Anda di halaman 1dari 6

OFTALMOLOGI

57. Anisometropia

Definisi : Suatu keadaan dimana didapatkan perbedaan refraksi yang besar pada kedua mata
(>3 dioptri) sehingga : a. Mata dipakai bergantian
b. satu mata tidak dipakai sama sekali
Pembagian anisometropia

1. Simple myopieas/hypermetropieas anisometropia


Salah satu mata emetrop sedang yang lain miopia atau hipermetropia
Contoh : OD : plano (emetrop) OS : miopia atau hipermetrop
OD : plano OS : S + 4, OD atau S 4 OD
2. Compound myopia/ hipermetropia anisometropia
Keduaanya miopia atau hipermetropia tetapi dengan perbedaan derajat yang
besar.
Contoh : OD : S 1, 00 OS : 5 5,00

OD : S+ 1,00 OS: 5 + 5,00

3. Mixed anisometropia
Salah satu mata miopia dan yang lain hipermetropia atau satu dikoreksi
dengan silindris (-) dan yang lain dengan silindris (+)
Contoh : OD: 5 1,00 OS 5 + 1, 00
OD: C 0,25 x 90 0 OS : C + 0,25 x 900
4. Simple astigmatisma anisometropia
Salah satu mata emetrop dan yang lain astigmatisma myopic atau
astigmatisme hypermetropia simple.
Contoh : OD : Plano OS: C + 4,00 x 1350 atau C-4,00 x 900
5. Compound astigmatisme anisometropia
Contoh : OD : C 1,00 x 1800 OS: C 5,00 x 1800
OD : C + 1,00 x 90 0
OS: C + 5,00 x 900

Prinsip penatalaksanaan anisomtropia

Bila satu mata emetrop dan mat yang lain ametrop, kacamata diperlukan supaya
mata yang ametrop tidak menjadi rusak karena tidak dipakai (ambliopia ex
anopsia) dan untuk menghindari astempia. Bila perbedaan tidak begitu besar (1
20) dan ada penglihatan binokuler berikan koreksi penuh.
Pada perbedaan refraksi yang besar, koreksi penuh dapat memberikan perasaan
tidak enak dalam hal ini diberikan koreksi sebagian dari mata yang paling
ametrop. Umpamanya mata kanan memerlukan koreksi S 1,00 , mata kiri S
6,00 maka S 6,00 sedikit sedikit dikurangi sampai tidak menimbulkan keluhan
keluhan pada penderita bila tidak terdapat penglihatan binokuler yang baik,
koreksi penuh dapat diberikan.

58. Astigmatisme
Definisi : adalah suatu keadaan dimana sinar sinar sejajar sumbu penglihatan tidak di
biaskan pada 1 titik.

Kriteria diagnosis : berdasarkan tanda dan gejala

- Gejala : pandangan kabur, melihat cahaya pecah, melihat benda benda bisa nampak
bengkak.
- Tanda : melihat kabur dan dapat dikoreksi dengan lensa silindris.

Klasifikasi astigmatisme

a. Astigmatisme myopieus simplex : koreksi dengan lensa silindris (-)


b. Astigmatisme hypermetropikus simplex : koreksi dengan lensa silindris (+)
c. Astigmatisme myopieus comositum : koreksi dengan lensa spheris (-) terbaik
kemudian dikoreksi dengan lensa silindris (-)
d. Astigmatisme hypermetropikus compositum : koreksi dengan lensa spheris (+) terbaik
yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik baru kemudian dikoreksi dengan
silindris (+).
e. Astigmatisme mikstus tdd:
- Koreksi dengan lensa spheris (-) terbaik kemudian dikoreksi kembali dengan lensa
silindris (+)
- Koreksi dengan lensa spheris (+) terbaik kemudian dikoreksi kembali dengan
lensa silindris (-).

