
lebih jauh dari pangkal; tangkai bunga yang sedikit lebih pendek; daun
kelopak yang hanya melekat setengah jalan; dan biji yang berambut kasar.[2]

Hibiscus macrophyllus Roxb. (tisuk atau waru lanang) memiliki bentuk


pohon yang kurus tinggi, terutama ketika muda; berdaun jauh lebih lebar;
dengan daun penumpu yang panjang

Thespesia populnea Soland. juga disebut waru laut atau waru lot; memiliki
daun seperti kulit yang tidak berbulu, melainkan bersisik coklat rapat,
nampak jelas pada daun yang muda. Bunga serupa dengan bunga waru,
namun tangkai putiknya tidak berbagi di ujungnya.. [3]

Ekologi dan penyebaran


Buah yang memecah

Kemampuan bertahannya tinggi karena toleran terhadap kondisi masin dan kering, juga terhadap
kondisi tergenang. Tumbuhan ini tumbuh baik di daerah panas dengan curah hujan 800 sampai
2.000 mm. Waru biasa ditemui di pesisir pantai yang berpasir, hutan bakau, dan juga di wilayah
riparian.

H. tiliaceus tumbuh alami di pantai-pantai Asia Tenggara, Oceania dan Australia utara dan timur.
Diintroduksi ke Australia barat daya, Afrika bagian selatan, serta Hawaii; di mana menjadi liar di
sana.

Kegunaan

Kayu terasnya agak ringan, cukup padat, berstruktur cukup halus, dan tak begitu keras; kelabu
kebiruan, semu ungu atau coklat keunguan, atau kehijau-hijauan. Liat dan awet bertahan dalam
tanah, kayu waru ini biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau perahu, roda pedati, gagang
perkakas, ukiran, serta kayu bakar. Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul,
dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali.[1]

Daunnya dapat dijadikan pakan ternak, atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun
yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Daun muda yang
diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan gula batu
dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat.
Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak.[1]

Daunnya juga digunakan sebagai pembungkus ikan segar oleh pedagang di pasar dan pedagang
ikan keliling.

Bunga waru dapat dijadikan jam biologi. Bunganya mekar di pagi hari dengan mahkota berwarna
kuning. Di siang hari warnanya berubah jingga dan sore hari menjadi merah, sebelum akhirnya
gugur.

AR WARU
WARU (Hibiscus tiliaceus L.)

Familia :

malvaceae.

Tumbuhan tropis berbatang sedang, terutama tumbuh di pantai yang tidak berawa atau di dekat
pesisir. Waru tumbuh liar di hutan dan di ladang, kadang-kadang ditanam di pekarangan atau di
tepi jalan sebagai pohon pelindung. Pada tanah yang subur, batangnya lurus, tetapi pada tanah
yang tidak subur batangnya tumbuh membengkok, percabangan dan daun-daunnya lebih lebar.
Pohon, tinggi 5-15 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, warnanya cokelat. Daun bertangkai,
tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, diameter sekitar 19 cm. Pertulangan menjari,
warnanya hijau, bagian bawah berambut abu-abu rapat. Bunga berdiri sendiri atau 2-5 dalam
tandan, bertaju 8-11 buah, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal bagian dalam,
berubah menjadi kuning merah, dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Buah bulat telur,
berambut lebat, beruang lima, panjang sekitar 3 cm, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna
cokelat muda. Daun mudanya bisa dimakan sebagai sayuran. Kulit kayu berserat, biasa
digunakan untuk membuat tali. Waru dapat diperbanyak dengan biji.

Nama Lokal

NAMA DAERAH Sumatera: kioko, siron, baru, buluh, bou, tobe, baru, beruk, melanding. Jawa:
waru, waru laut, waru lot, waru lenga, waru lengis, waru lisah, waru rangkang, wande, baru.
Nusa Tenggara: baru, waru, wau, kabaru, bau, fau. Sulawesi: balebirang, bahu, molowahu,
lamogu, molowagu, baru, waru. Maluku: war, papatale, haru, palu, faru, haaro, fanu, halu, balo,
kalo, pa. Irian jaya: kasyanaf, iwal, wakati. NAMA ASING Tree hibiscus. NAMA SIMPLISIA
Hibisci tiliaceus Folium (daun waru), Hibisci tiliaceus Flos (bunga waru).

