Anda di halaman 1dari 1

TINJAUAN NAPAS KEAGAMAAN HINDU-BUDDHA DALAM BEBERAPA NASKAH SUNDA KUNO (ABAD KE-

14 16 M)
Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara (yang disusun sebuah panitia dengan ketuan
ya Pangeran Wangsakerta)
Panitia didirikan untuk mengadakan suatu gotrasawala (simposium/seminar) antara
para ahli (sajarah) dari seluruh Nusantara, yang hasilnya disusun dan ditulis me
njadi naskah-naskah yang sekarang dikenal sebagai Naskah Wangsakerta. Gotrasawal
a ini berlangsung pada tahun 1599 Saka (1677 M), sedangkan penyusunan naskah-nas
kahnya menghabiskan waktu hingga 21 tahun (selesai 1620 Saka, 1698 M).
Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara 362
KEBERAGAMAAN MASYARAKAT TATAR SUNDA : A. TINJAUAN NASKAH SUNDA KUNA, B. NAMA HYA
NG, C. PARAHYANGAN-GALUNGGUNG sampai pada
(1482-1521). 1521-1535
V Verso
nanya ka nu karwalwat, mwa to(h) sasab na agama pun, na sasana bwat kwalwat pun,
Hana nguni hana mangk, tan hana 4. nguni tan hana mangk, aya ma bhla aya tu ayna, han
t ma bhla hant tu ayna, hana tunggak hana watang, tan hana tunggak tan hana watang, h
ana ma tunggulna aya tu catangna,
V verso
Bertanyalah kepada orang-orang tua, (niscaya) tidak akan hina tersesat dari agam
a, yaitu hukum leluhur.

Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mes
ir Kuno dapat diperoleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (18
26-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitia
n terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.
Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan beberapa lem
baran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya.
Dari hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa
Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (
Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yan
g sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh la
ntahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.
Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah ko
ntroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan
oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera P
asifik (disekitar Indonesia sekarang).

Anda mungkin juga menyukai