Diferensial diagnosis :

- Myopia
- Hipermetropia

Pemeriksaan penunjang :

- Lepas astigmat
- Lensa silinder
- Fogging lens

59. Presbiopia
Definisi : Suatu keadaan dimana punctum proximum (titik terdekat yang dapat dilihat dengan
akomodasi maksimum) telah menjadi jauh sehingga sulit membaca mulai terjadi pada usia 40
tahun.

Koreksi :

- Lensa spheris (+)

Patokan koreksi berdasarkan usia

1. Usia 40 tahun kedua mata harus diberi lensa Sp + 1


2. Usia 45 tahun kedua mata harus diberi lensa Sp + 1,5
3. Usia 50 tahun kedua mata harus diberi lensa Sp + 2
4. Usia 55 tahun kedua mata harus diberi lensa Sp + 2,5
5. Usia > 60 tahun kedua mata harus diberi lensa Sp + 3
Maksimal diberikan lensa spheris (+) 3 supaya orang masih dapat mengerjakan
pekerjaan dekat pada jarak yang enak (jarak yang baik 33 cm), tanpa melakukan
konvergensi yang berlebihan.

Gejala subjective presbiopia

1. Semua pekerjaan dekat sukar dikerjakan oleh karena menjadi kabur dimana
diperlukan penerangan yang lebih kuat untuk dapat bekerja pupil mengecil dan
penglihatan lebih terang.
2. Segala pekerjaan dekat seperti membaca, menjahit dsb dapat dikerjakan hanya bila
jaraknya lebih dijauhkan sehingga sangat mengganggu seolah olah tangannya terlalu
pendek untuk pekerjaan tsb.
3. Kalau tidak dikoreksi juga akan menimbulkan tanda astenopia berupa mata sakit,
lekas capai, lakrimasi.
4. Tanda tanda ini bertambah hebat pada penerangan yang buruk atau pada waktu malam
hari.
5. Penderita presbiopia harus dikoreksi dahulu penglihatan jauhnya sampai sebaik
baiknya baru kemudian diberikan kacamata presbiopia yang sesuai dengan usianya
untuk kedua mata dengan kekuatan yang sama.
- Contoh : VOD dengan koreksi Sp +1 5/5 umur 42 tahun
VOS dengan koreksi Sp + 0,5 5/5 umur 42 tahun
Berdasarkan umur untuk penglihatan dekat ditambahkan Sp + 1,25 jadi resep
kacamatanya ditulis :
- Kacamata jauh : OD : Sp+1 , OS : Sp + 0,5
- Kacamata dekat : OD : Sp+2,25 , OS : Sp + 1,75
Atau dapat ditulis :
- Kacamata jauh : OD : Sp + 1 OS : Sp + 0,5 Adde Sp + 1,25 ODS
- VOD dengan koreksi Sp (-) 3 5/5 umur 45 tahun
- VOD dengan koreksi Sp (-) 2,5 2/5 umur 45 tahun
Berdasarkan umur untuk penglihatan dekat ditambahkan Sp + 1,5
Jadi resep kacamatanya ditulis:
- Kacamata jauh : OD : Sp 3 OS : Sp 2,5
- Kacamata dekat: OD : Sp 1,5 OS : Sp 1,0
- Atau kacamata jauh: OD : Sp 3 OS : Sp 2,5 Adde Sp + 1,5 ODS
Contoh kasus presbiopia
a. Kacamata jauh : VOD : Sp + 1 OS : Sp + 0,5 Adde Sp + 1,25 ODS
Bila digambarkan menjadi :

OD OS

Sp + 1 Sp +
0,5
Sp + Sp +
2,25 1,75

b. Kacamata jauh : OD : Sp 3 OS : Sp 2,5 Adde Sp + 1,5 ODS


Bila digambarkan menjadi

OD OS

Sp - 3 Sp 2,
5

Sp Sp
1,5 1,0

60. Diagram Hasil Tonometer

Anda mungkin juga menyukai