Kandungan Kimia Tumbuhan Waru

Daun mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, sedangkan akarnya mengandung saponin,
flavonoida, dan tanin.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Daun berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan peluruh kencing. Akar berkhasiat
sebagai penurun panas dan peluruh haid.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Bagian yang digunakan adalah daun, akar, dan bunga.


INDIKASI

Daun waru digunakan untuk pengobatan :

TB paru-paru, batuk, sesak napas,

Radang amandel (tonsilitis),

Demam,

Berak darah dan lendir pada anak, muntah darah,

Radang usus,

Bisul, abses,

Keracunan singkong,

Penyubur rambut, rambut rontok,

Akar digunakan untuk mengatasi :

terlambat haid,

demam.

Bunga digunakan untuk pengobatan :

radang mata.

CARA PEMAKAIAN

Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus
dan air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini
pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan
rambut dan sebagai penyubur rambut.

CONTOH PEMAKAIAN :

TB Paru
1.Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum
air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan
air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.

2.Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.)
(masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang
kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu
potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas
minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air
saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk

Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air
bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya
diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu
secukupnya.

Batuk berdahak

Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran
telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian.
Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3
bagian.

Radang amandel

Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya
tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur
(gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.

Radang usus

Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.

Berak darah dan lendir pada anak

Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air
sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar
kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus.
Minum air saringan sekaligus.
Muntah darah

Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air
minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam
air saringannya, lalu minum sekaligus.

Rambut rontok

Cuci 30 lembar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling
sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis,
sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas.
Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari
setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut
keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.

Penyubur rambut

Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti
selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang
terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi
rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.

ARtikel BAMBU
Tanaman Bambu
Bambu merupakan tumbuhan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai
batang berongga dan beruas-ruas, serta berakar serabut. banyak sekali jenisnya dan
banyak juga memberikan manfaat pada manusia. Nama lain dari bambu adalah buluh,
aur, dan eru. Akan tetapi, bambu memiliki ranting-ranting kecil yang tumbuh dari
batang bambu. Batang bambu memiliki ranting bukan dahan. Ranting bentuknya lebih
kecil jika dibandingkan dengan dahan. Ranting tidak mengubah bentuk asli pohon itu.
Artinya dengan tumbuhnya ranting pada pohon itu (bambu) bentuk asli pohon tidak
berubah.

Apabila kita perhatikan bentuk pohon bambu, dari bawah sampai atas tetap lurus, tidak
terbagi-bagi oleh ranting. Ranting pohon bambu dari bawah sampai atas tidak
mengubah bentuk pohon. Walaupun banyak ranting, pohon bambu tidak bercabang dan
tidak terbagi menjadi cabang-cabang dengan dahan-dahan yang besar. Bambu memiliki
akar serabut, namun tidak dikelompokkan ke dalam tumbuhan berkeping satu
(monokotil) sebab bambu tidak memiliki biji. Bambu berkembang biak dengan tunas
dan setek batang.
Lopez dan Shanley (2004) menyebutkan bahwa bambu termasuk keluarga rumput-
rumputan dan merupakan tumbuhan paling besar di dunia dalam keluarga ini. Ada
lebih dari 1200 spesies bambu dan kebanyakan terdapat di Asia. Tumbuhan yang indah
ini, dengan kekuatan dan kelenturannya, memiliki manfaat yang tidak terbatas.

Bambu telah menjadi bagian alami dari kehidupan, mulai dari lahir hingga mati. Di
Cina dan Jepang, pisau bambu digunakan untuk memotong tali pusar bayi pada saat
dilahirkan, dan jenazah orang yang meninggal diletakkan diatas alas yang terbuat dari
bambu. Tumbuhan ini sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari (Lopez & Shanley 2004).

