Anda di halaman 1dari 2

Suku Aztek

 Asal mula

Kaum Aztek atau Aztec adalah orang Amerika Tengah dari sentral Meksiko yang kaya dengan warisan mitologi
dan kebudayaan. Dalam bahasa Nahuatl, bahasa suku Aztek, "Aztek" berarti seseorang yang berasal dari Aztlán".
Kaum Aztek juga menyebut diri mereka sebagai Mehika atau Meshika atau Mexica, asal nama "Meksiko".
Penggunaan nama Aztek sebagai istilah yang merujuk kepada mereka yang mempunyai ekonomi, adat, agama, dan
bahasa Mexica diawali oleh Alexander von Humboldt.

Ketika Zaman Matahari datang, 400 tahun telah berlalu. Lalu datanglah masa 200 tahun, kemudian 76
tahun. Lalu seluruh umat manusia hilang dan tenggelam serta berubah menjadi ikan. Air dan langit
menjadi berdekatan. Dalam satu hari semuanya lenyap, dan Empat Bunga menelan seluruh tubuh kita.
Gunung-gunung ditelan dalam banjir, dan airnya tetap tenang selama 52 musim semi. Tetapi sebelum
banjir datang, Titlachahuan telah memperingatkan Nota sang manusia dan istrinya Nena, sambil berkata,
'Jangan lagi membuat pulque, tetapi lubangilah bagian tengah pohon cypress yang besar, dan engkau
harus masuk ke dalamnya pada bulan Tozoztli. Air akan naik hingga dekat ke langit.' Mereka masuk, dan
ketika Titlacahuan menutup mereka di dalamnya, ia berkata kepada lelaki itu, 'Engkau hanya boleh
memakan sebatang jagung, demikian pula dengan istrimu'. Dan ketika mereka masing-masing telah
memakan sebatang jagung, mereka bersiap-siap untuk berjalan terus, karena airnya tenang.
— Dokumen Aztek Kuno Codex Chimalpopoca, terjemahan oleh Abbé Charles Etienne Brasseur de
Bourbourg.

Catatan: Terjemahan-terjemahan Aztek ini kontroversial. Banyak yang tidak mempunyai sumber yang
layak dipercaya dan tidak ada bukti tentang otentisitasnya. Sebagian didasarkan pada cerita piktogram
tentang Coxcox, tetapi terjemahan-terjemahan lain dari piktogram ini tidak menyebut-nyebut tentang air
bah. Yang terpenting, waktu mitos-mitos ini didengar dari rakyat setempat terjadi lama setelah para
misionaris masuk ke wilayah ini.

pada 1200-1519 berkembanglah kebudayaan suku bangsa Indian-Aztek. Suku Aztek juga memuja Dewa
Matahari sebagai dewa tertinggi. Para masa ini berkembang suatu upacara yang mengorbankan
manusia hidup-hidup sebagai persembahan kepada dewa. Sisa-sisa bangunan bekas tempat upacara
tersebut bernama Istana Maut, dibangun pada 1100 di Milta. Bangunan itu terdiri dari pintu gerbang dan
juga merupakan monolit-monolit.

Pusat kebudayaan Aztek terletak di danau Texcoco dengan Ibu kota Tenochtitlan. Saat bangsa Spanyol
mereka kota ini dan menancapkan kuku kolonialismenya, keadaan kota ini jauh lebih hebat dari dari
kota-kota di Eropa pada masanya. Sekarang Kota Tenochitlan disebut Mexico City.

Setelah kebudayaan Aztec menyurut, di kawasan Peru kemudian berkembang perabahan Inka.
Kebudayaan bangsa Inka berkembang antara 1100-1500, ibukotanya Inka adalah Cuaco, kotanya
dibangun dengan megah. Tetapi pendatang-pendatnag dari Spanyol yang menancapkan kuku
kolonialismenya pada pertengahan abad ke-16, telah memusnahkan pusat kota peradaban Inka
tersebut. Kota tua lain yang terkenal pada masa kebudayaan Inka adalah Kota Socsahuaman yang
dilengkapi benteng pertahanan tiga lapis dan dilengkapi menara.