Asal Usul Bambu


Tanaman bambu banyak ditemukan di daerah tropik di Benua Asia, Afrika, dan
Amerika. Namun, beberapa spesies ditemukan pula di Australia. Benua Asia merupakan
daerah penyebaran bambu terbesar. Penyebarannya meliputi wilayah Indoburma,
India, Cina, dan Jepang. Daerah Indoburma dianggap sebagai daerah asal tanaman ini.
Selain di daerah tropik, bambu juga menyebar ke daerah subtropik dan daerah beriklim
sedang di dataran rendah sampai di dataran tinggi (Berlian & Rahayu, 1995).

Di daerah hujan tropis, bambu tumbuh dalam kelompok. Ketika terjadi gangguan hutan
alam, misalnya karena logging. Bambu semakin tersebar, misalnya jenis Phyllostachys
ditemukan hampir di seluruh daerah Cina, Jepang, dan Taiwan. Budidaya bambu
dilakukan di Indonesia, India, dan Bangladesh.

Manfaat Bambu
Bambu termasuk dalam ordo Poales; family Poaceae; upa family Bambusoideae;
superbangsa bambusodae; bangsa Bambuseae Di dunia ini bambu merupakan salah
satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat . Karena memiliki sistem rhizoma-
dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan
lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.

Dalam bahasa Makassar, bambu disebut Bulo. Leluhur kita sudah sejak lama
memanfaatkan bambu ini sebagai bahan bangunan mereka. Dalam istilah klasik suku
makassar, bahkan bambu sudah lama dikenal. Terbukti dengan prinsip mereka diambil
dari kata bambu yakni Abbulo sibatang (arti harpiahnya: berbatang bambu; dan
maknanya adalah persatuan)

Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak
tersedia di Indonesia. Dari sekitar 1.250 jenis bambu di dunia, 140 jenis atau 11% nya
adalah spesies asli Indonesia. Orang Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu
untuk bangunan rumah, perabotan, alat pertanian, kerajinan, alat musik, dan makanan.
Namun, bambu belum menjadi prioritas pengembangan dan masih dilihat sebagai
"bahan milik kaum miskin yang cepat rusak".

Produk Bambu Online hadir untuk mengangkat citra bambu dengan menghasilkan
produk atau barang-barang yang berkwalitas. Bambu yang dipanen dengan benar dan
diawetkan merupakan bahan yang kuat, fleksibel, dan murah, yang dapat dijadikan
bahan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal.

Pemanfaatan bambu harus didukung oleh upaya reboisasi dan pengelolaan yang ramah
lingkungan. Bambu menghasilkan biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan
pepohonan. Selain itu rumpun bambu berperan dalam mencegah erosi karena dapat
memperkuat ikatan partikel dan menahan pengikisan tanah.

Karenanya, pemanfaatan bambu harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar


bambu tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Dengan
pengelolaan bambu yang meliputi pembudidayaan, pengelolaan rumpun, dan
pengembangan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Jenis-Jenis Bambu
Dari sekitar 75 genus terdiri dari 1.500 spesies bambu di seluruh dunia, 10 genus atau
125 jenis diantaranya terdapat di Indonesia. Berdasarkan system percabangan rimpang,
genus tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, genus yang berakar
rimpang dan tumbuh secara simpodial, termasuk didalamnya genus Bambusa,
Dendrocalamus, Gigantochloa, dan Schizostachyum. Kedua, genus berakar rimpang dan
tumbuh secara monopodial (horizontal) dan bercabang secara lateral sehingga
menghasilkan rumpun tersebar, diantaranya genus Arundinaria (Duryatmo, 2000).

Sedangkan menurut Berlian dan Rahayu (1995) di Indonesia terdapat lebih kurang 125
jenis bambu. Ada yang masih tumbuh liar dan masih belum jelas kegunaannya.
Beberapa jenis bambu tertentu mempunyai manfaat atau nilai ekonomis yang tinggi
seperti: Bambu andong, bambu atter, bambu tali, bambu talang, bambu tutul, bambu
cendani, bambu cengkoreh, dll.

Anda mungkin juga menyukai