 Legenda

Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan, yang disebut


secara umum sebagai "nahuas" mengikut bahasa mereka. Ketika
kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh
nahuas lain sebagai yang paling tidak berperadaban, jadi mereka
memutuskan untuk belajar, dan mengambil dari kaum- kaum lain,
mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang sering dikelirukan
dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztek
menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi
mereka sendiri. Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya
menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan malapetaka. Era
kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari. Dongeng ini dikaitkan dengan kota
tua Teotihuacan, yang telah musnah ketika kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia
sebagai ciptaan dewa kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam
proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca tanpa kaki dan
menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali sebagai Tezcatlipoca Putih.

Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di
utara yang dikenali sebagai Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Ketika mereka
tiba di sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burung elang memakan seekor ular ketika
bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan yang menyuruh mereka
membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota mereka yang dikenal sebagai
Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang merupakan pusat Kota Meksiko (Mexico City).
Burung Elang legenda itu pun juga terdapat dalam bendera Meksiko.

 Kebudayaan

Kota kuno yang terkenal di benua Amerika yaitu


Teotihuacan, ada sebuah jalan raya yang luas
membujur dari utara ke selatan, disebut sebagai
'jalan raya akhirat' yang lebih dikenal dengan
Evenue of the Dead. Ia memiliki nama yang
demikian aneh, adalah karena ketika pada abad ke-
10 bangsa yang paling dulu datang di tempat itu
yakni bangsa Aztec, ketika menelusuri jalan raya
dan memasuki kota kuno itu, mendapati segenap
kota tidak ada seorang pun, mereka mengira bahwa bangunan di kedua sisi jalan raya adalah makam
para dewa, maka mereka memberinya nama tersebut.

Tahun 1974, dalam rapat internasional bangsa Amerika yang diadakan di Mexico, seorang yang
bernama Sir Harriston mengatakan, bahwa di Teotihuacan ia menemukan sebuah satuan pengukuran
yang cocok untuk semua bangunan dan jalan raya. Melalui perhitungan dengan menggunakan komputer
elektrik, panjang satuan tersebut adalah 1059 M. Seperti misalnya, Kuil Bulu Ular, Piramida Rembulan
dan Piramida Matahari di kota Teotihuacan, tinggi masing-masing adalah 21, 42, dan 63 satuan,
perbandingannya adalah 1:2:3.

Harriston memakai 'satuan' tersebut mengukur tempat peninggalan piramid dan kuil dewa yang berbeda
di kedua sisi jalan raya akhirat, menemukan suatu hal yang lebih menakjubkan, jarak bekas-bekas
peninggalan di atas jalan raya akhirat itu, persis menandakan data orbit planet sistem tata surya. Di
dalam bekas reruntuhan Kuil Dewa Kota, jarak bumi dan matahari adalah 96 satuan, dengan bintang
Mercuri 36 satuan, bintang Venus 72 satuan, dan bintang Mars 144 satuan. Di belakang kastil terdapat
sebuah terusan yang digali bangsa Teotihuacan, garis sumbu pada kastil terusan adalah 288 satuan,
persis merupakan jarak jalur planet kecil antara bintang Mars dan bintang Jupiter. Di satuan 520 garis
sumbu ada sebidang reruntuhan kuil dewa yang tidak bernama, dan itu setara dengan jarak dari
Matahari ke bintang Mars. Melalui 945 satuan lagi, ada lagi sebuah bekas peninggalan kuil dewa, itu
adalah jarak dari bintang Saturnus ke Matahari, melewati lagi 1.845 satuan maka tibalah di ujung jalan
raya akhirat di pusat piramid rembulan, dan itu persis adalah data lintasan bintang Uranus. Jika garis
lurus jalan raya akhirat diperpanjang lagi, maka tibalah di puncak gunung Sailoketuo, di sana ada sebuah
kuil kecil dan sebuah menara, fondasi menara masih ada. Jaraknya masing-masing adalah 2.880 dan
3.780 satuan, tepat merupakan jarak orbit bintang Neptunus dan planet Pluto.

Anda mungkin juga menyukai